4
opini
METRO RIAU SENIN, 30 APRIL 2012
Isu BBM Jangan Bingungkan Rakyat DEBAT publik dan juga demonstrasi besar-besar terkait kebijakan pembatasan BBM subsidi yang beberapa saat lalu megitu mendominasi headline media massa, tiba-tiba menghilang begitu saja. Padahal kita semua terlihat antusias hingga berbuih-buih memperdebatkan bagaimana kebijakan paling tepat soal BBM. Bahkan, wacana larangan mobil berkapasitas mesin tertentu memakai premium bagai disapu angin. Sidang kabinet paripurna yang dipimpin oleh Presiden beberapa waktu lalu pun tak memutuskan kapan dan bagaimana pembatasan BBM subsidi. Bahkan pemerintah belum memberi ketegasan apakah akan ada pembatasan tersebut. Tentu saja kondisi ini membuat masyarakat bingung. Padahal efek dari kebijakan BBM sangat jelas di depan mata. Apabila kebijakan pembatasan konsumsi BBM subsidi dengan cara melarang mobil berkapasitas mesin tertentu menggunakan premium ditunda, tingkat konsumsi BBM subsidi bakal terus melonjak setiap bulannya. Lonjakan dana subsidi terjadi karena konsumsi BBM subsidi meningkat, apalagi saat ini harga premium masih Rp 4.500 per liter, sedangkan pertamax di atas Rp 10.000 per liter. Menurut catatan, jumlah subsidi energi sebesar Rp 137,38 triliun yang ditetapkan dalam APBN tahun ini bisa meningkat drastis. Selain konsumsi yang naik melewati batas yang telah ditentukan dalam anggaran, yang bisa membuat subsidi melonjak adalah kalau rupiah melemah terhadap dolar AS dan harga minyak internasional naik. Terlepas dari situasi perekonomian dunia terhadap kebijakan minyak, rakyat Indonesia saat ini semakin bingung. Kita bertanya, apa sebenarnya yang dimaui pemerintah? Sudah setahun lebih selalu maju-mundur soal kebijakan pembatasan BBM subsidi. Padahal semua upaya sudah dilakukan. Kajian yang melibatkan para pakar sudah dilakukan, begitu pula simulasi-simulasi untuk memperoleh jalan keluar paling baik dalam mengatasi permasalahan subsidi energi yang cenderung terus membengkak. Ada beberapa alternatif, yakni menaikkan harga premium, mengalihkan ke bahan bakar gas (BBG), dan membatasi BBM subsidi. Bahkan jadwal rencana penerapan kebijakan pun pernah ditetapkan, tetapi selalu mundur, mundur, dan mundur. Terakhir, pemerintah juga mundur ketika rencana menaikkan harga BBM subsidi tidak memperoleh kesepakatan di DPR serta didemo. Tiba-tiba kebijakan pembatasan dimunculkan lagi dengan fokus melarang mobil berkapasitas 1.500 cc ke atas menggunakan premium dan diwajibkan memakai pertamax atau BBM nonsubsidi. Namun lagilagi rencana itu mentah. Maka wajar bila ada kecurigaan, ketidaktegasan pemerintah itu berkaitan dengan upaya menjaga citra, atau secara kasar ada alasan politis di sebaliknya. Ada pula dugaan hal itu terkait dengan upaya melindungi bisnis segelintir orang. Jadi, kita berharap pemerintah tidak lagi plinplan dan segera menetapkan kebijakan BBM, sehingga membingungkan rakyat. Semoga demikian. *
Dialektika Antilla Rumah Seharga Rp19 Triliun COBA kita an sebagai a hitung-hitung ssebuah museharga rumah leoum untuk yang dijual isteri Persianoleh properti yya. (Namun di Pekanbaru, dari segi d rumah tipe 70 design dan d sampai 100 arsistekturnya, a adalah seharAntilla memA ga 200 sampai buat kita ngeri dengan 400 juta melihatnya. rupiah. Rumah Takut kalau T paling mewah ssalah satu blok di Pekanbaru bangunan jatuh yang letaknya karena konsangat stratesstruksi banguIr. RONI ARDIANSYAH MT IPU gis, listrik tidak nan yang aneh pernah padam itu.) BayangPengamat Perkotaan/Dosen selama 24 jam kan. Rumah Magister Teknik Sipil UIR (bila PLN mati, itu hanya genset otountuk dihumatis hidup), ni oleh sang dijaga satpam siang dan isteri bersama 3 orang anak malam harganya bisa mencasaja. Tetapi ada 600 pelayan pai satu sampai dengan lima berikut staff Antilla yang siap miliar rupiah. Dimana Rumah melayani keluarga itu bagaidengan harga Rp 80 miliar ini kan raja. berada di Kuningan Jakarta M ar i kit a matematikakan, Selatan. Yang katanya rumah seberapa besar uang 19 termahal di Indonesia. Lokasi tr iliun r upiah itu. Kat akanlah tersebut terkenal dengan lokaharga jembat an Kukar yang si yang dekat dengan perkanr ubuh kemaren itu adalah toran dan strategis. 20 0 miliar r upiah, maka Lalu seperti apa sih, A ntilla at au r umah ter mahal rumah seharga 19 trilun di dunia ini nilainya sama rupiah itu?. Rumah ini dimidengan 9 5 buah jembat an liki oleh seorang pengusaha kukar. Kalau r umah ini dan miliuner terkemuka asal dijual kemudian dibangunkIndia. Ia juga pernah masuk an jembat an di Riau, mau dalam daftar 10 orang terdipasang dimana? Jembat an kaya di dunia. Rumah seharga sebanyak itu. 19 triliun rupiah ini memiliki Apabila kita bandingkan 60 lantai dengan tinggi 173 dengan fly over di simpang meter. Dilengkapi dengan Jalan Harapan Raya-Jalan sistem parkir modern, sistem Jenderal Sudirman sebesar servis koleksi mobilnya yang Rp75 miliar dan fly over di diparkir di 6 lantai pertama, simpang Jalan Tuanku Tambulantai hiburan, lantai kessai-Jalan Jenderal Sudirman ehatan hingga balkon super sebesar Rp95 miliar. Katamewah. Selain itu juga terdakanlah 100 miliar rupiah untuk pat helipad, gymnastic, kolam satu unit fly over, maka Antilrenang, dan masih banyak lah yang merupakan rumah lagi. Fasilitas, dekorasi, dan termahal di dunia bisa diganaksesories super lux menjaditikan oleh 190 buah fly over. kannya sebagai rumah termaBila 190 buah fly over mau hal di dunia. dipasang di Pekanbaru, tentu Antilla diilhami oleh kisah semua jalan dalam kota Pekapembangunan Taj Mahal oleh nbaru akan penuh dengan fly Kaisar Mughal Shah Jahover bukan?***
Jembatan Ujungbatu Butuh Perhatian - Pak Kadis PU pada tutup mata tu.. Desa Hutan, Bengkalis, Panjang Minim Infrastruktur - Kok bisa..APBD-nya aje besar ne.. Rekam e-KTP Pekanbaru Capai 86 Persen - Bagus lah tu Pak Cik..
Selamat Jalan Pak Bismar KAMIS 19 April 2012, pukul 12.25 Wib di RS Fatmawati Jakarta Selatan, nyaris tak percaya hakim berhati nurani itu telah pergi. Tak pernah ada berita tentang mangkatnya seorang tokoh nasional seperti Bismar, membuat saya tertegun dengan harapan yang seketika terhenyak koyak bersedih hati. Bismar Siregar adalah sosok kebeningan dan kejernihan hati nurani. Ada yang bilang, orang baik yang punya nurani cepat berpulang di panggil Illahi. Mungkin supaya cahaya bintang kebaikannya tetap menyinari. Juga mungkin karena Tuhan lebih rindu dengan hamba-Nya yang punya kejernihan hati nurani. Hidup mati manusia, semata-mata memang karena kehendak ‘Yang Tunggal Tiada Serupa’, tak siapapun dapat menghalangi. Manusia yang mampu memaknai peran dalam hidupnya, yakni sebagai khalifah fi al-ardh, akan menjadikan kehidupan sebagai ladang menuai amal saleh. Memanfaatkan waktu yang diberikanNya hingga menuai berkah kehidupan paripurna (dunia dan akhirat). Kematian, meskipun benar adanya, tetapi tak harus dihadapi dengan sikap pesimisme untuk diratapi. Melainkan dengan sikap mulia dan optimisme kehidupan diisi. Muara optimisme hidup ini karena kita yakin bahwa setelah kematian ada kehidupan yang sungguh amat nyata menanti. Tapi yang jelas, manusia mulia dan paling
Oleh beruntung adalah manusia yang segera dipisahkan Tuhan dari dunia ini. Mungkin Bismar termasuk dalam kategori ini. Sebagai hakim yang mendedikasikan hidupnya bagi penegakan hukum, dalam mengambil keputusan acap kerap mengandalkan hati nurani. Sebab, baginya yang tidak bisa di ajak berbohong dan berkompromi itu adalah hanya hati nurani. Karenanya, Bismar kerap melakukan terobosanterobosan hukum di negeri ini. Bagi Bismar, hakim adalah aturan dan undang-undang, kendati prinsipnya ini kerap mengundang kontroversi. Dalam konteks ini, tak berlebihan kalau Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, Prof Satjipto Rahardjo dalam Ensiklopedi Tokoh Indonesia, mengatakan bahwa Bismar adalah sosok yang lurus. Ia tidak bersandar pada pasal-pasal hukum sebagai landasan dalam mengambil keputusan, melainkan pada hati nurani. Ia baru akan mencari pasal hukum sebagai dasar keputusannya, setelah terlebih dulu di putuskan melalui pertimbangan hati nurani. Sejumlah vonis fenomenal Bismar menjadi catatan yang pantas untuk di kenang sebagai
Agusyanto Bakar SSos MSi bentuk ketegasan hukum, masih terasa sampai hari ini. Sebagai contoh misalnya, saat di Sumatera Utara ketika ia menjabat sebagai Ketua Pengadilan Tinggi, beliau pernah menambah vonis sampai 10 kali lipat dari tuntutan terkait perkara perdagangan 161 kilogram ganja kering yang di lakukan Bachtiar Tahir dan Cut Mariana. Kedua terdakwa yang awalnya di jatuhi hukuman 10 bulan penjara oleh Pengadilan Negeri Medan, akhirnya harus mendekam masing-masing 10 dan 15 tahun di penjara setelah Pengadilan Tinggi Sumatera Utara yang di pimpin Bismar melipatgandakan hukuman mereka menjadi lebih tinggi. Contoh kasus lain adalah, ketika Bismar mengubah hukuman bagi seorang kepala sekolah yang mencabuli muridnya sendiri. Hukuman yang di jatuhkan kepada Kepala Sekolah itu adalah yang tadinya hanya 7 bulan menjadi 3 tahun. Bagi Bismar hakim adalah wakil Tuhan di dunia ini. Atas dasar prinsip ini, maka dalam mengambil putusan atas suatu perkara, Ia menolak aneka bentuk intervensi. Integritas dan profesionalisme Bismar, memang tak di ragukan lagi. Bismar memang pantas di
jadikan tokoh teladan dan beda dari tokoh-tokoh lainnya yang ada di negeri ini. Tak hanya di ranah hukum keteladanannya pantas untuk ditiru, tapi juga di ranah politik dan ekonomi. Karena Bismar, meminjam ungkapan Hendragunawan (Penyair), tak hanya punya budi, tapi juga ahli, punya ‘gigi’ dan nyali. Sungguh langka tokoh seperti Bismar di Indonesia ini. Betapa tidak, di negeri ini memang banyak yang punya budi, tapi kerap di implementasikan hanya dalam bentuk imbauan moril dengan maksud tujuan meraih simpati dan mendapat tempat di tengah-tengah komunitas umat beragama yang sama sekali tak paralel dengan tingkah laku diri sehari-hari. Yang ahli juga banyak. Tapi keahlian yang dimilikinya acap kerap di gunakannya untuk mensiasati masalah-masalah, memanipulasi kasus-kasus, mengarsiteki rangkaian dan aneka kejahatan sehingga menjadi berbentuk seperti sebuah kebenaran. Bahkan karena keahlian yang dimilikinya, kerap tampil di belakang layar dan menjadi untochauble (sesuatu yang tak tersentuh) dalam melakukan maksud-maksud kotornya, sehingga yang nampak di permukaan seperti berperilaku baik, tulus, bersih dan suci. Yang punya ‘gigi’ dan
nyalipun tidak sedikit di negeri ini. Tapi kerap di gunakan untuk lebih mengedepankan ego dan nafsu keserakahan pribadi dengan berbagai cara untuk sekedar mendapatkan kekuasan politik, kepemilikan ekonomi dan kebesaran budaya. Bahkan para elite negeri ini bisa lebih dungu dan jahat ketimbang manusia primitive sekalipun. Manusia itu adalah sepandai-pandainya makhluk, namun ia bisa menjadi serakus-rakusnya dan sedungu-dungunya hamba Tuhan bila kecerdasan berpikir dan kejernihan hati nurani terkontaminasi oleh virus-virus kehidupan duniawi. Tak pelak lagi, di tengah kondisi demikian dan di tengah meningkatnya jumlah para hakim yang nakal, bahkan harian Lampung Post (23/10/2011) memberitakan, bahwa sejak Desember 2010 hingga Mei 2011 setidaknya ada 1.400 sampai 1.500 hakim, bahkan hingga saat ini mungkin jumlahnya sudah mencapai hingga 1.600-an yang dicap sebagai hakim yang nakal, maka kehadiran Bismar dapat menyejukkan karena menjanjikan pengharapan dan kepergian Bismar untuk selamanya meninggalkan catatan teladan kisah seorang hakim yang berhati nurani, cermin bagi para pemimpin, elite politik dan para hakim di negeri ini. Selamat Jalan Pak Bismar. God bless you! Penulis asalah Warga Kota Pekanbaru dan PNS Kabupaten Pelalawan.
Jangan Buang Sampah pada Tempatnya! SUDAH ke-42 kalinya hari bumi diperingati, tapi permasalahan lingkungan sepertinya belum selesai tertangani. Meskipun begitu, rasanya usaha Gaylord Nelson, pemrakarsa hari bumi tidak sia-sia. Setidaknya muncul beberapa tindakan sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan, seperti lahirnya Konferensi Tingkat Tinggi yang membahas isu lingkungan dalam skala global. Di Indonesia masalah lingkungan yang perlu diperhatikan adalah pengelolaan sampah. Tiap manusia tentu menghasilkan sampah, namun rasanya pengelolaan sampah itu tak sebanding dengan jumlah sampah yang dihasilkan. Akibatnya, gunung sampah terbentuk di berbagai tempat. Tak jarang, menghasilkan letusan seperti yang terjadi di Leuwi Gajah, Bandung. Rasanya masalah pengelolaan sampah ini muncul karena adanya kesalahan pola pikir di
Oleh masyarakat. Yang dimaksud yaitu pola pikir “membuang sampah pada tempatnya”. Pola pikir yang kemudian menjadi kebiasaan ini, dirasa sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Pola pikir tentang “sampah yang harus dibuang pada tempatnya” secara kasat mata menunjukkan bahwa masalah sampah selesai ketika sampah telah dibuang. Kenyataannya, sampah yang telah dibuang tidak menyelesaikan masalah. Muncul masalah baru: gununggunung sampah yang kian tinggi dan luas. Tak hanya itu, jika setiap orang beranggapan bahwa membuang sampah pada tempatnya menjadi akhir permasalahan, artinya mereka dapat dengan bebas menghasilkan sampah lagi. Padahal semakin banyak sampah yang dihasilkan, berarti
Destyananda Helen semakin banyak gununggunung sampah yang berpotensi mencemari tanah, dan air tanah. Maka pola pikir tersebut harus diganti, karena pola pikir menghasilkan tindakan. Di masa sekarang ini, tiap-tiap anggota masyarakat seharusnya sudah tidak lagi sekedar membuang sampah pada tempatnya, melainkan menerapkan prinsip 3R. Prinsip 3R: reuse, reduce, recycle menjadi obat ampuh penanganan sampah. Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan, baik untuk fungsi yang sama, maupun untuk fungsi yang berbeda. Misalnya dengan menggunakan kembali kantong plastik bekas, atau bisa juga dengan menggunaa kan botol minuman sebagai tempat menanam tanaman. Reduce artinya mengurangi jumlah sampah yang
dihasilkan. Akan lebih baik jika setiap orang mulai mengurangi sampah yang dihasilkan. Caranya mudah, dengan menggunakan sapu tangan sebagai pengganti tissue, atau menggunakan botol minuman yang bisa dipakai berkali-kali untuk menggantikan botol minum kemasan sekali pakai. Bayangkan jika kebiasaan ini bisa diterapkan, berapa banyak sampah yang bisa dikurangi. Recycle atau daur ulang berarti mengolah sampah menjadi produk baru yang bermanfaat. Ini yang memberi nilai tambah pada sampah. Siapa sangka dari hasil daur ulang ini, tidak hanya memberi nilai tambah pada estetika, tapi juga memberikan nilai tambah secara ekonomi. Untuk melakukan 3R tersebut dibutuhkan kemauan dan komitmen yang kuat. Pasalnya, selain membutuhkan kesetiaan,
juga perlu niat untuk mengolah sampah tersebut. Untuk menggiatkan pengolahan sampah di masyarakat juga tentu perlu pembinaan. Pembinaan masyarakat sangat penting mengingat masalah persampahan ini membutuhkan partisipasi masyarakat. Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, maka masyarakat harus ditingkatkan rasa kepeduliannya atas masalah ini. Di sinilah peran pembinaan masyarakat, yaitu untuk memberikan motivasi pada masyarakat yang nantinya akan meningkatkan rasa kepedulian tersebut. Pembinaan masyarakat ini memang tak mudah, selain masalah waktu yang lebih panjang, juga masalah dana dan sumber daya manusia yang menjadi pembina masyarakat tersebut. Namun jika untuk tujuan yang baik, mengapa tidak dilakukan?*** Penulis adalah mahasiswa jurusan Jurnalistik, Universii tas Padjadjaran Bandung.
Pelayanan PDAM Tirta Siak Masih Buruk SAYA sudah lama berlangganan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Siak. Namun, sudah beberapa tahun pelayanan yang diberikan oleh perusahaan daerah itu tidak juga menunjukkan perbaikan. Padahal sudah beberapa
kali, terjadi pergantian pimpinan di perusahaan tersebut. Setiap, pimpinan baru selalu berjanji akan melakukan perbaikan kinerja dan meningkatkan kualitas serta pelayanan pada masyarakat. Beberapa waktu lalu, air yang mengalir ke rumah saya
selalu tidak lancar. Bahkan beberapa kali mati hingga kami yang butuh air selalu kesulitan dan menghemat air yang sudah ditampung dalam bak. Kalau pun lancar, air yang didistribusi ke rumah pelanggan tidak jernih. Air selalu keruh dan sesekali disertai
tanah. Capek juga rasanya, sudah membayar tapi endapan air selalu menebal di dalam bak hingga kami harus kerja ekstra melakukan pembersihan minimal sekali dalam dua hari. Ke depan, saya berharap, pihak PDAM Tirta Siak melakukan perbaikan lebih
nyata dan tidak hanya janjijanji pada masyarakat. Jangan giliran lambat membayar tagihan, air diputus tapi perhatikan juga pelayanan dan kebutuhan masyarakat. Ibu Handani Warga Jalan Jendral Pekanbaru
