300314

Page 11

My Story

Cerpen

Oleh: Kartika Catur Pelita

Jangan Jan Ja an ngan ga an Nonton Noontoon Film Film ilm Porno Pooorno rn rno no Bel tanda usai berbunyi. Tanpa dikomando lagi kami melesat berlomba ke luar dari kelas. Aku mempercepat langkah ketika dari kejauhan melihat Fais dengan Moge-nya telah standbay di gerbang kampus. “Kita ke mana, Tik…?” Fais di atas motor menyambutku. “Lo...aku kan udah SMS-in kamu. Minta tolong anterin beli buku di Gramedia !” “Kirain acara berubah…” Aku menggeleng. “Kamu ada acara lain, Is? Nggak bisa anterin aku?” “Nggak. It’s oke, yuk kita jalan!” Fais menghidupkan mesin motornya. Aku membonceng. Motor membelah jalan. Tapi arahnya kok bukan ke Gramedia? “Kita ke mana nih, Is? Kok malah belok…?” “Sory…Tik. Kita mampir ke kosan aku. Dompetku ketinggalan. Lucu kan kalau aku traktirin kamu, eh malah kamu yang bayarin…!” Fais tertawa. Ternyata Fais masih berr pikiran ala nyokap dan bokap waktu pacaran. Urusan traktirmentraktir yang bayarin cowok. Padahal anak muda sekarang sudah tak lagi berpikiran begitu. Urusan bayar tergantung pada siapa yang mengajak jalan. Tapi untukku pribadi kayaknya aku pilih pacaran ortu di jaman dulu aja. Hi-hi-hi….. Motor Fais berhenti di depan sebuah rumah mewah. Inikah kosan Fais seperti yang tempo hari diceritakan padaku? Di Jakarta ini Fais sebenarnya tinggal bersama Tante Hera-adik Mama Fais- yang kebetulan membuka usaha koskosan untuk mahasiswa. Tapi Fais dengan bangga menyebut dirinya anak kos!? “Yuk masuk, Tik, “ ajak Fais sambil melepaskan kaca mata hitamnya. Aku bimbang. Sebelum ini aku tidak pernah memasuki kamar kos seorang cowok. Sendirian lagi. Hanya berdua dengan cowok itu? “Yuk…” Fais menggamit lenganku. “Nggak deh, Is. Aku nungguin di teras aja!” Aku teringat pesan Mama. Juga nasihat Wak Ali Ridwan, guru ngajiku. Tak boleh lelaki dan wanita di tempat sepi berduaan. Nanti ada orang ketiga di antara mereka. Setan!“Nggak apa-apa, Tik. Sekalian deh liat kamarku. Sebentar aja. Please, aku hanya ngambil dompet. Sekalian minum. Aus nih..!” Memandang wajah Fais yang memohon, aku tergoda. Enam bulan menjalin kasih dengan Fais, sepertinya dia cowok baik. Berpikir positif begitu aku mengikuti langkah Fais menuju kamarnya. Sebuah kamar yang lumayan luas. Perabotan mahal. Tentu tarif kos di sini pasti mahal. “Minum deh, Tik,” Fais memberiku sebotol soft drink Aku tidak meminumnya karena tidak haus. Fais pamit ke toilet-yang ada di dalam kamarnya. Aku menunggu. Kok lama sih? Aku

B

berniat ke luar dari kamar..ketika Fais muncul…lalu tiba-tiba dia memelukku “Tika..aku sayang kamu. Aku cinta berat sama kamu….!” Mulut Fais berbau alkohol. Fais mabuk? Tak cukup hanya berr bisik dan merayu, Fais bagai orang kesetanan. Aku melawan! Aku bebertahan, meronta… “Jangan, Is! Jangan..!” Aku memberontak. Fais semakin gila mengumuli. Aku tetap berusaha mempertahankan milikkku yang paling berhaga. “Ya Tuhan, tolonglah hambaMu ini…” “Fais motornya gak dikunci?! Ntar disambar maling! Kalo gak dipake masukin ke garasi!” Suara itu keras. Ketukan pintu itu pun keras. Handel pintu berputar, pintu terkuak! Fais mungkin lupa mengunci pintu? Dari balik pintu nongol sosok Tante Hera yang wajahnya pucat melihat adegan di depannya. Sontak aku membenahi rambutku yang kusut dan bajuku yang sebagian tersibak. Terima kasih Tuhan, Engkau masih melindungiku… Tanpa peduli tatapan Tante Hera yang curiga atau apa aku melesat ke luar dari kamar! Ternyata Fais mengejarku. Tak peduli teriakan tantenya. “Is apa yang kamu lakuin?! Siapa gadis itu?!” Aku berjalan cepat. Nafasku turun naik. Jiwaku terguncang. Perasanku tak menentu Pikirku… mengapa Fais tega hendak berbuat nista padaku? Apakah ini yang dinamakan kasih sayang oleh sebagian remaja-juga teman kami yang melakukan hubungan seks pra nikah-di dalam mereka berr pacaran? Demi Tuhan, aku hanya akan memberikan virginku pada suamiku kelak di malam pertama. “Tik, dengar penjelasanku!” Fais menjejeri langkahku. “Nggak ada lagi yang perlu dijelaisn, Is,” “Aku sayang kamu, Tika!” “Apakah ini yang namanya sayang kalau barusan kau ingin menodaiku!” “Tika..!” Aku tak peduli. Aku mencegat taksi. Di dalam taksi aku berulang kali mengucap syukur pada Tuhan, karena terhindar dari perbuatan biadab! ******* “Kamu gak mau nemenin aku nonton konser ST-12?” “Bukannya gak mau Is, tapi gak bisa.” “Alaah..alasan! Belakangan ini kamu selalu menolak bila saya ajak ke luar. Saya kan udah janji, nggak akan mengulangi perbuatan itu lagi!” Ah, semudah itu Fais menganggap apa yang pernah dilakukannya padaku tempo hari? Mungkin pikirnya semudah dia menghapus tulisan kapur di papan tulis? Padahal peristiwa itu telah membuatku trauma. Mimpi buruk dan ketakutan itu… “Dalam hidup ini kita memiliki skala prioritas kegiatan kan, Is. Mana yang yang harus diduluin. Sebagai mahasiswa kamu tahu kan, sebentar lagi aku semesteran. Jadi daripada nonton

uat teman2 yang mau curhatan tenn-tang cowok,sobatan, ortu, ato skul boleh2 aja. Atau sekadar kirim-kirim salam n cuap-cuap silakan aja kirimin ke dewacinta248@ymail. com atau ke no hp 085355715189. Curhatan atau cuapcuap kamu bakal di tampilin di halaman

(int) konser mendingan aku belajar…” “Jadi bener kamu nolak…?” “Sory, Is.” “Kamu bikin kecewa. Saya benci kamu!” Fais menatapku marah. Menjejakkan kaki dia melangkah panjang meninggalakanku! Aku tiba-tiba merasa berr salah. “Is, tunggu…!” Aku mengejarnya, menarik tangannya. Tanpa sengaja aku malah menarik tas Fais, hingga tas kain parasut itu terjatuh, dan isinya berhamburan di lantai. Tak hanya diktat, buku kuliah, dan alat tulis yang nongol, tapi juga keping-keping VCD.! Salah satunya bercover artis terkenal! Ih, aku dulu sempat ngefans dua selebritis papan atas itu. Tapi sejak perbuatan bejat keduanya terkuak di media, aku baru nyadar. Seorang publik figur yang tongkrongannya menawan dan banyak dijadikan idola ternyata tak ubahnya buah mangga ranum tapi di dalamnya banyak ulat tumbuh! Seorang yang pantas dijadikan idola adalah yang tak sebatas fisik menawan tapi pribadi yang terpuji yang utama. “Ternyata kamu suka nonton film kayak ginian. Pasti karena ini tempo hari kau ingin berbuat bejat padaku!” Aku marah. Teringat peristiwa menggiriskan tempo hari. Sejak peristiwa itu aku mencoba menjauhi Fais. Bahkan aku berr niat putus dengannya. Tapi setelah berulang kali Fais merayuku dan berjanji takkan mengulangi perbuatan buruknya lagi, aku sempat bimbang. Hatiku pun luluh. Apalagi aku merasa masih mencintai Fais. Walau rasa cinta itu tak sebesar dulu lagi. Tapi kini…? Ah, sejak semula seharusnya aku lebih banyak menggunakan logika daripada perasaan untuk menghadapi seorang Fais Hermansah! “Kamu jangan muna deh, Tik.” Fais memandangku tajam, melecehkanku. Eh, ada apa ini? Bukannya sadar dinasihatin, eh dia malah mengataiku muna? Siapa yang munafik? ”Apa maksudmu, Is?” Aku memandang tak mengerti. “Cindy bilang tempo hari kamu nemenin dia cari kaset

Dewa Curhat

porno di Glodok. Dan di kamar Cindy kalian nonton bareng…!” O, kejadian lucu itu… “Kenapa diam, Tik? Ngaku aja kamu pernah juga kan liat film porno?” “Memang sih. Tapi saat aku aku gak niat nonton film kayak gituan. Aku hanya nemenin Cindy yang ngotot beli kaset VCD porno yang katanya yang bintangin Sheeren Sungkar. Kami kan fans berat bintang cantik Cinta Fitri itu. Masak sih gosip itu benar? Masak sih Sheeren main film begituan?! Eh.. ternyata hanya covernya doang Shereen. Tapi yang main film itu…. amit-amit!” “Alasan aja. Bagiku sama aja. Yang penting kamu liat kan..?” “Eh, beda dong!” “Apa bedanya?!” “Aku gak punya niat!” “Tapi liat kan?” “Cuma sebentar!” “Sama aja. Ternyata kamu cewek muna…” “Apa kamu bilang..?!” Aku benar-benar marah mendengar Fais menuduhku munafik dengan mimik wajah dan sorot matanya yang sangat melecehkanku, merr endahkan harga diriku! “Kamu cewek muna! Sok suci! Hubungan kita putus sampai di sini!” Fais melenguh congkak. Berlalu bersama deru Moge-nya yang dilarikannya kencang! Aku kini semakin menyadari. Ternyata aku memang salah memilih Fais sebagai kekasih. Fais memang menawan, kiyut, sepeti dambaan gadis seumuranku. Tapi ..mengapa hati Fais berduri? Silakan pergi, boy! Emang aku akan menangisi kepergianmu..? ******* Aku setengah berlari memasuki gerbang rumahku. Ada Xenia diparkir di halaman sampaing rumah. Berarti kakak sulungku, Mbak Kara…datang dari Jepara. Pasti bersama keponakanku satu-satunya. “Mbak Kara …!” Aku mencium pipi kanan kirinya.”Mana Resa?” “Tuh….!” Setahun yang lalu Resa baru bisa tengkurap. Kini dia sudah

pintar berjalan dan berlari kencang! Aku menggendongnya, menciuminya, mencandainya sepuas hati. Telepon berdering. Mbak Kara yang mengangkatnya. “Untuk kamu, Tik…” Horn diberikannya padaku. “Halo. Siapa nih?” “Saya Tante Hera, tantenya Fais. Saya tidak mengenal kamu Tika. Tapi menurut Fais kamu gadis paling berarti dalam hidupnya!” “Oya? Ada apa sih?” Perasaan, hubungan kami sudah putus dua bulan yang lalu. Sekedar say helo dengan Fais pun aku ogah. Tapi kini Tantenya Fais meminta tolong. Merr ayuku…agar aku kembali pada Fais? Nggak usah, yee…! “Fais sedang ada di kantor polis, Tik. Fais di tahan. Fais ingin bertemu kamu…!” Aku benar-benar terkejut. Peristiwa kriminal apa sih yang dilakukan Fais sehingga harus berurusan dengan pihak berwajib? Pertanyaanku segera mendapatkan jawaban, ketika aku meletakkan gagang telepon, dan memasuki ruang keluarga. Pada layar TV tersaji berita tentang Fais! Sebuah berita kriminal! “Seorang mahasiswa semester 5 sebuah PT S di Jakarta ditangkap polisi karena mencabuli gadis yang masih di bawah umur. Pemuda 21 tahun beriniisial F itu…” Terpaku aku memandangg layar TV. Tampak Fais yangg berusaha menutupi wajahnya deengan tas kresek ketika digelanndang polisi! Sungguh, aku merasa kasiihan. Bukan, bukan pada Faiss. Tapi pada gadis cilik yang mennjadi korbannya. Aku teringaat pada trauma yang masih mem mbelenggu diriku karena perbuaatan keji yangdilakukan Faiss. Apalagi untuk bocah sekecil ituu. Tentu pelecehan seksual akann membekas, membaluri jalann hidupnya. Perisitiwa buruk suliit dilupakan. Namun mengapa masih adda orang-orang seperti Fais yangg tega berbuat nista, menebaar noda... Kota Ukir, Februari 2011115 Maret 20144

METRO RIAU MINGGU, 30 MARET 2014

Puisi

Malamku : 19 April 1993 Malam ini adalah malamku Malam dimana musim semi bertabur dan gugur setiap masa yang di tunggu Malam penuh bahagia dan sedih yang merangkul seluruh tubuhku Malam seorang anak manusia di tiupkan lagi sebuah nyawa dan diambilnya sebuah masa untuk bernuansa di dunia Malam dimana semua terungkap siapa aku sebenarnya sebelum malam ini tiba Malam yang mengajukanku di neraka atau surga Malam yang menunjukku disana atau disini saja Malam saat terakhir kuhembuskan sebuah nafas yang di tinggalkan Malam seribu malam bagiku Malam saat rembulan, bintang, langit hitam bersaksi akulah pemilik malam ini Malam dimana tuhan mengucapkan selamat, berkat atau laknat Malam yang mendampingi masa nantiku Malam ini adalah semuanya milikku Malam yang menuntunku jadi orang sekarang bukan orang dulu Semoga hari nanti aku adalah aku yang sebenarnya Malamku, April 2013

Siapa yang Menyapaku? : Pukul 00:01, 19 April 1993 Siapa pertama manyapa musim semi saat pergantian masa 24 jam Dia yang bertahta di sebuah rawa dengan alunan puisi, tulus membubuhi Dia yang bersemayam di bilik keluarga idaman, taruhkan cinta dan benci untuk di dambakan Atau dia yang memanipulasi dengan geometri, merangkai rumus dalam wadah materi Atau dia musuh tapi kekasih yang menaburkan luka, bahagia, senandung cinta merubah segalanya Siapa yang menyapaku nanti? Ketika jam berlonceng pergantian hari Ucapan selamat untuk jiwaku Ucpan nikmat untuk hidupku Ucapan berkah saat merangkai kata dengan pilu Siapa yang menyapaku? Harapan bukan harapan, tapi hanya ingin di perhatikan Siapa yang sayang padaku? Siapa yang perhatikan tapakku? Kutunggu di puisi berderet tak rampung Sampai rampung dalam lelap bersama ucapan selamat meniupkan nyanyian tidurku Tapi kuharus mengatakan sendiri Selamat ulang tahun Akulah kekasih sejatimu, hati dan ketenangan Malamku, 19 April 2013 sebuah lonceng jatuh ke bantal lebih mencemaskan dari sedusun mimpi ini, Nas Tabanni adalah nama pena Achmad Nasta’in yang lahir 19 April 1993 di Tuban. Nimbrung dalam komunitas Jaringan Pena Ilma Nafia (JPIN) Grobogan dan COMPETER.

Halo metro riau, mau titip salam ne. Buat Sinta, Ari, Manda, n Gita yang lagi belajar. Sukses ujiannya............... 08195969xxx Clamata Pagi MetRo Riau. NumPANg yach Ucapin MEt ultah Buat Pacar AKu, Melissa yang ke 19 tahun. semoga bertambahnya usia, menambah kebahagian, pjg umur dan murah rezeki. dari rizky di Pandau..................... 082372451xxx Hei, hei semua. Kenalin ak Aldy . Baru ne di pku, mau cari kenalan, cew2 cantik umur 17-21 yach :). ............... 085263890xxx Met malam minggu kawan2 di sma 1 pku, semoga week end kali ini menyenangkan ya. jangan lupa bsk qta cfd. ......... 081276549xxx Halo Metro Riau q anggun mau numpang kir sal. Buat semua teman2 di siak, btg hulu. ucapannya selamat pagi jha..... 081378933xxx BBagii yang pengen salam-salamnya salam l salamnya l dimuat, di t kirim ki i aja j kke 085355715189

MENCARI SOLUSI DALAM PERSAHABATAN PENUH CINTA

Belajar Efektif Jelang Ujian Hallo, selamat pagi dece. ne ivan, mau curhatan ne ama dewa. gimana caranya belajar yang efektif n nggak buang2 waktu, nggak bikin stres buat menghadapi ujian. T qyu before yach atas jawabannya. Ivan- 082172894xxx ----------------Jawaban Halo Ivan yang baik. Belajar menjelang ujian adalah salah satu persiapan yang wajib kita

ujian. Sistem Kebut Semalam atau yang lebih dikenal dengan SKS malahan bikin pusing sendiri dan akhirnya persiapan itu tidak matang. Agar kamu lebih terarah dalam belajar coba ikuti kiatkiat nya ini. 1.Buat jadwal Buatlah jadwal yang jelas untuk kegiatan sehari-hari termasuk durasi di tiap kegiatan. Mulai dari bangun tidur, belajar, istirahat, makan, hingga tidur malam. 2. Tuliskan kembali Menulis kembali catatan

ketika kembali menulis sesuatu, kamu akan berpikir tentang apa yang dituliskan dan mengapa kamu menulis itu. Dengan menulis kembali, memori kembali disegarkan. 3. Temukan jam belajar yang tepat Jangan belajar ketika dalam keadaan lelah. Lebih baik belajar selama dua jam satu hari daripada mencoba menjejalkan semua materi ujian hingga jam dua dini hari. Justru tidak akan mengingat banyak hal dan cenderung berhenti sebelum mempelajari materi yang dibu

Menjejalkan berbagai materi pelajaran pada malam sebelum hari ujian terbukti tidak berguna, karena informasi yang dapatkan sangat banyak sehingga tidak mungkin untuk dapat menghafal sama sekali. Belajar beberapa kali adalah cara terbaik untuk mempelajari materi, apalagi materi seperti Matematika dan mata pelajaran yang berhubungan dengan teori. 5. Lingkungan Lingkungan tempat belajar akan mempengaruhi efektivitas belajar tersebut Setiap orang


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
300314 by Harian Pagi Metro Riau - Issuu