Seni Budaya
METRO RIAU MINGGU,, 29 Juli 2012
Terhindar dari Gangguan Makhluk Halus
Masyarakat Daik-Lingga Tradisikan Upacara Basuh Lantai LINGGA adalah sebuah pulau yang sekaligus merupakan nama sebuah kabupaten yang terdapat dalam Provinsi Kepulauan Riau. Dalam kebudayaan Melayu, walaupun telah dilarang oleh agamanya (Islam), masyarakatnya masih percaya terhadap hal-hal yang bersifat animisme seperti: Jin, mambang, dewa (deo), jerambang, jembalang, dan orang bunian. Di kalangan orang Daik-Lingga ada sebuah upacara yang disebut sebagai “basuh lantai”. Secara etimologis nama upacara ini terdiri atas dua kata, yaitu basuh yang berarti “mencuci atau membersihkan” dan lantai yang berarti “alas rumah atau lantai”. Jadi, secara keseluruhan basuh lantai berarti “membersihkan lantai”. Lepas dari itu, yang jelas orang Daik-Lingga mempercayai bahwa lantai ada penghuninya. Untuk itu, jika terkena darah, khususnya darah perempuan yang sedang melahirkan, lantai tersebut harus “dibersihkan” dengan cara disiram dengan air, diminyaki, dibedaki, dan disisiri. Pendek kata, diperlakukan bagaikan manusia. Jika tidak, makhluk halus yang menempati lantai akan mengganggu, tidak
hanya orang yang membantu kelahiran (Mak Dukun atau Mak Bidan), melainkan juga ibu dan atau bayinya. Upacara ini dilaksanakan ketika bayi telah berumur 44 hari. Sebelum umur itu seorang ibu dan bayinya tidak diperbolehkan keluar rumah. Sebelum umur itu pula, Sang bayi tidak diperboleh turun ke tanah. Hari yang dipilih untuk melaksanakan upacara ini adalah Jumat, karena menurut kepercayaan masyarakat setempat, hari tersebut adalah hari yang dirahmati Tuhan. Adapun waktunya, biasanya pada pagi hari karena siangnya (setelah sholat Jumat) dilanjutkan dengan acara kenduri. Peralatan Upacara Peralatan yang perlu diperr siapkan dalam upacara basuh lan-
tai ini adalah: (1) nampan yang berisi sepiring nasi/pulut kuning (beras ketan dengan kunyit sebagai pewarnanya), sepiring serabi dan kuahnya (kue yang terbuat dari tepung beras dicampur dengan santan kelapa), sepiring lauk ikan (dimasak dengan kuah); (2) satu buah kelapa yang sudah dibersihkan sebagian kulit luarnya; (3) sebuah lilin; (4) cermin dan sisir; (5) sebuah gunting; (6) benang warna putih yang panjangnya sekitar 7 meter; (7) seekor ayam1) (untuk bayi laki-laki beruu pa ayam betina, sedangkan untuk bayi perempuan berupa ayam jantan); (8) sepiring padi dan sepiring beras putih; (9) jeruk nipis; (10) semangkuk kecil minyak langi (terbuat dari gambir, asam, kapur, dan limau, kemudian ditumbuk); (11) semangkuk kecil asam; dan (12) air yang ditempatkan di wadah yang terbuat dari tanah liat (tempayan). Sedangkan, peralatan yang perlu dipersiapkan dalam kenduri adalah, 10 buah nampan (tergantung kemampuan penyelenggara upacara) yang masingmasing berisi sepiring ketupat
(25 buah ketupat), sepiring ayam gulai, sepiring gulai udang, sepirr ing sambal kacang, sepiring serundeng, dan sepiring sambal kelapa. Bagi keluarga yang tidak mampu biasanya akan dibantu oleh para tetangganya. Bantuan itu bisa berupa uang atau bahan (beras, gula, kelapa dan lain sebagainya). Setelah semua peralatan yang diperlukan dalam upacara basuh lantai ini tersedia, maka peralatan itu dibawa ke tempat upacara (kamar). Ibu dan bayi yang akan diupacarai duduk di tempat tidur. Sementara, Mak Dukun dan Pak Jantan duduk di lantai. Upacara diawali dengan pembacaan Al Quran (Surat Al Fatihah) oleh Pak Jantan. Setelah itu, ia berr doa agar ibu dan Sang Jabang Bayi, beserta keluarganya terr hindar dari segala gangguan atau rintangan dalam kehidupannya. Sementara, Mak Dukun meletakkan tempayan yang berisi air di depan Pak Jantan. Setelah lantai dianggap bersih, Mak Dukun (sembari membaca mantera) mengolesinya dengan pulut, serabi, jeruk
nipis, dan asam. Kemudian, disiram dengan minyak langi. Selanjutnya lantai disiram lagi dengan air untuk membersihkan sisa-sisa pulut, serabi, dan bahan-bahan lain yang telah dioleskan. Setelah itu lantai digoresi dengan sisir dan cermin. Upacara diteruskan dengan pengguyuran (pemandian). Dalam hal ini bayi disiram oleh Mak Dukun dengan air yang telah dicampur perasan jeruk nipis, sebanyak tiga kali. Namun, sebelumnya Sang Dukun mentiup kedua telinga dan badan bayi masing-masing sejumlah tiga kali. Setelah itu, bayi diserahkan kepada ibunya. Di pangkuan ibunya, sebelum dimandikan lagi, lagi-lagi bayi ditiup telinga dan badannya sebanyak tiga kali. Kemudian, bayi diserahkan kepada neneknya untuk dihanduki (dikeringkan), dibedaki, dan diberi pakaian. Sementara itu, Sang ibu duduk di lantai dan dimandikan (diguyur dengan air yang telah dicampur dengan perasan jeruk nipis sebanyak 3 kali) oleh Mak Dukun. Setelah acara mandi se-
lesai, Sang ibu kembali duduk di tempat tidur sambil menggendong bayinya. Lalu, Mak Dukun mendekatkan seekor ayam ke bayi. Jika ayam mematuk beras yang ada di telapak tangan Sang ibu, itu dianggap sebagai pertanda baik. Sebaliknya, jika ayam mematuk bayi, itu adalah pertanda buruk. Untuk itu, biasanya Sang ibu menjulurkan tangannya ke arah ayam, sehingga bayi terr hindar dari patukan ayam. Upacara dilanjutkan dengan acara lompat tiung (benang) yang berr tempat di luar kamar. Makna simm bolik yang ada dibalik lompatan ini adalah bahwa kehidupan manusia tidak lepas dari berbagai rintangan atau halangan. Untuk itu, manusia harus selalu waspada (selalu hatihati) agar bisa melewati berbagai rintangan. Ini artinya, kelak Sang bayi diharapkan dapat mengatasi berbagai rintangan dalam hidupnya. Acara selanjutnya adalah pemutaran (pengelilingan) buah kelapa yang di atasnya ada lilin yang menyala. Sedangkan makna simbolik yang ada di balik lilin adalah penerangan hidup.
Mencerap Harum Semerbak Nahjul Balaghah JUDUL BUKU: 22 Nasihat Abadi PENULIS : Prof Taqi Misbah Yasdi PENERBIT: Citra, Jakarta CETAKAN I: Juli 2012 Kata bisa mendikte kita bagaimana hidup harus dijalani, apa yang Anda bisa atau tidak bisa melakukannya, mereka dapat digunakan untuk hal yang baik atau membahayakan. Ada mantramantra, ada doa-doa, ada pula kekuatan kata-kata mengagumkan. Kata-kata, baik lisan atau tertulis, masih memegang kekuatan hingga saat ini. Mereka dapat menginspirasi kita untuk mencapai tujuan atau merr eka dapat menahan kita dari sesuatu. Satu kalimat sederhana dapat membuat perbedaan dalam bagaimana
situasi yang dirasakan. Kekuatan kata-kata yang kejam dapat merusak.Tapi kata yang digunakan untuk mengangkat, untuk memotivasi, dan menghibur memiliki arti yang jauh melampaui rangkain kesederhanaan. Mereka kuat dalam cara mereka membuat seseorang merasakan dari kata-kata itu. Dampak emosional mereka dapat menentukan kehidupan atau mengubah pandangnya.Kata-kata bisa membuat kesalahan manusia menjadi dimaafkan. Dan dalam literatur Islam, ditemukan sebuah kitab yang mengandung banyak kata yang begitu bermakna, dan kitab itu adalah Nahjul Balaghah. Selanjutnya pertanyaan yang muncul adalah, apakah Nahjul Balaghah atau Seni Kefasihan itu? Ia adalah tajuk sebuah kitab yang berisi sari kata kata yang keluar dari lisan menantu Nabi, Sayyidina wa Maulana Amir Al-Mukminin Ali bin Abi Thalib r.a.. Barangkali tidak ada nama yang
lebih tepat daripada itu yang mampu menunjukkan kepada makna yang dikandungnya, tidak sanggup untuk melukiskan yang lebih baik daripada nama yang disandangnya. Tidak seorang pakar bahasa Arab pun kecuali menyatakan bahwa ucapan-ucapan Imam Ali r.a. adalah yang paling mulia, paling fasih, paling padat isinya dan paling meliputi maknamakna agung dalam kandungannya. Tentunya, setelah firman Allah SWT dan sabda Nabi-Nya. Di antara alumni-alumni lulusan akademi dan khalaqah Rasulullah saw. Ali adalah lulusan terbaiknya. Dengan potensi mumpuni Saidina Ali mampu menangkap semua pelajaran sang guru, tidak ada satu hurufpun yang tidak difahami olehnya bahkan setiap satu huruf yang diajarkan oleh Rasul saw. terbuka baginya seribu pintu ilmu. Hal ini menjadikan Ali pemilik kesempurnaan akal
PERSADA BUNDA
STIE PURNA GRAHA
MENERIMA MAHASISWA BARU PROGRAM D III & STRATA 1 (S1) ASM (AKADEMI SEKRETARI & MANAJEMEN
STISIP (SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK)
SK.MENDIKBUD RI No. 250/DIK/KEP/1992 Terakreditasi : SK. NO : 017/BAH-PT/AK-II/DIPL-III/X/2002 Jurusan: 1. Sekretaris Eksekutif (D3) 2. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern (D3)
SK.MENDIKNAS RI No.173/D/0/2000 Terakreditasi : SK. NO : 014/BAH-PT/AK-IV/S1/VIII/2002 Jurusan : 1. Admintrasi Negara (S1) 2. Administrasi Niaga (S1) 3. Ilmu Komunikasi (S1)
ABA (AKADEMI BAHASA ASING)
Terakreditasi : SK.No.027/BAN-PT/AK-XII/S1/XI/2009 Jurusan : 1. Ilmu Hukum (S1) 2. Hukum Bisnis (S1) 3. Hukum Udara (S1)
SK.MENDIKBUD RI No. 62/D/1998 Terakreditasi : SK. NO : 017/BAH-PT/AK-II/DIPL-III/X/2002 Jurusan : 1. Bahasa Inggris (D3)
STIE (SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI) SK.MENDIKNAS RI No. 62/D/1998 Terakreditasi : SK. NO : 014/BAH-PT/AK-IV/S1/VIII/2002 Jurusan : 1. Manajemen (S1) 2. Manajemen Pemasaran (D3) 3. Akuntansi (D3)
STIBA (SEKOLAH TINGGI ILMU BAHASA ASING) SK.MENDIKNAS RI No. 62/D/0/2004 Jurusan : 1. Bahasa dan Sastra Inggris (S1)
STIH (SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM)
STAI (SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM)
SYARAT PENDAFTARAN 1. Berijazah SMU/SMK/MAN atau sederajat 2. Pria/Wanita yang sehat jasmani dan Rohani 3. mengisi Formulir Pendaftaran 4. Foto Copy Ijazah/STTB atau sederajat, di legalisir (3 lbr) 5. Foto Copy NEM/Nilai, dilegalisir (3lbr) 6. Pas Foto 3 x 4 = 4 lbr 7. Membayar Uang Pendaftaran Rp. 250.000,8. Mengikuti Ujian Saringan Masuk
Kampus : Jl. Diponegoro No. 42 Pekanbaru - 28116
DK. DIRJEN PENDIDIKAN ISLAM No.DJ.1/495/2007 Telp. (0761) 23181 Fax. (0761) 40218 Jurusan : 1. Pemikiran Islam (S1) Cell : 0812 755 3848 / 0761-7082525 2. Ekonomi Islam 3. Perbankan Syriah Home Page : http://www.persadabunda.or.id
Ketua Yayasan H. HAZNIL ZAINAL, SE, MM
dan iman.Di kalangan para arif, Ali adalah wujud tajalli tertinggi dari Haq yang maha tinggi. Buku yang ada ditangan pembaca saat ini adalah komentar dan catatan seorang filosof muslim kontemporer, Prof Muhammad Taqi Misbah Yazdi atas Surat Wasiat Ke 31 yang termuat dalam Nahjul Balaghah. Surat wasiat itu berisi wejangan Ali kepada putranya, Hasan Mujtaba. Membaca ulasan Ali dalam b uku ini seakan kita diajak mencerap harum semerbak Nahjul balaghah. Awalnya buku ini berupa rekaman ceramah, kemudian rekaman itu dirubah menjadi bahasa tulisan, meski demikian cukup enak dibaca dan bisa menjadi gizi atau nutrisi yang amat berrguna bagi pembaca dimanapun berada. (M.Imam Bukhori, peminat buku sosial keagamaan)
Ini artinya, Sang bayi kelak selalu dalam jalan yang benar karr ena apa pun yang terjadi ia tetap pada pedoman hidupnya. Selanjutnya adalah pengolesan minyak langi pada ibu dan bayinya. Pengolesan ini dimaksudkan tidak hanya untuk membersihkan diri agar terhindar dari gangguan makhluk halus, tetapi juga sekaligus sebagai penolak bala. Setelah itu, dilakukan pemutusan kalungbenang dengan api. Makna simbolis yang terkandung adalah agar Sang bayi di kemudian hari dapat hidup dengan selamat (dapat melalui berbagai rintangan dalam hidupnya). Kemudian, bekas sumbu lilin yang terbakar diremas dan dioleskan pada alis ibu dan bayinya. Maksudnya adalah agar ibu dan anak selalu diberi jalan terang, lurus, selalu berbuat baik dan menjauhi perbuatan yang jahat. Acara diteruskan dengan pengguntingan ujung rambut Sang ibu dan anaknya serta merapikan dengan sisir. Makna simbolik yang terkandung di dalamnya adalah pembuangan hal-hal yang tidak baik pada diri ibu dan anaknya. Siang harinya, setelah sholat Jumat, dilanjutkan dengan acara kenduri. Acara yang diikuti oleh kerabat dan tetangga dekat ini dipimpin oleh ulama setempat (lebai). Ada beberapa nilai yang terkandung dalam upacara basuh lantai. Nilai-nilai itu antara lain adalah: kebersamaan, ketelitian, kerja keras, gotong royong, kehati-hatian, keselamatan, keteguhan, dan religius. Nilai kebersamaan tercermin dari berkumpulnya sebagian besar anggota masyarakat dalam suatu tempat (rumah yang punya hajat), duduk bersama di atas tikar, makan bersama dan doa bersama demi keselamatan bersama pula. Ini adalah wujud kebersamaan dalam hidup bersama di dalam lingkungannya (dalam arti luas). (Sumber: Bappeda Kabupaten Kepulauan R Riau dan Balai Kajian Sejarah dan Nilai T Tradisional T Tanjungpinang)
Dewan Pembina Prof. Drs. H. ZAINAL ZEIN
Sekretaris DIDI. Y. FIKRI, SE
MENERIMA MAHASISWA BARU Tahun Akademis 2012/2013 Menyelenggarakan Perkuliahan Program Starata Satu (S.1) Untuk Pagi dan Malam Hari di Kampus STIE Purna Graha
Jurusan WAKTU DAN TEMPAT PENDAFTARAN Mulai Tanggal 23 April s/d 30 September 2012 di Kampus STIE Purna Graha Jalan Nangka Ujung/Amal Mulia No. 8 Pekanbaru Calon yang diterima : 1. Lulus SMU sederajat - Menyerahkan photo copy/salinan ijazah 3 lembar INFORMASI LENGKAP HUBUNGI - Menyerahkan phas photo 3x4 Cm dan 2 x 3 cm Telepon (0761) 65954 masing-masing 3 lembar Setiap hari jam kerja (08.00 s/d 17.00 WIB) 2. Menerima Mahasiswa Pindahan dari D-3 dan S-1 YAYASAN LEMBAGA PENDIDIKAN MASYARAKAT INDONESIA (YLPMI) Ketua ttd Drs. Alfian Djoeremie, MM
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) PURNA GRAHA Ketua ttd Ir. Sugih Arto Pujangkoro, MM
Sekolah Tinggi Agama Islam
DINIYAH
Terakreditasi BAN - PT No. 019/BAN-PT/AK-XIII/S1/X/2010
Membuka Kelas Reguler & Non Reguler
JURUSAN PENDIDIK AN AGAMA ISL AM (PAI) AI)
Menerima Mahasiswa Baru Tahun Akademi 2012 - 2013 Masa Perkuliahan untuk Program S-1 minimal 3,5 tahun. Maksimal 7 tahun (7 semester s/d 14 semester).
Contact Person : 081365796174, 085271373346 / 081365675900, 081275212247 Telp.: 0761 - 888863, 7054568
Informasi & Pendaftaran Hubungi :
STAI DINIYAH PEKANBARU
Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 100 Pekanbaru - RIAU
www. staidiniyah.com
bih asi Le Inform t Dapat u j Lan yakan Ditan g Pada . un Langs ndaftaran Pe Waktu
PENDAFTARAN : Waktu Pendaftaran Gelombang I 01 Mei s/d 30 Juni 2012 Gelombang II 01 Juli s/d 30 Agustus 2012