28082015

Page 24

Advertorial

METRO RIAU

JUMAT, 28 AGUSTUS 2015

24

KABUPATEN INHU

Membangun Pariwisata Berbasis Budaya MEMBANGUN pariwisata berbasis budaya menuju Riau sebagai The Homeland of Melayu sedang dijalankan Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu). Kabupaten yang pernah menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Indragiri sekaligus mencatat sejarah dalam kebesaran Melayu. Kabupaten memiliki riwayat sejarah pemerintahan kerajaan masa lampau yang kini dijejaki banyak peninggalan. Hampir di setiap kecamatan di Inhu memiliki lokasi wisata. Potensi yang bisa dimanfaatkan warga untuk mengenal sejarahnya. Beberapa kecamatan yang paling banyak ditemui potensi wisata sejarahnya terdapat di Kecamatan Kuala Cenaku, Kecamatan Rengat, Kecamatan Rengat Barat dan Kecamatan Sebrida. Baik berupa makam, bangunan, maupun cagar budaya. Pj Bupati Inhu, Kasiaruddin mengatakan, apa yang menjadi semboyan untuk membangun pariwisata berbasis budaya menuju Riau

sebagai The Homeland of Melayu dapat menjadi realisasi nyata. Pj Bupati Inhu, Kasiaruddin Mengembangkan pariwisata berbasis budaya tentu saja menjadi daya tarik bagi Kabupaten Inhu. Terdapat juga wisata religi dan keindahan panorama alam yang punya keistimewaan. Tidak kalah dengan daerah lain di Indonesia. Dengan bentang wilayah yang luas, Kabupaten Inhu menyimpan pesona keindahan alam dan tradisi budaya asli nan eksotis. Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata Inhu, Armansyah mengatakan, pihaknya terus melakukan pembenahan terhadap sejumlah objek wisata di Kabupaten Inhu, sehingga memiliki daya tarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. “Semua objek wisata akan dilakukkan pem-

benahan, sehingga layak menjadi salah satu objek kunjungan, terutama saat liburan,” paparnya. Salah satu objek wisata sejarah adalah situs cagar budaya komplek makam Raja-Raja Indragiri di Desa Kota Lama, Kecamatan Rengat Barat. Komplek merupakan salah satu dari sekian banyak komplek pemakaman Raja Indragiri beserta keluarganya yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Inhu. Namun makam yang ada pun tergolong unik dan tidak biasa. Di komplek pemakaman Raja-Raja Indragiri di Desa Kota Lama terdapat makam Raja Narasinga II beserta putranya Sultan Usuluddin serta terdapat makam panjang sekitar 7 meter, yakni Makam Panglima Raja Narasinga II, yaitu Andi Sumpu Muhammad yang bergelar Panglima Jukse Besi. Di depan lokasi komplek pemakaman Raja-Raja Indragiri terdapat Danau Meduyan. Selain memiliki panorama yang indah, Danau Meduyan juga menyimpan banyak sejarah. Kemudian Danau Raja

yang terletak di Kota Rengat. Danau dahulunya merupakan lokasi pemandian keluarga Istana Indragiri, sehingga masyarakat setempat menyebut namanya sebagai Danau Raja. Uniknya, air di Danau Raja tidak pernah surut ataupun melimpah meskipun musim banjir atau kering. Di komplek Danau Raja juga terdapat Replika Istana Kerajaan Indragiri. Konon, istana asli kerajaan Indragiri berada di tengah Sungai Indragiri saat ini. “Kabupaten Inhu terus melakukan pembenahan terhadap kawasan Danau Raja, Rengat, sehingga lebih nyaman bagi para pengunjung,” terang Armansyah. Wisata alam terbaru

DI Kota Rengat terdapat sebuah tugu yang dibangun untuk mengenang agresi militer Belanda II Kota Rengat pada tanggal 5 Januari 1949. Pada peristiwa ini, lebih seribu warga Kota Rengat menjadi korban pembantaian dan jasadnya dibuang di Sungai Indragiri. Persis berada di belakang tugu. Tugu sebagai sejarah perjuangan rakyat di Kabupaten Inhu dalam mempertahankan kemerdekaan. Berada di pinggir sungai, di sekitar kawasan terdapat taman

ditemukannya lokasi air terjun yang berada di Desa Alim, Kecamatan Batang Cenaku. (adv)

Tugu Agresi

B

ANGUNAN khas dengan arsitektur Tionghoa yang unik, Kelenteng Paramita menambah daftar wisata religi di Kabupaten Inhu. Letaknya berada di Kota Rengat yang merupakan tempat ibadah umat Buddha sekaligus tempat berbagai kegiatan warga Tionghoa

di Kabupaten Inhu, terutama saat perayaan Tahun Baru Imlek dan hari besar lainnya. Berbagai atraksi juga ditampilkan, salah satunya barongsai yang mendapat respon bagus dari masyarakat setempat. Hal ini membuktikan keberagaman budaya dan saksi sejarah kebersamaan di Kabupaten Inhu.*

WISATA sejarah Komplek Makam Mota terdapat di antara Desa Lahai dan Desa Langhap, Kecamatan Batang Cenaku. Di lokasi terdapat makam Datok Lintang, seorang Syeh (penyebar agama Islam) dan sudah ada sejak abad 11-12 Masehi. Makam banyak dikunjungi peziarah dari berbagai daerah, bahkan dari mancanegara, salah satunya Malaysia. Pasalnya cerita

K

ABUPATEN Indragiri Hulu sejak zaman dahulu hingga sekarang masih memelihara dengan baik makam-raja-raja . Terbukti, makam Paduka Maulana Sri Sultan Alauddin Iskandarsyah Johan Zirullah Fil Alamin bergelar Nara Singa II hingga kini masih terawat dengan baik dan dikenal di seluruh wilayah Provinsi Riau. Komplek terletak di Desa Kota Lama, Kecamatan Rengat Barat. Terdapat makam panjang sekitar 7 meter, yakni makan Andi Sumpu Muhammad yang bergelar Panglima Jukse Besi. Konon, ia memiliki tubuh besar. Ketika wafat, jasadnya harus dlipat tiga untuk bisa masuk ke liang lahat. Namun, ada pula yang menyatakan, lipat tiga merupakan simbol bahwa panglima memiliki tiga kesaktian semasa hidupnya. Sekitar makan terdapat juga puing-puing bekas benteng Kerajaan Indragiri yang bernilai sejarah.* Akses: Jarak dari Kota Rengat sekitar 25 KM dengan waktu tempuh 20 menit. Tersedia angkutan umum.*

dan fasilitas olahraga. Monumen berada tepat di depan rumah dinas Bupati Inhu Jalan Ahmad Yani. Terdapat nama-nama yang gugur dalam peristiwa pada tanggal 5 Januari 1949, salah satunya Bupati Tulus.*

Komplek Makam Mota

Kelenteng Paramita

Komplek Makam Raja Indragiri

magis Makam Mota yang sudah menyebar kemana-mana. Menurut cerita masyarakat setempat, saat hujan makan tidak terkena guyuran hujan. Datuk Lintang dipercaya juga sebagai Datuk Harimau atau harimau jadi-jadian. Di lokasi Makam Mota terdapat juga makam Datok Ancang yang semasa hidupnya seorang yang paham tentang ajaran Tauhid. Kemudian makam Nenek Biah, yang merupakan istri dari Datok Lintang. Nenek Biah dahulunya seorang bidan raya (gaib).*

Senter Langit

S

ENTER langit merupakan gardu air milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang bentuknya unik, mirip lampu senter. Sehingga masyarakat menyebutnya senter langit. Lokasinya berada di taman kota yang di kenal dengan nama Lapangan Hijau. Di lokasi terdapat berbagai kegiatan olahraga, seni budaya serta hiburan. Untuk kegiatan tersebut tersedia panggung hiburan.*

Akses: Dari Kota Rengat sekitar 85 KM dan harus menggunakan kendaraan pribadi, karena tidak tersedia angkutan umum.*

KEPALA Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata Kabupaten Indragiri Hulu, Armansyah saat menerima kedatangan rombongan pacu jalur dengan Membawa Piala Bergilir Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia di Halaman Kantor Bupati Indragiri Hulu. (hms)

REDAKTUR: VIVI

LAYOUTER: RIKI SETIAWAN


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
28082015 by Harian Pagi Metro Riau - Issuu