Kuantan singingi Advertorial Publikasi Pembangunan Kabupaten Kuansing
METRO RIAU
RABU, 22 JULI 2015
19
LINTAS
Pemprov Diminta Bangun Turap Sepanjang Sungai Kuantan
PANGEAN - Warga Pulau Rengas, Kecamatan Pangean, meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau membangun turap di sepanjang aliran Sungai Kuantan. Pasalnya, abrasi yang terjadi telah merusak sejumlah fasilitas, seperti jalan dan pemukiman warga. “Jika tidak segera dibangun turap, dikhawatirkan pemukiman di daerah ini amblas ke dasar sungai,” kata Kepala Desa Pulau Rengas, Lion Miskanto kepada anggota DPRD Riau Daerah Pemilihan (Dapil) InhuKuansing, Indra Putra, saat halal bihalal di Pulau Rengas, Minggu (17/7) lalu. Menurutnya, abrasi tebing sungai yang diduga akibat kegiatan Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI). “Kami sudah sampaikan aspirasi ini kepada provinsi dan kami berharap bantuan dari Bapak Indra Putra untuk memperjuangkan aspirasi ini,” kata Lion Miskanto. Menurut Lion, berbagai upaya telah dilakukannya untuk mengusulkan pembangunan turap. Mulai dari mendatangi langsung dinas terkait di Pemprov Riau hingga mendatangi wakil rakyat Kuansing yang ada di DPRD Riau. “Sudah disampaikan ke PU Riau, turap itu sangat penting karena jalan tinggal satu jengkal lagi dari kuantan sampai semenisasi,” ujarnya. Hal senada juga disampaikan Camat Pangean, Mastur SE. Menurutnya, pembangunan turap tebing sangat diharapkan warga Pulau Rengas. Menanggapi itu, anggota DPRD Riau, Indra Putra mengaku, sudah menerima usulan tersebut dan dirinya sudah mengusulkan kepada dinas terkait untuk segera dibangun turap. “Sudah kita usulkan agar dibangun. Insya Allah diterima. Mudah-mudahan tahun 2016 mendatang direalisasikan,” ujarnya. (ids)
Utusan Pangean Juara MTQ Kenegerian Koto Rajo BASERAH - Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kenegerian Koto Rajo, Kecamatan Kuantan Hilir Seberang (KHS) ditutup Camat Kuantan Hilir Seberang, Jon Hendri Senin (20/7) lalu. Dua utusan dari Pangean menjadi juara pertama dan kedua tingkat dewasa di ajang tersebut. Dua utusan Pangean tersebut adalah, Harri Muswen dan Noprianti. Kemudian, peringkat ke tiga dan ke empat disusul diraih dua utusan Inuman, yakni, Musliadi dan Antoni. Sedangkan utusan tuan rumah, Kisman Heri, hanya berhasil menduduki peringkat kelima. Sebelumnya, MTQ Kenegerian Koto Rajo dibuka anggota DPRD Riau, Indra Putra ST, Minggu (19/7) lalu. Selanjutnya, juara satu tingkat remaja diraih oleh, Jani Kandra dari utusan Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) KHS, juara dua, Fila Safitri juga dari LPTQ KHS, juara tiga diraih, Gusmi Betri dari Koto Rajo KHS, dan peringkat ke empat, Ahrul Bahri dari Inuman, peringkat lima ditempati Ema Pebrianti dari Kopah Kuantan Tengah. Sedangkan tingkat anak-anak, juara satu diraih, Ikhsanul Khairi dari utusan LPTQ KHS. Lalu, juara dua diraih, Ilham Arjuli dari Pulau Beralo Kuantan Hilir, juara ketiga disabet, Angga Saputra dari Sungai Sorik KHS, peringkat ke empat ditempati Idel dari Pulau Kulur dan peringkat lima, Maghfira Safitri dari Kasang Limau Sundai juga dari KHS. (ids)
Halal Bihalal Pertemukan Anak Cucu Datuak Simarajo TELUK KUANTAN - Masyarakat Kenegerian Teluk Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) menggelar halal bihalal di Rumah Godang Karak, Minggu (19/7) lalu. Kegiatan tersebut dihadiri anak cucu dan kemenakan Datuak Simarajo. “Tujuannya untuk merajut tali silaturahmi,” kata Ketua Panitia Pelaksana, Rustam. Halal bi halal dihadiri, Andi Putra, Ketua DPRD Kuansing (urang sumondo, red), Andi Putra yang menempati tenda Suku Nan Onam, Mursini, Anggota DPRD Provinsi Riau (urang sumondo, red), menempati tenda Suku Nan Limo. Zulkifli, Wakil Bupati Kuansing (masyarakat Kenegerian Teluk Kuantan, red), menempati tenda Suku Nan Limo, Halim (masyarakat Kenegeri Teluk Kuantan, red), menempati Suku Nan Limo, serta Bakom PKB (Organisasi Masyarakat Tionghoa, red) serta Emerson, Ketua Laskar Pemuda Kenegerian Teluk Kuantan (LPKT). Di samping itu, empat suku yang ada (Suku Nan Tigo, Suku Nan Ompek, Suku Nan Limo dan Suku Nan Onam, red) memanfaatkan halal bihalal tersebut untuk merajut tali persaudaraan dan silaturahmi, termasuk membicarakan permasalahan yang harus dipecahkan secara adat. Diantaranya Suku Nan Tigo, saat ini, setelah datuak penghulu, Sabirin meninggal dunia, jabatan Datuak Penghulu Suku Nan Tigo, dijabat seorang Pelaksana Tugas (Plt) dan saat itulah dilemparkan kepada anak cucu kemenakan untuk memecahkan masalahnya, agar bisa ada datuak penghulu yang defenitif. (ids) REDAKTUR: NELA
BERBINCANG - Bupati Kuantan Singingi (Kuansing), H Sukarmis, berbincang bersama Plt Gubri, Drs Arsyadjuliandu Rachman saat menghadiri open house di kediaman di Pekanbaru, Minggu (19/7) lalu. (ids)
Bupati Undang Warga Open House P
ENULIS, IDI SUSIANTO, Kuansing
TELUK KUANTAN - Bupati Kuantan Singingi (Kuansing), H Sukarmis, menggelar open house di hari pertama perayaan Idul Fitri 1436 H, Jumat (17/7) di kediamannya Muaro Sentajo, Kecamatan Sentajo Raya. Kegiatan tersebut menjadi ajang silaturahmi masyarakat dengan Bupati Sukarmis. “Selamat hari raya Idul Fitri. Jadikan momen ini ajang silaturahmi dan saling memaafkan,” katanya. Ia juga meminta maaf kepada warga yang hadir. Katanya, open house tahun ini merupakan terakhir selaku bupati. Kegiatan open house turut dihadiri pejabat, seperti, Ketua DPRD Kuansing, Andi Putra, SH, Kapolres, AKBP Edy Sumhardhi dan Sekda,
Drs H Muharman MPd. Selanjutnya, Minggu (19/7) Bupati Sukarmis dan pejabat lainnya mendatangi kediaman Plt Gubri Drs Arsyadjuliandu Rachmn untuk silahturahmi di Pekanbaru. Selain ke rumah Plt Gubri, Bupati dan rombongan juga mengunungi rumah kediaman Ketua DPRD Riau, Suparman dan unsur Muspida lainnya. *
PUKUL BEDUG - Bupati Kuantan Singingi (Kuansing), H Sukarmis, sedang memukul bedug di perayaan malam takbiran I Syawal, Kamis (16/7) malam lalu. (ids)
Tes Wawancara 11 Calon Anggota KPAID 27 Juli TELUK KUANTAN Proses seleksi calon anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAD) Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing)
tengah memasuki tahapan seleksi wawancara. Dijadwalkan, seleksi wawancara dilaksanakan tanggal 27 Juli mendatang. “Keputusan ini sesuai hasil
rapat tim,” kata Ketua Tim Seleksi (Timsel) Calon Anggota KPAD Kuansing, Ir H Liusman Saleh MT kepada wartawan, baru-baru ini.
Usai tes wawancara, lanjutnya, 11 calon KPAD ini akan mengikuti fit and propert test di DPRD Kuansing. “Nanti DPRD lah yang
akan menyeleksi mereka, siapa dari 11 calon ini yang akan terpilih menjadi calon anggota KPAD,” tukasnya seperti dilansir kapurnews. com. (mr/nel)
Tradisi Doa Bersama Buat Perantau Rindu Kampung Halaman LEBARAN Idul Fitri menjadi momen yang paling ditunggutunggu umat Islam di seluruh penjuru dunia, tidak terkecuali bagi sebagian masyarakat Kuansing terutama di Kecamatan Hulu Kuantan bersama sanak saudara dari perantauan. Biasanya, momen ini dijadikan sebagai pelengkap kemenangan setelah satu bulan penuh menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Kumpul bersama ini dimanfaatkan dengan menggelar acara berdoa dan berkumpul dengan sanak saudara makan bersama yang diawali doa yang dipimpin ustad. Tidak heran, setiap 1 Syawal atau hari pertama lebaran setiap tahunnyasetiap rumah secara bergantian mengundang sanak saudara untuk berdoa bersama. Bahkan sehari bisa lima sampai delapan rumah menggelarnya secara bergantian. Tradisi ini telah berlangsung turun menurun. Selain untuk merajut silaturahmi dengan sanak saudara, doa bersama juga sebagai wujud syukur atas rezeki yang diberikan Sang Pencipta mulai dari hasil bumi sehingga berkah, kesehatan keluarga serta mendoakan sanak keluarga yang telah wafat sehingga amal ibadah diterima di sisi Allah SWT.
Wujud Syukur Ada makna tersendiri yang terkandung dari tradisi doa bersama, khususnya bagi warga setempat yang mayoritas beragama Islam. Momen sekali setahun ini menunjukkan betapa pentingnya Idul Fitri menjadi wadah mensyukuri rezeki yang telah diterima dengan berbagi bersama keluarga dan lingkungan tempat tinggal, mulai dengan menghidangkan makanan yang diawali dengan doa dan puji-pujian kepada Allah dan Nabi Muhammad SAW. Sedangkan bagi para perantau, mudik dan merayakan Idul Fitri bersama keluarga dan berdoa bersama menjadi wadah untuk bertemu sanak saudara. “Tradisi ini yang membuat kami merindukan kampung halaman,” kata Mega, warga Desa Koto Kombu yang menetap di Pekanbaru. Daud, warga perantau Jakarta menilai tradisi doa bersama adalah adat budaya yang menunjukkan kebersamaan untuk mempersatukan perantau dari berbagai suku
adat istiadat yang terdapat di daerah tersebut. Tradisi seperti ini kata dia, dilakukan setiap tahunnya setiap Idul Fitri maupun Idul Adha. Doa Kuburan Selain ini, masyarakat juga memanfaatkan momen lebaran Idul Fitri dengan tradisi doa kuburan usai melaksanakan Salat Id. Acara doa kuburan dilakukan di masing-masing rumah adat setiap suku atau disebut Rumah Godang (rumah besar dalam tatanan adat setempat) Di Kecamatan Hulu Kuantan terdapat beragam suku
adat istiadat. Seperti, Suku Kampai, Caniago Besar, Caniago Kecil, Piliang, Melayu dan masih ada suku lainnya. Masing-masing suku memiliki rumah godang suku yang dijadikan untuk mengadakan kegiatan-kegiatan adat, seperti musyawarah persukuan, acara halal bihalal dan doa kuburan. Menurut Majuanso, salah seorang pemangku adat setempat, doa kuburan bertujuan untuk mengingat para sanak saudara yang telah terlebih dahulu meninggal dunia. Dijelaskannya, masing-masing suku
memiliki tempat pemakaman sendiri-sendiri. “Semua suku yang telah meninggal dunia dikuburkan menjadi satu lokasi pemakaman,” ujarnya. Selanjutnya, setelah berziarah ke makam pesukuan, para pemangku adat dan cucu kemanakan kembali lagi ke rumah besar pesukuan guna untuk menggelar acara halal bi halal yang intinya untuk memperdalam ilmu agama. Halal bihalal bertujuan untuk saling bersilaturahmi antar warga perantau dengan warga lainya yang menetap di kampung halaman. (ids)
SALAMAN - Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Kuantan Singingi (Kuansing), Drs H Muharman MPd, bersalaman dengan Ketua DPRD Riau, Suparman, saat bersilaturahmi di kediaman di Pekanbaru, Minggu (19/7) lalu. (ids) LAYOUTER: S BAHRI