Hua shan
METRO RIAU SABTU, 20 SEPTEMBER 2014
Ritual Bakar Kim Cua dan Gim Cua
Kisah
Antara Tradisi dan Kepercayaan
RITUAL Bakar Kim Cua dan Gim Cua.
DALAM kehidupan di Tiongkok, tradisi budaya dan religi kadang menjadi satu. Itulah sebabnya tradisi budaya Tiongkok disebut juga ‘Tradisi Religi.’ Nah salah satu tradisi religi tersebut adalah membakar kertas kim cua dan gim cua dan larangan mengenakan pakaian warga merah saat ada keluarga yang meninggal. Salah satu ritual yang kerap dilakukan masyarakat tionghoa hingga saat ini adalah membakar kertas kim cua untuk persembahan kepada dewa dan gim cua untuk ritual kematian. “Diantara beberapa perlengkapan persembahyangan suku Tionghoa, Kim Cua dan Gim Cua tetap yang paling banyak dicari,“ ujar karyawan Ligth Lotus, Herman.
Menurutnya, di Ligth Lotus gallery hampir semua perlengkapan sembahyang warga tionghoa tersedia seperti garu, kertas kim cua, kertas gim cua, kertas chi fo cin, rupang dewa, buddha, aksesoris, buku-buku keagamaan Buddha, DVD lagu-lagu pujaan serta perlengkapan lainnya. “Nah dari semua jenis barang yang ditawarkan tersebut, kim cua dan gim cua yang paling ba-
nyak dicari,” ujarnya. Dijelaskannya, kertas kim cua biasanya digunakan untuk persembahan kepada dewa sedangkan gim cua pada saat kematian. Kim cua kertasnya berlapiskan warna emas, sedangkan gim cua berlapis perak. “ kim itu kan emas, kalu gim itu perak, “ terangnya. Masih kata Herman, tingginya permintaan kedua jenis barang tersebut dipeng aruhi oleh beberapa faktor diantaranya semakin banyaknya ritual keagamaan yang dilakukan. Selain kertas kim cua dan gim cua, juga ada kertas yang juga banyak dicari yaitu Chi Fo Cin. Kertas ini tersedia de-
lapan macam, antara lain untuk kemakmuran, tolak
balak, penyebarangan serta pengabul keinginan. “Untuk chi fo cin ini tergantung niat yang membeli, ada untuk tolak balak, kemakmuran dan pengabul keinginan, kertas tersebut biasanya dibakar, “ terangnya. Selain itu juga ada tradisi saat ada keluarga meninggal, yaitu larangang mengenakan pakaian warna merah selama satu tahun. Tradisi tersebut dibeberapa tempat masih dilakukan. Namun tidak seperti yang dilakukan para pendahulu beberapa puluh tahun yang lalu. “Kalau dulu, saat ada anggota keluarga yang meninggal, semua anggota keluarga dilarang gunakan baju warna merah selama satu tahun, “ ujarnya. Tidak hanya itu, mereka juga dilarang untuk memotong rambut, berhias bahkan tidak boleh merayakan hari besar seperti Imlek. Menurut kepercayaan mereka hal ini dilakukan sebagai bentuk tutur berduka cita, karena warna merah bagi etnis tionghoa melambangkan kemakmuran dan suka cita. (net/ron)
Tradisi Warga Tionghoa yang Kini Tetap Eksis
Pohon Delima, Diyakini Membawa Berkah SELAIN simbol dalam bentuk patung, warga Tionghoa juga kerap menggunakan simbol dalam bentuk tumbuh-tumbuhan. Salah satunya pohon delima. Apa dan bagaimana tradisi ini. Pohon delima ternyata tidak hanya dikenal oleh kalangan Arab, tetapi juga di kalangan warga Tionghoa. Pohon delima bagi warga Tionghoa memiliki arti penting karena memiliki banyak manfaat. Oleh karena itu tidak heran bila setiap rumah warga Tionghoa memiliki dan menanam pohon delima terse-
but. Pohon delima ternyata tidak hanya dikenal oleh kalangan Arab, tetapi juga di kalangan warga Tionghoa. Pohon delima bagi warga Tionghoa memiliki arti penting karena memiliki banyak manfaat. ”Memang sering saya dengar ada kebiasaan menamam pohon delima tersebut, namun saya begitu tahu latar belakang munculnya tradisi tersebut, ” ujar Hardi salah seorang warga Tionghoa kepada koran ini, kemarin. Biasanya, pohon delima tersebut banyak manfaatkan
30
oleh warga Tionghoa untuk sembayang dan kegiatan lainnya. Jadi pohon ini biasanya merupakan pohon penting dan bisa dikatakan sebagai pohon tradisi yang selalu digunakan. Hal senada diutarakan Antony, menurutnya tradisi tersebut sudah cukup lama dan hanya dilakoni oleh kalangan tua. Bahkan menurut kepercayaan bila seorang warga Tionghoa memerlukan pohon ini, maka mereka tidak boleh meminta kepada pemilik pohonnya. Dalam kepercayaan mereka bila ingin mengguna-
kan pohon ini untuk apa saja maka harus diambil secara diam-diam dan pemilik pohon tidak boleh tahu. ”Makanya pohon ini banyak ditanam warga Tionghoa karena memang manfaatnya sangat banyak dan susah mencarinya, ” terangnya. Disinggung alasan harus diam-diam, Ia mengaku tidak mengetahuinya. ” Saya tidak tahu persis mengapa harus diam-diam mengambilnya, tapi ini tradisi dan pasti memiliki arti tersendiri. Karena memang setiap tradisi itu pasti memiliki maklum
tersendiri juga,” jelasnya. Pohon ini umumnya digunakan untuk melakukan sembayang dan memercikan air suci kepada warga Tionghoa. Makanya pohon delima itu banyak ditanam dan dipelihara warga Tionghoa baik yang di Vihara maupun di kelenteng. “Pohon ini memiliki makna berkah, makanya banyak warga menanamnya. Selain itu pohon ini banyak digunakan untuk sembahyang dan untuk memercikan air suci kepada warga yang sembahyang di Vihara, ” pungkasnya. (net/ron)
Kehidupan Bhiksu Xing Yi
B
IKSU Yi Xing lahir pada 683 dengan nama Zhang Sui. Ayahnya pernah menjabat sebagai hakim untuk beberapa istilah dan mati muda. Tanpa uang dan status yatim, Zhang Sui hidup dalam kemiskinan. Sejak masa kecilnya, ia telah tertarik untuk menyerap pengetahuan, terutama memiliki minat pada perhitungan kalender dan Lima Elemen, membuat kalender, serta astronomi. Pada usia 20, Zhang Sui pergi ke Chang'an (ibukota Dinasti Tang) dengan harapan menemukan seorang guru untuk membantunya belajar lebih lanjut. Di sana ia menemukan seorang pendeta Tao bernama Yin Chong yang adalah seorang sarjana terpelajar. Zhang Sui sering berkunjung ke Yin Chong dan meminjam buku-buku darinya. Suatu hari Zhang Sui meminjam buku Tai Xuan Jing disusun oleh penulis Konfusianisme Yang Xiong dari Dinasti Han Timur (25-220 M). Ini adalah buku yang rumit dan tidak jelas tentang filsafat, alam dan ilmu pengetahuan. Beberapa hari kemudian, Zhang Sui mengembalikan buku itu ke Yin Chong. Yin Chong berpikir bahwa Zhang Sui cepat mengembalikan buku karena terlalu sulit untuk dipahami dan membosankan. Tapi ketika Zhang Sui menunjukkan catatan dan menuliskan apa yang dibahas dengan dia, Yin Chong terkejut. Yin Chong telah mempelajari buku ini selama bertahuntahun tetapi tanpa pemahaman yang mendalam tentang itu. Lebih mengejutkan lagi, Zhang Sui telah paham betul buku ini. Sejak saat itu, Zhang Sui telah dipuji sebagai ilmuwan teruji. Setelah Wu Zetian (satu-satunya kaisar wanita dalam sejarah China) memangku takhta, keponakannya juga diberi jabatan penting. Mengejar ketenaran dan pujian, ia berusaha untuk berteman dengan sarjanan terkenal dan belajar untuk meningkatkan posisi sosialnya. Dia menyatakan bahwa dia akan berteman dengan Zhang Sui. Sebagai orang yang punya prinsip, Zhang Sui tidak mau bergaul dengan orang keji dan menolak kunjungannya dengan memberikan alasan sakit. Namun, keponakan permaisuri sudah mencoba segala cara yang mungkin untuk mendekatinya. Tidak dapat menyingkirkan gangguan itu, Zhang Sui berpikir untuk menyendiri ke kuil sebagai biksu Buddha. Pada tahun 705, ia meninggalkan Chang'an dan menjadi seorang biksu dengan nama Yi Xing di kuil Chongyang di Gunung Song (Provinsi Henan). Ia menjadi murid Master Pu Ji dalam kultivasi spiritual. Nama
pemberian Zhang Sui secara bertahap pudar dan sesudahnya dikenal sebagai Biksu Xing Yi. Sebagai seorang biksu, Yi Xing mengabdikan hidupnya untuk mempelajari kitabkitab Buddha, astronomi dan matematika. Dia juga menghabiskan waktu bepergian. Pada tahun 717, kerabat Yi Xing menyarankan mengabdi pada Kaisar Xuanzong. Setelah belajar keahlian Yi Xing dalam astronomi dan matematika, Kaisar Xuanzong tidak sabar untuk melihatnya. Dengan segera, Xuanzong mengatur agar dia bekerja di Kuil Huayan dengan biarawan dari India untuk menerjemahkan beberapa kitab Buddha dan memberi instruksi kepada ajaran-ajaran Buddha Vajrayana. Kaisar Xuanzong sering memanggil dia untuk berkonsultasi untuk menstabilkan negara dan mendidik orang-orangnya. Pengetahuan dan pandangan mendalam Yi Xing memberinya kepercayaan signifikan dari Taizong. [Biksu Xing Yi Membuat Kalender Da Yan] Di Tiongkok kuno, pertanian yang berhubungan erat dengan pengamatan kalender dan perubahan musim. Akibatnya, kaisar semua dinasti menekankan pada astronomi. Sejak tahun 721, Yi Xing membuat himpunan astronom untuk melakukan observasi astronomis dan reformasi kalender. Karena instrumen pengukuran astronomi disimpan di istana terlalu usang untuk digunakan, Yi Xing menetapkan instrumen baru. Dia pertama kali merancang sebuah model lingkungan Tang armillary (instrumen pengamatan astronomi kuno yang mewakili lingkaran besar dari cakrawala, yang ekliptik, meridian dll) dan meminta Kaisar mencetaknya dalam besi cor dan perunggu. Pada 724, Tang armillary berhasil dibuat untuk kalibrasi lokasi 150 bintang. Tahun berikutnya Yi Xing melanjutkan untuk menciptakan struktur ruang lingkup armillary rumit bertenaga air, yang mencerminkan gerakan nyata matahari, bulan dan lima planet utama. Selain itu, ada penghitung jam otomatis bertenaga air. Jam akan memukul drum setiap Shichen (dua jam) dan berdentang setiap Shi-chen. Penemuannya diakui sebagai jam astronomi pertama di Tiongkok. Pada 724, Yi Xing memimpin proyek besar-besaran untuk memperbaiki kalender guna mendapatkan pengukuran yang akurat dari panjang busur meridian. Pembantu astronom kerajaan dikirim untuk memilih situs pengamatan (berjumlah 13 ) dari dataran di Tiongkok Utara.. (disadur dari zonachinese. blogspot.com/ron)
Metro Info Hotel Phone. 0761-7870 200 Fax. 0761-7870 201
GRAND CENTRAL HOTEL Jl. Jendral Sudirman No. 1 Pekanbaru, Riau - 28287 Telp. (0761) 7872626
LABERSA GRAND HOTEL Jl. Labersa, Siak Hulu, Kampar - Riau Telp. (0761) 41555 Fax. (0761) 41515
HOTEL NEW HOLLYWOOD JL. Kuantan Raya No. 120 Pekanbaru - Riau Telp. (0761) 46883 Fax. (0761) 46884
GRAND MADINA HOTEL Jl. Kubang Raya No. 8 Km 2.3 Panam - Pekanbaru Telp. (0761) 8320010
HOTEL FURAYA Jl. Jend Sudirman Pekanbaru - Riau Telp. (0761) 26688
HOTEL WIDYA JL. M. ALI (d/h Jl. Kampar Lama) NO. 49 Pekanbaru - Riau Telp. (0761) 21880
HOTEL MAHKOTA JL. IR. H. JUANDA NO. 108 Pekanbaru - Riau Telp. (0761) 855552-85555029407
HOTEL MAKMUR JAYA JL. RIAU NO. 10-14 Pekanbaru, Telp. (0761) 36676-88589339004-35867, Fax. (0761) 37107
GREEN HOTEL JL. Arifin Achmad No.8 Pekanbaru Telp. (0761) 857007 Fax. (0761) 856667
HOTEL NEW HOLIE JL. TUANKU TAMBUSAI NO. 116 A B Pekanbaru - Riau Telp. (0761) 25169
HOTEL AKASIA JL. JEND. SUDIRMAN No. 419 B Pekanbaru - Riau Telp. (0761) 862872
HOTEL PREMIERE JL. JEND. SUDIRMAN NO. 389, Pekanbaru, Indonesia Telp (+62)761 - 7891818
HOTEL RICKY INDAH JL. SOEKARNO HATTA NO. 206 Pekanbaru - Riau Telp. (0761) 22314
HOTEL MAJESTIQ Jl. Ir. H. Juanda No. 48 - 50 Pekanbaru - Riau Telp. (0761) 365 888, 849114
HOTEL LINDA I JL. TUANKU TAMBUSAI NO. 133 - 135 Pekanbaru - Riau Telp. (0761) 24804, Fax. (0761) 22375
HOTEL LINDA II JL. TUANKU TAMBUSAI NO. 145 A Pekanbaru - Riau Telp. (0761) 36915-38391571302
HOTEL NILAM SARI Jl. Dr. Sutomo no. 110 Pekanbaru - Riau Telp. (0761) 885209, Fax. (0761) 23225
HOTEL SARTIKA Jl. Jend. Sudiman no. 426 Pekanbaru - Riau Telp. (0761) 26263-36796
D’Lira Syariah Hotel JL. PEPAYA NO. 73 Pekanbaru - Riau Telp. (0761) 23719
HOTEL SOGHO JL. SOEKARNO HATTA NO. 11 F-G-H Pekanbaru - Riau Telp. (0761) 7865015,7075075 Fax. (0761) 7865014
HOTEL WISMA JL. Sudirman. Pekanbaru Telp. (0761) 858429
SABRINA CITY HOTEL JL. Tuanku Tambusai Pekanbaru - Riau Telp. (0761) 848977, Fax. (0761) 863677
HOTEL OASE JL. WAHID HASYIM NO. 255 E F Pekanbaru - Riau Telp. (0761) 22025-34666, Fax. (0761) 37007-862393
HOTEL PEKANBARU CITY JL. SAM RATULANGI NO. 28 - 30 Pekanbaru - Riau Telp. (0761) 24203, Fax. (0761) 32961
HOTEL STEFANI JL. TASKURUN NO. 100 Pekanbaru - Riau Telp. (0761) 22772, 21008
HOTEL INTAN JL. TUANKU TAMBUSAI KAV. 5-6 Blok F-6, Komp. CNN Pekanbaru - Riau Telp. (0761) 7047289-572317, Fax. (0761) 572317
HOTEL HOLIDAY JL. TANJUNG DATUK (Komp. Pertokoan Mahkota Blok G No. 8) Pekanbaru - Riau Telp. (0761) 858946-47-48-49-50, Fax. (0761) 858947
EMMA GRAHA HOTEL JL. SOEKARNO HATTA no. 679 Arengka Pekanbaru - Riau Telp. (0761) 566628
HOTEL BENTENG JL. SOEKARNO HATTA KAV 8-10 Pekanbaru - Riau Telp. 0761- 39079, 7046999 Fax. 0761- 571491
HOTEL RESTY MENARA JL. SISINGAMANGARAJA N0.09 Pekanbaru - Riau Telp. (62-761) 32744, 37663
HOTEL DAMON JL. HANG TUAH NO. 46 A Pekanbaru - Riau Telp. (0761) 22795
HOTEL SIAK RESORT JL. MERANTI UJUNG NO. 212 Pekanbaru - Riau Telp/fax: +62-761-7865114
HOTEL GEMINI JL. TASKURUN NO. 44 Pekanbaru - Riau Telp. (0761) 32916-853565
HOTEL DELTA JL. SISINGAMANGARAJA no. 23 Pekanbaru - Riau Telp. (0761) 859999-859988, Fax. (0761) 859988
HOTEL RAUDAH JL. TANGKUBAN PERAHU NO. 4 Pekanbaru - Riau Telp. 0761-33372 Fax. 0761-33211
HOTEL PARAMITHA JL. Teuku Umar NO. 20 A Pekanbaru - Riau Telp. (0761) 856733
HOTEL RATU MAYANG GARDEN JL. JEND. SUDIRMAN NO. 11 Pekanbaru Telp. (0761) 40370 Fax. (0761) 28197
GRAND ELITE Jl. Riau Pekanbaru 28292. Riau Telp. (0761) 860988 Fax. (0761) 860999
HOTEL SATRIA JL. CIK DI TIRO NO. 99 Pekanbaru - Riau Telp. (0761) 33371
REDAKTUR : ZULMIRON
AMEERA HOTEL Gedung Plaza The Central Jl. Ahmad Yani no 43 Pekanbaru, Riau - Indonesia www.ameerahotelpekanbaru.com
LAYOUTER: RIKI SETIAWAN