18092012-metroriau

Page 23

23

METRO HUKUM

METRO RIAU SELASA 18 SEPTEMBER 2012

ke Tiga Staf Disbun Jadi Saksi Suhada Tasman Kasus Korupsi Peremajaan Karet

PEKANBARU - Tiga staf Dinas Perkebunan (Disbun) Riau diperiksa oleh jaksa penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau. Mereka dipanggil sebagai saksi terkait kasus dugaan korupsi peremajaan kebun karet di Disbun Riau. Ketiga staf tersebut yakni Yana Triana, Nursanah dan Sri Astuti. Ketiganya diperiksa jaksa penyidik, Ferizal SH, di ruang Pidana Khusus (Pidsus), Senin (17/9). “Pemeriksaan berlangsung mulai pukul 09.00 WIB hingga siang hari. Mereka dimintai keterangan sebagai saksi mantan Kepala Disbun Riau, Suhada Tasman,” ujar Kasi Penkum dan Humas Kejati Riau, Andri Ridwan SH. Dalam kasus peremajaan karet ini, Suhada Tasman telah ditetapkan sebagai tersangka. Penetapan tersangka tersebut dilakukan setelah jaksa penyidik melakukan pengembangan penyidikan terhadap tiga tersangka sebelumnya. Sebelumnya, jaksa penyidik telah menetapkan

tersangka yakni mantan Kasubid, Raja Zahedi, Kuasa Direktur PT Duta Karya Mas, Zulman Zas dan Kuasa Direktur PT Panisupa Graha, Tengku Ismail Yusuf. Kasus ketiga tersangka ini telah disidang di Pengadilan Tipikor Pekanbaru dan telah dituntut dengan hukuman masing-masing 6,5 tahun penjara. Proyek peremajaan kebun karet dianggarkan dari APBD tahun 2006 dan tahun 2007 sebesar Rp5,6 miliar. Pelaksanaan dilakukan di Kabupaten Kampar, Dumai, Kuantan Singigi (Kuansing), Siak dan Indragiri Hulu (Inhu). Masing-masing kabupaten memperoleh anggaran Rp1,2 miliar. Namun setelah dana cair 100 persen proyek tidak selesai. (lda)

BIDIK

Polisi Terus Buru Perampok Toko Emas

TELUK KUANTAN - Jajaran Polres Kuantan Singingi (Kuansing) bekerjasama dengan Polda Riau dan sejumlah Polres tetangga seperti Polres Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat dan Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) terus berupaya memburu pelaku perampokan di Pasar Lubuk Jambi Kecamatan Kuantan Mudik, akhir pekan lalu. “Kita terus mencari, berkoordinasi dan berkomunikasi dengan Polda Riau, Polres Dharmasraya dan Inhu supaya para kawanan rampok yang beraksi di Riau bisa kita tangkap,” ujar Kapolres Kuansing, AKBP Wendry Purbyantoro SH kepada wartawan, Senin (17/9) di Kantor Bupati Kuansing. Dari analisanya sementara, pihaknya menyimpulkan besar kemungkinan ada kaitannya kejadian perampokan di Kuansing dengan yang terjadi di Kampar dan Air Molek Inhu. “Bisa jadi ada hubungannya dengan perampokan toko emas yang tejadi di berbagai tempat di Riau,” katanya. Keyakinan tersebut, ungkap Wendry, diketahui dari cara pelaku perampokan beraksi. “Para kawanan perampok melakukan aksi serupa, yakni sasarannya adalah toko emas. Biasanya, kalau jaringan rampok ini khusus toko emas, semua aksinya sasarannya toko emas. Tidak mungkin rasanya mereka melakukan perampokan terhadap sasaran lain dengan cara yang berbeda,” jelasnya. Menurutnya, jaringan rampok ini ada spesialisnya. Wendry menduga, pelaku perampokan toko emas di sejumlah wilayah di Riau adalah satu jaringan. Informasi yang diterimanya dari Polres Dharmasraya, aksi perampokan ini arahnya ke Jambi. Kendati demikian, pihaknya akan terus memburu para kawanan perampok ini, melalui tim khusus yang telah dibentuk pihaknya bersama Polda Riau dan sejumlah Polres. Sementara itu, untuk mengantisipasi terjadinya aksi perampokan susulan di wilayah Kuansing, Polsek Kuantan Tengah, Selasa (18/9), mengumpulkan seluruh para pengusaha emas yang ada di Kecamatan Kuantan Tengah. “Esok (Hari ini,red) kita kumpulkan seluruh pedagang emas, kita sampaikan kepada mereka untuk waspada setiap saat. Ini gunanya untuk mengantisipasi terjadinya aksi perampokan susulan yang tidak bisa kita duga,” ujar Kapolsek Kuantan Tengah, Kompol Darul Qotni. (idi susianto)

Maling Gondol Laptop Hamid

PEKANBARU - Nasib sial menimpa Abdul Hamid Lubis (31) warga Jalan Cipta Karya Perumahan Nuansan Bumi Cipta Kecamatan Tampan. Maling memecahkan kaca mobil milik Hamid dan mengambil laptop yang ada didalamnya. Maling beraksi, Minggu (16/9) sekitar pukul 16.30 WIB, saat Hamid menghadiri pesta pernikahan di Jalan Lobak Villa Zambrud, Delima, Tampan. Dalam laporan polisinya, Hamid menceritakan sebelum menghadiri pesta, dia memarkirkan mobil Avanza BM 1309 QT di pinggir jalan. Saat ditinggalkan, pintu mobil terkunci rapat. Beberapa menit kemudian, Hamid kembali ke mobil dan terkejut. Dia mendapati kaca depan sebelah kiri mobil telah pecah. Curiga, dia segera memeriksa isi mobil dan tak lagi menemui laptop merek Acer miliknya. Hamid coba menanyakan pada sejumlah orang yang ada di lokasi, apakah melihat pelaku memecahkan kaca mobilnya tapi tak ada satupun yang mengetahui. Akhirnya, Hamid melaporkan kasus tersebut ke Mapolsek Tampan. Kapolsek Tampan, Kompol M Idris SAg melalui Kanit Reskrim, AKP Jhon Sihite SH, Senin (17/9), membenarkan adanya laporan korban. “Kasus masih diselidiki, petugas sudah meminta keterangan korban,” tuturnya. (lda)

DIRAMPOK - Etalase salah satu toko emas di Kota Air Molek Kabupaten Indragiri Hulu, pecah dan berantakan dirampok, belum lama ini. Para pelaku beraksi di siang hari. (dasmun)

Oknum PNS Dispora Divonis 4 Tahun Penjara PEKANBARU - Herwan alias Iwan (33) divonis 4 tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Pekanbaru, Senin (17/9). Oknun PNS Dispora Riau ini dinyatakan terbukti bersalah memiliki, menguasai dan menyimpan narkoba. Vonis dibacakan ketua hakim, Krosbin Lumban Gaol SH. Menurutnya, terdakwa terbukti melanggar pasal 111 ayat (1) Undangundang nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Selain hukuman penjara,

terdakwa juga diharuskan membayar denda sebesar Rp800 juta. Jika tak memiliki uang, setelah putusan inkrah, denda bisa diganti dengan kurungan selama 1 bulan. “Hal memberatkan hukuman, perbuatan terdakwa tidak mendukung upaya pemerintah memberantas narkoba, terdakwa juga seorang pegawai negeri,” tutur Krosbin. Hukuman tersebut lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU),

Novriyeti SH. Sebelumnya jaksa menuntut terdakwa dengan 5 tahun dan 11 bulan penjara, denda Rp800 juta atau subsider 1 tahun kurungan. Atas putusan tersebut, terdakwa menyatakan pikir-pikir. Hal sama juga dilakukan JPU. “Saya pikir-pikir dulu Pak Hakim,” ucapnya dengan suara pelan. Fakta persidangan, terdakwa ditangkap saat polisi dari Polsek Limapuluh melakukan penggerebekan di kamar

Kasus Trafficking di Pekanbaru Meningkat PEKANBARU - Kasus perdagangan manusia (trafficking) di Kota Pekanbaru semakin meningkat. Terhitung Januari hingga September, sudah 5 kasus masuk ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Pekanbaru. “Lima kasus trafficking tersebut masih dalam proses,” ujar Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak kota Pekanbaru Dra Risdayati, Senin (17/9). Menurut Risdayati,

umumnya korban kasus trafficking di Pekanbaru adalah anak-anak yang masih di bawah umur. Biasanya para pelaku beraksi dengan modus mencarikan kerja. “Pelaku menjanjikan kerja bagus tapi akhirnya dijual,” ucapnya. Meningkatnya kasus trafficking di Pekanbaru, tambah Risdayati, diakibatkan permasalahan keluar dan masalah anak itu sendiri. Dia berharap, masalah terhadap anak berkurang dan orang tua lebih memperhatikan anaknya.

Risdayati mengimbau, para orang tua selalu mengingatkan anak-akan mereka agar tidak terpengaruh dengan kemajuan jaman. Jika tidak, pengaruh baruk dapat menimpa anak-anak. “Saya berharap ke depannya kekerasan terhadap anak dan human trafficking di Kota pekanbaru tidak ada lagi. Terlebih kepada orang tua yang ada di Kota Pekanbaru agar lebih aktif lagi menjaga anak-anak mereka, jangan hanya memikirkan pekerjaan,” pungkasnya. (mg4)

204 Hotel Permai Jalan Tanjung Datuk pada 5 April 2012 lalu. Saat itu ditemukan 2 linting daun

ganja kering dalam kotak rokok Sampurna Avolution yang disimpan di tas terdakwa. (lda)

Brangkas Dinas PU Pekanbaru Dibongkar Maling PEKANBARU - Kawanan maling beraksi di Kantor Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Pekanbaru di Jalan Parit Indah Kecamatan Bukit Raya, Minggu (16/9). Pelaku membongkar dua brangkas yang berisi uang tunai dan dokumen. Peristiwa itu diketahui pertama kali oleh seorang pegawai yang kerja lembur, sekitar pukul 13.00 WIB. Saksi mendapati dua brangkas sudah dalam keadaan terbuka dan kosong, lalu melapor ke pimpinannya. “Setelah dapat laporan, kita langsung datang ke kantor. Setelah lakukan pengecekan, kasus ini kita laporkan ke polisi,” ujar Sekretaris Dinas PU Kota Pekanbaru, Dadang Eko Purwanto pada wartawan. Biasanya, kata Dadang, Kantor PU Kota Pekanbaru dijaga dua orang Satpam.

Namun saat kejadian, satu Satpam sedang sakit. “Diprediksi pelaku beraksi sabtu malam,” tuturnya. Di dalam brangkas tersebut, ungkap Dadang, berisi dokumen pegawai berupa buku tabungan dan deposito pegawai. Saat ini, rekening tabungan tersebut telah diblokir oleh pihak bank. Kapolsek Bukitraya, Kompol Marto Harahap saat dikonfirmasi membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan mengenai peristiwa pembongkaran brangkas Kantor Dinas PU Kota Pekanbaru ini. Petugas telah diturunkan ke lokasi untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). “Kasus ini sedang dalam penyelidikan. Petugas sudah ditugaskan untuk mengetahui pelaku,” tutur Marto, kemarin. (lda)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
18092012-metroriau by Harian Pagi Metro Riau - Issuu