140713

Page 24

24 METRO RIAU MINGGU MINGG U, 7 JUL JULI 2013 2013 3

Profil

TETAP INDONESIA WALAU SUKSES DI USA NAMA Elza Syarief termasuk salah satu pengacara terkenal di Indonesia. Klien yang ditangani wanita kelahiran Jakarta, 24 Juli 1957 ini memang lebih banyak public figure. Mulai dari kalangan politikus, pengusaha, sampai para selebriti. PROF Nelson Tansu, Ph.D dilahirkan di Medan, Sumatera Utara, 20 Oktober 1977. Dia anak kedua dari tiga bersaudara buah dari pasangan Iskandar Tansu dan Lily Auw. Kedua orangtua Nelson Tansu pengusaha percetakan di Medan. Ayah dan ibu Nelson alumni perguruan tinggi di Jerman. Abang kandung Nelson Tansu, Tony Tansu seorang pemegang gelar master dari universitas Ohio, AS. Begitu juga adiknya, Inge Tansu, adalah lulusan Ohio State University (OSU). Prof Nelson memang berasal dari lingkungan keluarga berpendidikan tinggi berotak cemerlang. Otak cemerlang Nelson Tansu tampak jelas saat ia duduk di bangku SLTA. Di SMU Sutomo 1 Medan tempatnya menuntut ilmu pengetahuan, Nelson tercatat sebagai siswa lulusan terbaik di sekolash itu. Buktinya dapat dilihat dari penghargaan yang diberi-

kan panitia lomba Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI) kepada Nelson Tansu sebagai finalis pada 1995. Nelson Tansu melanjutkan pendidikan setamat SLTA pada jurusan Matematika Terapan, Teknik Elektro dan Fisika Universitas Wisconsin, Madison, United State of Amerika (USA) atas biaya Bohn’s Scholarships. Lembaga pendidikan tinggi di Amerika Serikat itu memberi bea siswa kepada Nelson Tansu karena ia berhasil menjadi salah satu finalis TOFI sewaktu sekolah di SMU itu. Nelson Tansu berhasil meraih gelar Bachelor of Science dengan predikat Summa Cum Laude kurang dari tiga tahun pada 1988. Setelah menyelesaikan pendidikan program S-1, Nelson Tansu mendapat banyak tawaran beasiswa dari berbagai perguruan tinggi ternama di Amerika Serikat. Meski demikian, ia memilih melanjutkan kuliah

di Universitas Wisconsin. Dan di bulan Mei 2003, ia meraih gelar doktor pada bidang Electrical Engineering. Selama menempuh pendidikan program doktor, Nelson Tansu memperoleh berbagai prestasi gemilang. Di antaranya adalah penghargaan dari WARF Graduate University Fellowships dan Graduate Dissertator Travel Funding Award. Penelitian doktornya di bidang Photonics, Optoelectronics dan Semiconductor Nanostructires tercatat sebagai peraih penghargaan tertinggi di departemennya, The 2003 Harold A. Peterson Best ECE Research Paper Award. Setelah memperoleh gelar doktor, Nelson banyak diminta untuk menjadi asisten profesor oleh berbagai universitas ternama di Amerika Serikat. Namun ia memilih menjadi asisten profesor di bidang Electrical and Computer Engineering di Universitas Lehigh University. Sebagaimana diketahui, Lehigh University merupakan sebuah universitas papan atas di bidang teknik dan fisika di kawasan East Coast, USA. Saat ini Nelson sudah ter-

catat sebagai seorang profesor di Lehigh University, Pensilvania. Sang profesor termuda dari Indonesia di Amerika Serikat itu saat ini tercatat pula sebagai dosen untuk mahasiswa S-2, S-3 dan Post Doctoral di Departemen Teknik Elektro dan Komputer universitas itu. Lebih dari 84 hasil riset dan karya tulis Profesor berusia 25 tahun itu telah dipublikasikan di berbagai konferensi dan jurnal ilmiah internasional. Prof Nelson Tansu juga sering diundang menjadi pembicara utama dalam berbagai seminar, konferensi dan pertemuan intelektual, baik di berbagai kota di USA maupun luar Amerika Sserikat seperti Kanada, Eropa dan Asia. Prof Nelson telah memperoleh 11 penghargaan dan tiga hak paten atas penemuan risetnya. Ada tiga penemuan ilmiah Prof Nelson Tansu yang telah dipatenkan di AS, yakni bidang Semiconductor Nanostructure, Optoelectronics Devices dan High Power Semiconductor Lasers. Kendati saat ini ia tinggal dan bekerja di negara maju dengan gaji tinggi sebagai dos-

en di univeritas terkenal di negeri Pam Sam itu, namun Prof Nelson Tansu, Ph D berhasrat pulang dan tinggal menetap di tanah tumpah darahnya, Indonesia. Suatu ketika ia pernah mengucapkan janji akan mengabdi bagi bangsa dan negaranya jika Pemerintah Indonesia sangat membutuhkannya. Kepada rekan-rekan seprofesinya dan warga Amerika Serikat lainnya, Nelson Tansu selalu memperkenalkan dirinya sebagai orang Indonesia. Sikap Nelson itu tentu sangat membanggakan kita semua di tengah banyak orang-orang sukses di Negara AS merasa

malu mengakui diri sebagai bangsa Indonesia. "Saya sangat cinta tanah kelahiran saya. Saya selalu ingin melakukan yang terbaik untuk Indonesia,� katanya pada suatu hari kepada pers Indonesia. Kecintaan Nelson terhadap negeri, bangsa dan negaranya yang oleh masyarakat negara-negara asing dianggap sebagai negaras terkorup di Asia dibuktikannya secara nyata dengan menunjukkan ketekunannya dalam bekerja sebagai anak bangsa ini. Saat berbicara soal Indonesia, sikap dan mimik wajah pemuda ini terlihat teramat jauh dari sikap

basa-basi. "Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan merupakan bangsa yang mampu bersaing dengan bangsa-bangsa besar lainnya. Tentu saja jika bangsa kita terus bekerja keras,� ujar Nelson. Sang Profesor muda ini enak diajak gobrol dan berdiskusi. Idealismenya berkobarkobar dan penuh semangat setiap berbincang tentang Indonesia. Layaknya profesr Amerika, sosok Nelson sangat bersahaja dan bahkan suka merendah. Busana yang dipakainya juga biasa saja. Nelson Tansu suka mengenakan kemeja berkerah dan pantalon.(karma/net)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.