SENI BUDAYA
METRO RIAU MINGGU, 12 OKTOBER 2014
5
Gasing, Permainan Rakyat Tanah Melayu GASING merupakan sejenis permainan tradisional yang begitu populer dalam kalangan Masyarakat Melayu, bahkan sampai ke seluruh pelosok nusantara. Awalnya tujuan permainan gasing untuk hiburan supaya bisa bergembira bagi masyarakat melayu. Selain dijadikan sebagai hiburan dalam mengisi masa senggang selepas penat bekerja mencari makan, tetapi juga ajang untuk bersosialisasi dan saling mempererat hubungan persaudaraan (Silaturrahim) disaat bermain gasing berkumpulah dari anak-anak sampai orang dewasa. Permainan gasing memiliki unsur pemanfaatan bahan terbuang, karena bahan untuk membuat sebuag gasing berasal dari bahan-bahan yang dianggap tidak terpakai lagi. Permainan gasing dari masa ke masa mengalami perkembangan dan memunculkan ide-ide dari masyarakat melayu. Ini terbukti dengan kemunculan berbagai bentuk gasing serta teknik permainan. Dengan terpeliharanya permainan tradisional gasing di tengah masyarakat melayu secara tidak langsung ikut memeriahkan lagi rumah tradisional melayu. Karana gelanggang permainan gasing itu biasanya di halaman rumah tradisional melayu dan juga di bawah pohon yang rindang yang menyejukan gelanggang. Permainan gasing bagi orang melayu juga berfungsi untuk mengukur tahap kemahiran dan kepantasan seseorang dalam menghadapi sesuatu situasi yang berkaitan dengan pengelolaan emosi diri. Kemahiran dan kebolehan ini diaplikasi secara sistematik dalam gelanggang gasing. Kepantasan dan ketepatan dalam memangkah (mengadu) dengan gasing lawan memerlukan kontrol emosi yang baik, dan kerjasama antar tim serta strategi yang terencana untuk dapat memenangkan permainnan. Sedangkan bahan utama untuk membuat gasing adalah kayu keras dan berteras dari jenis tertentu, seperti kayu kulim, kuranji, kempas, meranti sembilan dan berbagai jenis kayu lainnya. Sedangkan di
FOTO : ilustasri/int
wilayah pesisir biasanya banyak mengunakan jenis kayu, seperti merbau tanduk, merbau darah, merbau johol dan merbau keradah, leban tanduk, limau, bakau, koran, sepan. Kenapa kayu tersebut digunakan sebagai bahan utama untuk membuat sebuah gasing, karena mudah dilarik tetapi tidak mudah serpih. Selain itu, keranji juga menjadi pilihan. Kayu tersebut akan ditakiktakik dan dikikis, sehingga menjadi bentuk gasing mengikut ukuran dan bentuk gasing yang telah ditetapkan. Selanjutnya setelah gasing siap untuk dimainkan, gasinggasing tersebut dikasih paci dari besi atau baja dibagian bawahnya yang runcing supaya tidak rusak ketika berputar dan paci juga berfungsi untuk menampah lajunya putaran bagi gasing. Jenis gasing yang terdapat di kalangan masyarakat melayu termasuk gasing jantung, gasing piring atau leper, gasing kelamar, gasing telur, gasing berembang, gasing buku benang dan gasing pinang. Dilansir sigapnews. com, gasing dimainkan dengan dua cara, yaitu sebagai gasing pangkah atau gasing uri. Gasing pangkah, dimainkan dengan melemparkannya supaya mengetuk gasing lawan. Gasing uri dipertandingkan untuk menguji ketahanannya berpusing. Gasing pinang dimainkan oleh anak - anak. Buah pinang muda di kupaskan sabut dan kulitnya, dipotong bahagian atas dan bahagian bawahnya, kemudian dicucukkan lidi buluh (bambo) melalui pulurnya menjadi paksi serta pemegang gasing itu. Gasing ini boleh dilagakan (diadu) atau diurikan. Untuk memusingkan (memutarkan) gasing, diperlukan seutas tali benang sepanjang 3
FOTO : ilustasri/int hingga 5 meter dililitkan pada kepala gasing meliputi hamper seluruh permukaan bahu gasing. Kemudian gasing itu dilemparkan ke atas tanah dan serentak dengan itu tali yang melilit jambuhnya direnggut. Pertandingan gasing uri berbeda dengan gasing pangkah. Gasing uri dimainkan secara individual, sedangkan gasing pangkah dimainkan berkelompok. Gelanggang permainan gasing tidak memerlukan kawasan yang besar. Pada masa dahulu, di kalangan masyarakat melayu tradisional, mereka biasanya bermain gasing di halaman rumah. Halaman rumah masyarakat melayu tradisional yang luas, rindang, rata dan tidak berumput menyebabkan ia sangat sesuai dijadikan gelanggang untuk permainan gasing. Memangkah Gasing (Mengadu gasing) Memangkah adalah satu
gerakan yang penting dalam permainan gasing. Tumpuan, perhatian dan hayunan hendaklah tepat mengenai sasaran supaya gasing akan menghasilkan uri yang ligat, tegak dan kuat. Tedapat empat gaya pangkahan yang biasa digunakan oleh pemain dalam pertandingan, yaitu pangkah totok, pangkah hentak, pangkah layang dan pangkah tebang. - Pangkah Totok Pangkahan dilakukan dari jarak dekat dan pemain perlu membungkukkan badan. Kemudian gasing harus lah di paras bahu dan siku, sejajar pula dengan bahu pemangkah. Sasarannya pula ialah pada bagian labu, kepala atau bahu gasing. Pangkahan ini bertujuan supaya bisa gasing lawan keluar dari gelanggang. Jika menggunakan gasing yang agak berat, pangkahan jenis ini kurang sesuai. Gasing yang berbentuk tinggi adalah sesuai dengan jenis
pangkahan ini. - Pangkah Hentak Untuk melakukan pangkah hentak, badan pemangkah haruslah tegak. Tangan pula diletakkan tegak atas kepala dengan memegang gasing secara tegak. Gasing dihayun tegak serta kuat ke arah sasaran. Hayunan ini akan dilepaskan ke sisi kiri atau kanan pemangkah. Sasarannya pada kepala, labu atau bahu gasing. Jika tepat mengenai sasaran, kesannya sangat terasa dan bisa memecahkan gasing lawan. Sebab itulah dalam lati-
han biasa pangkahan ini tidak dilestarikan. Jenis gasing yang sesuai untuk melakukan pangkah hentak adalah gasing berembang dan gasing leper. Pangkahan bertujuan mematikan dan merusakkan gasing lawan. - Pangkah Layang Kedudukan tubuh pemangkah mestilah tegak. Tangan pula hendaklah tegak di atas kepala dengan memegang gasing secara tegak. Gasing dihayunkan ke arah sasaran dengan kuat, cepat dan kencang. Pangkahan ini selalunya menghasilkan pu-
taran yang cepat dan terus keluar dari sasaran selepas memangkah. Sasaran pangkahan jenis ini bagian bahu, labu, kepala atau tengkuk gasing. - Pangkah Tebang Pangkahan bertujuan mengeluarkan gasing lawan jauh dari sasaran dan juga merupakan pangkahan jarak jauh. Untuk menghasilkan pangkahan yang kuat, kedudukan pangkah haruslah tegak. Gasing pemangkah akan mengenai bahu gasing lawan serentak dengan paksinya menyentuh ke bumi . (int/wsl)
Apa dan Bagaimana Gasing Nusantara? GASING merupakan salah satu bentuk permainan rakyat yang bersifat tradisional yang telah dikenal secara luas di seluruh pelosok Nusantara. Semua daerah yang ada di wilayah kepulauan Indonesia umumnya memiliki permainan ini. Itulah sebabnya, bangsa Indonesia yang masyarakatnya multietnik, terdiri dari berbagai suku bangsa mengenal berbagi jenis permainan gasing. Daerah asal permainan ini dan penyebarannya secara kronologis di wilayah nusantara belum diketahui secara pasti. Data sejarah berupa naskah-naskah kuno maupun data arkeologi, baik artefak maupun non artefak tentang permainan ini belum ditemukan, hingga sulit untuk mengungkap sejarah dan penyebaran permainan gasing di wilayah nusantara secara pasti. Menurut informasi dari orang-orang tua penggemar permainan ini, permainan gasing di wilayah Pulau Tujuh (Natuna) propinsi kepulauan Riau telah ada sejak zaman penjajah Belanda. Bahkan jauh sebelum masa itu telah ada. Di wilayah Jawa Barat, permainan ini dikenal sebelum masa kemerdekaan. Sementara di wilayah Sulawesi Utara dikenal sejak tahun 30 an.
FOTO : ilustasri/int Di beberapa daerah Indonesia, permainan ini disebut dengan istilah yang berbeda, seperti permainan Gangsing atau Panggal (Jakarta dan Jawa Barat), permainan Pukang (Lampung) permainan Gasing (Jambi, Bengkulu Tanjungpinang, dan wilayah kepulauan Riau, Sumatra Barat). Kemudian permainan Begasing (Kalimantan Timur), permainan Megangsing (Bali), permainan Maggasing (Nusatenggara Barat) dan permainan Apiong (Maluku). Dilansir gasing indonesia.com.(int/wsl)
PERSADA BUNDA
MENERIMA MAHASISWA BARU PROGRAM D III & STRATA 1 (S1) ASM (AKADEMI SEKRETARI & MANAJEMEN
STISIP (SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK)
SK.MENDIKBUD RI No. 250/DIK/KEP/1992 Terakreditasi : SK. NO : 017/BAN-PT/AK-XI/DPI-III/X/2011 Jurusan: 1. Sekretaris Eksekutif (D3) 2. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern (D3)
SK.MENDIKNAS RI No.173/D/0/2000 Terakreditasi : SK. NO : 004/BAN-PT/AK-XV/S1/IV/2012 Jurusan : 1. Admintrasi Negara (S1) 2. Administrasi Niaga (S1) 3. Ilmu Komunikasi (S1)
ABA (AKADEMI BAHASA ASING)
Terakreditasi : SK.No.027/BAN-PT/AK-XII/S1/XI/2009 Jurusan : 1. Ilmu Hukum (S1) 2. Hukum Bisnis (S1) 3. Hukum Udara (S1)
SK.MENDIKBUD RI No. 62/D/1998 Terakreditasi : SK. NO : 001/BAN-PT/AK-X/DPI-III/IV/2010 Jurusan : 1. Bahasa Inggris (D3)
STIE (SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI) SK.MENDIKNAS RI No. 62/D/1998 Terakreditasi : SK. NO : 049/BAN-PT/AK-XIII/S1/III/2010 Jurusan : 1. Manajemen (S1) 2. Manajemen Pemasaran (D3) 3. Akuntansi (D3)
STIBA (SEKOLAH TINGGI ILMU BAHASA ASING)
STIH (SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM)
STAI (SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM)
SYARAT PENDAFTARAN 1. Berijazah SMU/SMK/MAN atau sederajat 2. Pria/Wanita yang sehat jasmani dan Rohani 3. Mengisi Formulir Pendaftaran 4. Foto Copy Ijazah/STTB atau sederajat, di legalisir (3 lbr) 5. Foto Copy NEM/Nilai, dilegalisir (3lbr) 6. Pas Foto 3 x 4 = 4 lbr 7. Membayar Uang Pendaftaran Rp. 350.000,8. Mengikuti Ujian Saringan Masuk
Kampus : Jl. Diponegoro No. 42 Pekanbaru - 28116
DK. DIRJEN PENDIDIKAN ISLAM No.DJ.1/495/2007 Telp. (0761) 23181 Fax. (0761) 40218 Jurusan : 1. Pemikiran Islam (S1) Cell : 0812 755 3848 / 0761-7082525 2. Ekonomi Islam 3. Perbankan Syriah Home Page : http://www.persadabunda.or.id
Ketua Yayasan H. HAZNIL ZAINAL, SE, MM
Dewan Pembina Prof. Drs. H. ZAINAL ZEIN
Sekretaris DIDI. Y. FIKRI, SE
SK.MENDIKNAS RI No. 042/BAN-PT/AK-XV/S1/XI/2012 Jurusan : 1. Bahasa dan Sastra Inggris (S1)
REDAKTUR : WISLI
LAYOUTER : ERWIN S