metro hukum
METRO RIAU
RABU, 11 MARET 2015
12
Korupsi Jembatan Pedamaran I dan II
Kepala Bappeda Rohil Diperiksa Jaksa P
ENULIS: LINDA, Pekanbaru
PEKANBARU - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), M Job Kurniawan, diperiksa jaksa di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau. Job Kurniawan dimintai keterangan terkait dugaan korupsi dana proyek Jembatan Pedamaran I dan II.
na Agngaran dengan Tahun Jamak Pembangunan Jembatan. Dalam kasus itu, kejaksaan telah menetapkan mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum
(PU) Rohil, Ibus Kasri, sebagai tersangka. Ia mengajukan tambahan anggaran untuk proyek tersebut Rp250 juta. Ibus Kasri pada tahun 2012
menganggarkan Rp66,2 miliar lebih. Sementara tahun 2013 dianggarkan Rp146,6 miliar lebih. Penganggaran tanpa dasar hukum yang jelas hingga
merugikan negara. Untuk pengembangan kasus, jaksa telah memeriksa Plt Kadis PU Rohil, Marwan selaku Kuasa Pengguna Angg-
aran (KPA) pada tahun 2012 sampai 2014, Plt Kadis PU, Khaidir selaku PPTK 2009 sampai 2011 dan Wan Amir Firdaus. *
Job Kurniawan Riau, Mukhzan SH diperiksa jaksa, MH, di Pekanbaru. Eka Safitra SH, SeDisinggung pemeriklasa (10/3). Mansaan, mantan Kepala tan Pelaksana TuBappeda, Wan Amir gas (Plt) Sekretaris Firdaus, Mukhzan, Daerah (Sekda) Romengaku tidak tahu. hil itu dicecar se“Untuk hari ini yang jumlah pertanyaan diperiksa cuma itu Mukhzan terkait perencanaan (Job Kurniawan),” proyek multiyears tersebut. “Di- tutur Mukhzan. periksa sebagai saksi. BersangUntuk diketahui, Jembatan kutan dimintai keterangan ka- Pedamaran I dan II pada tahun rena menjabat Kepala Bappeda 2008-2010 dianggarkan Rp529 Rohil tahun 2006,” ujar miliar. Dasar kegiatan tersebut Kepala Seksi Penerangan adalah Perda Nomor 02 Tahun Hukum (Kasi Penkum) Kejari 2008 tentang Peningkatan Da-
Dijambret, Warga Jake Rugi Rp3 Juta TELUK KUANTAN - Yasnawati (42), warga Desa Jake, Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) jadi sasaran penjambret, Senin (9/3). Ibu rumah tangga (IRT) itu dicegat pelaku saat berangkat ke Pasar Taluk Kuantan. Kapolres Kuansing, AKBP Bayuaji Irawan SH SIK, melalui Kasubag Humas, Iptu Musabi, mengatakan, peristiwa terjadi pukul 12.30 WIB. “Saat
berada di Jalan Proklamasi, Dusun Sinambek, Kelurahan Sungai Jering, datang dua pelaku menggunakan sepeda motor. Tas korban dirampas,” ujar Musabi, Selasa (10/3), di Taluk Kuantan. Atas kejadian ini, Yasnawati kehilangan satu unit telepon genggam, satu lembar Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan uang Rp2 juta. “Kerugian Rp3 juta. Kasus masih diselidik,” ucap Musabi. (ids)
Polsek Minas Tangkap Dua Perambah Hutan SIAK - Jajaran Polsek Minas, Kabupaten Siak, mengamankan dua pelaku perambahan hutan di Area 1 Camp PT Chevron Pasifik Indonesia (CPI). Penangkapan dilakukan, Minggu (8/3) lalu. Penangkapan dipimpin Kanit Reskrim Polsek Minas, Ipda Noki Loviko. Kedua pelaku adalah MD (69) dan Da (38), warga Kelurahan Muara Fajar, Pekanbaru. “Kita amankan bersama barang bukti berupa dua mesin chainsaw, dua jerigen 10 liter, dan kayu olahan berbagai ukuran,” ujar Kapolsek Mi-
nas, Kompol JJ Hutapea, melalui Kanit Reskrim Polsek Minas, Ipda Noki Loviko, Selasa (10/3), di Perawang. Dijelaskan Noki, penangkapan berawal dari laporan masyarakat. Setelah dilakukan penyelidikan, polisi menemukan kedua pelaku sedang merambah hutan. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku dijerat pasal 82 ayat (1) huruf c Undang-undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan. (din)
TUNDA VONIS PERAMPOKAN - Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Pekanbaru yang diketuai, JPL Tobing SH, dua kali menundang sidang vonis kasus perampokan dengan terdakwa Monang Simanjuntak, Fauzi Amin dan Edison Purba, Selasa (10/3). Sidang kembalil diagendakan, Kamis (12/3) mendatang. (yud)
Korupsi Festival Seni di Bengkalis
Suhaimi Divonis 5 Tahun Penjara
PEKANBARU - Suhaimi divonis 5 tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Pekanbaru. Oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bengkalis itu terbukti melakukan korupsi dana penyelenggaraan Festival Seni SMA/MA dan SMK. Nota putusan dibacakan ketua hakim, Masrul SH, Sela-
sa (10/3). Suhaimi dijerat pasal 2 ayat (1) Undang-undang (UU) Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Selain penjara, Suhaimi juga didenda Rp200 juta subsider atau subsider 2 bulan kurungan. Selain itu, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) tersebut dihukum membayar uang pengganti Rp658,8 juta
atau subsider 1 tahun penjara. “Hal memberatkan, tindakan terdakwa bertentangan dengan program pemerintah yang giat memberantas korupsi. Hal meringankan, terdakwa sopan di persidangan,” ujar Masrul. Putusan tersebut lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU), Sugandi, dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Bengkalis. Sebelumnya, JPU menuntut Suhaimi dengan
Masuk Polisi, Dedek Tertipu Rp48 Juta PEKANBARU - Niat Dedek (41) menjadikan anaknya polisi gagal. Warga Jalan Siak Hulu Pekanbaru itu, justru tertipu Rp48 juta. Wakapolresta Pekanbaru, AKBP S Putut Wicaksono SIK, mengatakan, penipuan dilakukan ZL (45), warga Jalan Garuda Sakti Gang Surya, Kecamatan Tampan. Pelaku menjanjikan bisa meloloskan anak korban jadi polisi.
ban dan menjanji“Pelaku mekan lulus jadi poliminta uang pasi. Berdasarkan keda korban sebasepakatan diserahgai syarat kelulukan Rp48 juta pada san. Namun anak pelaku. pelapor tak lulus ja“Kasus tersedi polisi,” ujar Pubut masih diselidiki. tut, Selasa (10/3), Kasus serupa sering di Pekanbaru. Putut Wicaksono terjadi. Kita imbau Putut menjelaskan, penipuan terjadi masyarakat tidak percaya dengan Minggu (25/1) lalu. Saat itu, janji karena masuk polisi tidak pelaku datang ke rumah kor- dipungut biaya,” tuturnya. (mg1)
Polisi Gadungan Tipu Irwan Rp7 Juta
KAYU OLAHAN - Kanit Reskrim Polsek Minas, Ipda Noki Loviko, menunjukkan barang bukti berupa kayu olahan berbagai ukuran yang diamankan dari tersangka MD dan Da, di Perawang, Minas. (din)
BIDIK Tolong Teman, Mahasiswa Diperas PEKANBARU - Maykel Stuart (23) diperas, Sabtu (7/3) sekitar pukul 16.45 WIB. Warga Jalan Cendrawasih, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Sukajadi itu, diperas saat membantu teman wanitanya mengerjakan tugas magang. Berdasarkan laporan korban ke kepolisian, dirinya digerebek EL (35). Pelaku meminta sejumlah uang dengan alasan korban telah melanggar aturan di tempat tinggalnya, Jalan Sakti I Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan. REDAKTUR: LINDA
“Pelaku mengatakan korban sudah melanggar aturan di daerahnya. Korban telah menjelaskan maksudnya datang ke rumah temannya tapi pelaku tak terima. Pelaku mengajak korban ke rumahnya dan meminta denda 30 sak semen,” tutur Putut, Selasa (10/3), di Pekanbaru. Tidak terima, korban melapor ke Polresta Pekanbaru. Korban mengaku mengalami kerugian Rp900 ribu. “Kasus masih diselidiki,” ucap Putut. (mg1)
PEKANBARU - Irwan Supandi (23), warga Jalan Makam Kusuma, Kelurahan Peranap, Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) ditipu polisi gadungan. Irwan kehilangan Rp7 juta. Peristiwa terjadi ketika Irwan berada di depan Rumah Makan Sederhana, Jalan Adi Sucipto, Kelurahan Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai, Jumat (16/1) sekitar pukul 15.00 WIB. Ia didatangi seorang laki-laki berinisial FN (37) yang menjual satu unit
sepeda motor merk Kawasaki KLX bekas seharga Rp7 juta. “Pelaku mengaku bertugas di Satuan Intel Polresta Pekanbaru. Percaya korban menyerahkan uang Rp7 juta. Pelaku menjanjikan menyerahkan sepeda motor tiga hari kemudian,” ujar Wakil Kapolresta Pekanbaru, AKBP S Putut Wicaksono, Selasa (10/3), di Pekanbaru. Setelah tiga hari, pelaku tak kunjung menyerahkan sepeda motor. Penasaran, Irwan menghubungi pelaku dan
dijawab belum ada. Beberapa hari menunggu, sepeda motor tersebut tak kunjung datang. Tidak terima, Irwan meminta uangnya dikembalikan dan pelaku menjanjikan tangga 3 Februari lalu. “Namun saat tanggal tersebut, pelaku juga tak menyerahkan uang korban,” ucap Putut. Tidak terima, korban melapor ke Polresta Pekanbaru. “Kasus masih diselidiki. Kita mencari keberadaan pelaku,” tutup Putut. (mg1)
7 tahun dan 6 bulan (7,5 tahun) penjara, denda Rp300 juta atau subsider 4 bulan penjara dan uang pengganti Rp1,7 miliar atau subsider 2 tahun. Atas putusan itu, Suhaimi dan JPU menyatakan pikirpikir selama tujuh hari, menerima atau mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi (PT) Pekanbaru. “Pikir-pikir majelis,” ucap Suhaimi. Untuk diketahui, perbuatan Suhaimi terjadi tahun 2010 la-
lu. Saat itu, Disdikpora Kabupaten Bengkalis, menganggarkan dana Rp2 miliar lebih untuk pelaksanaan festival seni SMA/MA. Kegiatan melombakan 13 cabang dengan 1.600 orang peserta dari delapan kecamatan. Dalam pelaksanaannya, Suhaimi memalsukan sejumlah laporan pertanggungjawaban kegiatan. Akibat perbuatan itu, negara dirugikan Rp1,7 milair. (lda)
Bawa Tujuh Butir Pil Ekstasi
Warga Malaysia Ditangkap di SSK II Pekanbaru PEKANBARU - Lee Ching Meng (28) ditangkap petugas Bea dan Cukai Pekanbaru. Warga Malaysia itu diringkus saat berada di Bandar Udara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Kamis (5/3) sekitar pukul 21.00 WIB. Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru, Kompol Hicca Alexfonso, melalui Kanit I, Ipda Slamet, mengatakan, tersangka membawa tujuh butir pil ekstasi merek Shell. “Pelaku diserahkan ke Polresta Pekanbaru, Jumat (6/3),” kata Slamet, Selasa (10/3), di Pekanbaru. Slamet menjelaskan, tersangka ditangkap saat baru turun dari pesawat Air Asia. Saat diperiksa, petugas menemukan pil eksta-
si di dalam kantong celana tersangka. Tersangka yang ditemui di Mapolresta Pekanbaru, mengaku membeli barang haram itu di sebuah diskotik di Kuala Lumpur, Malaysia. “Saya beli 30 RM (Rp100 ribu) per butir untuk dipakai sendiri,” tuturnya. Ditambahkannya, kedatangannya ke Pekanbaru untuk jalan-jalan. “Saya mau melancong, bawa uang cuma 106RM (Rp400 ribu),” ungkapnya. Slamet menjelaskan, pelaku sudah di BAP (Berita Acara Pemeriksaan) dan tes urin positif. “BAP kita hentikan dulu karena menunggu pihak Konsulat Malaysia mendampingi pelaku,” pungkasnya. (mg1)
Nurhayati Laporkan AXA Mandiri ke Polisi PEKANBARU - Nurhayati melaporkan Area Manager AXA Mandiri Dumai ke polisi. Warga Dusun Cibalung RT 01/RW 01, Kelurahan Balam Sempurna, Kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) itu tak terima polis asuransi almarhum suaminya ditolak. Nurhayati dalam laporan polisinya, mengatakan, tak bisa mencairkan polis asuransi mendiang suaminya, Damler Sibarani, yang meninggal Agustus 2014 lalu. Dalam polis Nomor
513-7685227, tertanggung sudah menjadi nasabah sejak Oktober 2012 dengan besar premi Rp750 ribu per bulan. Menurut Nurhayati, suaminya meninggal di Siloam Hospital, Provinsi Jambi. Ia menyerahkan selembar polis asuransi asli atas nama Damler Sibarani kepada karyawan AXA Mandiri Bagan Batu guna pengurusan klaim asuransi. Namun ketika Nurhayati meminta kembali polis tersebut, pihak AXA Mandiri tidak
mau membayar hak tertanggung. Alasannya, tertanggung sudah menderita penyakit hipertensi sebelum masuk tanggungan asuransi. “Saya merasa keberatan dan dirugikan. Padahal sejak 2012 lalu menjadi nasabah, kenapa saat klaim dikatakan tidak bisa. Mengapa tidak dikatakan sejak awal,” kata Nurhayati saat dihubungi melalui telepon selular, Selasa (10/4). Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo SIK,
membenarkan laporan Nurhayati. “Terlapor pihak AXA Mandiri disangkakan atas dugaan tindak pidana penipuan atau penggelapan, sesuai pasal 378 atau 372 KUHPidana,” kata Guntur di Pekanbaru. Sementara itu, Area Manager AXA Mandiri Dumai, Edi Karoja, membantah pihaknya menipu konsumen. “Kami tidak menipu, itu merupakan kebijakan kantor pusat. Saya sudah cukup membantu keluarga tertanggung semaksimal mung-
kin,” tuturnya. Tidak dikembalikannya polis pada Nurhayati, kata Edi Seroja, karena sudah dianggap selesai. “Polis itu jadi database perusahaan,” kata dia. Sebagai pengganti, AXA Mandiri Dumai berjanji akan mengembalikan dana investasi yang sudah dibayarkan suami Nurhayati setiap bulannya sejak Oktober 2012. “Investasi selama ini akan dikembalikan ke keluarga,” pungkas Edi Serojo. (had) LAYOUTER: WAWAN