METRO RIAU EDISI 11 JANUARI 2019

Page 7

Sambungan Kapolri

Rumah Laode dilempari dua buah botol yang diduga bom molotov. Botol pertama tidak pecah, sementara yang kedua pecah dan terbakar, namun tidak besar. Sedangkan di rumah Agus, petugas keamanan rumah menemukan benda diduga bom yang disangkutkan di pagar rumah. Menurut Tito, komunikasi telah dilakukan dengan Agus dan Laode pasca penyerangan di rumah mereka itu. Tito pun mengaku setelah mendapat informasi tentang kejadian itu, ia langsung memerintahkan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Inspektur Jenderal Arief Sulistyanto, Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Azis, Kepala Detansemen Khusus Antiteror 88 Inspektur Jenderal Muhammad Syafii langsung ke tempat kejadian perkara. “Mengupayakan secepat mungkin untuk diungkap kasus tersebut,” katanya seperti dilansir tempo.co. Tito menyebut ia telah meminta Idham Azis membentuk tim gabungan dengan melibatkan KPK. “Hari pertama sudah saya perintahkan Pak Kapolda bila mungkin KPK juga membentuk tim yang bergabung dengan kita untuk mengungkap kasus ini,” katanya. Di tempat terpisah, Wadah Pegawai (WP) KPK menduga teror ke rumah dua pimpinan KPK punya korelasi dengan kasus teror ke KPK lainnya. “Teror ke pimpinan hari ini adalah satu kesatuan utuh rangkaian teror terhadap pejabat dan pegawai KPK yang sampai saat ini tak kunjung terungkap,” kata Ketua WP KPK, Yudi Purnomo. Menurut Yudi, teror terhadap dua pimpinan KPK dan pegawai KPK diduga terkait lantaran kemiripan antara satu kasus dengan kasus lainnya. Ia mengatakan, kemiripan itu ada pada jumlah pelaku. Teror ke rumah Agus dan Laode diduga dilakukan dua orang. Hal yang sama terjadi saat penyerangan terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan pada 2017 dan teror ke rumah penyidik Afief Yulian Miftach pada

pertengahan 2015. Selain itu, Yudi mengatakan, kemiripan di tiga kasus itu juga dapat dilihat dari modus teror, yakni menggunakan bom dan air keras. Rumah Afief di Jakamulya, Bekasi, Jawa Barat, pernah disatroni dua pria tak dikenal. Keduanya kemudian meletakkan sebuah bungkusan mirip bom. Kap mobil Afief, yang diparkir di halaman rumah, juga pernah melepuh karena disiram air keras. Teror kepada pimpinan dilakukan dengan cara yang sama yakni dengan bingkisan bom. Sementara Novel diserang dengan siraman air keras. “Jadi dari sini kami menarik hipotesis sementara bisa jadi ini adalah orang dan jaringan yang sama, tapi karena tidak terungkap mereka terus melakukan tindakan untuk meneror penyidik KPK,” kata Yudi. Yudi mengatakan, teror itu harus diungkap. Ia khawatir akan ada teror lainnya ke KPK bila kasus ini tak terungkap. Ia meminta presiden menunjukkan komitmen pemberantasan korupsi dengan berkomitmen mengungkap kasus ini. “Kami yakin ini bukanlah yang terakhir, jika ini tidak terungkap,” katanya. Polri enggan berspekulasi perihal adanya dugaan teror bom ke rumah dua pimpinan KPK, berkorelasi dengan kasus teror ke pegawai KPK lainnya. “Kami belum berani membuat kesimpulan seperti itu,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo. Dedi menuturkan, penyidik gabungan dari Polda Metro Jaya dan Markas Besar Polri masih terus bekerja untuk mengungkap sosok di balik dua insiden tersebut. Sehingga, ia tak mau menebak-nebak berbagai macam dugaan yang ada. Bom Palsu Polri memastikan benda mencurigakan yang tergantung di pagar rumah Agus adalah bom palsu. “Konfirm itu fake bomb,” kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Mohammad Iqbal. Bom palsu di dalam kantung plastik hitam yang

disangkutkan di pagar rumah Agus dirakit menggunakan pipa PVC, detonator, sikring, kabel kuning, biru dan orange. Selain itu, terdapat paku berukuran tujuh sentimeter, serbuk yang diduga semen putih dan baterai Panasonic Neo 9 Voll berbentuk kotak. “Tetapi tidak merupakan satu rangkaian yang selayaknya bom,” ujar Iqbal. Hasil analisis Pusat Laboratorium Forensik menyatakan serbuk yang diduga semen putih itu tidak memiliki daya ledak. “Maka dari itu, kami menyimpulkan itu bom palsu,” kata Iqbal. Penyidik dari Polda Metro Jaya telah memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap teror ke dua pimpinan KPK. Salah satu saksi adalah penjual bubur yang didatangi orang tak dikenal. Orang tersebut menanyakan lokasi persis rumah Agus. “Penjual bubur di sana melihat ada orang datang ke tempat penjual bubur itu dia menanyakan rumah Pak RT dan rumah Ketua KPK,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Argo Yuwono. Polisi juga telah memeriksa sejumlah saksi dalam kasus pelemparan bom molotov di kediaman Laode. “10 orang saksi kami periksa langsung di sekitar rumah. Sedangkan dua orang lainnya kami periksa di Polda Metro Jaya,” ucap Dedi Prasetyo. Dedi menyebut ke-12 orang itu diperiksa lantaran mengetahui dan melihat pelemparan bom molotov ke rumah Laode. Dedi enggan membeberkan mengapa hanya dua orang yang diperiksa di Polda Metro Jaya. Ia juga tak bersedia mengungkap identitas dua saksi itu. Selain memeriksa saksi, tim juga telah memeriksa empat buah kamera pengawas atau CCTV. Saat ini, rekaman CCTV tengah dievaluasi oleh tim Labfor Polri. “Kami masih menunggu hasil dari labforensik,” katanya. Sementara itu, untuk mengantisipasi lanjutan teror pimpinan KPK, Polda Metro Jaya mengerahkan sebanyak enam anggotanya

5 Artis “Lima artis itu berinisial AC, TP dan GS melaui Tentri, serta ML dan RF lewat Siska. Kami didukung bukti,” kata Kepala Polda Jatim, Inspektur Jenderal Luki Hermawan di kantornya, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Kamis (10/1). Menurut Luki, penyidik juga telah menarik satu rekening koran yang berhubungan dengan transaksi prostitusi online. Penarikan itu untuk membuktikan adanya lalu lintas transfer antara pengguna, artis, dan muncikari. “Jumlahnya Rp2,8 miliar. Itu baru satu rekening koran. Jadi cukup besar uangnya,” ujar Luki seperti dilansir tempo.co. Dalam waktu dekat penyidik bakal memanggil lima artis itu untuk menguatkan peran Tentri dan Endang alias Siska. Jaringan ini terbongkar setelah polisi menangkap artis Vanessa Angel dan Avreillia Shaqqila di Surabaya pekan lalu. Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jatim, Komisaris Besar Akhmad Yusep Gunawan menuturkan, lima artis itu merupakan pemain sinetron dan model. Mereka akan diambil keterangannya dalam waktu dekat. “Kami panggil untuk saksi dua tersangka,” katanya. Sebelumnya, Luki Hermawan menyebutkan terdapat 45 artis dan 100 model terlibat kegiatan prostitusi online. Tarif mereka bervariasi antara Rp25 juta hingga Rp100 juta. Daftar artis dan model itu terungkap setelah polisi mengembangkan penyidikan terhadap Tentri dan Endang alias Siska. Penyidik Subdirektorat

5 Siber Ditreskrimsus Polda Jatim kemarin memperlihatkan tersangka dan barang bukti kasus prostitusi online tersebut. Tentri dan Endang alias Siska juga dihadirkan dengan mengenakan baju tahanan. Tetapi Tenri dan Endang tak ditampilkan terangterangan. Keduanya mengenakan masker dan sengaja ditutupi tubuh polisi. Wartawan tak diberi kesempatan bertanya. “Tolong jangan terlalu diekspose, nanti kami diprotes Komnas Perempuan,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera. Adapun barang bukti terkait prostitusi online yang digelar ini meliputi tujuh buah telepon genggam merek Iphone X dan Xiaomi yang disita dari tangan Tentri dan Endang alias Siska. Ada juga sebuah sprei warna putih, satu kotak kondom merek Sutra dan celana dalam warna ungu. Tiga barang bukti terakhir disita setelah polisi menggerebek Vanessa di kamar Hotel Vasa Surabaya bersama seorang lelaki berinisial R. Akhmad Yusep menuturkan, tujuh telepon genggam tersangka telah diperiksa. Satu telepon genggam, kata Yusep, dipakai untuk komunikasi personal dan traksaksi yang berkaitan dengan prostitusi online. “Data-data digital dan percakapan di telepon seluler mereka sudah kami teliti di laboratorium forensik. Sehingga kami punya data valid sebagai dasar menjerat mereka,” kata Yusep. Dari telepon genggam itu pulalah muncul nama-nama artis berinisial

AC, TP, GS, ML dan RF. Cathy Sharon Lapor Polisi Artis Cathy Sharon melapor ke Polda Metro Jaya atas perkara pencemaran nama baik melalui media elektronik. Nama dan foto Cathy beredar dalam sebuah unggahan web prostitusi online dengan tarif booking Rp60 juta. “Beliau merasa keberatan ada gambar itu kemudian mengambil langkah hukum,” kata kuasa hukum Cathy, Sandy Arifin. Sandy menuturkan, foto itu tersebar di grup Whatsapp kerabat Cathy. Link berita ihwal beredarnya foto itu, katanya, beredar juga di grup Whatsapp ibu teman sekolah anak Cathy. Menurut Sandy, Cathy baru memperlihatkan foto tersebut kepadanya dua hari lalu. Cathy ingin meminta polisi untuk menyelidiki pelaku yang membuat foto diduga bohong alias hoax itu. “Pelakunya masih dalam proses penyelidikan,” ucap Sandy. Beredarnya foto Cathy tersebut bertepatan dengan menghangatnya kembali prostitusi online setelah kabar penangkapan Vanessa Angel oleh Polda Jatim. Laporan Cathy Sharon terdaftar dengan nomor polisi LP/180/I/2019/PMJ/ Dit.Reskrimsus. Pelaku disangkakan melangar Pasal 27 ayat 1 juncto Pasal 45 ayat 1 dan atau Pasal 27 ayat 3 juncto Pasal 45 ayat 3 Undang-Undang RI Nomor 19 Tahun 2016 Perubahan Atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE. Ada juga Pasal 4 juncto Pasal 29 UU Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pornografi. (mr/fjr)

METRO RIAU

Jumat, 11 JANUARI 2019

untuk menjaga rumah Agus. Pengamanan serupa dilakukan di rumah Laode. “Ada enam personil yang jaga 24 jam,” kata Argo Yuwono. Sedangkan Agus Raharjo mengatakan bahwa KPK akan mening-

katkan keamanan untuk petugas. Misalnya, kata Agus, petugas KPK akan dibekali senjata tertentu. “Kami sedang mengevaluasi misalkan nanti petugas KPK akan dilengkapi dengan senjata tertentu. Nan-

ti akan kami bicarakan,” ujarnya. Menurut Agus, langkah peningkatan pengamanan para petugas KPK memang sudah ditingkatkan sejak lama. Salah satunya, setelah kasus penyiraman air

7

keras yang terjadi pada penyidik senior KPK Novel Baswedan. “Langkah-langkah perbaikan keamanan KPK baik di penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan memang harus ditingkatkan,” katanya. (mr/fjr)

Tarif Batas Bawah Ojol di Kisaran Rp2.000-Rp2.500 JAKARTA - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Budi Setiyadi mengungkapkan, tarif batas bawah ojek online atau ojol diperkirakan akan berada di kisaran Rp2.000 dan Rp2.500. Budi di sela-sela Focus Group Discussion persiapan penyusunan peraturan menteri ojol di Jakarta, Kamis (10/1), mengatakan tarif memang akan diatur, namun dalam rancangan (draft) belum ditetapkan besarannya.

Namun, ia menegaskan tarif batas ojol tidak akan di atas tarif batas taksi online. “Kalau taksi online itu Rp3.500, mungkin bisa Rp2.000-Rp2.500, tarifnya atasnya pasti enggak mungkin di atas Rp3.500,” katanya seperti dilansir Antara. Budi mengatakan, masalah tarif ini merupakan hal prioritas yang harus dibahas dibanding dengan tiga aspek lainnya, seperti terkait pemberhentian pengemudi ojek (suspension), keselamatan dan kemitraan.

“Kalau saya perhatikan, di antara keempat ini yang prioritas sekali dan kemungkinan saya harus ada titik temu dengan pihak pengemudi dan aplikator terkait masalah tarif,” katanya. Budi menambahkan, pihaknya juga tidak menetapkan tarif berdasarkan per kilometer, tetapi dengan sistem batas atas dan batas bawah. “Katakan per kilometer minimal kita membuat tarif terendah, dan juga tarif teratas, tarif batas bawah,

tarif batas atas nanti kita akan lakukan perhitungan,” katanya. Terdapat sejumlah aspek dalam penentuan tarif batas tersebut, di antaranya biaya langsung dan tidak langsung, investasi, biaya operasional, penyusutan kendaraan, bahan bakar minyak termasuk jam kerja pengemudi. “Tarif versi aplikator dan versi pengemudi itu harus seimbang dengan tingkat penyusutan kendaraan, bensin, kesehatan dan yang lain,” katanya. (mr/fjr)

PENGUNGKAPAN JARINGAN PENGEDAR UANG PALSU - Kepala Polres Dumai AKBP Restika Pardamean Nainggolan (tengah) dan jajaran menunjukkan barang bukti uang palsu dalam ekspos di Dumai, Riau, Kamis (10/1). Polres Dumai menangkap tiga tersangka dengan barang bukti uang palsu sebesar Rp500 juta pecahan Rp100 ribu. (bambang)

Jaringan Restika menyebutkan, pengungkapan kasus tersebut berdasarkan laporan masyarakat terkait peredaran upal di Jalan Siliwangi, Kelurahan Jaya Mukti, Kecamatan Dumai Timur. “Dari laporan tersebut tim langsung mendatangi TKP (tempat kejadian perkara) dan menemukan tersangka MF. Dari penggeledahan tersangka MF, petugas mengamankan barang bukti berupa uang palsu pecahan Rp100.000 se-

banyak Rp27.300.000 yang disimpan di dalam kamar tersangka,” kata Restika. Dalam pemeriksaan, menurut Restika, tersangka MF mengaku upal tersebut didapat dari tersangka RW yang merupakan warga Kabupaten Bengkalis. Tim Operasional Satuan Reserse Kriminal Polres Dumai pun langsung melakukan pengejaran terhadap tersangka RW. RW kemudian ditangkap di rumahnya. Dari tan-

gan RW, menurut Restika, ditemukan upal pecahan Rp100.000 sebesar Rp479.300.000 yang diakui tersangka upal tersebut didapatnya dari tersangka Ek yang merupakan oknum polisi yang aktif menjalankan tugasnya di Kepolisian Sektor Bantan, Bengkalis. Jaringan tersebut telah mengedarkan upal ke tengah masyarakat. “MF mengaku sudah mengedarkan uang palsu sekira Rp5 juta yang digunakan untuk ber-

belanja,” ungkap Restika. Polres Dumai akan mendalami kasus upal ini. “Kami akan memeriksa saksi ahli dari Bank Indonesia dan memeriksa percetakan uang palsu yang berada di Kota Pekanbaru,” katanya. Sampai saat ini Polres Dumai juga masih melakukan pemeriksaan terhadap tersangka. “Tidak menutup kemungkinan jumlah tersangka akan terus bertambah,” katanya. (bam)

yang ditangkap di Bogor, LS di Balikpapan, dan J di Brebes. Akan tetapi, ketiganya tidak dilakukan penahanan karena hanya turut menyebarkan hoax tersebut. Bagus Sebut Akun 4 Politikus Tersangka Bagus Bawana menyebut empat akun Twitter politikus saat pertama kali mengunggah cuitan hoax-nya tentang tujuh kontainer surat suara yang telah dicoblos di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Empat politikus itu adalah Fadli Zon, Fahri Hamzah, Andi Arief, dan Mustofa Nahrawardaya. “Tersangka menyebarkan hoax melalui akunnya dia @bagnatara1, dia mention nama beberapa politikus,” kata Dedi. Namun, akun itu dihapus tersangka setelah viral. Berdasarkan penulusuran, cuitan itu diposting pada 1 Januari 2019 pukul 23.35. “Ada info, katanya di tanjung priuk ditemukan 7 kontainer, berisi kertas suara, yg SDH tercoblos gbr salah satu paslon.. St tdk tahu, ini hoax atau tdk, mari kita cek sama2 ke Tanjung priok sekarang.. Cc @fadlizon , @AkunTo-

fa , @AndiArief__ @Fahrihamzah.” Namun akun @bagnatara1 tidak lagi ditemukan di Twitter. Menurut kepolisian, akun itu telah dihapus tersangka begitu viral. Bahkan telepon seluler dan kartu seluler yang digunakan dibuang untuk menghilangkan barang bukti. “Tapi yang namanya jejak digital itu tidak bisa dihilangkan sekalipun sudah dihapus. Tim Siber Polri punya kompetensi mengungkap itu,” kata Dedi. Keesokan harinya, Bagus membuat rekaman suara tentang tujuh kontainer surat suara dicoblos itu. Rekaman suara itu kemudian disebar ke grup WhatsApp yang diikuti Bagus hingga beredar luas. Dedi belum mengungkap ke grup mana saja rekaman itu dikirim Bagus. “Masih didalami terus,” kata Dedi. Bagus Bawana ditangkap di Sragen, Jawa Tengah, pada 7 Januari 2019. Kepada penyidik Bagus mengaku ide membuat, mengunggah, hingga menyebarkan konten hoax berisi kabar tujuh kontainer berisi surat suara Pemilu 2019 sudah dicoblos di

Tanjung Priok murni hasil pemikirannya sendiri. “Bukan pesanan pihak tertentu,” kata Dedi. Polisi membidik Bagus Bawana dengan Pasal 14 ayat 1 dan 2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana lantaran sengaja menyiarkan berita bohong. Ia terancam dihukum maksimal 10 tahun kurungan penjara. Tersangka Bagus Bawana adalah pemimpin Dewan Koalisi Relawan Nasional (Kornas) Prabowo-Sandiaga. Namun, anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional PrabowoSandiaga Uno, Fadli Zon meminta Bagus Bawana Putra tidak dikaitkan dengan tim Prabowo-Sandiaga. Alasannya, Kornas tidak terdaftar sebagai kelompok relawan di bawah BPN Prabowo-Sandiaga. Direktur Relawan BPN Prabowo-Sandiaga, Ferry Mursyidan Baldan menegaskan tidak mengenal Bagus Bawana Putra dan kelompok relawan Kornas. Menurutnya, orang bisa saja mengklaim atau berpura-pura sebagai relawan pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 02 itu. (mr/fjr)

Polisi Ia mengatakan bahwa keterangan dari tersangka Bagus Bawana penting untuk mengungkap aktor intelektual, ‘buzzer’ lain yang terlibat aktif penyebaran serta penyandang dana kasus hoax surat suara tercoblos ini. Kemungkinan adanya tersangka baru, menurut Dedi, bergantung pada hasil pemeriksaan. Menyinggung soal keterlibatan Bagus Bawana dengan aliansi politik tertentu, polisi belum menemukan fakta tersebut dari jejak digital tersangka. “Dari fakta hukum belum ditemukan dan ini belum selesai. Kami secepatnya mengungkap kasus ini biar tidak menjadi polemik,” kata Dedi seperti dilansir tempo.co. Dedi menegaskan bahwa polisi tidak melihat aliansi Bagus Bawana kepada salah satu kubu, tetapi berpatok pada penegakan hukum dari perbuatan yang dilakukan tersangka. Dengan penangkapan Bagus Bawana, hingga kini sudah ada empat tersangka kasus hoax surat suara tercoblos sebanyak tujuh kontainer. Sebelumnya, tiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka adalah HY


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.