Sambungan
METRO RIAU
SENIN, 6 JULI 2015
7
21 Ton dan Kepulauan Meranti masingmasing dua titik serta Pelalawan satu titik panas. Titik panas di Riau masih mendominasi di Pulau Sumatera. “Di Sumatera Selatan dan Jambi ditemukan dua titik panas dan di Sumatera Utara lima titik,” kata Sutopo. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edward Sanger juga mengatakan, teknologi modifikasi cuaca (TMC) akan terus dilakukan karena mulai terlihat membuahkan hasil. Menurut dia, penyemaian awan dengan garam yang dilakukan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) itu sudah menghasilkan hujan di sejumlah wilayah pada Sabtu (4/7) dinihari seperti di Kota Dumai dan Kabupaten Pelalawan. Sutopo mengungkapkan, per 4 Juli 2015, di Riau total 1.352 hektar lahan terbakar. “326 hektar di lahan nonhutan dan 1.026 hektar lahan di kawasan hutan. Dari 1.352 hektar itu, 819 hektar
telah berhasil dipadamkan, sementara 533 hektar belum dapat dipadamkan,” katanya. Sutopo juga merincikan dari 1.026 hektar kawasan hutan yang terbakar berada di Area Penggunaan Lain (APL) seluas 826 hektar, hutan produksi 181 hektar, Cagar Biosfer Giam Siak Kecil 11 hektar dan area lainnya. Selain dengan teknologi modifikasi cuaca, pemadaman dan pencegahan Karhutla juga dilakukan menggunakan water bombing dan pemadaman oleh tim gabungan dari darat. Pemadaman dari darat melibatkan masyarakat peduli api, TNI/Polri dan pihak pemerintah daerah. Di sisi lain, menurut Sutopo, penegakan hukum juga terus dilakukan oleh polisi. Hingga pekan kemarin, katanya, pihak berwajib telah menetapkan 23 tersangka pembakar lahan. Ditambah Asap Kiriman Beberapa hari terakhir, sejumlah kabupaten/kota di Riau diselimuti kabut asap akibat Kar-
hutla. BMKG menyebut asap akibat Karhutla di Sumatera Selatan dan Jambi juga berhembus ke Riau. “Kondisi Riau diselimuti kabut asap tipis pada malam dan pagi hari. Ini asap kiriman dari Sumatera Selatan dan Jambi yang beberapa hari terakhir ini juga terjadi kebakaran,” kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin, Sabtu. Ia mengatakan, asap dari kedua provinsi tersebut terbawa angin yang berhembus dari Selatan ke Barat dengan kecepatan 0515 knots atau setara 09-29 kilometer per jam. Bahkan, di Kota Pekanbaru asap sudah menyelimuti sejak Jumat (3/7) malam yang membuat jarak pandang menurun drastis. Kondisi asap kiriman ini, lanjutnya, akan diperparah dengan asap yang berasal dari kebakaran di sejumlah daerah di Riau. Pada Sabtu pagi pekan kemarin Kota Dumai juga diselimuti asap dengan jarak pandang menurun tinggal satu kilometer, sedang-
Pekanbaru ISIS,” kata Kepala Polresta Pekanbaru, Komisaris Besar Aries Syarief Hidayat kepada Metro Riau. Kombes Aries meminta masyarakat tak mudah termakan rayuan atau provokasi seseorang atau kelompok tertentu. “Harus cermat. Jangan mudah diajak seseorang atau kelompok tertentu yang pada akhirnya akan merugikan diri sendiri,” katanya mengingatkan. Mantan Kepala Satuan Tugas Wilayah Sumatera Bagian Selatan Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri itu mengatakan, banyak cara untuk melakukan jihad. “Jihad di Indonesia saja. Misalnya berjihad mengentaskan kemiskinan atau kebodohan,” tukas Kombes Aries. Camat Tampan, Syamsuir membenarkan ada warganya yang bergabung dengan ISIS. Ia mengapresiasi pihak kepolisian yang berhasil mendeteksi keberadaan warganya yang masuk kelompok militan tersebut. “Masalah ini masih terus didalami oleh polisi,” katanya. Syamsuir mengaku pihaknya selama ini telah mensosialisasikan bahaya ISIS. “Pada setiap kesempatan kami selalu mengimbau agar warga tak tergoda dengan iming-iming pihak tertentu. Misalnya diberi iming-iming umrah atau naik haji gratis, diberi pekerjaan dengan gaji besar. Jika ada iming-iming seperti itu segera laporkan,” katanya. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Riau, Ajun Komisaris Besar Polisi Guntur Aryo Tejo pada Sabtu (4/7) mengatakan, Direktorat Intelijen dan Keamanan mendeteksi keberadaan sebuah keluarga di Pekanbaru yang terkait dengan ISIS. “Keluarga tersebut terdiri dari suami yang bernisial TB, istrinya YB dan anaknya MJ,” katanya seperti dilansir Kantor Berita Antara. Ia menjelaskan, kepastian bah-
wa mereka merupakan bagian dari jaringan ISIS bersumber dari beragam informasi yang berhasil dikumpulkan oleh intelijen Polda Riau beberapa waktu lalu. “Kita memiliki rekaman komunikasi mereka, dokumentasi foto-foto mereka dan bukti lainnya,” jelasnya. Menurutnya, dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa TB sudah terlebih dahulu berada di Syria sejak tahun 2013. Selanjutnya, beberapa bulan lalu ia meminta kepada istri dan anaknya untuk turut serta mengikuti jejaknya ke Syria melalui jalur penerbangan Jakarta ke Turki untuk kemudian menuju ke wilayah Hatai. “Dari Hatai, ada relawan ISIS yang menjemput keluarga tersebut untuk dibawa ke Syria,” ujarnya. Guntur menuturkan, saat ini seluruh keluarga tersebut sudah tidak lagi berada di Pekanbaru dan telah berada di Syria, akan tetapi dari bukti transkrip komunikasi yang Polda Riau miliki, keluarga tersebut masih tetap berkomunikasi dengan anggota keluarganya yakni adik iparnya di Pekanbaru. Untuk saat ini ia menjelaskan pihaknya masih berusaha menelusuri penyebaran ISIS yang dilakukan oleh keluarga tersebut di Pekanbaru, tepatnya di sekitar tempat tinggal mereka yakni di Kecamatan Tampan. Sementara itu, guna memutus mata rantai penyebaran tersebut, ia menegaskan pihaknya telah melakukan beragam upaya preventif yakni dengan melibatkan tokoh masyarakat dan pemuka agama dengan menekankan bahwa jaringan tersebut berbahaya dan tidak sesuai dengan norma Pancasila. “Kita tegaskan bahwa ISIS tidak sesuai dengan kaidah Islam dan ideologi Pancasila. Untuk itu kita berusaha mencegahnya,” tegas Guntur. Pemerintah Indonesia sejak masa pemerintahan Pres-
iden Susilo Bambang Yudhoyono telah menyatakan menolak ideologi yang diusung ISIS dan melarang pengembangan ideologinya di Indonesia. Pemerintah Indonesia menyatakan, ISIS bukanlah masalah agama melainkan ideologi atau keyakinan yang dianggap bertentangan dengan ideologi Pancasila. Belakangan, Presiden Joko Widodo didorong mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) yang mengatur larangan kepada warga negara Indonesia untuk pergi ke negara konflik. Hal itu menyusul banyaknya WNI yang bergabung dengan ISIS. “Perppu ini dapat digunakan sebagai early warning system untuk melakukan pencegahan agar WNI kita tidak bergabung ke ISIS,” kata Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irfan Idris saat diskusi bertajuk ‘ISIS di Indonesia dan Upaya Pencegahan’ di Jakarta, Maret lalu. Irfan mengatakan, UU Terorisme yang ada saat ini tidak cukup kuat untuk menahan WNI yang ingin bergabung dengan ISIS. Untuk merevisi UU tersebut, diperlukan waktu yang panjang karena harus melalui serangkaian proses politik. Untuk itu, BNPT menyarankan agar presiden menerbitkan perppu tersebut. Sementara itu, pengamat teroris dari Universitas Indonesia, Nasir Abas menilai, banyaknya WNI yang bergabung dengan ISIS disebabkan motivasi kehidupan sejahtera. ISIS menawarkan kehidupan yang lebih baik kepada para pengikutnya apabila mereka bersedia meninggalkan negara-negaranya. “Awalnya mungkin hanya bapak-bapak yang ke sana. Setelah melihat jaminan dan keamanan, maka giliran keluarganya, anakanaknya, dan ibu-ibunya yang datang,” katanya di kompas.com.
(mr/fjr)
M.Y
QPUSF!LPOFOH Kasih sayang mereka terbagi dengan rata setiap hari. “Kakek sehat?” begitulah kira-kira cucu Effendi menanyakan perihal kesehatannya. Maklum, Effendi terjangkit penyakit yang kompleks sejak tahun 2008. Sebut saja pembengkakan jantung, rematik, asam urat, maag, dan asma. Sejak saat itu, aktivitas Effendi terganggu. “Saya merasa sulit bernafas. Sesak. Saya tidak tahan terhadap suhu yang rendah seperti saat pagi atau malam hari. Selain itu, saya sering batuk-batuk kalau penyakit asma sudah kambuh. Saya bahkan tidak bisa bergerak karena saraf saya tegang,” kata pria asal Perumahan Gandaria Permai Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung, itu. Effendi rela menyisihkan uang pensiunnya untuk berobat ke dokter spesialis. Pria yang memiliki anak tujuh tersebut juga sesekali menjalani terapi. Namun, kecemasannya meningkat karena biaya untuk pengobatan jangka panjang sangat mahal. Sistem pengobatan dan terapi juga perlu dilakukan secara berangsur dan bertahap. Meski demikian, Effendi tidak ingin membuat anak cucunya cemas dan memilih bergantung pada obat pelega nafas cepat selama 5-6 tahun. “Lalu, saya minum POTRE KONENG sejak tiga hari yang lalu,” ujar Effendi. Dia menambahkan, kondisi tubuhnya mulai membaik. Karena itu, dia juga merekomendasikan POTRE KONENG kepada istrinya. “Sekarang, saya bisa bernafas dengan enteng lagi dan bisa berjalan kaki tanpa ada gangguan yang berarti,” tuturnya. POTRE KONENG, ramuan herbal yang terbuat dari akar ilalang memiliki kandungan yang sangat bermanfat untuk kesehatan tubuh yang dapat berfungsi sebagai antipiretik (menurunkan panas), diuretik (meluruhkan kemih), hemostatik (menghentikan pendarahan) dan menghilangkan dahaga. Akar ilalang POTRE KONENG telah dipadukan dengan pinang muda, kapulaga, daun sirsak, kunyit dan buah mahoni yang tentunya sangat bermanfaat untuk kesehatan, sehingga POTRE KONENG dapat mengatasi berbagai keluhan penyakit, diantaranya; Amandel, Hipertensi (Darah Tinggi), Hipotensi (Darah Rendah), Sesak Napas / Asma, Kencing Batu, Lever, Alergi, Mata Rabun, Keputihan, Jantung, Asam Urat, Rematik, Diabetes, Ginjal, Stroke, Maag, Ambeien, Eksim, Sakit Gigi, Sakit Kepala, Kurang Nafsu Makan, dan Meningkatkan Gairah Seksual. POTRE KONENG, herbal alami tanpa campuran bahan kimia dan pengawet serta bebas dari efek samping, memiliki rasa yang manis, sangat cocok untuk orang yang susah minum obat! Bagi anda yang membutuhkan POTRE KONENG, kini sudah tersedia diseluruh Apotek dan Toko Obat: KOTA PEKANBARU Jn. Ahmad Yani : apotek surabaya, apotik riau, apotek jakarta, apotek nasional, apotek cempaka plus. Jln. Sudirman : apotek multico (samp. Toko Sony). apotek sumber farma, apotek suryani, T.O. Bima, apotek alzi, apotek rizqa farma(dpn kelapa sawit), apotek mutia farma, apotek cendana, T.O. Jonan, apotek atiga, apotek harapan jaya (depan alamayang). Jln. Bukit barisan : apotek formula, apotek sukses jaya. Jln. Hang tuah : apotek deri farma, apotek angela, apotek citra lestari, apotek sahabat, apotek alita. Jln. Sekolah (rumbai) : apotek bellia farma, apotek farmasia. . Jln. Nangka : apotek gizi (simp. Pelajar). Jln. Paus : apotek bina sukses mandiri. Jln. K.H. Nasution : apotek budi jaya farma. Jln. Kartama : apotek noufal. Jln. Kubang raya : apotek kampar medika. Jln. Pasir putih : apotek agung farma, apotek keyzia (depan SPBU pandau). Jln. Subrantas (panam) : Apotek Metro Medika (depan RSJ), apotek lestari, apotek keluarga, apotek hazni, apotek des farma (20 jam), Apotek Kampar Medika (samp. Riau Pos) dan Apotek Zharifa. Apotek laris farma ( simp pasar pagi arengka). Jln. Durian : apotek asria farma, T.O. Manjur jaya. – BANGKINANG (081268255798) Apotek daffa farma (penyasawan), apotek stamina baru dan T.O. Reyhan farma ( pasar air tiris ), apotek sumber tenaga & T.O. Sehat ( bangkinang ), apotek delima farma (pasar kuok) – PERAWANG (081275934032). T.O. Jery farmacia 2, apotek berkah, toko herbal Ummi, apotek dika farma & apotek srikandi. – PELALAWAN (081399151538) Apotek yakin siko, apotek prima plus, apotek pincuran 7, apotek pratama, apotek selamat. –INHU (081399151538) Apotek nanda, apotek sarianda, apotek matahari mas, apotek aulia, apotek indra farma. – ROHIL (081378998725) Apotek permai (bagan batu), apotek goza (ujung tanjung) – DUMAI/DURI (081268388500) T.O. Selamat, jl. S.S. Kasim, T.O. Selamat jaya & T.O. Wahyu jl. Budi kemulian, apotek jaya farma & T.O. Selamat jl. Sudirman (duri). – TEMBILAHAN (081371616901) Apotek pembina & apotek sahabat farma, jl. M. Boya. – BENGKALIS (081365015050) T.O. Sehat dan depot obat segar. Jln. Sudirman Bengkalis. Apotek Hikmah, jl. T. Umar, apotek tenaga baru, jl. Sudirman (sei pakning). Apotek bunda farma, Jl. Paket raya. – TALUK KUANTAN(081268255798), Apotek Dona Farma, Jln. Subrantas Lipat Kain, Apotek Kayla Sadra, Jln. Sudirman Muara Lembu, Apotek Kharisma, Jln. T.Tambusai, jalur dua tobek panjang, Taluk Kuantan, Apotek Jalur Farma, Jln. A. Yani, Pasar Taluk.
DINKES RI P-IRT NO : 2103529010249-20
REDAKTUR: FAJAR W
kan Pekanbaru, Pelalawan dan Indragiri Hulu diselimuti asap tipis dengan jarak pandang berkisar 3-5 kilometer. Meski begitu, kondisi asap dinilai belum mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Kondisi polusi asap berdasarkan penghitungan alat indeks standar pencemar udara (ISPU) di enam daerah di Riau menun-
jukan kualitas udara terus menurun ke level ‘Sedang’. Dengan melihat pola pergerakan angin, kemungkinan asap mencapai Semenanjung Malaka untuk mencemari Singapura dan Malaysia semakin tinggi peluangnya, apabila tindakan antisipasi tidak segera dilakukan untuk memadamkan kebakaran lahan dan hutan. “Penanganan kebakaran
tidak bisa hanya di Riau saja karena kebakaran di daerah lainnya juga bisa mengirimkan asap sampai ke negara tetangga,” kata Sugarin dilansir Kantor Berita Antara. Ia mengatakan, peluang kebakaran masih tinggi karena kemarau yang membuat temperatur udara maksimal bisa mencapai 34 derajat dengan kelembaban 97 persen. (mr/fjr) PROYEK PLTP KAMOJANG PERTAMINA - Petugas memeriksa instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang Unit 5 yang berkapasitas 1 x 35 MW di Garut, Jawa Barat, Minggu (5/7). Proyek PLTP Kamojang Unit 5 ini menjadi salah satu target perantara (milestone) penting Pertamina untuk masuk ke era bisnis panas bumi dengan menggenjot pertumbuhan kapasitas pembangkit litrik panas bumi menjadi 1.026 MW hingga 2019. (antara)
Manajemen seperti dikutip dari kompas.com, Minggu (5/7). Menurutnya, kasus revisi seperti itu dapat diantisipasi apabila menteri di jajaran Kabinet Kerja mendengarkan aspirasi dari masyarakat bawah, terutama kalangan buruh. Selain itu, peraturan tersebut juga tidak perlu menjadi polemik apabila jajaran ring satu Istana Kepresidenan bersedia meneliti terlebih dahulu setiap usulan peraturan yang disodorkan menteri. “Mensekab dan Mensesneg seharusnya tidak asal-asalan dalam menyodorkan dokumen apa pun yang memerlukan tanda tangan presiden. Keduanya atau salah satu dari keduanya wajib memperlajari muatan dokumen itu sebelum dibawa ke meja presiden untuk ditandatangani,” ujarnya. Sebelumnya, presiden memerintahkan merevisi Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2015 soal program JHT. Revisi itu dilakukan setelah kalangan pekerja memprotes PP tersebut. Protes itu terkait ketentuan pencairan dana JHT, khususnya bagi pekerja peserta JHT yang kena pemutusan hubungan kerja (PHK) atau berhenti bekerja. Revisi PP hanya menyangkut ketentuan pencairan JHT bagi pekerja peserta JHT yang terkena PHK atau berhenti bekerja sebelum 1 Juli 2015. Dengan demikian, pencairan JHT bagi pekerja yang terkena PHK atau berhenti bekerja tidak perlu menunggu kepesertaan JHT selama 10 tahun. Presiden juga pernah membatalkan Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2015 tentang Pemberian Fasilitas Uang Muka
bagi Pejabat Negara untuk Pembelian Kendaraan Perorangan. Presiden menganggap peraturan presiden (Perpres) itu tidak tepat diberlakukan saat ini. Presiden menganggap tidak ada masalah secara substansial pada Perpres itu karena pemberian bantuan uang muka mobil sudah dilakukan pada periode sebelumnya. Namun, momentum penerbitan Perpres itu dianggap tidak tepat. Tak hanya itu. Perpres No 165/2014 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja, juga dicabut melalui penerbitan sejumlah Perpres yang mengatur tiap-tiap kementerian. Perpres No 190/2014 tentang Unit Staf Kepresidenan yang diterbitkan 31 Desember 2014 juga ‘bermasalah’. Kurang dari dua bulan setelah diterbitkan, Presiden Jokowi merevisi lembaga baru itu dengan menerbitkan Perpres No 26/2015 tentang Kantor Staf Presiden, 24 Februari 2015. Selain mengubah namanya, presiden juga memperluas kewenangan lembaga. Perpres lain yang ‘bermasalah’ adalah Perpres No 6/2015 tentang Badan Ekonomi Kreatif yang diterbitkan 20 Januari 2015 atau tepat tiga bulan usia pemerintahan Jokowi. Tiga bulan kemudian, badan yang digadang-gadang sebagai terobosan untuk meningkatkan industri kreatif itu ternyata belum bisa merekrut pegawai atau mencairkan anggaran negara untuk mendanai programnya. Hal ini karena lembaga itu belum ada kejelasan status sebagai lembaga pemerintah non-kementerian. Pemerintah kini tengah menyiapkan revisi atas Per-
pres itu. Perpres No 190/2014 tentang Unit Staf Kepresidenan yang diterbitkan 31 Desember 2014 juga ‘bermasalah’. Kurang dari dua bulan setelah diterbitkan, Presiden Jokowi merevisi lembaga baru itu dengan menerbitkan Perpres No 26/2015 tentang Kantor Staf Presiden, 24 Februari 2015. Selain mengubah namanya, presiden juga memperluas kewenangan lembaga. Ahli hukum tata negara, Irman Putra Sidin mengatakan, Presiden Jokowi harus segera memperbaiki manajemen pemerintahannya sebelum mengambil setiap kebijakan strategis yang bersentuhan dengan masyarakat. Jika tidak, maka sikap presiden, yang memerintahkan jajarannya untuk merevisi suatu aturan yang telah ia tanda tangani, dapat menjadi amunisi bagi DPR untuk melayangkan mosi tidak percaya. “Ini sudah semester kedua, kalau masih semester pertama oleng tidak masalah. Akan tetapi, kalau sampai semester kedua masih oleng, ini menjadi ancaman,” kata Irman. Irman meminta agar Presiden Jokowi tidak menyalahkan para menteri yang berada di bawah jajarannya. Pasalnya, setiap kebijakan ataupun peraturan yang ditandatangani presiden harusnya telah memiliki konsep yang matang dan telah dipelajari secara saksama. “Jangan sampai lagi muncul pernyataan seperti dulu yang bilang ‘saya tidak baca’. Presiden harus sudah mempelajari setiap peraturan yang ia tanda tangani,” ujarnya. (mr/fjr)
makalah, harus pula dibarengi dengan penilaian kualitatif atas kecakapan, kejujuran, integrias moral yang tinggi, dan reputasi yang baik setiap calon,” ujar pengajar di Fakultas Hukum Universitas Tarumanagara, Jakarta, Dr Ahmad Redi, Minggu (5/7). Upaya yang dilakukan Pansel dengan menjemput bola kandidat yang dianggap akan memenuhi harapan publik, merupakan langkah baik yang harus diapresiasi. Hal itu juga untuk menghindari calon titipan, terutama yang mungkin sengaja ditugaskan untuk melemahkan KPK ketika kelak dia terpilih jadi pimpinan KPK. “Walau operasi senyap tersebut sulit dibuktikan, namun setiap potensi pelemahan KPK secara struktural memungkinkan dugaan tersebut ada,” jelasnya seperti dilansir detikcom. Pansel harus sangat jeli menyeleksi setiap kandidat agar calon yang berpotensi melemahkan KPK dapat dieliminasi. “Untuk itu selain syarat kecakapan, kejujuran, integrias moral yang tinggi dan reputasi yang baik setiap calon, Pansel calon pimpinan KPK harus pula mencari calon-calon yang independen/ tidak memiliki konflik kepentingan dengan partai politik dan instansi pengusungnya; leadership yang kuat, berani dan tegas; bersih; dan memiliki komitmen untuk berjihad melawan korupsi,” ungkapnya. Diupayakan pula calon tersebut tidak tersandera masa lalu
karena adanya perbuatan tercela di masa lalu. Dosa masa lalu calon inilah yang sering menjadi bom waktu sehinga dapat melemahkan KPK secara struktural. “Terlebih ke depan tugas berat Pimpinan KPK sudah menanti yaitu upaya penguatan KPK serta pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi yang strategis, misalnya sektor minerba, migas, kehutanan, pemerintahan daerah dan tentunya potensi tindak pidana korupsi dari aparat penegak hukum itu sendiri,” urainya. “Dari 194 calon yang lulus, ada calon-calon yang dianggap memenuhi harapan publik, namun Pansel Calon Pimpinan KPK harus selalu mewaspadai penyelundup yang berkepentingan melemahkan KPK,” imbaunya. Sekedar diketahui 194 orang dinyatakan lolos seleksi administrasi, 23 di antaranya perempuan. Latar belakang profesi yang lolos di antaranya advokat (38), swasta/BUMN (26), dosen (27), Polisi, Jaksa, Hakim (20), KPK (6). Latar belakang pendidikan terdiri dari jenjang S3 (24,8 persen ), S2 (46 persen), sisanya S1. Daerah asal calon tersebar dari seluruh Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua. Dari Riau, ada satu orang yang lolos seleksi administrasi, yakni mantan Bupati Indragiri Hilir Indra M Adnan. Pansel menyatakan punya
cara untuk mengetahui potensi operasi senyap pelemahan KPK. Tahapan-tahapan dalam seleksi diyakini mampu mengetahui karakter dan motivasi setiap calon. “Ini memang agak susah ya untuk menilai orang, tetapi proses ini bertahap. Setelah lulus tahap satu dia kami minta untuk membuat makalah tentang deskripsi diri. Bisa bikinbikinan, tapi tak masalah tetap kelihatan karakter orang itu,” ujar Ketua Pansel Capim KPK, Destry Damayanti. Selain itu, lanjut Destry, para calon akan mengikuti tes objektivitas dengan cara membuat makalah on the spot. Dari situ diharapkan Pansel mampu menggali sedikit demi sedikit karakter dan integritas mereka. “Tiga yang paling penting, adalah melalui assesment kalau itu dilakukan betul oleh lembaga assesor yang benar itu bisa menggali karakter seperti apa, apakah orang ini konsisten, berubah-ubah bisa kelihatan,” tuturnya. Pansel juga akan mendapat masukan dari masyarakat terkait nama-nama yang sudah lolos tahap pertama tersebut. Pada tahap wawancara, Pansel bisa mengekspolrasi lebih jauh lagi. “Apakah 100 persen kita temukan pure, kita akan berusaha temukan yang terbaik. Tapi tetap pada saat dia menjalankan tugasnya ya bukan Pansel yang monitor, teman-teman media yang bersikap kritis,” ungkapnya. (mr/fjr)
Operasi
LAYOUTER: ERWIN S