05122014

Page 20

Siak Sri Indrapura

METRO RIAU

JUMAT, 5 DESEMBER 2014

20

Advertorial Publikasi Pembangunan Kabupaten Siak

Bulan Bhakti PKK KB-Kesehatan

KB Tekan Angka Kematian Ibu dan Anak P

ENULIS, DIANA, Siak

SIAK - Bupati Siak, Drs H Syamsuar MSi, mengaku khawatir semakin tingginya angka kematian ibu dan bayi. Menurutnya, kondisi itu disebabkan terlalu dekatnya jarak kelahiran anak.

Berdasarkan hasil penelitian, kata bupati, kematian seorang ibu sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan kehidupan anak-anaknya. “Dengan berkurangnya angka kematian ibu otomatis juga mengurangi

angka kematian bayi,” sebutnya. Sebab, sambung bupati, program KB juga bertujuan mengendalikan laju pertumbuhan penduduk. “Selain itu, juga memberikan perlindungan

kesehatan reproduksi, perlindungan hak ibu dan anak dan juga perlindungan terhadap kehamilan yang tidak diinginkan,” tambahnya. Untuk itu, Syamsuar mengimbau, para bidan khusus-

nya yang bertugas di pelosokpelosok desa dapat meningkatkan pelayanan dengan mengajak masyarakat ikut program KB. Menurutnya, angka kematian ibu dan anak paling banyak terjadi di desa terpencil.

“Sesuai dengan slogan di mana ada bidan di situ ada KB dan di mana ada KB di situ ada bidan. Melalui peran itu, bidan dapat mensosialisasikan dua anak cukup kepada masyarakat,” pungkasnya. *

“Faktor lainnya diMenurutnya, sebabkan terlalu muangka kematian danya umur ibu melaitu bisa diantisipahirkan atau terlalu tusi dengan menganya umur ibu melagalakkan program hirkan,” kata SyamKeluarga Berensuar ketika membucana (KB). “Deka pencanangan Bungan ber-KB malan Bhakti PKK KBka Pasangan Usia Kesehatan 2014 tingSubur (PUS) bisa H Syamsuar kat kabupaten Siak di memilih, menunlapangan Bola Desa Jayapura, da dan menjarangkan atau Kecamatan Bungaraya, Kamis membatasi jumlah kelahiran (4/12). anaknya,” harap Syamsuar.

LINTAS Puluhan Warga Tualang Protes Pembagian PSKS SIAK - Puluhan warga yang mengaku kurang mampu mendatangi kantor Tenaga Kerja DAN Sosial Kecamatan (TKSK) Tualang. Mereka protes penyaluran Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) yang nilai tidak tepat sasaran. Salah seorang warga, Mawar mengaku layak menerima program Presiden Jokowi tersbut. Namun, ia tidak masuk dalam daftar penerima dana PSKS. Padahal, selama ini ia berprofesi sebagai pedagang air tebu di kaki lima “Saya telah cek di kantor pos, nama tidak masuk penerima PSKS. Padahal masa SBY saya selalu menerima dana kompensasi,” kata Mawar kepada wartawan, Kamis (4/12) Mawar mengaku sangat membutuhkan dana PSKS itu. Karena, kenaikan BBM sangat berdampak bagi kebutuhan usaha jual tebu. Dana itu, bisa membantunya membeli minyak mesin pengolah tebu. “Pasca kenaikan BBM, harga bahan baku tebu satu ikat biasa Rp30 ribu, naik menjadi Rp 50 ribu,” keluhnya. Warga lain, Jambang, buruh harian lepas juga mengeluhkan dirinya tidak masuk

daftar penerima PSKS.”Saya ini hanya buruh harian lepas, tak pernah terdata penerima bantuan. Padahal banyak warga lebih mampu justru menerima bantuan,” ujarnya kesal. TKSK Tualang, Muhammad Bakri, mengungkapkan sejak digulirkan di Kecamatan Tualang sudah puluhan kepala keluarga (KK) mendatangi kantornya untuk mempertanyakan penyaluran. Pada umumnya, mereka protes tidak masuk daftar penerima PSKS pasca kenaikan harga BBM. “Sudah ada puluhan, mereka mengaku pada jaman SBY penerima dan kompensasi BBM, namun tak terdaftar lagi penerima PSKS dan mengaku tetap miskin,” kata M Bakri. Bakri berharap ke depan pendataan warga miskin di Kabupaten Siak perlu diperbaiki agar lebih akurat. Hal ini penting supaya setiap program bantuan sosial dari pemerintah tepat sasaran. “Sebab, penyaluran PSKS masih menggunakan data lama tahun 2011. Padahal berbicara masalah sosial sangat cepat perubahannya. Sangat mendesak data ulang warga miskin,” pungkasnya.(din)

PUKUL GONG - Bupati Siak, Drs H Syamsuar MSi, memukul gong bertanda dimulainya Pencanangan Bulan Bhakti PKK KB- Kesehatan tingkat Kabupaten Siak Tahun 2014 di Lapangan Bola Desa Jayapura, Kecamatan Bunga Raya, Kamis (4/12).(humas)

Rusak Parah

Bupati Janji Perbaiki Gedung SD 07 Bunga Raya SIAK - Bupati Siak, Drs H Syamsuar MSi, mengaku prihatin melihat kondisi gedung SD 07 Desa Suak Merambai, Kecamatan Bunga Raya yang rusak parah saat melakukan inpeksi mendadak ke sekolah itu, Kamis (4/12). Ia berjanji menganggarkan dana renovasi bangunan sekolah melalui APBD 2015 mendatang.

“Saya sudah perintahkan Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) untuk menganggarkan dana renovasi tahun 2015 mendatang,” katanya kepada wartawan di selasela peninjauan. Menurutnya, gedung SD itu merupakan bangunan lama, di mana kondisi atap banyak yang bocor, sehingga

saat musim hujan ruang kelas digenangi air. “Awalnya saya hanya dapat informasi dari warga, ketika turun melihat kondisi gedung SD, ternyata kondisinya sangat prihatinkan,” keluhnya, seperti dilansir goriau.com. Dikatakan bupati, persoalan pendidikan merupakan hal yang menjadi priori-

tas baginya untuk diperhatikan. Apalagi masalah gedung sekolah yang menjadi sarana bagi pelajar untuk melaksanakan aktivitas belajar dan mengajar. “Kalau kondisi kelas seperti ini, bagaimana anakanak bisa fokus belajar, apalagi musim hujan seperti saat ini, tentu air masuk ke kelas,”

Sungai Mandau Bina Lubuk Umbut Jadi Desa Sakinah SIAK - Kecamatan Sungai Mandau melakukan pembinaan keluarga sakinah di Desa Lubuk Umbut, Kamis (4/12). Pembinaan dalam rangka memberi pemahaman kepada masyarakat pentingnya membentuk keluarga sakinah. Menurut Camat Sei Mandau, Irwan Kurniawan S

Sos MM, ditunjuknya Desa Lubuk Umbut ditunjuk karena sudah melakukan koordinasi dengan ustad Gontor untuk pembinaan “Alhamdullilah, ini sudah berjalan. Mulai dari ceramah malam Jumat, Minggu, wirid Jumat di masjid sekitar pondok hingga program Magrib Menga-

ji,” ujar camat. Irwan meminta perangkat desa mendukung total kegiatan ini dan mengimplikasikannya ke dalam kehidupan masyarakat. “Kita juga ke depannya, Desa Umbut bisa membina desa Bencah Umbai dan Tasik Betung menjadi desa sakinah,” sebutnya

seraya mengatakan, kegiatan ini dalam rangka mendukung program Pemkab Siak keluarga sakinah ke desa. Sebab, kata Irwan, keluarga sakinah memegang peran penting bagi keberhasilan suatu daerah. Pada kunjungan di Desa Lubut Umbut, rombongan camat ju-

TELEPON PENTING (0764) 20110

POLSEK SUNGAI APIT

(0766) 51050

POLSEK MINAS

(0761) 7777201

POLSEK TUALANG

(0761) 91448

KORAMIL SUNGAI APIT

(0766)51061

RSUD SIAK

(0764) 20011

PLN SIAK

(0764)20073

TELKOM SIAK

(0764) 20000

PEMADAM KEBAKARAN

(0764)322113

KANTOR POS DAN GIRO

(0764)20347

REDAKTUR: NELLA

ga mengunjungi SMA kelas jauh. Di SMA kelas jauh tersebut, camat bertemu guru dan siswa serta melakukan dialog. “Kita juga menyempatkan melihat kondisi masyarakat seperti mengunjungi SMA kelas jauh Lubuk Umbut,” paparnya.(din).

Sulap Delapan Desa Jadi Kampung Adat

TANDA PESERTA - Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Siak, Drs H Syafrilenti MSi, mengalungkan tanda Peserta Bimtek Pembekalan Dasar Petugas Kebakaran Desa Se-Kabupaten Siak tahun 2014 di Hotel Winaria Jalan Sutomo Siak, baru-baru ini. (mr/dok)

POLRES SIAK

ujarnya. Bupati mengimbau masyarakat dan pihak sekolah agar segera melaporkan berbagai persoalan yang terjadi di lingkungannya. “Khusus untuk bangunan sekolah, kalau ada yang rusak, segera laporkan, Insyaallah, saya akan segera menyikapinya,” janjinya. (mr/nel)

SERAHKAN CENDERAMATA - Bupati Siak, Drs H Syamsuar MSi, menyerahkan cenderamata kepada Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), DR Mubaraq MSi di kantor bupati di Siak Sriindrapura, Rabu (3/12) lalu. (humas)

SIAK - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak bakal menyulap delapan desa menjadi kampung adat dalam rangka menjunjang Siak menjadi Kabupaten Wisata Melayu. Rencana itu telah diajukan ke pemerintah pusat. “Saat ini, kita tinggal menunggu Rancangan Undang-undang (RUU). Setelah di sahkan DPRD, kita segera membentuk kampung adat ini,” kata Bupati Siak, Drs H Syamsuar MSi, kepada wartawan di Siak Sriindrapura, baru-baru ini. Bupati menjelaskan 8 desa itu adalah, Kepenghuluan Akik di Desa Penyengat, Kepenghuluan Sakai di Desa Minas Barat, Kepenghuluan Desa Mandi Angin Minas dan kepenghuluan Sakai Bakalar dan Libo Jaya. “Setelah menjadi kampung adat, panggilan kades akan dirubah menjadi penghulu seperti zaman kerajaan Siak. Keberadaan kampung adat mengingatkan kita kembali pada zamat kerajaan,” ungkap Syamsuar. Selain itu, sebut Bupati, sistem hukum yang dipakai adalah sistem hukum adat. “Seperti di zaman kerajaan dulu,” pungkasnya. (mr/nel) LAYOUTER: ERWIN S


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
05122014 by Harian Pagi Metro Riau - Issuu