051013

Page 10

10

METRO HUKUM

METRO RIAU SABTU 5 OKTOBER 2013

Mobdin Panitia Lelang Dimolotov Penulis: Bambang, Dumai

DUMAI - Mobil pribadi Ketua Panitia Lelang Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Dumai, Muhammad Ridwan dirusak orang tak dikenal, Jumat (4/10) dini hari. Kaca belakang mobil Nissan X-Trail yang parkir di halaman rumah korban di JalanBintang Kelurahan Simpang Tetap Dahrul Ihsan Kecamatan Dumai Barat, pecah. Muhammad Ridwan mengatakan, dirinya mengetahui kejadian itu sekitar pukul 06.30 WIB. “Saat itu saya hendak ke teras rumah dan melihat kaca mobil sudah pecah,” ujarnya. Menurut Ridwan, kejadian itu diduga berlangsung sekitar pukul 02.00 WIB. Saat itu, dirinya dan anggota keluarga sedang tertidur lelap. Di lokasi kejadian, kata Ridwan, ditemukan martil yang diduga digunakan pelaku untuk memecahkan mobil. Selain itu, juga ditemukan bom molotov yang tidak sempat diledakkan.

kan identifikasi dan mengamankan bartil, botol beserta sumbu sebagai barang bukti,”

tuturnya. Sementara itu Kepala Bagian Humas dan Infokom

Kota Dumai, Muhammad Wazir, mengatakan, dirinya sudah melaporkan kejadian pa-

da walikota yang sedang berada di Surabaya mengambil Piala Wahana Tata Nugraha

(WTN). “Walikota meminta pihak kepolian mengusut tuntas pelaku,” tuturnya.*

“Di lantai teras ditemukan botol tiner lengkap dengan sumbu. Saya rasa molotov tidak sempat diledakkan karna sumbunya belum terbakar,” ucapnya. Kejadian itu langsung dilaporkan Ridwan ke Polsek Dumai. Dia berharap polisi mengusut kejadian tersebut dan menangkap pelaku. Kapolsek Dumai Barat, AKP Achmad Gusti Hartono, membenarkan adanya laporan Ridwan. “Kasus masih dalam penyelidikan. Kita telah melaku-

Bidik

Calon Haji Plus Tertipu Rp90 Juta

PEKANBARU - Niat Abdul Manan untuk menunaikan ibadah haji tak kesampaian. Uang Rp90 juta yang telah disiapkan untuk ke Tanah Suci Mekkah, raib. Dalam laporan polisinya, korban mengaku ditipu oleh Efendi, orang yang mengurus administrasi keberangkatannya ke Mekkah, ke polisi. Menurutnya, kejadian bermula ketika dirinya bertemu pelaku di Jalan Bakau, Kecamatan Bukit Raya Pekanbaru, Juli 2012 lalu. Korban menyampaikan niatnya untuk melaksanakan haji plus ke Arab Saudi bersama sang isteri. Mendengar itu, pelaku yang sudah kenal dengan korban menawarkan jasa pengurusan haji plus. Syaratnya, korban harus menyerahkan uang muka sebesar Rp90 juta. Pelaku berjanji akan

mengurus haji untuk keberangkatan Juli 2013 dan meminta imbalan pengurusan serta biaya untuk ke Arab. Disepakati, pembayaran dan korban disuruh mentransper uang ke pelaku melalui rekening Mandiri nomor 1080012117652. Menjelang keberangkatan, korban berserta isterinya kembali menemui pelaku di jalan tersebut tapi pelaku malah menyerahkan surat berharganya ke korban dan mengatakan bahwa ia lupa mengurus keberangkatan. Merasa ditimpu, korban melapor ke polisi. Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo SIK membenarkan kejadian itu. “Memang ada laporannya. Kasus tengah diselidiki. Pelaku penggelapan uang korban masih dicari,” kata Guntur. (linda)

Polisi Ciduk Penganiaya Hendri PEKANBARU – EK (26) warga Jalan Serayu Gang Semeru Kecamatan Payung Sekaki diciduk tim Polsek Limapuluh. Pelaku diduga melakukan penganiayaan terhadap Hendri, rekan kerjanya sesama teknisi counter di Plaza Senapelan. Informasi dihimpun, pemukulan ini berawal sewaktu korban tidak berpuasa pada bulan September silam, merokok ditempatnya bekerja dan mendapat teguran korban agar pelaku menghargai orang yang sedang melaksanakan ibadah puasa. Bukannya memaklumi, pelaku malah membentak korban dan tidak menerima teguran korban. Saat

bertemu diparkiran sepeda motor di Senapelan Plaza, pelaku malah menghajar korban hingga babak belur. Akibat hantaman pelaku, korban mengalami luka pada bagian mulut dan luka memar pada bagian kepala hingga korban mendapat perawatan di Rumah Sakit. Tak terima atas permukulan yang dilakukan pelaku, korban melaporkan peristiwa tersebut ke Mapolresta Pekanbaru. Kapolsek Limapuluh, Kompol Suherwanto melalui Kanit Reskrim, Iptu Herman Pelani membenarkan penangkapan tersangka. “Pelaku sudah ditahan,”ujarnya seperti dilansir riaueditor.com. (lda)

SERAHKAN MoU - Kapolda Riau, Brigjen Pol Condro Kirono menyerahkan MoU pada Kepala BNN Pusat dalam suatu acara di LAMR Riau Jalan Diponegoro, belum lama ini. (yudi)

Korupsi Vaksin Meningitis

Berkas Dua Dokter segera Dilimpah ke Pengadilan PEKANBARU - Pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Pekanbaru akan melimpahkan berkas dua dokter yang jadi tersangka dalam kasus korupsi dana vaksin meningitis jamaah umroh di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II. Berkas perkara sudah dinyatakan lengkap (P21). Dua tersangka itu yakni Drg Mariane Donse, Kasi Upaya Kesehatan Lintas Wilayah KKP Pekanbaru dan Pejabat Fungsional KKP Pekanbaru,

dr Suwigno. “Berkas tersangka sudah memasuki tahap dua dan akan segera disidangkan,” ujar Kepala Kejari Pekanbaru, Sumarsono SH melalui Kasi Pidsus Kejari Pekanbaru, Eka Safitra SH, Jumat (4/10). Dikatakan Eka, penanganan kasus ini sempat terhambat karena dua tersangka mengalami gangguan kesehatan. Tersangka Mariane baru selesai melahirkan hingga harus istirahat sedangkan tersangak Suwigno mengalami patah kaki karena kecelakaan. “Mudah-mu-

dahan minggu depan berkas perkaranya sudah kita limpah ke Pengadilan Tipikor Pekanbaru,” tegasnya. Dalam kasus ini, Kejari telah menetapkan Kepala KKP Pekanbaru, Iskandar sebagai tersangka. Iskandar juga telah menjalani persidangan di Pengadilan Tipikor Pekanbaru dan divonis 4 tahun penjara. Tindak korupsi ini berawal ketika pada Januari 2011 hingga Desember 2011 dan Januari 2012 sampai Juli 2012. Saat ini, KKP Pekanbaru diberi ke-

wenangan untuk memberikan vaksin meningitis bagi setiap calon jamaah umroh. Untuk mendapatkan vaksin itu, Iskandar meminta jamaah membayarkan dengan harga yang melebihi ketentuan. Iskandar melalui Kasi Upaya Kesehatan Lintas Wilayah, drg Mariane Donse dan pejabat fungsional dr Suwignyo (terdakwa berkas terpisah) memaksa jamaah umroh untuk membayar dana vaksin antara Rp200 ribu hingga Rp550 ribu. Alasannya, uang

vaksin itu sebagai upaya anggaran subsidi silang. Jika vaksin meningitis itu kosong, tidak lagi diberikan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan. Hal itu ternyata hanya tipu daya Iskandar dan kawan-kawannya untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Berdasarkan hasil audit Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Riau, akibat perbuatan tersebut negara dirugikan Rp759.300.000. (linda)

Maling Satroni Koperasi Sejahtera Mandiri, Rp45 Juta Raib PEKANBARU - Aksi pencurian terjadi di Kantor Koperasi Sejahtera Mandiri di Jalan Teratai Kecamatan Sukajadi Pekanbaru. Pelaku berhasil membongkar brangkas dan membawa kabur uang Rp45 juta. Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Adang Ginanjar melalui Kasat Reskrim, Kompol Arief Fajar Satria, mengatakan, pelaku masuk ke dalam kantor dengan merusak pintu

kantor dan langDijelaskan Arsung mengacak ief, kejadian perruangan kantor. tama diketahui Arief menduoleh karyawan ga peristiwa terbernama Anto jadi Jumat (4/10) (29) sekitar pukul dini hari. “Dari 07.30 WIB. Saksi hasil penyelidiyang baru datang kan yang dilakuuntuk bekerja mekan tim identilihat pintu kantor fikasi, diketahui sudah terbuka dan Arief Fajar Satria pelaku lebih dari barang-barang di dalam kantor sudah berserakan satu orang,” tutur Arief.

di lantai. Curiga, Anto langsung mencek ke dalam ruangan dan melihat brangkas berisi uang telah dibuka paksa. Kejadian itu langsung dilaporkan ke polisi. Saat ini, kata Arief, pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut. Polisi sedikit terkendala karena di lokasi kejadian tidak dipasang CCTV. “Kita kembali mengimbau

pada perusahaan untuk memasang CCTV untuk merekam semua aktivitas di tempat itu,” tuturnya. Arief juga belum dapat mengaitkan pencurian dengan sejumlah kasus sama yang terjadi di Pekanbaru. Dia meminta kerjasama masyarakat untuk menyelidiki kasus tersebut. “Segera lapor polisi jika ada orang yang mencurigakan,” imbaunya. (iwan)

Mayat Tanpa Identitas Ditemukan di Sungai Siak PEKANBARU - Warga Jalan Siak II Kecamatan Rumbai Pesisir Pekanbaru digemparkan penemuan mayat tanpa identitas, Jumat (4/10) sekitar pukul 13.30. Diduga korban sudah tenggelam di Sungai Siak sejak beberapa hari lalu. Kapolsek Rumbai, AKP Frangky Tambunan, mengatakan, mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang nelayan bernama Muklis (34) yang hendak menjala ikan di Sungai Siak. Awalnya, warga itumengiri mayat adalah kayu yang mengambang di tengah sungai. "Saat didekati, ternyata yang diduga kayu adalah sesosok mayat. Penemuan itu langsung dilaporkan ke warga sekitar," ujar Tambunan. Tambunan menambahkan,

diperkirakan korban berusia di atas 30 tahun. Saat ini, mayat korban dibawa ke RSUD Arifin Achmad untuk divisum. "Kasus masih diselidiki. Kita terkendala karena korban tak memiliki identitas," ucap Tambunan. Tambunan mengimbau pada warga yang kehilangan anggota keluarga untuk segera melapor ke kepolisian setempat. Dia menjelaskan, saat ditemukan, korban mengenakan baju warna orange dan celana hitam. Warsono (45), warga di lokasi penemuan mayat mengungkapkan, sejauh ini belum ada warga di daerahnya yang kehilangan anggota keluarga. "Tidak ada dek. Kita juga heran dari mana asal mayat itu," tuturnya. (iwan)

IDENTIFIKASI - Tim Identifikasi Polresta Pekanbaru mengevakuasi mayat seorang pria yang ditemukan mengambang di Sungai Siak. Korban dibawa ke RSUD Arifin Achmad untuk divisum. (yudi)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.