050713

Page 11

Sportainment

11 METRO RIAU JUMAT 5 Juli 2013

Seleksi Timnas Angkat Besi SEA Games 2013

KEJURNAS JADI PENENTU JAKARTA AKARTA - Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat esi dan Binaraga Seluruh Indonesia (PB PABBSI) akan Besi menjadikan kejuaran nasional (kejurnas) angkat besi dan angkat berat 2013 sebagai penentu seleksi tim nasional yang akan mewakili Indonesia di ajang SEA Games 2013. Kejurnas rencananya akan dilaksanakan pada 28 Agustus-4 September 2013 di Jakarta. Hingga saat ini, PABBSI telah mengantongi 13 nama atlet yang akan menjadi andalan Indonesia pada cabang angkat besi. “Enam atlet putri dan tujuh atlet putra. Untuk nama belum bisa kami sebutkan. Masih rahasia,” tutur Manajer Timnas, Dirjda Wihardja, seperti dikutip dari kompas.com, Kamis (4/7). Menurut Dirdja, hal tersebut dilakukan agar lawan tak dapat mengira kekuatan tim Indonesia. Sebaliknya, PABBSI juga mengadakan pantauan pada turnamen angkat besi yang diadakan para calon lawan. “Kami perhatikan siapasiapa saja atlet angkat besi

yang turun di kejurnas negara masing-masing, seperti Thailand. Ini juga sebagai persiapan menghadapi SEA Games,” lanjut Dirdja. Peluang timnas Indonesia untuk meraih medali ada pada kelas 62 kilogram, 69 kilogram, dan 77 kilogram untuk putra, lalu 48 kilogram, 53 kilogram, serta 63 kilogram untuk putri. Lawan terberat Indonesia adalah Thailand, Vietnam, dan Myanmar. “Yang terberat masih tiga negara itu. Sebelumnya bisa terlihat di Kejuaraan Angkat Besi Asia 2013 di Astana, Kazakhstan. Vietnam turun dengan 100 persen atlet inti, Thailand 70 persen, dan negara lain

Jorge (i(in Jo orge rg ge Lorenzo Looreenz nzo zo. (int int ntt)

Tak Berharapp Banyak di Sachsenring

BERLATIH - Atlet angkat besi pelatnas kelas 63 kilogram, Sinta Darmariani sedang berlatih. (int) rata-rata atlet lapis kedua,” ujar Dirdja. Selain Kejurnas, ada turnamen lain yang akan menjadi ajang pemanasan

‘Yang Penting Menang Dulu’ menang KO, dia hanya menjawab enteng, “Yang penting menang dulu.” Daud akan bertarung menghadapi Daniel ‘Tatu’ Brizuela, Sabtu (6/7) untuk memperebutkan gelar juara dunia kelas ringan versi IBO yang tengah

lowong. Daud baru saja pindah ke kelas ringan, sementara Brizuela, disebut Daud sebagai petinju yang sudah berpengalaman di kelas tersebut. Setelah sekitar dua pekan berlatih di Perth, Australia, Daud kini tinggal berlatih ringan dan menyesuaikan diri dengan waktu pertarungan. Dia dijadwalkan naik ring pada pukul 11.00 malam waktu setempat. Oleh karenanya, Daud pun membiasakannya dengan

juga akan mengadakan training camp di China, tapi belum ada kepastian soal waktu pelaksanaannya. (int/efi)

berlatih di malam hari. “Durasi latihan sekitar dua jam-an untuk sekali laihan. Tapi, sekarang posisinya sudah tidak latihan yang berat lagi,” ujarnya seperti dikutip dari detik.com, Kamis (4/7). Daud mengaku yang dilakukannya sekarang tinggal menjaga refleks dan rileks menjaga kondisi sampai hari pertarungan tiba. Mengingat Brizuela adalah petinju yang selalu berhati-hati dan melakukan counter, Daud pun mengaku harus waspada -kendati mengaku juga berusaha bermain lebih agresif. Sementa-

ra, soal meng-KO lawan, Daud menjawab dengan lugas. “Saya menargetkan menang dulu. Kalau masalah KO atau angka, itu datang dengan sendiri. Tapi, kalau bisa menang KO, kenapa nggak. Karena itulah yang dicari. Supaya cepat,” katanya setengah berseloroh. Brizuela, 27 tahun, punya catatan bagus. Dalam informasi yang dilansir oleh Boxrec, dia punya catatan 25 kali menang (8 KO), satu kali kalah, dan imbang dua kali. Sedangkan Daud, 26 tahun, 30 kali menang (23 KO) dan tiga kali kalah (1 KO). (int/efi)

.

JAKARTA - Daud Yordan tidak punya target khusus untuk duelnya hari Sabtu (6/7) mendatang. Ketika ditanya apakah dirinya menargetkan

bagi anggota timnas, yaitu Kejuaran Dunia Senior Angkat Besi di Polandia pada 20-28 Oktober 2013. Rencananya, PB PABSSI

- Jorge Lorenzo bisa finis di posisi lima MotoGP Belandang meski baru menjalani operasi. Untuk balapan berikutnya di Sachsenring, dia tak mau berharap banyak. Hanya sehari setelah menjalani operasi patah tulang yang didapat dalam sesi latihan bebas, Lorenzo nekat tetap berpartisipasi di MotoGP Belanda. Meski harus menahan sakit, juara dunia musim lalu itu berhasil dapat hasil memuaskan setelah menyentuh finis di posisi lima. Berkaca dari hasil tersebut, Lorenzo layak optimis bisa menunjukkan penampilan yang lebih baik pada balapan selanjutnya di Jerman, 14 Juli mendatang. Pertimbangannya, cedera yang dia alami akan jauh membaik. Namun Lorenzo malah tak mau terlalu berharap untuk balapan seri ke delapan itu. Dari lima kali berpartisipasi di kelas MotoGP, dia belum sekalipun bisa jadi juara di Jerman. “Itu adalah trek di mana saya tidak pernah meraih kemenangan. Saya tidak pernah menang (bahkan) dalam kondisi fit,” sahut Lorenzo, seperti dilansir dari detik.com, Kamis (4/7). Sejak turun di kelas MotoGP pada 2008, Lorenzo tercatat empat kali jadi runner up yakni di musim 2009, 2010, 2011 dan 2012. Sementara satu musim lainnya berakhir dengan dia gagal menuntaskan balapan. Faktanya, Lorenzo malah sama sekali belum pernah menang di sana. Bahkan saat masih menggeber motor 125 dan 250 cc, dia tak pernah menjejak podium tertinggi Sachsenring. (int/ef)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.