05052013-metroriau

Page 24

24 METRO RIAU MINGGU MINGG U, 5 MEI 2013 20

Profil

JAKSA ‘PEMBURU KORUPTOR’ TERBITTNYA matahari tak bisa dibendung. Demikianlah karir Basrief Arief SH MH, Sang Tim Pemburu ru Koruptor. Matahari karirnya sudah terbenam sejak dia pensiun pada 20 Maret 2007 dengan jabatan Wakil Jaksa Agung. Dia pensiun setelah mengabdi selama 36 tahun pada korps Adhyaksa (jaksa). Tanpa terduga dan tak bisa dibendung, matahari karirnya terbit lagi. Bahkan mencapai puncak menjabat Jaksa Agung RI, 2010-2014. Lantas banyak orang yang bertanya, siapa Basrief Arief? Bagi korps Kejaksaan, nama Basrief Arief bukan orang lain. Jabatan terakhir yang ia emban sebelum pensiun adalah Wakil Jaksa Agung pada 2005Februari 2007. Basrief juga pernah menjabat sebagai Ketua Tim Pemburu Koruptor. Basrief Arief lahir di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, 23 Januari 1947. Dia mulai menjabat Jaksa Agung pada 26 November 2010, dengan Darmono sebagai Wakil Jaksa Agung. Basrief Arief adalah anak dari pasangan Bagindo Bachtiar Arief dan Siti Aminah, orang Minangkabau yang berasal dari Padang Pariaman yang merantau ke Muara Enim, Sumatera Selatan. Ia adalah anak pertama dari sepuluh orang bersaudara. Ayah Basrief merupakan salah satu pejabat di PN Tambang Arang Bukit Asam sampai dengan wafatnya. Basrief menikah dengan Asminar yang berasal dari Pekanbaru, Riau dan dikaruniai tiga orang anak (Abraham Arief, Barnal Arief, dan Elfira Arief) serta empat orang cucu. Nama Basrief sering muncul pada tahun 2000, karena menjabat sebagai Kepala Bagian Humas Kejaksaan Agung (Kejagung). Karir Basrief makin moncer tatkala dipercaya menjabat Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel). Ketika menjabat Jamintel, Basrief juga menjabat Ketua Tim Terpadu Pencari Terpidana dan Tersangka Perkara Tindak Pidana Korupsi atau Tim Pemburu Koruptor. Ketika Jaksa Agung dijabat Abdurahman Saleh, Basrief dipercaya menjadi Wakil Jaksa Agung pada tahun 2005 hingga pensiun Februari 2007. Saat ini Basrief menjabat sebagai Ketua Presidium Keluarga Besar Purna Adhyaksa (KBPA) dan Senior Managing Partners pada Kantor Konsultan Hukum Dan Investasi SH dan rekan. Tahun 2007 saat pendaftaran calon pimpinan KPK, Basrief menolak untuk mendaftarkan diri. Sejak saat pensiun itulah Basrief seakan menghilang. Basrief Arief adalah lulusan Fakultas Hukum Universitas Andalas dan Program Pasca Sarjana Universitas Padjajaran. Berbagai pendidikan kedinasan yang ditempuhnya setelah bergabung dengan Kejaksaan Agung, antara lain pendidikan-pendidikan Susdas Wira Intel (1987), Trampil Jaksa Pidum (1988), Spadya (1990), Penyelundupan (1992), Sespanas (1995), Lemhanas (1991), serta Perjanjian RI-Perancis (2003) di Perancis. Basrief Arief mengawali karirnya sebagai Asisten Pidum Kejaksaan Tinggi Jakarta, kemudian sebagai Staf Ahli Kejaksaan Agung RI, Kepala Biro Umum, dan Kepala Kejaksaan Tinggi Jakarta. Dalam karirnya ia pernah pula menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Belawan, kemudian menjabat Kepala Kejaksaan Negeri Cibinong, dan Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat. Basrief adalah Wakil Jaksa Agung pada tahun 2005 hingga saat pensiunnya pada Februari 2007. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengangkat Basrief Arief sebagai pengganti Jaksa Agung Hendarman Supandji yang telah habis masa jabatannya. Basrief dilantik di Istana Negara pada Jumat, 26 November 2010. Nama Basrief Arief banyak disebutsebut sejak tahun 2000 ketika ia menjabat sebagai Kepala Bagian Humas Kejaksaan Agung, yang kemudian juga berkembang seiring jabatannya Jaksa Agung Muda Intelijen. Dalam jabatan tersebut, Basrief pernah menjadi Ketua Tim Terpadu Pencari Terpidana dan Tersangka Perkara Tindak Pidana Korupsi, atau lebih populer disebut Tim Pemburu Koruptor. Sebelum menjabat Wakil Jaksa Agung, 2005-2007, yang merupakan pejabat eselon satu dengan pangkat pembina utama/jaksa utama dan bergolongan IV/e, dia menjabat Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) 2001-2005. Saat menjabat Jamintel Kejaksaan Agung, itu Basrief dipercaya menjabat Ketua Tim Terpadu Pencari Terpidana dan Tersangka Perkara Tindak Pidana Korupsi atau Tim Pemburu Koruptor. Sehingga saat Presiden Presiden Republik Indonesia Keenam (2004-2014), Susilo Bambang Yudhoyono mempercayainya menjabat Jaksa Agung dan dilantik pada Jumat 26 November 2010 di Istana Negara, publik berharap dia akan benar-benar menjadi Jaksa Agung Pemburu Koruptor. Pengalamannya selama 36 tahun pada korps Adhyaksa terhitung sejak tahun 1971 hing-

ga ia pensiun pada 20 Maret 2007, khususnya saat menjabat Ketua Tim Terpadu Pencari Terpidana dan Tersangka Perkara Tindak Pidana Korupsi atau Tim Pemburu Koruptor, membuat publik penuh harap kepadanya. Saat itu Tim Pemburu Koruptor di era kepemimpinan Basrief, berhasil menangkap bekas Direktur Bank Sertivia David Nusa Wijaya yang merupakan terpidana kasus korupsi dana BLBI senilai Rp1,3 triliun. Kemudian, dia digantikan oleh Arifin Mochtar pada 2007 karena telah memasuki masa pensiun. Basrief mendapatkan gelar sarjana hukum perdata dari Fakultas Hukum Universitas Andalas (1975) serta master hukum dari Universitas Padjadjaran (2000). Selain pendidikan formal, dia juga mengikuti beberapa tahapan pendidikan kedinasan. Mulai dari Susdas Wira Intel, lulus tahun 1987; Trampil Jaksa Pidum, lulus tahun 1988; Spadya, lulus tahun 1990; Penyelundupan, lulus tahun 1992; Sespanas, lulus tahun 1995; Lemhanas, lulus tahun 1991; dan Perjanjian RI-Perancis di Perancis, lulus tahun 2003. Basrief mengawali karir sebagai Calon Pegawai Wilayah Pekanbaru (Tipe A) di Riau, 1967. Kemudian dia resmi masuk korps Adhyaksa (jaksa) dengan jabatan Jaksa Fungsional Wilayah Pekanbaru (Tipe A) di Riau, 1971. Lalu menjabat Kasubsi Sosial dan Politik Wilayah Pekanbaru (Tipe A) di Riau, 1976 dan Kasubsi Tindak Pidana Subversi Wilayah Pekanbaru (Tipe A) di Riau, 1978. Kemudian dia dimutasi untuk menjabat Kasub Tipid Umum Lain Jakarta Pusat (Tipe A) di DKI Jakarta, 1981. Empat tahun kemudian dipromosi menjabat Kasipidum Bandar Lam-

elah itu menjabat Kepala Bagian Humas Biro Umum, 1994. Dipercaya lagi menjabat Kepala Kejaksaan Negeri Cibinong (Tipe A) di Jawa Barat, 1995 dan Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat (Tipe A) di DKI Jakarta, 1996. Tahun berikutnya, 1997, menjabat Asis-

DAT DA ATA TA BIODATA

Nama Lengkap : Basrief Arief SH MH Nama Panggilan Nama Populer : Basrief Arief Tempat Tgl Lahir : TTanjung Enim, Sumatera Selatan, 23 Januari 1947 Agama : Islam Jabatan Sekarang : Jaksa Agung Republik Indonesia Mulai menjabat : 26 November 2010 Istri : Asminar Anak : - Abraham Arief - Barnal Arief - Elfira Arief BIOGRAFI: - Basrief Arief adalah Jaksa Agung yang mulai menjabat pada tanggal 26 November 2010 dengan Darmono sebagai Wakil Jaksa Agung. Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Belawan, Sumatera Utara. Kemudian menjabat Kepala Kejaksaan Negeri Cibinong,Jawa Barat, Kepala Kejari Jakarta Pusat. - Alumni Program Pasca Sarjana Universitas Padjajaran (Unpad) dan Fakultas Hukum Universitas Andalas ini, kemudian menjadi Asisten Pidum Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Staf Ahli Kejaksaan Agung R.I, Kepala Biro Umum, Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. - Pada tahun 2000, namanya sering muncul karena menjabat sebagai Kepala Bagian Humas Kejaksaan Agung (Kejagung). Karir Basrief makin moncer tatkala dipercaya menjabat Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel). Ketika menjabat Jamintel, Basrief juga menjabat Ketua Tim Terpadu T Pencari Terpidana T dan Tersangka T Perkara Tindak Pidana Korupsi atau Tim Pemburu Koruptor.

pung (Tipe A) di Lampung, 1985 dan Kasipidum Surabaya (Tipe A) di Jawa Timur, 1989. Lalu menjabat Kasi Penyidikan II, Direktorat Penyidikan, 1991. Kemudian, dipercaya menjabat Kepala Kejaksaan Negeri Belawan di Raja Pejuang Batak melawan Kolonialis BelandaRaja Pejuang Batak melawan Kolonialis BelandaSumatera Utara, 1991. Set-

KAPOLRI Jenderal Timur Pradopo dan Jaksa Agung Basrief Arief.

ten Tindak Pidana Umum (Aspidum) Kejati DKI Jakarta, selama satu tahun. Kemudian, sempat menjabat Staf Ahli Kejaksaan Agung, 1998,

sebelum diangkat menjabat Kepala Biro Umum Kejaksaan j Agung, g g 2000. Tak sampai p setahun, dia diangkat menjabat Kepala Kejakk saan Tinggi DKI Jakarta, 2000. Karirnya pun menanjak dengan dipercaya menjabat Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) 2001. Dalam jabatan Jamintel itu, dia pun menjabat Ketua Tim Terpadu Pencari Terpidana dan Tersangka Perkara Tindak Pidana Korupsi atau Tim Pemburu Koruptor. Kemudian, ketika Jaksa Agung dijabat Abdurahman Saleh, Basrief

dipercaya menjabat Wakil Jaksa Agung p tahun 2005 hingga pada gg pensiun p Februari 2007. Setelah pensiun, dia sempat disebut-sebut pantas menjadi salah satu pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi. Dia pun diminta mengikuti pendaf-f taran calon pimpinan KPK (2007), tetapi Basrief menolak untuk mendaftarkan diri. “Masih ada yang lebih baik dari saya, lebih fresh. Saya kan sudah sepuh,” ujarnya menolak. Sejak pensiun itu, nama Basrief

pun tak lagi terdengar. Karirnya sudah dianggap gg p selesai. Namun tahun 2010, Presiden SBY menunjuknya dengan Keppres No 6/2010 masuk dalam Panitia Seleksi Anggota Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel KPK) yang diketuai oleh Menkum HAM Patrialis Akbar. Tak lama kemudian, publik pun tersentak dan tersadar, tak menduga sebelumnya, tatkala SBY memilih Basrief Arief menjadi Jaksa Agung menggantikan Hendarman Supandji. (net/ron)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.