19
Healthy
METRO RIAU MINGGU, 4 MEI 2014
Pasien Bertanya, Eka Hospital Menjawab
Kaki Kiri Selalu Pegal
Saat Buang Air Kecil Keluarnya Hanya Sedikit PERTANYAAN: Selamat pagi dokter, Beberapa minggu belakangan ini saya sering merasa sering buang air kecil dan tidak bisa ditahan, tetapi saat buang air kecil keluarnya hanya sedikitsedikit. Rekan di kantor bilang itu gejala sakit infeksi saluran kemih. Saya coba cari info di internet, kalo infeksi saluran kemih itu
gejalanya urin yang keluar berwarna keruh. Tetapi urin saya tidak keruh dok. Apakah saya benar sakit infeksi saluran kemih? Bagaimana cara mengobatinya ya dok? Dan biasanya apa penyebabnya ya dok? Anisa – 32 Tahun JAWABAN: Selamat pagi Bu Anisa.
Terima kasih atas pertanyaannya. Keluhan sering buang air kecil belum tentu merupakan gejala Infeksi Saluran Kemih. Ada beberapa penyebab dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain: 1. Asupan cairan yang berlebihan 2. Infeksi saluran kemih 3. Batu di dalam kandung
Tim Dokter Eka Hospital Pekanbaru Jl. Soekarno-Hatta Km. 6,5 Pekanbaru 28282 (0761) 698 99 99
Untuk pengiriman pertanyaan ke: -nurchaina@ekahospital.com HP 0897 219 0098 dian_s_lestari@ekahospital.com HP 0852 4987 1986- zulmironmr@yahoo.com HP 0823 8785 9924 herlina_dumai@yahoo.com atau SMS ke 081276980551.
kemih 4. Tumor di dalam kandung kemih 5. Overactive Bladder atau biasa disebut dengan ‘beser’ Secara umum untuk membedakannya, dapat dilihat dari gejala klinis yang menyertai. Jika keluhan sering buang air kecil itu disertai dengan rasa nyeri dan urin yang keluar berwarna keruh, maka dapat disebabkan oleh Infeksi Saluran Kemih atau bisa
juga karena adanya batu di dalam kandung kemih. Jika keluhan sering buang air kecil disertai dengan urin berwarna kemerahan tetapi tanpa ada rasa nyeri, maka bisa dicurigai terdapat tumor di dalam kandung kemih. Jika keluhan sering buang air kecil, tanpa disertai dengan rasa nyeri dan tidak berwarna keruh tetapi urin yang keluar hanya sedikit-sedikit, bisa jadi lebih mengarah ke
Overactive Bladder. Untuk mengetahui lebih detail dibutuhkan pemeriksaan dengan menggunakan alat diagnostik seperti USG dan pemeriksaan urin lengkap. Kami sarankan ibu untuk berobat ke Dokter Spesialis Urologi untuk mendapatkan diagnosa yang tepat serta penanganan lebih lanjut. Sumber: Dr. Rheza Yoga Loekito, SpU/Dokter Spesialis Urologi, Eka Hospital Pekanbaru
Dr. Rheza Yoga Loekito
Waspada Tertular Penyakit Hewan Peliharaan SIAPA yang tak gemas melihat tingkah laku hewan peliharaan seperti kucing atau anjing? Tak hanya menyenangkan, memelihara hewan diketahui juga bisa mengurangi stres. Namun jangan salah, beberapa hewan yang tampak lucu juga bisa menjadi sumber penyakit berbahaya bagi manusia. Wiwiek Bagja selaku Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PB PDHI), mengatakan di bidang kedokteran manusia, 1.415 agen penyakit, 60 persennya itu zoonosis atau bersumber dari hewan. “Penularannya cepat, menimbulkan angka kematian yang tinggi dan jumlah orang yang terjangkit penyakit itu juga banyak,” ujarnya seperti dikutip dari detikHealth. Salah satu hewan yang banyak dipelihara adalah kucing. Menurut drh Wiwiek, kucing memiliki beberapa penyakit yang disebabkan oleh gangguan pada dirinya sendiri atau dari kuman toksoplasma. Toksoplasma sendiri sebenarnya merupakan salah satu jenis parasit yang tumbuh subur di perut kucing. Meskipun demikian, tidak semua kucing memiliki parasit ini. “Tapi kucing di kampungkampung yang suka minum air di kali yang kotor bisa kemasukan toksoplasma dan menyebar. Setiap kucing juga ada yang menunjukkan gejala dan ada yang tidak. Gejala kucing terkena toksoplasma di antaranya lumpuh pada kaki belakang dan jalannya diseret,” lanjut drh Wiwiek. Nah, toksoplasma ini nyatanya juga bisa masuk ke tubuh manusia. Feses kucing yang terserap tanah dan menempel
pada tumbuh-tumbuhan bisa tertelan oleh manusia. Selain melalui kucing, toksoplasma juga bisa masuk ke tubuh manusia melalui kambing atau telur mentah. “Makanya kalau mau konsumsi makanan mentah cuci dulu yang bersih, termasuk juga hindari daging kambing yang diolah setengah matang. Ingat juga untuk selalu rajin cuci tangan. Kalau punya kucing dibuang fesesnya dengan benar. Wanita hamil juga selalu pastikan makan makanan yang matang dan tempat tinggalnya bersih dari feses kucing,” tegas drh Wiwiek. Sependapat dengan drh Wiwiek, drh Olan Sebastian, MM, salah seorang anggota Ikatan Alumni Kedokteran Hewan IPB, menuturkan kepada detikHealth bahwa 167 penyakit manusia bisa ditularkan melalui hewan. Hewan ternak seperti ayam bisa menularkan flu burung, sementara sapi dan babi bisa menularkan antraks. “Kalau hewan peliharaan seperti anjing bisa menularkan rabies dan kucing menularkan toksoplasma. Sementara kelinci menularkan penyakit kulit, scabies oleh tungau atau demodicosis berupa kudis dan kulit kemerahan. Kalau Anda memelihara hewan maka wajib melakukan vaksin rutin setahun sekali dan bersertifikat,” tutur drh Olan. Infeksi Bakteri Meski relatif bersahabat pada majikan yang memeliharanya, tapi kucing terkadang juga bisa menggigit. Meskipun anjing diketahui lebih sering menggigit, gigitan kucing justru lebih mungkin menimbulkan infeksi. “Belum pernah ada laporan, kecuali di beberapa negara lain seperti di Amerika Serikat dan negara lain. Penyebabnya orang yang pelihara
kucing tergigit dan ada bakteri Bartonella henselae yang masuk ke tubuhnya,” tambah drh Wiwiek Bagja. Demam kucing diketahui disebabkan oleh infeksi ringan pada luka bekas cakaran atau gigitan kucing oleh bakteri Bartonella henselae. Gejala yang muncul meliputi pembengkakan kelenjar getah bening, demam, sakit kepala, nafsu makan berkurang dan kelelahan. “Orang yang tergigit bisa dikatakan terinfeksi jika kemudian demam menggigil dan mengalami bengkak di leher. Kalau dikira flu biasa terus enggak ditangani ya bisa meninggal,” lanjutnya. Selain melalui gigitan, demam kucing juga bisa muncul jika misalnya si majikan memiliki luka dan kemudian dijilat oleh kucing peliharaannya. Oleh sebab itu, sebaiknya segera cuci bekas luka dengan air dan sabun jika memang tercakar atau tergigit. Sementara itu, drh Olan Sebastian, MM, membenarkan bahwa digigit kucing bisa menimbulkan enzim yang kemudian membuat badan menjadi demam. Namun menurutnya bakteri Bartonella henselae sendiri justru tidak terlalu berbahaya bagi tubuh. “Efeknya cuma panas aja, dikasih antibiotik atau obat penurun panas juga sudah pulih. Yang penting kalau digigit kucing segera cuci tangan menggunakan air dan sabun, lalu gunakan obat antiseptik atau rivanol,” lanjut drh Olan. Kurap Menular Memelihara kucing, kelinci dan anjing memang menyenangkan. Tapi hati-hati, bila hewan peliharaan Anda tak dirawat dengan baik bisa jadi malah menularkan penyakit, salah satunya kurap di kulit.
“Bisa, demodecosis yaitu penyakit kulit yang ada di anjing disebabkan seperti tungau. Begitu yang bisa terbang dan nempel di rambut, di pori-pori rambut (manusia),” jelas drh. Olan Sebastian. Menurut drh Olan, tungau tersebut bisa terbang sehingga kontak langsung dan menyebabkan penularan pada manusia. Demodex yang membentuk kurap di kulit ini lebih spesifik terjadi pada anjing. Tapi juga terdapat pada kucing, kelinci dan kambing. “Kalau suka pegang anjing, misalnya, terus masuk ke kuku lalu garuk-garuk kepala kan bisa masuk ke pori rambut (manusia),” lanjut drh Olan. drh. Wiwiek Bagja juga mengatakan hal senada. Menurutnya, penyakit ini dulu terkenal sering menyerang orang India yang suka memelihara jambang atau udeng-udeng, sehingga rambutnya tertutup dan mudah tertular penyakit demodex. “Demodecosis bisa pada kelinci, kucing, atau anjing, disebabkan oleh jamur. Awalnya bulet-bulet lalu di pinggirnya merah-merah,” jelasnya. Lebih lanjut, drh Wiwiek menjelaskan bahwa gejala awal demodex hanya ditandai dengan titik merah, lalu makin melebar membentuk kurap. Biasanya di bagian pinggir akan berwarna merah dan di tengahnya mengkilap dengan ukuran selebar koin. “Bisa diobati dengan obat seperti penghilang kutu, dengan cara keramas, tapi rambutnya harus digundulin dulu supaya benar-benar masuk ke pori-porinya,” tutup drh Olan. Dari Burung Penggemar burung juga harus rajin merawat peli-
haraannya. Tidak cukup hanya dengan mengelus-elus saat sedang merasa gemas, tetapi juga mengobatinya bila sedang tidak sehat. Bila tidak, siap-siap saja tertular psittacosis. Psittacosis merupakan sebuah penyakit gangguan pernapasan yang disebabkan oleh jamur Chlamydia psittaci. Penyakit yang sebetulnya tidak berbahaya dan bisa diobati dengan antibiotik ini ditularkan oleh burung, khususnya jenis burung berparuh bengkok seperti betet atau beo. Tidak sulit mengidentifikasi burung yang terinfeksi penyakit ini. Menurut drh Olan, burung yang terinfeksi akan mengalami gejala seperti sedang pilek dan kadang keluar lendir dari paruhnya. Bisa juga, burung yang terinfeksi akan mengalami demam dan menggigil. Meski begitu, gejala pada setiap burung tidak selalu sama. “Ciri-ciri burung yang sakit itu hidungnya seperti mampet, suaranya seprti tercekik dan keluar lendir di paruhnya,” terangnya. rh Wiwiek menjelaskan bahwa penularan psittacosis pada manusia terjadi bila paruparu menghirup kuman yang berasal dari kotoran. Biasanya, kotoran burung yang sudah kering akan terhirup saat dibersihkan. Meski lebih sering menjangkiti burung berparuh bengkok, penyakit ini bisa juga menulari unggas lainnya seperti kalkun. Karenanya, penularan penyakit ini bisa juga terjadi melalui kontak dengan unggas seperti kalkun. “Makanya pekerja yang memanen kalkun waktu thanksgiving itu rentan kena, atau pekerja di Pet Shop,” terang drh Wiwiek. (int/asd)
Hobi Pelihara Hewan, Wanita Wajib Tes Ini WANITA yang hobi makan makanan mentah serta memelihara hewan kucing, sebaiknya anda melakukan tes Toksoplasma, Rubela, Cytomegalovirus/ CMV dan Herpes simplex (TORCH). Mengapa pemerik-
saan ini wajib? TORCH adalah sekelompok infeksi yang dapat ditularkan dari perempuan hamil kepada bayinya. Perempuan yang terinfeksi selama masa kehamilan memiliki risiko
tinggi menularkankan ke janin yang bisa berakibat fatal, yakni cacat pada janin atau bahkan kematian. dr Yuditia Purwosunu, SpOG (K) dari divisi Fetomaternal Departemen Obstetri dan
Ginekologi FKUI mengatakan tidak semua perempuan perlu tes TORCH. Ia mengatakan ada 3 kelompok perempuan yang diwajibkan untuk melakukan tes TORCH. “Pertama adalah perempuan yang gemar mengonsumsi sayuran mentah seperti salad atau karedok, lalu perempuan yang senang mengonsumsi daging yang tidak dimasak sempurna atau setengah matang, dan terakhir perempuan yang suka memelihara binatang seperti kucing dan anjing,” ujarnya seperti yang dikutip dari detikhealth. Sementara itu, drh. Wiwiek Bagja selaku Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia, mengatakan bahwa calon ibu yang tinggal di lingkungan kotor dan banyak kucing harus melakukan tes. Menurutnya, para calon ibu tersebut harus tes bahkan ketika merencanakan kehamilan, karena jika tidak bisa berakibat fatal. “Jangan tunggu keguguran dulu baru tes,” ujarnya.
Dihubungi terpisah, drh. Olan Sebastian, MM dari Ikatan Alumni Kedokteran Hewan IPB, mengatakan kalau tes TORCH harus dilakukan sedini mungkin, untuk mencegah virus-virus yang berbahaya bagi ibu dan janin, terutama virus toksoplasma. Ia mengatakan kalau virus itu tidak diatasi sejak awal, maka perkembangan janin akan terganggu. “Karena seiring dengan berkembangnya plasenta, virus itu akan makin subur. Akibatnya di usia kandungan lima atau enam bulan bobot ibu tidak akan bertambah. Bahkan ketika usia kandungan delapan bulan, janin bisa meninggal di dalam kandungan,” paparnya. Sebelum hal itu terjadi, drh. Olan menyarankan untuk melakukan tes TORCH sebelum terjadinya kehamilan. Karena jika hasil tesnya positif, si calon ibu bisa langsung ditangani oleh dokter untuk pengobatan. “Biaya tesnya sekitar Rp 1-1,5 juta. Jika ingin lebih murah bisa melakukan tes di RSUP,” pungkasnya. (int/asd)
Herbal
Tips Menjaga Daya Tahan Tubuh
MEMILIKI tubuh yang sehat merupakan keinginan setiap orang. Dengan tetap sehat, maka aktivitas yang kita lakukan bisa berjalan lancar dan sesuai dengan harapan kita. Dengan Sehat pula, maka kita tidak harus mengeluarkan waktu dan biaya untuk membeli obat atau pergi ke rumah sakit. Berikut ini tips sederhana menjaga daya tahan tubuh agar selalu sehat : 1. Istirahat yang cukup setiap harinya merupakan salah satu faktor untuk menjaga daya tahan tubuh anda. 2. Usahakan selalu berpikiran positif terhadap segala masalah yang menerpa kita. 3. Setiap pagi, usahakan selalu melakukan olahraga secara teratur. 4. Selalu memastikan bahwa makanan yang anda makan sudah higienis atau sudah di cuci dengan bersih atau dimasak dengan matang yang sempurna. 5. Makanlah dengan porsi yang wajar jangan berlebihan. 6. Penuhi makanan yang berserat setiap harinya. 7. Penuhi kebutuhan vitamin D. Karena vitamin D ini berfungsi untuk menstimulus sel imun untuk menghalau virus dan bakteri. Vitamin D dapat ditemukan pada sinar matahari, telur, hati dan ikan. (int/asd)
Tips Manfaat Buah Naga Bagi Kesehatan BUAH naga yang tumbuh subur di daerah yang sejuk memiliki manfaat yang sangat banyak bagi kesehatan kita. Buah naga mengandung berbagai zat yang sangat diperlukan oleh tubuh. Zat yang terkandung dalam buah naga diantaranya adalah kalori, protein, karbohidrat, serat, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin C, Vitamin B1, Vitamin B3, Vitamin B12, serta kandungan air. Berikut adalah manfaat Buah Naga bagi kesehatan yaitu: 1. Mencegah Kanker Antioksidan yang terkandung dalam buah naga mampu mencegah penyakit kanker. 2. Menjaga Kesehatan jantung Selain berolahraga mengonsumsi buah naga juga membantu menjaga kesehatan jantung kita. 3. Mencegah Diabetes Melitus Buah naga mengnadung zat yang efektif untuk mengurangi kadar gula dalam darah. 4. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Buah naga mengandung Vitamin C yang sangat tinggi. Kandungan Vitamin C tersebut mampu meningkatkan kekebalan tubuh kita. 5.Menetralkan racun Dengan mengonsumsi buah naga secara rutin akan mampu menetralkan racun dalam tubuh seperti merkuri, arsen, dan lain-lain, yang membahayakan kesehatan. 6. Merawat Kesehatan Mata Karoten yang terkandung dalam buah naga bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata. 7. Menghambat Penuaan Dini Selain buah apel, ternyata buah naga juga mampu menjaga proses penuaan dini. Karena didalam buah naga terkandung antioksidan yang berfungsi untuk menghambat penuaan dini. 8. Memperkuat Tulang dan Gigi Kandungan fosfor dan kalsium yang terdapat dalam buah naga dapat memperkuat tulang dan gigi. Konsumsilah buah naga tersebut secara teratur setiap hari. (int/asd)