09 rabu 10 2013 metro siantar

Page 6

6

RABU

9 Oktober 2013

Suami Sayat Wajah Istri Sambungan Halaman 1 pukul 09.00 WIB. Karena tak memungkinkan membawa anak bungsunya yang masih berusia 10 bulan, korban membangunkan suaminya dan berharap suami mau menjaga. “Nggak mungkin kubawabawa anakku ini keliling. Makanya kubangunkan dia (suami) untuk marorot (menjaga) anakku ini,” kata Masni sembari membawa ketiga anakknya. Kata Misma, bukannya beranjak dari tempat tidur, suaminya malah marah-marah seraya membentak dengan makian. Saat itulah, Masni yang baru delapan bulan tinggal di Kota Siantar ini tetap memohon agar suaminya yang berbadan kurus itu mau menjaga anak. Tapi tetap saja pelaku menolak dengan kembali melontarkan kata-kata makian. Kesal dengan tingkah laku suaminya, Misna sempat juga melontarkan kata-kata yang menyindir pelaku yang tak punya pekerjaan. Saat itulah, pelaku langsung beranjak dari kasur hingga menghampiri korban. Bahkan tanpa diduga, pukulan melayang ke kepala, hidung dan bibir Misna. Saat Misna berusaha menghindar, pelaku malah mengambil pisau cutter dari dapur, hingga menyayat wajah Misna berulang-ulang. Bahkan saat anak sudah merengek menangis, pelaku bak kesetanan menghajar istrinya. Aksi itu baru berhenti ketika tetangga korban melerai hingga menyuruh pelaku keluar. “Aku pula yang mau diusir dia. Aku kerja untuk anak-anak. Tapi dia malah enakenakan tidur dan untuk menjaga anak kami aja tak bisa. Aku sudah sering dihajarnya ini (suami),” kesal Misna. Misna menambahkan, tujuh tahun lalu, ia dan suaminya masih tinggal di Jakarta setelah melangsungkan pernikahan. Begitupun, setengah tahun usia pernikahan, sikap keras dari Safri mulai ketahuan. Bahkan hanya

persoalan spele saja, ia harus menahankan sakit yang luar biasa akibat ditendang, ditampar serta dimaki. Begitupun, ia masih memaafkan karena selain masih sayang, dia berprinsip untuk tetap menjaga keutuhan rumah tangga dengan kesabaran. Sejak itu, Safri bukannya malah berubah. Kelakuan buruk itu terulang kembali meski dia sedang mengandung. Begitulah hingga akhirnya karena tuntutan ekonomi yang semakin tinggi, ia dan suamipun memutuskan kembali ke Kota Siantar atau tempat kelahiran Safri. Dia berharap dan selalu mendoakan ada perubahan sikap suami. Tapi malah sebaliknya, Safri dengan gampangnya menempeleng kepalanya bila sudah berdebat. Karena itu, ia nekad melaporkan suami yang sudah memberinya tiga anak itu ke polisi agar mendapat pelajaran hingga tak sembarang menganiaya dirinya. “Mudah-mudahan kalau dia ditangkap bisa berubah. Karena akupun masih sanggupnya mencari kebutuhan anakanakku ini,” kata Misna lagi. Petugas SPK yang menerima laporan Misna, sempat mendatangi rumah korban. Akan tetapi, Safri tidak berada di sana. Melalui HP, petugas meminta agar Safri bersedia datang ke Polres sebelum dijemput paksa. Lebih tiga jam ditunggu, Safri akhirnya meyerahkan diri. Tapi lagi-lagi Misna yang tidak tega akhirnya luluh serta menerima permohonan maaf suaminya itu setelah menandatangani surat perdamaian yang di dalamnya ditekankan agar tidak mengulangi perbuatan yang sama. Di hadapan petugas SPKT, Misna dan Safri disaksikan seorang tetangga, akhirnya memilih damai demi anak-anak. “Mereka (Safri dan Misna) memilih berdamai dan laporan KDRT itu ditunda. Kita hanya menengahi dan jika berdamai itu bagus, terkait kasus ini merupakan delik aduan,” kata Kasubag Humas AKP Efendi Tarigan. (dho)

Minum Tuak Sebelum Tendang Kapolsek Sambungan Halaman 1 gerobak yang membuat mobil kapolsek terperosok dan menendang kapolsek serta membalikkan kapolsek yang telungkup di tanah. “Aku melakukan semua hal itu hanya karena ikut-ikutan saja. Dan itu kulakukan secara spontanitas,” ujarnya sembari menambahkah, sebelumnya dia sudah meminum 3 gelas tuak dari warung Pak Eda di Dolog Saribu. Awalnya dia juga tidak mengetahui bahwa yang membawa Kosdin Saragih adalah polisi yang dipimpin Kapolsek Dolok Pardamen Kompol (Anumerta) Andar Siahaan. “Aku tahu mereka polisi setelah ditangkap oleh pihak kepolisian,” katanya. Dia menambahkan, mobil yang membawa Kosdnin dikejar bukan karena disuruh oleh Boying Sidebang,melainkankarenakemauannya sendiri. Saat pengejaran itu, ia ikut beriringan dengan Boying dan Tamaria br Aruan. “Di situ dikatakan Boying kalau Kosdin tidak punya bukti ditangkap sebagai penulis togel. Dan Tamariamengatakan,Kosdinsedang sakit,” katanya yang mengaku, tidak melihat Tamaria membawa obat maupun memberikan obat kepada Kosdin saat mengejar mobil dan setelah Kosdin dilepas. Masihdalamketerangnnya,saat pemukulan terhadap kapolsek itu terjadi, ia hanya melihat terdakwa Armaen Tamba yang juga ikut melakukan pemukulan. “Yang lain aku tidak lihat,” ujarnya. Namun, pengakuan Dedi tentang hal tersebut ditanyakan hakim kembali, yang akhirnya Dedi mengaku bahwa dari awal dia memang sudah tau kalau didalam mobil kijang yang membawa Kosdin adalah seorang petugas kepolisian.

Anggota SPS No: 438/2003/02/A/2012 Penerbit : PT. Siantar Media Pers (Metro Siantar, Metro Tapanuli, Metro Asahan, Metro Tabagsel) Chairman: Rida K Liamsi Komisaris Utama: Makmur Kasim Komisaris: Khadafi Direktur Utama: Marganas Nainggolan Direktur: Maranatha Tobing PENGASUH Pemimpin Umum/Penjab/GM: Marganas Nainggolan Wakil PU/Pimpinan Perusahaan: Maranatha Tobing Pimred Metro Siantar: Pandapotan MT Siallagan Plt. Pimred Metro Tapanuli: Daniel Simanjuntak Pimred Metro Tabagsel: Muhiddin Hasibuan Pimred Metro Asahan: Eva Wahyuni Wakil Pimpinan Perusahaan Asahan: Darwin Purba Tim Ombudsman: Vincent Wijaya

Sambungan Halaman 1 tokoh nasional memiliki 3 M. Tokoh tersebut adalah Dahlan Iskan yang merupakan cahaya baru di republik ini menjadi ikon seorang pemimpin. Demikian disampaikan seorang tokoh masyarakat di Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun H Ngatijan Thoha saat berbincang-bincang dengan METRO, Selasa (8/10). Bukan hanya H Ngatijan Thoha sendiri, namun ia ditemani beberapa tokoh masyarakat dari beberapa kecamatan dengan berbagai latar belakang berbeda. Ketika itu, kepada METRO disampaikan, mereka merupakan sebuah komunitas yang sudah sering duduk satu meja walaupun berbeda tempat tinggal. “Kami ini merupakan pencinta Dahlan Iskan dan kami sebut komunitas kami adalah Simalungun Dahlanis,” sebut H Ngatijan Thoha yang dulunya pernah berkiprah di dunia politik. Sebelum menceritakan lebih jauh tentang keberadaan komunitas mereka, Thoha yang sudah berusia 62 tahun ini kembali menjelaskan 3 M dalam istilah Jawa. Pertama adalah Momong yang diartikan sebagai pembimbing dan pengasuh atau juga pengayom. “Sedikitnya, saya

mengetahui tentang kepribadian Dahlan dalam mengasuh para anak buahnya yang berupaya keras supaya para anak buahnya itu dapat berhasil, sehingga hasil kerjanya menjadi sebuah kebanggaan. Cara dia membimbing dan mengasuh dapat terlihat dari perusahaan yang telah dibinanya, seperti Jawapos grup,” ujar Thoha. “Kemudian Momor. Nah, istilah Momor ini adalah menyatu atau bersama. Seorang pemimpin yang momor ini seorang pemimpin yang mau berbaur dengan semua golongan dan masyarakat tanpa membeda-bedakan satu dengan lainnya,” terangnya. Dia menjelaskan, kepribadian Dahlan Iskan dapat dilihat dari kehidupan yang diulas di berbagai media, Momor ini dimiliki seorang Dahlan Iskan. Hal itu terbukti ketika hendak dan pulang kerja, sering singgah di warung warga dan tak sungkan numpang dengan kendaraan masyarakat. “Ketika saya lihat di TV, saya perhatikan dari gaya bicaranya termasuk cara menyapa masyarakat. Benar-benar dia seorang yang bisa berbaur dengan semua masyarakat,” tambahnya. Istilah yang terakhir adalah Momot, dapat mengakomodir kepentingan masyarakat. Thoha menerangkan, Dahlan Iskan yang sudah memiliki banyak penga-

laman dalam memimpin sebuah perusahaan termasuk di birokrasi dapat diketahui jelas, selama dia memimpin yang ada dalam pikirannyaadalahkerjadankerja,agar seluruh programnya berjalan baik. “Dalam mengakomodir kepentingan semua golongan dan bukanlah perkara mudah. Namun dibutuhkan pemimpin yang bijak agar keputusan atau kebijakan yang diambil merupakan untuk kepentingan masyarakat banyak. Seperti pemangkasan beberapa struktur di birokrasi BUMN, bukanlah perkara mudah. Dibutuhakn ketegasan dan keberanian yang tujuannya demi kebaikan bersama,” ujarnya. Pada kesempatan itu, May Pelita Hakam SAg, seorang tokoh agama dari Kecamatan Bandarh Huluan, menceritakan kesediannya ikut bergabung bersama dengan teman-temannya dalam komunitas Simalungun Dahlanis, dilatarbelakangi gaya kepemimpinan Dahlan Iskan yang tak hanya berdasarkan intelektualnya, tapi diperkuat dari dorongan hati. “Saat itu, saya lihat di TV di mana suatu pagi gerbang tol masih tutup. Akibatnya mobilpun antrean panjang. Nah, ternyata saat itu Dahlan Iskan turut terjebak. Kemudian dia turun dan langsung membuka gerbang tol. Ini adalah gerakan spontanitas yang tergerak

dari dalam hati. Melihat secara intelektual selaku Menteri, mungkin agak sulit melakukan hal demikian. Tapi saya lihat, tindakan dia itu merupakan dorongan hati yang merasa kasihan melihat antrean panjang,” terangnya. Pria 45 tahun ini menambahkan, ketika melihat sosok Dahlan di media ada sesuatu yang lain dalam dirinya yang jarang ada pada diri orang lainnya, yakni kesejukan dan keteduhan. Hal itu tercermin dari kesederhanaan serta disukai masyarakat dengan hobbinya bercerita dengan masyarakat. “Saat ini masyarakat membutuhkan pemimpin yang mau dekat dengan masyarakatnya sehingga hubungan dengan pemimpin dengan rakyatnya sangat harmonis,” terangnya. H Ngatijan Thoha melanjutkan, SimalungunDahlanissudahmereka bentuk sejak beberapa bulan lalu yang diawali dari sebuah perbincangan di berbagai kesempatan. “Kami ini beda tempat lho. Ada yang mantan politisi, ada juga pencara dengan latar belakang yang berbeda. Tapi di sini, kami bicara bukan tentang perbedaan, akan tetapi komunitas yang duduk bersama dan membicarakan seorang tokoh nasional yang diharapkan menjadi seorang pemimpin bangsa kelak,” ujar Thoha yang diaminkan beberapa

rekannya, seperti M Yamin Indra dari Kecamatan Gunung Malela, Albert Saragih dari Kecamatan Jorlang Hataran, Sahat silitonga SE dari Kecamatan Siantar. Menurut Thoha mereka ada sekitar 10 orang dari berbagai kecamatan di Simalungun, dan dalam setiap diskusi mereka adalah bagaiamana agar masyarakat yang lain dapat mengenal lebih dekat tentang sosok Dahlan Iskan. “Di sini kami, benar-benar dorongan dari hati dengan membuat sebuah komunitas Simalungun Dahlanis tanpa ada unsur politik. Artinya, yang kami bicarakan bukanlah partai, namun bagaiaman sosok kepemimpinan Dahlan Iskan,” terang Thoha. Tidak tertutup kemungkinan juga, ada masyarakat atau tokoh masyarakat yang memang suka dengan kepemimpinan Dahlan Iskan, dapat bergabung supaya komunitas itu ke depan dapat menyebar tidak hanya di tingkatan kecamatan. “Di sini tidak ada istilah struktural, seperti di organisasi lainnya, yang memiliki ketua sekretaris dan pengurus lainnya. Artinya, di Simalungun Dahlanis ini semuanya sama tidak ada yang berbeda. Latar belakang kita bungkus masing-masing, tapi di sini kita bicara tentang seorang pemimpin di masa mendatang,” tutupnya. (pra)

Diumumkan Minggu Depan Sambungan Halaman 1 Ia menjelaskan bahwa hingga saat ini proses penentuan passing grade masih dalam tahap pembahasan. Simulasi terkait passing grade tersebut juga masih terus dilakukan ditiap jajaran lembaga dan kementerian. Setiawan menjanjikan, pengumuman passing grade tersebut paling lama akan diumumkan pada minggu depan. Passing grade yang digunakan pada tahun 2012 adalah untuk SLTA/sederajat,”passing gradenya 25 untuk tes karakteristik pribadi, dan masing-masing nilainya 5 untuk intelegensia umum, dan wawasan kebangsaan. Sedangkan untuk” DII/DIII/sederajat, kartakteristik pribadi ditetapkan

27,5; intelegensia umum dan wawasan kebangsaan masingmasing harus 7,5. Sementara untuk S1/ DIV ke atas, karakteristik pribadi minimal harus 30; intelegensia umum 15; dan wawasan kebangsaan 10. Ditambahkan, dari 200 soal dalam TKD, setiap jawaban yang benar mendapatkan nilai 0,5, sehingga kalau benar seluruhnya, total nilainya 100. Dari pengalaman tahun 2012 lalu, kebanyakan peserta terganjal oleh nilai wawasan kebangsaannya yang tidak memenuhi passing grade. Kendati demikian, Setiawan juga tidak menjanjikan akan adanya penurunan passing grade untuk tes CPNS tahun 2013 yang sudah mulai digelar ini. Sementara itu, Menpan-RB Azwar Abubakar juga terus me-

nghimbau agar para peserta belajar dari pengalaman tahun lalu. Ia berharap, mereka bisa serius belajar mengenai wawasan kebangsaan tersebut. Tes wawasan kebangsaan sendiri terdiri dari empat pilar, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI. “Sejarah sudah termasuk di dalamnya.” Pendaftaran tes CPNS dibeberapa kementerian terliahat sudah tutup. Dan beberapa diantaranya telah melaksanakan tes kompetensi dasar (TKD) sejak awal Oktober lalu. Bahkan, Kementerian Luar Negeri telah menggelar TKD sejak 30 September hingga 8 Oktober 2013 kemarin. Daerah Batal Seleksi CPNS, Jatah Kursi Hangus Sebanyak 11 daerah dari 259

instansi (provinsi, kabupaten/ kota) membatalkan seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Padahal ke-11 daerah tersebut sudah mendapatkan formasi dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Azwar Abubakar pada pada Juli lalu. Menurut Asisten Deputi Pengadaan SDM Aparatur KemenPAN-RB Arizal, formasi yang sudah diberikan ke-259 daerah berlaku untuk tahun anggaran 2013. Bila ada daerah yang batal melaksanakan seleksi CPNS, jatah formasinya dianggap hangus. “Misalnya tahun ini diberi jatah 500 pegawai, kalau membatalkan penerimaan CPNS, formasi itu hangus,” tegas Arizal di kantornya,

Selasa (8/10). Dia mengakui, ada beberapa daerah yang beranggapan bila tahun ini tidak melaksanakan penerimaan CPNS, jatah formasinya bisa ditambah dengan usulan tahun depan. Contohnya tahun ini 500, tahun depan usulan 250 sehingga totalnya 750. “Formasi tahun 2013 hanya berlaku tahun ini. Kalau maunya ditambahkan dengan usulan 2014 dengan alasan tahun ini tidak melaksanakan, ya tidak boleh,” ujarnya. Arizal lagi-lagi mengatakan, tidak ada sanksi bagi daerah yang batal melaksanakan tes CPNS. Hanya saja konsekuensinya, daerah bersangkutan dianggap tidak membutuhkan tambahan pegawai baru lagi. (esy/mia/jpnn)

Adiaksa Purba Plt Kadispenda Sambungan Halaman 1

Selanjutnya, Majelis Hakim yang dipimpin Ramses Pasaribu beranggotakan David Sitorus dan Budi Teguh Simaremare, menutup sidang dan akan dilanjutkan, Kamis(10/10)depandenganagenda pemeriksaan saksi perbalisan. Usai sidang, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Josron Malau SH mengatakan,semuaitusudahjelas dari apa yang dilakoni pada rekonstruksi beberapa waktu lalu. “Di sana, saya sudah umumkan kepada para terdakwa jangan mempraktikkan rekonstruksi yang bukan dilakukannya, dan juga karena terpaksa,” katanya yang menganggap, semua yang dilakukan para terdakwa yang mau melakukan rekonstruksi itu adalah benar dan tidak direkayasa ataupun terpaksa. Saksi A De Charge dan Perbalisan Tidak Hadir Sementara itu, sidang pembunuhan Kapolsek yang dipimpin Majelis Hakim Ketua PN Simalungun Abdul Siboro, harus ditunda. Hal itu karena saksi A De Charge dan saksi perbalisan tidak hadir. Abdul Siboro mengatakan, semua sidang akan dilakukan Kamis (10/10). Karena, yang seharusnya hari ini, Selasa (8/10), dilakukan sidang terhadap pemerisaansaksiADeChargedan perbalisan, ternyata tidak dapat hadir,” terangnya. Ia mengaku belum sempat membuka sidang pembunuhan Kapolsek tersebut, dikarena ada kabar dari JPU Julius Butarbutar, saksi yang harusnya diminta keterangan tak bisa hadir. Sementara itu, JPU Julius Butarbutar saat dikonfirmasi, membenarkan ketidakhadiran saksi perbalisan tersebut. “Tapi, hari kamis (10/10) mereka datang dan sudah kami panggil,” katanya. (mag-01)

Terdepan, Terbesar, dan Terbaik di Siantar- Simalungun

Dahlan Punya Karakter Kepemimpinan 3 M

Pemko Siantar. Sekda Siantar Donver Panggabean, ditemui METRO di balai kota, Selasa (8/10) mengatakan, Wali Kota Siantar telah mengangkat pelaksana tugas kadispenda, yakni Adiaksa Purba MM. “Iya, sudah dihunjuk wali kota hari ini pelaksana tugasnya,” terangnya. Disinggung bagaiaman jabatan Adiaksa Purba sebagai Asisten III, kata Donver, jabatan Adiaksa sebagai Asisten III, masih tetap. “Ja-

batan definitipnya sebagai Asisten III, tapi kalau Kadispenda sebagai pelaksana tugas saja,” tambahnya. Kata dia, Adiaksa masioh sebagai pelaksana tugas, sampai nantinya wali kota mengangkat Kadispeda yang definitip. Jabatan Kadispenda sebelumnya diduduki oleh Bona Tua Lubis, namun karena tersangkut kasus korupsi tahun 2007 lalu ketika menjabat sebagai Kadis PU, pada Kamis 3 Oktober kemarin, Kejatisu akhirnya resmi menahannya setelah sebelumnya statusnya

Departemen Redaksi METRO SIANTAR Dewan Redaksi Group: Marganas Nainggolan (Ketua), Maranatha Tobing, Pandapotan MT Siallagan, Daniel Simanjuntak, Muhiddin Hasibuan, Eva Wahyuni, Leo Sihotang, Chandro Purba, Hermanto Sipayung, Nurjannah. Redaktur Pelaksana: Leonardus Sihotang, Chandro Purba. Kordinator Liputan: Tonggo Sibarani. Redaktur: Pholmer Saragih, Jhon Damanik, Pala Silaban, Plidewatna, Syafruddin Yusuf, Nasa Putramaylanda, Hezbi Rangkuty, Edi Saragih, Asisten Redaktur: Imelda Purba. Reporter: Pra Evasi Haloho, Billy Andra Nasution, Eko Hendriawan, Dhev Fretes Bakkara (fotografher), Rano Kambo Hutasoit, Sawaluddin, Fandho Girsang, Soetomo Samsu (Jakarta), Ken Girsang (Jakarta), Irwansyah (TanahJawa), Hardono Purba (Silau Kahean), Sendi Warto Purba (Saribudolok), Mantrison Sinaga (Raya Kahean), Taman Haloho (Parapat) Sekretaris Redaksi: Yanti Nurhapni, Staf Redaksi: Ita Butar-butar. METRO TAPANULI Pjs Redaktur Pelaksana: Plidewatna, Kordinator Liputan: Ridwan Butar-butar, Ass.Korlip: Marihot Simamora Reporter: Freddy Tobing, Milson Silalahi, Aris Barasa, Juris Tanjung, Samuel Sitompul, Masril Rambe (koresponden Barus), Horden Silalahi(Humbahas), Bernard Lumbangaol (Taput), Hengki Tobing (Taput), Jantro Naibaho, Juandi Sihombing. METRO TABAGSEL Redaktur Pelaksana: Nurjannah, Pjs Kordinator Liputan: Ikror Amin Lubis, Reporter: Parlindungan Pohan (Sidimpuan/Tapsel), Amran Pohan (Tapsel), Amran Pikal

sebagai tersangka. Setelah Bona Tua Lubis ditahan, beberapa pejabat di Pemko Siantar, mengaku bahwa proses administrasi sempat terganggu. Karena di SKPD lainnya, dalam mencairkan anggaran dalam rangka pelaksana kegiatannya harus mendapat tanda tangan Kadispenda. Namun pasca ditahannya Bona Tua Lubis, beberapa berkas terpaksa tertunda. Namun setelah diangkatnya Adiaksa Purba sebagai pelaksana tugas, para pejabat tersebut mengatakan, langkah yang diambil

oleh wali kota merupakan hal yang baik. Menurut para pejabat, wali kota juga memahami bahwa posisi Kadispenda tidak bisa dibiarkan berlama-lama kosong, karena sistem administasi pemerintahan menjadi terganggu. Terpisah, saat METRO mewawancarai Adiaksa, dia menyebutkan bahwa penunjukan kepala daerah adalah dalam rangka melaksanakan sistem pemerintahan. “Artinya, tujuan dari amanah itu adalah agar seluruh sistem ad-

ministrasi tetap berjalan dan terlaksana baik. Sehingga tugas dan tanganggungjawab haruslah dikerjakan sebagaimana aturan yang berlaku,” ujar pria lulusan S2 UGM ini. Adiaksa juga merupakan salah satu dari Tim Anggaran Pemerintah (TAP) Siantar yang selalu hadir setiap pembahasan anggaran di DPRD. (pra)

Akil Negatif... Sambungan Halaman 1 “Kalauditemukandibadanketika digeledah, kemungkinan memang miliknya.Tapiiniditemukandiruang kerjabeliau(yangadaoranglainbisa mengakses),” terangnya ketika dihubungi kemarin (8/10). Koordinasi dengan KPK perlu dilakukan BNN karena ruang kerja Akil kini masih disegel KPK dan penyidik KPK-lah yang pertama kali menemukan narkotika tersebut ketika tengah menggeledah ruang kerja Akil. BNN juga tidak menutup kemungkinan narkotika tersebut digunakanolehhakimataupegawai MK lainnya. “Kemungkinan kami juga akan melakukan pemeriksaan terhadap hakim lainnya,” terang Sumirat. Dalam pemeriksaan terhadap sampel urine dan rambut Akil, BNN tidak ditemukan sisa kandungan bahan aktif narkotika yang biasanya masihtertinggalhingga3hari.Khusus untuk sampel rambut, residu narkotika bahkan bisa tertinggal hingga dua bulan. Karena itu, negatifnya hasil pemeriksaan urine dan rambut Akil bisa disebabkan konsumsi yang sudah lama atau bukan Akil pemiliknya. “Ini bukan kasus tangkaptangan,jadiharusdiperiksa lebih jauh siapa pemiliknya, siapa penggunanya, dan siapa pengedarnya,” papar perwira polisi berpangkat kombes ini. Dalam penggeledahan KPK pekan lalu, penyidik menemukan tiga linting ganja, satu linting ganja bekas pakai, serta dua pil sabu berwarna ungu dan hijau. (noe)

Siregar, (Palas), M Ridwan Lubis (Madina), Oryza Pasaribu, Parningotan Aritonang. METRO ASAHAN Redaktur Pelaksana: Hermanto Sipayung, Kordinator Liputan: Syafrudin Yusuf, Reporter: Susilowady (Kisaran), Putra (Aek Kanopan),Anniko Rambe, Rizki Whardana (R Prapat), Mahra Harahap (Kota Pinang), Ishak Lubis (Tj Balai), Syawaluddin Tanjung (Pamingke), Siswanto, Bima Pasaribu (Batubara). Dep. Perwajahan, Pracetak & Artistik Kadep Pracetak & Artistik: Ahmad Yasir, Kabag: Amiruddin Staf Pracetak:Salomo Seven Malau, Jamaluddin Sinaga, Hedry Handoko, Jefree Putra, Andri Manullang, Handoko, Nazaruddin Ikhsan, Saddam Boythree Purba. Mounting: Samuel Sihotang (Koord.), Hotland Doloksaribu, Amran Nainggolan, Nico HS. Kabag Teknisi Maintenance & IT: Irwan Nainggolan. Online: Juanda Panjaitan. DIVISI USAHA Departemen Umum/Adm/Keuangan Manager Adm/Keu/Umum: Dumaria, Kabag Accounting: Restioni Padang Departemen Sirkulasi / Pemasaran Manager Pemasaran: Jaberlison Saragih, Koordinator Pemasaran:Simson Winata Hutabarat Adm Pemasaran : Indarny Aritonang, Piutang Koran: Ester Ade Gultom, Staf Pengembangan: Jhon Tua Purba, Dedi Kurniawan, Kordinator Ekspedisi: Ardi Departemen Iklan Manager Iklan: Jamot S, Kabag Iklan: Holden Simanjuntak, Kord Iklan: Bambang Satria, Kord Adm. Iklan group: Hariyani Kartini, Staf Piutang Iklan: Tio Maria, Annisa (Medan), Staf Desain:Reliston Purba, Togap Sinaga.

Perwakilan Metro Tapanuli Kepala Perwakilan : Ridwan Butar-butar Koordinator Keuangan: Eriska Muham, Staf Piutang Koran/Iklan: Arfah Sari Hasibuan, Koord. Pengembangan: Zulfiandi, Staf Pengembangan: Jack Simbolon (Taput), Tamy Sianturi (Tobasa). Perwakilan Metro Tabagsel Ka Perwakilan/Ka Biro Usaha: Edi Panjaitan, Kabag Pengembangan: Ahmad Suhaimi Lubis, Koordinator Keuangan: Kristina Hutabarat Perwakilan Metro Asahan Wakil Pimpinan Perusahaan: Darwin Purba, Kabag Pengembangan: Marshall Leo Siagian, Staf Pengembangan: Jemelister Sitorus, Koord.Keuangan: Revina Sihombing Kuasa Hukum: Binaris Situmorang SH Tarif Iklan: Hitam/Putih (B/W) Umum/Display Rp. 7.500/mm kolom, Iklan Keluarga Ucapan Selamat Rp. 3.500/mm kolom, Iklan Warna (Full Colour) Rp. 15.000/mm kolom. Harga iklan ditambah PPN 10%. Harga Eceran Rp2.000 (dalam kota). Rekening a/n : PT Siantar Media Pers Bank Mandiri Cab Pematangsiantar AC:1070003101831. Alamat Redaksi /Iklan/ Pemasaran Medan : Graha Pena Medan Jl Sisingamangaraja KM 8,5 No.134 Medan-Amplas. Telp (061) 7881661 (Hunting) Fax (061) 7881733 Alamat Redaksi /Iklan/ Pemasaran: Jl Sangnawaluh No.24 Komp Mega Land Siantar Telp:(0622) 7553511, Fax (0622) 7553501 Siantar. e-mail : metrosiantar@yahoo.com. Perwakilan Jakarta: Jln Raya Kebayoran Lama17 Jakarta Selatan Telp. (021)-5349205, 5349206, 5349115. Fax. (021)-53490522. Pencetak : PT Medan Graindo, Jl SM Raja KM 8,5 No.134 Medan. Telp (061) 7881661 (Hunting) Fax (061) 7881733.

DALAM PELIPUTAN, WARTAWAN METRO SIANTAR SELALU DIBEKALI IDENTITAS DIRI DAN TIDAK DIBENARKAN MEMINTA SERTA MENERIMA APAPUN DARI NARASUMBER BILA ADA YANG MERASA DIRUGIKAN OLEH WARTAWAN METRO SIANTAR, DIMINTA UNTUK MELAPOR KE PIHAK BERWAJIB ATAU HUBUNGI 0622-7553998


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.