05 rabu 06 2013 tapanuli

Page 12

5

12

RABU

5 Juni 2013

Kecopetan di Pasar Horas, Istri Polisi Pingsan Tuntutan Terhadap 14 Terdakwa Pembunuh Betmen Ditunda Lagi

Hakim Gerah, Jaksa Ditegur

Foto : Darwis Damanik Dokumen MS.

SIDANG- Ke-14 terdakwa kasus pembunuhan Betmen, warga Huta III Jati Rejo, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, saat menghadiri sidang agenda tuntutan di Pengadilan Negeri Simalungun, Selasa (4/6). SIMALUNGUN- Sidang kasus pembunuhan Betmen, dengan agenda pembacaan tuntutan di Pengadilan Negeri (PN) Simalungun, kembali ditunda untuk ketiga kalinya. Hakim pun gerah, jaksa ditegur. Amatan METRO, sidang yang berlangsung di Ruang Sidang Utama PN Simalungun, Selasa (4/6), sekira pukul 14.00 WIB, itu dihadiri ke-14 terdakwa pembunuhan Supriyanto alias Betmen. Namun hanya berselang beberapa menit, Ketua Majelis Hakim Samuel Ginting, beranggotakan Heryanti dan David Sitorus, menutup sidang. Hal itu dilakukan hakim setelah mendengar keterangan jaksa penuntut umum (JPU) Sanggam Siagian, yang menyebutkan, rencana tuntutan (rentut) terhadap 14 terdakwa belum selesai, sehingga pembacaan tuntutan belum bisa disampaikan. Sanggam beralasan, rencana tuntutan terhadap 14 terdakwa dari Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara

(Kejatisu), belum diterima Kejaksaan Negeri (Kejari) Simalungun. Setelah mendengar penjelasan jaksa, saat itu, hakim sempat menegur jaksa. Majelis hakim memeringatkan jaksa agar segera menyelesaikan tuntutan tersebut sembari memberikan waktu satu minggu lagi dan dilanjutkan pada Selasa (11/6) mendatang. “Minggu depan harus sudah selesai itu ya, nggak ada ditunda-tunda lagi. Majelis hakim memberikan waktu 1 minggu lagi, harus sudah selesai itu. Sidang ditutup,” tegas Hakim David Sitorus, menutup sidang dengan iringan ketukan palu tiga kali. Diketahui, ke-14 terdakwa pembunuhan Supriyanto alias Betmen, didakwa dengan pasal 338 KUHPidana jo pasal 55 (1) ke-1 KUHPidana, pasal 170 (2) ke-3 KUHPidana dan pasal 351 (3) jo pasal 55 (1) ke-1 KUHPidana mengenai pembunuhan berencana, dengan ancaman hukuman mati atau pidana penjara selama 20 tahun.

Ke-14 terdakwa tersebut yakni, Ngatimin, Nasib, Samar, Jumaris, Siman Ali, Jumain, Sawon, Suwardi, Marno, Gerhana Kurniawan alias Iwan, Satria Pramana, Samingan, Sudarno dan Rusmaidi alias Mai, seluruhnya merupakan warga Huta III Jati Rejo, Nagori Partimbalan, Kecamatan Bandar, Simalungun. Pembunuhan itu terjadi pada Selasa (23/10/2012) lalu, sekira pukul 01.30 WIB, di Huta III Jati Rejo, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun. Berdasarkan surat dakwaan JPU, pembunuhan tersebut berawal dari keresahan warga karena aksi pencurian yang kerap terjadi di daerah tersebut setiap usai acara pesta. Saat itu, pemilik rumah sering mengeluh karena rumahnya dibongkar maling. Lalu malam itu, terdakwa Jumain dan terdakwa lainnya sedang mengintai di dalam rumah. Mereka melihat korban yang sudah dicurigai sebagai pelaku pencurian keluar dari rumahnya menggunakan masker dan jaket tutup kepala menuju rumah Jumain. Kemudian, korban mengintip lewat jendela samping dan pintu belakang menggunakan senter. Selanjutnya, korban mencongkel jendela samping dan masuk ke rumah Jumain. Tak berapa lama, para pelaku melihat korban keluar sambil membawa kaleng biskuit. Terdakwa Samar yang sudah mengintai pun memergoki korban dan memukul korban sambil meneriakinya maling. Namun korban berhasil melarikan diri ke semak-semak di areal perladangan. Lalu para terdakwa melakukan pengejaran. Saat terdakwa Ngatimin berhasil menangkap korban, lagi-lagi korban berusaha melawan dan memukul kening Ngatimin dengan besi hingga berdarah. Saat itulah, para terdakwa menganiaya korban dengan cara memukulinya hingga korban tewas. (mag-08/dro)

SIANTAR- Devi Ernita Lubis (31), istri seorang polisi menangis dan pingsan di Pasar Horas, Selasa (4/6) siang. Ibu anak dua ini kecopetan, dompet berisi uang tunai sebesar Rp3 juta dan surat-surat penting, milik korban raib. Menurut penuturan korban Devi Ernita Lubis, siang itu sekitar pukul 11.30 WIB, dia berbelanja pakaian anak di Pasar Horas. Usai berbelanja, korban berniat pulang. Dia berjalan kaki menuju lokasi parkir sepedamotor di Jalan Merdeka, Siantar Barat, masih di sekitaran Pasar Horas. Namun saat menuruni anak tangga menuju lantai I, warga Jalan Mawar IV, Perumahan Karangsari Permai, Kelurahan Tambun Nabolon, Siantar Martoba, ini tiba-tiba berpapasan dengan dua pemuda. Kedua pemuda itu seolah sengaja menabrak saat berpapasan di jalan dengan korban. Awalnya, korban tidak curiga. Tapi sampai di lokasi parkir sepedamotor, ibu beranak dua ini terkejut. Ketika itu, dia hendak mengambil kunci sepedamotor dalam tas sandangnya, lalu dia melihat kancing resleting tas miliknya sudah terbuka setengah. Dia pun mulai curiga dan langsung mencari dompet warna coklat miliknya. Tapi naas, dompet berisi uang kontan sebesar Rp3 juta dan suratsurat penting lainnya, milik korban sudah tak ada. Saat itu, korban teringat dua pemuda yang menabraknya saat berpapasan di anak tangga. Kemudian dia spontan berteriak maling seraya berusaha mencari kedua pemuda tersebut. Teriakan istri bintara polisi yang bertugas di Jajaran Polres Simalungun, itu pun memancing keingintahuan pengun-

jung yang memadati pusat perbelanjaan terbesar di Kota Pematangsiantar tersebut. Selanjutnya, petugas yang berada di Pos Polisi langsung menyebar guna mencari pelaku yang diakui korban menggunakan kaus hitam dan kreak. Sementara korban, saat itu, menangis dan nyaris pingsan. Warga yang melihat korban langsung memapahnya menuju Pos Polisi Pasar Horas di Jalan Merdeka. Kemudian, ibu Bhayangkari ini dibawa ke Polsek Siantar Barat di Jalan Mataram, guna membuat pengaduan. Tak lama berselang, petugas membawa satu dari dua pemuda terduga pelaku copet. Tapi pemuda yang diamankan polisi berinisial LI (23), itu ngotot tidak melakukan pencopetan terhadap korban. Kemudian polisi mempertemukan terduga pelaku dengan korban.

Kepada polisi, korban mengaku bahwa wajah serta ciri-ciri pemuda yang menabraknya di anak tangga Pasar Horas memang mirip dengan terduka pelaku berinisial LI. Tapi lagi-lagi, LI, yang mengaku tinggal di Jalan Rakutta Sembiring, Siantar Martoba, tersebut tetap membantah dirinya sebagai pelaku copet terhadap korban. Kepada petugas, pria pengangguran ini, mengaku sengaja datang ke Pasar Horas, guna menemui teman-temannya. Kapolsek Siantar Martoba AKP Indra Sakti, mengatakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan insentif guna mengungkap pelaku copet. “Begitupun alasannya, kita masih intensif memeriksa pemuda yang kita amankan sesuai ciri-ciri yang disebut korban,” ujar Indra singkat. Menurut data METRO, sejak Mei 2013, terdapat empat kasus pencopetan (lihat tabel) terjadi di Pasar Horas, Kota Pematangsiantar. Tiga korbannya adalah istri polisi. (dho/ dro)

Kasus Copet di Pasar Horas sejak Mei 2013 ) Sabtu (4/5), sekitar pukul 13.00 WIB, L br Pasaribu (43), istri seorang polisi bertugas di Polres Simalungun kecopeten. Dompet berisi uang tunai sebesar Rp200 ribu, milik korban raib. ) Selasa (7/5), sekira pukul 11.00 WIB, Fuji (35), istri seorang Brimob Siantar, jadi korban copet. Dompet berisi uang tunai sebesar Rp1,7 juta, milik korban yang beralamat di Jalan Medan, Gang Air Bersih, Kelurahan Nagapitu, Siantar Martoba, ini raib dari tas rangsel. ) Rabu (15/5), Poppy Andriani (25), seorang ibu rumah tangga (IRT) kehilangan dompet berisi uang tunai Rp800 ribu dan sejumlah perhiasan emas, setelah dipepet dua pria berpakaian rapi. ) Selasa (4/6), siang, Devi Ernita Lubis (31), istri seorang polisi bertempat tinggal di Jalan Mawar IV, Perumahan Karangsari Permai, Kelurahan Tambun Nabolon, Siantar Martoba. Korban kehilangan dompet berisi uang tunai sebesar Rp3 juta dan suratsurat penting.

Foto: Ist

kucing yang digunakan sebagai kurir untuk menyelundupkan sejumlah ponsel.

RUSIA- Lembaga pemasyarakatan Rusia mengatakan, pihaknya telah menangkap seekor kucing yang digunakan sebagai kurir untuk menyelundupkan sejumlah ponsel dan charger ke dalam kompleks penjara di wilayah terpencil jauh di utara negara itu. Para narapidana di penjara-penjara Rusia dilarang memiliki ponsel.

Penguin yang menyambut pemimpin Afrika.

Lembaga pemasyarakatan (LP) di wilayah Komi itu mengatakan dalam situs webnya bahwa kucing tersebut ditahan pekan lalu saat binatang itu memanjat pagar kompleks penjara nomor satu

Foto: Ist

Penguin Sambut Kedatangan Pemimpin Afrika di Jepang HAKKEIJIMA- Kedatangan dari pemimpin dunia biasanya dipenuhi dengan acara yang formal. Namun hal tersebut berbeda dari yang diperlihatkan di Jepang, ketika para pemimpin itu disambut oleh penguin. Sekelompok penguin mengenakan pakaian tradisonal Afrika untuk menyambut sekitar 50 pemimpin dari benua Afrika yang berkunjung ke Jepang. Kejadian unik ini didokumentasikan dan diposting ke YouTube, Selasa (4/6). Video itu memperlihatkan lima ekor penguin berjalan

tertatih-tatih dengan mengenakan pakaian tradisional benua Afrika sambil berkeliling taman hiburan Hakkejima Sea yang terletak di Yokohama, Jepang. Panitia penyelenggara acara, Yuichi Yoshimoto mengatakan bahwa dia berharap para pemimpin benua Afrika dapat melihat binatang selama Konferensi Internasional Tokyo untuk Pembangunan Afrika. Tak pelak, ulah lucu dari penguin-penguin ini mengundang decak tawa mereka yang melihatnya. (int/osi)

Foto: Ist

Karen Roger (41) dan suaminya, Colin (44), menyambut kelahiran dua bayi perempuan melalui operasi caesar. Kedua bayi itu tidak identik dan diberi nama Isla dan Rowan.

dengan dua ponsel, sejumlah baterai, dan charger yang diikat di punggungnya dengan menggunakan pita perekat. LP itu mem-posting sebuah foto seekor kucing berwarna hitam putih dipegang oleh seorang penjaga dengan paket besar yang masih menempel di bulunya. Pihak LP itu mengatakan, mereka telah menggagalkan berbagai upaya untuk menyelundupkan benda-benda terlarang ke dalam penjara sebelumnya, tetapi kasus yang melibatkan kucing belum pernah terjadi dalam sejarah penjara itu sebelumnya. (int/osi)

LANGBANK- Sepasang orangtua dari Skotlandia menyambut kelahiran bayi kembar mereka. Istimewanya, bayi-bayi itu merupakan pasangan bayi kembar ketiga yang mereka miliki. Karen Roger (41) dan suaminya, Colin (44), menyambut kelahiran dua bayi perempuan melalui operasi caesar. Kedua bayi itu tidak identik dan diberi nama Isla dan Rowan. Pasangan itu telah memiliki empat anak lelaki, pasangan kembar Lewis dan Kyle (14) dan pasangan kembar Finn dan Jude (12). Para dokter mengatakan, Karen dan Colin memiliki kesempatan satu berbanding 500.000 untuk memiliki anak kembar lagi pada kehamilan ketiga Karen. ”Saya tidak dapat memercayainya. Tak pernah terlintas di dalam benak saya, saya akan mendapatkan anak kembar lagi. Saya merasa hal itu tak akan terjadi pada orang seperti saya, tetapi saya sangat senang,” ujar Karen. Ia mengetahui lagi-lagi memiliki bayi kembar ketika kandungannya berusia enam pekan. Setelah pemeriksaan dokter, dia segera mengirim pesan singkat kepada suaminya mengenai kehamilan itu. ”Rupanya dia berpikir saya sedang bercanda dan membalas pesan saya begini, ’Ini tidak lucu’. Saya harus menjelaskan kepadanya bahwa kabar ini benar, bukan main-main,” ujar Karen. (int/osi)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.