|Th V| 11 - 17 November 2013 |Edisi 317 |Th V| 11 - 17 November 2013 |Edisi 317 Hal
10 Halaman 10
Adaro Bangun Pasar Tradisional Paringin --- Meski sedang dilanda krisis akibat kelesuan harga batubara di pasar internasional, PT Adaro Indonesia tetap membuktikan komitmennya membantu pembangunan di sekitar wilayah operasionalnya. Bukan hanya di bidang pelayanan publik seperti peningkatan sumber daya manusia, tapi juga pembangunan infrastruktur.
S
eperti yang dilakukan PT Adaro Indonesia di Kabupaten Balangan, selain Islamic Center, perusahaan tambang batubara terbesar kedua di Indonesia ini juga membantu pembangunan pasar tradisional di Kecamatan Paringin. Pembangunan pasar tradisional ini ditinjau oleh Bupati Balangan Ir H Sefek Effendie ME, barubaru tadi. Dalam peninjauan ini bupati didampingi oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) setempat, Edy Harianto. Menurut Sefek, dengan di-
bangunnya pasar tradisional ini masyarakat Balangan tidak lagi kesulitan bila ingin berbelanja untuk kebutuhan sehari-hari. Pasar ini telah dibagi berdasarkan jenis dagangannya, seperti blok sayur, ikan, buah dan jenis dagangan lainnya. Kebersihan areal pasar pun diyakini bakal terjamin karena telah dibuatkan tempat pembuangan sampah dan saluran air. Sefek optimis pembangunan pasar tradisiaonal ini bisa dirampungkan sesuai rencana. “Saya berharap dengan adanya pembangunan pasar ini nanti-
nya masyarakat Balangan bisa menjaga kebersihan dan kelestarian pasar tradisional agar kedepannya anak-anak kita bisa menikmati hasil pembangunan Pemerintah Balangan dan pihak
perusahaan,” harapnya. Tidak lupa juga Sefek mengucapkan terima kasih kepada PT Adaro Indonesia yang membantu pembangunan pasar tradisional ini. “Walaupun bangunan ini belum mencapai 100 persen, saya tetap bangga dan berterima kasih kepada pihak perusahaan terutama kepada PT Adaro Indonesia karena telah berperan aktif membantu perkembangan pembangunan kota Balangan,” katanya. Sementara itu Kepala Dinas PU
Ilustrasi Kabupaten Balangan Edy Harianto menambahakan selain pembangunan gedung dan jalan, pihaknya juga telah merencana-
kan untuk merehap jembatanjembatan yang telah rusak seperti jembatan yang ada di kecamatan awayan. (Metro7/Sri)
PAMA Bina Sekolah di Kutai Barat
P
T Pamapersada Nusantara (PAMA) sebagai salah satu perusahaan yang peduli dengan program CSR memasukkan sektor pendidikan di salah satu pilar program CSR-nya. Bekerjasama dengan PT United Tractors (UT), Yayasan Pendidikan Astra Michael D. Ruslim (YPA-MDR), Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Kutai Barat, PAMA mengadakan pembinaan untuk 5 sekolah di Kabupaten Kutai Barat, yaitu SDN 002 Jengan Danum, SDN 001 Dilang Puti, SDN 002 Dilang Puti, SMPN 6 Sendawar dan SMPN 16 Sendawar. Kegiatan ini ditandai dengan penandatangan MoU antara PAMA yang diwakili oleh Bp. Dede Andarso selaku HCGS Div. Head, UT diwakili oleh Bp. Edhi Sarwono selaku Direktur Human Capital dan ESR, YPA-MDR yang diwakili oleh ibu Yusnani Tjandrawti dan Ibu Endang Indriati selaku Ketua dan Bendahara serta Pemkab Kutai Barat di wakili oleh Bp. H. Didik Effendi, S.Sos, selaku Wakil Bupati. Kegiatan pembinaan ini akan berlangsung selama 4 tahun. Adapun program yang akan dilaksanakan meliputi:
1. Program Akademis 2. Program Life Skill 3. Program Pendidikan Nilai 4. Program Pendukung berupa Try Out, Rapat Kerja dan Pembinaan Unit Kegiatan Sekolah serta 5. Monitoring Program. Setelah penandatangan MoU, kegiatan dilanjutkan dengan Pelatihan Akademis yang diikuti oleh 68 peserta yang terdiri dari Kepala Sekolah, Guru dan Staf Tata Usaha. Kegiatan ini berlangsung selam 4 hari, dari tanggal 13–16 Juli 2011. Narasumber pelatihan berasal dari Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga. Pelatihan ini lebih dititikberatkan kepada manajemen berbasis sekolah sehingga diharapkan tiap sekolah dapat membuat struktur organisasi sekolah lengkap dengan rincian tugas masing–masing serta RKS (Rencana Kegiatan Sekolah) dan RKAS (Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah) yang sesuai dengan kebutuhan sekolah.Pendidikan merupakan soko guru kemajuan bagi kemajuan suatu bangsa. Tanpa dunia pendidikan mustahil suatu bangsa akan maju dan berkembang. Rel