Final Project | Pusat Pelayanan Anak Terpadu di DKI Jakarta dengan Penerapan Arsitektur untuk Anak

PUSAT PELAYANAN ANAK TERPADU DI DKI JAKARTA DENGAN PENERAPAN ARSITEKTUR UNTUK ANAK

PUSAT PELAYANAN ANAK TERPADU DI DKI JAKARTA DENGAN PENERAPAN ARSITEKTUR UNTUK ANAK

INFO Mahasiswa Pembimbing 1 Pembimbing 2 Lokasi Tahun

: Meisvianthi Hadiza P. / I0214059 : Dr. Ir. Hardiyati, M.T : Ummul Mustaqimah, S.T, M.T : Jl. Puri Indah Raya, Kembangan, Jakarta Barat : 2018

Pusat Pelayanan Anak Terpadu di DKI Jakarta dengan Penerapan Arsitektur untuk Anak merupakan sebuah obyek yang memadukan berbagai fasilitas tumbuh kembang anak (kesehatan, olahraga, pendidikan dan rekreasi) yang bersinergi menjadi sebuah tempat one stop service yang tidak hanya mewadahi anak normal tetapi juga anak yang memiliki kebutuhan khusus dalam proses tumbuh kembangnya. Sebagai tempat one stop service, obyek ini diharapkan dapat memberikan eďŹ siensi bagi masyarakat ibukota DKI Jakarta. Selain itu, obyek ini juga diharapkan dapat mengubah paradigma pusat pelayanan terpadu yang dipandang sebagai tempat bagi orang-orang dengan krisis menjadi sebuah wadah interaksi antar individu, normal maupun berkebutuhan khusus, untuk saling memahami kondisi satu sama lain serta dapat mematahakan stigma negatif terhadap anak-anak berkebutuhan khusus. Penerapan Arsitektur untuk Anak diharapkan dapat mewujudkan lingkungan yang mendukung anak secara optimal dalam proses tumbuh kembangnya.

LATAR BELAKANG

PERMASALAHAN

TUJUAN

PERSOALAN diselesaikan dengan strategi desain arsitektur untuk anak

Fasilitas yang belum terintegrasi

Kerugian waktu dan tenaga akibat jarak tempuh dan kemacetan

User & Kegiatan Bagaimana mewujudkan sebuah Pusat Pelayanan Anak Terpadu yang mengintegrasikan fasilitasfasilitas tumbuh kembang anak guna memberikan eďŹ siensi bagi pengguna serta pemenuhan fasilitas sesuai kebutuhan anak berkebutuhan khusus.

Mewujudkan sebuah pusat pelayanan terpadu satu atap yang aksesibel serta terintegrasi secara optimal.

Tapak Peruangan Bentuk & Tampilan Bangunan Elemen Ruang Utilitas

Kesetaraan hak anak normal dan anak berkebutuhan khusus

Scale Interaction Furniture Transparency and Nature

LANSEKAP

Context The Great Outdoors

PERUANGAN

Detail, Texture, Colour and Ceilings

Community, Inclusion and the Spaces in Between Space

Outreach OfďŹ ces Storage

Art Rooms Bathrooms Eat-in Kitchens

KOMPLEMENTER

ELEMEN RUANG

ASPEK DESAIN ARSITEKTUR UNTUK ANAK

Sustainability Regulations

ARSITEKTUR UNTUK ANAK adalah sebuah wujud arsitektur yang menawarkan lingkungan belajar dini bagi anak-anak. Anakanak merupakan klien unik dengan kebutuhan sensorik atau inderawi yang tinggi, membutuhkan skala yang khusus dan cara beraktivitas yang sama sekali berbeda dengan orang dewasa dalam bergerak dan merasakan ruang. (Sarah Scott, 2010)

STRATEGI DESAIN penerapan prinsip arsitektur untuk anak pada desain

Tapak

Peruangan

The Great Outdoors

Interaction

Transparency and Nature

Context

Scale

Furniture

Regulations

Detail, Texture, Colour and Ceilings

Community, Inclusion and the Spaces in Between

Bathrooms

Space

OfďŹ ces

Art Rooms

Storage

Eat-in Kitchens

Outreach

KONSEP

TOL

RTA JAKA

-MER

AK

PEMILIHAN LOKASI

SITE

SITE

JL. PURI INDAH RAYA MALL PURI INDAH

DASAR

KEPUTUSAN DESAIN

PERTIMBANGAN

LOKASI TAPAK

Lokasi tapak mudah diakses Lokasi tidak terletak pada area dengan potensi kemacetan Lokasi mendukung aspek the great outdoors Lokasi sesuai dengan zona tata lahan yang diperuntukkan

Lokasi mudah diakses dengan transportasi umum dan pribadi Lokasi mudah diakses dari Tol JORR dan Tol Jakarta-Merak Lokasi memiliki luas 28.740 m2, tidak terletak pada area kemacetan dan memiliki kebisingan rendah Lokasi termasuk ke dalam wilayah C.1 Sub Zona Campuran

Pada sisi selatan, site dilalui oleh Jl. Puri Indah Raya dengan akses dua arah dan lebar jalan 10 m.

Pada sisi utara, site dilalui oleh Jl. Kembangan Raya DASAR

KEPUTUSAN DESAIN

PERTIMBANGAN PENCAPAIAN TAPAK Main entrance terletak pada jalan utama

Main entrance tidak terletak pada titik yang dapat menimbulkan kemacetan

Main entrance berada pada Jl. Puri Indah Raya Tidak terdapat side entrance sebagai alasan keamanan Lebar main entrance sebesar 8 m untuk memudahkan akses pengunjung

DASAR

KEPUTUSAN DESAIN

PERTIMBANGAN PERATURAN TAPAK KDB 60% KDH 30% KLB = 2,4 GSB = 8 m

Luas kebutuhan lahan = 14939,6 m2 Luas lantai dasar bangunan = ± 1315,64 m2 Luas ruang terbuka hijau = ± 877,09 m2 Tinggi bangunan = 2 lantai

Ÿ Penanaman vegetasi rindang untuk

menyejukkan udara dan sun shading. Ÿ Mengurangi bukaan pada sisi barat-timur dan

memberikan sun shading pada sisi-sisi tersebut. Ÿ Meletakkan area bermain pada sisi yang

memiliki cahaya matahari optimal (timur).

Ÿ Sisi yang berhadapan dengan jalan raya

diberikan vegetasi untuk menghindari debu dan polusi dari jalanan. Ÿ Mengoptimalkan bukaan pada sisi utara dan selatan serta menerapkan sistem ventilasi silang untuk sirkulasi udara.

RESPON TERHADAP

KLIMATOLOGIS

Ruang terbuka di antara massa bangunan untuk mengoptimalkan penghawaan alami pada bangunan.

Peletakkan area bermain pada sisi timur untuk mengoptimalkan pemanfaatan sinar matahari pada pagi hari.

KEPUTUSAN DESAIN TERHADAP

KLIMATOLOGIS

Kebisingan tertinggi berasal dari Jl. Puri Indah Raya, kebisingan berasal dari lalu lintas kendaraan.

RESPON TERHADAP

KEBISINGAN Ÿ Zona yang membutuhkan ketenangan

diletakkan pada area dengan kebisingan terendah (timur dan utara) Ÿ Area dengan kebisingan tinggi dapat dimanfaatkan sebagai zona parkir atau penunjang.

Zona penerima yang tidak membutuhkan ketenangan terletak pada sisi dengan kebisingan tertinggi.

Zona edutainment yang membutuhkan ketenangan diletakkan pada area dengan kebisingan rendah.

KEPUTUSAN DESAIN TERHADAP

KEBISINGAN

3

1

4 1 2

2

3 4

View terbaik menghadap ke arah timur

VIEW & ORIENTASI

Area bermain diletakkan pada sisi timur untuk mendapatkan view terbaik dan mendukung aspek the great outdoors.

Bangunan memiliki orientasi selatan-utara. Hal ini merupakan respon terhadap kondisi klimatologis dan respon terhadap kondisi pencapaian tapak pada sisi selatan.

KEPUTUSAN DESAIN TERHADAP

VIEW DAN ORIENTASI

Zonasi akhir berdasarkan analisis klimatologis, analisis view dan orientasi, analisis kebisingan dan analisis pencapaian

Zona Penerima Zona Komunal Zona Edutainment Zona Kesehatan Zona Parkir Zona Pendukung Zona Pengelola Zona Servis

ZONASI AKHIR PADA SITE

USER & KEGIATAN

KEGIATAN

Kesenian Edutainment

Olahraga Rekreasi

Day Care

Praktik Dokter, Ahli Gizi, Psikolog Pelayanan Kesehatan

Penyuluhan Kesehatan Terapi

Pengelolaan

Coffee Shop Pendukung

Servis

Musholla

USER & KEGIATAN

USER

Anak-anak Pengunjung

Orang Tua

Bayi (9 - 24 bulan) Anak Pra-Sekolah (2 - 4 tahun) Anak Sekolah (6 - 12 tahun)

Fasilitator Fasilitator

Guru Pendamping Day Care Pengasuh Day Care

Pengelola

Dokter Umum/Spesialis Anak Pelayanan Kesehatan

Ahli Gizi Anak Psikolog Anak Terapis

Petugas Servis

Petugas Klinik USER & KEGIATAN

PENERAPAN PRINSIP

ARSITEKTUR UNTUK ANAK PADA DESAIN

Art rooms atau ruang kesenian merupakan aspek penting pada sebuah pusat pelayanan anak. Ruang ini berfungsi sebagai wadah pengembangan kreativitas anak

Penggunaan furnitur sesuai dengan skala anak bertujuan untuk menghindari kesan terasing bagi anak.

Penerapan langit-langit yang dinamis merupakan salah satu aspek penting dalam sebuah pusat pelayanan anak. Hal ini dikarenakan anak cenderung melihat keatas jika sedang tidak beraktivitas, untuk itu adanya langit-langit yang dinamis dapat menarik minat anak. Detail langit-langit yang ditampilkan pada ruangan ini berbentuk palette warna untuk mencitrakan ruangan sebagai ruang kesenian.

Tempat penyimpanan (storage) merupakan aspek penting pada sebuah pusat pelayanan anak. Hal ini bertujuan untuk menghindari “chaos� dari alat-alat belajar dan bermain anak.

Aplikasi jendela kaca untuk mendukung ekstensi spasial visual sehingga anak tidak merasa terkurung.

Aplikasi detail dan tekstur pada dinding bertujuan untuk mendukung citra ruangan. Detail yang diaplikasikan berupa bentuk cipratan cat yang berwarna warni.

Aplikasi pintu geser untuk mendukung ekstensi spasial ďŹ sik ke area playground untuk mendukung inklusivitas ruang dalam dan luar.

Penerapan langit-langit yang dinamis merupakan salah satu aspek penting dalam sebuah pusat pelayanan anak. Hal ini dikarenakan anak cenderung melihat keatas jika sedang tidak beraktivitas, untuk itu adanya langit-langit yang dinamis dapat menarik minat anak. Detail langit-langit yang ditampilkan pada ruangan ini berbentuk awan.

Penerapan detail ruangan sebagai bentuk interaksi anak. Ditunjukkan dengan adanya wall mounted toys dan detail lantai untuk bermain.

Aplikasi jendela kaca untuk mendukung ekstensi spasial visual sehingga anak tidak merasa terkurung.

Aplikasi detail dan tekstur pada dinding bertujuan untuk mendukung citra ruangan. Detail yang diaplikasikan berupa bentuk awan, tumbuhan kaktus dan hewan domba. Hal ini mendukung konsep aplikasi bentuk yang familiar bagi anak.

Playground dapat menjadi wadah interaksi sosial anak.

Penggunaan furniture bermain sesuai dengan skala anak.

Area playground sebagai pendukung proses perkembangan bermain anak.

Rumput sebagai ground covers untuk variasi pengenalan tekstur guna mendukung proses perkembangan sensorik anak.

Open space sebagai area komunal dan ruang bersama.

Area ini bertujuan untuk menghasilkan kesan inklusivitas sebagai tempat individu atau kelompok saling berinteraksi.

Area komunal sebagai wadah interaksi individu dengan individu dan individu dengan lingkungan.

Penerapan material lokal kayu pada fasad untuk memberikan tekstur dan kesan alami pada bangunan.

Penerapan paving block sebagai variasi tekstur penutup tanah.

TAMPAK SELATAN

TAMPAK UTARA

TAMPAK BARAT

TAMPAK TIMUR

BENTUK DAN TAMPILAN MASSA BANGUNAN

To i l e t a t a u k a m a r m a n d i merupakan aspek penting pada sebuah pusat pelayanan anak.

Toilet berperan sebagai wadah pembelajaran kebersihan bagi anak. Pada ruangan ini, anak belajar mengenai kebersihan diri, potty train (belajar untuk BAB dan BAK).

Penerapan material glass block (kaca) sebagai pencahayaan alami dan variasi tekstur pada kamar mandi.

Penerapan keramik berbentuk segi enam sebagai variasi material dan tekstur. Selain itu, bentuk ini juga menjadi detail pengenalan bentuk geometris

Penggunaan toilet dengan ukuran anak-anak. Hal ini bertujuan untuk mendukung kemandirian anak dalam proses pembelajaran kebersihannya. Dengan menerapkan skala anak, anak akan cenderung membutuhkan sedikit bantuan dari orang dewasa.