Epaper andalas edisi selasa 4 juni 2013

Page 6

RAGAM

Selasa 4 Juni 2013

harian andalas | Hal.

6

Melirik Pilkada Langkat

Dari Reses Anggota DPRDSU Brilian Moktar SE MM

Ngogesa Sitepu Dituding Korupsi

Pemprovsu Harus Perhatikan Penderita Hemofilia

Catatan : Budi Zulkifli Seperti diungkap 15 Desember 2012 lalu, setelah empat tahun menjabat sebagai Bupati Langkat terungkap dugaan korupsi sebesar Rp 53,9 M. Hal ini terungkap dari hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan {BPK} RI selama empat tahun, yakni sejak tahun 2008 hingga tahun 2011, dimana dugaan korupsi yang terjadi berasal dari berbagai kegiatan yang dibiayai dari dana APBD Kabupaten Langkat hingga mencapai jumlah Rp53.967.999.844, sehingga berdasarkan hasil pemeriksaan BPK RI dari tahun 2008-2011 Pemerintah Kabupaten Langkat dinyatakan tidak dapat diyakini kewajarannya. Lebih lanjut disebutkan, untuk Tahun Anggaran 2008 sesuai dengan hasil Audit Utama Keuangan Negara V Perwakilan BPK-RI Provinsi Sumatera Utara Nomor :46B/S/XVIII.MDN/08/2009 Tanggal : 03 Agustus 2009, tercatat angka indikasi kerugian sebesar lebih kurang Rp 12.342.049.676.89,- diantaranya pada Dinas Pekerjaan Umum saat dijabat Ir Herdianul Zally (sekarang Kepala Badan Penanggulangan Bencana Pemkab Langkat) terkait dengan adanya Harga Satuan Pekerjaan Dalam Kontrak pada Dinas Pekerjaan Umum Kab.Langkat yang diperhitungkan lebih tinggi dari angka yang sebenarnya, yakni sebesar Rp 1.945.068.961.55, diimana pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan priodik dan peningkatan jalan dengan menggunakan bahan material hotmix disinyalir telah terjadi pemborosan keuangan daerah minimal sebesar Rp 980.854.000.00,Lalu,dalam pelaksanaan terdapat pekerjaan pada dinas PU dilaksanakan tidak sesuai dengan bestek atau kontrak sebesar Rp 1.062.814.594.15. Lebih jauh sumber itu pun menyebutkan, untuk Tahun Anggaran 2009 berdasarkan hasil pemeriksaan BPK-RI Perwakilan Provinsi Sumatera Utara Nomor :100/S/XVIII.MDN/05/2010 tanggal 21 Mei 2010 diindikasikan adanya dugaan penyelewengan sehingga merugikan APBD Kabupaten Langkat sebesar Rp 18.868.717.390.99. di saat Dinas PU Langkat dijabat oleh Plt Ir.Bambang Irawadi, dimana dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan terdapat kekurangan volume/fisik pekerjaan dibeberapa kegiatan belanja barang sehingga terindikasi terjadi kerugian negara sebesar Rp 674.103.826.28. Kemudian di lain pihak juga terdapat kekurangan volume/fisik pekerjaan pada beberapa pengerjaan, sehingga terindikasi merugikan keuangan daerah sebesar Rp 135.958.644.20. Selain itu dugaan korupsi keterlambatan denda yang belum dikenakan kepada kontraktor sebesar Rp 165.778.330.56 serta kekurangan volume pekerjaan yang berindikasi merugikan keuangan daerah sebesar Rp 75.433.136.16. Belum lagi belanja Bantuan Sosial sebesar Rp 1.766.298.000.00 yang tidak sesuai dengan peruntukan dan diantaranya sebesar Rp 32.250.000.00 terindikasi telah disalah gunakan, serta Rp 478.000. 000,00 tidak didukung bukti- bukti memadai. Kemudian berdasarkan hasil Audit Tahun 2010 Nomor : 196B/S/XVIII.MDN/05/2011, tanggal 27 Mei 2011 ditemukan indikasi kerugian keuangan daerah sebesar Rp 10.984.085.001 diantaranya terjadi kekurangan pekerjaan fisik sejumlah kegiatan proyek di Dinas PU sebesar Rp 1.212.225.610.96 yang Bersambung.......................

Medan-andalas Keluarga penderita penyakit hemofolia sangat membutuhkan perhatian pemerintah, khususnya Dinas Kesehatan. Mengingat penyakit ini, umumnya diderita anak-anak dan membutuh biaya tinggi serta penanganan medis secara rutin dan intensif. “Sejauh ini, Pemprovsu belum memberikan perhatian secara khusus terhadap anakanak penderita hemofolia, kami merasa tidak dipedulikan,”kata Ketua Ikatan Keluarga Penderita Hemofolia Sumut, Siti Rahmina Simanjuntak kepada Anggota DPRD Sumut, Brilian Moktar SE MM dalam kegiatan reses anggota dewan dapil Medan, Senin (3/6).

Siti menyebutkan, secara fakta medis penyakit yang sampai saat ini belum ditemukan obatnya, juga tidak kalah ganasnya dengan penyakit lain, yang kepada mereka diberikan perlakukan khusus, baik dari sisi pelayanan medis maupun penanganannya. Dalam kaitan itu, kata Siti, diberbagai kesempatan ia telah berulang kali menyampaikan hal ini kepada Dinas Kesehatan Pemprovsu dan instansi terkait lainnya, namun sampai saat ini belum mendapat tanggapan positif. “Kami sebagai keluarga penderita hemofolia, merasa disingkirkan dan diperlakukan secara tidak adil oleh pemerintah. Bahkan tidak melihat adanya tanggung jawab pemerintah terhadap persoalan ini”, kata Siti seraya berharap, anggota DPRDSU Brilian Moktar dapat menyahuti aspirasi mereka. Siti menegaskan, mereka

Brilian Moktar tidak berharap banyak dari pemerintah. Cuma ada beberapa hal di antaranya, terhadap anak-anak penderita hemofolia diberikan Kartu Jaminan seperti halnya Kartu Jamkesmas untuk mempermudah dalam proses pelayanan medisnya. Kemudian terhadap anakanak ini, diberikan ruang khu-

sus bila harus menjalani perawatan di rumah sakit. "Hal ini diperlukan mengingat, anakanak penderita hemofolia sangat rentan terhadap virus, sehingga bila penderita hemofolia digabungkan dengan penderita penyakit lain dikhawatirkan akan dapat memperlemah kondisi kesehatan anak," katanya. Dalam berbagai kesempatan, kata Siti, pihaknya telah berulang kali menyampaikan hal ini kepada Kepala Dinas Kesehatan Pemprovsu untuk dapat diapresiasi. Namun sayangnya, sampai saat ini hal itu belum terwujud, sementara biaya perobatan yang harus dikeluarkan keluarga penderita hemofolia cukup besar. Menyikapi persoalan ini Anggota DPRD Sumut Brilian Moktar mengatakan, Pemprovsu c/q Dinas Kesehatan perlu mengambil langkah dan kebijakan, guna menyelamatkan jiwa

anak-anak tersebut. Menurut Brilian, sebagaimana ketentuan perundangundangan RI, setiap penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan berkepanjangan, apalagi penderitanya umumnya anakanak, itu menjadi tanggung jawab negara dan hal ini tidak perlu menunggu Pergub atau peraturan lain semacamnya. Sesungguhnya kita sangat prihatin dengan kondisi ini. Untuk itu, pihaknya akan membuat tim kecil terdiri dari berbagai komponen, untuk mencari solusi agar aspirasi para penderita hemofolia, talasemia dan autis dapat tersahuti. Bila perlu secara bersamasama kita akan menemui Menteri Kesehatan guna mempertanyakan persoalan ini."Tidak ada kata lain terhadap mereka harus diberikan perlindungan dan perhatian serius," kata Brilian Moktar. (UJ)

Bupati Langkat Wisuda 932 Santri LPPTKA DPD BKPRMI Langkat-andalas Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu SH yang dipandang sebagai tidak pernah jemu melakukan pembinaan generasi muda untuk menjadikan generasi yang cerdas, bertakwa, diawali dari sejak anak usia dini. Hal ini mendapat perhatian dan penilaian tersendiri dari Ketua DPW BKPRMI Sumut. Terbukti bahwa Bupati Langkat dianugrahi Tokoh Peduli Pembinaan Pengembangan Anak Usia Dini, juga diberikan plakat penghargaan sebagai tokoh peduli dan perintis kaderisasi BKPRMI Langkat kepada Iskandar Sukas SPd MM, Drs HA Jawat Syukri MA, dan Emri Yulizal Ardi SPd. Penghargaan tersebut diberikan Ketua DPW BKPRMI Sumut Ch Idham Dalimunte SE MSi, pada Wisuda Massal LPPTKA DPD BKPRMI Langkat ke-13 di Gedung Olah Raga

DIALOG Bupati H Ngogesa Sitepu SH berdialog dengan para santri yang diwisuda massal di Gedung Olah Raga Serba Guna, Stabat. Serba Guna, Stabat Senin (3/6). Dalimunte mengatakan, para wali santri boleh berbangga, karena dengan susah payah membina santri dengan penuh kasih sayang dan dapat menyelesaikan awal proses pendidikan dan agar anak-anak kita nanti dapat melanjutkan ke jenjang berikutnya. "Semoga dapat

menjadi anak-anak yang Qurani untuk menyongsong hari depan gemilang," katanya. Dia menyampaikan terima kasih kepada Bupati Ngogesa Sitepu yang telah banyak membantu program DPD BKPRMI Langkat, sehingga BKPRMI Langkat siap mendukung visi Kabupaten Langkat mewujud-

kan masyarakat yang Religius, Maju, Dinamis, Sejahtera dan Mandiri. Bupati Ngogesa Sitepu mengawali arahannya mengucapkan selamat atas diwisudanya para santri TK/RA LPPTKA BKPRMI Langkat tahun 2013. "Semoga keberhasilan awal ini menjadi motivasi untuk

keberhasilan menuju hari esok dengan harapan ananda menjadi mutiara termahal dalam hidup dan kehidupan diri orang tua dan bangsa,"katanya. Kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam memberikan bekal ilmu pengetahuan dan kemandirian bagi para santri, disampaikan terima kasih dan penghargaan tulus atas keikutsertaan para pendidik dalam menciptakan generasi Langkat beriman, berilmu dan bermoral. Bupati juga memohon doa kepada hadirin seluruh masyarakat, agar Langkat tetap sejuk dan nyaman di tengah iklim Pilkada yang akan digelar pada 16 Okterber 2013. Pada kesempatan itu, bupati memberikan tali asih kepada semua santri yang diwisuda dan kain sarung kepada para pendidik santri. (HS)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.