Epaper andalas edisi sabtu 5 april 2014

Page 5

HUKUM & KRIMINAL

Sabtu 5 April 2014

harian andalas | Hal.

5

Polda Turunkan Tim Berantas Judi Ocean Pasific Medan-andalas Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Utara dalam waktu dekat akan menurunkan tim untuk memberantas praktik perjudian di belakang Restoran Ocean Pasific (OP), Jalan Raya Pelabuhan Gabion, Kelurahan Bagan Deli, Belawan. "Tim akan segera kita turunkan untuk mengecek kebenaran praktik judi itu. Kalau memang benar adanya, pasti kita sikat," tegas Kasubbid Pengelola Informasi dan Dokumentasi Humas Poldasu, AKBP MP Nainggolan kepada andalas, Jumat (4/4). Kata Nainggolan, kepolisian tidak pernah tebang pilih dalam menindak prakti perjudian, semua pasti ditindak. Apalagi, tindak pidana penyakit masyarakat (pekat) tersebut atensi pimpinan Polri. Sebab itu, polisi bertikad menggerebek lokasi perjudian di kawasan OP tersebut. Jika ditemukan oknum aparat yang terbukti terlibat atau membekingi praktik perjudian di lokasi tersebut, akan ditindak tegas sesuai ketentuan yang berlaku. "Tidak ada tempat untuk praktik perjudian di Sumut, semua kita sikat. Kalau ada oknum atau anggota yang terlibat, diproses," kata mantan Kapolres Nias Selatan (Nisel) tersebut. Menurut Nainggolan, pihaknya sudah pernah turun ke lokasi perjudian samkwan di kawasan OP, beberapa waktu lalu. Namun ketika itu, petugas tidak menemukan praktik perjudian. Kendati demikian, kepolisian tidak pernah kendur dalam memberantas segala tindak pidana penyakit masyarakat, terlebih perjudian karena keberadaannya dapat menyengsarakan masyarakat. Informasi diperoleh, praktik perjudian samkwan di kawasan OP dimodali oleh pengusaha keturunan dari Jakarta dan mampu meraup omset hingga ratusan juga saban harinya. Pengelola judi membuka praktik haram tersebut dua kali, siang dan malam. Untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pemain, pengelola selektif dalam memberikan izin kepada orang yang hendak bermain judi tersebut. Pengelola judi juga menempatkan pria berambut cepak dan berbadan tegap untuk berjaga di sekitar lokasi judi kawasan OP. (DA)

Tidak Tertutup Kemungkinan Gunawan Jadi Tersangka Belawan-andalas Sampai saat ini mantan Kadis Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Kota Medan Gunawan Lubis belum juga ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Negeri Belawan dalam kasus dugaan korupsi proyek drainase di Kelurahan Sicanang dan pembangunan jalan dari Kelurahan Sicanang hingga ke Kelurahan Paya Pasir Medan Marelan. "Kemungkinan jadi tersangka bisa saja sebab ada keterkaitan dengan dugaan kasus tersebut," kata Kasi Intel Kejari Belawan Novan Hadian, Kamis (3/4). Novan menjelaskan, dalam dugaan kasus tersebut sebelumnya pihaknya telah menertapkan dua orang pejabat PU Bina Marga Pemko Medan jadi tersangka. Mereka adalah, Jimmy Samosir dan Amsarudin. "Penetapan status tersangka itu dikeluarkan setelah melalui proses penyelidikan dan penyidikan yang memakan waktu hampir tiga bulan lalu," kata Novan sembari menyebutkan jika sudah tersangka akan meningkat menjadi penahanan sampai kepada proses peradilan. (DP)

R A L AT Berita ini merupakan ralat dari berita yang sebelumnya berjudul "Peringati HUT Ke-34 Yayasan Kemala Bhayangkari, Polres Madina Gelar Festival dan Lomba Mewarnai Layang-Layang". Seharusnya judul yang betul adalah "Peringati Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari, Yayasan Kemala Bhayangkari Polres Madina Gelar Festival dan Lomba Mewarnai Layang-Layang. Dengan demikian kesalahan kami telah diperbaiki. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya pada yang terkait dengan kesalahan kami tersebut. Terimakasih

KPPBC Belawan Musnahkan Barang Bukti

andalas/desrin pasaribu

MUSNAHKAN - Dan Lantamal bersama sejumlah petugas terkait saat melakukan pemusnahan barang bukti hasil tangkapan KPPBC Belawan.

Kadiv Pengawasan Pusat Bank Sumut Diperiksa Medan-andalas Penyidik Unit III/Judi Susila Satreskrim Polresta Medan akhirnya memeriksa Kepala Divisi Bagian Pengawasan Pusat Bank Sumut, Samuel Surbakti, Kamis (3/4). "Yang bersangkutan kita periksa sebagai saksi dalam dugaan kasus penipuan terhadap korbannya, H Abdul Aziz Sitorus," kata Kanit Idik III/Judi Susila AKP Jama K Purba, kemarin. Menurut Jama, pemeriksaan Samuel untuk tersangka RAN. Dalam pemeriksaan belum ditemukan aliran dana yang mengalir ke Samuel Surbakti ataupun Bank Sumut. "Enam dari tujuh pemilik rekening masih fiktif. Sebab, tersangka tidak mau menjelaskan secara detil siapa sebenarnya mereka. Tersangka hanya mengatakan nama dan bekerja di mana, tetapi ketika ditanya alamatnya tersangka mengaku tidak mengetahui secara detil. Begitu juga ketika kita tanya nomor handphone mereka, tersangka terkesan menutupi dan berasalan handphone miliknya yang menyimpan nomor para pemilik rekening itu telah hilang. Karena itu, kita jadi kesulitan mengembangkan kasus ini. Memang sah-sah saja pengakuan tersangka seperti itu dan memang itu haknya," ungkap Jama. Sebagaimana diketahui, kasus penipuan yang dialami H Abdul Aziz Sitorus, mertua Wagubsu, tertuang dalam laporan polisi: STTLP/ 344/ K/ II/ 2014/ SPKT Resta Medan, pada 8 Februari 2014. Di dalam laporan tersebut, kejadian tindak penipuan itu terjadi pada 6 Februari di Gedung Bank Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan, dengan bukti surat deposito berjangka palsu sebesar Rp500 juta. (HER)

Belawan-andalas Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean Belawan memusnahkan barang bukti milik negara di halaman penimbunan pabean (TPP) Jalan Anggada Belawan dan di tungku PT Nitori Furniture Indonesia (NFI), Jalan Pulau Kangean KIM I, Kelurahan Mabar, Kamis (3/4). Kepala KPPBC Belawan Widi Hartono didampingi Kasubsi Penyelidikan Rudi Siahaan mengatakan, barang bukti yang dimusnahkan tersebut terdiri dari bale pres, pakaian bekas, sepatu, tas bekas, rokok, pedang samurai, dan dalam (inner tube), medical equipment, pelampung, produk makanan, suplemen, bawang, cairan kimia, minyak goreng, minyak nabati jenis CPO, oli, parfum dan minuman mengandung etil alkohol (MMEA). "Pemusnahan barang bukti ini diatur dalam Permen Keu RI nomor 62/ PMK.04/2011 tanggal 30 Maret 2011 tentang penyelesaian terhadap barang yang dinyatakan tidak dikuasai, barang yang dikuasai negara dan barang yang menjadi milik negara," sebutnya. Pantauan andalas proses pemusnahan barang bukti hasil tangkapan sejak 2008 hingga 2013 tersebut dilakukan dengan cara dibakar dan dihancurkan dengan alat berat. (DP)

Polisi Periksa Empat Saksi Kasus Perampokan Dosen IAIN Â Keluarga Menduga Pelaku Pekerja Bangunan Medan-andalas Penyidik Reskrim Polsek Medan Timur telah memeriksa 4 orang saksi kasus perampokan dan penikaman Dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumut, Rusdi Ananda (48) warga Jalan Krakatau Pasar III, Kelurahan Tegal Rejo, Kecamatan Medan Perjuangan. Kepala Unit (Kanit) Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Medan Timur AKP Syarifur Rahman mengatakan, ke-4 orang saksi yang diperiksa tersebut seorang di antaranya istri korban sendiri. "Sudah 4 orang saksi yang kita periksa, termasuk istri korban. Saat ini kami masih terus mengembangan keterangan para saksi termasuk

pulbaket (pengumpulan bahan keterangan) di TKP," kata Syarifur. Dalam peristiwa ini, korban yang ditusuk pelaku perampokan di rumahnya itu kondisinya belum pulih. Kondisi fisiknya masih lemah dan masih dalam pengawasan petugas medis. Pihak keluarga korban sendiri menduga pelaku perampokan dan penikaman itu bernisial M, salah seorang buruh bangunan yang pernah bekerja di rumahnya. Pasalnya, dua hari setelah kejadian, istri korban ditelepon seseorang agar memeriksa semua pekerja yang membangun rumahnya. Istri korban lalu teringat sosok M, warga Jalan Tembung Pasar IIX, Kecamatan

Percut Seituan, pemborong rumahnya sebelum Asiong. Istri korban teringat antara korban dan M pernah bertengkat lantaran harga yang ditawarkan M untuk pembangunan rumah terlalu mahal. Untuk memastikan kecurigaannya, istri korban lalu menghubungi pihak kepolisian dan meminta agar memeriksa M. Kecurigaan istri korban dikuatkan dengan keterangan suaminya yang mengatakan bahwa ciriciri pelaku sudah tua. Kanit Reskrim Medan Timur AKP Syarifur Rahman saat dikonfirmasi terkait kecurigaan istri korban mengaku masih mencari M, orang yang dimaksut istri korban untuk diperiksa. (ACO/HER)

Pengelola In Spa dan Enam Karyawannya Dilepas SETELAH sehari diperiksa, pemilik In Spa Hengki Chandra dan enam karyawannya akhirnya dilepas penyidik Subdit IV/Remaja Anak dan Wanita (Renakta) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Utara, Kamis (3/4) malam. "Mulanya, kita menduga In Spa menyediakan wanita penghibur dan menerima keuntungan dari praktik prostitusi itu, tapi ternyata tidak ada bukti sehingga mereka dipulangkan," kata Kasubbid Pengelola Informasi dan Dokumentasi Humas Poldasu AKBP MP Nainggolan, Jumat (4/4). Menurut dia, tidak ditemukan bukti kasir menerima uang dari dugaan prostitusi. Penyidik juga tidak dapat membuktikan terjadinya kegiatan prostitusi, meski saat penggerebekan polisi menangkap

basah seorang karyawan In Spa dan pengunjung pria berada di dalam kamar mandi. "Penyidik ingin menjerat pemiliknya, tapi tidak cukup bukti," kata Nainggolan. Sementara Kasubdit IV/Renakta Dit Reskrimum Poldasu AKBP Juliana Situmorang kepada wartawan mengatakan telah mendata semua karyawan In Spa, termasuk pengelolanya. Dia mengakui tidak menemukan bukti kuat adanya kegiatan prostitusi, sehingga melepas semuanya dalam jangka waktu 1x24 jam. "Tetapi tetap kita pantau, karena ada dugaan itu (prostitusi)," ujarnya. Sebelumnya, Rabu (2/4) petugas Renakta Poldasu menggerebek In Spa yang berada di Komplek Medan Fair Plaza Jalan Gatot Subroto

karena diduga dijadikan tempat bisnis esek-esek terselubung. Tujuh orang diamankan dari lokasi tersebut. Mereka yang diamankan, Wati (37) penduduk Jalan Karya, Medan, Jatih (29) warga Batubara, Netti Haryani Lubis (35) penduduk Jalan Kesatria Medan Tembung, Ratih Wiskyana (33) penduduk Jalan M Taufik Gang Salak Medan Perjuangan, Elvi Sahri (25) penduduk Jalan HM Said Gang Masjid Medan Perjuangan dan Indri Lestari (23) penduduk Jalan Sosial Sunggal serta pengelola In Spa Hengki Chandra. Dari lokasi diamankan barang bukti uang Rp1 juta, 2 seprai, 2 handuk, 2 celana pendek, 1 alat kontrasepsi dan satu mangkok massage. (DA)

K p

A t

k p


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.