Seputar KBN
KBN, Kawasan Ramah Lingkungan KBN/SEKPER
KBN akhirnya meraih ISO 14001:2015. Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras seluruh elemen dalam mewujudkan kawasan industri yang berwawasan lingkungan.
P
T Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Persero meraih sertifikasi ISO 14001:2015 Sistem Manajemen Lingkungan setelah melalui proses audit yang dilakukan oleh Qscert di Kantor Pusat PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero), Cakung, Jakarta Utara. Direktur Operasi PT KBN (Persero) Sudiro Agung Dananto menerima secara langsung surat rekomendasi bahwa PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) berhak menerima sertifikasi ISO 14001:2015 Sistem Manajemen Lingkungan dari Tim Auditor Eksternal QSCert yang diwakili oleh Arif Syawalahadi sebagai lead auditor. Sertifikasi ISO 14001:2015 Sistem Manajemen Lingkungan tersebut merupakan bukti nyata dari hasil kerja keras seluruh elemen KBN untuk mewujudkan visi sebagai pengelola kawasan industri multi purpose yang terintegrasi dengan pelabuhan, berwawasan lingkungan, dan bertaraf internasional. Ruang lingkup Sertifikasi ISO 14001:2015 Sistem Manajemen Lingkungan di KBN meliputi pengelolaan limbah domestik, limbah produksi, limbah B3, limbah padat (sampah) dan emisi gas buang kendaraan yang beroperasi di kawasan KBN.
Komitmen Bersama
Keberhasilan meraih sertifikasi ISO 14001: 2015 ini tak lepas dari kerja semua jajaran PT KBN Persero dalam upaya menjaga dan memelihara lingkungan. Proses untuk menjadi kawasan yang ramah lingkungan ini tentu diawali dengan adanya komitmen bersama untuk menjaga lingkungan, khususnya di wilayah KBN. Sebelumnya pada penutupan rapat ISO 14001 yang dipimpin Direktur
Penyerahan tanda lulus sertifikasi ISO 14001: 2015 yang diterima Dirops PT KBN, Sudiro Agung Dananto.
Administrasi dan Keuangan PT KBN Persero, Gempa Nursamsu Yasin menegaskan tentang kesiapan KBN untuk mengikuti audit pihak luar (eksternal). Kesiapan ini setelah melalui audit internal dipandang telah memenuhi semua syarat yang ditetapkan. Audit internal dilaksanakan selama satu minggu dan hasil yang dikumpulkan dipresentasikan di hadapan direksi dalam bentuk laporan akhir. Audit sertifikasi ISO 14001 merupakan komitmen untuk mewujudkan visi KBN sebagai pengelola kawasan industri multi purpose yang terintegrasi dengan pelabuhan, berwawasan lingkungan, dan bertaraf internasional. Ketua Tim ISO yang juga merupakan Kepala Bagian Lingkungan PT KBN (Persero) Indra Dwiyanto menyatakan dalam proses sertifikasi, tim ISO dibantu oleh Konsultan Tenaga Ahli untuk menyusun dokumen yang diperlukan. Lebih lanjut dijelaskan Indra, bahwa ruang lingkup ISO 14001: 2015 KBN adalah pengelolaan limbah domestik, limbah produksi, limbah B3, limbah padat (sampah) dan emisi gas buang kendaraan yang beroperasi di kawasan KBN. Sasaran yang jadi target antara lain kantor pusat KBN (Perencanaan dan SDM), SBU Kawasan Cakung, SBU Kawasan Marunda, Health Centre, dan bengkel mobil. Ada pun salah satu usaha dari KBN untuk mendapatkan sertifikasi ISO lingkungan ini di antaranya adalah melaksanakan uji emisi kendaraan yang beroperasi di kawasan KBN, bekerjasama dengan PD PAL Jaya untuk mengelola
limbah domestik serta melatih calon auditor untuk pelaksanaannya. Uji emisi gratis sudah dimulai sejak Mei lalu yang melibatkan sekitar 500 angkutan antar jemput penumpang (AJP). Selanjutnya, uji emisi untuk kendaraankendaraan operasional investor. Dan, terakhir uji emisi pada bulan Agustus yang berlangsung hampir satu bulan untuk memberi kesempatan kepada mereka yang sebelumnya belum melakukan uji emisi. Mereka yang tidak memanfaatkan kesempatan uji emisi nantinya akan dikenai sanksi tidak boleh masuk kawasan KBN, baik di SBU Cakung, Marunda, atau Priok. Hanya yang lulus uji emisi dan mencantumkan stiker tanda lulus uji emisi saja yang diperkenankan masuk.
Uji Emisi
Dalam program lingkungan yang bersih sekitar 900 kendaraan AJP (antar jemput karyawan) yang setiap hari beroperasi di KBN menjadi target, namun sekitar 40 persen lebih belum melakukan uji emisi. Kali ini uji emisi khusus untuk AJP berbahan bakar bensin (premium). Dari 500an kendaraan yang diuji emisi, kebanyakan yang tidak lulus merupakan kendaraan dengan tahun keluaran di atas 7 tahun. Namun, sebagian lagi kendaraan di bawah 7 tahun yang kurang memperhatikan perawatan, sehingga kadar gas buangnya melebihi ambang batas yang diperbolehkan. K M4R10
EDISI 009 | SEPT.-OKT. 2016 |
KBN | 25