Highlights //pariwisata
Ditulis oleh: Rama Gian, Ayu Agustian Foto oleh: Praberta A. Wibowo
I
ndonesia merupakan salah satu negara dengan beragam kepercayaan, suku, dan budaya. Sebagai contoh, mayoritas penduduk wilayah Papua dihuni oleh Umat Kristen. Umat Kristen telah tersebar di berbagai daerah di Papua. Mereka tiba di Papua sejak tahun 1800-an. Namun, persebarannya di Biak baru dimulai tahun 1908. Kitab Injil dibawakan oleh Van Hasselt (Pendeta Asal Belanda) bersama dengan Petrus Kafiar yang merupakan muridnya.
Petrus Kafiar adalah keturunan asli Biak dari suku Urmbor. Suku Urmbor dahulunya merupakan suku paling tangguh yang menguasai darat dan laut di wilayah tersebut. Ayah Petrus Kafiar adalah panglima perang suku Urmbor yang memimpin armada kapal. Suatu ketika, pasukan Ayah Petrus Kafiar sejumlah tujuh armada kapal tenggelam akibat terjangan badai di laut lepas. Hal tersebut membuat Ayah Petrus Kafiar berpikir keras sehingga jatuh sakit. Petrus Kafiar memohon doa kepada dewa dalam wujud patung. Setelah sekian lama tidak kunjung sembuh, Ayah Petrus Kafiar pun wafat. Sejak saat itu, Petrus Kafiar tidak lagi percaya pada dewa-dewa.
Hasselt. Pada saat itu, Van Hasselt merupakan kepala resor di Manokwari. Pada tahun 1908, Petrus Kafiar dan Van Hasselt mulai masuk ke tanah Biak dimulai dari Maudori. Dari situlah Injil menyebar ke seluruh tanah Biak dan Supiori. Hingga saat ini, pengaruh Injil sangat kuat terutama di desa KKN kami, Urmboridori. Warga sangat taat terhadap ajaran Injil dan rajin beribadah di gereja. Gereja ini diberi nama Gereja Van Hasselt untuk mengenang jasa-jasa Van Hasselt dalam menyebarkan Injil hingga sampai ke desa Urmboridori, Urmboridori.
Petrus Kafiar mencari-cari kebenaran sejati mengenai Sang Penguasa. Hal ini menuntun Petrus Kafiar bertemu seorang pendeta bernama David Geissler. Petrus Kafiar dikirim oleh pendeta Geissler menuntut ilmu hingga ke Depok dan Ternate. Setelah dirasa cukup, ia dikirim ke Manokwari untuk menyebarkan Injil di bawah bimbingan pendeta Van
PPA-02 SUPIORI // 47