Manado Post, 30 Agustus 2013

Page 8

8

JUMAT,30 AGUSTUS 2013

Kejari Lidik Proyek Politisi APMDS Diduga Jadi ATM Caleg

PILBUP TALAUD

Pendukung Saling Menjelekkan TIM pendukung kandidat di pemilihan bupati Kabupaten Talaud mulai baku panas. Masing-masing melakukan kampanye hitam. “Kami tak mendukung salah satu calon. Semua kandidat diduga terlibat dalam kasus yang merugikan keuangan negara dan sementara diproses pihak terkait. Kami tak mau dipimpin figur yang dililit masalah,” ujar sejumlah warga di Kecamatan Kabaruan. Saat inipun pihak KPUD Talaud digugat dan belum ada pergerakan dari masing-masing Cabup-Cawabup. “Belum lama ini, di wilayah Kecamatan Rainis terjadi cekcok antar pendukung terkait isu-isu yang tak betul. Untung saja cepat dikendalikan,” ujar Novy Atibi, seorang warga di Beo. Pihak kepolisian telah menurunkan personilnya untuk memantau situasi menjelang pelaksanaan Pilbup ini. “Kami tetap melakukan pengamanan Pilbup. Pasukan akan diturunkan secara penuh untuk mengantisipasi berbagai masalah,” tegas Kapolres Talaud AKBP Budi Meidianto.(xlo)

Editor: Idam Malewa Peliput: Axel Refo

TAK TERSENTUH: Kondisi pasar tradisional di Melonguane tak pernah diperbaiki. Atap dan meja berjualan tidak kunjung diganti.

Miskin Jaringan, Hambat Akses MELONGUANE – Jaringan teknologi di sejumlah kecamatan di luar Melonguane sangat memrihatinkan. Kabupaten Talaud yang otonom 11 tahun tapi jaringan internet masih sulit. Kesulitan ini dirasakan kantor pemerintahan. “Kantor tak memiliki sarana internet sehingga mempercepat berbagai in-

formasi. Saat ini telah ada jaringan internet di sejumlah SKPD tapi masih jauh dari harapan,” ujar seorang kepala SKPD yang meminta namanya dirahasiakan. Senada diungkapkan pemerhati masalah informasi dan komunikasi James Awaeh. “Saya telah mencoba menggunakan modem di Melonguane agar bisa

mengakses informasi tapi tak berfungsi sama sekali. Begitupula dengan internet. Jaringan di sini masih memprihatinkan. Ini perlu perhatian serius dari semua pihak,” harapnya. Diketahui, saat ini pemerintah daerah sibuk membangun jaringan komunikasi dan informasi di berbagai pelosok di

Maing-Wolla Cermin Talaud

Tri Aditya Bawias

MELONGUANE -- Maing (Nyong) Deposit Putra Malensang (19) dan Wolla (Noni) Tri Aditya Bawias (17) saat ini memikul tanggungjawab. Kedua wakil Bumi Porodisa yang saat ini bertarung di ajang Nyong dan Noni Sulut 2013 ini dituntut mempromosi dan mengharumkan daerah Talaud. “Kami minta kedua wakil Talaud ini menjadi contoh yang baik bagi generasi penerus. Talaud memiliki banyak kekayaan budaya yang perlu dipelihara. Promosikan budaya Talaud ke dunia luar karena itu ada harta kekayaan yang tak ternilai harganya,” ujar Bupati Costantine Ganggali. Kepala Dinas Pariwisata Isak Tamaroba yang didampingi Kabib Femmy Unsong menjelaskan, budaya Talaud bukan saja tari-tarian semata tapi lebih dari itu. “Maing dan Wolla Talaud 2013 inipun menjadi duta untuk mempromosikan budaya baik di dalam maupun di luar daerah,” katanya. Sementara Malensang dan Bawias ketika dihubungi menegaskan, telah siap untuk mempromosikan budaya Talaud maupun Sulut. “Kami sudah siap seratus persen untuk memikul tanggungjawab ini,” tegas keduanya tersenyum.(xlo)

Kepulauan Talaud tapi melupakan internet di perkantoran. “Kepualauan Talaud masih sangat membutuhkan jaringan komunikasi dan informasi. Membangun kemajuan daerah, harus ditunjang dengan sarana informasi dan komunikasi yang memadai,” kata Bupati Costantine Ganggali.(*)

Costantine Ganggali

MELONGUANE— Aroma skandal proyek infrastruktur yang digarap kontraktor mulai dicium tim Kejaksaan Negeri (Kejari) Talaud. Informasi yang diterima Manado Post, sejumlah proyek langsung ditangani fungsionaris partai politik (Parpol) dan juga calon legislator (Caleg). Proyek ini diduga menjadi anjungan tunai mandiri (ATM) Parpol maupun Caleg menjelang Pilkada 2013. Seorang jaksa di Kejari Melonguane menegaskan, pihaknya telah menurunkan tim untuk menyelidiki proyek-proyek di Talaud saat ini. “Kami konsen berbagai kasus yang merugikan negara,” tegasnya kepada Manado Post, kemarin Masyarakat menyambut baik langkah Kejari. Dalam hal ini kepolisian dan kejaksaan untuk menangani proyek terselubung ini. “Legislator DPRD Talaud dinilai sangat lemah, cari aman dan menimba keuntungan dari proyek yang ditangani. Proyeknya pun dikerjakan asal-asalan, ujar seorang PNS yang meminta namanya tak dikorankan, kemarin. Lain lagi penuturan Olly Unsong. Dia mengetahui ada oknum legislator sering bermain proyek yang jauh dari pusat ibu kota sehingga tak bisa dipantau banyak orang. “SKPD-

Bila ada kerugian negara maka tetap dipidana oknumoknum tersebut James Mamengko Kasat Reskrim SKPD terkait agar lebih jeli lagi dalam menilai para kontraktor yang mendaftar saat tender proyek. Proyekproyek yang ditangani oknum legislator tak berkualitas dan rakyat merasakan imbasnya,” keluhnya. Pendeta Dr E Motoneng menjelaskan, sebuah daerah bahkan negara rusak karena praktek KKN yang diterapkan. “KKN sulit diberantas tapi bila pihak kepolisian dan kejaksaan serius menanganinya maka tetap terselesaikan,” jelasnya. Ketua PD Talaud Alex Riung membantah ada anggota Dekab Talaud nyambi proyek. Dia pun minta dibeber siapa oknum Dekab. ‘’Ini sudah pembusukan karakter ke anggota Dewan,’’ tandasnya. Kapolres Talaud AKBP Budi Meidianto melalui Kasat Reskrim Iptu James Mamengko menegaskan, pihaknya tetap melakukan penyelidikan dan memprosesnya. “Bila ada kerugian negara maka tetap dipidana oknum-oknum tersebut,” tegasnya, belum lama ini.(***)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.