Manado Post, 29 Juni 2010

Page 21

MP

Ada persoalan kemasyarakatan, atau ada peristiwa maupun kegiatan di sekitar lingkungan Anda?

SMS atau Hubungi

0813 4009 0044

SELASA, 2 9J U N I 2 0 1 0

KPUD Awasi Gerakan Kandidat Setiap Kegiatan Perlu Ada Pemberitahuan MANADO—Gerakan enam pasangan calon bupati dan wakil bupati sepertinya di awasi Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD). Pasalnya, setiap kegiatan rapat tertutup, konsolidasi terbatas maupun kegiatan sosial wajib memberitahukan kepada KPUD. Jika tak dilakukan kandidat, tentunya akan mendapat teguran dari penyelenggara pilkada. Menurut anggota KPUD divisi hukum Dahrul Halim, tiga setelah ditetapkan sebagai pasangan calon, para kandidat sudah bisa melakukan kegiatan sosia-

lisasi maupun aksi sosial di masyarakat. Namun masih sifatnya terbatas dan tidak ada kegiatan seperti kampanye terbuka. “Dipersilahkan kepada calon lakukan sosialiasi ataupun kegiatan sosial,” kata Halim. Namun kegiatan tersebut harus memberitahukan kepada KPUD dengan tembusan panitia pengawas pilkada. Maksudnya diberitahukan untuk koordinasi pengamanan agar nantinya tidak akan terjadi gesekan disaat acara dengan pihak lain. Dilanjutkannya Halim, dalam waktu dekat pihaknya akan

LIKUPANG—Kerinduan warga Rinondoran Kecamatan Likupang Timur untuk mendapatkan air bersih akhirnya terjawab sudah. Senin (28/6) kemarin, Fransisca M Tuwaidan meresmikan dua unit pengadaan tong air bersih di Desa Rinondoran. Warga sendiri merasa bersyukur karena harapan mereka selama ini akhirnya bisa difasilitasi pasangan Fransisca M Tuwaidan dan Ir Willy Kumentas (Tuntas). “Kami sangat berterima kasih kepada Ibu Etha (Fransisca M Tuwaidan), yang sudah rela memberikan bantuan air bersih. Kami akan serius mendukung pasangan Tuntas dalam pencalonan nanti,” ungkap Rudi, salah satu warga. Tuwaidan mengatakan, bantuan yang diberikan ini sebagai bentuk kepedulian pasangan Tuntas untuk melayani masyarakat Rinondoran Tuntas akan selalu memperhatikan setiap kebutuhan masyarakat. “Kalau nantinya Tuntas dipercayakan

Masyarakat Sambut Antusias Bantuan 1 Miliar per Kecamatan

MENGABDI: Yulisa Baramuli saat menandatangani kontrak politik didampingi Sompie Singal.

PROGRAM 1 miliar per kecamatan yang akan diluncurkan pasangan Sompie Bersama Yulisa (SBY) mendapat sambutan positif masyarakat Minahasa Utara (Minut). Pasangan calon bupati dan wakil bupati Minut yang diusung Partai Demokrat (PD), PAN, Hanura dan PPIB ini menilai, program ini menjadi salah satu solusi pembangunan ekonomi untuk mensejahterakan rakyat yang memang harus dimulai dari tingkatan paling bawah sebagai fondasinya. “Peningkatan ekonomi memang harus digerakkan dari bawah untuk menopang ekonomi yang lebih makro. Pola bottom

up inilah yang termaktub dalam ide pengucuran dana bantuan 1 Miliar per kecamatan yang kami tawarkan. Hal ini lebih menguatkan fondasi ekonomi di lapisan masyarakat bawah sebagai penopang. Dimana sasarannya adalah para pelaku ekonomi mikro yang selama ini telah berjalan. Seperti UKM, Koperasi, Kelompok nelayan, kelompok petani dan pedagang kecil,” terang Yulisa tentang ide awal pengucuran bantuan tanpa bunga ini. Yulisa mengakui, dana bantuan 1 miliar per kecamatan ini memang terasa masih kecil, namun dirinya meminta masyarakat untuk realistis, mengingat

beban anggaran pemerintah memang terbatas. Namun setidaknya, langkah ini bisa menjadi stimulan atau perangsang bertumbuhnya perekonomian masyarakat yang sudah pasti akan berdampak luas dan akan membawa kesejahteraan. “Kita tidak muluk-muluk menjanjikan dana bantuan yang jumlahnya tidak realistis (tidak masuk akal). Namun, ide ini murni sebagai niat kita untuk membangun perekonomian yang kokoh yang dimulai dari tingkatan masyarakat bawah sebagai penggeraknya,” terang Sompi Singal, menambahkan penjelasan Yulisa di sela-sela acara penandatanganan kontrak politik. Menanggapi rencana ini, sejumlah pedagang kecil di pasar Airmadidi menyambut gembira dan bersyukur atas ide pasangan nomor urut 5 (lima) ini. Mereka dengan antusias membicarakannya sesama kalangan pedagang dan berharap segera menikmati program brillian ini. “Puji syukur deng terima kasih kalo memang nanti torang so bole dapa bantuan permodalan dari program ini, so lama memang torang berharap ada usulan rupa ini karena so lama torang tunggu-tunggu,” kata Jackson, sembari merapikan lapak tempatnya berdagang sayur. Lebih lanjut Sompie Singal yang didampingi Yulisa menjelaskan, bantuan ini nantinya akan dievaluasi dan sama-sama akan diawasi agar berjalan efektif. Sehingga manfaatnya terasa oleh masyarakat. Bahkan, jumlah plafonnya pun tidak menutup kemungkinan akan terus meningkat, seiring dengan perkembangannya di lapangan nanti.(Adv/*)

PERHATIAN: Fransisca M Tuwaidan saat meresmikan fasilitas air bersih di Desa Rinondoran, kemarin.

menjadi bupati dan wakil bupati Minut, kesejahteraan masyarakat adalah hal yang prioritas yang akan dilakukan,” kata Tuwaidan, kemarin. Pemberian bantuan air bersih itu disediakan Tuntas bagi warga Rinondoran sebnayak 2 unit. Masingmasing unit berkapasitas 1,5 kubik air, yang sudah dilengkapi dengan instalansi

pompa air dan bisa langsung digunakan masyarakat. “Komitmen Tuntas untuk memajukan daerah Minut, sudah sejak dari sekarang dilakukan dan itu akan terus dilakukan bagi masyarakat dan kemajuan daerah ini. Untuk itu masyarakat harus mendukung dan memilih pasangan Tuntas saat pilkada nanti,” pesan Tuwaidan.(sky/van/**)

NAP Seorang Birokrat Sejati DIMEMBE -Selain seorang pengusaha sosok Netty Agnes Pantow SE (NAP), juga sebelumnya pernah berkecimpung sebagai seorang birokrat. NAP yang pernah menjadi pegawai PT PLN (Persero), banyak mengetahui tentang dunia birokrat yang sesungguhnya. Sebelum menjadi pengusaha NAP sendiri pernah merasakan disiplin sebagai seorang birokrat. Tidak salah bila sosok yang satu ini, menjadi calon bupati Minut, yang nantinya akan terjun langsung sebagai birokrat. Menurut NAP, dunia birokrat bukan tidak diketahui tapi pernah merasakan bagaimana menjadi seorang birokrat sejati. Itu sudah dilakukan sejak lama, sejak masa menjadi pegawai PLN. Diceritakan NAP, disiplin sesungguhnya pernah dirasakan, jadi ketika nanti akan bergelut dengan pemerintahan

Program Pasangan Sompie-Yulisa

mengundang para calon maupun perwakilan calon serta tim pemenangan untuk memberitahukan akan hal tersebut. “Kalau rapat umum ataupun kampanye terbuka tidak diperbolehkan. Sebab hal itu belum waktunya,” kata Halim diaminkan sejumlah anggota KPUD Minut. Anggota KPUD lainnya Fredi Sirap mengatakan, tahapan pilkada lainnya sementara jalan dan KPUD sementara merampungkan proses yang lainnya. “Untuk gugatan belum ada informasi ke KPUD,” tambah Halim.(van)

Tuwaidan Resmikan Air Bersih di Rinondoran

27

KOMPAK: Partai politik pendukung bersama pasangan Sompie Singal-Yulisa Baramuli.

Dinkes Peduli Kesehatan Masyarakat

PANTAS: Netty Agnes Pantow dan Inggried Sondakh.

di Minut, akan banyak terobosan yang dilakukan untuk pengem-bangan pemerintahan birokrat di daerah ini. “Dunia birokrat bagi NAP, bukanhal yang pertama. Apalagi saat ini menjadi anggota DPRD Sulut, lebih banyak lagi yang diketahui. Kalau nantinya masyarakat mempercayakan memimpin Minut, NAP akan berjuang untuk meningkatkan

kualitas birokrasi di kabupaten Minut,” jelas NAP, belum lama ini. Untuk itu, NAP yang sudah mendapat nomor urut 1 dalam pencalonan bupati Minut, mengharapkan masyarakat dapat mendukung dan memilih pasangan Pantow dan Sondakh, untuk kemajuan daerah ini. “NAP bersedia menjadi milik rakyat Minut,” ujarnya. (sky/van/**)

AIRMADIDI—Pembangunan kesehatan di Minahasa Utara (Minut) menjadi skala prioritas Dinas Kesehatan (Dinkes) yang dipimpin dr Lilly Lengkong MKes. Lihat saja, pembangunan puskesmas di sejumlah kecamatan terus dilakukan dalam rangka pelayanan kesehatan masyarakat. Bukan hanya itu, sosialisasi hidup sehat kepada masyarakat terus dilakukan. Ini menandakan Dinkes sangat agresif untuk menunjang pembangunan di Kabupaten Sehat. “Dinas kesehatan tetap peduli dengan kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan dioptimalkan dan tenaga kesehatan turun ke masyarakat tetap ada. Puskesmas dibangun untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada

Lilly Lengkong

masyarakat,” kata Lengkong. Dilanjutkannya, ketika informasi ada penyakit mewabah di masyarakat, pihak kami langsung turun lakukan identifikasi maupun penanganan. Intinya untuk mengurangi perkembangan penyakit semisalnya malaria ataupun demam berdarah. (sky/van)

Biaya Pendidikan Butuh Topangan AIRMADIDI—Biaya pendidikan siswa di Minahasa Utara (Minut) butuh topangan. Walaupun ada siswa tidak dibebankan biaya pendidikan, karena sudah mendapat bantuan beasiswa, namun dirasa belum optimal. Dengan tambahan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Rp9,3 miliar, pendidikan diharapkan berkembang pesat. Alokasi dana pendidikan di Minut juga tergolong besar, sehingga pemerintah terus mengupayakan peningkatan mutu pendidikan. “Untuk anggaran pendidikan di Minut sesuai APBD tahun 2010 sekitar 32 Miliar. Tapi itu total semua anggaran pendidikan yang pos anggarannya sudah termasuk untuk belanja pegawai,” jelas

Kadis Dikpora Minut Drs Handry Katuuk, kemarin. Alokasi dana BOS, lanjut Katuuk, mencapai Rp9,3 miliar. Tapi dana BOS itu disalurkan sesuai petunjuk pusat dan diberikan ke rekening kepala sekolah penerima BOS. Dikpora hanya melakukan pengontrolan dan evaluasi pemakaian BOS. Sekolah juga diwajibkan membuat laporan setiap triwulan pelaksanaan kegiatan yang menggunakan BOS. “Semua dana pendidikan ini masih stabil belum ada penurunan yang signifikan. Kalaupun turun itu tidak terlalu jauh. Masyarakat juga diajak agar dapat berperan aktif mengawasi dana pendidikan tersebut,” ungkap Katuuk.(sky/van)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.