Manado Post, 28 September 2013

Page 16

16

SABTU 28 SEPTEMBER 2013 Amos Tempone

Pedagang dan Siswa Disupport

KELUHAN WARGA

Warga Belang Pertanyakan Raskin PEMBERIAN beras miskin (Raskin) di Kecamatan Belang, dikeluhkan sejumlah warga. Seperti diungkapkan salah satu tokoh masyarakat Belang, Suparti Logor. “Ini masyarakat banyak mengeluh, karena beras (Raskin,red) yang disalurkan ke masyarakat banyak ampas padi dan kotor,” ujarnya. Selain itu, menurut Logor, masyarakat kebanyakan enggan untuk mengkonsumsi Raskin tersebut, dan meminta adanya perhatian dari pemerintah untuk memperhatikan penyalurannya. “Kalau beras raskinnya seperti ini, memang tidak layak dikonsumsi, dan kami berharap ada perhatian dari pemerintah, karena selama ini kondisi raskin yang kita terima tidak layak,” ujar Logor. Senada diungkapkan, Ismail, warga Belang lainnya. “Jangan karena itu hanya raskin tapi kondisi berasnya tidak layak untuk dikonsumsi, biar bagaimana pun itu kebutuhan pokok kami,” tandas Ismail.(tra/ras)

JS Blusukan, RK Fokus Pengawasan Editor: Irvan Sembeng Peliput: Arthur Karinda

RATAHAN - Komitmen untuk tetap merakyat ditunjukkan Bupati Minahasa Tenggara (Mitra) James Sumendap SH (JS), saat menjalankan tugas pemerintahannya. Salah satunya dengan tetap mensupport kalangan pedagang dan siswa di sekolah. Pada Jumat kemarin, sejak pagi JS blusukan ke Pasar

MERAKYAT: Bupati Mitra James Sumendap mengunjungi pasar Ratahan kemarin, dan berinteraksi dengan para pedagang.

Ratahan di Kelurahan Tosuraya dan menyapa para pedagang

Banyak PNS Absen RATAHAN - Belum seminggu pemerintahan Bupati dan Wakil Bupat (Wabup) Minahasa Tenggara (Mitra), James Sumendap dan Ronald Kandoli (JS-RK) namun, disiplin para PNS dan pejabat mulai angin-anginan. Ini terpantau saat apel olahraga Jumat kemarin, yang jauh berbeda, bandingkan apel pada Selasa (25/9) lalu. Bukan hanya para staf, namun para pejabat juga tak tampak kehadirannya di apel yang dimulai pukul 06:00 kemarin. Sedangkan yang

lainnya datang saat apel sudah selesai. Hal ini pun mendapatkan kritikan dari beberapa kalangan masyarakat, yang menyesalkan tingkah laku para PNS. “Ini karena sudah kebiasan dari para pegawai dan pejabat, yang terbiasa malas. Ini pun sudah pemerintahan baru, tetap saja masih ada yang malas,” ujar Vidy Ngantung. Dirinya pun meminta, agar para PNS harus membiasakan diri untuk kembali disiplin, khususnya untuk kehadiran. “Bagusnya

jangan lagi angin-anginan, karena masyarakat mempunyai harapan besar terhadap pemerintahan baru, kalau tidak dukung dengan kinerja PNS yang tidak maksimal, sangat disayangkan,” ujarnya. KepalaBadanKepegawaian dan Diklat (BKD) Mitra Phebe Punuindoong SH mengatakan saatinipihaknyaakansangattegas untuk menerapkan disiplin pada PNS. “Kita akan memberikan tindakan tegas sesuai aturan yang berlaku, apalagi saat ini disiplin pegawai akan diutamakan,” terang Punuindoong. (tra/ras)

maupun para pembeli. Selesai di pasar, JS dengan

menggunakan kendaraan paling populer di Ratahan, yakni Bentor, menyempatkan diri singgah di SD Negeri 1 Ratahan, yang berlokasi di Kelurahan Wawali. Di sini bupati menyempatkan waktu berinteraksi dengan para siswa dari kelas 1 sampai kelas 6. Bupati juga memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa kemudian memberikan buku tulis untuk kebutuhan seluruh murid di sekolah tersebut. “Ini adalah bentuk komitmen saya untuk pendidikan di daerah ini,” kata JS. Sementara itu, Wabup Ronald Kandoli (RK) mulai melaksanakan tugas dan

fungsinya dengan fokus pengawasan jalannya pemerintahan. “Ini membuktikan bupati orangnya merakyat, dan tetap ingin dekat dengan rakyat. Sementara wakil bupati tetap menjalankan tugas keseharian seperti biasa, sesuai dengan fungsinya,” ujar juru bicara Pemkab Mitra Drs Ezra Sengkey. Narto Sawel, warga Ratahan, mengapresiasi sikap bupati dan Wabup yang fokus dalam tugas serta fungsinya masing-masing. “Ini sesuai dengan janji mereka, dan kami harap hal ini akan seperti itu sampai lima tahun ke depan,” ujar Sawel.(***)

217 Kendis Wajib Diapelkan RATAHAN - Tidak maksimalnya gelar aset yang dilakukan beberapa waktu lalu, membuat pada Senin (30/9) pekan depan, di bawah pemerintah kabupaten (Pemkab) Minahasa Tenggara (Mitra), oleh Bupati James Sumendap SH dan Wakil Bupati (Wabup) Ronald Kandoli, kembali menggelar apel aset berupa mobil dinas (Mobnas) dan motor dinas (Motnas) yang ada di Mitra. Menurut Kepala Bidang (Kabid) Aset Dinas Pengelolaan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Mitra Febry Lasut SSTP, seluruh kendaraan dinas (Kendis), yakni berjumlah 217, terdiri dari 66 Mobnas dan 151 Motnas, harus diapelkan. “Semua wajib digelar, tidak ada yang terkecuali, semua SKPD sampai di desa yang ada kendaraan dinas,” ujarnya. Lebih lanjut menurut Lasut, gelar aset tersebut untuk melakukan inventarisasi Mobnas dan Motnas yang ada di Pemkab Mitra. “Apalagi ini ada temuan kendaraan dinas yang

PERIKSA: Aset Mobnas dan Motnas kembali akan diperiksa pada Senin pekan depan.

digunakan tidak sesuai dengan peruntukkan. Termasuk dengan kendaraan yang pengadaan lewat SKPD,” jelasnya. Kepala DPPKAD

Mitra, mengungkapkan, gelar aset tersebut, dimaksudkan agar di pemerintahan bupati dan Wabup yang baru akan ada penataan aset. “Ini

hal yang penting, karena bupati dan wakil bupati juga harus tahu semua aset, khususnya kendaraan yang ada di Pemkab Mitra,” ujarnya.(tra/ras)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.