SD MUTUAL : Child Friendly Schools

Page 1



daftar isi

DARI REDAKSI TAJUK ISI INTI SEKOLAH

SEHAT ALA ENGLISH TRITIKAN KAWRUH JAWI SASTRA ANAK SOSOK PROFIL DUNIA PUSTAKA KILMI KOMUNITAS OLAHRAGA QUIZ

MUTUALISTA terbit setiap 6 bulan sekali, diterbitkan oleh SD Muhammadiyah 1 Alternatif, Jl. Tidar No. 21 A Telp 0293-314181 Kota Magelang. Website www.sdmutual.sch.id I www.mutualista.weebly.com ● Pembina: Drs. Yatino P. Sumarto dan H. Salamun,S.Ag, M.Pd.I ● Penanggung Jawab: Mustaqim, S.Pd.I, M.Pd ● Pemimpin Umum: Wati Prihayanti, M.Pd ● Pemimpin Redaksi: Herwinta Inggil Rejeki,S.Pd. ● Sekretaris Umum: Risty Apriliyani, S.Pd dan Jodi Nur Ismawan, S.Pd ● Penyelaras Bahasa: Anwar Rasyid, M.Pd dan Kussariyani, SP ● Redaksi: Erni Setyowati,S.S;, M.Pd; Luqman Novianto,S.Pd.I; Wulan Charismawati,S.Pd, Dony Arsena Bayuaji, S.Sn ● Bank Data: Mahdy, S.Kom ● Fotografer: Miftachul Azis, S.E ● Desain & Layout: Joko Adi Yunarto, S.Pust ● Keuangan: Lis Apriyanti D.A.● Sirkulasi Produks& Iklan: Oki Yanuar Septiana, S.Pd.Jas. Mutualista menerima sumbangan tulisan dalam bentuk opini, cerpen, puisi, pantun, kritik, saran, dan karya lainnya. Sertakan foto dan identitas diri. Jika tulisan merupakan saduran/petikan, cantumkan sumberny. Karya dapat dikirimkan melelui email mutualista.sch@gmail.com, atau diserahkan langsung pada dewan redaksi. Redaksi berhak mengedit dan mengubah kiriman tanpa merubah tujuannya.

daftar isi

TERAS OASE PARENTING OPOR LEMBUD KHASANAH SENI MATRIKS KRONIKA

2 Child Friendly Schools 3 Sekolah Islami Penuh Kasih Sayang 5 Sekolah Ramah Anak 7 Sekolah Humanistic 9 Bersama Mewujudkan Sekolah Ramah Anak 12 International Education Recharging (IER) 2017 di Beijing 15 SD MUTUAL Menabur Benih-Benih Sastrawan 17 Olympicad 2017: 17Prestasi Menembus Awan di Bandar Lampung 19 Gebyar MAPSI SD 19 Kota Magelang Tahun 2017 21 Mengantisipasi Punishment di Sekolah 23 Memupuk Kelekatan Pada Anak 24 Menjaga Amanah 25 Mengamati Sekolah Ideal 27 Budaya Ramah 28 Semarak Karnaval 2017 29 Mengubah Satuan Kecepatan 30 KPI IPA Trip to Bosscha 32 Lomba Lukis dan Roadshow Perpustakaan Nasional 33 Belajar Berhaji Melalui Manasik Haji 35 Piknik Asyik Keluarga Besar SD MUTUAL 38 SD MUTUAL Mengenal Pajak 40 Semangat SD MUTUAL Memperingati Kemerdekaan Ri Ke-72 42 Semarak Idul Adha 43 Gerakan Makan Sehat SD MUTUAL 44 Masa Orientasi Siswa (MOS) Ala SD MUTUAL 46 Kampanye Imunisasi Mr 48 Be Honest 49 Tradisi “Si Manis” Pada Sistem Operasi Android 51 Cangkriman 52 Cerpen Maestro Dekil 54 Kembang Perdamaian 55 Lukisan Tari Merak 56 Bapak Surachmad: Karyawan Yang Dedicated 57 Prestasi Adalah Hobi yang Ditekuni 58 Gerakan Literasi Sekolah 60 SD MUTUAL Penerang Masa Depanku 62 Tim Robotik Negeri Jiran Bertandang Ke SD MUTUAL 64 Tridente Cup: Kebangkitan SSB HW Mutual 67 Hewan Apakah Aku ?


Salam Redaksi Assalamualaikum wr. wb., semoga keimanan dan kesehatan selalu beserta pembaca Mutualista. Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan berkah, rahman, dan rahim-Nya kepada kita semua. Shalawat dan salam senantiasa teriring kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw, pembuka jalan terang akan indahnya Islam. Pembaca yang budiman, tema edisi kali ini adalah Sekolah Ramah Anak (Child Friendly Schools). Melalui tema ini kita akan mengetahui lebih jauh tentang bagaimana menciptakan rasa peduli, mengerti, dan mencintai anak khususnya di lingkungan sekolah. SD Mutual Kota Magelang merupakan sekolah unggulan di Kota Magelang yang memfasilitasi dan memberdayakan potensi siswa. Sekolah ini memiliki berbagai program yang mendukung potensi siswa agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Pembaca setia Mutualista, Alhamdulillah dengan penuh rasa syukur setelah majalah Mutualista SD Mutual dinobatkan sebagai majalah terbaik pada ajang OLYQ (Olympiade of Al Qur’an, Art and Technology) 2017 di Bandung, Jawa Barat dengan mendapatkan 3 medali emas dan 1 medali perak dalam lomba majalah sekolah. Majalah Mutualista pun kembali menjadi jawara dalam ajang OlympicAD (Olympic Ahmad Dahlan) dan PentasBora tingkat Jawa Tengah tahun 2017 dengan peraihan juara 1 untuk kategori majalah sekolah. Tim redaksi Mutualista kembali berkesempatan kembali berjuang dalam ajang

Mutualista Edisi 11

2

OlympicAD tingkat nasional yang diselenggarakan di Bandar Lampung dan Alhamdulillah medali perak berhasil kami bawa pulang ke SD Mutual tercinta. Sebuah prestasi yang tak mungkin diraih tanpa doa, kerja keras, kerja tim, dan kerjasama berbagai pihak yang telah berkontribusi selama ini. Untuk itu kami ucapkan terima kasih yang tiada terkira dan semoga semakin menambah motivasi untuk semakin berbenah di semua lini, Aamiin.... Pembaca majalah Mutualista, edisi kali ini mengangkat hal-hal yang berkaitan dengan peran sekolah dalam menciptakan situasi dan kondisi sekolah yang menyenangkan. Rubrik tajuk dan isi inti akan mengulas profil sekolah yang islami dan penuh kasih sayang, sedangkan pentingnya sekolah ideal untuk peserta didik akan diulas dalam rubrik opor. Rubrik Sastra Anak akan menyajikan karya-karya cerpen, syair, dan lukisan dari siswa SD Mutual yang sukses menjuarai di dalam ajang lomba tingkat kota sampai nasional. Rubrik Kilmi akan menceritakan kisah dan kiprah alumni serta indahnya kenangan memori masa lalu saat mereka masih berada di lingkungan SD Mutual. Rangkaian kegiatan serta deretan prestasi siswa, guru dan sekolah akan dirangkum dalam rubrik kronika. Tak ketinggalan rubrik sosok akan menampilkan profil pianis cilik dari SD Mutual dan profil pahlawan kebersihan SD Mutual serta masih banyak lagi rubrik menarik lainnya. Sahabat Mutualista yang budiman, kami ucapkan selamat membaca dan menikmati sajian dari kami. Saran, kritik, maupun testimoni selalu kami tunggu dalam upaya perbaikan dan penyempurnaan majalah ini. Kami juga mengundang partisipasi pembaca untuk ikut berkontribusi dalam bentuk ide, tulisan, sponsorship dan lainnya. Jangan lupa untuk selalu meng-update seputar SD MUTUAL dan Majalah Mutualista di www.sdmutual.sch.id maupun di www.majalahmutualista.weebly.com. Terimakasih, Wassalamualaikum wr.wb.

DROP SPOT Majalah MUTUALISTA dapat ditemukan di: Perpustakaan SD Muhammadiyah 1 Alternatif, PDM Kota Magelang, PDM Kabupaten Magelang, Kantor Dinas Pendidikan Kota Magelang, Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Magelang, TK Aisiyah 1-8, TK Pertiwi, MI Muhammadiyah, SMP Muhammadiyah Alternatif, SMP M Plus Gunungpring, SMA Muhammadiyah 1, SMK Muhammadiyah 1, UM Magelang, Perpustakaan Kota Magelang, Perpustakaan Daerah Muntilan, Waiting Room English Institute, LPK Amaliya, Kantor Pajak, Samsat, Polres Jagoan dan alun-alun Magelang, PEMKOT, PEMKAB, Kospin Jasa, BMT LE Syariah, BRI KCP Shopping, Bank Mandiri Kota Magelang, CV Al-Fatiya, Apotek Al-Fatiya, Al-Fatiya Butik dan Toserba, Paris Parfum, Rumah Makan Ayam Goreng Bu Tatik, Integra Variasi Mobil, Radio UNIMMA FM, Radio Tidar FM, Radio Magelang FM, Ruang Tunggu RSU Tidar, RSUD Muntilan, RSJ, dan RST Kota Magelang.

No.11/Th. 9/Desember. 2017


TAJU K

Sekolah Islami Penuh Kasih Sayang Oleh: Mustaqim, S.Pd.I.,M.Pd.

P

embaca yang budiman serta sahabat mutualista yang berbahagia, Perkembangan dunia pendidikan menyebabkan berkembangnya pola pikir mengenai pendidikan. Fenomena kemerosotan akhlaq di masyarakat yang sering kita temui, begitu penting arti sebuah proses pendidikan. Jika ada yang salah, salah satu solusinya adalah kembali kepada konsep pendidikan yang Islami. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengenda­ lian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Alquran dan sunnah Rasulullah Saw tentu menjadi kunci pokok dan paling vital dalam masalah ini. Islam telah memberikan dasar-dasar konsep pendidikan dan pembinaan anak, bahkan sejak masih dalam kandungan . Jika anak sejak dini telah mendapatkan pendidikan Islam, Insya allah ia akan tumbuh menjadi insan yang mencintai Allah dan Rasul Nya serta berbakti kepada orang tuanya. Untuk itu, upaya mendidik anak dalam naungan Islam mendapatkan perhatian yang sangat serius. Sudah tercantum dalam Al quran “Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikatmalaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.â€? (QS. At Tahrim: 6) Dalam rangka mengamalkan ayat tersebut serta sukses dalam pendidikan anak-anak di sekolah, guru dan orang tua sudah sepatutnya back to basic, kembali kepada pedoman hidup Islami dengan memperhatikan perkara-perkara berikut ini :

1. 2. 3. 4.

5.

Mendorong anak untuk membaca dan menghafal Al-Qur’an Mendorong anak untuk menghafal haditshadits Nabi SAW. Mendorong anak untuk menghayati ciptaan-ciptaan Allah SWT yang tampak disekelilingnya. Mendorong anak untuk melaksanakan shalat pada waktunya, sejak berumur tujuh tahun. Orang tua benar-benar menjadi panutan pada saat menemaninya menuju masjid untuk melaksanakan shalat. Mengajarkan kepada anak tentang pentingnya mencintai Allah SWT beserta Rasul-Nya dan keutamaan-keutamaan lainnya seperti : taubat, sabar, syukur, memiliki harapan, bertawakkal kepada Allah dan ikhlas.

Banyak terjadinya kekerasan terhadap anak di Indonesia semakin memprihatinkan. Pemberitaan mengenai kekerasan terhadap anak marak diberitakan yang sangat memprihatinkan. Hal ini, tentu mengejutkan bagi kita. Kita tahu bahwa sekolah merupakan tempat yang aman bagi anak. Hal tersebut akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan karakter anak seperti contoh, anak akan berkarakter keras, acuh tak acuh, penakut dan masih banyak lagi. Pendidikan ramah anak adalah suatu pendekatan dalam proses pembelajaran yang mengutamakan nilai humanistik yang disebut juga mendidik anak dengan pendekatan kasih sayang. Anak tidak lagi dijadikan obyek pembelajaran namun sebagai subyek pembelajaran, dimana orang tua dan guru hanya sebagai pengarah dan pembimbing bagi mereka. Dengan kata lain bahwa pendidikan ramah anak adalah pengembangan pembelajaran No.11/Th. 9/Desember. 2017

3


T AJ U K

Pendidikan yang ramah anak yang berkasih sayang harus dimulai dari unit terkecil sebuah negara, yaitu keluarga.

4

yang humanistik pada anak dan berusaha mengubah suasana belajar menjadi lebih menyenangkan dengan memenuhi atau mendukung hak anak serta memadukan potensi fisik, psikis dan mental anak dengan pendekatan kasih sayang baik dalam keluarga, sekolah, masyarakat, dan negara. Dalam pendidikan Islam, pendidikan ramah anak itu sudah ada dari dulu. Sebab dalam pendidikan Islam anak merupakan anugrah terindah dari Allah Swt yang memiliki banyak potensi, bakat dan semua itu sudah jelas dijamin oleh Allah Swt yang harus dididik dengan penuh kasih saying, diarahkan dengan penuh kesadaran, dan difasilitasi untuk berkembangnya maksimal. Hakikat perlindungan anak dalam Islam adalah penampakan kasih sayang, yang diwujudkan kedalam pemenuhan hak dasar dalam proses perkembangannya hingga ia dewasa dan mampu mandiri hidup di dunia dengan baik. Dalam diri orang tua, Allah menanamkan perasaan cinta dan kasih sayang terhadap anaknya. Perasaan cinta dan kasih sayang yang diwujudkan dalam bentuk pemenuhan kebutuhan anak baik jasmani maupun rohani, serta melindungi anak dari setiap tindak kekerasan dan diskriminasi akan berpengaruh baik pada tumbuh kembang anak sehingga anak memiliki mental yang kuat dan tangguh, dan modal untuk meraih keberhasilan dan kesuksesan kelak dikemudian hari. Firman Allah dalam surat Ali Imran “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena No.11/Th. 9/Desember. 2017

itu maafkanlah mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kamudian apabila kamu telah membulat tekad, maka bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orangorang yang bertakwa kepada-Nya.� (QS. Ali-Imran : 159) Pendidikan yang ramah anak yang berkasih sayang harus dimulai dari unit terkecil sebuah negara, yaitu keluarga. Setiap keluarga harus menjadi lembaga pendidikan pertama yang dikenal anak. Di sana mereka tumbuh dan berkembang, sesuai dengan potensi dan kemampuannya. Mereka tumbuh dalam kedamaian dan limpahan kasih sayang. Dan suasana ini harus berlanjut ke lembaga pendidikan yang mereka masuki. Untuk mewujudkan pendidikan yang ramah anak, orang tua dan guru harus mengubah paradigma berpikirnya, bahwa pendidikan itu harus berpusat pada ( k e p e n ti n g a n ) a n a k . Artinya, proses pendidikan dan pembelajaran harus membuat anak nyaman dan bahagia. Karena sesungguhnya pendidikan anak bukan untuk mengakomodasi ambisi orang tua, bukan juga untuk menaikkan prestise sekolah. Pendidikan yang ramah anak menjadikan guru sebagai orang tua murid. Artinya, guru bukan orang tua kedua bagi murid, tapi orang tua. Sehingga sebagai orang tua, tentu saja guru akan memberikan yang terbaik dari apa yang dia miliki. Agar suasana konduksif tersebut tercipta, maka ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan, terutama Program sekolah yang sesuai, Lingkungan sekolah yang mendukung, Sarana-prasarana yang memadai. Konsep pendidikan ramah anak yang berkasih sayang secara umum maupun dalam perspektif pendidikan Islam, baik dalam proses dan pola, keduanya dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat dengan menggunakan pendekatan kasih sayang dan berbasis humanistik dengan tujuan yang sama yaitu, membentuk anak berkarakter positif (berakhlakul karimah). Bagaimana dengan pendidikan anak kita?


ISI INT I

SEKOLAH RAMAH ANAK dilarang memperlakukan anak dengan mengabaikan pandangan mereka secara diskriminatif, termasuk labelisasi dan penyetaraan dalam pendidikan bagi anak - anak yang menyandang cacat.” Untuk merealisasi apa yang menjadi amanat dunia lewat Konvensi Hak Anak dan Pemerintah Indonesia dalam UUD 1945, maka Pemerintah Kota Magelang sebagai bagian dari Pemerintah Indonesia Oleh: juga langsung menindak lanjuti Dra. Wulandari W, MM (Kepala Dinas Pemberdayaan a p a y a n g s u d a h d i r a ti fi k a s i Perempuan,Perlindungan Anak, tersebut, dengan mencanangkan Pengendalian Penduduk dan KB Kota Kota Magelang sebagai Kota Magelang) Menuju layak anak tahun Disadari atau tidak data 2010, wajib semua jajaran baik kekerasan terhadap anak dari Pemerintah, Masyarakat, Dunia tahun ke tahun makin meningkat, Usaha bergerak secara holistik i ni sang at mem p rih ati n kan , integratif melindungi hak anak, padahal hak anak harus dilindungi, termasuk anak yang berada di jelas tertera dalam Pasal 28 B (2) sekolah, untuk itu Pemerintah Undang - Undang Dasar 1945 juga mencanangkan beberapa menyebutkan bahwa “Setiap sekolah dari TK, SD, SLTP dan anak berhak atas kelangsungan SLTA sebagai Sekolah menuju hidup, tumbuh, dan berkembang S e k o l a h R a m a h A n a k p a d a serta berhak atas perlindungan tahun 2014, yang didefinisikan dari kekerasan dan diskriminasi.” sebagai sekolah yang bergerak Hal ini dipertegas dalam Pasal 54 berlandaskan kepentingan yang Undang - Undang Perlindungan terbaik untuk anak, menyediakan Anak, yang menyatakan “Anak di kondisi sosial, fisik dan emosional dalam dan di lingkungan sekolah yang tepat untuk mempromosikan wajib dilindungi dari tindakan pembelajaran dan pembaruan kekerasan yang dilakukan oleh identitas. Lingkungan sekolah ini guru, pengelola sekolah atau dimaksud untuk melindungi hak Teman - temanya di dalam sekolah anak menuju pada realisasi potensi yang bersangkutan, atau lembaga terbaik mereka di dalam dan di luar pendidikan lainnya.” Pasal 70 ayat sekolah. Pilar – pilar sekolah ramah (2) menyebutkan “Setiap orang anak, proaktif inklusif, efektifitas secara akademis dan relevan

dengan kebutuhan anak, sehat, aman dan melindungi, responsif gender serta memungkinkan adanya partisipasi keluarga dan komunitas.. Untuk menciptakan sekolah yang ramah bagi anak ada beberapa hal yang harus dipenuhi antara lain : 1. Perasaan aman dan nyaman dalam belajar 2. Metode pembelajaran yang menyenangkan dan mudah di pahami 3. Iklim kompetisi yang sehat dalam berprestasi 4. I k l i m a k a d e m i s y a n g mendukung adanya kajiankajian kritis dalam forumforum diskusi kecil diluar jam pelajaran. Penerapan sekolah ramah anak (SRA) dapat dilakukan dengan cara, antara lain : 1. Belajar bersama sebagai suatu komunitas belajar 2. Bersama-sama dengan siswa dalam membuat peratuan sekolah dalam arti siswa dilibatkan dalam pembuatan peraturan sekolah. 3. Menempatkan anak sebagai pusat pembelajaran 4. M e n d o r o n g p a r ti s i p a s i anak dalam belajar, dengan memberikan 5. k e b e b a s a n a n a k d a l a m berkreasi dan mengeluarkan pendapat. 6. Guru memiliki minat untuk memberikan layanan pendidikan yang 7. t e r b a i k d e n g a n ti d a k

No.11/Th. 9/Desember. 2017

5


IS I IN T I membeda-bedakan status sosial anak didiknya. harus mahal tetapi sesuai dengan kebutuhan Membiasakan anak bertoleransi dengan temananak. Adanya zona aman dan selamat ke temannya dengan sekolah, adanya kawasan bebas reklame rokok, 9. menghormati yang lebih tua dan menyayangi pendidikan inklusif juga merupakan faktor yang yang lebih muda. diperhatikan sekolah. 10. Menghindari hukuman yang tidak rasional dan Berkaitan dengan Sekolah Ramah Anak, menggantinya dengan hukuman yang edukatif. Pemerintah Kota Magelang juga mengembangkan 11. aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. lingkungan lain yang ramah anak seperti Kecamatan, Dalam usaha mewujudkan Sekolah Ramah Kelurahan bahkan sampai RW menuju ramah anak, Anak perlu didukung oleh berbagai pihak ke depan akan dikembangkan lagi kondisi agar Sekolah dapat menciptakan suasana ramah anak sampai kelompok terkecil yang konduksif sehingga anak merasa dalam masyarakat yaitu keluarga, nyaman dan dapat mengekspresikan selain lembaga yang ramah anak Anak adalah aset potensinya. Agar suasana di Tingkat Kota, Kecamatan, konduksif tersebut tercipta, maka keluarga, masyarakat, kelurahan juga dibentuk Forum bangsa didiklah ada beberapa aspek yang perlu Anak yang mengadopsi nama – dengan penuh kasih diperhatikan, terutama: nama berdasarkan aspirasi anak 1. Program sekolah yang sayang, agar bahagia seperti Forum Anak “Obama“ sesuai dan menemukan cinta ( Organisasi Bocah Magelang Program sekolah dalam kehidupanya, ) dll, untuk perlindungan seharusnya disesuaikan Kesehatan anak maka juga jangan didik dengan dengan dunia anak, dicanangkan Puskesmas a r ti n y a p r o g r a m kekerasan karena anak Ramah Anak. Kami semua sadar akan mati sebelum disesuaikan dengan tahaptanggung jawab melindungi hak berkembang. tahap pertumbuhan dan anak tidak hanya tanggung jawab perkembangan anak.yang sekolah, namun keluarga adalah pilar utama adalah partisipasi aktif utama perlindungan anak, agar anak anak terhadap kegiatan yang dapat tumbuh, berkembang secara optimal diprogramkan. dapat menjadi anak Indonesia yang tangguh. 2. Lingkungan sekolah yang mendukung Kompetitif dan mandiri, dengan tetap memegang Suasana lingkungan sekolah seharusnya teguh karakter bangsa Indonesia sebagai bangsa yang menjadi tempat bagi anak untuk belajar tentang mengakui keragaman , beretika ,dan mempunyai ciri kehidupan. Bahkan UNESCO menyatakan “Right khas yaitu bangsa yang ramah. to play” (hak bermain). Demikian sekilas mengenai apa itu sekolah 3. Sarana-prasarana yang memadai ramah anak, semoga coretan ini dapat lebih Sarana-prasarana utama yang dibutuhkan memberikan pengetahuan bagi kita semua tentang adalah yang berkaitan dengan kebutuhan apa itu sekolah ramah anak. pembelajaran anak. Sarana-prasarana tidak 8.

6

Profil Penulis

NAMA : Dra. Wulandari W, MM Tempat, Tgl lahir : Purworejo, 25 September 1962 Alamat : Jl. Sunan Kalijogo V/8 Magelang Kelurahan Jurangombo Selatan Kec. Magelang Selatan Kota Magelang Email : wulandari_wcc@yahoo.co.id Jabatan : Ka .Dinas Pemberdayaan Perempuan,Perlindungan Anak,Pengendalian Penduduk dan KB Kota Magelang

No.11/Th. 9/Desember. 2017


ISI INT I

Pendahuluan

SEKOLAH

HUMANISTIC Oleh: Arie Supriyatno

Dosen FKIP Universitas Muhammadiyah Magelang Email: supriyatna_56@ummgl.co.id

Sekolah ramah anak (SRA) merupakan pendekatan dalam proses pembelajaran yang mengutamakan nilai humanistic (mendidik anak dengan pendekatan kasih sayang). Anak tidak lagi dijadikan objek pembelajaran, namun sebagai subjek pembelajaran, di mana orang tua dan guru hanya sebagai pengarah dan pembimbing bagi anak didik. Melalui pendekatan ini guru menyelenggarakan pembelajaran yang humanistik dan berusaha mengubah suasana belajar menjadi lebih menyenangkan tanpa mengabaikan hak anak. Guru memadukan potensi fisik, psikis, dan mental anak dengan pendekatan kasih sayang baik dalam keluarga, sekolah, maupun di luar sekolah.

Membangun sekolah, hakikatnya adalah membangun keunggulan sumber daya manusia. “Sayangnya banyak sekolah yang sadar atau tidak, malah membunuh banyak potensi siswa didiknya” ujar Chatib (2009), Konsultan Pendidikan dan Penulis bestseller Sekolahnya Manusia, Gurunya Manusia, dan Orangtuanya Manusia. Banyak siswa yang mengalami kebingungan dalam menerima pelajaran dan tidak mampu mencerna materi pelajaran yang diberikan guru, tapi justru siswa yang dituduh “bermasalah”. Ternyata ini hanya ketidaksesuaian gaya mengajar guru dan gaya belajar siswa. Padahal, apabila gaya mengajar guru sesuai dengan gaya belajar siswa dan menjadikan proses pembelajaran yang menyenangkan, menarik, dan memotivasi siswa, semua pelajaran akan terasa mudah. Belakangan ini telah bermunculan sekolahsekolah baik untuk anak usia prasekolah maupun Sekolah Dasar. Semua menawarkan berbagai macam program ciri khasnya. Ada sekolah dengan kurikulum internasional, kurikulum nasional plus, bilingual, sekolah alam, sekolah asrama (boarding school) dan masih banyak lagi. Mereka menawarkan program yang dianggap sebagai program unggulan. Dalam tulisan ini, penulis tidak membahas sekolah dengan ciri khas seperti di atas, namun penulis akan memaparkan mengenai Sekolah Ramah Anak (SRA). SRA adalah sekolah/madrasah yang secara sadar berupaya menjamin dan memenuhi hak-hak anak dalam setiap aspek kehidupan secara terencana dan bertanggung jawab. Prinsip utama SRA adalah nondiskriminasi kepentingan, hak hidup, serta penghargaan terhadap anak. Hal ini sesuai bunyi pasal 4 UU No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak yang menyebutkan bahwa anak mempunyai hak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Berpartisipasi di sini dijabarkan sebagai hak untuk berpendapat dan didengarkan suaranya. Karena SRA adalah sekolah yang terbuka dalam melibatkan anak untuk berpartisipasi dalam segala kegiatan, kehidupan sosial, serta mendorong tumbuh kembang dan kesejahteraan anak, maka guru juga harus mampu mengubah pembelajaran No.11/Th. 9/Desember. 2017

7


IS I IN T I paradigma lama dengan pembelajaran paradigma baru yang menyenangkan. Melalui cara tersebut, terciptalah sebuah sekolah yang dalam proses belajarnya, guru memandang semua siswa pandai dan cerdas sesuai potensinya. Di dalam kelas, saat pembelajaran suasana selalu hidup dan menyenangkan. Para siswa, merasakan semua pelajaran yang diajarkan mudah dan menarik. Dan yang tidak kalah menariknya adalah saat keluar dari kelas semua siswa mendapatkan pengalaman pertama yang luar biasa dan tak terlupakan.

Bagaimana mewujudkan SRA?

8

SRA dapat terwujud melalui peningkatan sinergi antara keluarga, masyarakat, dan pihak sekolah. Menurut Chatib (2013), jika paradigma orangtua tidak sama dengan paradigma sekolah, biasanya banyak konflik antara keduanya dan yang menjadi korban adalah anak kita. Oleh karena itu keluarga yang ideal, harmonis, dan sehat dapat mendukung perkembangan anak. Sekolah yang ramah anak harus dimulai dari unit terkecil sebuah negara, yaitu keluarga. Setiap keluarga harus menjadi lembaga pendidikan pertama yang dikenal anak. Di rumah, anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan talenta dan kemampuannya. Mereka tumbuh dalam kedamaian dan limpahan kasih sayang. Suasana ini harus berlanjut di sekolah. Demikian pula keadaan fisik maupun psikis sekolah juga berpengaruh besar terhadap perkembangan anak. Sekolah yang ideal harus memiliki infrastruktur dan sarana yang memadai, sebagai syarat standar pelayanan minimal. Demikian pula penataan ruang bermain dan belajar anak harus dibuat senyaman mungkin. Selama ini yang kita tahu belajar di sekolah adalah duduk tenang di bangku, mendengarkan penjelasan guru, lalu mengerjakan tugas. Sebenarnya ada hal yang jauh lebih menarik minat belajar anak, daripada duduk di bangku. Guru bisa membiarkan mereka belajar atau mengerjakan segala sesuatu di lantai. Hal ini dapat mengurangi kejenuhan dan mengendurkan otot-otot yang tegang, mengingat kemampuan konsentrasi siswa terbatas, kira-kira 1 menit dikalikan usianya. Oleh karena itu, anak-anak tidak boleh kita paksa untuk No.11/Th. 9/Desember. 2017

Biarkan siswa bebas memilih apa yang mereka suka, dalam bermainnya sekalipun, kita masih bisa mengajaknya belajar, hanya saja proses belajar gunakan metode permainan atau games. terpancang pada satu tempat saja (Chatib, 2015). Banyak kasus kita jumpai pada proses pembelajaran SD kelas awal, pada saat guru sedang menerangkan, ada anak yang jalan-jalan, berlari ke belakang memilih bermain. Kita tidak dapat dengan serta merta menariknya untuk kembali memperhatikan atau mengkondisikan siswa pada posisi semula. Biarkan siswa bebas memilih apa yang mereka suka, dalam bermainnya sekalipun, kita masih bisa mengajaknya belajar, hanya saja proses belajar gunakan metode permainan atau games. Hal lain yang tak kalah penting adalah ruang bermain baik indoor maupun outdoor. Usahakan agar tetap memperhatikan keleluasaan anak-anak, mudah bergerak atau berpindah, tidak berjubel, dan penempatan mainan tetap dapat dijangkau. Untuk area bermain outdoor sebaiknya lebih memperhatikan keselamatan anak. Halaman tempat bermain tidak dibuat keras dan lebih baik ditanami tanaman atau pepohonan untuk menghindari benturan yang fatal. Referensi C h a ti b , M u n i f . 2 0 1 5 . K e l a s n y a M a n u s i a (Memaksimalkan fungsi Otak Belajar dengan Manajemen Display Kelas). Bandung: PT. Mizan Pustaka. -------- 2012. Orangtuanya Manusia (Melejitkan Potensi dan Kecerdasan dengan Menghargai Fitrah Setiap Anak. Bandung: PT. Mizan Pustaka. -------- 2011. Gurunya Manusia (Menjadikan Semua Anak Istimewa dan Semua Anak Juara). Bandung: PT. Mizan Pustaka. ------- 2009. Sekolahnya Manusia (Sekolah Berbasis Multiple Intelligences di Indonesia. Bandung: PT. Mizan Pustaka.


ISI INT I

Bersama Mewujudkan Sekolah Ramah Anak

Oleh: Choirul Bariyah, S. T., M. T

(Dosen Program Studi Teknik Industri, Universitas Ahmad Dahlan)

Anwar Rosyid, S. Sos., M. Pd

(Guru SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang)

Setiap orang tua pasti merasa lega sekaligus bangga ketika menatap sang buah hati melangkah penuh semangat menuju sekolah di pagi hari. Namun, apabila gambaran suasana melegakan tersebut suatu hari berubah sehingga buah hati kita tiba-tiba enggan ke sekolah dengan berbagai alasan, maka ada baiknya kita coba mencari tahu sebabnya dengan jalan yang bijaksana. Ada banyak hal yang bisa menjadi latar belakang perubahan semangat mereka, baik kondisi kesehatan, situasi di rumah, situasi di sekolah, interaksi dengan guru, interaksi dengan teman, dan sebagainya.

Kenyataannya ada banyak kejadian di sejumlah sekolah bahwa anak mengalami perubahan motivasi sekolah karena hal-hal yang ada di lingkup sekolah. Perubahan yang membuat anak merasa tidak nyaman, baik yang berkaitan dengan sesama anak didik, dengan guru, dengan beban belajar, dan sebagainya. Banyak berita di media cetak maupun elektronik yang mengungkap tentang kasus bullying di berbagai sekolah dari berbagai tingkatan pendidikan, baik yang dilakukan oleh teman, oleh kakak tingkat maupun oleh guru. Kondisi tersebut tentu saja tidak kondusif untuk perkembangan anak bahkan dapat mengakibatkan trauma pada korban bullying, sehingga semaksimal mungkin kejadian-kejadian serupa harus dihindarkan. Idealnya anak-anak diberikan suasana yang tenang, tenteram/sejahtera selama menjalani proses pembelajaran. Kesejahteraan ini meliputi domain kognitif, emosional, fisik, sosial, dan spiritual. [1] Menurut Kementerian Pemberdayaan Wanita dan Perlindungan Anak, anak Indonesia adalah generasi harapan bangsa yang kelak diharapkan mampu menjadi penerus keberlanjutan perjalanan bangsa Indonesia. Setiap anak, baik anak orang miskin atau kaya, anak kota ataupun desa, anak laki-laki maupun perempuan, serta anak berkebutuhan khusus berhak mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya. Sekolah merupakan tempat anak-anak belajar yang memegang peranan penting dalam proses pendidikan anak, karena waktu bagi anak berada di sekolah memiliki porsi yang cukup besar yaitu sekitar 1/3 dari waktu yang dimiliki anak-anak untuk semua aktivitasnya. Dibutuhkan pengelolaan sekolah yang baik sehingga mampu memberikan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan dan perkembangan anak. Karenanya sangat dibutuhkan sekolah yang mampu memberikan rasa nyaman serta keamanan bagi anak. Kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dengan konsep ‘Sekolah Ramah Anak’. Istilah pendidikan ramah anak disepakati untuk mewadahi satuan pendidikan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, program terkait di Kemenkokesra, Kementerian Sosial, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Sekolah No.11/Th. 9/Desember. 2017

9


IS I IN T I perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi [2].

Area Realisasi Sekolah Ramah Anak

10

Setiap anak, baik anak orang miskin atau kaya, anak kota ataupun desa, anak laki-laki maupun perempuan, serta anak berkebutuhan khusus berhak mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya

ramah anak merupakan sekolah inklusif yang harus menyediakan kesempatan pendidikan yang sama bagi setiap anak termasuk anak berkebutuhan khusus. Salah satu fokus UU Perlindungan Anak Nomor 35 Tahun 2014 adalah pencegahan kekerasan dan perlindungan anak berbasis sekolah. Sekolah Ramah Anak menjadi upaya penyelesaian penghapusan kekerasan berbasis sekolah. Sekolah Ramah Anak merupakan model sekolah yang memastikan setiap anak secara inklusif berada dalam lingkungan yang aman, nyaman secara fisik, sosial, psikis, dan dapat hidup serta tumbuh dan berkembang dan berpartisipasi secara wajar sesuai fase perkembangannya, serta mendapatkan

No.11/Th. 9/Desember. 2017

Seperti yang dijelaskan Komite Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dalam laman website kpai. go.id bahwa area realisasi Sekolah Ramah Anak meliputi [2]: 1. Area relasi/hubungan sehari-hari Area ini meliputi hubungan/relasi antara guru, murid, tenaga kependidikan, serta masyarakat sekitar harus adil dan setara. 2. Manajemen dan Peraturan Sekolah Pengelolaan dan perumusan peraturan sekolah hendaknya dalam perspektif perlindungan anak 3. Sarana, Prasarana dan Lingkungan Sekolah Sarana, Prasarana dan Lingkungan yang disediakan sekolah hendaknya mendukung keamanan dan kebutuhan anak. 4. Kurikulum dan Kebijakan Penyusunan kurikulum dan kebijakan sekolah hendaknya mengacu pada kepentingan terbaik pada anak. Dalam pengelolaannya, Sekolah Ramah Anak membutuhkan banyak fasilitas serta pendekatan yang baik untuk dapat menanamkan nilai-nilai yang baik pada anak didik. Berikut ini adalah sejumlah hal yang ditekankan untuk disediakan dan dilaksanakan dalam Sekolah Ramah Anak [3]: 1. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), disediakan fasilitas kesehatan untuk memberikan layanan yang diperlukan bagi kesehatan anak. 2. P e r ilak u Be r sih dan S e hat , p en ti n g untuk diajarkan kepada anak didik untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan seperti mencuci tangan, minum air yang layak konsumsi, membuang sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan toilet, dan sebagainya. 3. Pangan dan Jajanan Sehat, hendaknya makanan yang disediakan tidak mengandung bahan yang berbahaya bagi kesehatan anak. Di samping itu sekolah harus memberikan edukasi kepada anak tentang bagaimana memilih makanan dan minuman serta jajanan yang sehat. 4. Sekolah Kejujuran, dalam hal ini sekolah ramah anak juga harus mengajarkan perilaku


ISI INT I jujur pada diri anak sejak usia dini. 5. Madrasah Insan Cendekia, sekolah ramah anak diupayakan untuk meningkatkan akhlak dan budi pekerti yang baik pada anak, seperti diajarkan untuk menghormati orang tua seperti ayah, ibu, serta guru. 6. Sekolah Berkarakter, perlu ditanamkan pentingnya memiliki karakter positif, budi pekerti yang baik serta cinta tanah air. 7. Sekolah bebas rokok dan NAPZA, hal ini untuk melindungi anak-anak dari pengaruh buruk rokok dan NAPZA pada anak baik dari sisi kesehatan jasmani/ fisik maupun kesehatan mental dan ruhaninya. 8. Di Sekolah Ramah Anak perlu disediakan : • Ruang konseling sebagai wadah bagi anak untuk berkonsultasi. Selain kesehatan fisik, anak juga harus terjamin dalam kesehatan mentalnya. Kesehatan mental adalah bagian dari kesehatan secara keseluruhan dan tidak dapat dipisahkan dengan kesejahteraan manusia (wellbeing). [4] • Ruang kreativitas untuk mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki. • Lapangan olahraga dan area bermain, • Tempat ibadah 9. Sekolah Ramah Anak adalah sekolah yang aman dari bencana, bangunan sekolah yang kokoh sehingga mampu melindungi anak dari terjadinya bencana. 10. Sekolah Adiwiyata, di mana sekolah ramah anak menanamkan kesadaran pada anak untuk turut melestarikan lingkungan 11. Sekolah Ramah anak adalah sekolah yang bebas dari kekerasan baik kekerasan guru kepada anak didik, kekerasan pada sesama teman maupun kekerasan masyarakat lingkungan sekolah. 12. Sekolah Ramah Anak adalah sekolah hebat karena di dalamnya dapat dikembangkan prestasi yang optimal. Upaya pembentukan Sekolah Ramah Anak bukan semata hanya menjadi tugas dari pihak pengelola sekolah, akan tetapi juga membutuhkan keterlibatan aktif dari orang tua siswa. Seperti digariskan dalam Islam bahwa anak merupakan tanggung jawab orang tua. Orang tua harus mendidik anak dimulai sejak usia dini bahkan sejak dalam kandungan. Dalam Islam diatur bahwa dalam

pendidikan anak perlu ditanamkan: 1. Nilai-nilai Tauhid (Keesaan Allah) 2. Nilai-nilai Ma’rifatullah (Mengenal Allah) Di samping itu juga ditanamkan pembinanan akhlak dan perilaku yang meliputi: sikap hormat kepada kedua orang tua dan pihak yang lebih tua, sayang kepada yang lebih muda, adab makan dan minum, adab berjalan, berpakaian, berbicara, serta adab lain yang pada prinsipnya membentuk perilaku yang baik dan mulia pada diri anak. Keberhasilan Sekolah Ramah Anak senantiasa membutuhkan partisipasi dan kerjasama dari banyak pihak seperti guru, orang tua/wali, masyarakat, alumni serta pelaku dunia usaha. Dengan kerjasama yang baik serta dukungan yang maksimal maka dapat dicapai terwujudnya anak Indonesia yang berkualitas baik dari akhlak dan perilakunya, kesehatan fisik dan mentalnya, prestasi akademik, serta prestasi dalam bidang yang lain. Daftar Referensi : 1. The Wellbeing Framework For School, NSW Department of Education an Communities, 2015 2. www.kpai.go.id, diakses hari Jumat 22 Oktober 2017 pukul 14.00 WIB. 3. Panduan Sekolah Ramah Anak, Deputi Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, 2015 4. Wellbeing in Primary Scholl Guidlines for Mental Health Promotion, Department of Education and Skils/Health Service Executive/ Department of Health, Ireland, 2015

No.11/Th. 9/Desember. 2017

11


S EKO L A H

INTERNATIONAL EDUCATION RECHARGING (IER) 2017 DI BEIJING

12

Sejak awal didirikan SD Mutual Kota Magelang memang bermimpi untuk mewujudkan sebagai sekolah yang tidak hanya bermain lokal saja tetapi berupaya terus untuk ikut menyemarakkan menjadi sekolah yang menyelenggarakan pelayanan Global School atau pendidikan yang mendunia. Berbagai upaya dilakukan oleh keluarga besar SD Muhammadiyah I Alternatif Kota Magelang agar SD ini benar-benar dikenal dan diperhitungkan di dunia. Mulai program pembelajaran yang sangat edukatif yang melayani pendidikan multi aspek, metode pembelajaran para guru yang terus berinovatif, hingga fasilitas yang terus berbenah untuk menjadikan sekolah dengan sarana yang berstandar nasional bahkan Internasional. Guna mendukung program itu, Kepala SD Mutual Kota Magelang Mustaqim, S.Pd.I.,M. Pd menjadi salah satu wakil dalam program International Education Recharging (IER) to Beijing

pada Senin-Selasa, 25 September-3 Oktober 2017 dengan aneka kegiatan. Diawali dengan kegiatan Preliminary and Practical Chinese hingga visiting Program ke sekolah-sekolah dari SD-SMK Beijing semua diikuti dengan lancar dan menyenangkan. Kegiatan IER ini digagas oleh Pimpinan Wilayah DKI Jakarta dengan peserta kepala sekolahkepala sekolah potensial yang terpilih dari seluruh Indonesia dari Sumatera hingga Papua semua sebanyak 30 Kepala Sekolah dengan pendampingan penuh oleh Prof. DR. Imam Robandi, M.Eng Guru Besar ITS Surabaya. “Kalah Cerdas menang gigih, Kalah pintar menang jumlah� barangkali inilah kalimat yang cocok sementara ini terkait dengan Negeri Tirai Bambu Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Seperti yang kita ketahui, jika disbanding dengan Jepang mungkin masih tertinggal sangat jauh, tapi banyak hal yang bisa dipelajari dari RRT. Bangsa yang

Temple of Heaven yang sangat menawan

Fasilitas olahraga yang lengkap

No.11/Th. 9/Desember. 2017

Oleh: Mustaqim, S.Pd.I., M.Pd.


SEKOLA H menghargai sejarah, Bangsa dengan kebudayaan yang sangat tinggi dan Negara yang penuh kerja keras untuk selalu memajukan bangsanya. The Great Wall atau tembok raksasa, The Summer Palace, Temple of Heaven yang menjadi icon budaya dalam deretan keajaiban dunia. Nilai Karakter Pendidikan RRT Pendidikan di China sangat kompetitif, termasuk sistem kaum suku mayoritas dan minoritas yang memiliki perbedaan membuat pendidikan di China memiliki ciri khas sendiri. Memiliki karakter yang disiplin, terdidik, dan berbudaya menjadi dominan dalam tujuan pendidikan di China. Saat ini, banyaknya program studi serta beasiswa yang banyak digelontorkan China menjadikan pendidikan di China semakin maju. Sistem sentralisasi pendidikan juga turut berpengaruh dalam perkembangan pendidikan di China, semua standar isi, standar sarana, pengelolaan semuanya dikendalikan oleh negara. Pemerataan pendidikan juga berjalan dengan baik, hal itu dibuktikan dengan banyaknya fasilitas beasiswa bagi kaum minoritas dan juga rakyat miskin semua dikendalikan oleh pemerintah. Setiap anak adalah bintang Bila dipahami lebih lanjut, pendidikan di China sebenarnya hampir sama dengan konsep pendidikan Islam yang menaruh perhatian penuh proses perkembangan anak dengan sangat baik.

Setiap anak adalah bintang, setiap anak memiliki fitrah, memiliki potensi dan bakat masing-masing yang harus dimaksimalkan agar menjadi manusia yang berbudaya. Mereka menanamkan sejak dini kedisiplinan, kerapian, kebersihan, serta tanggung jawab dengan baik. Setiap siswa dibina sesuai minat dan bakatnya. Anak yang suka musik, mereka bina agar bakatnya berkembang dalam dunia musik. Siswa yang berbakat bidang olahraga mereka bina disertai fasilitas yang lengkap. Hampir tidak ada siswa yang menganggur, tidak memiliki kegiatan. Semua sibuk dengan aktifitasnya masing-masing. Setiap anak memiliki bakat dan potensi Semua anak memiliki bakat dan potensi yang luar biasa. Hal ini juga sangat diyakini dalam pendidikan di China, mereka memfasilitasi semua siswa dengan sangat memadai. Kolam renang, lapangan sepak bola, futsal, basket, arena senam semua tersedia dengan sangat baik. a.

Kurikulum terarah Konsep pendidikan dengan kurikulum yang terarah pasti akan memberikan kemajuan yang nyata bagi suatu bangsa. Di Indonesia kurikulum pendidikan yang selalu berganti-ganti akhirnya membuat sistem pendidikan di Indonesia berjalan agak lambat. Belum lagi masalah anggaran biaya tentu menelan biaya yang tidak sedikit. Satu tujuan belum tercapai, sudah berganti dengan kurikulum yang baru. Sistem pendidikan di Indonesia harus terus dibenahi agar lebih baik.

13

Lingkungan pendidikan yang bersih

Kerjasama Pendidikan

No.11/Th. 9/Desember. 2017


S EKO L A H Di China, sistem pendidikan yng berjalan semua sentral diatur oleh negara. Pendidikan di China terdiri atas empat sektor yaitu basic education,technical dan vocational education,higher education dan adult education. Di samping itu juga terdapat pendidikan prasekolah yang materinya meliputi permainan, olah raga, kegiatan kelas, observasi, pekerjaan fisik, serta aktivitas sehari-hari. Reformasi yang dilakukan Cina di dunia pendidikan secara langsung mengubah kurikulum sekolah dimana ditekankan pada pengembangan potensi yang dimiliki siswa. kurikulum diarahkan untuk memfasilitasi potensi yang dimiliki siswa agar berkembang o p ti m a l . d i C h i n a ti d a k t e r l a l u menekankan kepada hafalan dan orientasi untuk lulus ujian (kognitif) karena dianggap dapat membunuh karakter anak. 14

b.

Kurikulum Global Satu hal yang sangat menarik lagi bagi saya adalah adanya kurikulum global yang digelorakan China untuk memfasilitasi rakyatnya. Belajar ilmu apapun, akan difasilitasi pemerintah agar si anak kelak mampu berkarya, bahkan menguasai dunianya. Anak yang belajar ekonomi, harapannya menjadi ahli ekonomi dunia, anak yang belajar bisnis, menjadi pengusaha kelas dunia, olahragawan dunia. Itulah motivasi yang selalu ditanamkan sejak dini kepada para siswanya. Semoga di Indonesia semua lini kehidupan rakyatnya memperoleh pendidikan yang terbaik sehingga mampu bersaing di kancah internasional kelak. Semoga Indonesia semakin maju dengan mau belajar dari negara-negara lain yang lebih baik. Bagaimana dengan anda? Sudah siapkah anak-anak kita bersaing di dunia? No.11/Th. 9/Desember. 2017

Belajar ilmu apapun, akan difasilitasi pemerintah agar si anak kelak mampu berkarya, bahkan menguasai dunianya

Great Wall, salah satu keajaiban dunia


SEKOLA H

SD MUTUAL Menabur Benih-Benih Sastrawan Oleh: Ataya Cendana Pambudi (6 Al-Waajidu)

Apresiasi Sastra Siswa SD merupakan salah satu kegiatan tahunan yang diseleggarakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, bekerja sama dengan penerbit DAR!Mizan. Kegiatan ini bertujuan guna menumbuhkan jiwa sastrawan yang kini sudah hampir punah ditelan zaman. Bersamaan dengan kegiatan tersebut, diadakan Konferensi Penulis Cilik Indonesia (KPCI) 2017. Nah, aku akan berbagi pengalaman yang menakjubkan dalam mengikuti Apresiasi Sastra Siswa SD dan Konferensi Penulis Cilik Indonesia. Pagi itu, Kamis, 26 Oktober 2017, aku bersama empat orang lainnya; Lubna Zahira Aqila Rayya (6 Al-Waajidu), Inas Syifa Nabila (4 Al-Haq), dan Ammar Muhammad Chalifah Ganz (4 Al-Haq) terbang ke jakarta untuk mengikuti rangkaian aktivitas dalam rangka Apresiasi Sastra Siswa SD dan KPCI 2017 sampai dengan Sabtu, 28 Oktober 2017. Bertempat di Bogor Icon Hotel and Convention, seluruh peserta melakukan registrasi ulang. Setelah melakukan serangkaian medical check up, para peserta mendapatkan berbagai pernak-pernik yang dikemas dalam sebuah tas. Siang itu juga, dilaksanakan pembagian kamar dan kelompok. Aku sekamar dengan Alexa Aleyda, seorang peserta dari Bekasi, Jawa Barat. Kebetulan, aku, Inas, Ammar, dan Lubna masing-masing berada di kelompok yang berbeda. Jadi, kami dapat belajar berbaur dengan peserta lain, dan tidak selamanya hanya kenal dengan peserta sekota seprovinsi. Malam pertama merupakan malam keakraban (makrab) dan malam pengarahan.

Disanalah tercipta hubungan yang baik antar peserta. Hari kedua, hari yang m-e-n-e-g-a-n-g-k-a-n. Paginya, seluruh peserta masuk ke dalam ruangan, besenjatakan alat tulis dan doa. Tak ada yang tahu apa tema yang akan ditentukan, maka kami hanya bersenjatakan doa. Juri menyebut tiga tema yang sudah dirapatkan semalam. Dari ketiga tema, aku memilih tema ketiga: Andaikan tidak ada keberagaman. Seluruh peserta terlihat berkutat dengan kertasnya. Menentukan pembuka, alur cerita, penokohan, penggambaran latar, konflik, dan tentu saja ending. Waktu bergulir cepat. Tak terasa, waktu yang diberikan panitia telah habis. Alhamdulillah, aku dapat menyelesaikan karyaku dengan baik. Yah, walaupun ide cerita didapat melalui spontanitas. Disinilah siswa benar-benar dituntut kejujurannya dalam berlomba. Bahwa tulisan tangan itu adalah murni hasil karyanya, dan bukan duplikasi karya orang lain. Setelah pelaksanaan lomba yang menegangkan, para peserta diajak ke Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan pusat di Jakarta dalam rangka pembukaan Festival Literasi Sekolah. Kami berjumpa dengan Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof.Dr. Muhadjir Effendy, MAP. Disana, terdapat berbagai stand pameran dalam ruangan (indoor festival). Yang paling berkesan adalah ketika pada peserta dibacakan dongeng oleh Bapak Irjen Pendidikan dan Kebudayaan. Kami duduk melingkar mengelilingi beliau, menyimak dengan takzim cerita yang dibawakan. Setelah rangkaian siang yang melelahkan, kami kembali ke Bogor. Malam itu, malam terpenting dari malam-malam lainnya. Malam inti No.11/Th. 9/Desember. 2017

15


S EKO L A H

16

dari rangkaian malam lainnya. Malam itu, malam konferensi. Seluruh peserta dibagi ke dalam empat kelompok besar. Satu kelompok besar terdiri dari 2-3 kelompok kecil. Aku masuk ke dalam kelompok besar 3, kelompok penerbit. Disanalah kami sebagai generasi muda Indonesia menyampaikan berbagi aspirasi kepada penerbit sebagai upaya untuk memajukan literasi bangsa. Pagi yang cerah, 28 Oktober 2017, seluruh peserta berwisata ke JunggleLand. Sebelum meninggalkan hotel, diadakan pemilihan ketua angkatan X KPCI terpilihlah seorang peserta dari Provinsi Sumatera Barat beranama Zafira Najla Rinjani, kebetulan dia satu kelompok denganku. Setelah seluruh panitia sudah merasa fresh, kami kembali ke hotel untuk melanjutkan kegiatan. Selama di sana waktu benar-benar berharga. Sepulang dari jungle land, peserta semua diberi waktu 1 jam untuk makan malam dan persiapan berdandan dengan mengenakan pakaian adat masing masing daerah untuk segera mengikuti kegiatan malam penganugerahan bagi yang terpilih menjadi juara pada KPCI X dan penghargaan berbagai kategori bagi para penulis Kecil-Kecil Punya Karya (KKPK). Malam yang sangat menegangkan, dan ini adalah kali pertamaku mengikuti lomba sekelas nasional selama aku duduk di bangku Sekolah dasar. Diawali dengan penampilan penulis KKPK yang punya talenta memmainkan biola yaitu Kakak Sri Izzati beliau adalah seorang penulis pertama KKPK yang sekarang menjadi pemusik biola yang sangat andal. Selain itu kelompok musik yang dimainkan oleh para tuna netra juga tampil sangat memukau. Subhanallah, melihat penampilan mereka yang yang sangat luar biasa membuat hati ini semakin bersyukur dan termotivasi, untuk selalu

No.11/Th. 9/Desember. 2017

fokus dan dan sungguh sungguh dalam berjuang meraih cita-cita. Tibalah saatnya diumumkan satu persatu dari masing-masing kriteria lomba, cerpen tingkat pemula dan cerpen kategori penulis, juga cipta pantun. Dag – dig - dug rasanya... aku melihat semangat teman-teman semua membuat aku akhirnya bisa sangat menikmati detik-detik yang sangat medebarkan itu. Dan akhirnya, ketika MC cantik membacakan pemenang kategori cerpen penulis, disebutkanlah nama Amar sebagai juara harapan 2 dan namaku yang menjadi juara harapan 1. Lega rasanya, meskipun aku merasa belum bisa maksimal mengikuti lomba kali ini. Tapi apapun yang sudah aku capai kali ini adalah pengalaman yang sangat luar biasa. Satu persatu hadiah aku terima, piala, piagam, dan uang pembinaan sebesar 2 juta rupiah untuk juara harapan 1. Selesailah acara seremonial malam penganugerahan pemenang, sosok bunda nampak dengan mata berbinar dan wajah bangga menghampiriku. “selamat, barakallah, bunda bangga padamu�... ucapan selamat dari bunda membuat aku selalu percaya diri. Terima Kasih ya Allah... telah melimpahkan rahmah dan karuniamu, sehingga aku diberikan kesempatan berada dalam situasi yang membanggakan orang tua seperti ini. Terbersit wajah adik-adikku di rumah, yang pasti menantikanku kembali dengan prestasi. Aku berdoa, semoga mereka dapat mengikuti jejak langkahku sesuai bakat dan minat masing masing.. Untuk adik-adik kelasku... Tetap semangat, selalu berdoa dan berusaha. Kalian adalah generasi Mutual yang luar biasa.. Buat bangga orang tua, guru dan sekolah kita. “Bermimpilah, dan Tuhan akan memeluk mimpimu...� (Andrea Hirata)


SEKOLA H

OLYMPICAD 2017: Prestasi Menembus Awan di Bandar Lampung

Oleh: Sulaiman, S. Sos, S. Pd

Juara 1 Tim Robotik SD MUTUAL

OlympicAD‌, lomba‌ Apa itu OlympicAD??? Itulah sedikit pertanyaan yang ada di benak kita masing-masing. Olympicad yakni Olympic Ahmad Dahlan yaitu perlombaan yang dilaksanakan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah secara berkala setiap 2 tahun sekali. Sedangkan Pentasbora merupakan singkatan dari Pentas Seni, Budaya, dan Olah Raga. Pada Olympicad dan Pentasbora tahun 2017 di tingkat Provinsi Jawa Tengah ini SD Mutual berkesempatan mengirim 11 cabang lomba dengan 5 pendamping ke Semarang. Kami merupakan salah satu bagian dari delegasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Magelang. Alhamdulillah rombongan sampai di lokasi lomba yakni di Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) tepat jam 11.00. Selanjutnya rombongan beristirahat sejenak sembari menunggu masuknya waktu shalat Jumat, sambil menunggu para pendamping membagikan kartu peserta lomba yang telah diambil oleh Ustadz Dika Prima dan Ustadz Miftahul Azis.

Selepas shalat Jumat di lingkungan UNIMUS, tim olympicad SD Mutual menuju lokasi lomba masing-masing. Lomba kali ini dibagi di 3 tempat yang berbeda dan semuanya dilakukan di lantai 4, sebab di lantai 1 – hingga 3 digunakan untuk ruang perkuliahan. Lomba ini dilakukan secara serentak sehingga sempat membuat pendamping kesulitan dalam melakukan koordinasi. Namun Alhamdulillah, gedung tempat pelaksaaan lomba tidak saling berjauhan sehingga koordinasi antarpendamping masih bisa disiasati bersama. Pada lomba kali ini, peserta hanya mengikuti satu babak lomba, selanjutnya diambil nilai tertinggi untuk ditetapkan sebagai juaranya. Adapun juara yang diambil yakni juara 1, 2, dan 3. Ketiganya akan mewakili Provinsi Jawa Tengah untuk berlaga di tingkat pusat di Kota Bandar Lampung pada akhir Oktober 2017 ini. Menjelang sore hari mendekati mahrib, beberapa cabang lomba telah selesai dipertandingkan. Alhamdulillah pada pengumuman pertama, SD Mutual mendapat informasi juara 3 dari cabang Tahfidzul Quran yang diwakili oleh M. Ridwansyah. Tidak berselang lama,

Juara 1 Majalah Sekolah SD MUTUAL

No.11/Th. 9/Desember. 2017

17


S EKO L A H

18

SD Mutual kembali mendapat informasi bahagia yakni kemenangan di cabang Robotic kelas Line Tracker mendapatkan juara 2. Pada penghujung kejuaraan tepatnya pada jam 23.00 tepat Ustadzah Herwinta telah mampu menyelesaikan tugas dalam presentasi lomba majalah sekolah serta lomba Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Namun rasa penasaran kami semakin memuncak sebab pengumuman pemenang lomba majalah dan PTK akan diumumkan pada esok harinya di panggung kehormatan. Pada hari terakhir acara olympicad dan pentasbora di Kota Semarang ditutup dengan penyerahan hadiah serta pembacaan juara music, tari, majalah sekolah, PTK Guru dan PTS Kepala Sekolah. Rasa debar-debar semakin memuncak manakala cabang lomba majalah dan PTK guru akan diumumkan. Alhamdulillah hasil pengumuman di hari terakhir bahwa Majalah sekolah SD Mutual mendapatkan juara 1 dan PTK Guru atas nama Ustadzah Herwinta mendapatkan juara 1. Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah ta’ala, tim OlympicAD PDM Kota Magelang kembali dengan memboyong 4 piala dan 4 tiket menuju Bandar Lampung pada 25 Oktober 2017. Keberangkatan ke Bandar Lampung pun akhirnya tiba dan tim OlympicAD dari SD Mutual sudah siap untuk terbang ke Bandar Lampung menggunakan pesawat. Dalam perjalanan anakanak nampak bahagia dan sangat bersemangat

No.11/Th. 9/Desember. 2017

mengikuti lomba tingkat nasional. Masya Allah, luar biasa kami diberikan kesempatan oleh Allah melewati awan di atas bumi Indonesia dan pemandangannya sangat menawan sehingga tak kuasa kami untuk melewatkannya walau hanya sejenak. Alhamdulillah kami telah sampai di Bandar Lampung dengan penuh rasa syukur dan langsung bergegas untuk menuju ke tempat perlombaan. S i n gkat ceri ta, tim ro b o tik men u n j u kkan kemampuan terhebatnya untuk mengalahkan para pesaing dari seluruh sekolah dari berbagai penjuru tanah air. Sampai pada akhirnya dengan penuh rasa syukur tim robotik SD Mutual yang dikenal dengan nama “Mutual-BOT” berhasil memeroleh medali perak untuk dibawa pulang ke Kota Magelang tercinta. Tak mau kalah dengan tim robotik, Majalah Sekolah SD Mutual “MUTUALISTA” juga berhasil membawa pulang medali perak sebagai buah tangan untuk keluarga besar SD Mutual dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Magelang. Dan kami membuktikan bahwa prestasi SD Mutual telah sukses menembus awan Nusantara. Semoga SD Mutual selalu sukses dan tak pernah berhenti untuk berprestasi serta menginspirasi. Ternyata memang benar adanya bahwa dengan usaha yang sungguh-sungguh akan membuahkan hasil yang setara dengan apa yang telah kita usahakan. Man Jadda wa Jadda.


SEKOLA H

GEBYAR MAPSI SD KOTA MAGELANG TAHUN 2017 Oleh : Ida Mubasiroh,S.Ag

MAPSI merupakan agenda kegiatan tahunan yang diadakan oleh KKG PAI (Kelompok Kerja Guru Pendidikan gama Islam) se-Jawa Tengah yang bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan. Kegiatan ini diselenggarakan dari tingkat kecamatan kemudian tingkat kota / kabupaten yang selanjutnya tingkat provinsi dari jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA. MAPSI SD Kota Magelang tingkat kecamatan diselenggarakan pada bulan September, yang mana kecamatan Magelang utara diselenggarakan pada tanggal 9 September 2017, Magelang tengah pada tanggal 16 September 2017 dan Magelang selatan pada tanggal 23 September 2017. SD MUTUAL merupakan salah satu SD yang selalu mengikuti lomba MAPSI. SD Mutual mempersiapkan diri untuk mengikuti semua cabang lomba. Guru Agama Islam sebagai motor/ penggerak dan didukung dengan semua guru dan karyawan SD Mutual. Secara kompak semua komponen sekolah ikut berperan dalam kegiatan

ini. Ada pendampingan khusus bagi peserta yang mengikuti lomba. Cabang lomba dalam MAPSI antara lain : 1. LP PAI dan Gebsata (Pengetahuan Agama Islam dan gerakan bacaan salat) : Berliana Citra Sarjana dan Hanif Ijlal yang dibimbing oleh Ibu Ida Mubasiroh, S.Ag. 2. PAISUM (Pengetahuan agama Islam dan pengetahuan umum): Pratidina Siwi dan Raffin dibimbing oleh Ibu Ida Mubasiroh,S.Ag. 3. Hifdzil Quran; Rafi pratama dan Afroh Najya Rasida dibimbing oleh Bapak H. Subhan,SPdI 4. Tilawah : Millati Tauhida dan Harist Nauval dibimbing oleh Bapak H.Harist,S.Ag 5. Rebana : Carisa ( vocal pi), Keynan ( vocal Pa) Jorel, Damar, Luqman, Zadan, Rahajeng, Nadia, Sevilla, Talitha Abrea, Rasya dibimbing oleh Bapak Subekti Endro Susilo,S.Ag 6. Teknologi Informatika Komputer Islami; Jodia dan Aniela dibimbing oleh Bapak Miftahul Aziz,SE. 7. Kewirausahaan dan ketrampilan : Narendra dan Keysa dibimbing oleh Ibu Erni dan Ibu Maziyah,S.PdI 8. Cipta teks dan cerita Islami : Fathan Reyhan dan Caesya dibimbing oleh Bapak Luqman Novianto, M.Psi 9. Cipta teks dan khitobah Islami : Chaisa dan SA Prazulka dibimbing oleh Ibu Wati,M.Pd 10. Adzan: Yusuf Firdaus 11. Kaligrafi: Chiquita dan Bagas dibimbing oleh Bapak Anam Muawan S, MSI. 12. Khat : M Zaki Fadhilah dan Naila Hanan, dibimbing oleh Bapak Anam Muawan,MSI. SD Mutual mengikuti semua cabang lomba dan Alhamdulilah ‌. di tingkat kecamatan hampir semua cabang lomba mendapat juara. No.11/Th. 9/Desember. 2017

19


S EKO L A H

20

Pada tanggal 18 Oktober 2017 SD Mutual dengan membawa 22 cabang lomba maju ke tingkat Kota Magelang. Sungguh luar biasa persaingan ketat antar peserta se-Kota Magelang. Dengan segala perjuangan dan kegigihan anak-anak yang mengikuti lomba dengan didampingi pembimbing setiap hari berlatih disela-sela waktu efektif jam pelajaran. Tak kenal lelah dan tak kenal waktu. Berlatih dan terus berusaha terutama tim rebana digladi terus-menerus untuk membuahkan hasil yang membanggakan. Alhamdulillah…. Allah memberikan nikmat sesuai dengan usaha dan ikhtiar hambanya. SD Mutual menjadi juara umum di tingkat Kota Magelang dengan perincian kejuaraan sebagai berikut 1. Juara 1 LP PAI dan Gebsata Pi 2. Juara 2 LP PAI dan Gebsata Pa 3. Juara 3 PAISUM Pi 4. Juara 2 Pa Hifdzil Quran 5. Juara 1Tilawah Pi 6. Juara 2 Tilawah Pa 7. Juara 3Tim Rebana 8. Juara 1 Pa TIKI 9. Juara 1 Pi TIKI 10. Juara 1 PaCipta teks dan cerita Islami 11. Juara 1 Pi Cipta teks dan cerita islami 12. Juara 1 Pi Cipta teks dan khitobah Islami 13. Juara 1 Adzan Kontingen SD Mutual melanjutkan ke jenjang selanjutnya yaitu ke tingkat Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 3-5 November 2017 di kabupaten Sukoharjo. Masih terus belajar, berlatih dan berdoa semoga dapat meraih prestasi terbaik sebagai

No.11/Th. 9/Desember. 2017

kontingen kota Magelang. Keberhasilan dalam kegiatan ini berkat kerjasama yang kompak dan sinergis antara pihak sekolah (Kepala sekolah,guru, karyawan) serta dukungan wali murid yang sangat luar biasa, kami mengucapkan beribu terima kasih, jazakumullahu khoiron katsiro. Fashtabiqul khoirot…. Mari kita bersamasama mempersiapkan generasi muda yang ilmiah, akhlaqul karimah dan sholih sholihah yang senantiasa menjunjung tinggi norma agama dalam kehidupan sehari-hari sebagai manifestasi muslim yang sejati. Ilmu pengetahuan umum yang diberikan pada anak didik sangat penting untuk bekal hidup dimasa depan, namun harus di imbangi dengan pembekalan ilmu agama karena dengan ilmu agama manusia akan dapat mengontrol sikap dan emosi seseorang sehingga dapat membedakan baik-buruknya sesuatu. Dengan segudang prestasi yang diperoleh SD Mutual semakin menambah rasa juang kami sebagai pendidik agar prestasi itu tidak hanya akademik saja tapi berprestasi juga dari segi akhlaqul karimah yang qur’ani. Demikian untaian kata dari saya, besar harapan kami kepada seluruh keluarga besar SD Mutual . Dengan semakin besarnya nama SD Mutual berkibar di seluruh penjuru tanah air maka semakin besar pula tantangan dan tanggung jawab kita pada Allah swt. Semoga Allah selalu membimbing dan meridhoi langkah baik kita. Aamiin Aamiin ya Mujibassailin …. Salam Fashtabiqul khairot ….

Foto juara MAPSI 2017 SD Mutual


TERA S

MENGANTISIPASI PUNISHMENT DI SEKOLAH Oleh : Kussariyani, SP

21

Salam jumpa sobat cilik Mutualista! Setelah lebih kurang setengah tahun atau satu semester kita lalui di tahun pelajaran ini, bu guru yakin anak2 sudah mulai tertata di kelas masing-masing. Segala tata tertib, peraturan yang berlaku di kelas baik yang tertulis maupun yang tidak, sudah mulai terbiasa dilaksanakan. Namun, masih ada juga beberapa siswa yang sering kena punishment alias hukuman atau sanksi dari bapak ibu guru. Nah, di tulisan bu guru kali ini, bu guru ingin berbagi kepada kalian tentang bagaimana harus mensikapi segala bentuk hukuman atau sanksi tersebut. Banyak yang betanya kepada bu guru, kenapa sih di SD Mutual yang terkenal sebagai sekolah ramah anak kok ya masih banyak anak-anak yang terkena hukuman atau sanksi? Cukup sulit memang menjawab pertanyaan ini, tapi akan bu guru coba menjelaskan dalam tulisan kecil ini dalam kapasitas yang bu guru miliki. Sobat cilik Mutualista yang pintar… Ada beberapa hal yang perlu sobat cilik perhatikan supaya terbebas nih dari hukuman atau sanksi dari bapak ibu guru di sekolah. Pertama, di awal tahun ajaran baru, saat bapak ibu guru masuk kelas untuk pertama kalinya, pasti bapak ibu guru

membuat kesepakatan yang sering disebut sebagai “Kontrak Belajar”. Nah, kontrak belajar ini berisi halhal yang harus kalian lakukan atau tidak boleh kalian lakukan saat pelajaran dengan bapak ibu guru yang bersangkutan di kelas. Biasanya kontrak belajar ini hampir sama antara guru yang satu dengan guru yang lain, misalnya tentang pemberian PR, sikap anak-anak saat pelajaran, maupun bentuk hukuman atau sanksi yang akan diberikan bila ada pelanggaran. Dari kontrak belajar ini, cobalah sobat cilik cermati dan pahami benar-benar apa maksudnya, bagaimana pelaksanaannya, ataupun konsekuensi yang harus ditanggung. Kontrak belajar ini diharapkan menjadi semacam “perjanjian” antara bapak ibu guru dengan anak-anak saat pembelajaran berlangsung di kelas. Bila ada hal-hal yang sobat cilik kurang jelas, kurang sreg, atau kurang paham, coba deh bertanya atau konfirmasi kepada bapak ibu guru, supaya kalian benar-benar mengerti dan siap mengikuti “aturan main” dalam kontrak belajar yang sudah disepakati. Sobat cilik Mutualista yang sholih… Selanjutnya, sesudah kalian melihat kembali kontrak belajar kalian, maka langkah kedua yang harus dilakukan untuk menghindari hukuman atau sanksi adalah memahami sifat atau karakter bapak

No.11/Th. 9/Desember. 2017


T ER A S

22

ibu guru masing-masing. Waduh, jumlah bapak ibu guru di SD Mutual ini super duper banyaknya, ada 50 orang! Tidak harus semuanya kok, nanti malah kepala kalian jadi pusing dan rambut jadi keriting he he he‌ Cukup bapak ibu guru yang mengajar di kelas kalian yang kalian harus tahu benar sifat dan karakternya. Harapannya, dengan kalian mengetahui sifat dan karakter bapak ibu guru yang mengajar kalian setiap hari, kalian tidak akan melakukan hal-hal yang tidak disukai sehingga kalian tidak akan terkena hukuman atau sanksi. Contoh, guru A paling disiplin dengan waktu kedatangan dan sangat tidak toleran terhadap anak-anak yang datang terlambat, maka kalian harus benar-benar berusaha untuk bangun pagi dan bersegera melakukan semua aktivitas di pagi hari supaya tidak datang terlambat ke sekolah. Sobat cilik Mutualista yang sangat membanggakan‌ Ketiga, yang terpenting dari kesemuanya itu adalah ikhlas menerima hukuman atau sanksi yang diberikan bapak ibu guru di sekolah. Kalian harus menyadari bahwa hukuman atau sanksi itu diberikan bukan tanpa tujuan, tetapi semata ingin menjadikan kalian anak-anak yang disiplin, mandiri, dan bertanggung jawab. Bisa kalian bayangkan apabila pelanggaran yang kalian atau teman kalian lakukan tidak mendapatkan hukuman atau sanksi dari bapak ibu guru, maka akan terjadi banyak pelanggaran demi pelanggaran yang ujung-ujungnya akan mengganggu proses dan kegiatan belajar di sekolah. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya adalah selalu ber-husnudhon atau berbaik sangka terhadap hukuman atau sanksi yang diberikan bapak ibu guru. Yakinlah nak, bapak ibu guru sangat menyayangi kalian, bahkan lebih dibandingkan dengan anaknya sendiri! Bapak ibu guru selalu ingin memberikan yang terbaik untuk kalian, sangat ingin membantu kalian menjadi anak-anak yang sholih dan pintar, yang akan membanggakan kedua orang tua‌Itulah yang membuat bapak ibu guru jadi terkadang bersikap “garangâ€? dengan memberikan hukuman atau sanksi ini itu kepada kalian. Banyak yang mengeluh kepada bu guru saat diberi sanksi menulis surat hafalan sampai berkali-kali, tetapi terkadang kalian lupa bahwa dengan cara menulis surat hafalan, berarti kalian mau tidak mau harus membaca dengan mulut kalian, mendengar dengan telinga kalian, melihat dengan mata kalian, dan menulis dengan tangan kalian. Dan, tanpa kalian sadari semua indera digerakkan dan dilibatkan untuk membantu kalian menghafal, subhanallah‌

No.11/Th. 9/Desember. 2017

Ada juga yang pernah mengeluh ke bu guru bahwa dia diberi hukuman atau sanksi hanya garagara tidak atau lupa membawa penghapus ke sekolah. Bayangkan bu, hanya gara-gara aku lupa membawa penghapus aku harus berdiri di kelas selama pelajaran berlangsung! Nak, kalau kita hanya melihat hukuman itu sepintas memang sepertinya bapak ibu guru keterlaluan ya‌ Tetapi nak, cobalah buka hatimu, cerna dengan baik tujuan di balik hukuman itu. Pensil, penghapus, penggaris, dan alat tulis lainnya adalah ibarat “senjataâ€? bagi seorang pelajar. Bisa kamu bayangkan apabila satu hari saja kamu tidak membawa alat tulis ke sekolah, kira-kira apa yang terjadi ya? Kamu akan kebingungan saat harus menulis, menghapus, menggaris karena kamu tidak membawa alat-alat tulis. Cermati lagi apa yang akan terjadi kemudian, kamu akan sibuk meminjam alat-alat tulis kesanakemari, ribut dengan teman sebangku atau teman di kanan-kirimu karena mereka juga membutuhkan alat tulis tersebut. Mau tidak mau, kalau kamu tidak membawa alat tulis sendiri, kamu akan sangat merepotkan teman-temanmu. Belum lagi bila saat itu sedang berlangsung ulangan, kamu yang ribut mencari pinjaman alat tulis akan mengganggu konsentrasi teman yang lain. Belum lagi kalau yang kamu pinjami anaknya juga suka ribut, pasti acara pinjam-meminjam alat tulis menjadi pangkal keributan di kelas. Itu baru kamu yang tidak bawa, kalau dalam sehari ada lima saja anak yang tidak membawa alat tulis lengkap, coba bayangkan dampak atau akibatnya‌ Nah, itulah nak, pertimbangan panjang yang menjadi alasan mengapa bapak ibu guru terkadang harus “strengâ€? dengan hal-hal kecil seperti itu. Pada hakekatnya, bapak ibu guru ingin mengajarkan kepada kalian bentuk tanggung jawab dan disiplin dalam hal yang kecil, yang sering kalian anggap sepele. Harapannya, kalau kalian bisa bertanggung jawab pada hal yang kecil dan sepele, pastilah kalian akan mampu bertanggung jawab pada hal-hal yang lebih besar lagi. He he he‌sudah bisa memahami mengapa bapak ibu guru terkadang “harusâ€? (dengan terpaksa, karena tidak ada guru yang dengan senang hati menghukum muridnya, tetapi pasti ada alasannya) memberikan punishment kepada kalian? Bu guru sangat berharap tulisan kecil ini akan membuka hati, perasaan dan wawasan kalian, para sobat cilik Mutualista untuk selalu legawa saat harus menerima sanksi, tapi juga berusaha untuk lebih baik tidak mendapatkan sanksi. Salam Mutualista!!!


OASE

Memupuk Kelekatan Pada Anak Oleh : Luqman Novianto, M.S.I Assalamu’alaikum, pembaca budiman majalah mutualista, rubik teras kali ini mengangkat tentang bagaimana memupuk kelekatan pada anak. Anak adalah generasi penerus keluarga, bahkan menjadi dambaan orang tua. Sejak di dalam kandungan anak sudah mendapat perlakuan istimewa dari orang tuanya, sampai anak tersebut masuk dalam usia dewasa dan mandiri. Menurut Norma Tarazi bahwa Orang tua secara naluriah pasti mencintai anaknya, ingin melindungi mereka dan melakukan semua yang terbaik bagi mereka. (Tarazi, 2003: 63) Keluarga merupakan salah satu faktor penentu utama dalam perkembangan kepribadian anak. Dalam keluarga seorang anak akan mendapat pendidikan paling awal, disana pula seorang anak mengenal tatacara berperilaku. Peran ayah dan Ibu sebagai anggota keluarga, akan mempengaruhi perkembangan mental dan perkembangan sikap dalam membuat keputusan hidup, seperti halnya yang telah diungkapkan oleh Dagun dalam buku Psikologi Keluarga bahwa seorang ayah dan ibu membantu perkembangan putra-putrinya dengan cara-cara yang berbeda.(Dagun, 2002: 103) Mendidik anak menjadi lebih penting bagi sebuah keluarga, karena bagi keluarga muslim dilarang meninggalkan genersai penerus (anak) yang lemah, bahkan setiap keluarga harus mampu mengajari tutur kata, tindak tanduk yang mulia sehingga menghantarkan kepada ketaqwaan. Allah Swt mengisyaratkan dalam QS An Nisa : 9

ْ ُ َ ً َ ٗ َّ ّ ُ ۡ ۡ َ ۡ ْ ُ َ َ ۡ َ َ َّ‫َ يۡ َ ۡ َ ذ‬ ‫ضعٰفا خافوا‬ ِ ‫ولخش ٱلِين لو تركوا مِن خلفِ ِهم ذرِية‬ ً ‫ٱلل َو يۡلَ ُقولُوا ْ قَ ۡو اٗل َسد‬ َ َّ‫َعلَ ۡيه ۡم فَ ۡل َي َّت ُقوا ْ ه‬ ‫ِيدا‬ ِ

yang salah, tentunya nabi Muhammad Saw harus menjadi rujukan sebagai guru besar pendidikan lintas generasi. Sepertihalnya ungkapan Fadhl Ilahi bahwa Rasulullah adalah seorang Pendidika. (Ilahi, 2010 : 10) Bukti bahwa Rasulullah adalah seorang pendidik. Pertama, ketika rasulullah memberi pelajaran kepada para sahabat beliau. Rasulullah selalu memperhatikan waktu yang tepat dalam menyampaikan risalahnya, dan beliau selalu memberi pengajaran kapanpun hal itu diperlukan. Dua, Rasulullah selalu mencurahkan ilmunya kepada siapa saja, keluarga, kerabat, teman, pemuda, kaum perempuan, bahkan menyampaikan risalahnya kepada anak-anak. Tiga, dalam memberi pembelajaran nabi selalu mencari tempat yang tepat dan fariatif, tidak monoton dalam satu ruangan. Empat, menyembut baik orang yang hendak belajar, dengan mendekati dan mengajak bicara dengan tutur yang mulia. Lima, nabi selalu menghadap kearah lawan bicaranya, memanggil dengan nama aslinya dan bahkan menyentuh secara fisik dengan tangannya. Tentunya jika dijabarkan secara terperinci keteladanan nabi dalam mendidik tidak akan cukup dalam satu rubrik ini, karena begitu istimewanya akhlaq nabi sebagai seorang guru teladanan lintas generasi. Penulis hanya dapat menyajikan lima dari ribuan keteladanan beliau, jika lima keteladanan ini dapat diaktualisasikan secara nyata oleh orang tua dan terkhusus oleh para pendidik di sekolah, insya allah akan tercipta pola kelekatan anak terhadap orang tua ataupun guru. Kelekatan adalah modal awal dalam mengisi pola pikir anak, sehingga anak akan mudah dibawa ke arah kebaikan.

“dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anakanak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar”. Pendidikan menjadi landasan utama dalam menyiapkan generasi penerus (anak), sekali salah langkah dalam memberi fasilitas pendidikan, maka selamanya akan terpola dengan situasi yang salah. Sebagai seorang muslim agar tidak melenceng jauh dari pola pendidikan

No.11/Th. 9/Desember. 2017

23


P AR EN TI N G

Menjaga Amanah

24

Memilki buah hati adalah anugerah terindah yang harus disyukuri setiap orang tua. Wajah lugu, tangan mungil, dan tingkah lucu mereka sebagai amanah yang dititipkan Allah kepada kita selaku orang tua. Bentuk menjaga amanah inilah yang ditafsirkan dan diimplementasi berbeda-beda oleh para orang tua. Saking sayangnya kepada si Cantik dan sang Jagoan mereka, banyak orang tua memanjakan dan menuruti semua keinginan buah hatinya. Memang, mendidik sang buah hati tidaklah semudah teori yang disajikan beberapa buku maupun artikel dari para pakar. Ibarat menjaga gelas, terlalu kencang memegangnya akan pecah, tidak dipegang ia akan jatuh. Setiap orang tua pasti berusaha mendidik dengan cara yang terbaik agar mereka menjadi anak yang sholih, yang cerdas, dan berakhlak mulia. Beberapa cara mendidik anak menurut Islam agar tumbuh menjadi anak yang sholih, dan berakhlak mulia antara lain:

1) Mendidik dengan keseimbangan

Keseimbangan yang dimaksud adalah mendidik anak dengan memperhatikan jasmani, religius, dan keilmuwan. Menjaga jasmani dengan memperhatikan asupan gizi seimbang agar tumbuh menjadi anak yang sehat jasmani. Bekal religius dipersiapkan sebagai bekal hidup anak di dunia dan akhirat dengan mengajarkan sejak dini tentang makna ibadah wajib maupun sunah sebagai sebuah kebutuhan. Memberikan pendidikan yang layak sebagai sarana meningkatkan taraf hidup dan penanaman benih karakter anak. Saat ini, banyak orang tua yang lebih mementingkan pendidikan akademik daripada pendidikan keagamaan. Mereka menyibukkan diri dengan mendaftarkan anaknya ke berbagai les mata pelajaran dan les pengembangan diri, tetapi melupakan bekal anak untuk dididik dalam hal keagamaan seperti kemampuan pandai membaca Alquran (tilawah, tartil, tahfidz). Bahkan

No.11/Th. 9/Desember. 2017

Oleh: Wati Prihayanti, M.Pd

menanamkan pondasi keagamaan yang terarah, berkelanjutan, dan khusyuk. Menanamkan kesadaran bahwa tujuan beribadah untuk bekal hidup di dunia dan akhirat bukan hal yang mudah, tetapi hal tersebut dapat diawali dengan pemberian contoh dari orang tua. Orang tua sebagai model, yang harus memberikan contoh pembiasaan konsisten seperti salat berjamaah di masjid, mengaji setiap hari, dan juga berperiku yang terpuji adalah contoh penanaman kegamaan kepada anak.

2) Ajarkan pentingnya lurus hati

Jujur, 5 huruf yang punya banyak makna. Berani mengatakan apa adanya sebagai langkah awal dari kejujuran. Apabila jujur telah tertanam dalam hati anak maka kelak akan bisa tumbuh menjadi pribadi yang disenangi, dihargai, dan mendapatkan kepercayaan dari orang lain.

3) Menjadi teladan yang baik

Jika menginginkan anak menjadi pribadi yang baik maka terlebih dahulu sebagai orang tua harus memberikan contoh berperilaku yang baik. Sikap teladan, amal shalih yang dikerjakan orang tua akan memberikan dampak positif secara kejiwaan kepada anak. Sikap empati kepada orang lain contohnya, akan mengasah anak untuk memahami orang disekitarnya sehingga sikap egois tidak menjadi dominan. Demikian pula, bahwa perbuatan buruk orang tua akan memberikan dampak psikis yang buruk kepada anak. Tiga hal di atas hanya beberapa dari sekian banyak cara orang tua dalam mendidik anak agar menjadi pribadi yang mencerahkan. Menjaga anak sebagai amanah-Nya dapat dilakukan dengan cara memberikan yang terbaik bagi anak-anak kita. Semoga sebagai orang tua, kita bisa senantiasa istiqomah dan diridhoi dalam mendidik amanahNya. Dengan keterbatasan penulis di sini, tentu saja banyak kekurangannya. Semoga dapat memberikan manfaat.


OPO R

Mengamati Sekolah Ideal Oleh: Abiafinnaila Gadis mungil itu duduk tenang di sudut ruang audiovisual, menunggu teman-temannya selesai menanggalkan sepatu. Iseng, saya hampiri dia, saya ajak ngobrol tentang banyak hal. Matanya berbinar namun sikapnya lembut. “Besok cita-citanya, pengen jadi apa, Nduk?, tanyaku. “Terserah Allah,” jawabnya tak lepas dari senyum. “Lho, kok? Jadi nggak punya cita-cita nih? Nggak usaha keras nantinya dong?, “Bukan gitu, kan nanti Allah yang menentukan kita jadi apa. Tugas saya mah cuma belajar dan berusaha aja, serta ndeketin Allah agar saya dikasih yang baik-baik. Gitu saya diajarkan.” Yang bicara tersebut anak kelas enam sebuah SD swasta non Islam, saudara-saudara!!. Sungguh tidak dinyana dan disangka. sayang temantemannya sudah datang memenuhi ruangan, sehingga percakapan terputus. Terlebih sayang lagi, saya belum sempat tanya siapa namanya. Di bulan September sampai Oktober, KPU Kota Magelang, tempat saya bekerja saat ini, memang mengundang anak-anak SD se kota Magelang untuk berkunjung ke Rumah Pintarnya, yang diberi nama Smart Pemilu. Setiap hari, ada dua sekolah dasar yang berkunjung dengan segala tingkah polah, keluguan dan semua keceriaan

khas anak-anak SD. Mereka diajak belajar tentang pemilu dan demokrasi, simulasi pemungutan suara, dan sebagainya. Antusiasme mereka luar biasa, membanggakan hati. Biasanya, setelah kunjungan hari itu berakhir, sambil duduk-duduk istirahat, rekan-rekan staf saling menimpal berkomentar terhadap tingkah polah anak-anak. Kebetulan karena saya mantan guru SD, jadi banyak lontaran pertanyaan, pernyataan, keheranan, ketakjuban mereka yang dimintakan komentar dan pendapat saya. Dari kunjungan-kunjungan tersebut, mereka membanding-bandingkan satu sekolah dengan sekolah yang lain, kemudian merembet pada “kualitas guru” yang dihubung-hubungkan dengan tingkah polah anak-anak, atau bahkan sikap guru pendamping yang kebetulan hadir. Hingga kemudian muncullah “julukan” dan istilah-istilah spontan dari mereka. Ada sebuah sekolah yang rekan-rekan juluki “sekolah stress!” karena guru pendampingnya nyaris tanpa senyum, seakan terpaksa mengantar anak-anaknya, dan anak-anak juga “terpaksa” punya guru seperti itu. Luapan keterpaksaan mereka adalah tidak mengindahkan sama sekali gurunya, di depan kami, orang asing!. Tentu muncul rasa keprihatinan dan kasihan pada anakanak tersebut, dan juga gurunya. Eman-eman, katanya. Kemudian, ada pula “Sekolah Komando” karena sang guru selalu mengawali apa saja dengan komando baris berbaris. “Siap, Grak! Maju dua langkah, Grak!. Perhatikan! (untung tidak ada komando: “Ndodok. Grak!, hehehe). Wah, gerak sekecil apapun diberikan aba-abanya oleh sang guru, yang sepertinya memang guru Olahraga. Eh, Ada sekolah liberal (aneh bener julukan ini). Oh, ternyata ada sekolah yang kebebasannya “kebablasan” menurut penilaian rekan-rekan (yang bukan pendidik, jangan salahkan mereka, karena No.11/Th. 9/Desember. 2017

25


OP O R

26

penilaian awam mereka, bahkan mewakili penilaian masyarakat, yang tak mengenal ilmu paedagogi dan lain sebagainya). Betapa tidak, tidak ada jarak, tidak ada sekat antara anak-anak dan gurunya. Parahnya, ternyata memang ucapan, celetukan-celetukan dan sikap gurunya memang benar-benar akrab tapi kemudian terkesan anak tidak mempunyai hormat pada orang tua. Imbasnya, mereka juga “tidak hormatâ€? pada kami, para orang dewasa yang bukan gurunya. Sayang sekali, kami para orang awam, masih ingin budaya dan adat ketimuran dijunjung pula. Tidak elok rasanya melihat tingkah pola bebas seperti itu (ah, kami memang kolot dan tidak gaul, keluh seorang staf sepuh‌..) Datang saatnya, ada sebuah sekolah yang menurut kami “idealâ€?. Hmm‌ anak-anak tampak ceria, bertanya ke sana kemari, penuh senyum dan sapa. Luar biasa anak-anak ini, terlebih karena mereka tetap menjaga sopan santun. Mereka bebas tapi santun. Tidak tampak ada keterpaksaan, keengganan. Begitu datang tanpa komando mereka salim sambil cium tangan, berbaris relatif rapi, dan mendengarkan dengan penuh perhatian. Tingkah konyol tentu tetap ada, tapi tidak berlebihan. Sungguh kami penasaran, bagaimana cara para gurunya (yang datang belakangan karena harus mengawal rombongan yang tertinggal) mendidik mereka. Duhh, ternyata mereka campuran ideal, bukan dominasi guru sepuh penuh aturan, bukan juga cuma guru muda penuh energi, tapi perpaduan keduanya, minimal pada tutur dan semangatnya. Hebat sekolah ini. Anak-anaknya tampak lepas tanpa beban, cerdas dan cekatan, namun tetap sopan dan menghormati dan menghargai kami, para orang dewasa, yang bukan siapa-siapa mereka. Yang patut disayangkan dari mereka (versi saya, tentunya), hanya satu tapi sangat memukul dada: mereka bukan dari sekolah kita!. Ya, “sekolah idealâ€? versi kami ini, yang memadukan tatakrama ketimuran dengan pembelajaran milenial yang bebas dan lepas, adalah sebuah sekolah yang dikelola oleh saudara-saudara kita, tetangga yang berbeda keyakinan. Ajaran kasih begitu kentara dan nyata, sungguh membuat iri. Apapun label yang diberikan, membuat saya kembali tercenung. Betapa masyarakat akan menilai sebuah sekolah bukan dari namanya, bukan dari statusnya, namun dari tingkah polah anak No.11/Th. 9/Desember. 2017

Masyarakat akan menilai sebuah sekolah bukan dari namanya, bukan dari statusnya, namun dari tingkah polah anak didiknya

didiknya. Keberhasilan meramu dan mengolah menjadi anak-anak luar biasa, tercermin pada keseharian mereka, tidak hanya dari tingginya nilai akademis dan banyaknya piala dan kejuaraan yang diraih. Hal-hal tersebut penting, namun tidak lebih penting dari penanaman konsep moral dan budaya. Inilah mungkin yang membuat mereka tetap eksis, tetap bersinar dan berprestasi di masa depannya, karena “tinggalan� yang diberikan oleh para gurunya benar-benar merasuk di hati, bukan di hafalan semata. Ah, mohon maaf, saya cuma mencoba mensarikan perbincangan kami selama hampir dua bulan ini, dan tentu ditambah bumbu sudut pandang saya (yang mungkin malah mendominasi, salah pula). Hanya aja, bagaimanapun, kita semua mempunyai harapan dan keinginan yang sama,menyaksikan anak-anak kita menjadi pribadi sempurna.


LEMB U D

Budaya Ramah Oleh: Jodi Nur Ismawan, S.Pd.

Assalamualaikum, salam Mutualista! “Bagaimana kabar anda semua? Alhamdulillah semuanya pasti tetap semangat! tetap berinovasi untuk mencapai prestasi”. Teman, jumpa kembali di rubrik (LEMBUD). “Sedekah yang paling mudah adalah tersenyum.” Iya benar sedekah yang paling sederhana adalah senyum. Tersenyum membuat kepada keluarga, saudara, dan teman merupakan budaya yang bisa kita tanamkan dalam kehidupan. “Kenapa ya senyum merupakan sebuah sedekah?” Dalam lingkungan keluarga atau pun di sekolah, kita wajib bersikap ramah minimal tersenyum kepada orang yang kita kenal. Lalu, tepanya ”kepada siapakah kita dalam bersikap ramah?” sementara banyak orang yang kita jumpai belum tentu mengenal kita. Pertama, ramah kepada anggota keluarga. Keluarga adalah tempat di mana kita bertemu setiap hari. Dalam keluarga kita harus membangun rasa kasih sayang kepada Ayah, Ibu, Kakak, dan Adik. Contohnya saling menyapa, berbicara dengan sopan, peduli terhadap masalah yang dialami dan bekerjasama dalam menyelesaikan pekerjaan rumah. Kedua, ramah kepada lingkungan tempat tinggal. Sebagai makhluk sosial kita tidak bisa hidup tanpa bantuan lingkungan sekitar. Bersikap ramah dengan tetangga dekat rumah atau pun lingkungan sekolah merupakan perbuatan yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Ramah mengurangi perselisihan antar sesama dan menciptakan suasana rukun, damai, dan nyaman. Kehidupan akan berjalan seimbang dan tidak ada pertengkaran atau tawuran. Ketiga, ramah kepada guru dan teman. Guru adalah orang tua kita di

sekolah, seperti halnya orang tua kita di rumah. Kita harus bersikap sopan dan ramah kepada bapak dan ibu guru di sekolah. Semua ilmu pengetahuan yang diberikan akan bisa kita terima jika kita bersikap menghargai dan menghormatinya. Mengerjakan tugas tepat waktu merupakan salah satu wujud sikap kita dalam bersungguh-sungguh menuntut ilmu. Pada intinya mari kita sebagai manusia selalu berusaha melakukan kebaikan terutama budaya ramah. Dengan bersikap baik dengan sesama manusia, insyaallah hidup kita akan tenteram dan nyaman. Berikan kasih sayang kepada orang tua, menghormati guru, dan menghargai sesama teman. Bagaimana pun kita tidak bisa hidup di dunia ini sendiri. Kita selalu membutuhkan bantuan dan kepedulian dari orang lain. Tanamkan akhlak dan karakter pada diri kita untuk melaksanakan budaya ramah di mana pun kita berada. Budaya ramah akan selalu menjadi landasan bagi kita. Insayaallah pendidikan Indonesia akan semakin maju. Semoga bermanfaat untuk anda semua cukup sekian dari kami Wassalamualaikum Wr. Wb sampai jumpa pada edisi selanjutnya.

No.11/Th. 9/Desember. 2017

27


K HAS A N A H S E NI

SEMARAK KARNAVAL 2017 Oleh : Doni Arsena Bayuaji, S.Sn., S.Pd.

28

Menyambut hari kemerdekaan bangsa Indonesia yang memasuki usia 72 tahun pada tanggal 17 Agustus 2017 lalu, Kota Magelang mengadakan serangkaian acara untuk turut memeriahkan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia tersebut. Salah satunya adalah diadakannya karnaval pembangunan dengan tema “Kerja Bersama�. Karnaval pembangunan kali ini dimeriahkan oleh berbagai instansi, baik instansi pemerintah maupun swasta. Mulai dari sekolah, kementerian negara, badan usaha, dsb. Mereka menampilkan berbagai macam atraksi, mulai dari drumband, mobil hias, tarian, klub olahraga, dll. SD Mutual pada kesempatan ini ikut memeriahkan dan menampilkan drumband HW Mutual dengan menampilkan lagu Congratulation dan Bangun Pemuda Pemudi. Siswa-siswi SD Mutual dengan penuh semangat kemerdekaan memberikan penampilan terbaiknya walaupun mendapatkan nomor undi 14. Waktu yang dibutuhkan untuk menunggu tampil di depan Wali Kota Magelang cukup lama. Bahkan, sampai ada beberapa peserta sudah kembali lagi ke start, tetapi kami masih tetap setia menunggu nomor antrean tampil. Setelah menunggu hampir 4 jam lamanya, akhirnya kami pun berangkat juga. Tepat pukul 16.00 kami mulai berjalan pelan. Sambil mendengarkan iringan musik drumband peserta lain, siswa-siswi SD Mutual pun mulai

No.11/Th. 9/Desember. 2017

memainkan drumband dengan penuh semangat dan percaya diri. Siswa-siswi SD Mutual tetap menampilkan yang terbaik walaupun tampil di urutan terakhir. Selain menampilkan drumband, Di barisan depan kami juga menampilkan tiga kostum karnival yang terbuat dari bahan bekas, berupa kertas koran yang diberi hiasan Compact Disk (CD) dan dirangkai menjadi kostum yang indah. Selama perjalanan, antusiasme masyarakat yang menonton masih banyak. Mulai dari panggung kehormatan sampai tugu adipura tidak terputus sedikitpun. Setiap penonton yang mengenal siswa kami, pasti selalu melambaikan tangan. Saat sampai di garis finish pun penonton masih banyak dan menunggu penampilan dari SD Mutual. Azdan Maghrib berkumandang, rombongan kami sampai di SD Mutual tercinta. Masih dengan semangat setelah selesai mengikuti karnaval, siswa-siswi langsung menyantap makanan dan minuman yang sudah disediakan sebelum salat maghrib. Dan akhirnya, dari sekian rangkaian kegiatan latihan drumband yang telah dilalui, berakhir dengan penampilan yang menyenangkan dan memuaskan.


MATRIKS

Oleh: Wike Rismawati, S.Pd.

Mengubah Satuan Kecepatan

Di kelas 5 terdapat pelajaran mengenai Kecepatan. Di sini saya ingin berbagi cara mengubah kecepatan. Sebelumnya kita pahami dahulu bahwa Kecepatan adalah besaran vektor yang menunjukkan seberapa cepat benda berpindah. Besar dari vektor ini disebut dengan kelajuan dan dinyatakan dalam satuan meter per sekon (m/s atau ms−1).1) Yang perlu dikuasai siswa saat menghitung kecepatan adalah anak harus menguasai satuan panjang dan satuan waktu. Satuan panjang yaitu km, hm, dam, m, dm, cm, dan mm. Satuan waktu yaitu jam, menit, dan detik. Catatan khusus: 1 jam = 60 menit jadi 1 menit = jam 1 menit = 60 detik jadi 1 detik = menit 1 jam = 3.600 detik jadi 1 detik = jam Langkah-langkah dalam mengerjakan kecepatan : 1. Ubah satuan panjang 2. Ubah satuan waktu 3. Tulis angka soal 4. Tulis perubahan satuan panjang 5. Tulis tanda “per” panjang (bagi) 6. Tulis perubahan satuan waktu 7. Hitung hasilnya

29

Contoh :

https://id.wikipedia.org/ wiki/Kecepatan

1)

No.11/Th. 9/Desember. 2017


KRO N I K A

KPI IPA Trip to Bosscha Oleh : Devi Diyas S. , M.Pd

30

Bosscha… mendengar kata ini pasti di pikiran kita terbesit sebuah tempat observatorium untuk mengamati bintang. Tidak salah, sih, namun tempat ini tidak hanya untuk mengamati bintang saja, tetapi dapat juga mengamati berbagai benda langit yang ada di ruang angkasa. Tahun kemarin, sekolah kami SD Mutual ada program nonton film bareng berjudul “Iqra”. Film tersebut menceritakan tentang kemegahan Bosscha sebagai tempat penelitian di bidang astronomi. Selepas menonton film Iqra, kami jadi ingin sekali datang ke Bosscha untuk mengamati langsung bintang dari tempat ini. Semoga kelak bisa terlaksana, harap kami. Gayung pun bersambut. Bapak Kepala Sekolah merencanakan kegiatan belajar langsung ke Bosscha untuk tim KPI IPA 4 dan 5, tanggal 14 September 2017 lalu. Tentu kesempatan ini tidak kami sia-siakan. Tim KPI IPA 4 dan 5 segera menyiapkan keperluan yang perlu dibawa untuk dapat berkunjung ke Bosscha. Observatorium Bosscha terletak di puncak Bukit Lembang, Bandung. Untuk mencapai ke lokasi kita perlu berjalan kaki sekitar 5 km ke atas bukit. Seperti lagu naik-naik ke puncak gunung, tinggitinggi sekali kiri kanan kulihat saja banyak pohon cemara. Nah, itulah lagu yang bisa menggambarkan perjalanan yang harus kami tempuh untuk bisa sampai di lokasi Bosscha. Kebetulan observatorium Bosscha hanya buka sore hingga malam hari dari pukul 17.00 sampai 20.00, sedangkan untuk hari Minggu dan hari besar tutup. Alhamdulillah kami sampai Bandung pagi hari sekitar pukul 04.00. Jadi sambil menunggu Bosscha buka, kami berkunjung ke tempat wisata sekitar Bandung. Wisata edukasi yang kami kunjungi yaitu Museum Geologi, De’

No.11/Th. 9/Desember. 2017

Gb 1. Tim KPI di Museun Geologi

Ranch, dan Observatorium Bosscha.

1. Museum Geologi

Museum Geologi Bandung adalah museum bersejarah di Kota Bandung dan sering dijadikan tujuan study tour. Museum ini dibangun tanggal 16 Mei 1928 dan beralamatkan di Jl. Diponegoro no. 57 Cihaur Geulis Cibeunying Kaler, Kota Bandung. Museum ini pernah direnovasi sehingga sampai saat ini masih dalam kondisi baik. Koleksi museum ini banyak sekali, mulai dari batuan, fosil, dan mineral. Pengunjung dapat mempelajari banyak hal berhubungan dengan bencana alam, struktur bumi, cara mengolah energi, dan lain-lain. Koleksi yang dimiliki Museum Geologi Bandung sangat berguna untuk pendidikan serta mempunyai nilainilai sejarah kehidupan dan pelestarian alam yang sangat mendidik.

2. De’ Ranch

De Ranch merupakan tempat wisata alam yang berkonsep ala cowboy Amerika dan didukung juga dengan udara yang segar dan sejuk khas Lembang Bandung. De Ranch mengajak kami untuk menjelajahi semua wahana dengan menunggangi kuda lengkap dengan kostum cowboy.


KRONIKA

Gb 2. Tim KPI di De Ranch

Lokasi yang dijelajahi meliputi peternakan kuda, peternakan sapi, perkebunan, dan padang rumput. De Ranch juga mengajak kami untuk bermain seperti balon air, bersepeda, flying fox, wall climbing, trampolin, gold hunter, menyusui anak kambing, memerah susu sapi, dan masih banyak lagi. Untuk tiket masuk ke De’ Ranch hanya Rp 10.000,00 dan tiket ini bisa ditukarkan dengan segelas susu sapi aneka rasa.

3. Observatorium Bosscha

Observatorium Bosscha terletak di Lembang, Kabupaten Bandung. Observatorium ini didirikan oleh Karel Albert Rudolf Boscha pada tahun 19231928. Bangunan ini merupakan gedung penelitian FMIPA ITB. Observatorium Bosscha ini merupakan observatorium terbesar di Indonesia dan menjadi pusat penelitian, pendidikan, serta pengembangan ilmu Astronomi. Alhamdulillah kami sampai di Bosscha pukul 15.00 jadi masih banyak waktu untuk berkeliling menjelajahi bangunan ini. Jam menunjukkan pukul 17.00, tibalah waktu pengunjung untuk masuk observatorium. Kami sangat takjub bisa melihat langsung teleskop Bosscha sama seperti di film,

Gb 3. Tim KPI di Observatorium Bosscha

Gb 4. Teleskop Zeiss Bosscha

Gb 4. Teleskop Zeiss saat mengamati bintang

ternyata sangat besar dan megah. Teleskop utama Bosscha ini bernama Teleskop Ganda Zeiss yang memiliki lensa diameter 60 cm. Teleskop ini tidak boleh dicoba dan digunakan oleh pengunjung karena untuk keperluan penelitian, namun kita diperbolehkan untuk melihat simulasi penggunaan Teleskop Zeiss. Malam itu kami mengamati Planet Jupiter dan Bintang Antares menggunakan teleskop portable. Kemudian dilanjutkan pengamatan Planet Saturnus dengan teleskop Bamberg. Sempat juga kami mengamati rasi bintang Scorpio dan Biduk. Indah sekali langit Bandung malam itu, kami bisa melihat planet Saturnus yang memiliki cincin terang. Planet Jupiter yang memiliki penampakan besar lagi terang dan bintang Antares yang memancarkan warna merah, jingga, dan hijau. Observaorium Bosscha sekarang ini sudah terancam keberadaanya, sulit untuk melakukan pengamatan dan penelitian ruang angkasa karena banyaknya intensitas cahaya dari pemukiman dan bangunan di sekitar Lembang. Oleh karena itu observatorium ruang angkasa ini akan dipindahkan ke Kupang, Nusa Tenggara Timur yang masih memiliki langit indah lagi belum banyak polusi cahaya. Jadi, kalau kita akan mengunjungi observatorium Bosscha harus jauh, ya, sampai Kupang? Tenang saja walau observatorium ini pindah ke Kupang, kita tetap bisa mengendalikannya dari Lembang, Bandung. Alhamdulillah. Observatorium Bosscha juga mengajak kami untuk berjelajah ke ruang angkasa melalui bioskop mininya. Dari tayangan tersebut kita melihat sungguh indah ciptaan Allah Swt, dari matahari yang kita punya di Galaksi Bima Sakti ternyata masih ada jutaan matahari-matahari di galaksi lain. MasyaAllah No.11/Th. 9/Desember. 2017

31


KRO N I K A

LOMBA LUKIS dan ROADSHOW PERPUSTAKAAN NASIONAL

32

Tidak hanya berprestasi lewat akademik, Siswa SD Mutual juga menunjukkan prestasinya lewat karya seni. Pada tanggal 26 Agustus 2017, SD Mutual mengirimkan 10 siswa terbaiknya untuk mengikuti Lomba Melukis dalam rangka Roadshow Perpustakaan Nasional yang dilaksanakan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Magelang. Kesepuluh siswa itu terbagi menjadi 2 kategori lomba, yaitu kategori A yang diikuti siswa kelas 1, 2, dan 3 sedangkan kategori B diikuti oleh siswa kelas 4, 5 dan 6. Untuk kategori A SD Mutual menunjuk Nadia Aisya, Larisa Rahmasari, Diana Nur Fatima, Shabrina Syada, dan Tafakarina. Kelimanya adalah siswa kelas 2 SD Mutual yang mempunyai hobi menggambar. Sedangkan untuk kategori B diwakili oleh 5 siswa pilihan yang sudah sering mengikuti perlombaan melukis yaitu Inas Syifa, Falisha, Naila Hanan, Hilwa kelas 4. Satu satunya peserta laki-laki dari SD Mutual yaitu Bagas Dwi Prasetyo kelas 5. Pukul 07.00 selepas shalat dhuha, kesepuluh siswa meminta doa restu dari bapak dan ibu guru untuk berangkat menuju gedung Perpusda Kota Magelang. Setibanya disana sudah banyak peserta yang hadir dan rombongan SD Mutual segera melakukan registrasi untuk mendapatkan nomor peserta. Lomba Melukis ini diikuti oleh siswa-siswi SD se kota Magelang, ada lebih dari 50 peserta yang mengikuti lomba ini. Setelah sekitar 10 menit mengantre untuk registrasi akhirnya kesepuluh siswa SD Mutual mendapatkan nomor peserta dan menuju tempat lomba untuk bergabung dengan peserta lain. Sekitar 10 menit mempersiapkan peralatan yang

No.11/Th. 9/Desember. 2017

Oleh : Gita Atika, S. Pd

dibutuhkan untuk melukis, akhirnya tepat pukul 07.30 panitia menjelaskan kriteria dan ketentuan lomba. Waktu perlombaan hanya 1 ½ jam. Setelah mendapatkan kertas gambar dari panitia, semua peserta lomba segera menggoreskan ide mereka ke dalam sebuah gambar yang bertemakan minat baca. Semuanya terlihat asyik menyempurnakan hasil karya mereka dengan pensil gambar dan warna. Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 09.00 itu artinya semua peserta harus segera mengumpulkan hasil karya mereka. Usai mengumpulkan gambar yang dibuat, peserta dari SD Mutual istirahat di halaman Kantor Perpusda sambil menunggu hasil diumukan. Ada perasaan dag dig dug bercampur cemas, kesepuluh siswa merasa hasil yang dibuat masih kurang maksimal karena keterbatasan waktu. Sekitar satu jam menunggu ternyata hasilnya belum juga diumumkan. Beberapa siswa yang sudah dijemput orangtua memutuskan untuk pulang. Akhirnya setelah melewati seleksi yang ketat dan perdebatan juri yang alot sekitar pukul 11.00 dibacakanlah hasil dari lomba melukis dalam rangka roadshow show perpustakaan nasional 2017. Pengumuman pertama adalah lomba lukis kategori A, siswa SD Mutual belum ada yang masuk dalam 3 terbaik. Dilanjutkan dengan pengumuman untuk kategori B, Falisha Shansa mendapat juara 2 dan Inas Syifa mendapatkan juara 1. Alhamdulillah, mbak Inas dan mbak Falisha menambah deretan prestasi siswa SD Mutual. Bagi siswa lain yang belum juara tetap semangat untuk terus berprestasi.


KRONIKA

BELAJAR BERHAJI MELALUI MANASIK HAJI

Oleh : Dika Prima Nugraha, S.Pd.

“Labbaykallaahumma labbayk, labbayka laa shariika laka labbayk, innal hamda wanni’mata laka wal mulk laa shariikalak”. Bacaan talbiyah ini menggema sepanjang jalan, dimulai dari halaman Masjid Tanwir, halaman kantor PDM, halaman swalayan Giant, hingga berakhir di pelataran Gedung Ahmad Yani Kota Magelang. Inilah hari dimana anakanak kelas V melaksanakan Program Tahunan Manasik Haji SD Mutual Kota Magelang yang pada kesempatan tahun ini jatuh pada tanggal 30 Agustus 2017.

Pemandangan yang amat luar biasa dan berbeda saat anak-anak mulai memakai kain ihrom bagi yang putra dan mukena putih bagi yang putri. Beberapa guru yang mendapatkan kesempatan untuk ikut mendampingi kegiatan ini pun larut dalam rasa haru. Seakan berdoa, yaa Rabb kapan kami bisa Engkau panggil untuk beribadah ke tanah haram-Mu, melaksanakan ibadah haji yang sesungguhnya. Anak-anak terbagi menjadi beberapa kelompok dengan pendampingnya masing-masing, persis seperti jamaah haji yang didampingi oleh pata pendamping. Kelompok demi kelompok terlihat tertata rapi dan siap untuk diberangkatkan. Mulai saat itulah bacaan talbiyah berkumandang sepanjang jalan. Ustadz Endro, Ustadz Fury, dan Ustadzah Ida menjadi pemimpin dalam mengumandangkan talbiyah. Ustadz Nidaan Khasana dari PDM Kota Magelang juga terliahat mengarahkan anak-anak dan para pendamping dalam melaksanakan tahapan demi tahapan ibadah dalam manasik haji kali ini. Sahut-menyahut bacaan terdengar hingga para warga yang sempat menyaksikan kegiatan ini pun heran, kagum dan ikut terharu. Takjub, itulah ekspresi anak-anak saat tiba di Pelataran Gedung Ahmad Yani Kota Magelang. Allahu akbar, ada Ka’bah di sana! Bangunan yang sangat bersejarah bagi umat Islam itu, memang mempunyai tempat tersendiri di hati para muslim dimanapun dia berada, begitu juga bagi anak-anak SD Mutual. Umur mereka yang masih cukup belia (sebelas atau dua belas tahun), tidak menghalangi mereka untuk tetap khusyu’ melaksanakan ibadah di sekitar Ka’bah tiruan tersebut. Satu per satu, tahapan demi tahapan manasik haji pun dilalui. Dimulai dengan thowaf, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran. Putaran pertama, mereka terlihat sangat bersemangat. Putaran kedua, ketiga, dan keempat, semakin bertambah semangat mereka. Putaran kelima dan keenam, semangat mereka semakin memuncak. Putaran terakhir atau pamungkas, yaitu putaran ketujuh terlihat mereka menghembuskan napas lega karena telah menyelesaikan kegiatan thowaf dengan baik, walaupun banyak juga yang mengeluh capek dan lelah, maklum anak-anak... Beranjak ke lokasi sa’i, yaitu berlari-lari kecil sebanyak tujuh kali dari bukit Shofa ke bukit Marwa. Kelelahan mulai terlihat di wajah anak-anak. Mereka pun sadar bahwa ibadah haji memang membutuhkan fisik yang kuat, maka Yaa Allah semoga mereka No.11/Th. 9/Desember. 2017

33


KRO N I K A

34

bisa melaksanakan ibadah haji saat usia mereka masih muda. Di lokasi ketiga, anak-anak seolah-olah berada di Mina untuk melempar jumroh, yaitu jumrotul ula, jumrotul wustha dan jumrotul aqobah masing-masing tujuh kali. Anak-anak melempari ketiga jumarot tersebut dengan biji jagung dan kacang sebagai pengganti batu kerikil. Setiap lemparan disertai alunan takbir yang dilakukan secara bergantian. Anak-anak juga belajar bahwa ada makna terpendam dalam setiap lemparan yang mereka lakukan. Mereka sebenarnya sedang melempar setan yang selalu menggoda manusia. Hal ini terkait dengan perjalanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yang digoda oleh setan saat akan melaksanakan perintah Allah. Beranjak ke lokasi keempat, Arofah-lah tujuan kami. Di sana kami mendengarkan khutbah Arofah yang merupakan rukun dan syarat ibadah haji. Arahan yang indah disampaikan oleh Ustadz Nidaan Khasana. Beliau mengatakan bahwa ibadah haji itu ringan dan tidaklah susah. Apa yang dibayangkan tidaklah seberat yang dilakukan. Hanya perlu niat yang kuat agar terlaksana semua rukun dari ibadah haji. Anak-anak pun kembali bersemangat dan bergegas untuk malaksanakan ibadah selanjutnya. Anak-anak selanjutnya menuju Muzdalifah. Lokasi ini terasa lebih teduh. Ada amalan sholat No.11/Th. 9/Desember. 2017

Isya dan sholat Maghrib yang harus dilaksanakan dengan cara jama’ qoshor. Selepas dari Musdalifah anak-anak pun beranjak ke Mina. Tiga jumarot siap kami lempar kembali sebagai tanda permusuhan dengan setan, permusuhan yang abadi hingga akhir zaman. Alhamdulillah, lemparan demi lemparan serta takbir demi takbir dilaksanakan dengan penuh semangat, Allahu akbar. Terakhir anakanak melakukan thowaf wada’ untuk menutup rangkaian manasik haji. Yaa Allah, semoga manasik ini akan bermanfaat saat kami Engkau panggil untuk menunaikan ibadah haji atau umroh yang sebenarnya kelak, amin yaa rabbal ‘alamiin...


KRONIKA

Piknik Asyik Keluarga Besar SD MUTUAL Tidak seperti makhluk hidup lain yang dapat bertahan hidup hanya dengan memenuhi kebutuhan primernya saja. Manusia, membutuhkan hal-hal lain untuk tetap bertahan hidup dan bahagia dalam menjalani kehidupannya. Salah satu hal yang sangat dibutuhkan manusia adalah mendapatkan hiburan. Karena guru juga manusia, maka guru juga membutuhkan hiburan.

Oleh : Yevi Silvia Tantika, S.Pd

Mengajar dan mendidik bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Sebagai guru, hal tersebut bukan hanya semata-mata sebagai pekerjaan tetapi juga sebagai sebuah tanggung jawab. Terkadang sampai sibuknya, guru lupa untuk menyeimbangkan tubuh dan pikiran supaya kebutuhan dasar sebagai manusia terpenuhi. Libur semester genap tahun ajaran 2016/2017 kemarin, Kepala Sekolah SD Mutual, Bapak Mustaqim, S. Pd. I, M. Pd mengagendakan guru dan karyawan SD MUTUAL untuk berlibur bersama. Mendengar kabar tersebut, seluruh guru dan karyawan merasa senang, layaknya gurun pasir yang panas tersiram hujan lebat. Setelah disibukkan kegiatan mengajar, administrasi, dll, akhirnya para guru dan karyawan bisa berlibur bersama. Setelah melakukan koordinasi, akhirnya di penghujung liburan semester genap, tepatnya pada hari Kamis tanggal 13 Juli 2017, kami sepakat untuk berlibur ke daerah Gunung No.11/Th. 9/Desember. 2017

35


KRO N I K A

36

Kidul, Yogyakarta. Tempat yang dikunjungi adalah Goa Pindul dan Pantai Sadranan. Pukul 06.30 WIB kami sudah masuk ke dalam bus, mengecek kehadiran guru dan karyawan serta yang paling penting sebelum berangkat harus berdoa agar di perjalanan diberi kelancaran dan keselamatan sampai pulang nanti. Tujuan pertama yang kami kunjungi adalah Gua Pindul. Perjalanan sampai ke Gua Pindul kira-kira memakan waktu 3,5 jam. Sekitar pukul 10.00 WIB kami sampai. Gua Pindul adalah objek wisata berupa gua yang terletak di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul. Menurut legenda, nama “Pindul” berasal dari kata pipi dan kebendul sehingga disingkat Pindul. Gua Pindul dikenal karena cara menyusuri gua yang dilakukan dengan menaiki ban pelampung di atas aliran sungai bawah tanah di dalam gua, kegiatan ini dikenal dengan istilah cave tubing. Keamanan dan kenyamanan saat menyusuri Gua Pindul sangat terjamin karena di bawah pengawasan para pemandu yang sudah bersertifikat. Sebelum berangkat menuju Gua Pindul kami diberikan jaket pelampung dan ban dalam besar (tube). Jaket pelampung dipakai seperti rompi, yang mampu menahan berat lebih dari 100 Kg. Jadi dipastikan kita tidak akan tenggelam saat berada di air. Ban dalam besar tersebut juga sudah dimodifikasi dengan diberikan pengait berupa tali menyilang di tengah yang berfungsi sebagai tempat duduk di atas air. Setelah bersiap dengan perlengkapan tersebut, kami pun menyusuri jalan sekitar 1 Km. Tiba di depan mulut gua kamipun berfoto bersama terlebih dahulu. Setelah cukup berfoto, kami mulai

No.11/Th. 9/Desember. 2017

menyusuri Gua Pindul yang menurut pemandu berjarak 350 m dengan kedalaman air sungai 4-12 m. Dalam melakukan susur gua, kami didampingi oleh beberapa guide/pemandu khusus yang tentunya sudah berpengalaman dan mengerti betul medan dan apa saja yang ada di dalam gua. Tube kami pun mulai berjalan, pemandu akan menjelaskan tentang apa saja yang ada dalam gua tersebut. Di gua ini terdapat beberapa ornamen cantik seperti batu kristal, moonmilk, serta stalaktit dan stalagmit yang indah. Sebuah pilar raksasa yang terbentuk dari proses pertemuan stalaktit dan stalagmit yang usianya mencapai ribuan tahun menghadang di depan. Di beberapa bagian atap gua juga terdapat lukisan alami yang diciptakan oleh kelelawar penghuni gua. Di tengah gua terdapat satu tempat yang menyerupai kolam besar dan biasanya dijadikan tempat beristirahat sejenak sehingga wisatawan dapat berenang atau terjun dari ketinggian. S e t e l a h s a m p a i fi n i s h p e m a n d u memperbolehkan kami untuk sekadar berenang dalam sungai tersebut. Setelah selesai, kami bergegas untuk membersihkan diri karena tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 11.00 WIB dan sebentar lagi masuk waktu dhuhur. kamipun berbilas dan makan siang. Setelah makan siang kami salat dhuhur. Kami melanjutkan perjalanan menuju Pantai Sadranan. Sampai di Pantai Sadranan pukul 14.00 WIB. Pantai Sadranan adalah sebuah pantai yang terletak di Yogyakarta, tepatnya berada di Padukuhan (Dusun) Pulegundes II, Desa Sidoharjo, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul. Kami harus menempuh perjalanan selama kurang lebih 30 sampai dengan 45 menit dari objek wisata Gua Pindul. Pantai Sadranan yang terletak di sepanjang gugusan pantai Gunungkidul ini tepatnya berada di sebelah timur Pantai Krakal atau sebelah barat Pantai Ngandong dan Pantai Sundak. Kesan pertama saat melihat Pantai Sadranan tidak disangka, keindahan Pantai Sadranan membuat kami terkesima dan termangu. Pesona birunya langit, hamparan pasir putih yang terasa hangat dan lembut, jernihnya air laut yang membentang


KRONIKA nan bening karena diterobos oleh sinar matahari. Hal pertama yang kami lakukan adalah berfoto bersama. Setelah mengabadikan momen kami bersiap-siap untuk melakukan snorkeling Di sepanjang bibir pantai banyak penyewaan alat snorkeling berupa sepatu karet, pelampung, dan kacamata menyelam. Saat menyelam kita memang diharuskan memakai sepatu karet karena memang karang-karangnya tajam. Bagi yang bisa berenang, boleh tidak menggunakan pelampung karena memang air tidak terlalu dalam. Setelah siap dengan peralatan snorkeling, kamipun mulai masuk ke air. Subhanallah, pemandangan di dasar laut tersebut benar-benar bagus. Jernihnya air membuat kita dapat melihat ikan-ikan kecil yang berwarni-warni dan karangkarang yang indah. Pemandangan seperti itu membuat hati dan pikiran menjadi fresh dan tenang. Keindahan Pantai Sadranan membuat kami mengingat dan memuji Allah swt, akan keagunganNya dalam menciptakan keindahan alam yang ada di depan mata kami.

Pukul 16.00 WIB kami selesai snorkeling dan bilas. Pergi ke pantai tidak komplet rasanya kalau belum meminum kelapa muda. Pantai dan kelapa muda seperti dua hal yang sulit dipisahkan. Setelah selesai snorkeling dan meminum kelapa muda badan menjadi segar. Kamipun bersiap untuk pulang. Tetapi sebelum pulang, kami mampir ke Pantai Baron untuk membeli oleh-oleh karena di sekitar Pantai Sadranan hanya sedikit pedagang yang berjualan. Setelah itu kami pulang menuju Magelang. Alhamdulilah sekitar pukul 23.00 WIB kami sampai di SD Mutual dan melanjutkan pulang ke rumah masing-masing. Menurut saya, piknik atau liburan semacam ini memang perlu diadakan. Liburan merupakan bentuk penghargaan untuk diri sendiri karena sudah lelah bekerja. Liburan tidak harus mahal dan jauh, yang diperlukan adalah perasaan bahagia dan menikmati kebersamaan dengan teman. Dengan kegiatan piknik, guru bisa me-refresh otaknya dan ketika kembali ke sekolah akan menjadi lebih bersemangat saat mengajar. 37

No.11/Th. 9/Desember. 2017


KRO N I K A

38

SD MUTUAL MENGENAL PAJAK

Oleh : Haryo Nugroho,. S.Pd

Pajak? Membayar pajak? Itulah kalimat yang ada dalam pikiran kita yang masih awam tentang pajak. Pertanyaan itulah yang menjadi landasan bagi SD Mutual untuk mengenalkan kepada siswa tentang pajak.

No.11/Th. 9/Desember. 2017

Pagi itu 3 Juli 2017, gayung bersambut. SD Mutual menjadi salah satu dari tujuh sekolah yang terpilih pajak bertutur dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kota Magelang. Dalam rangka menanamkan kesadaran pajak bagi generasi muda dalam bentuk sosialisasi. Direktorat jendral Pajak akan menyelenggarakan kegiatan “Pajak bertutur� untuk yang pertama kalinya dengan target minimal 110.000 siswa yang akan diselenggarakan pada tanggal 11 Agustur 2017. pada kegiatan ini key messege yang akan disampaikan adalah nilai-nilai “berbagi dan gotong royong� bagi siswa SD. Tibalah waktunya pada hari Jumat, 11 Agustus 2017 pukul 09.00 tepat dimulailah acara tersebut di Masjid Tanwir lantai 2. Kegiatan ini diawali dengan pembukaan serta sambutan dari perwakilan kantor pajak, yang akan memberikan perkenalan kepada siswa tentang pajak bertutur. Sedangkan sambutan dari SD Mutual yang disampaikan oleh Bu Wati Prihayanti, M. Pd. sambutan hangat dan senang dengan diadakannnya sosialisasi kepada siswa tentang pentingnya pajak


KRONIKA kepada siswa kelas 4. Kegiatan sosialisasi ini dikemas dengan cara game edukatif sehingga mampu meningkatkan antusias siswa untuk menyimak serta mengikutinya dengan penuh keceriaan. Materi pengenalan pajak disampaikan pertama kali dengan cara persepsi siswa tentang manfaat kerjasama, siswa pun menjawab sesuai dengan pengetahuan masing-masing tentang manfaat pajak. Dengan bermacam jawaban tesebut memperlihatkan bahwa para siswa sudah paham akan manfaat pahak. Pertanyaan berikunya tentang tempat pembayaran pajak, dengan antusias, siswa yang menjawab “di bank� dengan jawaban yang sangat simple ini menunjukkan siswa juga paham akan tempat pembayaran pajak. Sosialuisasi pertama juga dikemas dengan sangat bagus oleh pihak Jenderal Pajak yaitu dengan membuat sebuah game, dimana siswa diminta untuk berkelompok, setelah itu siswa diminta untuk membuat sebuah benda dengan bahan yang ada. Siswa diminta untuk bekerja sama dan gotong royong dalam membuat benda tersebut. Antusias luar biasa ditunjukkan oleh siswa-siswa, dalam bekerja sama dan bergotong royong. Selanjutnya siswa diminta mempresentasikan hasil dari kerjasama tersebut Acara selanjutnya diadakan sosialiasasi dengan mengemas kembali materi tentang gotong royong dengan game PUZZLE. Siswa diminta untuk membuat kelompok dengan jumlah setiap kelompok 3 anak Kelompok tersebut dibentuk sesuai dengan warna gelang yang telah diberikan oleh pihak Direktorat Jenderal Pajak. Adapun warna

gelangnya merah, hijau, kuning, putih, hitam, biru, orange, dan warna pink. Kemudian siswa diberikan game yang berupa permainan estafet koin, dimana siswa diminta maju perwakilan, setiap kelompok diwakilkan 5 siswa dan yang lain sebagai penonton dan supporter. Tujuan game tersebut agar para siswa bergotong-royong. Permainan apa lagi ya, setelah ini? Semua siswa penasaran akan ada permainan apa lagi ? Ternyata, permainan yang akan mengasah ingatan, Permainan yang lebih menarik, yaitu permainan yang dinamakan pesan berantai. Dalam permainan ini bukan lagi siswa yang mewakili setiap kelompok, tetapi semua siswa yang memiliki warna gelang yang sama berkumpul kemudian membuat sebuat barisan memanjang dengan ketua kelompok berada didepan. Siswa diminta membisikkan sebuah kata oleh ketua kelompok, kemudian membisikkan kepada siswa yang lain sampai siswa yang berada di belakang sendiri. Semua anak gembira termasuk para guru pendamping yang dapat menjawab pertanyaan akan diberikan hadiah. Acara penutup, pembagian hadiah. Setiap kelompok mendapatkan hadiah. Asyiiik. Pemberian kenang-kenangan juga diberikan pihak Direktorat Jenderal Pajak, kepada SD Mutual yang diterima Bapak Kepala SD MUTUAL Bapak. Mustaqim, S.Pdi. M.Pd. Demikian yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat, dan jangan lupa membayar pajak yaa‌.

No.11/Th. 9/Desember. 2017

39


KRO N I K A

Semangat SD Mutual Memperingati Kemerdekaan RI Ke-72

Oleh : Dian Novita Rahmawati, S.Pd.

40

Semarak peringatan hari kemerdekaan RI selalu terasa setiap tahunnya di SD Mutual. SD Mutual selalu mengadakan rangkaian kegiatan menarik dan sangat dinanti. Ya, tahun ini keluarga besar SD Mutual dengan semangat 45 mempersiapkan serangkaian kegiatan memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-72. Mulai dari menghias sekolah, mengadakan berbagai lomba yang menarik, hingga melaksanakan upacara bendera pada tanggal 17 Agustus 2017. Seluruh siswa SD Mutual ikut berpartisipasi menyambut acara 17-an ini. Mereka bersamasama dengan penuh semangat menghias kelas masing masing agar terlihat menarik dan indah saat merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia. Siswa-siswi SD Mutual bersama wali kelas masing masing bergotong-royong menghias kelasnya dengan berbagai cara, mulai dari membersihkan kelas sampai memberi hiasan-hiasan menarik di dinding kelas dengan mengusung berbagai macam tema. Mereka terlihat sangat antusias saat membuat berbagai macam hiasan di kelas, mulai dari membuat poster, gambar tempel dinding, No.11/Th. 9/Desember. 2017

hingga hiasan jendela warna-warni. Kesannya, sungguh sangat edukatif dan bernilai estetik. Guru-guru SD Mutual pun berusaha memberikan yang terbaik melihat antusias siswa yang begitu besar. Panitia 17 Agustusan SD Mutual yang diketuai oleh bapak Jaya Aji Putra, S. Pd berusaha menghadirkan perlombaan menarik yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Semarak 17 Agustusan melalui berbagai perlombaan tidak hanya untuk menumbuhkan rasa nasionalis pada diri siswa, namun juga diarahkan pada kegiatan yang mempererat kebersamaan siswa dan guru, ketangkasan, kerjasama, tanggung jawab yang tidak lepas dari nilai-nilai Islami. Tahun ini, panitia peringatan kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 telah menyiapkan berbagai perlombaan. Perlombaan pertama adalah lomba makan krupuk “anak Sholihâ€?. He he he‌ lucu ya namanya‌Sebenarnya lomba ini sama saja dengan lomba makan kerupuk yang lain, hanya bedanya anak-anak saat makan kerupuk harus tetap dalam posisi duduk, tidak berdiri sesuai dengan adab makan dalam agama Islam. Siswa dikelompokkan yang terdiri dari 4 orang setiap kelompoknya. Mereka berlomba memakan krupuk secara estafet, bila salah seorang sudah selesai memakan kerupuknya, baru diteruskan dengan siswa kedua, ketiga dan keempat. Kedua tangan harus diletakkan di belakang badan sambil duduk berusaha memakan kerupuk yang bergelantungan terikat di tali. Seru sekali lomba makan kerupuk ini berlangsung! Para siswa dan bapak/ibu guru sampai kelihatan geregetan menyaksikan lomba yang satu ini. Perlombaan kedua adalah lomba suap bubur. Lomba ini menuntut kerjasama antara wali kelas dan siswanya. Wali kelas bertugas menyuapkan bubur kepada salah seorang siswanya dengan mata tertutup. Butuh kerjasama dan kepercayaan yang kuat dari siswa dan wali kelas agar bubur yang disuapkan tepat masuk ke dalam mulut.


KRONIKA Para penonton merasa geli dan gemas melihat bagaimana para wali kelas menyuapkan bubur ke siswa mereka sampai belepotan ke seluruh wajah dan bajunya. Perlombaan berikutnya yang tak kalah menariknya adalah lomba menangkap uceng. Uceng adalah ikan air tawar yang hidup di sungai-sungai kecil. Ikan ini berukuran kecil dan sangat lincah gerakannya, sehingga sulit untuk ditangkap. Empat siswa perwakilan dari setiap kelas bersiap menangkap uceng sebanyak-banyaknya. Perlombaan terlihat sangat seru. Penonton riuh mendukung jagoannya masing-masing yang kelihatan kesulitan menangkap uceng tersebut. Sesekali ikan lepas dari genggaman, membuat pendukung geregetan sekaligus geli melihat betapa sulitnya memegang ikan kecil yang lincah itu. Belum lagi baju menjadi basah kuyup karena harus berkali-kali terkena air saat mengambil uceng dan membawanya berlari. Bukan hanya peserta lomba yang terhibur saat menangkap uceng, tetapi siswa lain yang menonton juga terhibur melihat tingkah dan ekspresi lucu para peserta saat menangkap uceng. Siswa-siswi kelas 3-6 masih harus melaksanakan satu lagi lomba yaitu melipat baju. Siswa yang sudah ditunjuk berlomba melipat baju sendiri dengan lipatan yang rapi, cepat dan benar. Lomba ini mengajarkan kepada para siswa SD Mutual supaya menjadi anak yang mandiri mulai dari menyiapkan kebutuhan sekolahnya sendiri seperti melipat baju. Siswa kelas 2 yang juga mengikuti upacara kemerdekaan di sekolah pun ikut memeriahkan acara 17 Agustusan ini. Lomba yang diikuti oleh seluruh siswa kelas 2 adalah lomba mewarnai. Anak-anak diberi kebebasan mengekspresikan dirinya melalui warna-warni yang mereka sukai. Mereka bebas mewarnai dengan berbagai media warna dan gaya mewarnai masing-masing. Semua siswa kelas 2 terlihat antusias untuk membuat gambar polos menjadi gambar menarik dan penuh warna. Bukan hanya berbagai macam

perlombaan saja yang membuat keluarga besar SD Mutual selalu menanti perayaan hari kemerdekaan negara kita ini. Namun juga upacara bendera yang sangat istimewa yang hanya terjadi 1 tahun sekali setiap pelaksanaan upacara kemerdekaan Republik Indonesia. Upacara menjadi sangat istimewa karena petugas upacaranya adalah bapak/ibu guru dan karyawan. Bapak/ibu guru beserta karyawan ingin memberikan contoh kepada para siswa SD Mutual bagaimana bersikap disiplin saat menjadi peserta maupun petugas upacara. Semua peserta pun terlihat sigap serta hikmat melaksanakan upacara bendera kali ini. Diadakannya serangkaian kegiatan peringatan 17 Agustusan ini adalah untuk mengenang sekaligus menghargai perjuangan para pahlawan yang telah rela mengorbankan segalanya demi meraih kemerdekaan Indonesia. Sekarang saatnya para siswa SD Mutual meneruskan perjuangan para pahlawan tersebut dengan cara belajar dan menuntut ilmu tanpa jemu. Semua harus dilakukan untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan negara tercinta ini. Persaingan di bidang ekonomi, budaya, serta pendidikan menjadi tugas kita sebagai generasi penerus bangsa. Teruslah berjuang dengan belajar tekun, berkreasi, meningkatkan daya kreativitas sebagai sumbangsih untuk bangsa dan negara! Salam Merdeka!!!

No.11/Th. 9/Desember. 2017

41


KRO N I K A

SEMARAK IDUL ADHA Oleh : Mohammad Fatkhul Huda K., S.Pd.

42

Idul Adha merupakan salah satu hari raya Islam. Hari raya ini berkaitan dengan peristiwa pengorbanan Nabi Ismail untuk disembelih oleh ayahnya yaitu Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim bersedia menyembeli putranya semata karena perintah Allah Swt. Namun ketika akan mengorbankan putranya, Allah Swt. menggantinya dengan domba. Kita diperintahkan Allah Swt untuk meneladani keikhlasan Nabi Ibrahim dan Ismail untuk berkurban setiap tanggal 10 Dzulhijjah setelah pelaksanaan salat Ied.

tua siswa, guru, dan karyawan SD MUTUAL. Salat Ied dimulai pukul 07.00 WIB dan selesai sekitar pukul 08.00 WIB. Rangkaian kegiatan berikutnya adalah penyembelihan hewan kurban hingga pentasyarufan. Jumlah hewan kurban yang diterima SD MUTUAL tahun ini adalah 1 ekor sapi dan 12 ekor kambing yang berasal dari siswa SD MUTUAL dari kelas 1-6. Mereka mempercayakan kepada pihak sekolah untuk penyembelihan sampai penyaluran daging kurban kepada pihak-pihak yang berhak menerimanya. Jumlah masyarakat yang menerima daging kurban sejumlah 250 orang, yang terdiri dari masyarakat Magersari dan lingkungan sekitar SD MUTUAL. Panitia kurban terdiri dari Bapak/Ibu guru beserta karyawan SD MUTUAL. Peringatan kurban kali ini diketuai oleh Bp. H. Muhammad Subkhan, S.Pd.I. di bawah tanggung jawab Waka Al Islam dan Kemuhammadiyahan, Bp. Miftakhul Aziz, S.E. Peringatan kurban di sekolah sudah berjalan sejak awal berdirinya SD Mutual kota Magelang, sehingga sudah tidak diragukan lagi kepercayaan masyarakat terhadap sekolah, khususnya wali murid ketika ingin melaksanakan penyembelihan kurban di sekolah. Kegiatan kurban di sekolah sudah masuk ke dalam agenda tahunan sekolah. Hal ini yang menjadikan salah satu ciri khas tersendiri bagi SD MUTUAL. Kegiatan ini merupakan salah satu contoh pembelajaran praktik keagamaan bagi siswa. Bahkan dapat membuka pandangan masyarakat bahwa di SD MUTUAL, pendidikan karakter tidak hanya bersifat teori, tetapi dipraktikkan secara langsung.

SD MUTUAL Kota Magelang memperingati hari raya Idul Adha 1434 H/ 2017 M diawali dengan pelaksanaan salat Ied bersama. Shalat Ied dilaksanakan di halaman SD MUTUAL, yang bertindak sebagai imam dan khotib adalah Bp. Mustaqim, M.Pd.I. selaku kepala sekolah dan diikuti para jamaah dari siswa, orang

No.11/Th. 9/Desember. 2017


KRONIKA

Gerakan Makan Sehat SD MUTUAL SD Mutual terpilih sebagai sekolah yang diikutsertakan dalam program “ Gerakan Makan Sehat� dalam rangka ulang tahun yang ke-20 Super Indo. Kegiatan ini diadakan bertujuan untuk mendorong masyarakat, khususnya anak-anak untuk mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran. Anak-anak sengaja dipilih sebagai target utama dalam gerakan ini karena menurut data dari Riset Kesehatan Dasar 97 persen anak Indonesia belum mengonsumsi cukup buah dan sayuran sedangkan buah dan sayur sangat penting bagi perkembangan pertumbuhan dan perkembangan anak. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 23 Agustus 2017. Sebelum kegiatan makan buah bersama ini di lakukan, siswa kelas 2 pada hari itu sedang melaksanakan kegiatan Imunisasi MR. Beruntung sekali para siswa kelas 2 SD Mutual, karena setelah disuntik imunisasi MR mereka mendapat rejeki makan buah bersama dari Super Indo. Rangkaian program “Gerakan Makan Sehat� dimulai dengan sambutan dari Kepala SD Mutual Bapak Mustaqim, S.Pd, M.Pd. dalam sambutannya Bapak Mustaqim berpesan kepada anak-anak SD

43

Oleh : Siti Nurhayati, SH

Mutual agar menyukai buah dan sayuran karena didalam buah dan sayur mengandung banyak vitamin dan mineral yang sangat penting bagi kesehatan tubuh kita. Selain itu juga bapak kepala sekolah mengucapkan banyak terimakasih kepada Super Indo Magelang cabang Gatot Subroto karena SD Mutual sudah dipilih oleh Super Indo dalam bagian untuk menyemarakkan hari ulang tahun supermarket tersebut. Sebelum kegiatan makan buah bersama dilakukan, anak-anak diajak mengikuti berbagai kegiatan interaktif seperti, bernyanyi, bermain kuis mengenal buah dan sayur dengan berhadiah sovenir dari Super Indo dan pendidikan tentang makanan sehat. Makanan sehat adalah makanan yang sebagian besar organik dari alam, makanan yang sehat dari alam adalah makanan yang bebas dari pestisida dan insektisida berbahaya lainnya. Makanan organik juga No.11/Th. 9/Desember. 2017


KRO N I K A dikenal sebagai makanan yang bersih karena tidak mengandung pestisida didalamnya. Tidak hanya sehat makanan organik juga bergizi dalam memberikan manfaat bagi tubuh dengan jumlah vitamin dan mineral tinggi yang terkandung didalamnya.

44

Akhirnya kegiatan yang ditunggu-tunggupun tiba para siswa kelas 2 yang berjumlah 175 anak diberi buah yaitu pisang dan jeruk, masing-masing anak diberi satu persatu. Tidak ketinggalan para guru kelas dua juga ikut serta dalam kegiatan tersebut. Dengan komando dari ibu guru para siswa makan buah bersama tidak lupa sebelum makan buah bersama para siswa membaca doa mau makan terlebih dahulu dan mereka makan dengan duduk dan tertib. Selesai makan para siswa membuang sampah di tempat sampah tanpa diberi pengarahan oleh guru para siswa membuang sampah ditempat sampah yang sudah disediakan. Kegiatan ditutup dengan ucapan selamat ulang tahun dari siswa kelas 2 kepada Super Indo dan foto bersama siswa kelas dua, guru dan pihak Super Indo.

MASA ORIENTASI SISWA (MOS) ala SD MUTUAL Oleh : Subekti Endro S., S.Ag.

Setiap tahun ajaran baru, masing-masing sekolah mengadakan kegiatan masa orientasi siswa (MOS). Bahkan hal ini seperti sudah menjadi suatu tradisi yang bisa dikatakan sunnah muakadah bagi setiap sekolah. Kegiatan ini dlakukan bagi siswa baru yang masuk atau diterima pada sekolah yang bersangkutan. Begitu juga SD Mutual, MOS bagi siswa baru di SD Mutual sudah menjadi bagian tradisi yang dilestarikan. Kegiatan MOS biasanya dilakukan sehari atau dua hari sebelum siswa aktif masuk sekolah. Para orang tua siswa berkumpul untuk mendapatkan pengarahan dan sosialisasi program sekolah dari kepala sekolah. Sedangkan para siswa, di kumpulkan di halaman sekolah dengan diawali pembukaan dan pembagian kelas. Dilanjutkan pelepasan balon, dengan filosofi anak siap dilepas oleh orang tua untuk dididik di SD No.11/Th. 9/Desember. 2017

Mutual juga sebagai harapan bahwa semua siswa SD mutual mempunya cita-cita yang tinggi, setinggi balon-balon itu terbang. Setelah acara pelepasan balon, anak-anak diajak berkeliling dengan membentuk kelompok dan berbaris memanjang seperti kereta api untuk melihat setiap sudut sekolah. Mereka diajak bernyanyi dan bermain bersama.

Apa tujuan dan manfaat MOS, ya? lain:

Beberapa tujuan dan manfaat MOS antara

1. Mengenal potensi siswa baru

Kegiatan MOS merupakan kegiatan pengenalan terhadap siswa baru agar lebih mengenal lingkungan sekolah yang baru. Dalam kegiatan tersebut, bisa mengenali dan menggali


KRONIKA kamar mandi, ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang perpustakaan, dsb. Sehingga siswa mengenal dan tahu letak atau denah sekolah. Sewaktu-waktu anak mempunyai kebutuhan tertentu, mereka sudah tahu letak tempat yang dituju. Dari sini, keberanian dan kemandirian siswa bisa dipupuk. Anak mulai berani dan mandiri untuk pergi ke ruang guru, perpustakaan ataupun ruang lainnya.

3. Menumbuhkan motivasi semangat untuk belajar di sekolah

Dengan mengenal lebih dekat sekolah yang baru tentunya kegiatan MOS ini diharapkan akan menumbuhkan motivasi semangat baru di sekolah yang baru.

4. Mengembangkan dan membantu anak untuk berinteraksi dan bersosialisasi

kreativitas dan kepribadian siswa, dan dapat mengoptimalkan potensi siswa. Sekaligus menggali keberanian dan kemandirian siswa. Hal tersebut sangatlah penting dilakukan, terutama di SD Mutual mengingat jumlah siswa yang hampir mencapai 1000 siswa. Keberanian dan kemandirian siswa perlu sejak dini dioptimalkan agar siswa percaya diri belajar di SD MUTUAl. Kreativitas anak juga bisa digali pada acara MOS ini karena setiap anak diwajibkan membuat topi dan label nama panggilan mereka sebagai atribut MOS. Atribut tersebut dibuat sendiri oleh mereka dengan bantuan orang tua. Meskipun campur tangan orang tua masih dominan, tetapi tidak sedikit timbul dari ide anak-anak dalam pembuatannya.

Dalam masa MOS ini, para guru membantu anak-anak untuk bisa saling mengenal dengan siswa lain yang menjadi teman baru mereka. Mereka belajar bersosialisasi positif dengan teman-teman baru mereka, menjunjung nilainilai kebersamaan, saling menghargai dan menghormati antarteman yang lain. Meski tidak sedikit dari siswa baru ada yang menangis, masih merasa takut, dsb. Tetapi, dengan pendekatan guru yang baik akhirnya merekapun menjadi merasa nyaman di sekolah yang baru. Demikian kiranya yang bisa disampaikan tentang MOS SD Mutual. Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi para orang tua ataupun calon siswa SD MUTUAL kelak. Dan semoga kegiatan MOS ini tetap menjadi satu kegiatan yang positif dan bermanfaat. Semoga siswa-siswi yang sudah menjadi bagian dari keluarga SD Mutual kelak menjadi siswa siswi yang berprestasi, menjadi generasi emas pada zamannya kelak, dan menjadi pahlawan-pahlawan bangsa.

2. Membantu siswa baru mengenal lingkungan sekolah yang baru

Pengenalan lingkungan sekolah bagi anak sangatlah penting. Di SD Mutual, kita mengenalkan seluruh bagian sekolah, mulai dari kelas yang akan di tempati, kelas-kelas yang lain, No.11/Th. 9/Desember. 2017

45


SEH A T

KAMPANYE IMUNISASI MR

46

Oleh : dr. Siwi Rochmaningsih

Kampanye imunisasi MR adalah pemberian imunisasi Measles Rubella (MR) secara massal, pada anak usia 9 bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun, yang dilaksanakan di seluruh Pulau Jawa. Kampanye imunisasi Measles Rubella (MR) dilaksanakan sebagai wujud komitmen Indonesia dan juga komitmen global dalam rangka eliminasi Campak dan pengendalian Rubella yang akan dicapai pada tahun 2020.

Tujuan akhir dari kampanye Measles Rubella adalah eliminasi penyakit Campak dan pengendalian Rubella. Oleh karena itu, diperlukan upaya - upaya pemberian imunisasi yang berkualitas, sesuai dengan aturan, kepada sasaran yang telah ditentukan. Kampanye Measles Rubella adalah tugas bersama yang melibatkan lintas program dan lintas sektor. PKK, sebagai salah satu ujung tombak, mempunyai peran yang sangat penting dalam kegiatan kampanye Measles Rubella, yaitu berperan dalam menggerakkan sasaran imunisasi. Disdikbudpora dan Kantor Kementerian Agama juga berperan penting dalam mensosialisasikan kampanye Measles Rubella kepada pihak sekolah dan orang tua murid, serta menggerakkan sasaran imunisasi dan menyediakan data murid yang valid. Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular, disebabkan oleh virus, dengan masa inkubasi ratarata 8 - 13 hari. Gejala penyakit Campak adalah demam, bercak kemerahan pada kulit (rash), disertai dengan batuk dan / atau pilek dan / atau konjungtivitis. Akan tetapi bisa berakibat fatal apabila terjadi komplikasi, misalnya diare berat, radang paru (pneumonia), radang otak (encephalitis), kebutaan, bahkan kematian. Komplikasi yang berat dari Campak dapat dicegah dengan imunisasi Campak. Saat ini target dunia termasuk Indonesia dalam pengendalian

No.11/Th. 9/Desember. 2017


SEHA T (kekeruhan lensa mata), penyakit jantung bawaan, gangguan pendengaran, dan keterlambatan perkembangan, termasuk keterlambatan bicara dan disabilitas intelektual. Seorang anak dapat menunjukkan satu atau lebih gejala SRK. Adakah kontra Indikasi terhadap pemberian Imunisasi MR ini ?

campak adalah tercapainya eliminasi Campak. Rubella adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, dapat menginfeksi anak maupun dewasa muda yang rentan. Yang menjadi perhatian dalam kesehatan masyarakat adalah efek yang terjadi pada janin apabila Rubella ini menyerang wanita hamil pada 3 bulan pertama kehamilannya. Infeksi Rubella pada masa tersebut dapat menyebabkan abortus / keguguran, kematian janin, atau Sindrom Rubella Kongenital (Congenital Rubella Syndroms / CRS) pada bayi yang dilahirkan. Sindrom Rubela Kongenital (SRK) adalah suatu kumpulan gejala penyakit, terdiri dari katarak

ADA, yaitu: 1. Syndroma nefrotik dengan pemberian obat steroid lebih dari 2 minggu 2. Keganasan / kanker 3. Kelainan fungsi koagulasi / penjendalan darah, dan 4. Gizi buruk Pelaksanaan kampanye MR di SD Mutual Alhamdulillah pelaksanaan MR di SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang berjalan lancar. Kampanye MR dilaksanakan selama 6 hari, mulai hari Senin, 21 Agustus 2017 sampai dengan Sabtu, 26 Agustus 2017. Dari sejumlah 928 siswa, 885 siswa (95,37 %) mendapatkan imunisasi MR dan 43 siswa (4,63 %) belum mendapatkan imunisasi MR karena berbagai alasan.

Profil Penulis Nama: dr. Siwi Rochmaningsih | Tempat, tanggal lahir: Boyolali, 6 Agustus 1979 | Alamat: Perum Green Java No. 36, Kota Magelang | Pendidikan Terakhir: Pendidikan Profesi Dokter Umum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta | Pekerjaan: Dokter di Puskesmas Jurangombo | Organisasi: Anggota Ikatan Dokter Indonesia Cabang Kab. Magelang, Anggota Bidang Pendidikan dan Penyuluhan Yayasan Kanker Indonesia Cabang Kota Magelang No.11/Th. 9/Desember. 2017

47


Oleh: Miss Hani

48

No.11/Th. 9/Desember. 2017


TRITIKAN

Tradisi “Si Manis” Pada Sistem Operasi Android Oleh : Mahdi, S.Kom

Diputar... Dijilat... Dicelupin... Pasti kalian pernah mendengar slogan yang diandalkan dalam sebuah iklan makanan ringan, sebuah produk biskuit populer yang digemari di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Nantinya, bukan hanya “dicelupin” ke dalam susu, melainkan ke dalam ponsel pintar milikmu. Lho kok? Tentu saja bukan dalam artian harfiah, tapi benar saja, di dalam ponsel kamu nantinya akan ada “Oreo”.

Raksasa teknologi Google telah mengumumkan secara resmi penggunaan nama “Oreo” sebagai Android versi 8.0, alias Android O. Nama ini sekaligus melanjutkan tradisi penggunaan nama makanan atau cemilan (terutama makanan yang manis, mungkin supaya laris manis kali ya…) sebagai nama Android, melanjutkan marshmallow dan nougat. Hal ini diumumkan Google bertepatan dengan terjadinya fenomena alam langka gerhana matahari menyambangi Amerika Serikat pada 21 Agustus waktu setempat. Rasa penasaran selama ini pun berakhir, seputar nama yang akan diberikan ke Android versi terbaru tersebut. Setelah berbagai spekulasi dan rumor yang beredar, akhirnya bisa dipastikan Oreo menjadi jawabannya. Android diketahui memang mulai menggunakan nama makanan atau cemilan manis di setiap versi sistem operasinya pada versi 1.5 hingga yang teranyar 8.0. Bisa dilihat selengkapnya dalam daftar berikut ini : Cupcake (Android 1.5); Donut (Android 1.6); Eclair (Android 2.0); Froyo (Android 2.2); Gingerbread (Android 2.3); Honeycomb (Android 3.0); Ice Cream Sandwich (Android 4.0); Jelly Bean (Android 4.1); KitKat (Android 4.4); Lollipop (Android 5.0); Marshmallow (Android 6.0); Nougat (Android 7.0); danOreo (Android 8.0) Mungkin kamu bertanya-tanya, kenapa Google memilih menggunakan nama makanan atau cemilan manis dalam setiap sistem operasi Android-nya? Apakah ini hanya keisengan semata atau ada maksud tertentu dari para teknisi Google? Sebenarnya kalau kalian ingat, jawaban dari pertanyaan itu sudah pernah diungkap sekitar 3 tahun yang lalu, tepatnya saat Google meluncurkan Android KitKat. Seorang juru bicara Google pada waktu itu mengatakan, “Android adalah sistem operasi yang No.11/Th. 9/Desember. 2017

49


T R I TI K A N

50

Perangkat ini membuat hidup kita jadi lebih manis, maka setiap versi Android dinamai nama makanan atau cemilan manis

No.11/Th. 9/Desember. 2017

memperkuat lebih dari 1 miliar smartphone dan tablet. Sejak perangkat ini membuat hidup kita jadi lebih manis, maka setiap versi Android dinamai nama makanan atau cemilan manis, seperti Cupcake, Donut, Eclair, Foyo, Gingerbread, Honeycomb, Ice Cream Sandwich, dan Jelly Bean. Karena semua orang tampak tidak bisa dipisahkan dari cokelat, maka kami putuskan versi selanjutnya dari Android akan diberi nama makanan cokelat favorit kami, Kitkat.� Menarik memang melihat bagaimana Google menggunakan nama makanan atau cemilan manis dalam sistem operasi Android milik mereka termasuk Oreo. Apalagi, Oreo adalah nama yang sangat populer dan sepertinya mudah diingat oleh banyak orang. Dengan adanya pengumuman ini, maka patung baru yang menampilkan Android Oreo pun bisa dipastikan hadir di markas Google di Mountain View, California. Sudah menjadi tradisi dari Google untuk membuat patung dari setiap makanan atau cemilan manis yang akan dijadikan nama versi Android terbaru mereka. Melihat tradisi ini, mulai sekarang kalian bisa memikirkan nama-nama yang cocok untuk versi selanjutnya, tentunya dengan nama makanan atau cemilan manis ya, siapa tahu ada di antara pilihan kalian yang akan menjadi nama Android terbaru keluaran Google. Tapi sebelum itu, mari kita tunggu terlebih dahulu kehadiran Android Oreo yang rencananya akan diluncurkan dalam waktu dekat ini.


KAWRUH JA WI

Cangkriman Dening : Wulan Charismawati, S.Pd

Para pamaos sedaya, ing majalah MUTUALISTA edhisi iki panyerat kepengin ngandharake salah sijining babagan kasusastran jawa yaiku cangkriman. Supaya bisa kanggo nambahi sesurupan kanggo kita samya. Amarga jaman saiki ora saben bocah mangerteni babagan kawruh kasusastran jawa kasebut. Ing basa Jawa ana tetembungan kang wis lumrah dirungokake, yaiku cangkriman. Cangkriman ateges tetembungan utawa unen-unen kang kudu dibatang maksude. Dibatang tegese dibedhek. Dadi menawa ana tetembungan kang kalebu cangkriman, banjur digoleki batangane kang cocok. Anggone nggoleki kudu dipikir sing tenanan lan dijumbuhake karo titikane, ateges ora waton mangsuli. Sebab anane ukara cangkriman iku duweni maksud. Dene cangkriman iku kaperang dadi papat, yaiku : 1) Awujud tembang wancahan Tembang wancahan iku tegese tembang tugelan. Tuladha : v Pak bo le tus : tapak kebo ana lelene satus v Burnas kopen : bubur panas kokopen v Wiwawite lesbadhonge : uwi dawa wite, tales amba godhonge 2) Awujud pepindhan utawa irib-iribing barang Pepindhan utawa irib-iribing barang tegese (wujude diemper/memper kaya samubarang) Tuladhane : v Sega sakepel dirubung tinggi. (salak) v Pitik walik saba kebon. (nanas) v Sing endhek didhudhuk, sing dhuwur diurugi. (timbangan) Tuladhane menawa sinawung ing tembang pucung : v Bapak pucung, dudu watu dudu gunung Sangkane ing sabrang, ngon-ingone sang bupati Yen lumaku, si pucung lambeyan grana (batangane gajah) v Bapak pucung, dudu watu dudu gunung Dawa kaya ula, ancik-ancik wesi miring

Yen lumampah, si pucung ngumbar suwara (batangane sepur) 3) Ngemu surasa blenderan Cangkriman kang ngemu surasa blenderan (guneman plesedan), pambatange kudu luwih ngati-ati. Kudu digathuk-gathukake lan ditimbang tenan. Aja nganti keplesed ing tembung liyane. Tuladhane : v Sedina ning njero omah, ngetung usuk. Maksude ngetung usuk yaiku turu mlumah sinambi ndelokake dhuwur kaya dene lagi ngematake usuk. v Wong kae wis gedhe nanging kok isih seneng ngguyu tuwa. Ngguyu tuwa maksude nangis, dadi bocah wis gedhe isih seneng nangisan. v Aja kapok dolan ing omahku, sanajan suguhane mung opak angin. Opak angin tegese ora mangan apa-apa, dadi nalika mertamu ing omahe wong ora disuguhi apa-apa. Kagambarake kaya mangan angin. 4) Liya-liyane Yaiku cangkriman kang ora kalebu ing cangkriman nomer siji, loro, lan telu. Upamane yen ana cangkriman karangane pujangga jawa. Iku mau cangkriman lan tuladhane kang bisa tak andharake. Tuladha liyane isih akeh banget. Bisa digoleki ing buku kawruh jawa, pepak basa jawa, utawa yen gampang bisa uga mawa nggoleki ing google. Ngelmu babagan kasusastran jawa iku akeh wernane. Bisa kita sinaoni mbaka sethithik supayane kita bisa mangerteni. Menawa wis ngerti banjur ditrepake ing guneman saben dinane. Sakorane, yen wong liya ana kang guneman nggunakake cangkriman iku awake dhewe bisa mudheng karo apa kang dikarepake. Mula anggone geguneman bisa nyambung.

No.11/Th. 9/Desember. 2017

51


S AS T RA A N A K

Cerpen

Maestro Dekil Karya: Ataya Cendana Pambudi (Juara 1 Lomba Menulis Cerpen dalam Apresiasi Sastra Tingkat Kota Magelang )

52

Hai! Namaku Tasya Gerinna Lodyadama, akrab disapa Tasya. Umurku 11 tahun, sekarang kelas 6 SD. Ayahku bekerja sebagai seorang pegawai di sebuah perusahaan swasta. Sedang mamaku adalah seorang ibu rumah tangga yang selalu meluangkan waktunya untukku. Tetes embun menggelayut di dedaunan. Kabut membungkus Magelang dengan tebalnya. Kokok ayam terdengar nyaring memekakkan telinga. Pagi itu, aku tengah sarapan di ruang makan. “Tasya, ayo berangkat! Nanti kamu terlambat, lho...” seru mama dari ruang tengah. “Oke, ma. Aku siap-siap dulu”. Aku segera membereskan alat makan, meletakkan piring kotor di cucian, lantas mengambil tas dan menggendongnya di bahu. Suara motor terdengar nyaring. Brumm.. Aku berangkat ke sekolah... Di kelasku, tempat duduknya dibuat bergilir mengular. Aku mengamati sekeliling, mencari tempat dudukku. Aku berjalan ke belakang kelas, lantas meletakkan tas di bangku pojok, sebelah Mentari. Mentari si dekil, begitu kami sekelas menjulukinyaw a l a u p u n belakangan aku tahu, ia hitam karena ia lahir di Ende, Flores. Ayahnya dipindahtugaskan ke Magelang, pengabdian seorang milisi yang sekarang

No.11/Th. 9/Desember. 2017

tinggal di kompleks Akademi Militer . Anaknya hitam dan dekil. Rambutnya hitam dan ikal, dibiarkan polos begitu saja. Ia tak pernah bermain, atau lebih tepatnya tak pernah diajak bermain. Aku juga tak pernah melihat seulas senyum pun terbit di wajahnya. Kami sekelas bahkan tak pernah menyangka, si dekil itu akan menjadi seorang maestro terhebat di sekolah.... “Hei, jangan begitu,dong! Dia kan juga mau duduk di situ.” seruku. “Ah, sudahlah. Lagipula, si dekil itu juga mau kok, disuruh bertukar tempat duduk lagi,” kata Aline -seorang ‘teman’ ku. Matanya sipit, ayahnya etnis tionghoa- dengan angkuhnya. Aku menatap Aline kesal. Walaupun aku tak pernah bermain dengan Mentari, aku juga tak terima ia diperlakukan begitu oleh si manja Aline. Tetapi, Mentari dengan ringannya bertukar tempat duduk dengan Aline agar kursinya bisa ditempati si manja itu. Karena postur tubuhnya yang mungil, tempat duduk Mentari dipindah ke bangku paling depan, bertukar dengan Aline. Si manja itu dipindah ke sebelahku. Mungkin karena kegerahan, ia meminta Mentari bertukar tempat duduk dengannya lagi. Si manja itu di depan, Mentari di belakang. Bukannya aku tidak senang Mentari ada di sebelahku, tetapi kasihan kalau ia harus mendongak untuk melihat guru menerangkan. Akhirnya, si dekil itu mengalah pada Aline. Huft... Mentari, Mentari. Kamu terlalu baik untuk diperintah si manja itu. Tak lama kemudian, Pak Jaya masuk ke kelasku. Wangi semerbak tercium. Parfum Pak Jaya memang khas. Baunya harum, tapi ringan dan tidak menusuk. Sama seperti pembawaannya. “Anak-anak, tugas kaligrafi minggu lalu tolong dikumpulkan di depan,ya...” Pak Jaya menepuk-nepuk meja di hadapannya. Ia melanjutkan kalimatnya,


SAS TRA ANA K “ Lalu, seperti yang selalu kalian tunggu...Tugas spesial untuk bulan ini adalah...” Kami sekelas tak sabar menanti tugas spesial dari Pak Jaya. Selama ini, tugas yang diberikan sebulan sekali itu selalu menyenangkan. Contohnya bulan lalu, tugas spesialnya adalah menampilkan sebuah drama. Kira-kira, tugas spesial bulan ini apa,ya? Pak Jaya menarik napas sejenak, “ Kalian harus memainkan sebuah alat musik, bebas, apa saja. Kalian juga boleh bernyanyi. Jadi, persiapkan diri kalian untuk tampil luar biasa sebagai seorang maestro. Semangat berlatih, anak-anak..” Terdengar suara obrolan dari depan kelas. Aku menghampiri mereka. Ternyata, mereka sedang membicarakan Mentari. “Eh iya, katanya dia bisa main gitar, lho..” Kata Syeiril. “Oh ya? Masa si dekil itu bisa main gitar? Paling hanya bisa memetik sembarangan,” Aline menyangkal ucapan Syeiril. Ah, Aline memang menyebalkan. Ia tak pernah mau mengakui dan selalu meremehkan kemampuan orang lain. Maka, siang itu, aku mengajak Mentari untuk berlatih di rumahku. Di rumahku terdapat sebuah studio musik untuk menambah penghasilan bulanan keluarga. Nah, kebetulan studio sedang tidak dipakai. “Mentari, ayo!” seruku sembari menarik tangan Mentari. Aku berjalan ke studio musik. Kutarik kenop pintu studio. “ Hai, ma! ” Aku mencium pipi dan punggung tangan mama, lalu meletakkan tasku di samping gitar klasik berwarna putih. “ Ini temanku, Mentari. Kita dapat tugas bermusik dari Pak Jaya. Jadi, kita mau latihan di sini. Boleh ya, ma? “ Mama mengangguk. “ Mama akan menjadi mentor amatiran kalian. Oke? Kita mulai dari Mentari dulu, ya..” Mentari menyandarkan gitar pada sudut studio. Penampilannya barusan luar biasa. Aku bahkan tak pernah tahu Mentari bisa bermain gitar sebagus ini. Petikannya halus dan merdu. Hmm, seperti sebuah kalimat pepatah, ya.. Don’t judge a book from the cover. Jangan pernah menilai buku dari sampulnya. Aline, kau pasti tak pernah menyangka, si dekil ini punya kemampuan yang luar biasa. “Mentari, kenapa kamu tidak pernah bersuara? Aku sangat ingin mendengarkan suara merdumu.” Aku menyodorkan sebotol air mineral padanya.

“ Fisikku” bisiknya setelah beberapa lama. Mentari malu-malu bersinar hanya karena fisiknya ‘berbeda’. Rambutnya ikal, kulitnya hitam. Sekian lama ia tak pernah terbit. Tapi kali ini, Mentari akan terbit. Bersinar dengan terang, untuk yang pertama kalinya. Aline mendapat giliran tampil pertama esok paginya. Sepertinya ia akan bernyanyi. Semua orang tahu, ia paling jago bernyanyi. Suaranya sungguh merdu. Tapi salahnya, ia menyebalkan setengah mati. Aline sedang tidak beruntung pagi ini. Ketika hendak beranjak dari tempat duduknya, tangannya menyenggol tempat minum di sebelahnya-yang kebetulan lupa ditutupnya sendiri-hingga tumpah membasahi lirik lagu di mejanya. Tintanya pudar, tulisannya tidak bisa dibaca. Tampillah Aline tanpa teks itu. Maju raguragu, berjalan tersendat. Ia bernyanyi patah-patah. Suaranya bergetar seperti bebek tarjepit pagar, menahan tangis. Maka meledaklah tawa kami. Sebenarnya aku lebih dari tahu, ia bisa bernyanyi tanpa teks itu. Ia terlanjur pesimis, minder tanpa teks itu. Pak Jaya berbaik hati menengahi, menunjuk Mentari untuk tampil. Kini, semua pandangan tertuju ke depan kelas. Mentari telah berdiri dengan menggendong gitarnya. Tak tampak sedikitpun kesulitan saat membawa gitar yang ukurannya lebih besar dari ukuran tubuhnya itu. Ia meletakkan jemarinya di atas dawai-dawai gitar, tersenyum tipis kepada kami. Ya tuhan, gadis itu tersenyum. Lihatlah, senyum manisnya bahkan membuat Pak Jaya di sampingnya ikut tersenyum. Lantas, seperti berbisik ia berkata, “Butiran Debu, dari Rumor” Perlahan, dipetiknya salah satu dawai dengan penuh perasaan. Jreng.. kami bagai tersihir. Permainan gitar Mentari sungguh luar biasa. Bahkan, tak ada seorang pun teman yang bisa mengungguli keindahan petikan gitar Mentari, termasuk aku. Apalagi Aline-ia tak membawa gitar saat tampil,tak bisa memainkannya. Si manja itu tertunduk dalam sedannya, menahan malu atas perbuatannya selama ini. Tepuk tangan bergemuruh saat Mentari selesai tampil. Aku tersenyum. Mentari butuh semangat untuk bercahaya. Ia butuh dukungan untuk bersinar, menjadi seorang ‘maestro dekil’ kebanggaan sekolah. Mentari akhirnya terbit...

No.11/Th. 9/Desember. 2017

53


S AS T RA A N A K

Kembang Perdamaian Karya : Lubna Zahira Aqila Rayya Juara I Cipta Syair dalam Lomba Apresiasi Sastra Tahun 2017 Tingkat Kota Magelang

Begitu indah riuh keberagaman Seiring berlari tersia-siakan Oleh kejamnya permusuhan Maka, tanamlah kembang perdamaian

54

Wahai mentari dan rembulan Sinarilah kembang perdamaian Supaya dikelilingi kesuburan Yang bisa mengurai permusuhan Tumbuhkanlah tunas persahabatan Di dalam taman keberagaman Tanpa permusuhan dan perselisihan Namun dengan kembang perdamaian Generasi muda yang didambakan Jagalah selalu kembang perdamaian Supaya tiada virus permusuhan Terganti oleh tunas perdamaian Ya Allah ya tuhan kami Jagalah perdamaian ini Supaya selalu terlindungi Bersama kembang perdamaian ini

No.11/Th. 9/Desember. 2017


SAS TRA ANA K

LUKISAN TARI MERAK Karya : Inas Syifa (JUARA III dalam Lomba FLS2N Tingkat Kecamatan Magelang Selatan)

55

No.11/Th. 9/Desember. 2017


SOSOK

Bapak Surachmad : Karyawan yang dedicated

Oleh : Erni Setyowati, S.Pd.

dengan karyawan (Office Boy) yang lain saling berbagi tugas untuk membersihkan dan merawat SD Mutual tercinta Aktif Berorganisasi Selain bekerja dan menjadi warga SD Mutual, ternyata di sela-sela waktunya, Bapak Surachmad aktif dalam berbagai macam organisasi baik di lingkungan Muhammadiyah maupun di lingkungan tempat tinggal beliau, lho! Beliau pernah menjabat Sekretaris Pengcab Pertina Kota Magelang periode 2011-2015. Saat ini beliau menjabat Bendahara Pengcab Pertina periode 2016-2020. Beliau juga menjadi sekretaris RW, sekretaris PRT Muhammadiyah Rejo Utara, membina kegiatan sepak bola di Kampung Nambangan, mengikuti kegiatan sosial, arisan serta pengajian rutin bulanan di Koperasi Mulya Abadi Magelang. 56

“Pak, minta tolong, ya, dipotongkan kayu untuk media belajar,” kata Miss Erni. “Nggih, Bu,” jawab Pak Rachmad. “Pak, ada anak yang menumpahkan makanan di halaman, minta tolong untuk dibersihkan, ya.” “Ya, Bu.” Itulah Bapak Surachmad, sosok karyawan SD Mutual yang selalu siap membantu d e n g a n s e n y u m k e ti k a dibutuhkan, bahkan saat tidak bertugas.

Menekuni Bidang Perkayuan dan Usaha Jamur Kuping Untuk menambah penghasilan, Bapak Surachmad menekuni bidang perkayuan. Beliau menerima pesanan untuk membuat perabot rumah tangga dari kayu seperti meja belajar, almari, dipan bahkan gazebo. Beliau dibantu putra sulungnya yang merupakan alumni STM Negeri Cawang jurusan Perkayuan. Selain bidang perkayuan, Bapak Surachmad juga mencoba budidaya jamur kuping. Meskipun kurang lebih empat tahun yang lalu pernah membudidayakan tanaman yang sama dan belum berhasil, beliau tidak putus asa untuk mencobanya kembali. Semoga sukses, ya, Pak.

Anak-anak, banyak, kan, kegiatan yang dilakukan Bapak Surachmad saat tidak bertugas di SD Mutual? Meskipun lelah bekerja, beliau tetap aktif berorganisasi untuk memperoleh pengalaman dan dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Beliau juga tidak putus asa saat mengalami kegagalan. Begitu juga dengan anak-anak, harus tetap semangat belajar, tidak putus asa Menjadi Warga SD saat mendapat nilai jelek. Tetap berusaha supaya cita-citanya dapat Mutual B a p a k S u r a c h m a d tercapai, aamiin. Semangat!!! bergabung dengan SD Mutual sejak enam tahun yang lalu, Biodata tepatnya tahun 2011. Selama enam tahun ini pula Bapak Nama: Surachmad | TTL: Magelang, 6 April 1969 | Surachmad ikut andil dalam Alamat: Nambangan RT. 01/19, Rejowinangun Utara, menjaga kebersihan dan Magelang 56127 | Hobby: Olahraga | Motto: Jalani kenyamanan di lingkungan Hidup dengan Kesabaran, Ketekunan, serta Keuletan SD Mutual. Setiap hari, beliau No.11/Th. 9/Desember. 2017


PROFIL

Prestasi Adalah Hobi yang Ditekuni Oleh: Rassya Rayandra (Rere) (Kelas V Al-Waliyyu)

bervariasi. Hampir setiap hari aku bermain piano di rumah. Biasanya sekitar 1-2 jam sehari. Guru pianoku melatihku seminggu sekali. Selebihnya aku latihan sendiri. Guru pianoku mengajari aku tentang teknik bermain piano. Aku dilatih bagaimana menguasai scale (tangga nada) sebagai latihan ketrampilan penjarian. Aku juga belajar mengenai pengolahan rasa dalam bermain (dinamika/keras-lembut), mempelajari tempo, dan memainkan melodi sesuai dengan frasenya, termasuk memainkan staccato dan legato. Selain itu aku dilatih dalam hal intepretasi memainkan sebuah lagu. Aku lebih suka memainkan lagu-lagu klasik. Karena lagu klasik itu menurutku sulit ditaklukkan dan tidak membosankan. LaguAssalamualaikum wr. Wb. lagu yang akhir-akhir ini sering aku mainkan Halo teman-teman. Perkenalkan namaku Rassya diantaranya: The Entertainer (scott Joplin), Rayandra, atau lebih sering dipanggil Rere. Aku duduk Minuet G dur (J.S. Bach), Piano Sonate No. di kelas V Al-Waliyyu. Kali ini aku akan bercerita tentang 15, 1st mov. (W.A. Mozart). O, ya aku juga hobiku. Salah satu hobi yang sangat aku sukai adalah lagi senang memainkan soundtrack game bermain musik. Dari sekian alat musik yang ada aku paling Mario Bross. suka bermain piano. Menurutku bermain piano itu asyik Aku mengikuti kompetisi piano dan menyenangkan, walaupun banyak orang mengatakan pertama kalinya pada saat berumur 5 tahun. susah dan membosankan. Dengan bermain piano, aku Dan yang baru saja kuikuti adalah Indonesia berlatih konsentrasi dan kesabaran. Disamping itu aku National Piano Competition (INPF) pada bisa menyenangkan keluarga dan teman-temanku. Senang bulan Oktober di Yogyakarta. Kompetisi ini sekali rasanya jika mereka merasa terhibur. diikuti oleh pianis-pianis dari seluruh kota Aku mulai mengenal alat musik sejak umur 4 di Indonesia. Ada yang berasal dari Jakarta, tahun. Saat itu ayah dan bundaku mengajak aku ke sebuah Semarang, Surabaya, Palembang dan lainsekolah musik, di mana kedua kakaknya juga belajar lain. Alhamdulillah aku membawa pulang di sana. Di sana aku disuruh memilih mau belajar alat Platinum Award dari ajang ini. Impianku musik apa. Entah mengapa aku lebih memilih piano dari selanjutnya adalah ikut kompetisi-kompetisi pada alat musik lainnya. Menurutku suara piano itu lebih internasional dan membawa pulang asyik didengarkan. Memainkannya juga tinggal duduk penghargaan terbaik. Aku juga ingin sekali dan menekan tuts. Tutsnya lebih banyak dibandingkan bisa memainkan lagunya W.A. Mozart yang alat musik sejenis, sehingga nada yang dihasilkan lebih berjudul Turkish March. Menurutku lagu itu No.11/Th. 9/Desember. 2017

57


P RO F I L

58

sangat menantang karena temponya yang cepat, banyak nada hiasannya dan ada perubahan tangga nada sebanyak 3 kali dalam 1 lagu itu. Keinginanku yang lain adalah aku ingin menjadi composer hebat seperti Chopin idolaku. Karya-karyanya sangat mengagumkan. Teman-teman, selain bermain piano hobiku yang lain adalah Wushu. Wushu merupakan seni bela diri asal negeri tirai bambu, Cina. Wushu tidak hanya mengajarkan gerakan bela diri yang lentur dan lembut, namun juga pernafasan, dan cara pengendalian diri yang baik. Wushu tidak hanya berlatih fisik tapi juga mental dan pikiran. Ada beberapa jurus dalam wushu, yaitu jurus tangan kosong, jurus senjata pendek, dan jurus senjata panjang. Setiap jurus masih dikembangkan dengan berbagai gerakan. Jurus tangan kosong yang aku tekuni adalah Taiji Quan. Sedangkan jurus senjata yang aku pelajari adalah pedang, toya dan kipas. Kata Louse (sebutan untuk guru dalam wushu), mempelajari taiji dengan baik akan menjadikan hidup kita penuh dengan keseimbangan, keselarasan dan keharmonisan. Berlatih taiji adalah melatih pengendalian diri dan kerendahan hati. Karena taiji tidak pernah menyerang terlebih dahulu. Jurus tersebut akan memanfaatkan tenaga dari penyerang untuk diolah menjadi serangan balik. Keren kan‌.menggunakan tenaga lawan untuk serangan balik. Disamping bermanfaat bagi kesehatan, taiji itu melatih kelembutan, kesabaran dan ketelitian. Begitu banyak manfaat Taiji bagi kesehatan sehingga

banyak rumah sakit besar membuka kelas untuk mempercepat kesembuhan pasien. Taiji juga bisa dilakukan sampai lanjut usia karena olahraga ini tidak mengenal batas usia. Itulah alasan-alasan mengapa aku lebih memilih menekuni taiji. Aku menekuni olahraga wushu sejak umur 5 tahun. Setiap Sabtu dan Minggu aku berlatih di sasana. Latihan akan semakin sering saat akan ada event pertandingan. Setiap tahun rata-rata 3 event aku ikuti. Baik kejuaraan tingkat kota, propinsi maupun nasional. Tidak selalu mendapat juara sih, tapi aku tetap semangat berlatih. Kata bundaku, tidak ada istilah kalah. Yang ada hanya menang atau belajar. Saat aku tidak menang bukan berarti kalah, tapi pada saat itu aku belajar memperbaiki kekuranganku dan mempelajari kelebihan orang lain. Kata-kata itulah yang selalu aku ingat sehingga tetap semangat. Prestasi yang pernah aku dapatkan antara lain Juara 1 Taiji Quan 24 Tingkat Kota Magelang Tahun 2016, Juara 1 Taiji Jian 32 Tingkat Kota Magelang Tahun 2016, Juara 2 Taiji Quan 24 Kejurnas Asosiasi Kungfu Indonesia Tahun 2016 di Jakarta. Juara 2 Taiji Jian Kejurnas Asosiasi Kungfu Indonesia di Jakarta. Juara 3 Taiji Quan Kejurnas Eagle Fist Tahun 2017 di Solo, dan Juara 3 Taiji Jian Kejurnas Eagle Fist Tahun 2017 di Solo. Demikian teman-teman, ceritaku tentang hobiku. Semoga bermanfaat bagi teman-teman semua. Edisi selanjutnya aku akan cerita tentang hobiku yang lain ya, yaitu nembang mocopat. Sampai bertemu di edisi berikutnya. Wassalamualaikum wr. wb.

GERAKAN LITERASI SEKOLAH Gerakan Literasi Sekolah (GLS) adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/atau berbicara. Oleh : Joko Adi P.,S.Pust.

Secara umum GLS mempunyai tujuan yaitu menumbuhkembangkan

No.11/Th. 9/Desember. 2017

DUNIA PUS TA K A

budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat. sedangkan yujuan khususnya yaitu : a. Menumbuh kembangkan budaya literasi di sekolah. b. Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat.


DUNIA PUS TA K A terhadap bacaan dan terhadap kegiatan membaca.

2. Tahap Pengembangan

Kegiatan literasi pada tahap pengembangan bertujuan untuk mempertahankan minat terhadap bacaan dan terhadap kegiatan membaca, serta meningkatkan kelancaran dan pemahaman membaca peserta didik.

3. Tahap Pembelajaran

Kegiatan literasi pada tahap ini bertujuan untuk mempertahankan minat peserta didik terhadap bacaan dan terhadap kegiatan membaca, serta meningkatkan kecapakan literasi peserta didik melalui buku-buku pengayaan dan buku teks pelajaran. c. d. e.

Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan. Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca.

Adapun ruang lingkup pengembangan dari GLS di SD, diantaranya: 1. Lingkungan fisik sekolah (fasilitas dan sarana prasarana literasi). 2. Lingkungan sosial dan afektif (dukungan dan partisipasi aktif seluruh warga sekolah). 3. Lingkungan akademik (program literasi yang menumbuhkan minat baca dan menunjang kegiatan pembelajaran di SD) GLS di SD menciptakan komunitas literasi pendidikan di SD. Komunitas ini merupakan lingkungan yang menyenangkan dan ramah bagi peserta didik, sehingga menumbuhkan semangat warganya dalam belajar. Semua warga sekolah perlu menunjukkan empati, peduli, dan menghargai sesama, menumbuhkan rasa ingin tahu, melatih kecakapan berkomunikasi, berkontribusi pada lingkungan sosial, dan mengakomodasi partisipasi seluruh warga sekolah. GLS di SD dilaksanakan dalam tiga tahap, yakni tahap pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran.

Kegiatan literasi pada tahap pembelajaran berfokus pada peningkatan kemampuan berbahasa repesif (membaca dan menyimak) dan aktif (menulis dan berbicara) yang disajikan secara rinci dalam konteks dua kegiatan utama, yakni membaca dan menulis. Kemampuan membaca dan menulis dijenjangkan agar peningkatan kecakapan di empat area bahasa (membaca, menyimak, menulis, dan berbicara) dapat dilakukan secara terukur dan berkelanjutan. Akhirnya, GLS di SD ada untuk mengembangkan pelaksanaan kegiatan literasi sekolah di SD yang efektif dan berkelanjutan. Penumbuhan budaya literasi pada diri peserta didik bukan hanya tugas sekolah, namun juga merupakan tanggung jawab keluarga, pelaku bisnis dan media, pemangku kebijakan, dan elemen masyarakat lain. (sumber : http://www.dadangjsn. com/2016/05/buku-panduan-gerakanliterasi-sekolah.html)

1. Tahap Pembiasaan

Kegiatan pelaksanaan pembiasaan gerakan literasi pada tahap ini bertujuan untuk menumbuhkan minat peserta didik No.11/Th. 9/Desember. 2017

59


K I L MI

Oleh : Ray Farandy

(Alumni SD Mutual Angkatan X)

60

SD MUTUAL PENERANG MASA DEPANKU Perkenalkan adek-adek … nama lengkapku Ray Farandy, tapi biasa dipanggil Rendy. Aku anak pertama dari dua bersaudara. Adikku laki-laki (juga alumni MUTUAL angkatan X, dia sekarang di MTs Hidayatullah Jogja). Ayahku seorang tentara. Beliau seorang pekerja keras, ibuku seorang perawat. Di sini akan menceritakan sedikit kisahku … Pertama aku sekolah di TK ABA 5 yang bertempat di komplek UMM. Senang rasanya kalau mengingat saat-saat sekolah di TK. Banyak teman, banyak main dan he he banyak jajan tentunya. Setelah 2 tahun aku di TK kemudian melanjutkan sekolah di SD Muhammadiyah 1 atau SD MUTUAL yang juga bertempat di komplek UMM. Dulu tidak mudah lho kalau mau jadi siswa SD MUTUAL (he … he sampai sekarang pun tidak mudah ya …) banyak rangkaian tes harus aku lalui mulai dari tes tertulis (membaca dan berhitung), tes mengaji dan tes psikologi (IQ) No.11/Th. 9/Desember. 2017

Setelah beberapa waktu aku menunggu pengumuman dengan harap-harap cemas dan tibalah saat yang ditunggu … aku bersama ibuku membuka amplop pengumuman dan Alhamdulillah aku diterima di SD MUTUAL. Aku jalani sekolah di SD MUTUAL selama 6 tahun, banyak suka duka yang aku lalui … he he tapi banyak sukanya lho … aku merasa senang bisa sekolah di SD MUTUAL, sekolah yang berlandaskan agama Islam yan unggul tapi ilmu pengetahuan umum juga tidak kalah unggulnya … selalu jadi juara dalam banyak bidang dan menjadi sekolah unggulan di Kota Magelang. Aku bukan siswa yang menonjol dan berprestasi … aku siswa yang biasa-biasa saja. Di awal kelas 1,2,3 nilaiku masih bagus selalu di atas KKM. Tapi begitu menginjak kelas 4,5,6 mulai terasa kok pelajarannya susah-susah ya … jadi berimbas pada nilai yang agak menurun … tapi Alhamdulillah sih masih tuntas KKMnya. Kadang aku merasa capek dan ngantuk ketika belajar di kelas karena … eh iaya aku belum cerita yaa… kalau aku juga ikut CLUB BADMINTON sejak aku naik kelas 4. Hampir


KILMI setiap hari setelah pulang sekolah aku latihan badminton di CLUB WIRATAMA MAGELANG … Coba adek-adek bayangkan, setelah pulang sekolah aku makan lalu ganti baju dan berangkat latihan badminton … sebenarnya capek sih … itu sudah menjadi kegiatan setiap hariku … A l h a m d u l i l l a h l a ti h a n s e ti a p h a r i k u membuahkan hasil. Alhamdulillah ketika kelas V aku bisa menjadi juara I POPDA tingkat Kota Magelang … senang sekali rasanya aku dapat piagam, piala dan uang, banyak ucapan selamat dari bapak ibu guru, terima kasih …. Ketika kelas 6 ayahku menyarankan untuk mengurangi jadwal latihanku agar konsentrasi menghadapi UN. Aku berprinsip harus mendapat nilai UN yang tinggi … aku rajin belajar terkadang sampai malam. Di sekolah ada les tambahan dan masih ditambah les di rumah … Alhamdulillah aku juga bisa bangun malam untuk shalat tahajud (dari sekolah juga ada program “TAHAJUD CALL”), berdoa agar diberi kemudahan. Aku juga puasa Senin Kamis semampuku, meskipun terkadang tidak rutin. Alhamdulillah doaku, usahaku terkabul … nilai UN ku bagus. Aku bisa mendapat rangking III, aku mendapat nilai 28,30. Terimakasih atas doanya … terima kasih ibu, bapak guru yang selalu mendoakan memberi support dan motivasi kepada kami siswa-siswinya. Dan tidak lupa aku ucapkan kepada kedua ortuku atas doa dan semangatnya. Selepas SD aku melanjutkan di SMPN 7 Magelang … he he tadinya sih ikut tes RSBI di SMPN I Magelang tapi ga lulus, ya mungkin belum rejekiku …ga papalah aku tetap semangat menjalani sekolahku dan Alhamdulillah aku juga sempat jadi juara I POPDA tingkat Kota Magelang dan diberi kesempatan berangkat ke Semarang untuk ikut POPDA tingkat Provinsi tapi belum berhasil … lawannya kuat-kuat (dari CLUB BADMINTON ternama). Tiga tahun aku lalui di SMPN 7. Banyak kenangan yang tak terlupakan. Terima kasih bapak ibu guru semuanya … Selepas SMP aku melanjutkan ke SMAN 3 Magelang. Senang rasanya ternyata aku udah “GEDE” sudah SMA he he. Aku jalani hari-hariku di SMA dengan banyak pengalaman, perjuangan dan pengorbanan hingga aku bisa lulu ujian. Alhamdulillah. Setelah lulus SMA aku coba daftar ke beberapa universitas tapi belum menjadi rejekiku … tidak satu

“Taati Orang Tuamu, Gurumu. Maka Allah Akan Memudahkan Urusanmu”

pun jurusan yang aku tuju “berhasil” aku masuki, aku juga daftar dan sudah ikut tes di Taruna AKMIL juga masih belum jadi jalan rejekiku … Sedih rasanya … Ya Allah, Engkau Maha Tahu yang terbaik buatku. Aku bersyukur kedua orang tuaku selalu mensupportku … “jangan pernah putus asa … pasti nanti ada jalan dan tempat yang terbaik yang telah Allah siapkan untukmu, tetap semangat … doa, doa, doa dan ihtiar selalu, pasrah sama Allah” Selama 1 tahun aku di rumah, aku tetap semangat dalam belajar, aku ttap optimis aku bisa … aku mampu. Aku les bahasa Inggris selama 2 bulan, aku les untuk persiapan daftar STAN di bimbel khusus. Aku juga les mengaji Al Qur’an dan hadits, pokoknya banyak les yang aku ikuti. Hari-hariku selama 1 tahun benar-benar aku manfaatkan dengan baik. Tidak lupa aku selalu berdoa di setiap shalatku agar diberi kemudahan. Aku selalu meminta doa ibu dan ayahku dan juga doa adikku yang sedang belajar di pondok. Akhirnya datang juga waktu pendaftaran kuliah … Aku cuma daftar di STAN dan Taruna Akmil… Bismillah Ya Allah mana jalan yang menjadi rejekiku … Alhamdulillah setelah perjuangan kerasku dan atas doa ibu bapakku, adiku dan keluarga besarku, aku diterima di STAN jurusan bea cukai. Alhamdulillah … aku percaya ketika kita berusaha keras, berdoa pasti Allah kabulkan permintaan kita. Alhamdulillah ya Allah … terimakasih atas pertolonganMu dan kuasaMu. Adek-adek mungkin ini sedikit kisahku … perjalananku hingga aku bisa mencapai cita-citaku. Ayo adek-adek tetap semangat, belajar, belajar, berusaha dan jangan lupa selalu shalat 5 waktu, berdoa di setiap sujudmu… Insya Allah, Allah akan mengabulkan doa kita, amin…. No.11/Th. 9/Desember. 2017

61


KOM U N I T A S

62

Oleh: Fakhriy H. Putra

Tim Robotik Negeri Jiran Bertandang ke SD MUTUAL “Akhirnya istirahat juga” ucap diriku pada diriku sendiri. Aku langsung mengambil snack. Saat aku makan snack tiba-tiba terdengar pengumuman dari pengeras suara “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, bagi siswa yang mengikuti ekstrakurikuler robotik, dimohon segera ke perpustakaan untuk belajar bersama dengan tim robotik dari Malaysia”. Aku langsung terpanggil karena aku telah mengikuti ekstrakurikuler robotik selama 2 No.11/Th. 9/Desember. 2017

tahun lamanya. Aku langsung bersemangat dan berlari ke arah perpustakaan dan ternyata sudah banyak peserta robotik lain yang datang. Di sana sudah ada pelatih robotik kami yang bernama Kak Deni. Kak Deni sudah lama menjadi pelatih tetap ekstrakurikuler robotik di SD Mutual Kota Magelang. Sebelum bertemu langsung dengan tim robotik dari Negeri Jiran, Kak Deni sempat mengulang materi yang pernah diajarkan di awal ekstrakurikuler robotik. Kak Deni sempat menanyakan “Apa arti dari robot ?” hampir semua


KOMUNITAS anak tidak ada yang dapat menjawab. Kak Deni berkata “Hayo, pada lupa ya??”. Sebelum Kak Deni meneruskan kalimatnya, tiba-tiba ada satu anak dengan berani mengangkat tangannya. Namanya Khoirul Anam, siswa kelas 3. Dia menjawab dengan tenang, “Robot itu adalah pekerja, Kak” katanya. Lalu Kak Deni berkata “Ya benar!! Arti robot dalam bahasa kasarnya adalah budak”. Tak lama kemudian tim robotik dari Malaysia itu pun datang bersama Pak Mustaqim. Yap. Bapak Mustaqim adalah kepala sekolah SD Mutual. Tamu dari Malaysia itu lalu memperkenalkan diri dan mengucapkan salam. Tamu tersebut ternyata dari University Putra Malaysia yaitu Dr. Khairul Khairulmizam Samsudin dan Saiful Abdullah. Ternyata beliau memang ahli robotik, alangkah senang dan beruntungnya kami mendapatkan ilmu langsung dari sang ahli robot. Beliau lalu mulai menjelaskan tentang asalusul robot. “Sebelum ada kata robot, pembuatan mesin dimulai dari kata otomatis” jelas beliau. Berbagai penjelasan beliau berikan dengan detail. Beliau memberi penjelasan apa itu robot, apa saja robot itu, robot yang sering kita gunakan sehari-hari dan masih banyak lagi. Tak lama kemudian beliau menjelaskan bahwa HP-pun adalah robot, tetapi bedanya ia tak bisa berjalan dan tidak punya tangan dan kaki. “Sebenarnya robot itu sangat banyak dalam kehidupan kita misalnya televisi, kulkas, laptop dan masih banyak lagi. Tanpa sadarnya kita telah melibatkan banyak sekali robot dalam kehidupan kita” terang beliau panjang lebar. Waktu terus berlalu, ternyata pertemuan ini sudah berlangsung selama kurang lebih 1 jam. Lalu

MoU Pendidikan Robotik SD MUTUAL dengan University Putra Malaysia

Sebelum ada kata robot, pembuatan mesin dimulai dari kata otomatis

kita diberikan kesempatan untuk bertanya. Ada dua siswa yang bertanya pada saat itu. Anak itu adalah Rafha Ali (kelas 3) dan aku sendiri Aku agak lupa apa yang aku dan Rafha Ali tanyakan, tetapi yang aku ingat adalah tamu itu dan kak Deni bilang bahwa itu adalah pertanyaan level sarjana. Begitu kagetnya saat aku mendengar Kak Deni dan tamu itu melontarkan komentar seperti itu. Bagiku itu adalah pertanyaan yang sederhana, singkat, dan sangat mudah dijawab oleh seorang master robotik. Pertemuan itupun diakhiri dengan MoU pendidikan robotik antara SD Mutual dengan University Putra Malaysia. Semoga aku bisa terpilih dan diberi kesempatan untuk belajar robotikke Malaysia. Aamiin. Lalu tamu itu pun berpamitan dan para siswa bersalaman dengan tamu itu. Tidak terkecuali aku. Aku juga berkesempatan cas cis cus sebentar dengan tamu itu. Sungguh senangnya aku bisa bertemu beliau yang jauh-jauh dari Negeri Jiran ke Indonesia. Sungguh pengalaman yang tak akan kulupakan. TAMAT.

No.11/Th. 9/Desember. 2017

63


OL A H RA GA

TRIDENTE CUP: KEBANGKITAN SSB HW MUTUAL Oleh : Jaya Aji Putra, S.Pd.Jas

AYO‌BANGKIT!!! Itulah kata yang Magelang dan sekitarnya. SSB HW Mutual berada

64

pertama kami tekankan kepada anak-anak sebelum pertandingan dimulai agar dalam diri masing-masing pemain tumbuh semangat. Tim pelatih SSB HW Mutual mengetahui ketika kondisi pemain bagus harus ada kompetisi yang diikuti agar tidak sia-sia memberikan program latihan. Akhirnya, laga uji coba dengan SSB Magersari yang usianya di atas pemain kami,tetapi masih bisa kami imbangi bahkan kita unggul. Kami juga mendapatkan undangan piala 3DENTE CUP Hari Minggu tanggal 17 September 2017 di lapangan Mancasan yang diikuti 16 SSB dari Kabupaten

No.11/Th. 9/Desember. 2017

di grup A bersama dengan SSB Bintang timur, SSB Adi Raga, SSB Tunas, SSB MU B dan tuan rumah SSB 3DENTE. Di laga pertama SSB HW Mutual melawan SSB Bintang Timur,pertandingan berjalan dengan seru. Dalam jalannya pertandingan, tim kami yang menguasai dan pada menit ke 7 Adam Yudha menmasukkan bola ke gawang Bintang Timur dari hasil sepakan keras yang dilakukan penyerang HW Mutual Giffari yang tidak mampu ditangkap dengan sempurna oleh kiper lawan,sampai babak pertama berakhir sekor masih 1-0. Jeda pertandingan kami tim pelatih menekankan untuk


OLAHRAGA tetap menyerang karena poin 3 wajib didapat agar mengamankan posisi kelasemen.babak kedua mulai belum lama pada menit ke 5 Rasya melakukan serangan yang diberikan oleh giffari langsung di eksekusi dengan sempurna ke arah pojok gawan lawan,GOOOOLLLLLLLL‌‌sorak seluruh pemain dan official bahkan wali murid yang ikut mendukung pun ikut bersorak, hingga peluit panjang babak kedua dibunyikan skor masih 2-0,Allhamdulilah 3 poin kami dapatkan. P e r t a n d i n g a n k e 2 k a m i ti m p e l a ti h memberikan semangat lagi untuk menang,babak pertama skor 0-0 karena hampir seimbang permainan lawan,dan babak 2 di menit ke 8 tembakan keras yang dilakukan oleh Adam tidak bias ditepis kiper SSB Adi Raga sempat membentur tiang gawang tetapi bola terlalu keras masuk ke gawang lawan,skor pun berubah 1-0,tim pelatih pun mencoba mengulur-ulur waktu dengan memasukkan pemain,kami pun menang lagi,sorak-sorak kemenangan oleh para pemain. Sementara SSB HW Mutual mendapat poin 6 dari 2 laga. Pertandingan ke 3 tak kalah seru yaitu mengamankan lagi 3 poin,kami pun sering bertemu dengan SSB Tunas di kompetisi maupun laga persahabatan dan masing-masing juga paham betul permainan lawan,dan hasilnya kami berbagi angka 0-0,tapi tetap kami syukuri masih mendapat tambahan pion 1,jadi kami mengumpulkan 7 poin dari 3 laga, sedangkan pemuncak grub adalah tuan rumah SSB 3DENTE dengan poin 9 yang nanti di pertandingan ke 4 akan kami hadapi. Tim pelatih tetap memberi semangat kepada para pemain untuk bertanding mati-matian,karena lawan juga sangat bagus. Pertandingan ke 4 pun berjalan anak-anak masih mampu mengimbangi tuan rumah 3DENTE. Muka lelah para pemain pun terlihat,tapi semangat mereka saya yakin masih membara. Babak ke 2 berjalan,menit ke 3 kami ke bobolan,kami tetap teriak untuk bersemangat,menit ke 6 kami kecolongan lagi,dan menit ke 8 penyerang tuan rumah membuyarkan barisan belakang SSB HW Mutual dengan mencetak

gol,kami pun kalah 3-0 dari tuan rumah. Kami merapatkan barisan untuk evaluasi lagi sambil menunggu laga berikutnya yang sangat-sangat menentukan hidup atau mati, lanjut ke semi final atau pulang tanpa membawa apa-apa. Di lapangan sedang berjalan pertandingan antara SSB Tunas VS SSB Adi Raga yang dimenangkan oleh SSB Tunas,otomatis poin kita sama dengan mereka yaitu sama-sama mengantongi poin 10,dengan demikian ke 2 tim masih mempunyai peluang lolos ke babak semi final dengan posisi sebagai runnerup grub menemani juara grub yg sudah memastikan lolos yaitu 3DENTE. Laga terakhir di penyisian grup kami mainkan bersama,di lapangan 1 SSB HW Mutual VS MU B dan di lapangan 2 SSB TUNAS VS Bintang Timur. Jika ingin lolos masing-masing wajib menang dan memasukkan gol lebih banyak.babak pertama baru mulai kami sudah unggul oleh 1-0 yang di ciptakan oleh Adam di menit ke 2,kemudian menit ke 5 pun kita unggul lagi melaluli kaki penyerang kami Giffari,dan menit ke 8 giliran rasya dengan kaki kirinya mampu menyarangkan bola ke gawang lawan, di lapangan sebelah tunas baru menang 2-0. Kami tim pelatih memacu lagi semangat para pemain untuk terus menyerang, SSB MU juga tidak mau kebobolan lagi, pertandingan babak ke 2 berjalan alot sekali, jika ingin lolos harus memasukkan minimal 4 gol tanpa kebobolan,nah‌. di akhir-akhir pertandingan, lagi-lagi gol lahir dari pemain yang bertubuh kecil dan lincah ini,tendangan jarak jauh dari Adam meluncur deras bagai roket memrobek gawang lawan dan merubah skor untuk SSB HW Mutual menjadi 4-0 dan berhak lolok ke semi final dengan poin 10 tetapi kita unggul jumlah gol dari SSB Tunas yang hanya mampu mengumpulkan 6 gol,sedangkan kami mengumpulkan 7 goal,tipissssss sekali. Pertandingan babak semi final dimulai, ternyata di luar perhitungan tim pelatih, para pemain bersemangat di segala lini pertandingan, karena mereka punya motivasi untuk lolos lagi ke babak final,tim lawan pun kocar-kacir No.11/Th. 9/Desember. 2017

65


OL A H RA GA

Tetap giat berlatih, jaga kekompakan dan tidak lupa berdoa kepada Allah SWT lalu mintalah apa yang kalian mau, pasti akan dikabulkan.

66

dibuatnya,namun peluit panjang babak ke 2 pun dibunyikan kan kami harus melewati dengan adu tendangan pinalti. Kapten dari masing-masing tim tos undian menendang dulu, atau kiper dulu. Penendang dilakukan oleh kami yaitu Rasya menata bola dan mengambil ancang-ancang dan gol 1-0 untuk kami,kemudian dari MU A juga sama gol. Penendang kedua adam juga sukses mengeksekusi tendangan, Giffari pun sukses, lawan juga mampu mengeksekusi, hasil 3-3 dan harus melakukan Sadendeat / tos menentukan menendang atau kipper,jika penendang mampu mengeksekusi berarti berhak lolos, jika tidak, tim yang menjadi kipper yg lolos. Ah…ternyata kami kalah tos,dan SSB MU A memilih untuk menendang, dan benar penendang dari MU A mampu merobek gawang yang di jaga Ferros, kami pun terhenti dan hanya berhak memperebutkan juara 3 dan 4. Perebutan juara ke 3 dan 4 kami menghadapi SSB Garuda Tama kami hanya ingi rotasi pemain saja, kami menurunkan pemain yg blm bermain full dari penyisihan babak,seperti varel, emir,reihan teza,brillian,

brayan, farras, feros yg tadinya kipper kami ganti rasya, namun kemampuannya merata sehinga lawan pun sulit untuk menembuh kokohnya benteng pertahanan SSB HW Mutual, di babak ke 2 pemain kami ganti semua dan memasukan tim inti SSB HW Mutual dari kipper Rasya, belakang : Afi’, revan, kafa, tengah : NAUVAL, Adam. Depan : Giffari Permainan juga semakain solid, tapi tidak mampu mencetak gol. Sama seperti babak semi final terulang lagi, harus melakukan adu pinalti. Kali ini berbeda,karena kipper kami ganti Rasya,dan benar, Rasya mampu menahan tendangan lawan, kipper dari Garuda Tama juga sangat tangguh,semua tendangan dari kami di blok. Lagi dan lagi yang kedua sama harus tos hasilnya sama kami kalah tos dan harus jaga kipper, semua menahan nafas sejenak. Penendang dari SSB Garuda Tama menata bola dan mengambil ancang-ancang, dengan penuh harapan semua berdoa’. Yes tendangan pemain Garuda Tama mampu ditangkap Rasya dan semua penonton masuk kelapangan untuk merayakan kemenangan, Alhamdulilah kami juara 3 dengan rekor turnamen pertama ( usia 2007-2008 ) dan langsung mendapat juara 3. Selamat Nak..... Ini adalah jerih payahmu selama latihan terbayar sudah, semoga di turnamen berikutnya kita bangkit lagi, kuncinya tetap giat berlatih, jaga kekompakan dan tidak lupa berdoa kepada Allah SWT lalu mintalah apa yang kalian mau, pasti akan dikabulkan. Aamiin. “ MUTUAL BISA, MUTUAL JUARA “

No.11/Th. 9/Desember. 2017


QUIZ HEWAN APAKAH AKU ?

QUIZ

Hai Sobat Mutualista,

Siapa yang suka mendapatkan hadiah? Kalau mau mendapatkan hadiah menarik dari Majalah Mutualista Edisi 11, Yuk......... kita buka dulu kotak hadiah di bawah ini dengan cara :

Tebaklah 5 nama hewan yang ada pada kotak hadiah

Sobat Mutualista dapat menemukan nama hewan tersebut, dengan mencarinya secara mendatar, menurun, ataupun miring.

Sudah ketemu belum???

Jika sudah, kalian bisa menuliskan jawabnnya pada selembar kertas lalu dikirimkan di drop box Mutualista yang bisa kalian temukan di perpustakaan SD Mutual. Dikirimkan paling lambat tanggal 31 Januari 2018.

67

NAMA HEWAN 1. .......................................................................... 2. .......................................................................... 3. .......................................................................... 4. .......................................................................... 5. .......................................................................... NAMA :_____________________________ KELAS :_____________________________

Selamat kepada para pemenang Quiz Mutualista Edisi 10 !!! 1. Raizal Mozart Abdullah ( 6 Ash-Shomad ) 2. Kalihda N ( 1 Al- Haliim ) No.11/Th. 9/Desember. 2017


68

No.11/Th. 9/Desember. 2017




Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.