Edisi Perdana : Majalah Yinni Hao (PPI Taiwan)

Page 1

issue

01

June 2012/01

Jalan-Jalan National Museum of Marine Biology and Aquarium

Angelia Lo :

Alumni Sukses Taiwan dari Indonesia

Serba-serbi

Beasiswa di TAIWAN


Ni Hao !!

Dengan semangat kebangsaan dan keinginan berbagi untuk negeri tercinta, Indonesia, redaksi mengucap syukur atas berhasilnya penerbitan edisi pertama Majalah Yin-Ni Hao. Pada edisi kali ini, kami berharap dapat mengenalkan berbagai sisi kehidupan sebagai mahasiswa di Taiwan. Dengan semakin banyaknya mahasiswa Indonesia yang mendapat kesempatan studi di Taiwan, kami merasa perlu mengupas apa saja suka-duka, kegiatan perkuliahan, sampai kepada kesempatan dan beasiswa yang ada di Taiwan. Ini ditambah dengan berbagai informasi lain yg diharapkan dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa, di mana pun berada. Kami sadar bahwa kami hanyalah bagian kecil dari kemahasiswaan dan pendidikan, khususnya di Taiwan. Karenanya, dengan senang hati kami mengajak dan mengundang rekan-rekan untuk berkontribusi dan mengirimkan karya untuk dimuat di edisi-edisi berikutnya. Mengutip pesan Seno Gumira Ajidarma, “Menulis adalah suatu cara untuk bicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk menyapa—suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah di mana. Cara itulah yang bermacam-macam dan di sanalah harga kreativitas ditimbang-timbang.”

Penanggung Jawab : Ketua PPI Taiwan Pimpinan Redaksi : DANANG KISWORO Redaktur Pelaksana : ERNESTASIA SIAHAAN Editor : DINA WAHYU INDRIANI, NOVI SURYANI DJONG Reporter : YUDHA NUR PATRIA, FEBRI RAHADI, DURROTUL AIN, FX REYMOND SUTANDY, RESTU RESKYTA, MEILINDA MAGHFIROH, YULIUS Fotografer : ARIEF WICAKSANA, KHAIRUL ANAM Layouter : MUFIDAH AFIYANTI Kontributor : PARAMITANINGRUM YinNi Hao Ppi Taiwan

http://yinnihao.wordpress.com

@redaksiyinnihao

majalahyinnihao@gmail.com

majalah_yinni_hao_ppi_taiwan


Daftar isi : 04 Sekapur Sirih Sambutan KDEI - Taiwan 05 Laporan Utama Bertualang di Taiwan

10 Laporan Khusus Serba-Serbi Beasiswa 14 Buletin PPI Reportase 16 Profil Angelina Lo 18 Laporan Khusus

Seluk Beluk Pendidikan di Taiwan

22 Kontributor Indonesia, Pusat Perhatian Pakar Taiwan

24 Sains dan Teknologi The Solar Stadium 27 Kisah Formosa Undercover 30 Tips dan Trik

6 Aplikasi belajar Mandarin Otodidak

32 Entertainment

Movie : The Amazing Spiderman

34 Jalan - jalan

Menyusuri Pesona Laut

National Museum of Marine Biology and Aquarium

37 Loker Informasi Coverstory

Tuntutan performa yang tinggi di kuliah dan laboratorium tidak membuat kehidupan kampus Taiwan kaku dan menekan. Suasana kampus sendiri nyaman untuk berdiskusi santai, bersepeda, bahkan sekadar menghirup udara segar. Pikiran dan tubuh siap kapanpun untuk meraih prestasi. Model : Eryani N. Yulita dan FX Reymond Fotografer : Arief Wicaksana Lokasi : National Central University, Zhongli, Taiwan

38Fotografi


Sekapur Sirih

Puji syukur kepada Tuhan YME, bahwa Majalah Yinni Hao, majalah mahasiswa Indonesia yang pertama di Taiwan, dapat terbit untuk pertama kalinya.

Terbitnya edisi perdana majalah Yinni Hao ini merupakan sebuah bentuk apresiasi dari PPI Taiwan berkaitan dengan bidang media informasi. Harapan kami selaku pihak KDEI, Majalah Yinni Hao bukan hanya menjadi wadah berbagi informasi mengenai mahasiswa yang sedang melanjutkan studi di Taiwan namun juga sebagai wadah untuk menampung hasil refleksi para mahasiswa atau realitas yang terjadi di kalangan mahasiwa dan lingkungannya. Dengan adanya majalah ini diharapkan lebih banyak lagi mahasiswa yang dapat berperan aktif di bidang media. Selain itu, informasi-informasi yang ada dapat disebarkan dalam bentuk yang lebih komprehensif. Akhir kata, kami ucapkan semoga pengurus redaksi majalah Yinni Hao dapat terus mempertahankan kreativitas serta daya juang yang tinggi sehingga Yinni Hao dapat terus berjalan berkesinambungan sesuai dengan visi dan misi PPI Taiwan. Oleh : Luther Palimbong Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei 04


Laporan UTAMA

Bertualang di

Berbicara mengenai masalah studi, beberapa tahun belakangan banyak pelajar dari berbagai belahan dunia datang ke Taiwan untuk melanjutkan studi mereka, terutama studi di tingkat perguruan tinggi. Peluang beasiswa yang besar serta kualitas pendidikan yang baik merupakan dua alasan utama sebagian besar pelajar ini datang ke Taiwan. Berdasarkan sumber data dari Taipei Economic Trade and Office (TETO) di Jakarta, hingga tahun 2010, lebih dari 2000 mahasiswa Indonesia menempuh studi tingkat lanjut di Taiwan. Jumlah ini menduduki peringkat ketiga jumlah mahasiswa asing di Taiwan, setelah Vietnam dan Malaysia. Tak heran jika saat ini informasi mengenai studi di Taiwan merupakan salah satu hot topic yang banyak diburu mahasiswa Indonesia. Berikut ini adalah info dan “curhat� menarik mengenai study life di Taiwan, yang kami rangkum dari berbagai narasumber.

Foto : Arief | Model : Eryani

Suka Duka Kuliah di Taiwan Fasilitas dan kualitas pendidikan yang baik Harus kita akui memang Taiwan memiliki kualitas pendidikan yang lebih baik dibandingkan Indonesia. Ini juga yang menjadi motivasi utama sebagian besar mahasiswa I n d o n e s i a d ata n g ke Ta i wa n u nt u k melanjutkan studi mereka. Beberapa universitas di Taiwan, seperti National Taiwan University, National Cheng Kung University, dll, menduduki peringkat-peringkat atas baik di Asia maupun di dunia. “Fasilitasnya OK secara riset�, hal inilah yang diutarakan Indra Tri Mahayana, mahasiswa S3 jurusan Neuroscience di National Central University, ketika ditanya soal kualitas pendidikan di Taiwan. Memang jika kita membahas masalah kualitas pendidikan di perguruan tinggi, tidak akan jauh-jauh dari riset dan teknologi yang dimiliki. Hal senada juga diutarakan oleh beberapa mahasiswa lain ketika ditanya mengenai kualitas pendidikan di Taiwan.

05


manual di loket, otomatisasi dengan mesin penjual tiket, ataupun dengan memanfaatkan kartu prabayar. Kartu prabayar ini dapat diisi ulang dan memberikan potongan harga untuk mahasiswa, jadi dapat menjadi pilihan yang menarik.

Foto : Arief

Mereka menyoroti kecanggihan teknologi di perguruan tinggi Taiwan yang tentu saja sulit kita temui di Indonesia. Sarana transportasinya nyaman Transportasi umum merupakan salah satu hal yang bisa dibanggakan dari Taiwan. Chandra Suryani mahasiswi S1 Teknik Kimia di National Cheng Kung University merupakan salah satu pengagum fasilitas di Taiwan terutama untuk keperluan jalan-jalan dan berwisata. Kenyamanan dan akses yang mudah menjadikan sarana transportasi umum masih menjadi pilihan utama dibandingkan kendaraan pribadi, terutama bagi mahasiswa. Bus kota dengan nomor dan tujuan spesifik merupakan transportasi utama di dalam kota yang mengakses hampir semua titik utama setiap kota di Taiwan. Pilihan transportasi antarkota bisa dijatuhkan pada kereta api. Ada beberapa jenis kereta api di Taiwan, mulai dari kereta umum dengan kode TRA, hingga kereta ekspress dengan kecepatan rata-rata 345 km/jam yang dikenal dengan nama High Speed Railway (HSR) yang menyediakan layanan transportasi antar kota. Jika teman-teman berkunjung ke Taipei dan Kaohsiung, kita juga bisa memanfaatkan Mass Rapid Transit (MRT) yang menjangkau hampir semua wilayah di kota-kota ini. Pembelian tiket untuk saranasarana umum tersebut bisa dilakukan secara

Bahasanya susah Bahasa adalah jendela komunikasi, oleh karena itu memahami bahasa yang digunakan di tempat kita tinggal sangatlah penting. Bahasa resmi yang berlaku di Taiwan adalah bahasa Mandarin tradisional, yang sedikit berbeda dengan bahasa Mandarin di Cina daratan. Walaupun sebagian besar studi di Taiwan (khususnya pascasarjana) tidak mensyaratkan kita untuk fasih berbahasa Mandarin, namun kemampuan berbahasa Mandarin sangatlah penting. Kebanyakan penduduk lokal Taiwan terutama yang tinggal di kota-kota kecil di Taiwan kurang menguasai bahasa Inggris, sehingga kemampuan menggunakan bahasa Mandarin sangatlah membantu. “Dukanya kalau ada kalanya kita jadi ‘obat nyamuk’ antara temen sekelas karena ‘ora ngerti’ ngomong apa merekanya baik di kegiatan pembelajaran atau kehidupan seharihari,” Curhat Bakhtiar Cahyandi Ridla salah seorang mahasiswa double degree Teknik Sipil di National Central University. Solusi yang bisa diambil biasanya adalah kursus bahasa Mandarin. Persiapan belajar bahasa Mandarin bisa dilakukan sejak sebelum berangkat ke Taiwan ataupun selagi kita menempuh studi di Taiwan, sebab hampir s e m u a p e rg u r u a n t i n g g i d i Ta i w a n menyediakan kursus bahasa Mandarin bagi mahasiswanya. Fakta menariknya adalah walaupun terkadang faktor bahasa menjadi kendala ketika menjalani studi di Taiwan, tapi toh banyak mahasiswa Indonesia yang datang ke Taiwan dengan berbekal kemampuan

06


bahasa Mandarin yang bisa dibilang “zero” namun bisa menyelesaikan studinya dengan hasil memuaskan. Orangnya ramah dan disiplin Kesuksesan studi sedikit banyak tentu saja sangat dipengaruhi oleh lingkungan dimana kita menjalankan studi tersebut. Beruntunglah, Taiwan memiliki suasana studi yang bisa dibilang cukup nyaman terutama bagi mahasiswa asing. Keramahtamahan yang menjadi ciri khas budaya timur mungkin menjadi salah satu nilai plus ketika kita kuliah di Taiwan. Mulai dari mahasiswa lokal hingga ke penjual makanan yang selalu bertanya “Ni shi na li ren?” (yang artinya “Kamu orang mana?”) dengan senyuman ketika tahu kita sedang kebingungan memesan makanan. Fakta unik lainnya adalah ketika kita tidak bisa membaca menu makanan yang ditulis dalam bahasa Mandarin, biasanya kita cuma bisa menyebutkan menu utamanya, misalnya nasi ayam. Uniknya, dari sekian banyak nasi ayam dengan variasi harga yang cukup drastis si penjual akan memilihkan menu dengan harga yang paling murah. Hal yang tentu saja akan jarang kita temui di Indonesia. Hal lain yang bisa kita contoh dari watak orang Taiwan adalah disiplinnya yang tinggi. Hampir semua fasilitas umum di Taiwan dijalankan dengan otomatisasi, sehingga diperlukan kesadaran tinggi dari si pengguna fasilitas ini demi kelancaran bersama. Mulai dari kebiasaan kecil memilah sampah hingga budaya antri yang akan sangat sering kita temui di berbagai tempat menjadi contoh kedisiplinan yang patut kita tiru dari Taiwan. “Budaya kerja mereka dan tata tertibnya juga lumayan jauh dibanding Indonesia jadi banyak yang bisa dipelajari, bukan cuma dari segi ilmu saja,” komentar Erwin Hasting, mahasiswa S2 Teknik Elektro National Taiwan University of Science and Technology. Apabila dilihat dari

07

disiplin kerja, etos kerja orang Taiwan sangatlah luar biasa. Mereka seringkali bekerja overtime di laboratorium, dan tak jarang masih berkutat dengan riset mereka hingga dini hari. Tentu saja hal ini membuat kita sebagai mahasiswa asing tertantang untuk tidak mau kalah dari mereka, dan tanpa disadari membentuk watak kerja yang tangguh dalam diri kita.

Bahasa Mandarin siapa takut! Walaupun sebagian besar mahasiswa Indonesia yang melanjutkan studinya di Taiwan diterima di program Internasional, tapi tidak bisa dipungkiri sebagian kuliah akan diselenggarakan di dalam dwi bahasa Mandarin dan Inggris. Bahkan ada juga yang hanya menyisakan slide presentasi dalam bahasa Inggris, sedangkan kuliahnya sendiri masih didominasi dengan percakapan dalam bahasa Mandarin. Lantas bagaimanakah kita harus menyikapinya? Yang pertama adalah persiapan sebelum dan sesudah kuliah kita. Biasanya dalam setiap kuliah yang diberikan, dosen akan mendistribusikan materi kuliah kepada mahasiswa sebelum kuliah diberikan. Peluang ini harus kita manfaatkan untuk memahami kata-kata ku n c i d a l a m s l i d e p re s e nta s i ku l i a h d a n mengembangkannya dari berbagai sumber. Setelah kuliah kita juga dapat me-review kembali materi kita. Kedengarannya memang berat tapi jika sudah menjadi kebiasaan tidak akan seberat yang kita bayangkan. Yang kedua adalah jangan malu-malu mengajukan pertanyaan. Lewat pertanyaan dosen akan tahu bahwa kita tidak mengerti. Walaupun mereka memberikan kuliah dalam bahasa Mandarin, namun jika kita bertanya mereka akan dengan senang hati menjelaskan kembali dalam bahasa Inggris. Hal yang menarik lainnya adalah ketika kita sering mengajukan pertanyaan, di lain waktu dosen akan lebih memberi perhatian pada kita. Bahkan tak jarang di lain waktu mereka akan memberi penjelasan dalam bahasa Inggris kepada kita tanpa kita memintanya. Yang terakhir adalah tidak perlu terlalu menjadikan bahasa Mandarin sebagai beban kuliah di Taiwan. Kenyataannya, kita tetap bisa menjawab semua pertanyaan, ujian dan juga tugas dalam bahasa Inggris. Selain itu, di jaman internet sekarang ini semua informasi yang kita perlukan dapat kita peroleh dengan mudah. Toh sebenarnya itulah hakikat kita menuntut ilmu di perguruan tinggi, yaitu bagaimana kita bisa memanfaatkan semua informasi dan fasilitas yang ada untuk mengembangkan diri kita secara mandiri.


Mengejar publikasi Publikasi ilmiah adalah tahapan terakhir dari serentetan tahapan penelitian yang dijalani selama kurun waktu tertentu, misalnya selama kita menjalankan studi. Tahapan ini adalah tahapan yang tentu saja paling ditunggutunggu oleh para akademisi ataupun peneliti, dimana pada tahapan ini hasil kerja mereka akan diakui dan diapresiasi oleh orang lain dalam bentuk jurnal ilmiah ataupun dokumentasi ilmiah lainnya. Menengok ke pendidikan di Indonesia terutama di tingkat perguruan tinggi, budaya publikasi ini belum banyak berkembang. Bahkan banyak mahasiswa S3 di Indonesia lulus tanpa memiliki publikasi ilmiah baik di tingkat nasional ataupun internasional. Mungkin hal inilah yang melatarbelakangi Direktorat Pendidikan Tinggi (DIKTI) mengeluarkan SK No. 152/E/T/2012 tentang kewajiban publikasi ilmiah. Publikasi ilmiah semacam ini menjadi tuntutan tersendiri bagi mahasiswa Indonesia ketika mereka menjalani studi di Taiwan terutama di tingkat pascasarjana. Tidak tanggungtanggung publikasi internasional menjadi target yang harus dicapai. Bagi mahasiswa S3, rata-rata universitas di Taiwan mensyaratkan m i n i m a l 2 p u b l i ka s i i l m i a h t i n g kat internasional harus diperoleh sebagai syarat kelulusan. Tidak hanya itu mereka juga diharuskan menjadi nama pertama di pulikasi tersebut, yang artinya mereka harus menjadi peneliti utama yang memberikan kontribusi paling banyak. Bagi mahasiswa S2 tuntutan yang diberikan sedikit lebih ringan. Rata-rata mereka hanya diwajibkan memiliki satu publikasi internasional dan tidak diwajibkan menjadi nama pertama. Bahkan di beberapa universitas mereka tidak diwajibkan untuk memiliki publikasi, namun diarahkan untuk dapat memiliki publikasi di akhir masa

08

studinya. Tak heran jika banyak mahasiswa Indonesia yang kuliah di Taiwan menghabiskan waktu siang malam untuk “mengejar publikasi”, sebab kelulusan mereka sangat ditentukan oleh publikasi tersebut. Lantas, sebenarnya apa manfaat publikasi ilmiah bagi kita? Manfaat yang paling utama dari sebuah publikasi ilmiah adalah komunikasi. Satu paket makalah ilmiah yang kita publikasikan adalah bak surat yang kita kirim ke semua orang di dunia agar apa yang kita temukan bisa diketahui dan bermanfaat bagi banyak orang dan tidak hanya menjadi tumpukan kertas di gudang universitas. Tak jarang bahkan hak paten dan pengakuan lainnya bisa menjadi manfaat tambahan bagi kita. Tak hanya itu, buah dari publikasi ilmiah tersebut juga akan dapat kita rasakan setelah lulus, terutama bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi. Berdasarkan pengalaman, publikasi ilmiah menjadi salah satu faktor penting yang menentukan apakah seorang mahasiswa diterima atau tidak di suatu universitas. Sehingga tentu saja, jumlah publikasi ilmiah yang kita punya akan memperbesar kemungkinan kita untuk melanjutkan studi di universitas terbaik di seluruh dunia. Dengan begitu, kerja keras selama masa “mengejar publikasi” akan terbayar lunas bukan? [REY]

“Manfaat yang paling utama

dari sebuah publikasi ilmiah adalah komunikasi, bak surat yang kita kirim ke semua orang di dunia agar apa yang kita temukan bisa diketahui dan bermanfaat bagi banyak orang dan tidak hanya menjadi tumpukan kertas di gudang universitas.”


APA kata mereka

tentang

Pelajar INDONESIA

Pramod Shah

NEPAL Student Yuan Ze University

Jun Cai-Meng

Teacher National Sun Yat-Sen University

Zhong Chou

Taiwan Student Chung Yuan Christian University

“They are nice, well cultured and very friendly. They are “In my impression, all all my nice friends, “I always think the and actually my hang Indonesian students Indonesian students out partners.” are very nice and who come to Taiwan kind. Their characters to study here are show kindness and very hard working purity. They are few and kind” . among most international students who are very polite and have a good manner to teachers and also their classmates” .

Worapot Somool

Thailand Student National Central Unviversity

“They are kind, friendly, and funny, ya that is my opinion. I think they look like Thai people. I mean either their faces or their characters.”

005 9


Laporan KHUSUS Serba Serbi

Beasiswa

TAIWAN Sekolah gratis, di luar negeri pula. Itu mungkin menjadi impian sebagian besar “pencari ilmu� di Indonesia, tidak terbatas bagi para pelajar yang baru saja lulus dari bangku SMA dan perkuliahan, tapi bahkan bagi mereka yang sudah mempunyai jabatan dan kedudukan sebagai ajang untuk mengembangkan diri. Kata-kata gratis merupakan magnet yang sangat luar biasa, khususnya bagi mereka yang gemar berbelanja. Bagaimana dengan sekolah gratis? Sudah barang tentu menjadi daya tarik yang menggiurkan bagi pelajar-pelajar di Indonesia. Untuk itulah pada edisi perdana kali ini, Yin-Ni Hao berupaya mengupas dan menggali lebih dalam mengenai berbagai ragam beasiswa yang tersedia untuk melanjutkan pendidikan di Taiwan. Saat ini, Taiwan sudah menjadi salah satu tujuan favorit para pencari ilmu dari Indonesia. Terlepas dari isu perjuangan penduduk Taiwan untuk memperoleh pengakuan dari dunia internasional sebagai negara mandiri, Taiwan memiliki kualitas dan sistem pendidikan yang sangat baik dengan dukungan kemapanan sektor ekonomi dan sosial yang sangat baik pula. Ini tercermin dari program pendidikan yang ditawarkan oleh pemerintah bagi pelajar internasional. Ragam Beasiswa Salah satu program pendidikan yang ditawarkan oleh Taiwan adalah program beasiswa bagi mahasiswa internasional Jika

10

kita melihat Tabel 1 dan Gambar 1, terlihat secara singkat jenis-jenis beasiswa yang ditawarkan di Taiwan, dan karakteristik dari masing-masing beasiswa, yang dapat digunakan sebagai acuan dalam memilih beasiswa. Beasiswa Pemerintah Taiwan (Taiwan Scholarship Program) Pemerintah Taiwan memberikan beasiswa bagi mahasiswa internasional untuk melanjutkan studinya di universitasuniversitas Taiwan. Daftar universitas dan persyaratannya dapat dilihat di situs resmi pemerintah Taiwan. Periode aplikasi beasiswa ini dimulai dari 1 Februari hingga 31 Maret setiap tahunnya. Berkas persyaratan dikumpulkan ke kantor perwakilan Taiwan di Indonesia, yaitu Taiwan Economic and Trade Organization (TETO) di Jakarta. Menurut data kuesioner yang kami peroleh, skema beasiswa ini cenderung sering terlambat dalam pengirimannya. Sebagai konsekuensinya, mahasiswa harus pintar dalam mengelola keuangannya. Hal lain yang perlu dicatat adalah penggunaan dana pribadi di awal masa studi. Hal ini disebabkan oleh keterlambatan akibat birokrasi pengiriman beasiswa di awal masa studi, sedangkan kampus sudah mengharapkan mahasiswa menyelesaikan biaya administrasi dan lainnya di awal masa kuliah.


Beasiswa Universitas Taiwan Besaran beasiswa dari universitas sangat bervariasi tergantung dari universitas masingmasing. Pada umumnya rentang besaran beasiswa adalah dari NTD 5,000 s/d 30,000 tergantung dari kebutuhan yang ditanggung. Terkadang universitas hanya menanggung biaya hidup saja, biaya kuliah saja, atau menanggung penuh keduanya. Besaran beasiswa biasanya juga sudah disesuaikan dengan keadaan lingkungan tempat dimana universitas tersebut berada. Tentu saja biaya hidup di kota-kota besar seperti Taipei dan Ka o h s i u n g l e b i h ting gi dibanding dengan kota-kota lainnya. Beasiswa The Taiwan International Graduate Program (TIGP Scholarship) TIGP merupakan beasiswa yang d i s e d i a ka n o l e h Academia Sinica, s e b u a h i n st i t u s i akademik yang sangat maju dan modern di Taiwan. Pendaftaran dibuka setiap awal bulan Februari hingga akhir Maret setiap tahunnya. Pendaftaran dilakukan secara online dan semua berkas harus diunggah melalui website tersebut. Sebagai gambaran, beasiswa tersebut digunakan untuk membayar biaya kuliah, dan kebutuhan sehari-hari. Apabila masa studi melebihi masa pemberian beasiswa maka terhitung mulai tahun ke-4 biaya perkulihan dan kebutuhan akan ditanggung oleh pembimbing penelitian (research advisor/supervisor) sesuai dengan kesepakatan. Skema Beasiswa yang Tersedia di Taiwan (The Taiwan Fellowships and Scholarships (TAFS)) Sumber: Ministry of Foreign Affairs of Taiwan

Beasiswa Huayu (Huayu Enrichment Scholarship/HES) Untuk menarik siswa internasional dan

perseorangan untuk belajar Bahasa Mandarin di Taiwan, Menteri Pendidikan Taiwan menyediakan Huayu Enrichment Scholarship. Periode aplikasi dimulai dari 1 Februari hingga 31 Maret setiap tahunnya. Berkas persyaratan dikumpulkan di kantor perwakilan Taiwan di Indonesia, yaitu Taiwan Economic and Trade Organization (TETO) di Jakarta. Realita Beasiswa Tabel 2 menunjukkan besaran perkiraan dana yang dibutuhkan untuk melanjutkan studi di Taiwan. Data tersebut sengaja kami sajikan dalam rentang dikarenakan s a n g a t bervariasinya data yang kami peroleh dan sangat besarnya pengaruh lokasi universitas, biaya k u l i a h d i universitas itu sendiri dan juga gaya hidup masing-masing mahasiswa. Lokasi sangat mempengaruhi besaran dana yang dibutuhkan. Untuk kota besar seperti Taipei, misalnya, mahasiswa membutuhkan dana yang lebih besar untuk biaya hidup sehari-hari. Mahasiswa yang bersekolah di Taiwan Utara atau Tengah memiliki rata-rata pengeluaran NTD 5,000 s/d 15,000 untuk kebutuhan sehari-hari; sedangkan mahasiswa yang berada di Taiwan Selatan rata-rata memiliki pengeluaran NTD 2,500 s/d 10,000. Universitas juga sangat menentukan besaran dana yang dibutuhkan, salah satunya dalam hal biaya perkuliahan yang dibebankan kepada mahasiswa. Rata-rata biaya perkuliahan adalah sebesar NTD 50,000 namun demikian untuk jurusan tertentu biaya perkuliahan bisa menjadi sangat mahal. Universitas juga 11


berperan dalam penyediaan dormitory/asrama mahasiswa. Dormitory yang disediakan oleh universitas juga memiliki harga yang bervariasi dari NTD 8,000 per semester (biasanya satu kamar untuk 2-4

mahasiswa) hingga NTD 5,000 per bulan (satu kamar untuk 1 mahasiswa). Yang tidak kalah penting lagi adalah gaya hidup masing-masing mahasiswa. Bila mahasiswa memiliki gaya hidup yang boros tentunya membutuhkan

Tabel 1. Jenis-jenis beasiswa Ragam Beasiswa Taiwan Scholarship Program

Pemberi Dana Pemerintah (MOE dan MOFA)

Sasaran S1, S2, S3

Besaran Dana (NTD) Tuition fee 40.000/semester Monthly stipend 20.000/bulan

12

Taiwan’s University Scholarship

Universitas

S1, S2, S3

TIGP Scholarship

Pemerintah melalui Academia Sinica

S3

Taiwan Fellowship

Pemerintah (MOFA)

Professor, Associate atau Assistant Professor, Kandidat Doktor, Post Doctoral

Short Term Research Award (STRA) Huayu Enrichment Scholarship/ HES

Pemerintah (MOE)

Beasiswa dari NGO

Perusahaan (misal: The Media Tek Foundation)

Pemerintah (MOE dan MOFA)

Beberapa tipe: a. Full scholarship (tuition waiver dan monthly stipend) b. Hanya tuition waiver c. Hanya monthly stipend 32.000/bulan untuk Tuition fee dan monthly stipend

Tiket pulang-pergi

Jangka Waktu

Website

3 tahun (S3/Ph.D) 2 tahun (Master) 4 tahun (Strata1)

http://english.moe.g ov.tw/ct.asp?xItem= 12482&CtNode=11 364&mp=1 atau http://www.roctaiwan.org/ID/ct.asp ?xItem=208747&ct Node=11022&mp=2 92 http://english.moe.g ov.tw/ct.asp?xItem= 4344&CtNode=106 33&mp=1 atau website masingmasing universitas

Rata-rata satu tahun yang kemudian dapat diperpanjang berdasarkan hasil akademik semester sebelumnya. 1 tahun, untuk tahun ke-2 dan ke-3 akan dievaluasi berdasarkan hasil akademik 3 bulan hingga 12 bulan

Professor, Assoc. Professor, Research Fellow, Associate Research Fellow = 60.000/bulan

Assist. Professor, Kandidat Doktor, Assist. Research fellow, Post Doctoral = 50.000/bulan Kandidat Tiket pulang pergi 2-6 bulan Doktor, Post dan 25.000/bulan Doctoral Berusia > 18 25.000/bulan tahun, memiliki ijazah SMA/ lebih tinggi S2, S3 10.000 – bidang 15.000/bulan teknologi informasi

3, 6, atau 9 bulan

2 tahun (Master), 3 tahun (Ph.D)

http://www.tigp.sini ca.edu.tw

http://www.roctaiwan.org/ID/ct.asp ?xItem=208747&ct Node=11022&mp=2 92

http://english.moe.g ov.tw/ct.asp?xItem= 6777&CtNode=106 34&mp=1 http://english.moe.g ov.tw/ct.asp?xItem= 6777&CtNode=106 34&mp=1 http://english.moe.g ov.tw/public/Attach ment/66131472571. pdf Disadur dari berbagai sumber


dana yang lebih besar. Untuk itu, kita dituntut Konsekuensi menerima beasiswa dari untuk belajar bergaya hidup hemat. universitas adalah mahasiswa diposisikan Berdasarkan data yang kami peroleh, sebagian sebagai pekerja yang mengharuskan mereka besar dari mahasiswa memanfaatkan terlibat dalam proyek penelitian suatu beasiswa dari universitas. Beasiswa tersebut laboratorium/profesor atau terlibat dalam pada umumnya diberikan secara bulanan dan pekerjaan paruh waktu di kampus misal biasanya besaran dana yang diterima sudah bekerja di kantor internasional, dipotong untuk biaya dormitory (apabila kemahasiswaan atau kepanitiaan tinggal di dormitory), asuransi, dan biaya penyelenggaraan konferensi di kampus. kuliah. Dengan Namun ada nilai positif Tabel 2 : Rata - rata Pengeluaran Biaya Hidup dan Pendidikan di Taiwan demikian, uang yang yang dapat diambil, Pengeluaran Rerata Besaran Rerata Besaran Biaya diterima sudah misalnya kesempatan Biaya (NTD)/bulan (NTD)/semester akomodasi 1,000-5,000 6,000-30,000 diperuntukkan untuk Biaya mendapatkan bahan Biaya hidup 2,500-10,000 15,000-60,000 749 4,494 thesis dan penelitian biaya hidup sehari- Asuransi kesehatan Biaya perkuliahan 6,667-11,667 40,000-70,000 hari saja. Besarnya TOTAL 10,916-27,416 65,494-164,494 b a g i m e r e ka ya n g uang yang diterima Keterangan: Data diperoleh berdasarkan hasil kuesioner dan tentunya t e r g a b u n g d a l a m biasanya memiliki sangat dipengaruhi oleh gaya hidup masing-masing mahasiwa dan juga proyek penelitian, serta kota tempat studi. rentang NTD 5,000 s/d meningkatkan motivasi 15,000. Namun, ada belajar untuk pula universitas (atau skema beasiswa lain) mendapatkan beasiswa periode tahun yang memberikan dana dengan tidak dipotong berikutnya. Pihak pemberi beasiswa biasanya sebelumnya, sehingga mengharuskan akan melaku kan evalu asi kelayakan mahasiswa untuk mengalokasikan dananya mahasiswa untuk memperoleh beasiswa sendiri termasuk dalam membayar biaya berdasarkan hasil akademik dan juga evaluasi perkuliahan. Beasiswa biasanya diberikan kerja paruh waktu yang dibebankan. dengan cara ditransfer melaui bank pada tanggal atau minggu tertentu (ada juga yang Demikian sedikit cerita mengenai beasiswa di tidak tentu), sehingga mahasiswa diwajibkan Taiwan. Semoga dapat digunakan sebagai membuat rekening bank di Taiwan sesuai bahan pertimbangan dalam memilih dengan permintaan pihak pemberi beasiswa. beasiswa. (YUD) Suka Duka Penerima Beasiswa Tidak jarang mahasiswa mengalami masalah keuangan dikarenakan berbagai hal seperti beasiswa terlambat, terlalu boros, atau adanya pengeluaran yang tidak terduga. Jika hal tersebut terjadi, beberapa mahasiswa memiliki beragam cara untuk mengatasinya mulai dari berpuasa, menggunakan dana pribadi, meminjam teman, menekan pengeluaran sekecil-kecilnya atau bahkan curhat kepada pembimbing agar mendapatkan bantuan dana. Namun tidak jarang juga mahasiswa dapat menabung dari dana beasiswa yang diberikan.

“Konsekuensi menerima

beasiswa dari universitas adalah mahasiswa diposisikan sebagai pekerja yang mengharuskan mereka terlibat dalam proyek penelitian suatu laboratorium/profesor.�

13


Buletin PPI Buletin PPI Taiwan

Foto : Arief

Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Taiwan, 台灣印尼 學生聯合會 dalam bahasa Mandarin, didirikan tanggal 2 Mei 2010 di Chung Yuan Christian University (CYCU), Taiwan. Saat ini, PPI Taiwan telah memasuki kepengurusan keduanya, dan berharap untuk semakin menegaskan posisi mahasiswa Indonesia di Taiwan sebagai duta bangsa, sesuai dengan visi kepengurusan PPI Taiwan saat ini. Berikut reportase singkat beberapa aktivitas yang sudah dilalui PPI selama tiga bulan terakhir.

Yang Seru Periode Lalu Pelantikan Pengurus PPI Taiwan 2011/2012 Setelah tiga bulan menjalani tugas kepengurusan, akhirnya pada hari Sabtu, 25 Januari 2011, para anggota kepengurusan PPI Taiwan periode 2011/2012 resmi dilantik. Pelantikan berlangsung di Kantor Dagang Ekonomi Indonesia (KDEI), Taipei, dan dihadiri oleh perwakilan KDEI, perwakilan organisasiorganisasi Perpita dan Formmit, perwakilan pengurus periode 2010/2011, perwakilan Bamus, serta anggota PPI sendiri. Selama tiga bulan sejak dibentuk, pengurus baru telah merintis dan melaksanakan beberapa program kerja. Program-program tersebut antara lain penerimaan mahasiswa 14

baru UT Taiwan, pengkajian MOU tenaga kerja nelayan Indonesia di Taiwan, pagelaran seni dan budaya Indonesia bersama rekan-rekan TKI, pembentukan majalah Yinni Hao, pembentukan tim dokter dan psikolog untuk membantu rekan-rekan TKI, dan lain-lain. Kajian MOU bagi TKI Nelayan di Taiwan Tahukah Anda bahwa TKI nelayan banyak mengalami kesulitan dalam memperoleh haknya akibat kerancuan peraturan mengenai tenaga kerja nelayan? Menanggapi hal ini, rekan-rekan PPI Taiwan berupaya mengkaji MOU antara KDEI dan pihak pemerintah Taiwan untuk meningkatkan perlindungan TKI Nelayan di Taiwan.


POP Perpita Bertempat di National Central University pada tanggal 21-22 April 2012 yang lalu, PPI ikut serta dalam berbagai pertandingan olahraga yang diselenggarakan oleh Perpita. Cabang olahraga yang diikuti antara lain bola voli, bola basket, bulutangkis, catur, dan futsal.

Pertunjukan seni dan budaya Indonesia Pada bulan Maret dan April yang lalu, rekanrekan mahasiswa Indonesia di National Taiwan University of Science and Technology (NTUST), Taipei, serta Asia University, Taichung, berkesempatan membanggakan keragaman seni dan budaya Indonesia lewat Indonesian cultural fair & exhibition di kampus masingmasing. Semoga kita dapat lebih lagi menunjukkan warisan budaya Indonesia pada dunia!

Pelatihan Sahabat Penolong Pernahkah Anda bertemu atau berkenalan dengan TKI yang mengeluh mempunyai masalah, namun tidak tahu apa yang harus melakukan apa untuk membantunya? Tanggal 5 Mei 2012 yang lalu, rekan-rekan PPI Taiwan mengikuti pelatihan Sahabat Penolong di KDEI. Lewat pelatihan ini, peserta diajarkan dan dilatih mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan apabila mengetahui ada TKI yang bermasalah dalam pekerjaan ataupun kondisi hidupnya di Taiwan.

Foto : Arief, Dina

15


PROFIL

Angelia Lo

Kuliah di Taiwan nampaknya bukan hal yang baru bagi mahasiswa Indonesia. Walaupun keterbukaan Taiwan untuk menerima mahasiswa internasional belum lama ini dibangun, namun buah-buah manis hasil menuntut ilmu di Taiwan nampaknya sudah dapat dinikmati beberapa mahasiswa internasional Taiwan asal Indonesia. Salah satunya adalah Angelia Sulaiman Lo. Wanita kelahiran Palembang, 29 Agustus 1981 ini merupakan salah satu “produk Taiwan asli Indonesia� yang kini sukses bekerja di salah satu perusahaan besar di Taiwan, Industrial Research Technology Institute (ITRI) pada bagian Research and Development (R&D). Foto : Koleksi Pribadi


“Masa-masa belajar tidak akan pernah mencelakakan seseorang. Sebaliknya, masa kuliah di Taiwan, di tengah lingkungan yang asing dan persaingan yang ketat, bisa membuat karakter dan kemandirian kita terbentuk secara alami. ”Mengakhiri studinya di Indonesia di SMU Xaverius 1 Palembang jurusan IPA pada tahun 1999, Angelia memutuskan untuk melanjutkan studinya di Taiwan. “Saya memilih Taiwan sebagai tempat st u d i s aya s eta m at S M A , te r u ta m a dikarenakan alasan keamanan, karena saat itu tahun 1998, di Indonesia terjadi kerusuhan yang sangat besar. Jadi orang tua memikirkan apakah ada kemungkinan untuk studi di luar negeri dengan biaya yang masih bisa ditanggung oleh keluarga kami.” Demikian komentar wanita yang punya hobi menyanyi dan menulis lagu ini ketika di tanya mengenai alasannya memilih belajar ke Taiwan. Dengan bantuan informasi dari rekan ayahnya dan dukungan penuh dari kedua orang tuanya, Angelia akhirnya bisa mendapatkan kesempatan kuliah di Taiwan pada tahun 1999. Usaha Angelia untuk diterima di Taiwan bisa dibilang tidak mudah. Ia harus mengikuti camp khusus untuk orang Indonesia (saat ini sudah ditiadakan), dimana setelah 3 minggu bersekolah ia diberi kesempatan untuk mengikuti ujian masuk universitas dengan tes mata pelajaran Matematika, bahasa Inggris dan bahasa Mandarin. Berkat perjuangan kerasnya ia sukses diterima di National Tsing Hua university jurusan Kimia yang merupakan satu dari beberapa universitas terbaik di Taiwan. Diterima di universitas bergengsi di Taiwan bukan berarti perjuangan seorang Angelia berakhir. Pada masa itu, Taiwan masih belum banyak membuka program khusus bagi mahasiswa internasional yang datang ke Taiwan. Alhasil, Angelia harus menempuh kuliahnya dalam bahasa Mandarin. “Sebagai siswa asing, karena saya tahu kemampuan berbahasa saya pasti kalah dengan teman-teman lokal, itu membuat saya

harus mau mengeluarkan usaha yang juga dua kali lipat.” Tapi pengalaman semacam ini sama sekali tidak menyurutkan niat Angelia untuk terus menuntut ilmu di Formosa. Bahkan setelah 4 tahun menyelesaikan studinya dengan sukses, ia melanjutkan studi S2 nya di universitas yang sama dan mendalami bidang Kimia Material. “Usaha keras selama masa studi membuat saya bisa bertumbuh menjadi seorang yang mandiri, dewasa dan berani menghadapi masalah. Dan ini sangat membantu di karir saya sekarang, karena saat ini saya juga bekerja di instansi R&D yang m e n u n t u t s e t i a p o ra n g u n t u k b i s a merencanakan eksperimen dan mengeluarkan hasil penelitian yang berguna untuk industri Taiwan.” Demikian pengakuan Angelia ketika mengenang masa-masa kuliahnya dulu yang saat ini dia rasakan buah manisnya. Angelia adalah satu dari banyak mahasiswa Indonesia yang sempat mengenyam p e n d i d i k a n d i Ta i w a n d a n s u k s e s mengimplementasikan ilmu mereka di dunia nyata. Tentu saja tidak ada buah manis yang dihasilkan tanpa usaha dan kerja keras kita. Sepenggal kisah dan pengalaman seorang Angelia dalam menempuh studinya di Taiwan ini tentu saja bisa memberi motivasi bagi kita untuk tetap bersemangat dan memanfaatkan masa studi kita sebaik-baiknya. Apalagi sekarang sudah banyak kemudahan yang kita dapat untuk menuntut ilmu di Formosa. Jiayou! [REY]

105 7


TAIWANN TAIWA - TAIWAN - TAIWANN A - TAIWA

OFI SET.FILOS OFI ISET.FILOS OFI ISET.FILOSSOFI RISET.FILO SOFI RISET.FILOOSOFI .RISET.FIILLOSOFI H.RISET.F ILOSOFI H.RISET.F ILOSOFI AH.RISET.F ILOSOFI AH.RISET.F.FILOSOFI IAH.RISETT.FILOSOFI LIAH.RISE T.FILOSOFI LIAH.RISEET.FILOSOFI ULIAH.RIS ET.FILOSOFI ULIAH.RIISSET.FILOSOFI KULIAH.R ISET.FILOSOFI KULIAH.R ISET.FILOSOFI KULIAH.R ISET.FILOSOFI KULIAH.R ISET.FILOSOFI KULIAH.R ISET.FILOSOFI KULIAH.R ISET.FILOSOFI KULIAH.R ISET.FILOSOFI FI ULIAH.R

K U L E B K U SEL KAN I D I D N N A E W P I A T DI Laporan KHUSUS

2012

Pendidikan merupakan salah satu komponen utama yang menjadikan suatu bangsa kuat. Taiwan, sebagai salah satu negara di Asia yang memiliki hubungan ekonomi cukup signifikan dengan Indonesia, membuka pintu bagi pelajar-pelajar Indonesia untuk melanjutkan studi di sana. Satu lagi kesempatan bagi pelajar Indonesia untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Beberapa tahun terakhir, Taiwan semakin memantapkan posisinya sebagai tujuan belajar mahasiswa dari seluruh dunia. Bagi masyarakat Indonesia, khususnya, Taiwan tidak lagi hanya menjadi tempat mengais rezeki tenaga kerja Indonesia, maupun tujuan pelesiran saat berlibur saja. Ini terlihat dari jumlah pelajar Indonesia di Taiwan. Sampai dengan Mei 2011, jumlah pelajar Indonesia di Taiwan merupakan yang terbesar ketiga, di bawah Malaysia dan Vietnam, dari jumlah keseluruhan pelajar asing di Taiwan. Terdapat sekitar 2.275 pelajar asal Indonesia, baik untuk program pertukaran (exchange), sarjana, pasca sarjana, maupun doktoral, dan tersebar di berbagai universitas di Taiwan (sumber: Kantor Dagang Ekonomi Indonesia). Jumlah ini kian meningkat seiring dengan semakin populernya Taiwan sebagai destinasi pendidikan, dan gencarnya pemerintah Taiwan memberikan dukungan finansial untuk 18

menarik minat pelajar internasional, termasuk pelajar Indonesia, melanjutkan studi ke Taiwan.

Filosofi Pendidikan di Taiwan Masyarakat Taiwan (dan masyarakat Cina secara keseluruhan, red.) memiliki pandangan filosofis yang cukup mendalam mengenai pentingnya pendidikan. Menurut salah satu akademisi dari Taipei Municipal Teachers College, Jau-Wei Dan, “Filosofi pendidikan merupakan karakteristik utama dari filosofi tradisional Cina. Ini merupakan hal utama yang menjadi perhatian para pemikir besar di Cina, seperti Confucius, Zhu Xi, dan banyak lagi lainnya, untuk menanamkan benih-benih kebaikan melalui pendidikan�. Di Taiwan sendiri, filosofi pendidikan tradisional disandingkan dengan pola pendidikan modern. Hal ini ditujukan guna meningkatkan mutu pendidikan bagi masyarakat di Taiwan, tanpa menghilangkan nilai-nilai pendidikan tradisionalnya. Kombinasi ini yang kemudian memberikan corak berbeda pada pendidikan di Taiwan dibandingkan dengan negara-negara lain. Konsep-konsep modernitas barat disandingkan dengan budaya tradisional timur dalam pola pendidikan di Taiwan. Modernitas ini terlihat dari konsep dan kurikulum, bahkan gaya dan cara para pelajar menekuni,


mendemonstasikan serta mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki. Budaya timur sendiri masih kental terasa khususnya dalam hal relasi antara guru/profesor dan muridnya. Pendidikan Tinggi di Taiwan Sistem pendidikan tinggi di Taiwan mencakup Junior College selama 2 hingga 5 tahun, Technical College dan tingkat sarjana, serta program pascasarjana. Program sarjana dapat ditempuh selama 4 tahun dengan tambahan waktu hingga 2 tahun apabila mahasiswa memiliki kesulitan, atau tidak mampu menyelesaikan dalam kurun waktu yang ditetapkan. Ada beberapa program sarjana yang memakan waktu lebih lama, seperti sekolah kedokteran gigi (6 tahun) dan kedokteran (7 tahun). Untuk jenjang pascasarjana, tersedia berbagai program master dan doktoral. Program gelar master dapat ditempuh selama 2-4 tahun, sementara program gelar doktor dapat ditempuh 2 sampai 7 tahun. Ada cukup banyak universitas di Taiwan, baik negeri maupun swasta, yang menjadi tujuan pelajar Indonesia untuk menimba ilmu. Universitas-universitas di Taiwan memiliki peringkat yang relatif lebih tinggi dari universitas-universitas di Indonesia di kancah dunia. Contohnya, National Taiwan University, National Cheng Kung University, dan lainnya. Menurut survei QS World Universities Ranking 2011, atau Times Higher Education 2011, peringkat universitas-universitas Taiwan ini jauh di atas peringkat Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gajah Mada (UGM). Beberapa faktor pendukung ranking universitas-universitas Taiwan yang cukup tinggi adalah tingkatan riset, sarana dan infrastuktur pendidikan, serta mutu dan kualitas pendidikan yang disediakan. Universitas-universitas di Taiwan pada umumnya berafiliasi dengan universitas-

universitas ternama di seluruh dunia, contohnya universitas Harvard, Stanford, dan universitas Akita di Jepang. Hubungan timbal balik ini secara langsung membawa warna dan corak tersendiri dalam pola pembelajaran dan edukasi di Taiwan. Kuliah dan Riset di Taiwan Taiwan dikenal dengan pengembangan t e k n o l o g i d a n e n g i n e e r i n g . Ta i w a n Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) yang merupakan produsen semikonduktor terbesar di dunia, juga Asus, HTC, dan produsen TFT-LCD, AU Optronics (AUO), merupakan perusahaan-perusahaan yang berbasis di Taiwan. Ke u n g g u l a n t e k n o l o g i i n i o t o m a t i s mengangkat pamor jurusan-jurusan yang berkaitan erat dengan teknologi tersebut. Jurusan teknik kimia, teknik sipil (di Taiwan dikenal dengan construction engineering), teknik material, ilmu komputer dan informatika, juga teknik elektro menjadi jurusan yang diandalkan banyak universitas. Selain itu, masih banyak lagi pilihan jurusan, termasuk social science, manajemen, seni dan linguistik. Sistem perkuliahan di Taiwan sendiri merupakan gabungan dari course dan research. Setiap pelajar dibebankan kewajiban untuk menyelesaikan sejumlah kredit, lalu melakukan riset. Saat ini, sudah banyak jurusan yang menyediakan kelas dengan pengantar bahasa Inggris, namun kebanyakan kelas ini disediakan bagi mereka yang mengambil program pasca sarjana (master atau doktoral). Sementara bagi mereka yang berada di program strata satu, kemampuan berbahasa mandarin mutlak diperlukan. Universitas di Taiwan dikenal dengan tingginya jumlah riset yang dilakukan. Setiap mahasiswa dibebankan untuk melakukan riset yang dipandu oleh satu atau lebih advisor. Setiap advisor memiliki gaya dan selera yang berbeda dengan riset yang mereka lakukan. Mahasiswa

105 9


Nation

Tax rate

Singapore

Seoul National Un iversity $64,828/(14.76% of income)

The Chinese University of Hon g Kong $168,484 /(22.29 % of income)

Average $107 ,360/(25.9% of income )

Sung Kyun Kwan Un iversity $119,000/(27.09% of income) 25.3%

n/a

Natio nal University of Sing apore $37 2,970550 ,590/ (53.49%223 .23% of income) n/a

8.8%

13%

11.8%

sebaiknya mencari informasi sebaik mungkin sebelum memilih advisor, agar dapat menemukan advisor yang dirasa cocok untuk menjadi pembimbing dalam melakukan penelitian. Fasilitas studi dan riset di tiap-tiap universitas pun terasa sangat mumpuni. Berbagai informasi terkait perkuliahan, jurnal ilmiah, data-data penunjang penelitian, serta laboratorium yang dilengkapi peralatan canggih, dapat dengan mudah diakses oleh mahasiswa. Kemajuan dari sisi teknologi dan informasi seperti memanjakan mahasiswa yang hendak melakukan penelitian. Sampai saat ini, biaya pendidikan lanjut di Taiwan tergolong lebih rendah dibandingkan dengan Korea, Jepang, atau Hongkong. Berikut

20

HK

Average $58,714/(14.1% of income) Public or national

Private

South Korea

Sumber : moe.gov.tw

Taiw an Item

adalah perbandingan biaya pendidikan per tahun di tahun 2003-2004 menurut situs Minister of Education (MOE), Taiwan (dalam NTD, 1 NTD = IDR 300). Dengan berbagai kemudahan, banyaknya pilihan, serta mutu pendidikan yang bersaing, Taiwan tentu menjadi salah satu negara yang pantas dipertimbangkan sebagai tujuan melanjutkan studi. Kesempatan yang terbuka luas amat disayangkan jika dilewatkan begitu saja. Pelajar Indonesia dapat memperoleh banyak pengetahuan baru, dan menyerap berbagai hal positif guna membangun Indonesia di masa depan. (FEB)


Rekrutmen

fotografer

layouter

editor

IT

reporter

marketing

Persyaratan : Mahasiswa Indonesia di Taiwan Mempunyai semangat di Jurnalistik dan Organisasi Fotografer : memiliki kamera dan bersedia bertugas bersama reporter Layouter : bisa mengoperasikan Coreldraw dan Photoshop Editor : mengedit konten dan tata bahasa IT : mengatur akun redaksi reporter : melakukan reportase marketing : mencari pengiklan Bagaimana caranya ? Kirimkan CV ke email redaksi Majalah Yinni Hao paling lambat 30 Juni 2012 format Subject email : Nama(spasi)posisi yang dipilih majalahyinnihao@gmail.com YinNi Hao Ppi Taiwan @redaksiyinnihao


Kontributor

INDONESIA Pusat Perhatian Pakar di Taiwan

Indonesia memiliki banyak kelebihan yang membuatnya berpotensi untuk menjadi 'hub' atau penghubung di kawasan Asia Tenggara. Selain lokasi geografis yang strategis dan kekayaan sumber daya, Indonesia juga berperan aktif dalam forum-forum regional dan internasional. Sayangnya, keunggulankeunggulan tersebut belum cukup membuat n ama In d o n es ia b ergau n g d i d u n ia internasional. Reputasi Indonesia di antara negara-negara Asia Tenggara masih dibayang-bayangi oleh Malaysia, Thailand dan Vietnam. Inilah yang menjadi pembahasan dalam panel khusus mengenai Pembangunan di Indonesia, sebagai bagian dari acara konferensi tahunan yang diadakan oleh Asosiasi Studi Asia Tenggara di Taiwan (Taiwan Association of Southeast Asian Studies), di National Chi-Nan University, Taiwan. Panel dibawakan oleh Prof. Ching-lung Tsay dari Universitas Tamkang, beserta tiga orang mahasiswa Indonesia yang sedang mengambil program S3 di Taiwan, Paramitaningrum (Tamkang University), Dita S.N. Diliani (National Cheng-Chi University), dan Tur Nastiti (National Central University). Prof. Tsay, yang merupakan pakar di bidang sumber daya manusia dan migrasi di Asia Tenggara, mengemukakan tiga hal penting mengenai Indonesia. Yang pertama, prestasi

22

Foto : http://ngobrolpanas.blogspot.tw

Indonesia kian membaik selama 5-10 tahun terakhir di tingkat regional dan internasional. Yang kedua, potensi complementarity antara Taiwan dan Indonesia – Indonesia adalah target yang baik bagi Taiwan untuk melakukan perdagangan dan investasi, sedangkan Taiwan adalah mitra kerjasama potensial bagi Indonesia untuk manajemen sumber daya alam. Hal ketiga adalah pentingnya Indonesia bagi masyarakat Taiwan. Prof. Tsay menyoroti ketidakseimbangan dalam interaksi antara manusia (assymetric human interactions). Selain jumlah tenaga kerja Indonesia yang kian m e n i n g ka t d i Ta i wa n , j u m l a h mahasiswa Indonesia di Taiwan juga semakin membesar. Menurut beliau, kelompok mahasiswa ini perlu diakomodasi dengan baik oleh pihak Taiwan. Selain poin-poin yang dikemukakan oleh Prof. Tsay, panel juga diisi dengan poin-poin dari Paramitaningrum mengenai prestasi positif yang telah diraih Indonesia, baik di kancah regional maupun global. Menurut Paramitaningrum, Indonesia sudah memiliki soft power, di antaranya keragaman budaya, dan partisipasi aktif Indonesia di forum-forum internasional. Sumber daya manusia Indonesia yang berlimbah dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan soft power tersebut.


Salah satunya adalah dengan memanfaatkan kelompok pelajar, dan meningkatkan prestasi pelajar Indonesia di Taiwan. Di Taiwan sendiri, saat ini terdapat tiga organisasi mahasiswa Indonesia, yaitu PERPITA (Persatuan Pelajar Indonesia di Taiwan), FORMMIT (Forum Mahasiswa Muslim Indonesia di Taiwan), dan PPI Taiwan (Persatuan Pelajar Indonesia di Taiwan). Pembicara Dita S.N. Diliani membahas kepemimpinan publik yang efektif dikaitkan dengan pelaksanaan desentralisasi pasca Reformasi 1998. Dia mengatakan bahwa otonomi daerah sebenarnya memunculkan isu efektivitas dan kualitas kepemimpinan publik – putra daerah memiliki peluang untuk menjadi pimpinan di wilayahnya. Tingkat p e n d i d i ka n d a n p e n ga l a m a n h i d u p merupakan faktor penting terhadap efektivitas pemimpin publik. Karenanya, diperlukan kajian lebih lanjut atas hubungan peningkatan kemampuan pemerintah lokal dengan efektivitas kepemimpinan publik. Selanjutnya, Tur Nastiti menyoroti isu workfamily conflict dan pengaruhnya terhadap kepuasan hidup di kalangan akademisi Indonesia, terutama mereka yang sedang melanjutkan studi di luar negeri. Kepergian akademisi Indonesia yang telah berkeluarga untuk menempuh studi lanjutan di luar negeri, m e m b awa ko n s e ku e n s i ke h a r u s a n

Foto : Paramita

meninggalkan keluarga untuk waktu yang tidak sebentar. Konsekuensi inilah yang memicu work-family conflict, dan diperlukan aktivitas yang dapat memecahkan konflik tersebut untuk memastikan kepuasan hidup dan keluarga yang menunjang kehidupan akademisi. Panel berlanjut dengan diskusi dan sesi tanggapan dari Prof. Chao-Jen Huang (Taiwan Institute of Economic Research), Prof. Tsay dan Tur Nastiti. Pada akhir panel, Prof. Tsay, yang juga berperan sebagai pimpinan panel menyatakan harapannya akan studi lanjutan mengenai Indonesia untuk dapat menampilkan personal capacity dan postur internasional Indonesia secara lebih utuh. Ke depannya, diharapkan forum-forum seperti ini dapat dihadiri lebih banyak orang Indonesia, khususnya mahasiswa Indonesia di Taiwan, sehingga wawasan kita semakin terbuka mengenai potensi pengembangan Indonesia di kancah internasional, dan peran yang dapat kita ambil di dalamnya.

Reportasi ini dikirimkan oleh Paramitaningrum, mahasiswa Program S3 Graduate Institute of European Studies, Tamkang University Email: Paramita.sp@gmail.com


Sains dan Teknologi

Foto : Arief

Tahun 2009 yang lalu, stadion terbesar di Ka o h s i u n g - Ta i wa n d i re s m i ka n u nt u k mendukung World Games 2009, dengan kapasitas 40 ribu kursi penonton. Saat pemerintah Taiwan ditetapkan sebagai host dari acara bergengsi dunia tersebut, pemerintah Taiwan segera melakukan proses konstruksi sehingga stadion tersebut diharapkan dapat memenuhi standar dari panitia World Games. Acara World Games yang dilaksanakan pada tanggal 16-26 Juni 2009 tersebut kini telah menjadi ikon kebanggaan tersendiri bagi penduduk kota

24

Kaohsiung pada khususnya, dan penduduk Taiwan pada umumnya. Ada satu hal yang membuat stadion seluas 19 hektar ini berbeda dari stadion lainnya, yaitu kemampuannya untuk menghasilkan energi listrik berkekuatan jutaan KWh. Teknologi yang digunakan sebagai sumber energi ini tidak lain adalah tenaga sinar matahari atau yang lebih dikenal sebagai tenaga solar (photovoltaic energy). Teknologi solar sudah dikenal sebelumnya


THE SOLAR STADIUM oleh negara-negara lain di Eropa. Pada prinsipnya, photovoltaic adalah area teknologi dan penelitian yang berkaitan dengan pengubahan energi cahaya matahari menjadi energi listrik secara langsung. Prinsip teknis dari teknologi ini adalah penggunaan solar cell yang terbuat dari material semikonduktor, seperti halnya silikon. Salah satu keuntungan penggunaan semikonduktor adalah bahan ini m u d a h d i m o d i f i ka s i d e n ga n s e d i k i t penambahan substansi untuk mengontrol konduktifitas elektriknya. Energi listrik yang dihasilkan kemudian

digunakan untuk menyediakan sumber listrik, dalam hal ini bagi seluruh fasilitas stadion, meliputi pencahayaan seluruh arena sebesar 3,300 lux dan dua jumbo screen pada stadion. Tak hanya itu, energi listrik yang dihasilkan dari energi solar ini juga mampu mensuplai sumber energi listrik untuk 80% kota Kaohsiung. Stadion yang didesain oleh Toyo-Ito, Jepang, yang bekerja sama dengan pemerintah Taiwan tersebut terdiri dari 8,844 panel solar yang mampu menyerap energi cahaya matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik sebesar 1,14 juta KWh per tahun. Energi listrik yang

205 5


Foto : Arief

Foto : Arief

bersumber dari tenaga solar ini juga terkenal sebagai teknologi yang ramah lingkungan (ecofriendly), dan mampu mengurangi tingkat polusi udara sebesar 660 ton karbondioksida ke atmosfer per tahun. Satu hal lagi yang memukau dari stadion ini adalah seluruh material mentah yang digunakan untuk pembangunan stadion tersebut, termasuk panel solar system-nya, 100% berasal dari bahan reusable (dapat digunakan kembali) dan kesemuanya adalah produk buatan Taiwan.

26

Foto : Berbagai sumber

Desain dari stadion ini juga memiliki keunikan tersendiri dari stadion lain pada umumnya, yaitu memiliki desain berbentuk spiral yang terbuka menyerupai huruf “C�. Gabungan desain terbuka dan bangunan stadion yang

melintang dari utara-selatan, dengan kemiringan 15 derajat (barat-timur), mampu melindungi penonton dari angin musim panas barat daya dan angin musim dingin barat laut. Dengan demikian, stadion ini mampu menyediakan kenyamanan bagi para penontonnya, tanpa harus bergantung pada sumber daya tak terbarukan. (MUF) Disadur berbagai sumber.


Kisah

Tujuh bulan di negeri Formosa terasa s a n ga t s i n g ka t u n t u k s e o ra n g mahasiswa yang banyak disibukkan oleh berbagai aktivitas kampus. Rutinitas sehari-hari asrama-kelaslaboratorium-perpustakaan dan tempat lain di sekitar kampus membuat waktu tujuh bulan tidak cukup untuk mengenal lebih dekat seperti apa kehidupan Formosa. “No time to travel, no money to spend.� Begitulah prinsip hidup bijaksana mahasiswa, tak terkecuali yang merantau di Taiwan. Namun adakalanya di akhir pekan mahasiswa-Indonesia di Taiwan akan menjelajahi kota terdekat, untuk sekadar menghirup angin segar dan membeli berbagai kebutuhan sehari-hari, terutama produk “Dalam Negeri�, produk buatan Indonesia yang diimpor ke Taiwan. Produk-produk mie instan, kue kering, sabun, pasta gigi, dan kebutuhan lain ini harganya bisa tiga kali lipat dari harga di Indonesia. Di saat akhir pekan seperti ini biasanya terdapat kesempatan untuk bertemu rekan-rekan TKI, para pengais devisa, yang sedang libur bekerja.

Foto : Danang

Mengenali rekan sebangsa kita ini bukanlah hal yang sulit, namun tidak bisa dikatakan hal yang mudah pula. Selain dari Indonesia, Taiwan juga merupakan negara favorit tenaga kerja Filipina, Thailand dan Kamboja. Mengingat kita berasal dari ras yang sama, kadang kala sulit membedakan mana warga Indonesia, Filipina atau Thailand. Selain itu, banyak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Taiwan yang berpenampilan layaknya warga lokal, sehingga terkadang sulit untuk mengenali mereka. Rok mini, skinny

27


jeans, sepatu boots, scarf, kacamata stylish, rambut yang dicat, dan segala macam pernakpernik unik khas Taiwan mempercantik penampilan mereka. Cantik. Ya, mereka memang cantik, dan sebagian masih sangat belia. Ironisnya, entah karena terbersit sedikit rasa iri tidak bisa membeli berbagai fashion item tersebut, atau memang karena miris melihat fenomena culture shock tersebut, tak jarang mahasiswa jadi memandang mereka dengan sebelah mata. Menyadari fenomena ini, di Kisah kali ini, saya (redaksi) akan membawa Anda untuk melihat satu dari sekian banyak sisi kehidupan rekan-rekan TKI di negeri Formosa. Ping Tung City, 20.30. Bersama seorang teman yang merupakan TKW asal kota kecil di Jawa Barat, saya berkesempatan untuk menjelajah kehidupan malam para TKI di akhir pekan. Bunga (bukan nama sebenarnya) telah berpetualang mengais dolar, ringgit, dinar, dan NTD dari sejumlah negara sejak usia belia. Berbekal ijazah SD, di usia 15 tahun, ia memulai petualangannya sebagai buruh migran di Malaysia. Petualangannya kemudian berlanjut ke Abu Dhabi, Singapura, Hongkong, Kuwait, dan akhirnya sampai di Taiwan. Tak heran jika Bunga mampu menguasai 4 bahasa: Bahasa Indonesia, Bahasa Arab, Bahasa Inggris, dan Bahasa Mandarin. “Mbak, kerja di perusahaan asing saja Mbak, langsung jadi manajer itu kalau punya bekal 4 bahasa asing!� celetuk saya yang terpukau dengan kemampuan penguasaan bahasanya. “Jadi buruh pabrik aja belum tentu diterima, mau jadi manajer. Lha wong ijazah SMP saja tidak punya. Memang manajer itu kerjanya apa ya Mbak? Bagian menerima tamu dari luar negeri?� Tak ayal saya terbahak menanggapi definisi manajer yang diutarakan Bunga. Pukul 21.00, saya menghabiskan NTD 200

28

untuk membeli 4 potong baju. Ya, satu potong baju Taiwan yang lucu itu hanya NTD 50. Tak heran jika saya jadi khilaf, langsung memborong empat potong baju. Ternyata ada juga toko-toko yang menjual baju-baju dengan harga sangat terjangkau oleh kantong mahasiswa. Selesai berbelanja, kami beralih ke salah satu toko Indonesia. Mengingat saat itu adalah malam Minggu, di sana saya banyak bertemu TKI lain yang bekerja di Taiwan. Setelah berbincang-bincang sedikit dengan mereka, saya menemukan banyak hal menarik. Contohnya, besar gaji seorang TKI yang bekerja di pabrik besi. Jangan kaget jika mendengar mereka memperoleh NTD 40.000 per bulan! Jumlah itu sama dengan beasiswa saya selama setahun dari kampus. Tak heran kalau mereka bisa membeli berbagai macam gadget canggih seperti handphone HTC atau Iphone. Penasaran dengan suara disco remix di lantai dua, Bunga mengajak saya menuju lantai dua toko tersebut. Sebuah pintu kecil di samping kulkas membawa kami menuju tangga sempit dengan lebar kurang dari satu meter. Remangremang cahaya membuat saya sedikit enggan untuk menapaki anak tangga demi anak tangga. Namun akhirnya sampai juga saya di lantai dua. Remang-remang cahaya tadi ternyata akibat tidak ada lampu di dalam ruangan. Hanya lampu toko depan dan jalanan yang menerangi ruangan 2x2,5 meter tersebut dari dua buah jendela lebar. Tak ada apa-apa di sana. Hanya beberapa TKI yang mencari udara atau sedang menerima telepon. Di seberang ruangan terdapat pintu lain yang menghubungkan dengan ruangan karaoke. Degup musik terdengar keras dari dalam sana. Sebuah suara sumbang terdengar asyik menyanyi dengan hebatnya. Tak bisa dipungkiri, saya juga sering mengunjungi Family Karaoke bersama teman-


teman saya di Indonesia. Tetapi KARA-OK ini tampak benar-benar berbeda dari tempat yang pernah saya datangi sebelumnya. Dari perjalanan saya malam itu, saya mengetahui bahwa sebagian besar TKI yang bekerja di pabrik hanya memilik satu hari libur selama sebulan. Sementara selama 29 hari lainnya, mereka harus bekerja keras lebih dari 10 jam. Jam kerja tersebut juga tergantung pada jenis pekerjaan yang mereka tekuni. Bunga yang bekerja di pabrik makanan memulai kerjanya dari pukul 07.00 sampai 18.00; 12 jam per hari dengan gaji NTD 18.000 per bulan. Seorang rekan lain yang bekerja menjaga dan merawat Ama (nenek), jam kerjanya boleh dibilang nyaris 24 jam. Untuk tenaga kerja pria yang bekerja di pabrik besi, jam kerja mereka lebih panjang jika ingin mendapat uang lembur. Tidak diragukan lagi, pekerjaan yang mereka lakukan adalah pekerjaan berat. Hal itu dapat jelas terlihat dari bentuk badan mereka yang berotot dan tegap. Tidak heran kalau mereka mendapatkan kompensasi gaji yang besar pula. 29 hari dengan rutinitas kerja yang sama. Tinggal di asrama yang mungkin kurang nyaman. Jenuh karena jauh dari sanak keluarga. Kebutuhan akan apresiasi diri. Semua ini menjadikan sarana KARA-OK sebagai sebuah fasilitas hiburan yang selalu ditunggu-tunggu tiap bulannya. Hanya sekali sebulan mereka bisa berjalan-jalan keliling kota, dan bertemu rekan-rekan sepenang gunganny a. Sekali d a l a m sebulan mereka d a p a t dress up, d a n berkata, “Halo,

saya Bunga�, serta menjadi dirinya sendiri. Tak kenal maka tak sayang. Terdengar klise, tetapi berada di tengah-tengah mereka memang memberikan sudut pandang yang berbeda untuk saya. Jika tidak mengetahui kondisi kerja mereka, dan alasan di balik “kehidupan malam� yang saya lihat, tentu mudah bagi saya untuk menghakimi mereka dan memandang mereka dengan sebelah mata. Terlebih lagi, saya jadi diingatkan akan tanggung jawab saya sebagai mahasiswa, terhadap TKI di tempat saya belajar. Tenaga Kerja Indonesia adalah para pahlawan devisa. Devisa itu nantinya akan didistribusikan ke berbagai departemen dalam negeri, salah satunya adalah departemen pendidikan yang kemudian membiayai tugas belajar mahasiswa, termasuk di negeri Formosa. Sebagai mahasiswa yang dipandang sebagai calon pemimpin bangsa, kita tentu bertanggung jawab untuk menjaga, membantu dan membagikan ilmu kita kepada rekan-rekan TKI. Lika-liku kehidupan TKI di Taiwan adalah salah satu hal yang menarik untuk ditelisik. Belajar, jangan hanya dari jurnal dan textbook, tetapi juga dari lingkungan sekitar. Kita wajib untuk peka terhadap lingkungan sekitar, dan kehidupan sosial di sekeliling kita, agar kita dapat berkontribusi memajukan orang-orang lain di sekitar kita pula. Kenapa? Karena kita diciptakan sebagai makhluk sosial. (AIN)

29


Tips dan Trik Aplikasi untuk Belajar Mandarin Otodidak

6

Practice makes perfect. Kalimat bijak ini berlaku dalam mempelajari keterampilan apapun. Tetapi, dalam belajar bahasa, kalimat tadi harus disandingkan dengan padanannya : No practice makes you forget! Kemampuan berbahasa asing harus dijaga dengan terus digunakan, baik secara aktif maupun pasif, agar tidak hilang. Untuk terus mengembangkan kemampuan bahasa Mandarin kita, kita dapat belajar secara otodidak dengan memanfaatkan situs dan aplikasi mobile. Banyak pilihan yang tersedia, dan gratis. Berikut redaksi coba berikan rekomendasi 6 situs dan aplikasi mobile untuk belajar dan latihan bahasa Mandarin.

1. Apa yang ditawarkan : Vocabulary list, conversation list, kamus. Juga menyediakan aplikasi mobile (berbayar) untuk iPhone/iPad, Android & Bada OS, dengan fitur kamus dan flashcard.

2. Apa yang ditawarkan : social media untuk belajar bahasa, menyediakan vocabulary list, latihan speaking dan listening.

Menurut redaksi : Konsep komunitas belajar yang ditawarkan Livemocha Menurut redaksi : Fitur yang ditawarkan situs ini membuat belajar Mandarin jadi “sambil menyelam minum air�. lengkap untuk memperluas Kita dapat menambah teman vocabulary Mandarin kita. native speaker Mandarin, yang Vocabulary dan percakapan selanjutnya dapat memberi yang disediakan banyak, dan ditampilkan menurut tema atau penilaian atas latihan-latihan yang kita kerjakan dan diajak topik tertentu. Tersedia pula mengobrol lewat fitur chat. fasilitas akun pribadi, untuk menyimpan dan mengorganisir Komuntias belajar ini terutama sangat membantu dalam sendiri kata-kata yang sudah pernah dipelajari. Lewat akun latihan speaking, karena rekaman suara kita mendapat pribadi ini pula, kita dapat mengakses kuis yang menguji feedback langsung dari native speaker. Selain Mandarin, situs seberapa banyak kata dalam akun kita yang sudah kita hafal. ini juga bisa dimanfaatkan untuk belajar bahasa lainnya. Alamat situs : http://www.nciku.com/ Alamat situs : http://www.livemocha.com 30

3. Apa yang ditawarkan : podcast / audio percakapan sehari-hari Menurut redaksi : Tidak ada lagi keluhan susah belajar listening Mandarin. Situs ini menyediakan beragam podcast percakapan situasi, dilengkapi dengan script percakapan dalam pinyin, traditional Chinese, dan simplified Chinese. Kategori tingkat kesulitan pun dengan jelas diberikan. Sayangnya, akun gratis hanya diizinkan mendengarkan podcast lewat situsnya saja. Untuk mengunduh file podcast ke komputer kita, kita diminta untuk upgrade akun. Alamat situs : http://popupchinese.com


Aplikasi untuk Belajar Mandarin Otodidak

4. Pleco

6

Apa yang ditawarkan : kamus, document reader, flashcard. Untuk iPhone/iPad dan Android.

Menurut redaksi : Aplikasi ini merupakan aplikasi mobile kamus bahasa Mandarin terpopuler. Wajar jika banyak yang percaya untuk menggunakan aplikasi ini, karena pengembangnya sendiri memang fokus dalam membuat tools belajar bahasa Mandarin. Redaksi terutama menyukai fitur camera-based character lookup yang dapat mengenali dan mengartikan karakter Cina yang ditangkap oleh kamera HP kita. Ini tentu sangat berguna bagi kita yang kesulitan membaca berbagai tanda berbahasa Mandarin saat berjalan-jalan. Sayangnya, fitur ini tidak diberikan secara gratis. Alamat unduh : http://www.pleco.com/

5. iHanzi

Apa yang ditawarkan : character recognition & pronounciation dengan flashcard untuk iPhone Menurut redaksi : Bagi yang serius menekuni Mandarin untuk tes bahasa (HSK, TOCFL atau BCT), aplikasi ini menyediakan vocabulary untuk persiapan tes-tes tersebut. Selain itu, disediakan pula vocabulary idiom berdasarkan tema tertentu, seperti keluarga, geografi, bisnis, dan sebagainya. Setiap kata dilengkapi dengan audio pengucapannya, serta tulisan dalam pinyin. Alamat unduh : http://ihanzi.me/

6. Hanping Dictionary Apa yang ditawarkan : kamus, voice recognition, dan vocabulary list untuk Android Menurut redaksi : Bagi yang mempelahari Zhuyin (sistem Bopomofo), aplikasi ini juga menyediakan pencarian berdasarkan Bopomofo. Selain itu, aplikasi ini membantu penghafalan vocabulary dengan fasilitas starred words dan word list. Kita juga dapat dengan mudah menggunakan karakter Cina di luar aplikasi, dengan memanfaatkan Clipboard support yang disediakan.Alamat unduh : http://embermitre.com/ Sekarang (seharusnya) tidak ada alasan lagi tidak bisa meningkatkan kemampuan Mandarin selama kuliah di Taiwan. Selamat mencoba! (ERN)

305 1


Entertainment

Sudah empat kali Columbia Pictures membuat film tentang Spiderman, yakni pada tahun 2002, 2004, 2007 dan yang terakhir adalah The Amazing Spiderman yang akan rilis 3 Juli 2012. Isu yang berkembang adalah bahwa The Amazing Spiderman bukan Spiderman 4. Tetapi film ini merupakan reboot dari Spiderman 1. Mengapa harus reboot? Dan apa saja perbedaannya? Banyak kalangan menilai bahwa Spiderman 1 besutan sutradara Sam Raimi, 'menyesatkan'. Perbedaan cerita antara komik dan film sangat terasa. Misalnya, penikmat film meyakini bahwa cinta pertama Peter Parker adalah Marry Jane, seperti yang diceritakan di Spiderman 1. Padahal, yang benar (sesuai komik) adalah Gwen Stacy. Cinta pertama Peter Parker ini pertama kali bertemu Parker saat SMA, sebelum akhirnya Gwen Stacy meninggal dunia saat Parker (as Spiderman) bertarung dengan Green Goblin di George Washington Bridge. Inilah yang akan dianulir di The Amazing Spiderman. Skenario film ini akan ditulis James Vanderbilt, dari yang sebelumnya oleh David Koepp. Aktor dan aktris pemeran juga berbeda dari Spiderman 1 (2002). Tobey Maguire harus pensiun setelah berperan sebagai Spiderman selama 3 seri, dan diganti oleh Andrew Garfield, pemeran Eduardo Saverin di film The Social Network. Dan pemeran 'love interest of Spiderman', Gwen Stacy adalah Emma Stone, pemeran Eugenia Phelan di film The Help. Tidak ketinggalan, aktor yang berperan

32

Foto : kaskus.us

Lanjutan dari spiderman 3 atau reboot dari spiderman 1? Polemik ini yang sedang hangat dibahas mengenai fim baru dari sutradara Marc Webb, yang diambil dari karakter fiksi komik buatan Stan Lee dan Steve Ditko yang dipublikasikan Marvel Comics di tahun 1962.

sebagai musuh Spiderman, Dr Curt Connors yang juga ayah Gwen Stacy, diperankan oleh aktor Rhys Ifans. “I love Tobey Maguire's interpretation of the character,” says Garfield. “It's one of the things that rekindles and reminds me how much his character means to me. When I watch that first Spidey film, I lost my mind. I watched it back to back, twice in a row when I first saw it.” “[Tobey] sent a very, very, very nice email once it was announced,” says Garfield. “He gave me his blessing. It meant the world to me, because I respect him so much in general and also what he did with the role.” Perubahan artis ini menimbulkan banyak diskusi mengenai pantas tidaknya Andrew Garfield menggantikan Tobey Maguire menjadi tokoh superhero Spiderman tersebut. Postur tubuh dan raut muka Garfield menjadi pergunjingan banyak media. Postur tubuh Garfield terlalu kecil untuk menjadi Spiderman dan raut mukanya dipandang lebih tua dibandingkan Spiderman 3. Tak hanya itu,


>> Figure Spiderman antara Tobey Maguire yang diganti oleh Andrew Garfield Foto : kaskus.us

kemiripan Garfield dengan tokoh pria utama Tw i l i g ht , Ro b e r t Patt i n s o n j u ga dipergunjingkan sehingga banyak penggemar film khawatir bahwa kesan superhero yang akan ditampilan oleh Marc Webb akan seperti seri Twilight. Cerita The Amazing Spiderman dimulai dari munculnya ingatan Peter Parker atas hilangnya orang tuanya, yang membuatnya harus tinggal dibawah asuhan kakek dan neneknya. Lenyapnya kedua orang tua Parker memegang peran penting dalam perjalanan Parker

menjadi seorang 'web-slinger'. Inilah latar belakang The Amazing Spiderman memiliki tagline “Untold Story�, yang memang belum diceritakan di Spiderman 1. Dan musuh yang akan dihadapi Spiderman saat ini adalah the Lizard – Dr. Curtis "Curt" Connors. Selamat menyaksikan !! [Kiss]

sumber : wikipedia.com, kaskus.us theamazingspiderman.com

305 3


Jalan - Jalan Pingtung, kabupaten yang berada di ujung selatan pulau Taiwan, menyajikan suasana yang cukup berbeda dari ibukota Taipei. Iklim tropis yang tak beda jauh dengan Indonesia, lahan pertanian yang luas serta nuansa kental penduduk lokal, menjadikan Pingtung sebagai salah satu lokasi wisata bagi mereka yang tidak ingin menikmati hinga- bingar keramaian kota. Pingtung banyak dikenal masyarakat dengan adanya pantai Kenting (Kenting National Park) sebagai salah satu tujuan favorit wisatawan lokal dan internasional. Jalan-jalan pertama ini, kami tidak berkunjung ke Kenting, namun ke museum yang lokasinya tidak jauh dari pantai Kenting yaitu National Museum of Marine Biology and Aquarium

(NMMB A). Ketika kita mendengar kata museum, akan banyak terlintas di pikiran kita

Foto : Arief

34

mengenai barang-barang lama, kuno atau antik, namun tidak demikian dengan museum yang dikunjungi jalan-jalan kali ini. NMMBA bisa dikatakan sebagai sebuah wisata bahari, semacam Seaworld di Ancol, yang menghadirkan wahana hiburan, pendidikan, pengetahuan serta konservasi kelautan. Adapun harga tiket masuk ke NMMBA seharga 450 NT (Rp 135.000,00) untuk pengunjung umum, dan ada harga khusus bagi pelajar. Tim jalan-jalan hanya menunjukkan kartu sakti Student ID kemudian membayar tiket seharga 250 NT (Rp 75.000,00) saja. Adapula harga khusus bagi pengunjung anak-anak, orang lanjut usia serta bagi penyandang cacat. Harga demikian dirasa cukup layak untuk jalan-jalan dengan berbagai hiburan serta pengetahuan yang didapat di dalam NMMBA. Edukasi adalah tujuan utama dari NMMBA, menghadirkan berbagai wahana yang mendidik serta beberapa program edukasi untuk mengajak pengunjung belajar lebih banyak mengenai biologi laut. NMMBA dikelola secara profesional dan internasional; mempunyai berbagai fasilitas antara lain ruang kuliah, International Conference Hall, visitor's


center, gelanggang anak-anak, Plaza mamalia laut dan Plaza lautan pasifik. Setelah membeli tiket dan melewati pintu masuk, kami disambut oleh wahana hiburan bagi anak-anak. Kolam renang anak-anak dilengkapi dengan berbagai patung mamalia laut dan tidak ketinggalan adanya informasi pengetahuan mengenai ikan tersebut. Dimulai dari cerita perjalanan atau kondisi perairan di Taiwan yang dihadirkan dalam wahana Waters of Taiwan. Disini kita dapat mengikuti perjalanan perairan di Taiwan mulai dari sumbernya, yaitu dari pegunungan di tengah Taiwan, sungai yang arusnya deras kemudian menuju ke dataran rendah yang arusnya lebih tenang , sampai aliran menuju laut. Ditampilkan pula kondisi ekosistem sebagai habitat untuk berbagai jenis ikan, binatang dan tanaman baik di dalam sungai tersebut maupun di sekitarnya. Di dalam Waters of Taiwan terdapat The Open Ocean yang merupakan pameran terbesar di wahana ini, berupa akuarium super besar seluas 16 x 4 meter dan ketebalan kaca mencapai 33,5 cm. Atraksi utama adalah pengunjung dapat melihat ikan paus secara

langsung, ikan paus berenang lincah mengelilingi kolam dan diikuti ikan-ikan kecil di sekelilingnya. Ikan paus merupakan ikan terbesar yang ada di lautan, dengan panjang mencapai 18 meter dan berat 40 ton. Berikutnya adalah Conservation of Water World. Di sudut ini pengunjung dapat melihat ke arah atas dan melihat ikan berenang melalui jendela bundar di dalam air. Ada refleksi cahaya yang menarik yang menerangi air dan ikan, membuat pengunjung dapat merasakan indahnya dunia air di Taiwan. Salah satu atraksi menarik lainnya adalah atraksi di kolam sentuh (touch pool). Kolam organisme laut yang interaktif, pengunjung dapat menyentuh binatang laut yang nampaknya menyeramkan namun setelah disentuh terasa lembut, lucu dan menarik. Keluar dari wahana Waters of Taiwan, dilanjutkan jalan-jalan ke wahana Coral Kingdom. Berbagai tabung akuarium berukuran sangat besar menyambut pengunjung di wahana Coral Kingdom, dan tampilan ini bukannya tanpa maksud. Berbagai tabung akuarium dihadirkan untuk menampilkan perjalanan air laut mulai dari permukaan, ketika gelombang laut menabrak pantai, kemudian melewati te p i m i r i n g te r u m b u ka ra n g , pengunjung dapat melihat kondisi karang di kedalaman yang berbeda dan perlahan menuju dasar laut, yang ditampilkan berupa terowonan air laut. Salah satu daya tarik lain NMMBA adalah terowongan bawah air. Pengunjung dapat menikmati keindahan laut seolah-olah nyata berada di dasar lautan. Terowongan ini mempunyai panjang 81 meter dan merupakan terowongan terbesar di Asia (Seaworld Ancol sepanjang 80 meter). Berbagai jenis ikan dapat

35


Foto : Restu Foto : Restu

Foto : Restu

dilihat di sini mulai dari yang kecil hingga ikan pari yang berukuran 2 meter, melayang-layang indah di atas terowongan. Pada jam-jam tertentu apabila beruntung, pengunjung dapat melihat penyelam yang sedang memberi makan ikan-ikan di terowongan tersebut. Setelah melewati terowongan bawah air, pengunjung dapat menikmati perjalanan dan belajar di stasiun penelitian laut, bangkai kapal yang tenggelam, konservasi terumbu karang dan kehidupan mamalia laut. Konservasi terumbu karang harus dilakukan karena terumbu karang di berbagai belahan dunia saat ini terancam rusak akibat perubahan iklim dan perilaku manusia yang tidak tepat. Pengunjung dapat belajar mengenai kehidupan mamalia laut, bagaimana bernafas, berenang, membesarkan anak, dan menyelam Wahana terakhir di NMMBA adalah Waters of the World. Jalan-jalan di wahana ini dapat memberikan pengetahuan kepada pengunjung mengenai bagaimana perkembangan kehidupan dimulai dari lautan. Pameran menggunakan teknologi canggih seperti 3D dan berbagai fasilitas yang interaktif, sehingga pengunjung diajak menuju kondisi perairan yang menyerupai lingkungan aslinya. Contohnya, ketika di pameran laut dalam (deep sea), maka penerangan cahaya dikurangi sehingga seperti berada di kegelapan dasar lautan. Begitu pula ketika masuk ke pameran kehidupan di kutub, pengunjung akan merasakan suhu yang menjadi dingin (meskipun tidak sedingin di kutub). Satu hal lagi yang menarik dari 36

N M M B A adalah adanya p i n g u i n . Pinguin yang merupakan jenis mamalia laut yang hidup di wilayah kutub, dapat hidup di Taiwan yang bersuhu panas. Setelah puas berkeliling jalan-jalan di dalam museum, pengunjung dapat istirahat sejenak atau menikmati santapan seafood di beberapa restoran yang masih berlokasi didalam NMMBA. Tidak lupa pula mampir ke toko souvenir untuk membeli oleh-oleh bagi sanakkerabat atau sekedar sebagai kenangkenangan sudah pernah mengunjugi NMMBA. Tertarik untuk jalan-jalan ke NMMBA? Anda dapat melalui dua jalan, menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum. Apabila menggunakan kendaraan pribadi melalui highway menuju arah provincial road 26 Chengcheng Houwan village museum. Bagi pengguna transportasi umum, dapat menggunakan bus umum dan turun di Chengcheng Township kemudian dilanjutkan dengan Pingtung bus menuju NMMBA. Musim panas di Pingtung dapat mencapai suhu 33 derajat Celcius. Jika Anda ingin berkunjung di musim panas seperti ini, sebaiknya siapkan payung atau topi dan jangan lupa bawa kamera, untuk mengabadikan setiap momen yang berharga.

Selamat menikmati jalan-jalan.RES


Loker Informasi

ei.gov.tw glish.taip

Foto : en

rik narik l mena Hal me Ha HalApa menarik saja ng yang ja sa a Ap ya Apa saja yang tdidiiku pa da ikutiti t pa da dapat madiikuti selalama se bulalann selama bu bulan pann depa kede ke kedepan

Berikut ulasan dari redaksi. Selamat, Calon Mahasiswa Baru Indonesia di Taiwan! Hingga akhir Mei, berbagai kampus di Taiwan telah mengumumkan hasil seleksi penerimaan mahasiswa baru untuk Fall semester 2012/2013. Tidak sedikit calon mahasiswa dari Indonesia yang mendapat kesempatan untuk berangkat. Redaksi mengucapkan selamat! Selamat mempersiapkan keberangkatan ke Taiwan! Dragon Boat Festival Menurut Lonely Planet, dari segi pemeliharaan tradisi dan sejarah, festival dragon boat di Taiwan merupakan yang paling terpelihara baik di seluruh dunia. Tahun ini, puncak Dragon Boat Festival akan berlangsung tanggal 22 Juni di seluruh Taiwan. Semua orang dapat menonton secara gratis. Beberapa universitas bahkan mengajak mahasiswa internasional untuk ikut berlomba. Jangan lupa untuk mencari informasi mengenai daerah sungai terdekat yang akan ikut meramaikan festival ini, agar tidak ketinggalan menontonnya Berkunjung ke Pulau-pulau Kecil Taiwan Bagi rekan-rekan yang hobi travelling, mengunjungi pulau-pulau kecil Taiwan dapat menjadi opsi mengisi musim panas. Salah satu

3 3 3

pulau yang direkomendasikan adalah Green Island atau Ludao, di timur Taitung. Selain menikmati keindahan alamnya, rekan-rekan juga dapat melakukan diving, snorkelling, hiking, serta menjelajahi bekas aboriginal settlement di sana. Hohaiyan Music Festival Festival musik tahunan ini biasanya diadakan di pertengahan bulan Juli, di pantai Fulong, Taipei County. Festival yang disponsori oleh pemerintah Taiwan ini menghadirkan berbagai musisi indie Taiwan, serta mengundang

musisi-musisi indie dari negara-negara lain pula, dengan konsep friendly battle of the bands. Untuk informasi l e b i h l a n j u t , k u n j u n g i http://www.hohayian.com (RNS)

37


Fotografi

Recite !! By Erly Bahsan

ation !! ConceenftrWicaksana ri A y B

b !! the Lnaa n i e c n sa Romarief Wicak By A

38


chool Bike atefs Wicaksana ri A By

aiting By Arief WicW aksana

ksana

Studyrief Wica By A

39


b.l.a.n.k

space for your advertisement.. please send email to majalahyinnihao@gmail.com


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.