Bahasa dan sastra indonesia

Page 119

Bahasa dan Sastra Indonesia SMP Kelas VII

sebagai notaris di Jakarta dan telah berumah tangga, serta dikaruniai tiga anak. Chairil Anwar cukup lama mengidap penyakit paru-paru dan pada akhirnya di usia 26 tahun 9 bulan meninggal dunia. Warisan karyanya tidak terbilang besar, yaitu 70 puisi asli, 4 puisi saduran, 10 puisi terjemahan, 6 prosa asli, dan 4 prosa terjemahan, namun dia telah mampu mengilhami kita untuk mengekspresikan pikiran, perasaan, dan estetika dalam bahasa Indonesia yang penuh tenaga. Seperti memenuhi makna yang profetik dalam bait puisinya: Di karet, Di karet (daerahku y.a.d) sampai juga Deru Angin, penyair utama ini meninggal pada 28 April 1949 dan dikebumikan di pemakaman Karet pada hari berikutnya. Oleh: Ahmad Syubbanuddin, Alwy Sumber: Derai Derai Cemara

Bentuklah kelompok, 3—4 orang siswa, kemudian bacalah buku biografi seorang tokoh idola, lalu kerjakan soal-soal berikut! 1. Tuliskan data buku terlebih dahulu. 2. Buatlah ringkasan dari tokoh yang kalian baca! 3. Catatlah keistimewaan dari tokoh yang kalian baca! 4. Teladan apa yang kalian peroleh dari kisah tokoh tersebut!

8.3.2

Imbuhan se-

Setelah kalian mengerjakan tugas individu dan kelompok, perhatikanlah 2 kutipan yang diambil dari teks “Chairil Anwar, sebuah Riwayat Singkat� berikut ini! Kutipan (1)

Setelah kalian membaca riwayat hidup Chairil Anwar, kerjakan soal-soal berikut! 1. Ringkaslah riwayat hidup Chairil Anwar dengan menggunakan bahasa sendiri! 2. Berdasarkan bacaan di atas cobalah menuliskan keistimewaan kehidupan tokoh Chairil Anwar! 3. Hal-hal apakah yang dapat kalian teladani dari kisah atau riwayat hidup Chairil Anwar? 4. Bagaimana peranan Chairil Anwar dalam kemajuan sastra Indonesia? 5. Tuliskan salah satu puisi karya Chairil Anwar yang telah kalian ketahui! 6. Manfaat apa yang kalian peroleh dari membaca riwayat hidup Chairil Anwar?

112

Tiga kumpulan puisi Chairil, yaitu Deru Campur Debu (1949), Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Pupus (1949), dan Tiga Menguak Takdir (1950). Kumpulan puisi yang ditulis bertiga dengan Asrul Sani dan Rivai Apin merupakan sejumlah puisi yang selama bertahun-tahun hidup dan memompakan antusiasme dalam sejarah sastra Indonesia, sekaligus referensi, yang telah memasuki lubuk teks dunia pendidikan dan bidang kajian penelitian sastra. Selain itu, Chairil juga menjadi bagian tersendiri dalam kejadian atau penelitian mengenai sastra yang ditulis sastrawan Indonesia. Terjemahan puisinya ke dalam Ba-hasa Inggris adalah Selected Poems of Chairil Anwar (1970) oleh Burton Raffel, The Complete Poems of Chairil Anwar (1974) oleh Liauw Yock Fang, dan dalam bahasa Jerman Fever und Asche oleh Walter Karwath.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.