
5 minute read
LANGKAH BARU LANGKAH BARU
menjadi peneman setia dalam mengawal pejuang untuk dapat menggapai kemenangannya. Setiap pijakan pasti yang penuh inspirasi selalu diiringi oleh tempo dari alunan nada yang indah Pengharapan tinggi menjadi pendorong dalam memulai langkah awal yang menghasilkan satu pijakan basah. Senyuman sebagai pertanada telah usainya diri dengan yang telah lampau serta sebagai tameng utama dalam menghadapi awal dari kehidupan.
Langkah baru
Advertisement
D e s a s - D e s u s S i A l m e t K u n i n g
Universitas Negeri Semarang memiliki dua kampus yang terpisah dari kampus pusat, yakni di daerah Ngaliyan dan Tegal. Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar (PGSD) yang termasuk ke dalam
Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) berada pada dua daerah berbeda tersebut, tetapi sejak
2017 Prof. Dr. Fathur Rokhman
M.Hum., yang saat itu masih menjabat sebagai Rektor
UNNES membuat kebijakan untuk tidak lagi menerima mahasiswa baru Prodi PGSD
Hal tersebut dibuktikan dengan pada kamis, 16 Februari 2023, plafon ruang kelas nomor 116 di Kampus PGSD Ngaliyan mengalami kerusakan yang cukup parah. Peristiwa tersebut diawali dengan adanya suara yang menyerupai bunyi ledakan pada pukul 08.00 WIB yang kemudian disusul dengan robohnya plafon ke lantai kelas. Kerusakan yang terjadi menyebabkan kondisi kelas tidak memungkinkan untuk kegiatan perkuliahan. Timbulnya rasa kekhawatiran bagi mahasiswa ketika berkuliah meskipun ketika peristiwa terjadi, tidak ada kegiatan perkuliahan di ruangan tersebut.
“Nasi sudah menjadi bubur” , seharusnya UNNES mengambil langkah yang serius untuk mencegah hal seperti itu terulang kembali. Namun, akibat dari kelalaian dan ketidakseriusan UNNES dalam menangani permasalahan ini, atap di salah satu ruang kelas PGSD Ngaliyan kembali ambruk pada bulan Februari lalu. Dan apabila kita telisik lebih dalam lagi, tidak hanya persoalan terkait gedung yang sudah tidak layak, tetapi beberapa fasilitas di banyak ruang kelas seperti
Gedung PGSD UNNES di daerah
Ngaliyan sendiri sudah dibangun sekitar tahun 2011, gedung yang sudah memasuki usia 12 Tahun pembangunan ini mengalami sejumlah kerusakan dalam bangunannya



Gedung PGSD UNNES Ngaliyan memang sudah lama dibangun sekitar tahun 2011 dan digunakan sebagai tempat kuliah bagi mahasiswa PGSD Pasalnya bukan pertama kalinya bangunan PGSD Ngaliyan mengalami kerusakan Pada tahun 2014, robohnya ternit lantai dua GSG Kantor PGSD UNNES juga menghebohkan para civitas akademika karena menghambat aktivitas perkuliahan di hari pertama kuliah

Dilihat dari persoalan yang terdapat di gedung PGSD yang ambruk, yang dimana para mahasiswa PGSD pun pastinya tidak nyaman untuk melakukan aktivitas perkuliahan dengan kondisi yang memprihatinkan tersebut, seharusnya para pimpinan UNNES langsung sigap menghadapi permasalahan tersebut



Faktanya, sebelum terjadinya plafon ruang kelas yang ambruk pada gedung PGSD tersebut, mahasiswa PGSD Ngaliyan yang tergabung di HIMA PGSD sempat mengadakan audiensi dengan pimpinan UNNES pada

15 Juni 2022 Kala itu, hadir
Abdurrahman, Wakil Rektor
Bidang Kemahasiswaan UNNES serta Martono yang saat itu masih menjabat sebagai Wakil
Rektor Bidang Keuangan Pada audiensi tersebut, mereka mengangkat tiga persoalan utama, seperti ketidaklayakan fasilitas di Kampus PGSD; kurangnya sarana dan prasarana penunjang perkuliahan (webcam atau kamera perkuliahan kebersihan lokasi PG terpisah da






Kurangnya pengawasan oleh birokrasi terhadap gedung perkuliahan PGSD yang sudah memasuki usia tua menjadi penyebab utama dari kejadian ambruknya salah satu gedung perkuliahan mahasiswa PGSD
UNNES Ngaliyan Hal ini menunjukkan kegagalan birokrasi dalam menjalankan tugasnya untuk memastikan keamanan dan keselamatan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan perkuliahan, seharusnya birokrasi memiliki sistem pengawasan yang efektif dan berkualitas tinggi untuk mencegah kejadian-kejadian yang membahayakan seperti yang sedang terjadi sekarang “ambruknya gedung perkuliahan”
Adapun solusi yang dapat diberikan untuk perbaikan dan pengawasan Gedung PGSD menjadi lebih baik kedepannya :


1 Melakukan pembenahan, perbaikan, dan kelengkapan sarana prasarana serta kelayakan Gedung PGSD secara menyeluruh
2 Melakukan pengecekan bertahap untuk memastikan kelayakan Gedung PGSD
Namun, pada audiensi tersebut, jawaban Martono terkesan normatif dan tidak menjawab persoalan yang disuarakan mahasiswa yang ada.

Jawabannya masih sama.
Mereka (sekadar) menampung aspirasi. Berdasarkan hal tersebut, pastinya sebelumnya mahasiswa PGSD tersebut sudah merasa sangat prihatin dengan apa yang mereka alami yang hingga kini pun sampai plafon kelas pada gedung
PGSD yang ambruk belum mendapat perhatian lebih lanjut dari pimpinan UNNES.
Kejadian ambruknya salah satu gedung perkuliahan mahasiswa PGSD adalah bukti nyata bahwa birokrasi UNNES belum memiliki tanggung jawab dan keseriusan dalam menjalankan tugasnya untuk melindungi dan memastikan keselamatan kegiatan perkuliahan mahasiswanya
3. Pemerataan distribusi anggaran terhadap fasilitas dan sarana prasarana di PGSD
4. Melakukan percepatan pembangunan fasilitas untuk menunjang aktivitas belajar mengajar mahasiswa, dosen, dan tenaga pendidik PGSD
5. Melakukan pembangunan secara berkelanjutan agar kebutuhan mahasiswa secara menyeluruh
Lembaga Pers Mahasiswa Legist melakukan kunjungan ke gedung PGSD UNNES yang berada di Jl Raya Beringin No 15, Wonosari, Kec. Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah. Kunjungan tersebut bertujuan untuk mengadakan pertemuan bersama dengan
Himpunan Mahasiswa (HIMA) dan 2 Mahasiswa PGSD dalam rangka mewawancarai serta observasi terhadap pembangunan Gedung
PGSD Ngaliyan pada Minggu, 4 Mei 2023. Pertemuan tersebut dilakukan dalam rangka membahas ambruknya gedung PGSD Ngaliyan pada Kamis 16 Februari 2023.
Berikut hasil petikan wawancara mengenai kabar pembangunan gedung PGSD yang sempat ambruk dengan Wildan Syawaluddin Ashhabi selaku ketua HIMA PGSD serta 2 mahasiswa PGSD
QUpaya apa saja yang sudah dilakukan oleh kawan-kawan HIMA PGSD untuk memperjuangkan hak fasilitas yang baik agar gedung segera direnovasi setelah ambruk?

Setelah ambruk Ketua HIMA langsung menghubungi Presiden Mahasiswa Keluarga Mahasiswa UNNES, konsolidasi, melakukan serangkaian aksi unjuk rasa setelah itu baru pembangunan dilakukan
A QBagaimana reaksi birokrat ketika adanya laporan mengenai gedung yang ambruk dan secepat apa prosesnya?
A
Respon dari birokrasi khususnya Wakil Rektor cukup baik, hal ini dibuktikan dengan langsung dibuatnya PPT rancangan pembangunan, hanya saja realisasi pembangunan gedung PGSD kurang terbuka, sehingga mahasiswa kurang tahu bagaimana transparansi mengenai pembangunan gedung PGSD.
QSetelah adanya insiden ini adakah itika pemeliharaan maupun pembangunan agar kejad ad baik daripada birokrat untuk meningkatkan kualitas dian ini tidak terulang? ena pihak gedung rumah tangga UNNES yang langsung turun ua HIMA belum tahu karena sejauh ini baru renovasi saja yang
ASudah ada itikad baik dari para birokrat kare ke gedung PGSD. Kalau kualitas pemeliharaan ketu dilakukan.
Untungnya kejadian ambruknya gedung PGSD kekhawatiran dan kekecewaan mahasiswa atas Berikut hasil petikan wawancara mengenai kabar p Arif Maulana selaku ketua Mahasiswa PGSD.
QApakah pemeliharaan terhadap fasilitas di PGSD secara dilakukan berkala dan teratur?
APemeliharaan untuk gedung kunti baru direnovasi.
QBagaimana proses perkuliahan mahasiswa? Apakah masih berjalan seperti biasanya atau diliburkan sesaat?
AKegiatan perkuliahan tidak bisa jika langsung diliburkan tapi untuk mengantisipasi adanya korban, seluruh kegiatan perkuliahan dialihkan ke gedung baru dan gedung pergiwa pergiwati, serta gedung di atasnya.
QApakah mahasiswa memiliki rasa kekhawatiran tersendiri melihat ada salah satu gedung di kampusnya yang ambruk?
AUntuk kepanikan pastinya ada terlebih lagi gedung bawah dan atas PGSD hampir seumuran. Sedangkan gedung yang bawah masih digunakan, sehingga takut terjadi hal yang sama
QApakah ada harapan untuk unnes kedepannya? Khususnya pgsd ngaliyan.
AHarapannya PGSD bisa lebih diperhatikan lagi karena PGSD juga bagian dari UNNES dan salah satu penyumbang UKT, sekaligus mahasiswa terbanyak. Harapan mahasiswa PGSD, PGSD bisa disamaratakan dan sarana dan prasarana bisa diperbaiki agar lebih baik lagi tidak menimbulkan korban jiwa akan tetapi menimbulkan kurangnya sarana dan prasarana Kampus PGSD Ngaliyan pembangunan gedung PGSD yang sempat ambruk dengan

Menurut Nila Lukluk dan Eva selaku mahasiswi angkatan 2019 yang pernah menggunakan kelas tersebut, untuk pembelajaran kuliah ketika semester satu, bangunan tersebut sudah terlihat tua Berikut hasil petikan wawancara mengenai kabar pembangunan gedung PGSD yang sempat ambruk dengan Nila Lukluk dan Eva selaku mahasiswi PGSD