Majalah Lembaga Pers Mahasiswa - Spirit Mahasiswa Edisi Meninjau Keamanan Kampus UTM

Page 1

M AHASISWA SPIRIT Aksi dan Bersuara Lewat Tulisan

JUNI

2018

MENINJAU KEAMANAN KAMPUS UTM

KILAS BALIK KEAMANAN KAMPUS UTM

Regulasi Pengadaan Keamanan Kampus Fasilitas Keamanan Kampus Andil Pihak Luar Dalam Pengamanan Area Kampus


Selam Hari Raya Tahun 2018


mat Idul Fitri 1439 Hijriah


SELAYANG PANDANG

REDAKSI Keamanan menjadi salah satu kebutuhan dasar manusia, begitupun mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Hal tersebut menjadikan keamanan sebagai prioritas utama yang patut diperhatikan terlebih dahulu dari segi fasilitas keamanan hingga tenaga pengaman (security).

Pimpinan Umum M Adam Abdullah

Saat ini permasalahan keamanan marak terjadi, seperti berbagai kasus kehilangan di lingkungan UTM yang mengarah pada sebuah persolan sejauh mana keamanan segenap civitas akademika UTM terjamin. Oleh karena itu, perlu ditinjau kembali kinerja tenaga keamanan dan fasilitas yang menjadi sarana terwujudnya sistem keamanan yang baik.

Reporter Birar Dzilulilah Idatus Sholihah Dina Fitriana Sirajudin M Ardico Haidhar F

Selain lumrahnya fenomena kasus kehilangan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), helm, dan lainnya, kejadian yang lebih meresahkan adalah masih marak pembegalan yang terjadi di wilayah sekitar kampus dan korbannya adalah mahasiswa. Keadaan tersebut diperkeruh lagi dengan penerapan jam malam yang dinilai membatasi gerak mahasiwa di dalam kampus, sehingga aktivitas mahasiswa yang seharusnya dilakukan di dalam kampus justru berpindah di luar kampus, baik di bidang akademik maupun organisasi. Keberagaman fenomena maling tersebut menimbulkan pertanyaan sejauh mana keamanan UTM berjalan dalam menunaikan tanggung jawabnya untuk menjaga stabilitas kampus. Ketika permasalahan yang ada belum terselesaikan dengan baik, pimpinan justru membuat kebijakan yang mendorong mahasiswa melakukan aktivitas di luar jangkauan keamanan internal, yang dipandang sebagai sebuah solusi sebab UTM tidak mau ambil pusing dan tidak terkesan angkat tangan. Berangkat dari perihal tersebut Majalah Lembaga Pers Mahasiswa Spirit Mahasiswa edisi Mei 2018 mengangkat tema “Keamanan Kampus� guna menilik kembali bagaimana sistem keamanan kampus berjalan. Terbitnya majalah ini mengharapkan segala lini akademik UTM lebih melek terhadap kondisi keamanan dan bersama-sama saling mewujudkan sistem keamanan kampus yang baik dan bermanfaat bagi civitas.

Pimpinan Redaksi Syaiful Anwar

Fotografer Birar Dzilulilah M Ardico Haidhar F Layouter M Ardico Haidhar F Syaiful Anwar Editor Idatus Sholihah Rinda Fitary

wartakampus wartakampus spiritmahasiswa

spiritmahasiswa.trunojoyo.ac.id

04 LPM-SM

I

Juni 2018


M AHASISWA S PIRIT DAFTAR ISI Aksi dan Bersuara Lewat Tulisan

JUNI

2018

AHASISWA SM PIRIT

LPM-SM

Aksi dan Bersuara Lewat Tulisan

JUNI

2018

Laporan Utama

06 Kilas Balik Keamanan

Liputan Khusus

16 Regulasi Pengadaan

Kampus UTM

Tenaga Keamanan

18 Fasilitas Keamanan

MENINJAU KEAMANAN KAMPUS UTM

Kampus

24 Andi Pihak Luar Dalam KILAS BALIK KEAMANAN KAMPUS UTM

Pengamanan Area Kampus

Regulasi Pengadaan Keamanan Kampus Fasilitas Keamanan Kampus Andil Pihak Luar Dalam Pengamanan Area Kampus

Fotogenial

28 Fotogenial

Opini

32 Meraba Keamanan

Tips

36 nangani Kehilangan STNK

News Flas

38 IMB UTM Implementasikan

Feature

40

Pentol Menjelang Seperempat Abad

Parade Kartun

42

Parade Kartun

Bingkai Sastra

44 Puisi

Cover

MENINJAU KEAMANAN KAMPUS UTM / 01

Kampus

Mengantisipasi dan Me-

Pengabdian Lewat Bina Yayasan

Foto: Birar

Alamat Redaksi Seketariat: SEKBER UKM LPM-SM JL. Raya Telang PO BOX 02 Kamal-Bangkalan Tlp. 085649954963

46 CERPEN: Tutup Botol Kesepuluh

50 CERPEN:

Sebuah Elegi

54 Esai: Tentang Rumah Kelas-teri-sasi


LAPORAN UTAMA

I

Kilas Balik Keamanan Kampus UTM

KILAS BALIK KEAMANAN KAMPUS UTM Teks: Dina Fitriana & Sirajudin Foto: Birar Z

Keamanan menjadi hal penting di Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Namun sayangnya, sampai saat ini lingkungan UTM dan daerah sekitarnya masih kerap menemui masalah perihal keamanan. Terakhir, peristiwa pembegalan yang terjadi beberapa meter dari pintu masuk kampus pada Minggu malam (15/4) menimpa Indri, mahasiswi Fakultas Pertanian. Dalam peristiwa itu, sepeda motor Honda Beat Berhasil dibawa lari oleh sekawanan begal. Kasus yang sudah

Gerbang lama UTM yang menjadi akses pintu keluar.

ditangani oleh pihak kepolisian itu menjadi cermin betapa tingkat pengamanan di UTM dan sekitarnnya masih ada celah

Dalam tulisan ini redaksi berusaha merangkum peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan keamanan UTM.

tersendiri. Adapun peristiwa yang menimpa Indri hanyalah puncak kecil dari segunung permasalahan yang terjadi. Jika kembali melihat ke belakang, usaha-usaha untuk meningkatkan keamanan UTM sudah berkali-kali dilakukan, baik oleh mahasiswa, maupun pimpinan UTM, dan

06 LPM-SM

pihak keamanan daerah setempat.

I

Juni 2018

Yakni, sejak tahun 2014, dimana sempat digelar Musyawarah Pimpinan Daerah yang dihadiri oleh Kapolres Bangkalan, Kapolsek Kamal, Pimpinan Satpam UTM yang dinaungi PT.Marina Sri Harta, serta beberapa tokoh masyarakat sekitar UTM, Kamis (19/06/2017). Dengan tema Your Security is My Security, acara digelar di Gedung Auditorium

itu dilatarbelakangi oleh


Muh. Syarif Rektor Univertsitas Trunojoyo Madura bahwa pihak Marina selaku peyalur petugas keamanan UTM harus bertanggungjawab atas segala bentuk keamanan yang ada di UTM.

maraknya keluhan mahasiswa UTM terkait kriminalitas, seperti pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di sekitar kawasan UTM. Kapolsek Kamal saat itu, Sulistyo menyebutkan beberapa poin yang perlu mendapat penanganan dari pihak UTM untuk menciptakan keamanan kampus, diantaranya 1). Idealnya sebuah kampus cukup memiliki satu gerbang saja. Sementara di UTM, orang bisa masuk dari berbagai arah, dan hal ini menjadikan pengawasan keamanan kurang efektif. 2) Pembangunan pagar di UTM belum menyeluruh, sehingga siapapun bisa masuk tanpa pengawasan. 3) Masih belum dijalankannya pengecekan kartu tanda pengenal (KTM atau kartu pegawai) ketika memasuki area kampus. 4) Lokasi parkir masih belum maksimal, sehingga memicu tindak kriminal. 5) Masalah-masalah petugas keamanan (satpam) UTM seperti: kurangnya koordinasi dengan Polres, pembinaan yang masih belum dilaksanakan dengan Polres dan belum dikirimnya petugas keamanan untuk mengikuti pelatihan turjawali, bela diri, pengaturan lalu lintas, dll. Acara terebut disambut antusias banyak pihak, hanya saja hasil dari audiensi masih belum jelas.


LAPORAN UTAMA

I

Kilas Balik Keamanan Kampus UTM

Gerbang baru UTM yang menjadi akses pintu masuk.

Hal ini terlihat ketika panita

masih belum membuatkan surat

kasus pencurian yang terjadi di

ditanya soal hasil kesepakatan

sebagai bukti konkretnya. Untuk

Gedung Graha Utama. Diduga

tertulis yang bisa dijadikan bukti

masalah ini akan kami

pada Kamis malam, (1/10/2015)

kerjasama antar lembaga, yaitu

p r o g r a m k a n s e l a n j u t n y a ,�

maling menyisir ruang

antara Kapolres, Kapolsek ,

ungkap Qomaruddin yang saat

administrasi seluruh Fakultas

keamanan UTM, dan juga tokoh

itu menjabat sebagai anggota

yang berada di Gedung Graha

masyarakat yang hadir untuk

BEM Kabinet Pergerakan.

Utama. Selain itu, ruang Biro Administrasi Akademik

menciptakan keamanan lingkungan UTM. “Tadi memang sudah ada kesanggupan semua

UTM KEMALINGAN Beberapa bulan

elemen untuk kerjasama. Ya

berselang,

memang disayangkan panitia

kembali digegerakan dengan

08 LPM-SM

I

Juni 2018

tahun 2015 UTM

Kemahasiswaan dan Pengembangan Sistem Informasi (BAAKPSI) juga tidak luput dari sasaran pencurian.


Salah seorang staff yang

laptop di BAAKPSI, uang 30 juta,

kita sudah kontrak kerja dengan

berhasil ditemui di gedung

PGSD 40 juta,'' terang salah satu

perusahaannya.”

rektorat UTM mengatakan aksi

staff UTM yang enggan

pembobolan tersebut terjadi

disebutkan namanya.

Dia juga menyayangkan kelalaian oknum yang

Kamis pukul 10 malam. Adapun

Adapun Rektor yang

meletakkan uang sebesar itu di

barang yang hilang berupa

saat itu dimintai pendapatnya

dalam laci. “Sebenarnya,

laptop dan uang 30 juta milik

mengatakan bahwa pihak

menurut SOP tidak boleh

BAAKPSI ditambah uang 40 juta

Marina selaku peyalur petugas

memasukkan uang sebanyak itu

milik Program Studi Pendidikan

keamanan UTM harus

ke dalam laci. Karyawan yang

Guru Sekolah Dasar (PGSD).

bertanggungjawab atas

terakhir pegang uang itu juga

”Yang jelas kejadiannya jam 10

peristiwa ini. “Marina harus

harus ber tanggung jawab,”

tadi malam. Yang hilang itu

bertanggung jawab juga, karena

tambahnya


LAPORAN UTAMA

I

Kilas Balik Keamanan Kampus UTM

Peristiwa pembobolan ini pun langsung menyita perhatian semua pihak. Senin, (5/10) sekumpulan massa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa UTM Peduli Kampus, ramai-ramai mendatangi Gedung Graha Utama UTM. Masaa memper tanyakan kinerja pihak keamanan yang dinilai kurang baik sampai terjadi peristiwa pencurian di Gedung Graha Utama. Dalam aksinya, massa menuntut dua hal pokok. Pertama, meminta Pimpinan Kampus beserta PT.Marina bersama-sama untuk ber tanggung jawab mengganti seluruh kerugian atas kehilangan uang tunai (40 juta) dan seluruh ke r u s a k a n te r h a d a p i n ve n t a r i s kampus. Kedua, mendesak pimpinan agar segera mengevaluasi ulang hubungan kontrak dengan PT. Marina selaku pemenang tender jasa outsourcing pengamanan di UTM.

Gerbang baru UTM yang menjadi akses pintu masuk

Abdul Aziz Jakfar selaku Wakil Rektor II (Warek II) menjelaskan

Sedangkan perkembangan penanganan sepenuhnya masih

kepada massa jika pihak pimpinan

ditangani oleh pihak kepolisian. Tetapi, saat itu sudah muncul

sebelum ada tuntutan dari mahasiswa

dugaan awal jumlah pelaku pembobolan yang didapat dari

sudah mengambil keputusan terkait

rekaman CCTV (Closed Circuit Television System).�Perkembangan

masalah pembobolan kemarin. Salah

kasusnya sampai sekarang masih dalam proses penanganan

satunya melakukan audiensi bersama

Kepolisian Resort (Polres) Bangkalan. Tetapi berdasarkan rekaman

dan investigasi atas kerugian sejak

CCTV ada 3 pelaku. 2 orang nyongkel satu orang ngawal,� ujar

Jumat (2/10) sampai sekarang.

Warek II.

10 LPM-SM

I

Juni 2018


LAPORAN UTAMA

I

Menengok kehadiran di Tin Indonesia

Makruf, salah satu koordinator massa mengaku lega, bahwa pihak pimpinan bisa menerima aspirasi. Namun dia belum sepenuhnya puas terhadap solusi ditawarkan oleh pihak pimpinan. Menurutnya sebaik apapun janji selama belum ada bukti solusi ditawarkan pimpinan masih sebatas argumentasi opini. �Ini harus ada tindak lanjutnya. Untuk kepuasan masih sedang saja, karena belum ada bukti,� Ujarnya.

Tanggapan Pihak Keamanan Komandan Regu Satuan Pengamanan (Danru Satpam) UTM yang kala itu dimintai penjelasan oleh massa terkait kinerjanya dalam mengamankan kampus mengaku memiliki banyak keterbatasan. Misalnya, untuk pengamanan Gedung Graha Utama di malam hari akan lebih lemah dibanding siang hari. Kalau siang


LAPORAN UTAMA

I

Kilas Balik Keamanan Kampus UTM

dijaga 10 Satpam, namum di malam

Sementara itu, Agus Nanang selaku Chief Satpam menyayangkan

hari hanya 3-4 orang saja. Hal ini

sikap pegawai bersangkutan yang dianggap lalai dan kurang

karena tenaga Satpam harus disebar di

preventif. Berdasarkan prosedur,apabila di dalam kantor terdapat

sektor lain. �Jadi boleh dikata karena

uang tunai, dititipkan langsung kepada pihak keamanan atau

keterbatasan. Ruangan segini

setidaknya diberitahu meski secara lisan. Tujuanya supaya Satpam

besarnya tidak mungkin hanya dijaga

lebih bisa memantau secara intensif.

4 orang. Jangankan satpam, tentara

Agus juga mengeluhkan pengoprasionalan CCTV yang

atau polisipun tidak akan mampu,�

saat itu dibagi menjadi dua pengawasan. CCTV milik PT. Marina

Ucapnya.

dioperasionalkan 24 jam oleh Satpam, sedangkan CCTV milik

12 LPM-SM

I

Juni 2018


kampus dioperasionalkan sendiri oleh

gagal menjalankan fungsinya sebagai

pihak kampus dan hanya aktif selama jam

pelindung, pengayom dan pelayan

kerja saja. ”CCTV yang banyak ini tidak

masyarakat. ”Aparat keamanan telah

nyala dan hanya buat mejeng saja. Punya

gagal menciptakan rasa aman di

UTM hidupnya hanya selama jam kerja,”

masyarakat. Komitmen kepolisian dalam

keluhnya.

menangani kasus-kasus kriminalitas dan

Keamanan Sekitar UTM Masih Rentan

menjamin rasa aman bagi masyarakat

Masih maraknya aksi kriminalitas

Satpam UTM saat bertugas menganmankan kegiatan di dalam kampus.

layak dipertanyakan,” ungkapnya.

yang terjadi di sekitar area kampus, di

Menanggapi hal itu, Kapolsek

mana mayoritas korban merupakan

Kamal yang saat itu masih dijabat AKP

mahasiswa UTM. Hal itu kembali

Puguh Suatmojo menuturkan,

mendorong puluhan mahasiswa yang

pengamanan untuk mengantisipasi

mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa

tindakan kriminal sudah dilakukan

dan Pemuda Pejuang Handal (Ampuh)

melalui patroli tertutup maupun terbuka.

berunjuk rasa di depan Mapolsek Kamal,

Kedepan, dirinya berjanji untuk

Senin (29/8/2016).

menigkatkan intensitas patroli.

Dalam aksinya, mahasiswa

“Kita sudah melaksanakan tugas

mempertanyakan kinerja Polsek Kamal

menjaga keamanan. Tapi, kita juga butuh

dan mendesak Polsek tersebut serius

dukungan peran serta warga sekitar,” dan

menangani kasus kriminalitas. Taufik

pelayan masyarakat.

Hidayah, Koordinator Lapangan (Korlap)

Dilansir dari Surya, aksi ini juga

dari aksi tersebut mengatakan, kalau aksi

memantik reaksi dari Kapolres

kriminalitas semakin sering terjadi

Bangkalan, AKBP Anissullah M. Ridha.

b a h k a n d i t i t i k- t i t i k k e r a m a i a n ,

Menurutnya, aksi yang dilakukan

khususnya di daerah Telang dan area

mahasiswa di depan Mapolsek Kamal

kampus UTM.

merupakan segar sebagai motivasi para

Selain itu, dengan kasus kriminal

anggotanya dalam berupaya

yang semakin meningkat sambung

mengungkap pelaku kejahatan.

Taufik, membuat mahasiswa merasa

Menurutnya, semangat mahasiswa dan

terancam dan tidak aman. Keresahan dan

polisi adalah sama yakni untuk

ketakutan yang menyelimuti mahasiswa

mengungkap kejahatan.

sebagai bukti bahwa Polsek Kamal telah

Ia menambahkan, untuk


LAPORAN UTAMA I Potensi Indonesia dalam Penanaman Tin LAPORAN UTAMA I Kilas Balik Keamanan Kampus UTM

meningkatkan kenyamanan dan

b ib ir m a h a s is w a U T M d a n

m a h a s i s w a Fa k u l t a s I l m u

keamanan di lingkungan

masyarakat sekitar

Pendidikan (FIP), saat ditanyai

kampus dan rumah kos,

mencerminkan tingkat

mengenai pihak keamanan UTM,

kepolisian akan berkoordinasi

keamanan yang masih rendah.

mengatakan bahwa para tenaga

camat dan para pemilik rumah

Padahal keamanan kampus

keamanan, kurang menghargai

kos. ”(Mahasiswa) menginginkan

menjadi salah satu hal yang

profesi dan mengerti bagaimana

saya untuk mengumpulkan para

mendukung dalam berjalannya

h a k i k a t t e n a g a ke a m a n a n

pemilik kos. Selama ini

proses perkuliahan yang efektif.

sebenarnya. Bisa dilihat dari

mahasiswa beranggapan,

Pihak kepolisian merasa

beberapa kasus rendahnya

pemilik kos hanya menerima

sudah bekerja semaksimal

t i n g k a t ke a m a n a n s e k i t a r

uang kos tapi tak peduli

mungkin mengamankan

k a m p u s . “A d a n y a ba n t u a n

keamanan lingkungan kos,”

ke a m a n a n Te l a n g m e l a l u i

keamanan pihak luar juga sangat

tandasnya.

b e r ba g a i p ro g r a m . “ K a l a u

penting, misalnya di timur

malam kami sering di ada di

g e d u n g p e r te m u a n , t i m u r

depan pos satpam UTM. Kenapa

kampus itu harus dibuat pos

gitu karena memang sudah jadi

polisi. Masak di wilayah kampus

Kurang beberapa meter

programnya kita. Intinya kami

terjadi pembegalan, apalagi

dari pintu masuk timur kampus

maksimalkan, kalau terjadi itu

dalam waktu sehari terjadi 2 kali

menjadi TPK pembegalan baru-

sudah di luar kemampuan, kita

kasus begal. Selama ini campur

baru ini. Pada Minggu malam

selalu mengupayakan keamanan

tangan mereka masih sangat

(15/4/2018) menimpa Indri,

Kamal, khususnya Telang.”

kurang, jika ada ya peduli jika

Hakikat Tenaga Keamanan Dinilai “Nol”

mahasiswi Fakultas Pertanian. Kasus yang sudah menjadi buah

14 LPM-SM

I

Juni 2018

Menurut Sabda,

tidak ya sudah,” paparnya.


�

Sumber keamanan seharusnya hukum dan akal sehat. Keamanan yang berdasarkan senjata dan kekuasaan adalah penindasan. Pamplet Cinta - WS Rendra


LIPUTAN KHUSUS

I

Regulasi Pengadaan Tenaga Keamanan

REGULASI PENGADAAN TENAGA KEAMANAN Teks: Idatus Sholihah Foto: Birar Z

Pengadaan Tenaga

keamanan Universitas Trunojoyo Madura

(UTM) 2018 dilakukan dengan sistem pelelangan. Proses lelang tenaga keamanan UTM diikuti oleh per usahaan yang menyediakan jasa tenaga keamanaan melalui situs

Lembaga

Pengadaan Secara Elektonik (LPSE) Universitas Negeri Surabaya (UNESA).

16 LPM-SM

I

Juni 2018


Pengadaan ini terbuka untuk penyedia barang atau jasa yang

belum memiliki situs LPSE itu lah mengapa ketika proses lelang masih jadi satu dengan situs LPSE UNESA”

teregistrasi pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) bidang pengerahan tenaga kerja atau jasa keamanan. Selain itu, memiliki ijin operasional dari Mabes Polri untuk melaksanakan jasa pengamanan, mempunyai pengalaman dalam kurun waktu 4 tahun, kecuali bagi

LPSE merupakan situs pengadaan online yang dalam penggunaannya dapat diakses melalui aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik (aplikasi SPSE) yang berada di bawah naungan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). LKPP merupakan lembaga pemerintah satu-satunya yang mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan perumusan kebijakan pengadaan barang/jasa Pemerintah, dan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya LKPP dikoordinasikan oleh Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional.

perusahaan baru berdiri kurang dari 4

Dalam hal pengadaan yang melalui sistem online menurut

(empat) tahun dan taat membayar

Agung Ali Fahmi, hal itu menjadikan semuanya lebih transparan.

pajak.

”pengadaan dilakukan secara online dengan tujuan agar semuanya Menurut keterangan Ketua

Kelompok Kerja (Pokja) Unit Layanan Pengadaan (ULP) UTM, Agung Ali

lebih transparan, berkaitan dengan dananya maupun pengadaan barang atau jasa apa yang dibutuhkan dan yang sudah terpenuhi” ungkap Dosen Fakultas Hukum tersebut.

Fahmi, kampus belum memiliki situs

Pada pengadaan tenaga keamanan UTM tahun 2018, dana

LPSE sendiri, jadi masih jadi satu

pengadaan diperoleh dari dana Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

dengan LPSE UNESA. ”UTM masih

(DIPA). Untuk pelelangan dimenangkan oleh PT. Marina Sri Harta, sebuah perusahaan penyedia jasa keamanan dari Sidoarjo. Dengan Nilai Penawaran Terkoreksi : Rp. 4.886.382.600,-.

Rp. 4.886.382.600,Anggaran kontrak keamanan UTM

PT. Marina Sri Harta

2018 sumber: lpse.unesa.ac.id


LIPUTAN KHUSUS

I Fasilitas Keamanan Kampus

FASILITAS KEAMANAN KAMPUS Teks: Muhammad Ardico

Foto: Birar Z

Fasilitas Keamanan masih menjadi objek penting di lingkungan Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Maraknya pembegalan dan pencurian di luar kampus menghadirkan keresahan tersendiri bagi para mahasiswa. Selain itu, di dalam kampus fasilitas keamanan masih dinilai kurang memadai. Untuk menunjang keamanan di dalam kampus pihak Universitas membangun pintu portal otomatis di pintu

Amrin Rozali Staf Unit Layanan Terpadu UTM

masuk sebelah timur. Akan tetapi pintu yang nantinya akan

Nantinya, semester depan,

menjadi salah satu fasilitas

mahasiswa baru angkatan

keamanan ini masih urung

akan mendapatkan kartu 3

operasionalnya. Palang pintu masuk

kartu tersebut akan

otomatis ini berguna untuk mencegah hilangnya

Surat

Mahasiswa (KTM), Kartu

Tanda Nomor Kendaraan (STNK)

Perpustakaan, dan kartu

yang banyak dialami mahasiswa.

parkir.

Sehingga jika mahasiswa akan keluar kampus tidak perlu

I

Juni 2018

Unit Layanan Pengadaan (ULP) memaparkan bahwa pembangunan pintu por tal otomatis tersebut sudah selesai. Namun, oprasionalnya masih menunggu dana untuk

tersebut. �Kita masih menunggu kartu parkir yang masih belum bisa kami wujudkan karena terkendala dana lagi,� keluhnya. A m r i n

j u g a

Namun

menambahkan bahwa nantinya,

sampai saat ini, realisasi kartu

semester depan, mahasiswa baru

parkir masih menunggu dana

angkatan akan mendapatkan

D a f t a r I s i a n Pe l a k s a n a a n

kartu 3 in 1. Di mana dalam satu

Anggaran (DIPA) yang belum

kartu tersebut akan terdapat

menunjukan STNK.

18 LPM-SM

Amrin Rozali, selaku staf

membuat kartu parkir otomatis

in 1. Di mana dalam satu

terdapat Kartu Tanda

cair.


Kartu Tanda Mahasiswa (KTM), Kartu Perpustakaan, dan kartu parkir. Berbeda dengan Amrin, Baidhori selaku staf bagian umum UTM juga mengemukakan bahwa jika palang pintu otomatis ingin segera digunakan maka bisa menggunakan tiket kertas. Akan tetapi hal ini tidak diwujudkan karena penggunaan tiket ker tas akan menambah biaya operasional yang banyak. �kalau kita menggunakan kertas biaya operasional kita akan meningkat, karena jumlah mahasiswa dan karyawan UTM yang sangat begitu banyak,� ujarnya. Menanggapi keefektifan palang p in t u m a s u k o to m a t is y a n g h a n y a berjumlah 1 untuk mobil, dan 2 untuk sepeda motor, sedangkan jika pagi hari jumlah mahasiswa dan staf karyawan UTM bisa sampai 4000 orang. Sehingga tak ayal akan menimbulkan kemacetan yang panjang. Ea Hegar Manah, mahasiswa Ilmu Komunikasi mengeluhkan bahwa pengadaan palang pintu masuk otomatis khusus motor yang hanya berjumlah 2 tersebut akan membuat atrean panjang pada jam kuliah pagi, sehingga akan mengakibatkan mahasiswa telat masuk kelas. �Buat saya pribadi keberadaan palang pintu itu pasti akan macet, apa lagi jika pagi hari pas banyak mahasiswa yang masuk pagi,� ucap mahasiswa semester

Salah satu pos pantau milik keamanan UTM yang ada di Fakultas Pertanian.


LIPUTAN KHUSUS

I Fasilitas Keamanan Kampus

Palang pintu otomatis yang masih menunggu pengoprasian.

empat tersebut. Ivan Nizar juga menambahkan bahwa keberadaan palang pintu masuk

berjumlah 2, dan akan ribet juga

kemacetan sangat mungkin

jika ada mahasiswa yang lupa

terjadi melihat banyaknya

membawa kartu parkirnya,�

mahasiswa dan kar yawan

tambahnya.

rektorat yang masuk pagi

otomatis tersebut tidak efektif

Menanggapi hal

dan terkesan rumit jika

te r s e b u t B a i d h o r i

mahasiswa tidak membawa

menambahkan bahwa

kartu parkirnya �Menurut saya

kemungkinan antrian

pastinya akan tidak efektif jika

kemacetan tersebut sangat

palang pintu tersebut hanya

m u n g k i n t e r j a d i . �A n t r i a n

maupun siang hari, tapi kita juga belum tahu pasti. Maka dari itu kita nanti akan menguji cobanya terlebih dahulu, jikalau palang pintu masuk otomatis tersebut masih kurang, ya akan kita tambah lagi,� ujarnya.

20 LPM-SM

I

Juni 2018


(pintu keluar).

ucapnya. Mekanisme Kinerja Satpam UTM

“Akan tetapi penjagaan paling ketat ada di pos 1 yang

Dalam hal keamanan UTM menggelontorkan anggaran yang tidak sedikit demi terjaganya kondisi aman

biasanya dijaga 7 sampai 8 petugas, sedangkan tiap-tiap fakultas ada 2 petugas yang berjaga” jelas Ghofar.

dan nyaman. Terhitung sebesar

Sedangkan untuk

Rp 4.940.000.000,00

mekanisme penjagaan dan

dianggarkan oleh pihak

pergantian shift petugas, laki-

Universitas

laki yang sudah menjadi

pada tahun ini

untuk jasa keamanan. Dilansir dari laman website Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) security dan keamanan Universitas Trunojoyo Madura dipegang oleh PT. MARINA SRI HARTA. Jasa keamanan yang

Komandan Regu (DANRU) sejak tahun 2011 ini menjelaskan Sistem kerja tenaga keamanan di bagi 2 regu bergantian yang dibagi menjadi 12 jam sehari, dengan hari kerja 2 hari pagi, 2 hari malam. Jadi dalam seminggu 48 jam.

memiliki kantor di Kabupaten

Di sisi lain, perihal

Sidoarjo, Jawa TImur ini

ketertiban mahasiswa yang

M e n g e n a i

memenangkan lelang kemanan

menjadi salah satu penunjang

pengoperasian palang pintu

di LPSE dengan harga tawaran

keamanan kampus, Ghofar

otomatis, Amrin mengatakan

sebesar Rp 4.886.382.600,00.

meniliai bahwa tingkat dan

bahwa kemungkinan palang pintu masuk otomatis tersebut beroperasi pada bulan Agustus mendatang. ”palang pintu masuk otomatis tersebut mungkin akan beroperasi pada saat penyambutan mahasiswa baru awal semester depan,”

Abdul Ghofar selaku Komandan regu satpam UTM menjelaskan bahwasanya Sistem keamanan kampus terbagi menjadi 3 pos yakni : 1) pintu masuk, 2) sebelah barat FH lama, 3) di jalan kembar

kertertiban

para mahasiswa

masih dinilai pada batas wajar. Namun dia menyayangkan masih maraknya mahasiswa yang keluar kampus dengan tidak membawa atau menunjukan STNK sehingga pihak keamanan mau tidak mau


LIPUTAN KHUSUS

I Fasilitas Keamanan Kampus

harus menyita Kartu tanda penduduk

Ketika ditanya dengan adanya jam malam yang sudah

(KTP) atau Kartu tanda mahasiswanya

diberlakukan di Kampus UTM Abdul sangat mengapresiasi

(KTM).

kebijakan baru tersebut. Dia berpendapat bahwa adanya jam “Mayoritas pelanggaran yang

dilakukan yakni banyaknya mahasiswa yang tidak membawa STNK. Jadi kami menahan KTM, KTP, jika tidak diambil dalam jangka waktu lama ya kami musnahkan.”

malam sangat membantu pihaknya dalam mengamankan keadaan kampus khususnya di malam hari. ”Adanya jam malam mengurangi dan meringankan beban kami. Misalnya, dulu sebelum adanya jam malam, ada kegiatan seperti rege dan band, tak jarang ada yang bertengkar sehingga kami harus bekerja ekstra. Bahkan kadang kita sampai kewalahan. Tapi dengan adanya jam malam, ya sedikit

Sabda Bagus menilai bahwa masih ada toleransi pihak keamanan

meringankan beban kami.” terangnya. Pemberlakuan Jam Malam UTM

ketika mahasiswa keluar dari gerbang kampus. salah satunya terkadang

Pemberlakuan jam malam mulai berlaku selama satu

adanya mahasiswa yang terkadang

semester ini di UTM. Kebijakan yang dinilai agar terciptanya

tidak menunjukan STNK ketika keluar

keadaan aman dan nyaman di kampus ini nyatanya tidak

dari kampus namun diperbolehkan

mendapat apresiasi positif dari mahasiswa UTM.

keluar.

Survei jejak pendapat yang dilakuakn oleh akun “Keamanan kampus menurut

Instagram @wartautm tentang

saya biasa-biasa saja, bukan termasuk

apakah pemberlakuan jam

kategori aman dan tidak aman.

malam di kampus membatasi

Misalnya keluar dengan motor yang

kegiatan mahasiswa atau tidak.

bebas, seringkali hanya bilang 'mari

Dengan hasil sur vei yang

pak', atau 'sudah lapor, pak'

dilakukan pada (17/04)

maka

sudah bisa keluar, padahal seharusnya menunjukkam stnk itu wajib.” Ucap m a h a s i s w a Pe n d i d i k a n B a h a s a Indonesia tersebut.

22 LPM-SM

I

Juni 2018


mendapatkan hasil bahwa sebanyak 63% koresponden merasa

pola hidup dan tidur mereka,�

dibatasi karena adanya kebikan jam malam sedangkan 37%

jelasnya.

korespoden menyatakan tidak.

Asyroful Ibad mengeluhkan adanya kebijkan jam malam, menurutnya setiap mahasiswa memiliki kepentingan dan kebutuhannya sendiri-sendiri ketika ada di kampus. entah Karena mengerjakan tugas ataupun rapat kegiatan organisasi. �Mahasiswa pasti memiliki aktivitas dan kesibukan masing-masing ketika didalam kampus. saya marasa kurang bebas.� Jelasnya. Senada dengan pernyataan tersebut, Sabda Bagus juga mengeluhkan adanya kebijakan jam malam. Menurutnya, banyak mahasiswa yang menggunakan fasilitas kampus sebagai sarana untuk mengerjakan tugas seperti Lab dan WIFI kampus. “Menurut saya jam malam harus dihapuskan karena aktivitas mahasiswa banyak dilakukan ketika malam hari,


LIPUTAN KHUSUS

I Andil Pihak Kepolisian Pengamanan Area Kampus

ANDIL KEPOLISIAN DALAM PENGAMANAN AREA KAMPUS Teks: Sirajudin Foto: Birar Z

Sebagai lembaga pendidikan yang masuk dalam cakupan administratif Kecamatan Kamal, keberadaan UTM tentu tidak terlepas dari pengawasan lembaga-lembaga keamanan di daerah tersebut, Polisi Sektor (Polsek) salah satunya. Lembaga kepolisian tingkat kecamatan tersebut, memiliki peran yang mendasar dan vital menganai keamanan area UTM dan sekitarnya.

Sebagaimana yang diungkapkan

Polsek telah menyusun beberapa program

Komandan Polsek (Kapolsek) Kamal,

yang diharapkan bisa menumbuhkan rasa

Sudaryanto, mengenai kewajiban dan

aman pada mahasiswa dan masyarakat

wewenang polsek Kamal terkait keamanan

sekitar, diantaranya adalah patroli yang

di area UTM. Menurutnya, daerah UTM dan

rutin dilakukan sepanjang daerah Kamal,

sekitarnya masih menjadi tanggung jawab

khususnya Telang. Patroli-patroli yang

Polsek dalam menjamin kemananan

diselanggarakan juga beragam,

disana.

setidaknya Sudaryanto menyebutkan ada dua jenis patroli yang rutin dilaksanakan �Polsek sendiri dalam tugasnya

anggota Polsek Kamal.

mencakup keamanan di satu kecamatan, untuk UTM sendiri masuk dalam pengawasan Polsek Kamal,� ujarnya.

Patroli pertama adalah Patroli Shalat Fardhu. Seperti namanya, patroli ini digelar setiap menjelang waktu shalat.

Adapun dalam pelaksanaannya,

24 LPM-SM

I

Juni 2018


UTM menjalin kerjasama dengan POLSEK Kamal dalam hal Keamanan.

Keberadaan patroli

Shalat Fardhu,

dilakukan pada malam hari, dimana anggota polisi yang

menurut Sudarmanto dilatarbelakangi

bertugas akan keliling berpatroli dengan menyalakan lampu

oleh sempat maraknya aksi pembegalan

suar di yang ada di mobil polisi.

dan pencurian motor jamaah di masjid yang dilakukan pada waktu shalat. Oleh

Program lainnya adalah Jumrah dan Simaskosim. Dua

karena itu, selain berpatroli, anggota yang

program tersebut lebih bersifat persuasif. Dimana Jumrah,

bertugas juga singgah di masjid yang

yang merupakan akronim dari Jumat Bersama Ibadah adalah

dilewati saat waktu shalat tiba.

himbauan dari pihak polsek setelah shalat Jumat pada jamaah di masjid. Pesan yang disampaikan dalam Jumrah adalah pada

�Jadi sekarang itu, setiap patroli,

pesan-pesan untuk menjaga keamanan, terlebih menjelang

pas waktu adzan anggota kami langsung

pilkada. Sedangkan Simaskosin merupakan program dimana

ke masjid. Tinggal nyalakan suar, shalat.

Polisi Masuk ke Sekolah Setiap Senin, dengan tujuan memberi

Dengan begini kan enak, jamaah yang

edukasi pada para siswa akan pentingnya menjaga keamanan

shalat jadi tenang karena ada polisi juga

sekitar.

disana,� Tuturnya. Pola Hubungan Polsek dengan Keamanan Intern Kampus Disamping itu, ada pula Patroli Suar Biru yang dilaksanakan sewaktu-

Keamanan intern kampus sepenuhnya sudah menjadi

waktu. Hal ini dilakukan guna

tanggung jawab PT Marina. Namun, dalam beberapa kasus,

mengkroscek keadaan serta antisipasi

pihak kepolisian turut campur pula dalam permasalahan

terhadap tindakan kriminal yang terjadi

keamanan di UTM. Hal ini kadang menimbulkan kesan

pada satu waktu. Patroli ini biasanya

tumpang tindih pada tupoksi area penugasan antara Polsek


LIPUTAN KHUSUS

I Andil Pihak Kepolisian Dalam Pengamanan Area Kampus

dengan pihak keamanan UTM

tangan terkait pengamanan

sendiri.

dalam kampus. Setiap dua bulan sekali, koordinasi antara PT

Terkait hal tersebut Sudaryanto

Marina dengan pihak kepolisian

menerangkan, kemanan dalam

digelar di Mapolsek Kamal guna

kampus sepenuhnya sudah

melaporkan hasil pengamanan

menjadi tanggung jawab dari PT

yang dilakukan di UTM.

Marina. Pihak kepolisian dari

Selanjutnya pihak kepolisian akan

beberapa Polsek yang bertugas

mengusut kasus-kasus yang

Sudaryanto

menjaga kondusifitas area UTM,

menginjak ranah pidana. Sebab,

KAPOLSEK Kamal

seperti Polsek Kamal, Polsek

sudah menjadi tugas dan

Socah dan polsek Sukolilo hanya

wewenang kepolisian untuk

keamanan dalam kampus

sekedar berpatroli untuk

menangangi kasus-kasus

sepenuhnya sudah

memastikan keamanan area

tersebut.

menjadi tanggung jawab

sekitar kampus. PT Marina sediri sebagai

dari PT Marina. Pihak ”Ada tiga polsek yang

pihak keamanan intern kampus

saling berkoordinasi

hanya memiliki wewenang

mengamankan area UTM, selain

sampai batas pener tiban.

Polsek Kamal, Polsek Socah dan

Selayaknya, memantau arus

Sukolilo juga punya tugas yang

keluar masuknya pengunjung

sama. Kami biasanya patroli di

kampus di pintu gerbang,

jalan-jalan sekitaran UTM, yang di

menertibkan tata kelola parkir,

dalam kampus kan sudah ada dari

s e r t a m e n j a g a ko n d u s i fi t a s

PT Marina. Kami hanya masuk

ke a m a n a n k a m p u s l a i n n y a .

kalau ada perlunya saja,” ujar pria

Disamping semua itu, semua

kelahiran Yogyakarta tersebut.

perkara pidana yang terjadi harus

kepolisian dari beberapa Polsek yang bertugas menjaga kondusifitas area UTM, seperti Polsek Kamal, Polsek Socah dan polsek Sukolilo hanya sekedar berpatroli untuk memastikan keamanan area sekitar kampus.

dilaporkan ke pihak kepolisian Meski demikian, tidak berarti pihak kepolisian lepas

26 LPM-SM

I

Juni 2018

setempat.


Selebihnya, dari

beberapa mahasiswa merasa

keamanan intern UTM juga

enggan mengeluarkan surat-

bekerja sama dengan kepolisian

surat tersebut dengan beragam

untuk berpatroli disekitar area

alasan.

kampus. Menggunakan dua buah motor trail, petugas keamanan

�Sejauh ini tingkat

yang piket ditugaskan bersama

ketertiban mahasiswa biasa saja,

dengan polisi menyisir area-area

yang sedikit masalah yakni parkir

yang dinilai rawan tindakan

yang sering sembarangan di

kriminal.

wilayah larangan parkir, kata mereka hanya sebentar ternyata

Sementara itu,

lama, mahasiswa yang tidak bawa

menanggapi keamanan kampus,

STNK jadi kami harus menahan

Abdul Ghofar, Komandan Regu

KTP atau KTM,� ujarnya.

Security UTM mengungkapkan bahwa sejauh ini masalah yang

Tanggapan Mahasiswa

sering terjadi berkutat perihal ketertiban mahasiswa. terlebih, dirinya sangat mengeluhkan tata kelola parkir, dimana mahasiswa masih sering memarkir kendaraannya sembarangan.

Terkait keterlibatan pihak luar terhadap keamanan kampus, di kalangan mahasiswa hal tersebut mendapat tanggapan y a n g b e r a g a m . Yu s e v a Tr i Akwantin, mahasiswa Prodi

Masalah lainnya adalah

Pendidikan IPA menganggap apa

pengamanan gerbang. Sampai

yang sudah dilakukan pihak

saat ini pengawasan keluar

kepolisian terhadap keamanan di

masuknya mahasiswa dilakukan

area kampus masih belum

dengan mengecek STNK dari

optimal. Adanya patrol-patroli

setiap kendaraan yang hendak

yang dilakukan seperti belum

k e l u a r. N a m u n s a y a n g n y a ,

memberikan efek takut terhadap


LIPUTAN KHUSUS

I Andil Pihak Kepolisian Pengamanan Area Kampus

Mobil polisi berpatroli di area kampus UTM.

para pelaku kejahatan, begal khususnya.

seperti belum efektif. Begal sampai

Senada dengan Yuseva, Ivan

sekarang masih terus ada. Malah tiap

Nizar juga mengungkapkan bahwa area

tahunnya selalu ada korban, saya sendiri

Telang masih menjadi titik yang rawan

masih was-was curanmor,� akunya.

tindak kejahatan dan kriminal. Bahkan, anggota BEM-FT ini mengaku masih

Abdullah, Mahasiswa Prodi

takut dan was-was apabila berkendara

Psikologi memandang, masih maraknya

sendirian di sekitar kampus, terlebih saat

pembegalan serta kasus curanmor

m e l i n t a s i t i t i k- t i t i k y a n g r a w a n

menjadi catatan serius yang perlu segera

pembegalan.

ditangani oleh pihak kepolisian. Pasalnya, UTM sebagai lembaga pendidikan

�Patroli-patroli yang sering lewat

28 LPM-SM

I

Juni 2018

dengan status PTN memiliki andil besar


dalam mebawa nama Madura. Sebab banyaknya mahasiswa yang berasal dari luar daerah akan membawa kesan terhadap apa yang didapat di Madura ke tempat asalnya. Keamanan UTM yang masih uktuatif hanya akan memberi kesan negatif kepada Madura itu sendiri.

Menanggapi beragam tanggapan di atas, Sudaryanto mengaku kalau anggotnya sudah berbuat semaksimal mungkin. Dari sekian program yang sudah dilakukan, pihak kepolisian sudah bekerja secara optimal. Namun, dirinya mengakui kalau kendala yang dihadapi adalah kurangnya personil

dan rentang waktu patroli

yang tidak memadai untuk mengawasi satu kecamatan sekaligus.

�Kami sudah baik kok, sudah optimal. Hanya saja kendalanya kan mereka (pelaku) tahu kami, kami tidak tahu mereka. Seperti kemarin, kami patroli malam harinya, ternyata mereka beraksi pas shubuh harinya,� keluhnya.

Terakhir dirinya berharap kepada mahasiswa agar bisa saling bekerja sama dalam menangani masalah keamanan ini. menurutnya mahasiswa sebagai insan akademis kurang pantas jika hanya menuntut saja. Mantan Kapolsek Konang itu mengarapkan peran mahasiswa dalam menemukan solusi bersama dalam memecahkan ini.

�Mahasiswa jangan nuntut saja, pergunakan ilmu dan teorinya. Ayo kita duduk bareng, ngomong bareng cari solusi secara baik-baik,� pungkasnya.


FOTOGENIAL

Berbagai upaya dilakukan Universitas Trunojoyo Madura (UTM) untuk menjaga stabilitas keamanan kampus dari berbagai macam tindak pidana yang tidak diinginkan oleh siapapun. Keamanan yang akrab dipanggil satpam kampus adalah sosok yang memiliki peran penting dalam hal ini. Tidak dipungkiri, keamanan dan kenyamanan akan tercipta dari sosok yang memang mumpuni dalam bidangnya. Keamanan kampus dengan dua pintu gerbang, masuk dan keluar dijaga oleh beberapa satpam dengan jam kerja masingmasing. Ya, tidak lain tugas mereka untuk menjaga keamanan kampus dan memberikan rasa aman bagi civitas akademika dan seluruh elemen yang turut andil dalam dunia perkuliahan. Upaya yang mereka lakukan seperti memantau siapa saja yang keluar masuk kampus dan memeriksa Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) yang hendak keluar untuk memastikan bahwa pengendara motor adalah pemiliknya sendiri. Namun, dari sekala perbandingan jumlah mahasiswa dan satpam masih kurang mumpuni. Pasalnya, masih sering terjadi keteledoran yang sebenarnya tidak diinginkan. Seperti yang terjadi tiga pekan terakhir terjadi pencurian helm di salah satu parkiran fakultas, RKBD Tepatnya. Selain itu, sempat terjadi pencurian uang sampai 600 ribu rupiah di ruang baca perpustakaan. Mirisnya, yang menjadi korban adalah mahasiswa bidik misi yang menaruh uang didalam tasnya saat di simpan pada lemari penitipan.

30 LPM-SM

I

Juni 2018

Petugas keamanan kampus saat berjaga di pos penjagaan.



FOTOGENIAL

Petugas keamanan saat mengawasi setiap kendaraan dan yang masuk di area kampus UTM.

32 LPM-SM

I

Juni 2018


Pengecekan STNK motor pada saat keluar dari kampus UTM.

Pengecekan dilakukan dengan menyamakan NOPOL yang tertera di STNK dan plat nomor kendaraan.


OPINI

I Meraba Sistem Keamanan

MERABA SISTEM KEAMANAN Teks: Alvi Awwaliya Foto: Birar

“Niat yang baik apabila dilakukan dengan cara yang salah maka menjadi salah� ucap salah seorang kutu buku pada perdiskusian senin malam di pelataran Gedung Pertemuan. Saya lalu teringat dengan kebijakan yang baru-baru ini diterapkan di kampus; pemberlakuan jam malam untuk mahasiswa. Sebuah kebijakan dari pejabat rektorium untuk membenahi sistem kemahasiswaan yang diharapkan tercipta kampus stabil dan aman. Menengok kebelakang, awal dari kebijakan ini adalah beberapa pihak yang menuduh kampus dijadikan sebagai tempat mesum mahasiswa sehingga menghembuskan ide kepada atasan kampus untuk membatasi segala aktivitas (tidak peduli jika aktivitas itu positif) sampai jam sepuluh malam. Tuduhan itu diarahkan pada anggota UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa), meskipun sejatinya tidak ada yang pernah tau apakah tuduhan itu benar atau hanya penggiring isu agar gerak UKM dalam berkreativitas menjadi terbatas.

Sebuah tempat akan strategis untuk dijadikan tempat mesum yakni apabila unsur pertama terpenuhi: gelap. Menjadi pemakluman bagi seluruh civitas akademika bahwa universitas tempat belajar kita sangat hemat dalam penerangan. Lewat adzan maghrib, lalu lintas pejalan kaki atau pengguna sepeda nyaris tidak ada karena mungkin rasa enggan berada di lingkungan kampus yang mencekam tanpa cahaya lampu namun di kelilingi pohon-pohon yang menjulang tinggi. Keadaan yang sepi dan gelap menjadi peluang mahasiswa untuk berbuat mesum di kampus ( jika ada, sebab apa enaknya mesum di kampus ketika tempat kos kita sangat memungkinkan?). Berkat studi banding yang menjadi program kerja (BEM) Badan Eksekutif Mahasiswa UTM, saya berkesempatan berdiskusi mengenai kebijakan jam malam pada mahasiswa UNNES (Universitas

34 LPM-SM

I

Juni 2018

Negeri Semarang) yang kebetulan menjadi anggota BEM UNNES. Sembari sedikit tertawa, laki-laki itu memberikan saran bahwa kampus bukannya membatasi kegiatan positif apabila akar permasalahan adalah dugaan mesum. Untuk menghilangkan sesuatu yang buruk agaknya kurang pas kalau memberantas yang baik, sehingga tindakan yang mesti dilakukan versi anggota BEM UNNES adalah dengan memberikan penerangan mamadai karena nggak enak juga mesum di tempat terang. DI UNNES satpamnya akan berkeliling, tidak berdiam diri di pos penjagaan sehingga apabila terlihat mahasiswa yang berduaan akan didatangi dan ditanyai, akan tetapi apabila bergerombol melakukan diskusi atau mengerjakan tugas bersama di bawah indahnya wiďŹ kampus maka aman-aman saja tidak akan ada bentuk pengusiran. Sejak pemberlakuan jam malam, pukul sepuluh seluruh kegiatan kampus akan dibunuh. Tidak akan ada lagi suara nyaring dari dentingan alat musik UKM Nanggala, tidak ada kebolehan anggota UKM musik B-sing dalam memainkan alat musik sampai dini hari, tidak ada pula suara teduh dari lantunan lagu rohani dari UKM UK3. Tidak penting mengasah softskill mahasiswa, yang terpenting adalah jam sepuluh harus bubar jalan.


Petugas keamanan kampus saat berjaga.

Di sisi lain, alih-alih peraturan memberikan solusi yang komprehensif terhadap upaya menjaga keamanan mahasiswa di lingkungan kampus, tindak kriminal malah masih sering terjadi justru pada siang hari. Sehingga yang menjadi pertanyaan adalah apakah yang salah yakni mahasiswa mesum atau ketidakbecusan satuan keamanan dan sistem pengaman dilingkungan kampus? Dua unsur penting. Ada dua unsur penting yang

perlu diperhatikan ketika kita akan berbicara perihal keamanan kampus yang sampai saat ini persoalannya tidak kunjung selesai. Yang pertama adalah sistem keamanan dan yang kedua ialah pencegahan terhadap tindak kriminalitas. Sistem keamanan ini juga meliputi fasilitas dan tenaga kerja keamanan. Bisa kita lihat, sampai saat ini fasilitas guna menunjang tingkat keamanan kampus masih belum dapat digunakan dengan maksimal, seperti CCTV. Benda yang berfungsi untuk merekam segala kegiatan

yang dilakukan ini tidak terdapat pada seluruh sudut di kampus. Hal ini menyebabkan tidak semua kejadian kriminal di area kampus dapat diketahui dengan cepat pelakunya. Misalnya saja untuk area parkiran sekretariat bersama UKM. Dalam beberapa kurun waktu terakhir, sering terjadi kehilangan helm bahkan aki sepeda motor namun sayangnya pelaku tidak diketahui sebab tidak ada bukti yang menunjukkan pencurian. Kurangnya tempat parkir kendaraan yang memadai juga


OPINI

I Keamanan

menjadi salah satu sebab kerapnya kehilangan helm dikalangan mahasiswa. Meskipun beberapa gedung telah memiliki tempat parkir, tetapi tenaga keamanan yang ditugaskan untuk menjaga juga masih belum tersedia. Tenaga keamanan yang dikerahkan oleh pihak universitas juga dirasa kurang dalam menjaga keamanan di lingkungan kampus khususnya ketika malam hari. Satpam yang bertugas hanya berjaga pada beberapa pos dan hanya berpatroli ketika melakukan penertiban jam malam. Padahal, kejadian kemalingan yang menimpa Gedung Rektorat UTM beberapa tahun silam justru terjadi pada pukul 03.00 dini hari, dan sampai saat ini kasus kemalingan itu menyublim dengan sendirinya tanpa diketahui siapa sebenarnya pelaku. Satpam yang dikerahkan hingga kini masih perlu mendapatkan pembinaan perihal tata cara menjadi satpam yang baik dari pihak keamanan diluar UTM seperti polsek kamal. Sehingga satpam tidak hanya sekedar duduk dipos sembari membawa golok.

36 LPM-SM

I

Juni 2018

Menjalin hubungan dengan petugas keamanan diluar UTM juga dirasa sangat perlu dilakukan. Sebab, tindak kriminalitas yang menimpa mahasiswa UTM tidak hanya terjadi di dalam kampus tetapi juga di area sekitar telang dan sekitarnya. Terutama pada pintu gerbang bagian timur yang kerap terjadi pembegalan. Setelah sistem keamanan kampus, upaya yang dapat dilakukan adalah pencegahan dari diri kita sendiri. Seperti kalimat yang kerap didengar 'kejahatan dapat terjadi karena ada kesempatan'. Pencurian helm adalah kejadian yang paling sering dialami oleh mahasiswa. Dengan begitu, ada baiknya jika para pemilik helm tidak sembarangan mencantolkan helm pada spion motor. Tidak hanya itu, penguncian ganda terhadap sepeda motor juga perlu dilakukan sebagai upaya pencegahan dan menjaga stabilitas kampus. Menghindari berpergian sendiri terutama ketika melewati daerah rawan terjadi curanmor juga merupakan bentuk menghindari


UTM masih banyak kekuarangan tempat parkir hal ini membuat kemacetan dan rawan hilangnya helm.

tindak kriminalitas. Dengan pencegahan yang dilakukan oleh diri sendiri tentunya timbul kesadaran setiap mahasiswa atau civitas akademik turut membantu menurunkan potensi terjadinya tindak kriminalitas di lingkungan kampus. Melakukan pembenahan pada kedua unsur tersebut merupakan sedikit cara yang dapat dilakukan untuk menjaga keamanan disekitar UTM. Mahasiswa tenang, nama kampus pun tetap terbang. Ketika kita turut menjaga keamanan, kita turut menenun kebaikan.


TIPS

I Mengantisipasi dan Menangani Kehilangan STNK

TIPS MENGANTISIPASI DAN MENANGANI KEHILANGAN STNK 1 Dekati, Kenali dan Rayu Satpam Penjaga Jika berbicara mengenai aspek psikologis dari jiwa manusia, rasa sungkan dan percaya tidak akan tumbuh pada diri seseorang apabila belum mengetahui diri kita. Oleh sebab itu, untuk mendapat kepercayaan dari Mas-mas satpam, ada baiknya kita mendekati mereka. sebab, jika sudah dipercaya, tak menunjukkan STNK pun tak jadi masalah. Tips ini membantu menekan kehilangan STNK, sebab tak sedikit mahasiswa yang mengeluh kehilangan STNK lantaran lupa menaruhnya setelah menunjukkannya pada Mas satpam.

Taruh STNK dalam gantungan kunci Umumnya gantungan kunci memiliki berbagai bentuk khas, salah satunya bentuk dompet kecil. Gantungan kunci bentuk ini dapat dimanfaatkan sebagai tempat menyimpan surat-surat yang diperlukan dalam berkendara, seperti SIM dan STNK. Hal ini bermanfaat guna mencegah hilangnya STNK karena teledor atau lupa menaruh setelah mengeluarkannya.

38 LPM-SM

I

Juni 2018

2


Berdoa Agar Palang Pintu Otomatis Segera Dioperasikan

4

Sejak beberapa bulan yang lalu, palang pintu otomatis sudah dipasang di jalan kembar UTM. Namun, sampai sekarang a l a t- a l a t t e r s e b u t m a s i h b e l u m difungsikan juga. Maka, berdoa saja agar palang pintu otomatis tersebut segera dioperasikan dengan sistem yang berbeda dengan saat ini, sehingga untuk keluar kampus kita tidak perlu mengeluarkan STNK lagi. Ingat, doa yang baik-baik saja. karena doa adalah sebaik-baiknya jalan. Kalau kata anak SBDS TS, doa adalah senjata bagi orang beriman. Maka, berdoalah mulai dari sekarang.

3

Tulis Nama dan Nomer telepon di STNK Apabila STNK sudah terlanjur hilang. Setidaknya dengan tips ini, kita bisa berharap STNK yang hilang itu ditemukan oleh orang baik. Dimana orang baik itu tergerak hatinya menghubungi nomer telepon yang sudah kita tempel di STNK. Selain memudahkan pencarian STNK yang hilang, tips ini juga berguna untuk menambah kenalan. Syukur-syukur bisa jadi teman ngopi, atau teman hidup, ba r a n g k a l i ? S i a pa t a h u s e n g s a r a membawa nikmat, STNK hilang membawa jodoh.


NEWS FLASH

I IMB UTM Implementasikan Pengabdian Lewat Bina Yayasan

IMB UTM Implementasikan Pengabdian Lewat Bina Yayasan Teks: Sirajudin

Foto: Birar Z

Dalam rangka menyambut keberkahan bulan Ramadhan, Ikatan Mahasiswa Bidikmisi (IBM) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menggelar Bina Yayasan 2018 di Yayasan Al Mutmainnah, Jaddih, Bangkalan. Kegiatan yang mengusung tema Bidikmisi Peduli, Membentuk Generasi Rabbani dengan Balutan Keindahan dan Hangatnya Berbagi tersebut, digelar selama tiga hari sejak Jumat (25/5).

Yusqy Fajrul Falah, selaku Ketua Pelaksana menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan diadakan dalam Bina Yayasan selama tiga hari itu. Dimana setelah pembukaan yang dilanjutkan dengan buka puasa bersama, acara akan diisi dengan aneka ragam lomba seperti, kaligrafi, membaca quran, dan menggambar yang diikuti oleh para pelajar di area Jaddih. Di hari terakhir, akan diadakan sosialisasi dari Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Lembaga Amil Zakat Infak dan Shadaqah (Lazis) beserta Bakti Sosial (Baksos). Bina Yayasan sendiri merupakan terobosan yang digagas oleh IMB UTM. Sebagaimana yang diungkapkan M. Wafak, Koordinator IMB UTM, selain dari Bina Desa yang sudah dilaksakan mahasiswa bidikmisi tingkat regional, IMB UTM mengharapkan kegiatan Bina Yayasan bisa menjadi agenda tahunan yang dilaksanakan, khususnya di Regional Suramadu.

40 LPM-SM

I

Juni 2018

”Di kancah regional sendiri sudah ada Bina Desa yang diadakan setahun sekali. Sekarang kami coba menggagas Bina Yayasan yang akan kami angkat di musyawarah daerah nanti,” ujar mahasiswa asal Bojonegoro tersebut. Selain itu, acara tersebut digelar sebagai ajang bagi mahasiswa bidikmisi untuk mengimplementasikan diri dan i l m u n y a . S e ba b , m e n u r u t Wa f a k , mahasiswa bidikmisi mempunyai tanggung jawab kepada masyarakat dan negara yang telah memberi fasilitas dan kemudahan dalam melanjutkan studi. ”Mahasiswa bidikmisi kesannya jangan hanya dikasih uang negara saja, tetapi bagaimana setelah diberi bantuan t e r s e b u t ke m u d i a n b i s a mengimplementasikan dirinya dengan prestasi atau pengabdian, Bina Yayasan ini salah satu bentuknya,” ujarnya


UTM masih banyak kekuarangan tempat parkir hal ini membuat kemacetan dan rawan hilangnya helm.

Diadakannya acara tersebut mendapat sambutan hangat dari masyarakat sekitar. Roysudin, Ketua Yayasan Al Mutmainnah merasa senang, menurutnya acara ini merupakan bentuk dari kepedulian mahasiswa kepada lingkungan sekitar. Selanjutnya dia berharap agar semakin banyak mahasiswa yang mempunyai solidaritas serta kepekaan sosial yang tinggi. �Setiap lapisan masyarakat itu seperti sebuah bangunan, di mana bagian yang satu akan mengokohkan bagian yang lain. Maka saya sangat mengapresiasi kegiatan yang mencerminkan solidaritas sosial yang masih ada

di kalangan mahasiswa,� ungkapnya. Di sisi lain, kesuksesan acara ini diharapkan menambah motivasi untuk anggota IMB sendiri. Sebagaimana yang disampaikan Wafak, mahasiwa Prodi Ilmu Hukum itu mengakui bahwa selama ini posisi IMB UTM sendiri masih belum banyak dikenal. Status sebagai Badan Semi Otonom (BSO) BEM-KM UTM, juga seperti belum memberi pengaruh yang besar. Oleh sebab itu, dirinya mengajak pada anggotanya untuk lebih fokus pada penggalian potensi diri yang bisa diimplementasikan pada kepentingankepentingan sosial.


FEATURE I Pentol Menjelang Seperempat Abad

PENTOL MENJELANG SEPEREMPAT ABAD Teks: Idatus Sholihah

Foto: Birar Z

Menekuni sebuah usaha selama 24 tahun bukan hal yang mudah, begitu pandangan umum yang kita tahu selama ini. Namun hal tersebut berbeda dengan cara pandang Cak Man, panggilan akrab lelaki paruh baya penjual pentol di depan masjid Universitas Trunojoyo Madura (UTM).

42 LPM-SM

I

Juni 2018


“Apapun pekerjaannya yang penting halal, toh ini juga demi anak istri. Keadaan saya tidak memungkinkan jika bekerja terlalu berat setelah mengalami cidera, saat inipun saya tidak kuat jika harus berdiri terlalu lama. Jadi, ya harus gantian sama anak saya” ungkap lelaki asal kota Apel tersebut. Cak Man pertama kali berjualan di UTM pada tahun 1994 silam. Pada saat itu kampus masih sepi, dulu UTM masih bernama Universitas Bangkalan (UNIBANG). Selain itu, hanya ada tiga fakultas, yakni Fakultas Pertanian(FP), Fakultas Hukum(FH), dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Akses jalan juga masih sulit, berupa aspal yang sangat bergelombang sebagian wilayah masih berupa hutan minyak kayu putih. Tahun 2012 merupakan tahun yang cukup berat bagi Cak Man, di mana keluarganya diuji dengan meninggalnya kedua orang tua yang hanya berselang 2 hari, ditambah keadaan yang masih harus istirahat selama setahun akibat jatuh dari pohon petai. “Tahun itu merupakan tahun terberat bagi saya, mbak. Kaki saya waktu itu patah akibat jatuh dan

keluarga sedang berduka sebab wafatnya kedua orang tua. Tapi, namanya hidup pasti ada ujian dan Gusti Allah pasti tidak akan memberi ujian yang melebihi batas kemampuan hambanya” ujarnya ketika ditemui di depan masjid UTM (13/5). Menurut keterangan Cak Man, awalnya berjualan dengan m e n g g u n a k a n g e ro ba k d o ro n g sedangkan jarak yang ditempuh cukup jauh. Selain itu, akses jalan masih sangat buruk menjadikan perjuangannya mencari nafkah terasa cukup sulit. Meskipun demikian, hal itu tidak menyurutkan semangatnya, setiap hari ditempuh jarak kira-kira 3 KM dari Graha Kamal hingga wilayah Te l a n g y a n g n o t a b e n e w i l a y a h kampus. “Dulu awalnya ada dosen FEB yang merekomendasikan untuk berjualan di UTM, karena saat itu kampus masih sepi belum ada yang berjualan jajanan yang ada hanya penjual nasi. Jadi saya bismillah ke sana, setelah itu Alhamdulillah para dosen meminta agar setiap hari ke sana” tutur ayah dari satu putra tersebut.


PARADE KARTUN

newes 44 LPM-SM

I

Juni 2018


s flas Birar


PUISI

UNTUKMU GURU Guru‌ Engkau pahlawan bangsa Pahlawan tanpa tanda jasa Penerang kehidupan Yang menghadirkan ribuan cahaya Untuk menerangi kegelapan Gelap hati, gelap jiwa, gelap akan rona kehidupan yang fana Ribuan abjad yang kau wariskan Tidak akan tumbang hingga akhir zaman Akan ku berikan pada generasi bangsa militan Tonggak penghantar perubahan Untukmu Guru‌ Akan selalu aku perjuangkan Niatmu yang suci; mencerdaskan kehidupan bangsa Akan selalu mengalir, tak akan pernah berakhir Aku menggerogoti bangku bangku kosong itu Aku menudingnya dengan telunjuk penyesalan Engkau pelita perjalanan Tak ubahnya; aku jadikan zikir zaman

KITA MENJADI APA? .

Bangkalan

Lebih kurang kurungan rasa Seperti merajut benang kenangan Dengan dahan kulit sendiri Mengelupas kulit kepala Merejam hati di bawah salju Sampai busuk pohoh hidup Musnah raga dengan siraman kata

n mai k a n l a . l S id

i Aq i i r d ro ha

TM nd P e sia, U ne do a In

Mu

P a s w astr i s S h a an M a sa d ha Ba

Apa itu bunga mekar Cendawan mengakar Di setiap waktu berputar

g

an me

J

Kar

t gia

Pe

46 LPM-SM

I

Juni 2018

u Sit ogor i d B ya al tra

sas

as

Mungkin ombak lupa pulang Karang tabah; tahu diri Semestinya! Kita mencoba rebah Sebelum Mati. Bogor 26-02-2018


SAJAK PENYEMANGAT .

Di Negeri sebuah petang dan kelam melanda Tak tahu Negeri macam apa Banyak siswa bersuara, menderit seperti suara stasiun kota Mahasiswa berbicara, ditelannya semua harapan dalam doa Ada yang tak berkesempatan mengecap tulis dan baca Menjadi tersisih dan terlupakan Oleh Bangsanya Pada mulanya, Sang Guru mengajarkan kepada kita Huruf, angka, tuli, dan baca Memupukkan rasa iba Untuk memahami dunia, Mengartikan sebuah kepenatan saat berusaha mengejar cita-cita

PERCAKAPAN UDARA .Engkau memanggilku

Jawabku airmata Lalu udara penyampai doa

Surabaya, 21 Maret 2018

Sepasang mata jernih berkisah Menyapu telaga Sebelum tumbang sebuah harďŹ ah

Na

nis Ma UN has Sa i ES sw ras aF A ak wa .B ti ah as ad an Sa str a

Kelak ketika kita terbaring Akan muncul jawab tanpa sekat Rintih oleh bara Di pagi buta Tak tunduh pada perkara Saling menghimpit di kerongkongan Memuntahkan segala Bangkai dan aroma Masihkah kita berTuan? Mari membuka kepala mayat Buku masihlah ada Djogja, 14022016

Jatuh lah kau jatuh, Jangan lupa bangkit ketika terjatuh Jikalau bahagia tak berlabuh Tetap bersyukur jangan meringkuh Dunia bukanlah tempat kita berkeluh

,

As

Pe gi

ar

tin a

Sa s

tra

as

al

Yo g

ya

ka

rta


CERITA PENDEK I Tutup Botol Kesepuluh

TUTUP BOTOL KESEPULUH IKE DEWI LESTARI ANGGOTA LPM-SM

Bocah itu tertawa sambil

”Iya, ibumu sangat cantik sampai-

berteriak,”Pak, aku sudah bisa berhitung”.

sampai ia disuruh menjadi Dewi penunggu

Lalu lelaki paruh baya itu mengusap kepala

bulan purnama.”

si bocah dengan lembut dan

”Bulan purnama itu?”

mengangguk. Anak itu terus tertawa sambil menghitung kerikil yang ia

”Iya, ibumu disana.”

kumpulkan. Tiba-tiba lelaki itu berdiri,

“Kakek bilang ibu ada di surga?”

berjalan tergesa-gesa ke arah trotoar. Sedangkan bocah itu masih tertawa, tak mempedulikan bapaknya yang telah berjalan semakin menjauh. *** Adin berjalan menelusuri trotoar sambil memungut setiap tutup botol yang ia temui di jalanan. Pagi tadi bapaknya bilang kalau dia sedang ingin bermain tutup botol. Adin tak pernah menolak setiap permintaan bapak, kata kakek jika Adin ingin bertemu dengan Ibu di surga

“Iya, ibumu ada di surga, tapi juga terkadang berada di bulan.” ”Aku mau bertemu ibu, kek.” ”Boleh. Nanti berdoa terus sama Tuhan supaya bisa bertemu ibu. Tapi tidak boleh nakal, apalagi melawan bapak.” ”Tuhan sayang bapak?” ”Tuhan sayang bapak, sayang kakek dan sayang Adin. Kalau Adin melawan bapak, nanti Tuhan tak mau berteman dengan Adin.”

maka Adin tak boleh melawan perintah Semenjak saat itu, Adin tak pernah

bapak.

lagi melawan bapak . Jika bapak ”Kek, apa ibuku cantik seperti bidadari yang ada di bulan?”

mengamuk dan menjewer telinganya, bocah itu tak akan menangis keras atau berguling di tanah seperti dulu, ia hanya

48 LPM-SM

I

Juni 2018


akan diam, lalu jika bapak sudah selesai marah, Adin akan berlari dan menangis di bawah pohon arbei kesukaannya.

hati, sebentar lagi sepuluh tutup botol untuk bapak akan segera terkumpul. Ketika ia melihat sebuah tutup botol yang tergeletak

Ia masih asik memunguti tutup botol di jalanan. Sesekali ia berlari, tertawa, melompat sambil menghitung tutup botol yang ia masukkan dalam kantung plastik kecil. Ia harus mengumpulkan sepuluh tutup botol seperti yang diminta bapak, karena kalau tidak ia takut bapak marah dan memukulnya seperti saat menyinggung perasaan bapak biasanya.

di halaman rumah seseorang yang pintunya terbuka, Adin langsung berlari ke dalam dan mengambilnya. Ia melopat kegirangan dan tertawa sambil menghitung dengan suara sedikit lantang,”Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, sepuluh.” Adin kembali tertawa, ia melihat tutup botol itu lebih bagus dari tutup botol yang lain, lalu ia masukkan ke dalam kantung plastik dan mulai berjalan keluar. Tiba-tiba seseorang berteriak dari dala rumah.

”Satu, dua, tiga, empat, lima,” gumamnya sambil cekikikan sendiri. Dalam hati ia merasa bangga karena telah bisa berhitung dari satu sampai sepuluh.

”Maling.” Adin berhenti, menoleh ke belakang dan menyadari bahwa lelaki pemilik rumah itu berlari ke arahnya. Ia menyeret Adin dan merebut kantung plastik yang dibawanya.

Kemudian ia kembali berlari, berhenti di

”Kamu pasti maling yang biasanya nyuri bunga saya kan?

depan warung makan dan menemukan

Ngaku.”

beberapa tutup botol lagi.

Adin menggeleng, ia menunduk dan tak tahu harus

”Satu, dua, tiga, empat, lima,

berbuat apa. Ia hanya tahu jika bapak marah, dia harus tetap

enam, tujuh, delapan,” Ia bersorak dalam

menunduk dan tak boleh melawan. Tapi seseorang di


CERITA PENDEK I Tutup Botol Kesepuluh

depannya bukan bapak, Adin bingung

mau lagi berteman denganku,” batinnya

harus menangis, berlari atau berguling di

dalam hati. Adin ingin menangis tapi

tanah. Maka ia memutuskan untuk diam,

takut, ia ingin berlari tapi ia tak mungkin

ia pikir nanti orang yang sedang

meninggalkan tutup-tutup botolnya

memarahinya akan berhenti sendiri.

untuk bapak.

”Sudah lama saya cari maling

”Kalau masih kecil itu sekolah yang pintar,

bunga di rumah saya, ternyata anak kecil

bukan malah jadi pencuri. Sekali lagi

ini, saya tahu dia mengendap-endap ke

masuk ke halaman rumah. Saya laporkan

halaman saya,” ucap lelaki itu sambil

ke polisi. Mau kamu dipenjara?”

menumpahkan tutup botol Adin yang ada di dalam plastik. Semua tutup botolnya tergeletak di trotoar. ”Lihat, pura-pura mengumpulkan tutup botol.” Beberapa orang memperhatikan mereka dan mulai berkumpul mengitari Adin. Anak itu tetap menunduk. Ia sendiri tak tahu apakah ia memang maling karena telah mengambil tutup botol di halaman rumah seseoarng. Tangan Adin gemetar, ia ingat kakek yang sering mengatakan kalau Tuhan juga tak suka pada maling. ”Bagaimana kalau Tuhan marah dan tak

Adin menggeleng, ia melihat tutup botolnya diinjak-injak orang tadi dengan sepatu. Lalu Adin melihat kakinya yang telanjang dan hitam. Tibaiba ia membayangkan memiliki sepatu dan bisa melompat-lompat di jalanan yang panas. Orang tadi menempeleng Adin,”Masih beruntung kamu tidak saya laporkan, pulang sana.” Orang itu mulai menjauh, kerumunan orang yang mengitari Adin juga mulai kembali melakukan aktifitas mereka masingmasing. Sedangkan Adin masih menunduk. Ketika

50 LPM-SM

I

Juni 2018


yakin kalau orang-orang tadi semua

melempari bapak Adin dengan kerikil. Ia

telah jauh, Adin mulai memunguti tutup

tak suka ketika teman-temannya bilang

botolnya dan berlari menjauh. Ia

kalau Adin mempunyai bapak yang gila,

melewati trotoar yang panas, kakinya

meskipun kenyataannya memang seperti

b e r j i n g k a t- j i n g k a t d a n i a m u l a i

itu.

menangis. Kepalanya terasa sakit, tapi ia tak begitu peduli pada tempelengan, ia sudah biasa dengan itu. Adin masih menangis, tapi ia tidak berani menangis keras, hanya sesenggukan. Ia berhenti di bawah pohon arbei kesukaannya. Beberapa tutup botol tadi mulai ia tata di depannya. Ia ingat pada tutup botol cantik yang tak jadi ia bawa, ia takut telah menjadi maling, ia takut polisi dan lebih takut lagi jika Tuhan tak suka padanya. Maka Adin terus menangis sambil membayangkan bapaknya. Seharusnya ia bisa memberikan tutup botol yang cantik pada bapak, supaya bapak bisa bermain

Adin kembali menghitung tutup botolnya,�satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan,�. Ia kecewa, seharusnya ia telah mengumpulkan sepuluh tutup botol untuk bapak. Maka ia segera berdiri, hendak mencari tutup botol lagi supaya bapak tidak marah jika tutup botolnya hanya delapan. Ia kembali tertawa, melihat ke arah jalanan yang panas dan kaki telanjangnya yang hitam, ia membayangkan mempunyai sepatu. Anak itu berlari lagi, melompat, tertawa, dan kembali belajar berhitung, seakanakan ia tidak pernah mengalami kejadian pahit seperti yang baru saja ia alami.

dengan senang. Ia ingat ketika semua teman-temannya berlari saat melihat

Ada satu hal yang tak bocah itu

bapak Adin datang, mereka bilang kalau

tidak ketahui, bahwa ia melewatkan

bapak Adin adalah orang gila yang suka

angka sembilan.

mengamuk. Adin pernah menonjok temannya yang dengan sengaja


CERITA PENDEK I Sebuah Elegi

Sebuah Elegi PUPUT ANDALUSI PENGGIAT SASTRA ASAL JAKARTA

Gedung tinggi dengan lima lantainya tampak ramai meski langit mulai gelap. Mahasiswa berlalu-lalang di area kampus dengan rokok di tangannya. Nampak pula m a h a s i s w i b e rg e ro m b o l d i te n g a h rerumputan dengan laptop yang masih menyala di sela kesibukan mereka bergosip. Karlin masih tetap pada posisi awal sejak duduk di kantin. Berpaku tangan dengan tatapan kosong. Mengabaikan teman wanitanya yang sibuk bercerita. Ia sibuk dengan pikirannya sendiri seraya m e n g a d u k s i o m a y y a n g te l a h r a t a tercampur bumbu kacang. "Kamu kenapa, Lin? Dari tadi diem aja," cetus Sara seraya meminum jus jeruknya yang tinggal setengah. Karlin masih tidak bergeming. "Hei! Bengong aja!" Reina melempar sedotan bekas minuman. Sontak membuat Karlin terkejut. "Aku duluan ya. Bye!"

berniat membuntuti wanita berambut panjang itu. Sara dengan kacamata minusnya tampak fokus memperhatikan derap langkah Karlin yang berjalan begitu cepat. Ia semakin yakin jika ada yang tidak beres dengan sahabatnya tersebut. Gerakgerik Karlin sangat mencurigakan, keduanya mengerutkan dahi saat Karlin berhenti di taman belakang kampus. Seper tinya Karlin akan ber temu dengan seseorang di sini, pikir keduanya. "Ini hampir magrib. Ngapain Karlin ke tempat ini sendirian, Ra?" tanya Reina berbisik. Sara hanya mengangkat bahunya tanpa menjawab. Sudah hampir 10 menit mereka bersembunyi di balik pohon, namun masih belum ada titik terang. Sara yang telah dijemput oleh sopir pun berniat pulang. Namun Reina mencegah. Ia merasa harus mendapatkan jawaban hari ini juga. Kepalang tanggung sudah sampai di sini, menunggu beberapa menit lagi tidak ada salahnya. Sara pun mengurungkan niatnya setelah dibujuk Reina. Lagi pula ia masih penasaran dengan perubahan sikap pendiam Karlin.

Sara dan Reina saling menatap melihat kepergian sahabat karibnya. Sudah hari kelima Karlin berubah menjadi pendiam. Ini bukanlah sifat asli perempuan bermata sipit itu. Karlin terkenal paling cerewet dan jail diantara kedua sahabatnya. Sehingga dengan perubahan sikapnya, kedua sahabatnya bertanya-tanya.

"Kamu kemana ajah sih? Sudah hampir setengah jam nungguin kamu di sini ditemenin sama nyamuk, Ndra."

Sara dan Reina merasa ada yang disembunyikan Karlin. Keduanya pun

Laki-laki ber tubuh tinggi kekar langsung memeluk Karlin yang bete

52 LPM-SM

I

Juni 2018


menunggu kedatangannya di taman belakang kampus seorang diri. Reina dan Sara menyipitkan matanya untuk melihat jelas siapa yang memeluk Karlin.

"Bagaimana kalau gugurin aja."

k a m u

Plaak! "Sorry, rapat Mapala agak ngaret," ujar laki-laki tersebut beralasan, "kamu kenapa tumben ngotot banget mau ketemu aku. Sampe rela nunggu magrib-magrib gini di sini. Sendirian lagi." Karlin bingung menjelaskan tujuannya mengajak bertemu. Ia menarik napas dalam dan mulai merangkai kata-kata di dalam pikirannya. "Aku hamil, Ndra." "Apa?!" Akhirnya kalimat mematikan itu keluar dari bibir tipis Karlin. Sama terkejutnya dengan Andra, Sara dan Reina yang sejak tadi menguping pun bagai tersambar petir mendengar pengakuan Karlin. Dada keduanya sesak. Tubuh keduanya melemas. "Aku gak perlu ulang. Aku yakin kamu mendegarnya dengan jelas." "Bagaimana kamu bisa hamil? Kita cuma melakukannya satu kali." "Gak ada yang gak mungkin. Aku udah bilang, aku sedang dalam masa subur. Tapi kamu maksa." Andra baru delapan bulan berstatus menjadi kekasih Karlin. Anggota Mahasiswa Pecinta Alam ini berhasil menggaet Karlin saat berpapasan di perpustakaan. Andra mahasiswa jurusan komunikasi yang hobi mendaki dan membaca. Mereka dekat sejak sama-sama berstatus sebagai anggota Mapala. Keduanya berbeda semester sejak Andra jarang kuliah dan lebih sering mendaki. Saat ini Karlin masuk semester akhir. Sedangkan Andra semester enam.

"Aku menyesal telah mencintai laki-laki pengecut kaya kamu." Andra tidak terima dinilai sebagai lakilaki pengecut. Ia hanya merasa belum siap dengan keinginan kekasihnya. Belum usai keterkejutannya dengan berita Karlin hamil, sekarang ia harus menikahi wanita di sampingnya tersebut. "Aku gak mau pendidikanku terancam. Karlin, kamu tau kan, aku kuliah dengan beasiswa. Kalau aku ketahuan menikahimu karena hamil, beasiswaku pasti dicabut. Masa depanku jadi taruhannya di sini." Dada Karlin terasa sesak mendegar pengakuan Andra. Ia tidak habis pikir Andra bisa seegois ini dengan masalah mereka. Andra lebih mengkhawatirkan dirinya sendiri bukan mengkhawatirkan Karlin yang akan berbadan dua. Karlin sangat kecewa dengan t a n g g a pa n l a k i - l a k i y a n g selama ini sangat dicintainya. "Kamu mau aku jadi pembunuh dan kamu bebas tanpa per tangung jawaban apapun. Gitu, Ndra?" "Kita gak ada pilihan lain." "Aku gak mau buat dosa dua kali, Ndra." "Ya udah, kalau gitu kamu tanggung aib ini sendiri." Karlin menahan Andra


CERITA PENDEK I TSebuah Elegi

yang hendak meninggalkan taman. Menggantungkan masalah mereka dengan keputusan sepihak. "Kita udah sama-sama dewasa. Gak bisa menyelesaikan masalah dengan satu pihak ajah, Ndra." "Aku masih muda. Dan aku belum siap jadi orang tua," ujar Andra tanpa menatap Karlin. "Kamu pikir aku udah siap mengandung tanpa suami?!" Andra menghentikan langkahnya. Mengusap wajahnya kasar. Karlin bangkit dari duduknya dan memeluk Andra erat. "Aku takut, Ndra. Aku takut saat kehamilan ini membesar. Aku takut di drop out saat skripsi ini rampung. Apa yang harus aku katakan pada orangtuaku jika aku dikeluarkan dari kampus? Aku gak mau usaha mereka membiayai pendidikanku sia-sia, Ndra." Andra membalikkan tubuhnya dan menatap Karlin dalam. Memeluknya erat. Ia tidak bisa membohongi perasaannya. Ia sangat menyayangi wanita di depannya. Ia menyesal telah merusak masa depan wanita yang amat ia sayangi. "Kalau gitu, kita gak ada pilihan lain, Sayang. Kamu harus menggugurkannya. Menghilangkan jejak di perut kamu. Kamu gak mau tanggung aib ini sendiri kan?" Karlin nampak berpikir dengan ucapan Andra. Apa memang pilihan ini harus diambil? Karlin memegang perutnya yang masih datar dalam pelukan Andra. Masa depan mereka sama-sama menjadi pilihan. Seharusnya memang mereka tidak bertindak melampaui batas. Andra melepaskan pelukannya dan menghapus jejak air mata kekasihnya. Mengecup pelan pucuk kepala Karlin lembut. Mencoba

54 LPM-SM

I

Juni 2018

memberi ketenangan pada wanita yang kini tengah mengandung darah dagingnya. Karlin menelan salivanya perlahan. "Oke! Aku setuju." Andra tersenyum senang. Akhirnya Karlin menyetujui usulannya untuk menggugurkan kandungannya. Sekali lagi Andra membawa Karlin ke dalam pelukannya. "Tapi kita gak setuju!" Dua sahabat Karlin akhirnya keluar dari persembunyian mereka. Karlin dan Andra tampak kaget dengan suara Reina yang lantang. Keduanya tidak percaya jika sejak tadi ada yang mendengarkan pembicaraan mereka. "Kalian? Sejak kapan di sana?" tanya Karlin dengan nada terkejutnya. "Sejak kamu nunggu laki-laki pengecut ini datang," jawab Sara geram. Karlin menundukan kepalanya lemah. Reina membawanya kedalam pelukannya. Ia tahu, Karlin membutuhkan support dari para sahabatnya. "Aku memang pengecut. Tapi kalian gak ada dalam posisi kita. Keadaan Karlin sekarang membawa dampak buruk buat kuliah kita. Masa depan kita." Sara tersenyum sinis mendengar pembelaan Andra. Laki-laki egois pikirnya. "Apa kalian gak mikirin dampaknya sebelum ngelakuin hal menjijikan itu sebelumnya?" "Sudahlah, Sar. Kita gak perlu lagi membahas itu. Lebih baik sekarang kita cari solusi agar Karlin gak gugurin kandungannya." "Tapi aku belum siap, Rein."


"Siap gak siap kalian harus siap karena kalian telah melakukannya. Aku yakin kalau kalian menikah nanti, pendidikan kalian gak akan terancam. Kalian tetap akan kuliah dengan status suami istri." "Aku kuliah dari beasiswa bukan seperti kalian. Apa jadinya kalau pihak kampus tau kejadian yang sebenarnya." Sara semakin geram dengan jawaban Andra yang masih tetap kekeh dengan keputusannya. "Kandungan Karlin masih kecil. Gak akan ada yang tau kalau pernikahan kalian terjadi karena sebuah kesalahan. Please! Kalian orang berpendidikan. Jangan ambil jalan keluar seperti orang primitif yang tidak memiliki pendidiakan dan agama. Pakai hati nurani kalian bukan ego." Reina dengan kedewasaannya mencoba untuk membuka mata hati dua sejoli yang masih dirundung kegelisahan. Dalam masalah besar memang bukan dengan otot cara menyelesaikannya. Menyingkirkan ego dan berpikir dengan tenang. Andra terduduk di atas bangku panjang. Mencerna ucapan Reina yang memang sepenuhnya benar. Manusia seperti apa dirinya yang membunuh darah dagingnya sendiri demi keegoisannya. Pendidikannya terancam karena kesalahannya dalam menjalin hubungan yang melampaui batas. Harusnya dia memperbaiki semuanya dengan bertanggung jawab bukan justru lari dari masalah dengan mengambil jalan pintas. Karlin menyusul Andra, duduk di sampingnya. Mengelus rambut hitam Andra yang masib berdiri tegak. Tangan kanannya menggenggam Andra. “Maaf sudah membawamu dalam masalah besar ini," ujar Karlin serak. Andra menatap Karlin dalam. Jemarinya membalas genggaman Karlin. "Aku yang minta maaf telah menghancurkan masa depanmu karena nafsu sesaat." Sara dan Reina mengerti bukan maksud Andra lari dari tanggung jawab. Sebagai mahasiswa berprestasi dan penerima beasiswa, pendidikannya akan sangat terancam. Namun Andra juga harus tau bahwa bukan hanya dia yang pendidikannya terancam. Ada Karlin yang juga sedang berjuang dengan skripsinya. Karlin dan Andra harus membuka mata bahwa hidup adalah sebuah pilihan. Tidak ada pilihan tanpa resiko. Dan setiap perbuatan pasti akan ada yang dipertanggung jawabkan. Pembuktian cinta dan kasih bukan melalui napsu tapi dengan pembuktian dalam hal positif.


ESSAI I Tentang Rumah Kelas-teri-sasi

Tentang Rumah Kelas-teri-sasi IDATUS SHOLIHAH MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA UTM

Perkenalkan, namaku Cika, saat ini masih berstatus mahasiswa di kampus kelas-teri-sasi Universitas Ternama Madura. Jangan tanya aku berasal dari prodi apa, bagiku itu tak penting sebab sekarang dari manapun prodinya mayoritas juga sama, kuliah dan kelas sama-sama membosankan. Aku ingin sedikit bercerita tentang rumah, ya rumah kita semua yang sedang tidak baikbaik saja. Aku tidak tahu ini kuliah atau bangku adu cepat bermain online menghabiskan data selular, lihatlah dalam kelas sering gaduh sebab teman-teman yang saling berebut jadi pemenang di kelompok gamenya. Ada juga dosen yang sering meminta kami mencari referensi dari internet dengan hasil kajian mbah google. Lalu dalam kelas menjelaskan materi yang tidak bersinggungan dengan pembahasan s e h a r u s n y a . D i t a n y a b e r ba g a i referensi mereka jawab cari tahu sendiri saja, kalian sudah mahasiswa! Aku tidak menemukan lagi teman-teman yang gemar menenteng buku kemudian dibaca di taman kampus yang ketika sore teduh itu. Perpustakaan ramai, bukan oleh teman-teman yang sibuk membolak-balikkan halaman buku

56 LPM-SM

I

Juni 2018

melainkan sibuk memeloti layar laptop sembari mendengar musik yang sedang hits atau menonton drama yang membuat mata menangis dan batin seolah teriris. Ya, kami terlalu dininabobokkan dengan ponsel pintar yang bisa segala hal, bahkan sampai tugas kuliahpun bisa cepat saji seperti mi instan. Mata kami dibutakan oleh kemudahankemudahan yang menyampingkan proses dan sanad keilmuan. Mahasiswa dituntut tahu banyak hal, namun ketika masih dalam masa butuh bimbingan justru malah kami diminta untuk mencari sendiri, ya sudah, kami cari yang mudah dan cepat. Jadi jangan tuntut jika kelak hasil didikanmu ini melahirkan t o k o h k o r u p , p l a g i a t o r, d a n apresiator yang hanya kencang ketika urusan mulut dan begitu kolot. Di kantin, juga warung kopi tak ada obrolan yang membahas bagaimana kelanjutan dari kasus dekan yang diduga melakukan pelanggaran, tak ada pembicaraan terkait bagaimana prosedur kampus sehingga mantan pejabat kampus yang tidak pernah kuliah beberapa waktu namun kemarin berhasil diwisuda, atau bahkan sejauh mana hasil studi banding yang hanya membuang waktu dan


uang tapi hasilnya sama saja tiap tahunnya. Itu masih sebatas persoalan global kampus, bagaimana dengan yang ada di bawahnya? Dalam jurusanku misalnya, plagiasi adalah keharaman mutlak. Kupikir ini tidak hanya di jurusanku saja, semua bidang akademik bagi kaum intelek, katanya juga mengutuk hal ini. seolah menjadi malapetaka seumur hidup bagi seorang yang tertangkap basah melakukannya. Namun sampai sejauh ini masih saja kutemukan temanteman yang tugasnya hasil dari plagiasi dan nyatanya mereka aman-aman saja. Ini salah siapa? Tenaga pendidik yang kurang kompeten dalam mendeteksi kemungkinan plagiasi ataukah memang moral yang masih dipertanyakan keabsahannya? Lalu jika ada yang tertangkap melakukan plagiasi maka akan dicerca habis-habisan, tidak lulus mata kuliah yang bersangkutan, dan namanya akan tercatat buruk di daftar mahasiswa jurusan. Bukankah dulu sering bertanya namun diabaikan dengan dalih bahwa mahasiswa harus bisa segalanya. Jika saya berpikir, bagaimana jika keadaan dibalik. Pendidik misalnya yang melakukan tindak penjiplakan. Akankah sama perlakuan pihak publik yang dilakukan, dicerca bahkan dicabut gelar dan profesi pendidiknya? Ya, sebab mereka sudah tahu bagaimana kode etik dalam dunia akademik dan menjadi pendidik yang sudah mendapat banyak pengajaran sebelumnya. Keadaan demikian sudah begitu kotor, aku teringat sebuah ungkapan sastra adalah sarana pembersihan. Namun sekarang hal itu sudah tidak relevan lagi. Dunia sastra juga sudah ikut tercemar. Buktinya, banyak tulisan yang mengecam tindak


ESSAI I Tentang Rumah Kelas-teri-sasi

plagiasi tapi nyatanya sama saja. Baru-baru ini diketahui bahwasannya seorang penulis, p e n g a j a r, d a n s a s t r a w a n terbongkar tindak plagiasinya yang mana kar ya ter sebut dimuat di media lokal Jawa T i m u r. S e o l a h - o l a h k i n i ketenaran dan eksistensi adalah hal mutlak yang harus dicapai tanpa memperhatikan aspek lain, kemanusiaan misalnya. \Mari kita renungkan, jika dalam miniatur negara saja sudah begitu rumit lalu bagaimana dengan wujud negara aslinya, pasti akan lebih kompleks. Semakin lama nilai kemanusiaan semakin digadaikan dengan jabatan, harta, dan keagungan. Begitu halnya dalam dunia kampus Universitas Ternama di Madura. teman-teman berlomba masuk dalam jajaran jabatan yang hanya menggunakan mulut sebagai bahan memperlihatkan kepandaian namun kosong pemikiran. Mereka begitu lalai

58 LPM-SM

I

Juni 2018

dan peran mahasiswa yang mereka sendiri gemborkan ketika pelaksanaan PKKMABA diadakan. Pendidikan setara dengan paket yellow 1000an dan sanad ilmu disejajarkan dengan mi instan. Lantas, pencapaian apa yang sebenarnya diharapkan dari pendidikan kita ini? Mari sama-sama kita pikirkan!


?

MENERAPKAN JAM MALAM

KALAU KAMU INGIN MENJADI PRIBADI YANG MAJU.

KAMU HARUS PANDAI MENGENAL APA YANG TERJADI, PANDAI MELIHAT, PANDAI MENDENGAR, PANDAI MENGANALISIS.

-Soeharto-


wartakampus

wartakampus

spiritmahasiswa

spiritmahasiswa.trunojoyo.ac.id


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.