LIONMAG APRIL 2012

Page 76

udara seakan melambai memanggilmanggil mereka yang melihatnya untuk datang mendekat. Ya, inilah pertanda bahwa satu daerah di Kerinci tengah menyelenggarakan ritual adat Kenduri Sko. Selain dijadikan penanda, Karamantang ini juga digunakan sebagai undangan terbuka bagi setiap masyarakat untuk hadir dan ikut serta memeriahkan upacara adat Kenduri Sko. Dari bocah kecil, remaja, hingga orang-orang tua datang beramairamai untuk menghapus kerinduan akan upacara adat yang telah lama tidak mereka lihat ini. Ba’da Isya, sayup-sayup terdengar senandung dendang tradisional diiringi dengan tabuhan gendang dari arah desa Dusun Empih. Satu per satu warga masyarakat mendatangi sumber suara itu. Semakin lama semakin ramai. Dan arena pun siap untuk dibuka tanpa menunggu perintah dari siapa pun.

76

LIONMAG APRIL 2012

Salah satu rutinitas yang dilakukan jelang puncak acara Kenduri Sko adalah kegiatan malam yang diisi dengan atraksi Mnceak (pencak silat tradisional Kerinci yang menggunakan pedang) oleh para remaja dan pria dewasa secara bergantian di lorong-lorong desa penyelenggara Kenduri Sko. Bersebelahan dengan Mnceak, para gadis serta wanita dewasa akan menari secara bersama mengikuti irama dendang tradisional membawakan Tari Iyo Iyo. Masyarakat yang tumpah ruah akan berebutan untuk memperlihatkan kepandaian Mnceak dan Tarian Iyo Iyo tanpa diminta oleh siapa pun. “Rasa rindu akan ritual adat ini harus dilampiaskan sesegera mungkin�, ujar saya dalam hati. Dan masyarakat Dusun Empih pun akan berkata hal yang sama. Rutinitas di malam-malam jelang puncak Kenduri Sko

ini berlangsung selama tujuh hari. Setiap harinya akan lebih ramai dibandingkan dengan hari sebelumnya. Malam itu adalah malam terakhir dari rangkaian pelaksanaan Kenduri Sko. Ada aura mistis yang menarik saya untuk mengambil pedang yang berdiam di tengah arena Mnceak. Di hadapan saya berdiri seorang kerabat yang telah siap sedia menyambut kedatangan saya. Tanpa diminta kedua kedua kaki kami berayun ringan ke kanan dan ke kiri, ke depan dan ke belakang layaknya lenggok Sang Raja Hutan. Usai saling hormat, kami silih berganti menyerang dan bertahan hingga rasa lelah mendera. Permainan yang indah. Keindahan inilah yang menjadi ciri dari Mnceak itu sendiri. Selang beberapa menit, keriuhan terdengar dari samping arena Mnceak. Ada atraksi yang berbeda yang dilakukan oleh


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.