KAMPUS
Revisi UU KPK, Mahasiswa Unjuk Aksi di Tengah Hujan LIMAS, Palembang - Kamis (25/02), dilandasi oleh semangat yang menggebu-gebu para mahasiswa Universitas Sriwijaya (UNSRI) melakukan aksi damai penolakan revisi UU KPK. Ditengah hujan dengan intentitas rendah, para Mahasiswa dari Universitas Sriwijaya melakukan aksi di titik tengah kota Palembang yaitu bundaran air mancur. Jumlah peserta sekitar 300 orang, aksi ini berjalan dengan lancar tanpa hambatan. Khairunnas, presiden mahasiswa UNSRI, menyatakan bahwa terdapat interfensi dari pemerintah bahkan dari pasal-pasal lain terli- foto : aksi mahasiswa tolak revisi UU KPK hat sekali bahwa akan terdapat dualisme kekuasaan di KPK, seperti yang terjadi di DPR. Hal ini dapat menyebabkan KPK digunakan sebagai mesin politik oleh pemerintah.
foto : spanduk tanda tangan solidaritas tolak revisi UU KPK foto : Khairunnas, Presma Unsri
Revisi UU KPK ini dirasa tidak perlu dilakukan karena ini hanya membuat KPK semakin melemah karena UU KPK sudah tersusun sedemikian rupa. Para mahasiswa sangat berharap penuh kepada pemerintah agar mau membatalkan revisi UU KPK, bahkan para mahasiswa pun telah menerima dukungan dari masyarakat berupa tanda tangan diatas spanduk bertuliskan “Tanda Tangan Solidaritas Tolak Revisi UU KPK”.
22
Kebakaran jenggot, kata itu mungkin sangat cocok untuk para Koruptor saat ini karena disaat masa-masa kejayaan KPK justru ini menjadi masa-masa kritis mereka sehingga mereka ingin merevisi UU KPK agar lembaga pemberantas korupsi di Indonesia ini terhapuskan. “Seharusnya saat ini bagaimana UU Tipikor dibahas dan diprioritaskan, karena itu merupakan dasar hukum yang akan dipakai dalam agenda pemberantasan korupsi,” ujar Khairunnas. Dimulai dari hari Selasa kemarin aksi penolakan revisi UU KPK yang dilaku-
kan mahasiswa dari hampir seluruh Universitas di Indonesia menjadi perbincangan utama. Mahasiswa berharap agar ini menjadi ancaman tersendiri bagi pemerintah agar membatalkan revisi UU KPK karena seluruh mahasiswa Indonesia tidak akan tinggal diam. Jika revisi ini tetap dilakukan mahasiswa akan melakukan aksi besar-besaran untuk menurunkan Presiden RI Joko Widodo. (sr,uwz/nc)
majalah limas edisi xiii