
1 minute read
Sejarah Desa Semedo
Awalnya Desa Semedo adalah sebuah desa yang dikelilingi oleh hutan lebat dan hijau yang tumbuh di perbukitan subur. Pada perkembangannya, Desa Semedo menjadi desa untuk berjuang pada masa kolonialisme hingga masa-masa mempertahankan kemerdekaan dari agresi Belanda. Sejak tahun 1950-an Desa Semedo menjadi salah satu basis kekuatan DI/TII di Jawa Tengah. Kondisi alam yang berbentuk perbuktian dan hutan membuatnya strategis sebagai markas peberontakan. Kemudain dalam Upaya pemberantasan pemberontakan DI/TII, Pemerintah menjadikan Desa Semedo menjadi markas TNI untuk menumpas DI/TII yang dipimpin oleh Kartosuwiryo.
Asal-usul nama “Semedo” sendiri tidak lepas dari Mbah Semedo yang dianggap sebagai leluhur desa oleh masyarakat Desa Semedo. Pada abad ke-16 datanglah seseorang yang bernama Kanjeng Pangeran Surohadikusumo atau yang dikenal sebagai Mbah Semedo. Ia dipercaya berasal dari Kesultanan Pajang, ia juga dipercaya sebagai orang yang pertama kali berdiam diri di daerah perbukitan (saat ini Desa Semedo) hingga ia wafat pada tahun 1679. Semenjak beliau wafat tempat tersebut sering dijadikan tempat untuk bersemedi, karena banyak yang bersemedi di sana sehingga masyarakat menamakan tempat itu sebagai “Semedo.”
Advertisement