Edisi 4 september 2013

Page 4

4

Rabu, 4 September 2013

EKONOMI Barang Mewah Kena Pajak

Balam Inflasi 1,27 Persen BANDARLAMPUNG - PADA bulan agustus 2013 lalu, kota Bandarlampung kembali mengalami inflasi sebesar 1,27 persen. Terdapat empat kelompok pengeluaran yang menjadi pemicu terbentuknya inflasi di Kota Bandarlampung yakni kelompok bahan makanan memberikan andil sebesar 1,04 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan andil 0,12 persen. Kemudian, pemicu lainnya adalah dari kelompok sandang yang memberikan andil 0,10 persen, dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan memberikan andil inflasi sebesar 0,01 persen. “Sementara untuk kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, kelompok pendidikan, rekreasi, olahraga, dan kelompok kelompok kesehatan pada bulan Agustus ini, tidak memberikan andil. Perubahan harga terhadap empat kelompok tersebut menjadi penyebab utamanya inflasi,” jelas Bambang Widjonarko, Kabid Distribusi BPS Lampung, kemarin. Ada beberapa komoditi kata dia, yang secara dominan memberikan andil terhadap inflasi Kota Bandarlampung pada Agustus 2013 diantaranya adalah tomat, cumi segar, emas perhiasan, tarif listrik, kelapa, tomat sayur, ikan kembung segar, buah anggur, ayam hidup, dan bawang merah. Berdasarkan perhitungan Indek Harga Konsumen (IHK) lanjut dia, inflasi kota Bandarlampung, terjadi karena adanya kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan naik sebesar 3,64 persen. Kelompok sandang naik 1,79 persen. Sementara untuk kelompok lain kenaikannya dibawah 1 persen. Dia menjelaskan bahwa inflasi di Kota Bandarlampung, menempati urutan ke-27 dari 66 kota besar yang di amati oleh BPS perkembangannya. Dari 66 kota tersebut ucapnya, seluruhnya mengalami inflasi. Bahkan, inflasi tertinggi terjadi di Sorong sebesar 6,47 persen, Ambon 4,79 persen. Sementara untuk terendah terjadi di Pangkal Pinang dan Kupang yakni masingmasing sebesar 0,15 persen dan 019 persen. “Kota Bandarlampung berdasarkan perhitungan inflasi tahun kalender (point to point) pada Agustus 2013 ini sebesar 6,80 persen dan inflasi year on year (yoy) sebesar 7,78 persen,” pungkasnya. (Suhaili)

Harga Kosmetik Naik JAKARTA - PERSATUAN Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi) mengeluhkan industri kosmetik nasional terkendala dengan melemahnya nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Padahal 80 persen bahan baku untuk kosmetik nasional berasal dari impor. Ketua Umum Perkosmi, Nuning S Barwa mengatakan, dampak dari pelemahan kurs rupiah terhadap dolar AS memang belum terasa pada semester I 2013. ‘’Dampak pelemahan rupiah nanti akan terasa di semester kedua 2013,’’ katanya kepada ROL di Jakarta, Selasa (3/9). Untuk itu, sambung dia, perusahaanperusahaan kosmetik nasional mungkin akan menaikkan harga jual produknya. Tak hanya melemahnya kurs rupiah terhadap dolar AS, industri kosmetik nasional juga terhimpit oleh membanjirnya produk kosmetik impor. Persentasenya yaitu 55 persen adalah kosmetik impor dan sisanya diisi oleh kosmetik nasional. Meski demikian, diakui Nuning, pihaknya tetap optimistis kosmetik tetap berkembang karena memiliki potensi yang besar. Hal ini dikarenakan tidak ada satupun orang yang tidak menggunakan kosmetik, setidaknya sabun, hingga lipstik. Selain itu produk kosmetik nasional lebih diminati dan memenuhi kebutuhan di dalam negeri. ‘’Konsumen Indonesia lebih memilih produk kosmetik lokal dibandingkan produk impor karena harganya yang lebih terjangkau. Secara kualitas, produk kosmetik Indonesia berani bersaing dengan produk kosmetik impor,’’ tuturnya. Apalagi omzet penjualan industri kosmetik nasional setiap tahun menunjukkan tendensi terus mengalami kenaikan. Dia menyebutkan, omzet penjualan kosmetik nasional sekitar Rp 28 triliun pada saat tahun 2011. Kemudian omzetnya meningkat pada 2012 menjadi Rp 30 triliun. Pihaknya memperkirakan nilai omzet kosmetik nasional tahun 2013 ini tumbuh hingga enam persen dibandingkan 2012. (Rpb)

Mirza Sarankan Insentif Migas JAKARTA - NERACA perdagangan pada Juli 2013 mencatat defisit sebesar 2,3 miliar dolar AS. Defisit neraca perdagangan terutama terjadi pada sektor migas yang mencapai 1,86 miliar dolar AS. Calon Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia (BI), Mirza Adityaswara, menyarankan adanya insentif untuk sektor pertambangan. Mirza yang saat ini menjabat sebagai Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengatakan masalah yang dihadapi Indonesia adalah produksi minyak yang turun sehingga impor minyak menjadi tinggi. Oleh karena itu, produksi harus ditingkatkan agar Indonesia tidak bergantung pada impor. Di sisi lain, tren penyaluran kredit untuk sektor migas dan manufaktur mengalami penurunan. "Bisa saja dibuat kebijakan insentif bobot ATMR rendah untuk ekplorasi minyak dan gas," ujar Mirza, Selasa (3/9). Kebijakan yang diberikan seperti yang diberikan BI untuk kredit pemilikan rumah (KPR). "Kalau suku bunga tak bisa turun lebih rendah, dalam jangka waktu tertentu diberikan insentif ATMR," tambahnya. Dengan adanya insentif bagi bank yang menyalurkan kredit untuk sektor manufaktur dan migas, produksi diharapkan bertumbuh yang pada akhirnya berimbas pada positifnya neraca perdagangan. Dalam 10 tahun pertumbuhan kredit untuk manufaktur minus 20,1 persen. Manufaktur memiliki pangsa 44 persen terhadap total kredit pada 2002. Sedangkan pada 2012 pangsanya hanya sebesar 24 persen. (Rpb)

Foto : Manurung/Kupas Tuntas

HARGA EMAS NAIK - PEDAGANG toko Emas mengeluhkan turunnya daya beli masyarakat, dikarenakan harga emas yang terus mengalami kenaikan seiring dengan turnnya nilai tukar Rupiah.

Populasi Sapi dan Kerbau Turun Selama priode 1 Juni 2011-1 Mei 2013, populasi sapi dan Kerbau mengalami penurunan sebanyak 182,76 ribu ekor dari 77,10 ribu ekor hasil pendataan sapi potong, perah, dan kerbau (PSPK) 2011) menjadi 593,34 ribu ekor per 1 Mei 2013. Bandarlampung (Kupas Tuntas) DARI hasil pencacah lengkap ST2013 apabila dirincikan

menurut wilayahnya, terdapat tiga kabupaten yang memiliki sapi dan kerbau paling banyak yakni Kabupaten Lampung Tengah, dengan jumlah populasi 230,10 ribu ekor, kemudian Kabupaten Lampung Timur 103,19 ribu ekor, Lampung Selatan 97,23 ekor. “Paling sedikit adalah Kota Bandarlampung yakni sebanyak 2,26 ekor,” jelas Aryanto, Kabid Produksi BPS Lampung, kemarin. Secara absolute kata dia, penurunan populasi sapi dan kerbau terbesar dari tahun 2011-2013 terjadi di Kabupaten Lamteng dan penurunan te-

rendah di Kabuapaten Tanggamus yaitu masing-masing turun sebanyak 65,58 ribu ekor dan 0,56 ribu ekor. “Sementara untuk wilayah Kota Bandarlampung populasinya mengalami kenaikan. Walaupun tidak begitu signifikan yakni 0,17 ribu ekor,” tandasnya. Sensus p ert anian 20 13 (ST2013) jelas dia, merupaka n sensus p ert anian k eenam y ang dis el engga ra ka n B PS setia p 1 0 tahun seka li sejak ta hun 1 96 3. Pelak sa naa n ST20 13 la njutnya, merupakan amanat Undang-undang Nomor 16 tahun 1997 tentang statistic

dan mengacu pada jumlah rekomendasi dari FAO yang menetapakan the word program for the 2010 around agricultural censuses covering periode 2006-2015. Pelaksanaan ST2013 dilakukan secara bertahap yaitu, pencacahan lengkap pertanian pada bulan Mei 2013, dilanjutkan dengan pendataan rinci melalui survey pendapatan rumah tangga usaha pertanian pada bulan November 2013 dan survey struktur ongkos komoditas pertanian strategis dalam setiap sub sektor pertanian pada bulan Mei-Oktober 2014 mendatang. (Suhaili)

Sunda Lampung Kenalkan Produk Hybrid Bandarlampung (Kupas Tuntas) SUNDA Lampung merupakan agen produk interior rumah untuk wilayah Lampung. Sejak beberapa minggu terakhir ini, mulai memperkenalkan produk barunya yang dikenal dengan sebutan Hybrid. Produk hybrid pada dasarnya digunakan untuk memperindah interior rumah seperti plapon, dinding dan partisi. Menurut Amik,Pengelola Sunda Lampung yang berada di Jalan Teuku Umar Kedaton Bandarlampung, produk Hybrid merupakan asli buatan Indonesia dengan menggunakan bahan-bahan Pvc pilihan sehingga tercipta produk yang

lentur dan berkualitas tinggi. “Ada tiga kegunaan produk ini yaitu untuk plapon, dinding dan partisi. Hybrid ini, asli produk Indonesia dengan kualitas yang baik karena terbuat dari bahan-bahan pilihan,” jelasnya, Selasa (3/9). Karena produk tersebut masih terbilang baru kata dia, maka pihaknya belum begitu banyak menyediakan stok, sehingga system indenpun diberlakukan yakni selama 2 minggu. Produk itu juga lanjut Amik, terdiri dari 21 warna pilihan. “Produk Hybrid memiliki beragam warna pilihan dan warna kombinasi seperti warna stabilo, warna batu alam dan yang lainnya. Dari puluhan warna itu, hampir sebagian besar inden, kurang lebih selama dua minggu,”

KOR BAN KECE LAKAA N LA LU LINTAS YA NG D IJAM IN OLEH JASA RAHAR JA A DALA H : 1. Setiap penumpang kendaraan bermotor umum di darat, Laut maupun udara yang mengalami ke ce la ka an selama dalam perjalanan (UU. No. 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang) 2. Setiap orang yang menjadi korban akibat ditabrak oleh kendaraan bermotor atau tabrakan sesama kendaraan bermotor (UU. No. 34 Tahun 1964 tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan) SYARAT PEN GURU SAN SAN TUNA N JA SA R AHAR JA Dokumen Dasar : 1. Formulir Pengajuan Santunan 2. Keterangan Kesehatan Korban Akibat Kecelakaan 3. Keterangan Singkat Kejadian Kecelakaan (Laporan Polisi) DOK UMEN PENDU KUNG LAINN YA (KO RBAN MENIN GGAL DUNIA ) : 1. KTP korban / ahli waris korban 2. Kartu Keluarga 3. Surat Nikah (bagi yang sudah menikah) 4. Keterangan Ahli Waris DOK UMEN PEN DUKU NG LAINN YA (KORB AN LUKA-LUKA ) : 1. Kuitansi biaya perawatan /pengobatan yang asli dan sah dari Rumah Sakit/ Dokter yang merawat korban dan pembelian obat dari Apotik (resep dokter). 2. KTP korban atau Identitas korban yang masih berlaku 3. Surat Rujukan, apabila korban pindah rawat ke Rumah Sakit lain. ALAM AT KANTO R JASA R AHARJA YANG DAPAT DIHUB UNGI 1. Jl. Wolter Monginsidi No. 220A Telukbetung – Bandar Lampung, Telp. 0721-487522 2. Jl. A.H. Nasution No. 108 Metro, Telp. 0725-45770

LAYANA N PT JAS A RA HARJA (P ERS ERO) DAPAT D IAKS ES M ELALUI

ungkapnya. Wanita berdarah cina tersebut, mengaku bahwa produk yang disuguhkannya itu memiliki kualitas yang terjamin. Bahkan, tidak kalah bersahing dengan produk import. Sebab, bahan bakunya memiliki kandungan plastik lebih banyak. “Ini produk lokal tetapi kualitasnya sangat baik. Kandungan plastiknyapun lebih banyak jika dibandingkan produk import,” tegas Amik. Pemasaran produk Sunda Lampung, jelas dia, tidak hanya di Bandarlampung, akan tetapi sudah sampai hingga ke pelosok Kabupaten di Provinsi Lampung seperti Tulangbawang, Mesuji, Lampung Timur, Lambar dan beberapa Kabupaten lainnya. Disinggung mengenai har-

ga dia mengaku, bervariasi tergantung motif, ukuran dan warnanya. Bahkan, harga antara dalam dan luar kota juga berbeda. “Kalau harga relatiflah karena tergantung dari banyak atau sedikitnya pemesanan. Disamping itu, untuk pemesanan yang dari luar Kota Bandarlampung akan dikenakan biaya tambahan,” ucapnya. Dijelaskannya bahwa produk yang dijual tidak bergaransi akan tetapi dia yakin dengan kualitas produknya. Bahkan, selama ini tidak ada komplen dari konsumen atau masyarakat. “Selain kualitas produk yang baik, pengerjaannya juga menggunakan tenaga ahli, sehingga hasilnya tidak meragukan,” pungkas dia. (Suhaili)

JAKARTA - PEMERINTAH memberlakukan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) terhadap Barang Kena Pajak yang tergolong mewah selain kendaraan bermotor. Pengaturan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 121/ PMK.011/2013 yang ditandatangani oleh Menteri Keuangan Chatib Basri pada 26 Agustus lalu. Dalam lampiran PMK itu disebutkan barang-barang yang digolongkan sebagai barang mewah selain kendaraan bermotor yang dikenakan PPnBM antara lain: peralatan rumah tangga, properti, perhiasan, peralatan elektronik, dan lain-lain. Pasal 2 PMK ini menyebutkan, untuk jenis Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah dalam kategori kelompok alat rumah tangga, kelompok peralatan dan perlengkapan olahraga; kelompok mesin pengatur suhu udara; kelompok alat perekam atau reproduksi gambar, pesawat penerima siaran radio; dan kelompok alat fotografi, alat sinematografi, dan perlengkapannya dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar 10 persen. Untuk alat rumah tangga, pesawat pendingin, pesawat pemanas di luar ketentuan di atas dalam Pasal 3 PMK Nomor 121 ini dikenakan PPnBM 20 persen. Ada pun untuk kapal atau kendaraan lainnya, sampan dan kano; kelompok peralatan dan perlengkapan golf dan ski air; kelompok barang kaca dari kristal yang digunakan untuk meja, dapur, rias, kantor, dekorasi; dan kelompok barang yang sebagian atau seluruhnya terbuat atau dilapisi logam mulia sesuai Pasal 3 PMK ini dikenakan PPnBM sebesar 30 persen. Sedang untuk kelompok barang yang terbuat dari kulit atau kulit tiruan seperti tas perempuan, ikat pinggang, karpet/permadani; barang lainnya atau sebagian atau seluruhnya terbuat dari emas atau platina; perahu motor untuk pelesir atau olahraga; dan lain-lain dikenakan PPnBM sebesar 40 persen. Adapun kelompok permadani yang terbuat dari bulu hewan halus, helikopter, pesawat udara dan kendaraan udara lainnya; dan kelompok peralatan golf sesuai Pasal 5 PMK ini dikenakan PPnBM sebesar 50 persen. (Rpb)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.