Buletin Peduli Yasmin Oktober 2014

Page 1

Edisi Oktober 2014

PEDULI YASMIN Diterbitkan oleh GKI Taman Yasmin Bogor yang memperoleh perlindungan hukum sesuai putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 127 PK/TUN/2009 tertanggal 9 Desember 2010.j.o. Rekomendasi Wajib Republik Indonesia No. 0011/REK/0259.2010/BS-15/VII/2011 tertanggal 8 Juli 2011

Sebuah Refleksi Terbuka

(Pdt. Josef Purnama Widyatmadja) Saya sangat senang dan berterima kasih atas kiriman emailnya, tapi sekaligus prihaƟn mengikuƟ perkembangan GKI Taman Yasmin yang tak kunjung selesai. Terima kasih untuk infonya dan juga teman teman dari LSM, NGO dan lembaga lembaga yang dengan seƟa mendoak an maupun mendukung perjuangan saudara kita di Taman Yasmin Perjuangan anda tak sendiri walaupun anda di Ɵnggalkan dan di khianaƟ oleh insƟtusi.Masih ada Ɵga ribu orang yang belum mau berlutut di depan

Baal, raja Achab dan ratu Izebel pada zamannya nabi Elia. Bersama anda ribuan dan jutaan orang yang tak mau tunduk pada quasi imam Sanhdrin, penguasa Rombawi dan ZeloƟs. Jemaat GKI Taman Yasmin bukan orang yang sempurna atau malaekat suci dan halus perangainya.Bukankah kelompok Yesus juga terdiri orang urakan, brandalan seperƟ Petrus, Yudas Iskariot penghianat, Thomas penakut dsb? KeƟdak sempurnaan individu orang Taman Yasmin tak mengurangi substansi dan nilai nilai yang diperjuangkan oleh gerakan Taman Yasmin.


Perjuangan nilai nilai keadilan sering melintasi waktu, tempat, sekat primodial seperƟ agama dan suku. Itulah yang terjadi pada gerakan taman Yasmin. Tidak masalah anda belum memiliki predikat insƟtusi sebagai lembaga gereja. Saya menghargai perjuangan saudara Taman Yasmin sebagai gerakan bukan karena kesamaan kelembagaan dengan saya.. Saya Ɵdak heran kalau pendamping, pendoa, pendukung GKI Taman Yasmin bukan orang selembaga, seagama dan segereja dan seperguruan. GKI Taman Yasmin justru di dampingi oleh Wahid InsƟtute, YLBHI, Todung Mulya dan sebagainya. Jangan risau saudaraku kalau Ɵdak ada dukungan teman seasas dan seperguruan dan selembaga gereja. Saya jadi teringat dengan senandung lagu Were you there when they cruciĮed my Lord? Were you there when they beat people of Yasmin? Dimana yang mulia keƟka orang Yasmin di perlakukan Ɵdak adil? Bukan Petrus dan murid Yesus yang lain yang mengangkat salib Yesus dalam perjalanan menuju Golgota ? Petrus pemimpin para murid menjauhkan diri dari perisƟwa salib. Bahkan Petrus menyangkali Yesus dengan berkata " Aku Ɵdak mengenal Dia" Sekarang banyak orang atau lembaga gereja berkata " aku Ɵdak mengenal Taman Yasmin," “Yasmin Ɵdak kena mengena dengan aku dan lembagaku. Yasmin

orang kasar dan Ɵdak gerejawi perjuangannya.Bukankah semangat dan ucapan serupa yang di tuduhkan orang Parisi pada Yesus? Yesus dituduh di rasuk setan, ajarannya sesat” Saudaraku, aku tak heran kalau yang nemani dan menjadi pendamping anda adalah orang bukan seagama dan segereja (Maaf masih ada orang se gereja yang mendampingi mu lho). Bukankah yang mengangkat salib Yesus sampai ke Golgota itu Simon Kirene bukan Petrus? Apakah Simon Kirene bangsa YahudI ? Tidak. Apakah Simon Kirene itu murid Yesus? Tidak. Simon Kirene lah orang yang betul betul mengangkat salib dan berjalan di samping Yesus yang akan di salibkan. Bukan Simon Petrus murid Yesus. Bukankah yang turun dari keledai untuk menolong korban perampokan di jalan Yerikok - Yerusalem adalah orang Samaria bukannya Imam atau orang Lewi . Bukankah saat ini banyak orang di rampok hak hak ekonomi dan poliƟknya di jalan negara Pancasila? Orang Yasmin, Syiah, Ahamadiyah adalah termasuk korban yang terkapar di jalan. Kalau ada tokoh gereja masih mau turun keledai dan membalut luka sang korban bersyukurlah. Kalau mereka menyimpang cari jalan aman maaŅanlah.Wajarlah kalau Wahid InsƟtute dan NGO lain menjadi orang Samaria di zaman modern. Itu tak berarƟ bahwa Wahid InsƟtute dan NGO adalah malekat suci yang tanpa dosa. Tapi paling Ɵdak mereka masih punya haƟ nurani di banding orang Parisi yang sok suci.


Saudaraku, badai pasƟ berlalu. Terbitnya matahari dari Timur Ɵdak bisa di bendung dan ditahan dengan pekatnya langit yang hitam. Doa kan lah mereka yang telah mendukakan haƟ anda karena mereka tak tau apa yang mereka lakukan, ucapkan dan tuliskan. Berjuanglah sampai mencapai Įnish agar sempurnalah perlombaan imanmu di negara berdasarkan Pancasila Pesan saya perjuangan Yasmin bukanlah sekedar perjuangan untuk mempertahankan tembok gereja. Awas bahaya tembok gereja yang menjadikan gereja kita dikelilingi tembok tembok yang setebal greatwall di Tiongkok.Seharusnya gereja di Indonesia bersedia merobohkan tembok temboknya sebagaimana kemaƟan Yesus telah menyebabkan terbelahnya Ɵrai penyekat bait Allah. Tema Gereja tanpa tembok itulah yang harus dihayaƟ oleh saudara kita dari Yasmin

tembok gereja di Taman Yasmin harus mampu menjadi tempat pengayoman bagi semua orang. Gereja Yasmin harus bisa menjadi gereja tanpa tembok, Gereja yang terbuka ( open church), melampaui ikatan gereja ( beyond church). Tembok Yasmin bisa di robohkan. Pintu gedung bisa di segel, tapi siapa yang bisa menyegel haƟ nurani manusia yang merindukan kedatangan kerajaan Allah? Cukup sudah tulisan ku sampai disini. Tentu tulisan ini banyak salah keƟk dan eja yang perlu di perbaiki dan di maaŅan. Tulisan ini tentu akan menimbulkan salah tafsir dan mulƟ makna. Di tulis dengan harapan agar perjuangan Yasmin akan memberikan inspirasi bagi banyak orang. Selamat berjuang

Pdt. Josef Purnama Widyatmadja Bagi saya perjuangan Yasmin adalah perjuangan merobohkan tembok tembok Sahabat Yasmin intoleransi agama, tembok tembok pemisah suku dan primodial lain yang melawan kemanusiaan di bumi Pancasila.. Impian the founding fathers kita adalah Indonesia tanpa sekat tembok kesukuan dan keagamaan.Tembok itu harus di robohkan. Demikianlah pula dalam kebangkitan Yesus Ɵdak ada dinding dinding penyekat Yahudi dan Yunani, buruh dan majikan, Perjuangan Yasmin bukan sekedar perjuangan berdirinya sebuah penyekat di taman Yasmin. Berdirinya


Proklamasi Ke-Indonesian dari Kaum yang Dipinggirkan Kami, jemaat dari dua gereja yang rumah ibadahnya disegel secara ilegal oleh Pemda Bogor dan Pemkab Bekasi secara melawan hukum, yang Presiden negerinya gagal menegakkan KonsƟtusi dan putusan MA dalam kebebasan beragama, berkeyakinan dan beribadah, yang diperlakukan seperƟ ini krn dicap sbg kelompok minoritas di daerah kami masing2; yang diinƟmidasi bahkan disakiƟ tanpa perlindungan dari negara, menyatakan dengan ini bahwa dalam segala kepedihan dan keƟdakmerdekaan kami untuk beribadah di rumah ibadah kami sendiri yang sah sesuai agama dan kepercayaan kami, dalam segala kegagalan negara saat ini untuk menjamin hak kami sebagai warga negara, kami adalah tetap warga negara yang sah dari Republik Indonesia dan mendukung sepenuhnya Proklamasi Republik Indonesia 1945, Pancasila dan UUD 1945.

Hal-hal yang berhubungan dengan segala perbedaan agama dan keyakinan diantara warga negara, seharusnya dikelola negara dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika, dalam rumah besar bersama bagi semua yang bernama Indonesia, yang mengakui dan menerima perbedaan sebagai rahmat Tuhan yang Esa; seraya mendesak negara untuk melaksanakan perlindungan hak-hak semua warga negara tanpa kecuali sesuai KonsƟtusi dan hukum, tanpa diskriminasi, tanpa inƟmidasi, tanpa pemaksaan relokasi atau pengalihan keyakinan, tanpa diburu dan dianiaya, tanpa diskriminasi dalam administrasi negara, dan dilaksanakan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Jakarta 17 Agustus 2014 Atas nama Jemaat GKI Yasmin, HKBP FiladelĮa serta Solidaritas Korban Pelanggaran Kebebasan Beragama dan Beribadah lainnya, yang juga adalah warga negara Republik Indonesia


Khotbah Pdt. Stephen Suleeman di Ibadah Kemerdekaan Minggu 17 Agustus 2014 JAKARTA, SATUHARAPAN.COM Pendeta Stephen Suleeman mengatakan ibadah di ruang terbuka yang dilaksanakan GKI Yasmin Bogor dan HKBP FiladelĮa Bekasi adalah tepat dalam cara berpikir yang merdeka, dalam memaknai Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Pendeta Stephen Suleeman mengemukakan hal itu dalam khotbah di peringatan kemerdekaan RI di hadapan jemaat GKI Yasmin Bogor dan HKBP FiladelĮa, Minggu (17/8) di Tugu Proklamasi, Jakarta. KebakƟan yang dilaksanakan oleh GKI Yasmin dan HKBP FiladelĮa di seberang Istana dan di Tugu Proklamasi ini adalah sebuah contoh berpikir di luar kotak (out of the box). KeƟka orang berkata 'gereja bukanlah gedungnya melainkan orangnya', jemaat-jemaat ini tetap berkumpul dan beribadah meskipun gedungnya disegel dan hak beribadah disangkal oleh

penguasa," kata Pendeta Stephen Suleeman dalam khotbahnya. Ditambahkan oleh Pendeta Stephen, keƟka urusan gereja GKI Yasmin dan HKBP FiladelĮa mulai muncul, sebagian orang tak berpikir merdeka dan keluar dari 'kotak', namum tak sedikit yang memilih berkata, “Ya sudah, biarlah, kita terima saja apa yang dilakukan oleh pemerintah. Kan kita rakyat dan pemerintah sudah menjalankan tugasnya, yaitu mengatur.” Pendeta Stephen berkata pola pikir demikian justru membuat bangsa ini semakin terbelenggu dalam kebodohan.


Mengambil perikop dari ayat Alkitab yang menarasikan perempuan Kanaan yang cerdas dan berani (MaƟus 15:10-18), ia menjelaskan bagaimana Yesus menantang para murid untuk keluar dari cara berpikir lama yang menjebak dan memperbudak. Ia menjelaskan, Yesus mengajak kita, semua orang, untuk mampu berpikir di luar kotak, mengembangkan pemikiran kriƟs dan Ɵdak begitu saja menerima cara pikir dan cara pandang yang sudah lazim – yang dianggap sudah seharusnya demikian. Pendeta Stephen menyayangkan masih banyak orang yang Ɵdak mampu berpikir seperƟ itu, yang belum merdeka. Karena itulah, semua jemaat juga terpanggil untuk memerdekakan saudaranya yang masih terjebak dalam caracara tersebut. Lebih lanjut dalam khotbahnya

Pendeta Stephen menjelaskan, keƟka muncul benturan-benturan antarumat beragama, pemerintah sering kali mempersalahkan kelompok minoritas. SeperƟ terjadi baru-baru ini keƟka menteri dalam negeri menganjurkan supaya pemeluk Baha’i memilih dari keenam agama yang sudah diakui di Indonesia, ia menyebutnya sebagai caracara berpikir yang Ɵdak mampu keluar dari kotak. "Ada puluhan dan mungkin ratusan agama di Indonesia. Mengapa Ɵdak mengambil jalan paling sederhana saja – berhenƟlah mengeluarkan pengakuanpengakuan terhadap agama dan biarkan semua orang memilih agamanya, atau Ɵdak memilih agamanya, sesuai dengan haƟ nuraninya," kata Pendeta Stephen.


Kehadiran Para Sahabat Pada kesempatan ibadah dan peringatan proklamasi itu, jemaat GKI Yasmin dan HKBP FiladelĮa mendapatkan kunjungan dari berbagai sahabat yang datang ikut beribadah atau sekadar memberikan dukungannya. Para pemuda dari GPIB Bahtera Iman Ciputat turut memberikan dukungan dalam ibadah, dan akƟvis dari Lembaga Bhinneka juga memeriahkan dengan lagu-lagu serta pembacaan puisi dalam peringatan proklamasi. Pendeta Iwan LisƟyantoro dari Gereja Kristen Jawa (GKJ) Sleman yang datang bersama-sama pengurus dan anggota Solidaritas Korban Tindak Pelanggaran Kebebasan Beragama/Berkepercayaan (Sobat KBB) kepada satuharapan.com memberikan kesan harunya atas pengalaman yang dia rasakan, "Apa yang dilakukan oleh jemaat GKI Yasmin dan HKBP FiladelĮa sangat bagus dalam memberikan pesan kepada gereja dan utamanya kepada negara." BerƟndak sebagai dinamisator Sobat KBB dari Jogja, Pendeta Iwan LisƟyantoro juga berkesempatan memanjatkan doa lintas Iman di peringatan Hari Proklamasi yang dilakukan setelah ibadah. Pendeta Iwan menyampaikan doanya dalam bahasa jawa. Anggota Sobat KBB yang lain yang turut menyampaikan doanya adalah perwakilan dari Muslim Syiah, Pemuda Anshor, Katolik, dan Muslim Ahmadiah Mataram NTB, serta Penghayat dari Semarang. Lebih lanjut Pendeta Iwan berpendapat, apa yang dilakukan oleh kedua jemaat itu menginspirasi semangat dan keberanian gereja-gereja yang mengalami hambatan yang sama. Saat ini di Yogjakarta misalnya, juga banyak gereja yang mengalami hal yang sama keƟka mengurus IMB gedung gereja dan menghadapi kelompok masyarakat intoleran. "ReŇeksi dari pengalaman saya bergabung dengan jemaat GKI Yasmin dan HKBP FiladelĮa, bahwa di satu sisi gereja harus berani menyampaikan kriƟk damai kepada negara, dan ke dalam, gereja harus mau mengubah paradigma untuk berani berƟndak out of the box," demikian pendapat Pendeta Iwan LisƟyantoro. (Editor : SotyaƟ)


PKB Janji Bantu Selesaikan Konflik Gereja Yasmin Jakarta - Sebagai partai yang terbuka dan berazas Pancasila, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berkomitmen menjaga kemajemukan berbangsa serta menjunjung toleransi umat beragama. "PKB siap mengayomi dan membantu saudara kita dari gereja, PKB dan NU sangat menjunjung Ɵnggi keberagaman dan toleransi dalam beragama," ungkap Ketua FPKB DPR RI Marwan Ja'far saat menerima tamu perwakilan dari GKI Yasmin Bogor dan FiladelĮa yang mengadukan persoalan pembangunan gereja di Graha Gus Dur, Kantor DPP PKB di Jalan Raden Saleh No 9, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2014). Marwan yang juga salah satu Ketua DPP PKB ini menyesalkan masih adanya upaya merusak kemajemukan dan kebebasan beragama di Indonesia . "Ini kalau Menagnya dari PKB saya yakin Ɵdak akan terjadi seperƟ ini," cetus Marwan. Sebagaimana diketahui, Gereja Yasmin dan FiladelĮa hingga saat ini masih belum bisa difungsikan sebagaimana tempat peribadatan umat Kristen. Hal tersebut diakui perwakilan dari GKI Yasmin lantaran adanya inƟmidasi dari ormas yang menamakan diri Garis. "Kami mendirikan gereja secara terƟb, berijin sah dan kami masih menyimpan sambutan wali kota Bogor saat peletakan batu pertama, namun gereja kami menjadi tempat pembuangan sampah dan inƟmidasi sering kami temui," papar Juru Bicara GKI Yasmin, Bona Sigalingging. Marwan usai mendengar dan menerima berkas pengaduan dari pihak Gereja Yasmin dan FiladelĮa mengaku akan berupaya semaksimal mungkin untuk menuntaskan persoalan tersebut. "Sebagai salah satu upaya, kita akan sampaikan ke pemerintah pusat dan sore ini akan ada pertemuan dengan mitra koalisi dan Jokowi, akan kita tembuskan juga ke pemerintah daerah terkait," tandas Marwan. (RiŅi) - See more at: hƩp://pkb.or.id/pkb-janjibantu-selesaikan-konŇik-gerejayasmin#sthash.Pw9cvahF.dpuf


Pemerintah Akan Jalankan Putusan MA hƩp://nasional.kompas.com/read/2014/09/19/13474711/ Soal.GKI.Yasmin.Pemerintah.Akan.Jalankan.Putusan.MA

JAKARTA, KOMPAS.com Setelah bertahun-tahun tanpa solusi, pemerintah pusat akhirnya akan menindaklanjuƟ putusan Mahkamah Agung yang

membatalkan pembekuan izin terhadap pembangunan GKI Yasmin di Bogor, Jawa Barat. Hal ini diketahui usai pertemuan bersama antara Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dengan Anggota Dewan PerƟmbangan Presiden, Albert Hasibuan, di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (20/9/2014).

“Menteri agama memang sedang menangani dan sedang berusaha untuk bertemu dengan orang yang menentang itu dan dikatakan bahwa sebetulnya itu Ɵnggal dilaksanakan

saja karena sudah putusan MA," ujar Albert usai pertemuan. Menurut dia, pada masa menteri agama sebelumnya, kasus GKI Yasmin ini Ɵdak disentuh sehingga berlarutlarut. Sementara di tangan Lukman, Albert melihat pemerintah benar-benar tengah merancang solusi yang tepat untuk kasus intoleransi itu.


Semenjak saat itu, umat beribadah di halaman gereja dan di jalan. Namun karena selalu mendapat inƟmidasi, maka umat mengalihkan tempat ibadah di rumah jemaat. Sebenarnya Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung dan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta memenangkan GKI Yasmin dalam sengketa IMB yang berbuntut penyegelan tersebut. (baca: GKI Yasmin Tak Akan Terima Relokasi) "Dia (Lukman) akan bicara dengan kelompok-kelompok yang menentang. Tetapa, dia bicara itu Ɵnggal eksekusi," ucap mantan anggota Komnas HAM itu. Sementara itu, Lukman hanya menjawab singkat soal solusi pemerintah pusat atas kasus GKI Yasmin. Dia tak mengelak saat ditegaskan apakah pemerintah akan segera melaksanakan keputusan MA itu. "Nah, ini (keputusan MA) yang baik yang perlu kemudian dikomunikasikan dengan yang lain. Ini bagian yang perlu diƟndaklanjuƟ kepada beberapa pihak yang memiliki otoritas itu," kata Lukman. GKI Yasmin disegel oleh Satpol PP Kota Bogor pada tanggal 10 April 2010 sebagai pelaksanaan perintah Wali Kota.

Mahkamah Agung (MA) melalui keputusan Nomor 127 PK/TUN/2009 tanggal 9 Desember 2010 juga telah menolak permohonan peninjauan kembali (PK) yang diajukan Pemkot Bogor. MA tertanggal 9 Desember 2010 telah mengeluarkan putusan PK MA Nomor 127 PK/TUN/2009 terkait izin mendirikan bangunan (IMB) GKI Yasmin. Namun, saat itu, Wali Kota Bogor justru menerbitkan Surat Keputusan Nomor 645.45-137 Tahun 2011 tentang Pencabutan IMB GKI Yasmin pada tanggal 11 Maret 2011.


Alasan Wali Kota Bogor Ɵdak mau mematuhi putusan MA tersebut karena adanya pemalsuan tanda tangan oleh Munir Karta yang kala itu menjabat sebagai ketua RT. Imbas dari masalah ini, Wali Kota Bogor pun mencabut IMB GKI Yasmin. Ombudsman RI pun kemudian mengeluarkan rekomendasi dengan nomor 0011/REK/0259.2010/BS-15/ VII/2011 pada 8 Juli 2011 tentang pencabutan keputusan Wali Kota Bogor tentang IMB GKI Yasmin, tetapi tetap Ɵdak ada Ɵndakan dari Pemerintah Kota Bogor. Sengketa justru semakin meruncing pasca-keluarnya putusan MA. Sekelompok orang yang mengatasnamakan warga Bogor melakukan inƟmidasi, provokasi, pemblokiran jalan menuju gereja, hingga pelarangan jemaat untuk beribadah di GKI Yasmin. Penulis: Sabrina Asril Editor: Sandro Gatra

Sepenggal Puisi Pdt. Heru Purwanta (Gereja Kristen Jawa Tengah Utara) untuk Presiden Terpilih Bp. Joko Widodo (Ibadah Seberang Istana Ke 71)

... Bapak Joko Widodo, Jika kami terus berdiri di sini Menahan terik dan lelah Pandanglah dengan mata hati Mata hati tetap nanar berharap Nafas kami tetap memburu Menuntut janji Revolusi Mental Sampai kami benar—benar MERDEKA !


Intoleran Pdt Sapta Baralaska Utama Siagian M.TH. JAKARTA, TABLOIDPODIUM.COM Trasymachus dalam perdebatannya dengan Socrates sebagaimana yang ditulis Plato dalam The Republic mengatakan, hukum Ɵdak lain milik kepenƟngan mereka yang kuat. Perdebatan Trasymachus dengan Socrates hinggga saat ini menjadi perdebatan panjang yang belum berakhir.Hukum masih diskriminaƟf berlaku bagi orang papah, minoritas, namun tak ada taringnya kepada penguasa, kaum borjouis. Kasus GKI Yasmin suatu cerminan nyata bahwa Hukum tak ada taringnya dihadapan Penguasa. Putusan Mahkamah Agung (MA) yang merupakan lembaga terƟnggi diabaikan oleh Pemkot Bogor bahkan Presiden SBY tak mampu menjembatani masalah GKI Yasmin hinggga saat ini diakhir pemerintahannya. Seharusnya keputusan MA dapat dieksekusi dimana pemerintah pusat (Presiden) memerintahkan Pemkot (Walikota) bekerjasama dengan Polres Bogor yang mengawal eksekusi itu agar Jemaat GKI Yasmin dapat beribadah kembali di gerejanya sendiri. Dari uraian di atas pemerintah baik pusat dan daerah Ɵdak berani atau belum berani melawan Intoleransi di

bumi perƟwi ini, bahkan Pejabat Pemerintah terlibat langsung dalam sikap intoleransi. Tantangan terberat menaklukan intoleransi memang karena mendekam dan bersumber dalam pikiran, bukan sekedar sikap atau Ɵndakan. Akarnya sikap yang abai pada nilai-nilai kemanusiaaan. Intoleransi menolak kenyataan budaya dunia ini begitu beragam, begitupun dengan bentuk-bentuk ekspresi dan caracara menjadi manusia (being human). Intoleransi muncul dari prasangka buruk dan pembedaan-pembedaan karena agama, etnis, atau sekat lain. Laporan lembaga pemantau kasus-kasus kebebasan beragama, sejumlah pejabat jadi aktor intoleransi. Laporan The Wahid InsƟtute 2013 menyebut seorang menteri yang menyesatkan Ahmadiyah dan minta mereka membuat agama baru saja. Agama baru, katanya, jalan terbaik agar kekerasan selesai.


Oleh karena itu, intoleransi harus dinyatakan sebagai penyakit sosial yang mengancam kehidupan. Lihatlah perƟkaian karena Intoleransi dibelahan dunia seperƟ di di Rwanda pada tahun 1994 intoleransi yang mengakar berubah jadi pembantaian. Lebih dari delapan ribu orang maƟ. Kebanyakan dari suku Tutsi, suku minoritas di negeri berpenduduk tujuh juta jiwa itu. PoliƟk kekuasaanlah penyebab semua itu. Demi menekan perlawanan oposisi, elit penguasa yang dikuasi etnis mayoritas Hutu, menyebar strategi kebencian dan ketakutan teradap suku minoritas Tutsi. Intoleransi Muslim-Kristen di Republik Afrika Tengah pada 2013 meletus menjadi kekerasan antar agama. Sebuah laporan menyebut, dalam sebulan konŇik menewaskan sekitar 1.000 orang. Ratusan ribu kehilangan tempat Ɵnggal dan mengungsi. Di Indonesia Ormas-ormas yang yang anƟ terhadap Pluralisme dan gerakan intoleran mengatasnamakan agama namun membiarkan bahkan melakukan Ɵndakan kekerasan dalam aksinya semakin menjamur. Pemerintah abai bahkan aparatur penegak Hukum seakan akan tak mampu menangani ormas yang intoleran. Sikap Intoleran merongrong ke-Bhinekaan dan Pluralisme di Indonesia bukankah kasus Rwanda, perisƟwa di Afrika tengah sudah menjadi contoh bila pembiaran akan gerakan intoleran berlangsung akan membawa pada disintegrasi bagi Indonesia yang akan mengorbankan banyak anak bangsa.

Secercah Harapan Melalui Aksi Nyata BupaƟ Wonosobo BupaƟ Wonosobo Drs. H. Abdul Kholiq Arif, M. Si, sebagai contoh Pemimpin yang Pluralis, memiliki sikap dan pendirian yang teguh keƟka Menteri Agama Suryadharma Ali memanggilnya ke Jakarta beberapa hari setelah dirinya tampil dalam talkshow di sebuah televisi swasta. Di program acara televisi itu bupaƟ yang mengaku sebagai santrinya Gus Dur mengemukakan pandangannya bahwa Ahmadiyah mempunyai hak yang sama dan harus diberikan ruang yang setara dengan pemeluk agama atau keyakinan lainnya di Wonosobo. Praktek seperƟ ini, ia teladani dari Nabi Muhammad yang Ɵdak berlaku diskriminaƟf terhadap penduduk non-muslim yang ada di Madinah. Keteguhan prinsip yang ia kembangkan mengacu pada tuntunan agama yang memerintahkan seorang pemimpin untuk berlaku adil. Karena mereka semua membayar pajak, maka harus difasilitasi. Sampai kuburan Kristen harus difasilitasi.


Hal itulah yang mendorong komitmen mantan wartawan Jawa Pos ini, untuk membangun harmonisasi keberagaman agama dan memberikan ruang yang setara kepada semua kelompok minoritas di Wonosobo. Di Wonosobo sudah menjadi kebiasaan bagi Banser untuk mengawal ibadah Paskah dan Natal. Sebaliknya, pemudapemuda Kristen dan Katolik menciptakan kenyamanan kepada umat Islam yang menunaikan salat Idul Fitri. Selain Kristen, Katolik, Budha, Hindu, dan Konghucu, di Wonosobo juga beragam aliran, dalam Islam hidup harmonis. Selain NU yang mayoritas, Muhammadiyah juga banyak. Ahmadiyah ada 6000; Syiah 250 dengan ragamnya masing-masing. Ada juga Aboge, Alif Rebo Wage, yang kalender puasanya Ɵdak pernah mengikuƟ pemerintah, dan kelompok-kelompok SalaĮ, dan sebagainya. Prinsip menghidupkan harmoni melalui upaya-upaya memfasilitasi lintas agama dan keyakinan di Wonosobo didukung langkah-langkah nyata BupaƟ yang pada bulan Mei 2014 memperoleh Penghargaan Pluralisme sebagai pemimpin daerah penegak kebebasan beragama dan berkeyakinan oleh

Jaringan Antariman Indonesia (JAII) dengan mengembangkan bentuk komunikasi harian terhadap stakeholders, terutama polisi dan tentara, yakni memfasilitasi mereka untuk menciptakan keterƟban dan keamanan di tengah perbedaan. Melibatkan masyarakat dengan mengagendakan pertemuan lintas agama yang ruƟn, baik formal maupun informal. Diskusi bersama-sama penganut Sunni, Syiah, dan Ahmadiyah untuk saling memahami dan bersilaturahmi juga kerap digelar. Bersama Percik SalaƟga mengembangkan pendidikan pluralisme. Kegiatan menanam pohon lintas agama dan keyakinan diselenggarakan di Bukit Maria, Kemah pemuda lintas agama ruƟn dilakukan. Penulis yakin bahwa masih teramat banyak model BupaƟ Wonosobo yang Toleran di negeri ini. Pejabat Publik dinegeri ini harus menjadi teladan dalam ke-Bhinekaan dan Pluralisme bukan menjadi tokoh di belakang layar terhadap intoleransi. (Penulis: Pimpinan Redaksi Tabloid SolaĮde)


SBY Tidak Punya Komitmen Tegakkan Hukum dan Konstitusi http://www.tabloidpodium.com/berita-sby-tidak-punya-komitmen-tegakanhukum-dan-konstitusi.html JAKARTA, TABLOIDPODIUM.COM Menurut Juru Bicara GKI Yasmin Bona Sigalingging, GKI Yasmin sudah menempuh semua hal yang bisa dilakukan mulai dari pertemuan dengan berbagai pejabat, pihakpihak terkait dan melalui pengadilan Mahkamah Agung yang telah menetapkan keapsahan dari izin mendirikan bangunan (IMB) gereja di Taman Yasmin Bogor. “MendekaƟ transisi pemerintahan ini, yang kita coba lakukan adalah mengkomunikasikan persoalan ini kepada pihak-pihak yang nanƟnya mungkin bisa menjadi bagian dari pemerintahan yang baru. Karena kita melihat bahwa pada pemerintahan SBY sudah Ɵdak ada lagi yang bisa

diharapkan karena memang dia merasa Ɵdak punya komitmen untuk menegakan hukum dan konsitusi,” tegas Bona saat melakukan ibadah ke 73 kali di depan Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (28/9). Selain itu, lanjut Bona, GKI Yasmin telah bertemu dengan Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin walaupun belum tentu masuk sebagai Kabinet yang baru tetapi sebagai seorang Menag Baru mengganƟkan yang lama terasa cukup memberikan ruang dan pemahaman yang baik terhadap kasus ini. “Menag tahu bahwa GKI Yasmin dan HKBP FiladelĮa adalah kasus pembangkangan hukum dari pemda (pemerintah daerah) dan ini adalah persoalan keberagaman yang harus dijaga,” jelasnya. “Bukan hanya GKI Yasmin saja tetapi khasus lainnya seperƟ, Amahdiyah dan Syiah. Apa yang telah dikerjakan Pak Lukman dalam masa dia sebagai Menag bisa berguna bagi siapapun yang duduk di kementerian agama nanƟ. Agar Ɵdak ada lagi diskriminasi oleh siapapun sebagai warga Negara Indonesia,” tambah Bona.


Permasalahan GKI Yasmin, terangnya, hanya Ɵnggal menunggu putusan pengadilan dan Ombusman. Jika keduanya sudah menetapkan keputusan itu Ɵnggal kesedian dari pemerintah daerah serta pemerintah pusat untuk menjalankan putusan MA dan Ombusman itu. Lebih lanjut Bona mengatakan, Walikota Bogor Bima Arya juga menunggu dukungan dari pemerintah pusat karena Ɵdak mungkin dia melakukannya sendiri. Dukungan dari presiden yang baru, menteri agama baru, menteri dalam negeri yang baru, kepolisian Republik Indonesia, diƟngkat pusat akan sangat berpengaruh secara posiƟf. “Saya rasa pak Bima Arya juga menunggu dukungan dari pemerintah pusat, karena kasus ini sudah bertahun-tahun secara sengaja dibiarkan belarut-larut oleh Diani Budiarto (mantan Walikota Bogor), sementara pak Bima Ɵdak akan mungkin bisa melakukan pelaksanan putusan itu sendirian,” kata Bona. Penulis : Andreas Pamakayo

Perjuangan GKI Yasmin dan HKBP FIladelfia untuk Penegakan Hukum http://www.satuharapan.com/read-detail/read/perjuangan-gki-yasmin-dan-hkbp-filadelfia-untukpenegakan-hukum

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pendeta Gomar Gultom menegaskan dukungan

Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) serta menyatakan bahwa perjuangan mempertahankan tempat ibadah GKI Yasmin dan HKBP FiladelĮa adalah perjuangan bangsa Indonesia untuk menegakkan hukum di Republik Indonesia. Pendeta Gomar Gultom Sekretaris PGI hadir dalam ibadah dua mingguan GKI Yasmin Bogor dan HKBP FiladelĮa, Minggu (14/9). "Jalan yang ditempuh oleh GKI Yasmin dan HKBP FiladelĮa memang berat, dan seperƟnya menghantam tembok terus. Ini bukan hanya perjuangan GKI Yasmin dan HKBP FiladelĮa saja, tetapi ini adalah perjuangan seluruh bangsa Indonesia untuk menegakkan hukum di republik ini," demikian kata Pendeta Gomar di sela-sela ibadah. Sekalipun Ɵdak dapat hadir seƟap dua minggu di ibadah jemaat GKI Yasmin dan HKBP FiladelĮa di seberang Istana Merdeka, Pendeta Gomar Gultom menegaskan dukungan PGI bagi perjuangan yang dilakukan.


"Kami senanƟasa ada dalam perjuangan bersama, melalui cara, tempat dan waktu yang berbeda namun semangat kita satu!" Hadirnya pemerintahan baru, Pendeta Gomar Gultom menegaskan harapan baru. "Bersukacitalah dalam pengharapan, ada pemerintahan baru di depan kita, dan kita berharap ada sesuatu yang baru juga dalam penegakan hukum di republik ini dan karenanya kita bersuka cita," demikian Pendeta Gomar menguƟp dari Alkitab, Roma pasal 12. Pendeta Gomar menutup dengan seruan, "tekunlah berdoa! ini adalah doa kita, doa dalam bentuk perjuangan, bisa di mana saja, bisa dalam bentuk perjuangan seperƟ yang kita lakukan saat ini. Teruslah berjuang dan jangan menyerah!" demikian Pendeta Gomar Gultom menegaskan. 72 Kali Beribadah di Seberang Istana Ibadah di hari Minggu 14 September 2014, menurut Bona Sigalingging dari Tim Media dan Pengembangan Jaringan GKI Yasmin adalah ibadah yang ke-72 kali, karena Pemerintah Kota Bogor dan juga Pemerintah Kabupaten Bekasi tak juga melaksanakan putusan MA untuk membuka segel gedung gereja, walaupun sudah memenangkan putusan hukum di PUTN. Pendeta Bagus Waluyo DjaƟ dari GKI Ciputat memimpin ibadah mengambil tema yang sama dari kitab Roma, menegaskan bahwa seƟap manusia akan memberikan pertanggungjawabannya kepada Tuhan penciptanya. Pendeta Bagus juga menegaskan dalam ibadah akan kekuatan dan reŇeksi atas ibadah yang dilakukan. Pendeta Bagus menyampaikan penguatannya dengan mengatakan, "Bila jemaat masih bertahan dan tetap berjuang, hanya karena berjuang untuk Tuhan dan Tuhanlah yang berjalan di depan." Pendeta Bagus dalam pesan khotbahnya dengan mengajak jemaat untuk melakukan reŇeksi dan doa agar dalam pemerintahan yang mendatang, orangorang yang hak-haknya dicabut Ɵdak lagi diperlakukan yang sama seperƟ pada pemerintahan yang lalu. Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


Ibadah Seberang Istana untuk Menghadirkan Keadilan dan Perdamaian JAKARTA, SATUHARAPAN.COM Kehadiran jemaat dalam ibadah di seberang Istana adalah karena pergerakan mengikut Kristus yang menghadirkan keadilan dan perdamian. Demikian disampaikan oleh Pendeta Surya Samudera Giamsyah dalam ibadah yang dihadiri jemaat dari GKI Pos kebakƟan Taman Yasmin Bogor, jemaat HKBP FiladelĮa Bekasi dan simpaƟsan dari berbagai gereja, Minggu (12/10).

"Saya mau katakan, kita hadir (dalam ibadah di seberang Istana) karena kita kristen, kristen berarƟ pergerakan mengikut Kristus yang menghadirkan keadilan dan perdamaian yang dari Allah. Oleh karena itu itu jangan mandeg, jangan berhenƟ bergerak. Sebab Yesus hadir di dunia ini, melawan dosa dan juga melawan dampak dosa," kata Pendeta Surya.

Tentang tantangan dalam jemaat dalam membangun gedung peribadahan, Pendeta Surya mengingatkan bahwa bila jemaat Dalam khotbahnya, Pendeta Surya yang hadir hanya untuk perjuangan sebuah mengambil dari kitab Injil MaƟus gedung gereja, itu hal yang dangkal dan 21:23-32, mengatakan bahwa selain Ɵdak sesuai dengan kehendak isi haƟ jemaat kristen mula-mula dikenal Tuhan. sebagai umat pengikut Kristus, pada "Ini sebuah pergerakan mengikut Kristus, awalnya jemaat juga dikenal sebagai bukan sedang membangun monument, sebuah gerakan Yesus. tetapi movement. Kita datang untuk "ChrisƟanity ever been recognized as a menghadirkan keadilan dan perdamaian movement of Jesus Christ, dan bagi bangsa ini. Manakala, gembok gerbang pergerakan semacam apakah yang GKI Yasmin sudah terbuka, dan manakala dikerjakan oleh umat Kristen saat ini?," gembok yang menutup Gerbang HKBP kata pendeta Surya. sudah terbuka, jangan berhenƟ untuk berjuang," kata Pendeta Surya. Pendeta Surya menjelaskan bila dalam injil MaƟus dituliskan Yesus Kristus Ibadah di seberang Istana Merdeka ini berhadapan dengan para imam yang tercatat yang ke-74 kali dilakukan dan mempertanyakan darimanakah asal dihadiri oleh jemaat GKI Pos kebakƟan kuasa Yesus, maka ada pertanyaan yang Taman Yasmin Bogor dan HKBP FiladelĮa sama juga dipertanyakan dari manakah Bekasi, sebagai bentuk perjuangan akan kuasa keƟka jemaat melakukan ibadah kebebasan beribadah dan karena kedua di seberang Istana Merdeka. jemaat Ɵdak dapat melakukan ibadah di gedung gerejanya. Walaupun telah mengantungi surat dari Mahkamah Agung kedua gereja masih disegel pemerintah daerahnya.


Hadir dalam ibadah ini pemuda-pemuda dari Dewan Gerakan Pemuda GPIB, dan mahasiswa dari bergabai perguruan Ɵnggi di Bogor dan Jakarta. Eden Siahaan dari Dewan Gerakan Pemuda (GP) Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) yang hadir bersama beberapa pemimpin GP GPIB dan dua orang pendeta GPIB memberikan sambutan dan dukungannya di depan jemaat seusai ibadah dilakukan. Juga hadir pendeta HKBP FiladelĮa yang baru bertugas, Pendeta Edwin Lubis. Dia baru pertama kalinya datang dengan jemaat. Dalam sambutannya, Pendeta Edwin Lubis menegaskan kehadiran jemaat adalah untuk perjuangan kebebasan beragama yang Ɵdak saja dihadapi oleh jemaat HKBP FiladelĮa dan GKI Yasmin saja, tetapi menjadi masalah bersama bangsa Indonesia. Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


Surat Sahabat (Pdt. Tetty Pinangkaan, STh & Sahabat Doa Jemaat GKST Imanuel Palu) Sapaan Sahabat.. Saat mata manusia terbuka namun Ɵdak melihat, namun ternyata semuanya ada dalam rentang waktu anugerah Tuhan. Sesungguhnya Tuhanlah yang merajut kehidupan dengan indahnya penuh sentuhan kasihNya. Sebab itu biarlah kita bersyukur kepada Tuhan karena kasih seƟaNya dan karna perbuatanperbuatan TanganNya yang ajaib memuaskan jiwa yang dahaga dan lapar. Kebaikan Tuhan Ɵdak disembunyikanNya bagi orang percaya dan menanƟkan pertolonganNya. Saat kasih sesama sepi mengembara disini, ada ƟƟpan cinta dalam kasih Yesus sejaƟ dari sahabat doamu di belahan pulau indonesia Sulawesi Tengah. Marilah bersama kita tembangkan terus nyanyian kasih dan syair harapan, serta teguh melangkah hingga terwujud semua rahasia kehendak kasih sejaƟ dari pengatur langkah hidup kita yang tak pernah ingkar janji.

Mari kita berdiri memuji Tuhan dan memperkokoh bangunan iman sekalipun hidup penuh gejolak dan penolakan serta penindasan. Meski redup dimata dunia tapi doa kita bersama awal hadirnya Kuasa Allah yang akan membaharui semua kehidupan dan tatananNya. Doa dan harap kami yang tercurah dihadirat Tuhan di seƟap doa bersama yang kami lakukan diseƟap senin malam di jemaat imanuel GKST (Gereja Kristen Sulawesi Tengah) di Palu demi hak konsƟtusi GKI YASMIN Bogor, HKBP ĮladelĮa Bekasi serta beberapa gereja dipalu dan semua gereja yang mengalami nasib yang sama , yang menjadi korban dari Undang - Undang diskriminaƟf dan merupakan kejahatan terstuktur di negara yang pancasilais. Namun tentunya sebagai orang percaya kita Ɵdak membalas dengan kejahatan pula, tetapi perjuangan kita adalah perjuangan dalam kasih.


Perjuangan dalam kasih Ɵdak berarƟ melegiƟmasi yang salah boleh dibenarkan, jikalau boleh diperkenankan saya menguƟp apa yang disampaikan seorang Hamba Tuhan NICKY GAMBEL: “kasih akan menjadi lemah jika Ɵdak dikuatkan dengan kebenaran dan kebenaran akan menjadi keras jika Ɵdak Ɵdak dilembutkan oleh kasih, karna itu kita berjuang menolak yg Ɵdak benar tetapi perjuangan itu dengan perjuangan kasih yaitu perjuangan dgn cara damai. Kita Ɵdak melawan kejahatan dengan kejahatan,kita Ɵdak melawan kekerasan dengan kekerasan dan kita Ɵdak melawan keƟdakadilan dengan keƟdakadilan. Jemaat GKI YASMIN telah membukƟkan iman yang demikian bahkan telah menapaki pergumulan ini dengan sabar dan kuat, itu karena hanya karena topangan tangan Tuhan. Kita tetap yakin bahwa Tuhan Ɵdak diam. TanganNya sedang bekerja.tangganNYa sedang menuntun umatNya bahkan Ia ada dalam segala sesuatu yang terjadi. Kita sedang diuji untuk lebih memahami apa itu kesabaran apa itu keseƟaan. Teruskan langkah juang iman dan kesaksian gereja Tuhan didunia ini. Salam kasih kami, Pdt. TeƩy Pinangkaan, STh dan Sahabat Doa Jemaat GKST Imanuel Palu


SALAM DAN DOA DARI SAHABAT Pdt. Rudy Rahabeat dan Pdt. Ruth Rosani Saiya-Rahabeat di Gereja Protestan Maluku Sejak pertama kali bersama istri menghadiri ibadah yang mungkin disebut lamentasi kebangsaan di seberang istana sang Presiden, kami selalu mengenang saudara saudara sekalian. Istriku kembali ke Ternate Maluku Utara membawa sebundel buleƟn tentang pergulatan saudara saudari kami di GKI Yasmin dan HKBP Philadelpia. Selain untuk berbagi dengan saudara saudara seiman di wilayah Timur Indonesia, juga menggalang doa bagi saudara sekalian. Mungkin Ɵdak ada materi yang dapat disumbangkan namun seuntai doa yang tulus pasƟ ada kuasanya. Kuasa yang bersumber dari Kristus sang Kepala Gereja. Hanya dalam doa hari hari penanƟan yang serasa panjang tak menghalau sukacita iman dan semangat untuk terus berpangharapan. Kami percaya bahwa Tuhan Ɵdak pernah terlambat walau seringkali kita merasa Dia begitu jauh. Tuhan tak pernah lupa bahwa anak anakNya punya batas kemampuan. Kami terus berdoa selama matahari masih terbit di Timur dan bintang bintang masih di angkasa. Sebab selain doa tak butuh pulsa, namun doa adalah tanda bahwa kita masih sesama saudara di dalam Tuhan. Kami mungkin hanyalah pribadi pribadi yang terlalu kecil diantara besarnya gelombang masalah yang dihadapi saudara sekalian. Tapi biarlah kebersamaan dalam doa mengubah semuanya menjadi indah. Tetaplah semangat saudara saudaraku, tetaplah berpegang pada kebenaran Kristus, sebab di dalam dia terbit keadilan dan kebenaran, walau untuk sekeƟka malam yang pekat harus kita lalu. Tuhan Yesus menolong kita semua. Salam hormat dan kasih. Dari Pdt Rudy Rahabeat dan Pdt Ruth Rosani Saiya-Rahabeat di Gereja Protestan Maluku. Shalom


Penahbisan Grha Oikumene Rabu 15 Oktober 2014 Rabu 15 Oktober 2014 adalah hari bersejarah bagi Persekutuan Gereja Gereja di Indonesia. Sebuah gedung baru bernama 'Grha Oikumene PGI' yang menjadi simbol rumah bersama dalam gerakan oikumene di Indonesia diresmikan. PGI selama ini, bukan saja hanya mendampingi gereja-gereja yang ditutup tetapi juga bersama - sama kelompok LINTAS IMAN berkontribusi pada kerja bersama untuk memelihara INDONESIA sebagai RUMAH BERSAMA BAGI SEMUA, apapun agama dan kepercayaannya. Dalam salah satu prosesi Penahbisan Grha Oikumene dilakukan tradisi palang Pintu Betawi. Yaitu sebagai bentuk penghargaan PGI atas tempat gedung ini berada yaitu di tanah Betawi, dan sebagai reŇeksi atas kasih Tuhan yang telah menyertai proses pembangunan gedung ini. Atas kesadaran inilah Gedung ini menggunakan tradisi palang pintu, dengan tujuan adanya kesepahaman semua pihak untuk melanjutkan arak-arakan gerakan Oikumene di masa mendatang. Semoga ke depannya, PGI mampu terus memelihara keberagaman Indonesia, juga dalam prakĆ&#x;k kesehariannya. Tuhan beserta kita sekalian ~



Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.