Sabtu Pahing, 7 April 2018
FK Metra Kaji Pertunjukan Langka UNGARAN - Forum Komunikasi Media Tradisional (FK Metra) Kabupaten Semarang mulai mengkaji kelangsungan beberapa seni pertunjukan langka yang tersebar di 19 kecamatan. Seni pertunjukan di Kabupaten Semarang yang jarang dipentaskan antara lain seni Sandul, Noknik, Minak Koncer dan Seni Balajad. Ketua FK Metra Kabupaten Semarang, Bramantyo Agus Saputra menjelaskan Sandul merupakan kesenian khas yang sempat populer di Kecamatan Sumowono. Pertunjukan musikalisasi drama dengan jumlah pemain lebih dari 30 orang tersebut sesekali masih dimainkan oleh warga di Dusun Semanding, Desa Candigaron, Kecamatan Sumowono. ‘’Selain musik tradisional, pementasan seni Sandul diiringi suara harmonisasi musik yang dihasilkan dari mulut para penabuh gamelan. Kami berencana menampilkan Seni Sandul dalam festival di Grobogan pada 25 April 2018, kita akan melihat dan mengkaji dahulu pentas Sandul di Semanding, Senin (9/4) pekan depan,’’ ungkapnya, Jumat (6/4). Menurut Bramantyo, hasil melihat pertunjukan seni Sandul akan dibedah dalam forum diskusi yang melibatkan para pemain dan masyarakat setempat. Tujuannya untuk mengetahui adegan apa yang kurang atau perlu ditampilkan karena secara garis besar Seni Sandul menceritakan kisah hidup manusia agraris dan menggambarkan tradisi warga menanam padi di sawah. ‘’Durasi satu tampilan ketika ikut festival dibatasi 30 menit. Sehingga perlu pemadatan cerita lantaran Seni Sandul dikenal memiliki durasi panjang, bahkan bisa semalaman,’’ jelasnya. Kata Bramantyo, sesuai visi misi FK Metra memang dituntut bisa menyampaikan informasi dari pemerintah ke masyarakat. Informasi itu dikemas dalam kesenian lokal dengan harapan bisa lebih mengena karena ada komunikasi langsung dengan masyarakat. ‘’’Tidak semua seni tradisi bisa kita angkat. Sebab dibutuhkan tarian dan seni drama tradisional seperti ketoprak,’’ ujarnya.■ rbd-Yn
KPU Salatiga Coret 237 Pemilih TMS SALATIGA - Komisioner KPU Kota Salatiga Syaemuri Albab mengatakan, sejauh ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Salatiga mencoret 237 pemilih tidak memenuhi syarat (TMS). Ratusan TMS itu, dinyatakan sebaliknya masuk dalam daftar pemilih sementara (DPS) Pilgub Jateng 2018. Hal ini disampaikan Syaemuri, ditengah audiensi sekaligus sosialisasi Pilgub 2018 bersama kalangan awak media di Salatiga tergabung dalam PWI Salatiga, kemarin. Diungkapkan Syaemuri, pemilih yang dinyatakan TMS terdiri dari 117 laki-laki dan 120
perempuan diketahui dalam uji publik DPS Pilgub 2018 Kota Salatiga. “Ratusan pemilih TMS ini akan kami coret. Mereka yang dicoret di antaranya terdiri dari pemilih yang telah meninggal dunia, pemilih yang nomor induk kependudukan (NIK)-nya tidak sesuai dengan kartu tanda penduduk elektronik,” ungkapnya. Sebelumnya, dalam catatan Bawaslu Kota Salatiga menye-
butkan sejumlah temuan. Diantarnya terdapat puluhan nama yang telah meninggal dunia masih masuk dalam DPS. Ada pula, catatan Bawaslu yakni pemilih yang perlu perbaikan identitas 3 nama, pemilih pindah domisili 11 orang dan pemilih yang belum terdaftar sebanyak 7 orang. Dengan laporan Bawaslu ini, KPU juga memprosesnya. “Bagi pemilih yang belum terdaftar sebagai daftar pemilih, bisa menggunakan hak pilihnya dengan syarat sudah memiliki e-KTP atau telah melakukan perekaman data dan mengantongi surat keterangan pengganti sementara e-KTP,” tegasnya. Sementara, Ketua KPU Kota
Salatiga Putnawati menyatakan bahwa berdasarkan data dikantonginya terdapat 525 orang yang belum melakukan perekaman data. Untuk itu, ia mengimbau kepada semua warga Salatiga yang telah berusia 17 tahun ke atas atau sudah memiliki hak pilih yang belum memiliki eKTP segera mengajukan permohonan penerbitan e-KTP ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil). Hal itu penting agar mereka yang telah berusia 17 tahun ke atas untuk terpenuhi atau memiliki hak pilih. “Mereka dapat menggunakan haknya dalam pilkada mendatang,” imbuhnya.■ rna-Yn
■ Dana Desa Dicairkan Tiga Tahap
Tiap Desa Rata-rata Rp 775 Juta Lebih UNGARAN - Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) 2018 untuk seluruh desa di Kabupaten Semarang akan dicairkan menjadi tiga tahap. Transfer ADD tahap pertama sebesar 40 persen dijadwalkan Maret 2018, tahap II 40 persen pada Juni 2018, dan tahap III 20 persen dicairkan Oktober 2018. Sementara untuk DD, tahap I 20 persen bakal dicairkan mulai Januari 2018 hingga minggu ketiga Juni 2018. Tahap II 40 persen, Maret sampai minggu keempat Juni 2018, kemudian tahap III 40 persen dapat dicairkan mulai Juli 2018. “Jumlah total DD yang bersumber dari APBN yang akan diterima desa mencapai Rp 157.084.768.000. Tertinggi diterima oleh Desa Sepakung Kecamatan Banyubiru, yakni Rp 1.074.994.000 sedangkan desa penerima DD terendah ialah Desa Randugunting Kecamatan Bergas dengan nominal Rp 654.608.000,” kata Kepala Dispermasdes Kabupaten Semarang, Prayitno Sudaryanto, Jumat (6/4). Apabila dirata-rata, masing-masing desa di Kabupaten Semarang bakal menerima transfer DD sebesar Rp 775.215.000. Adapun ADD yang bersumber dari APBD, total yang akan ditransfer Rp 102.149.031.000. Tertinggi diberikan untuk Desa Batur Kecamatan Getasan Rp 834.669.000, kemudian besaran terendah diberikan kepada Desa Diwak Kecamatan Bergas Rp 308.905.000. Berdasarkan evaluasi sebelumnya, seluruh pemerintah desa diharapkan tetap mengacu ketentuan Menteri Keuangan dan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Artinya, sudah diberikan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan untuk menggunakan anggaran tersebut. Terlepas dari itu, Prayit menyebutkan, memang ada penurunan untuk DD tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya. 2017 DD untuk Kabupaten Semarang, totalnya Rp 165.688.573.000. Berbeda halnya dengan total ADD 2018, justru naik dari periode 2017 yang totalnya hanya 101.978.745.000. ■ Hasil Kajian Perubahan alokasi tersebut, menurutnya mengacu hasil kajian dari pemerintah pusat. Dari kajian yang sama, diketahui pula ada 10 desa di Kabupaten Semarang yang masuk kategori desa miskin. Diantaranya, Desa Polobogo Kecamatan Getasan, Sukorejo (Suruh), Ngajaran (Tuntang), Sepakung (Banyubiru), Wirogomo (Banyubiru), Kebonagung (Sumowono), Keseneng (Sumowono), Kandangan (Bawen), Kalikurmo (Bringin), dan Desa Penawangan Kecamatan Pringapus. “Kami hanya sebatas memperoleh data kajian dari pusat, prinsipnya pendampingan penggunaan ADD dan DD tetap melibatkan Tim Pengawal Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kabupaten Semarang,” terangnya. Untuk melengkapi ketentuan, sudah diterbitkan pula Peraturan Bupati (Perbup) Semarang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Tata cara pembagian dan penetapan rincian DD setiap desa tahun anggaran 2018. Dalam Perbup, jelas dijabarkan DD bisa digunakan untuk pembangunan desa berupa pengadaan sarana. Pembangunan, pengembangan transportasi, pemeliharaan sarana prasarana energi. Termasuk dapat digunakan untuk peningkatan fasilitas sarana dasar, pendidikan dan kebudayaan disamping peningkatan ekonomi desa.■ SMN/H86-Yn
MENJELASKAN : Komisioner KPU Kota Salatiga Syaemuri Albab (kanan) saat menjelaskan perihal temuan Bawaslu Kota Salatiga, ditengah tatap muka dengan awak media tergabung dalam PWI Kota Salatiga, kemarin.■ Foto : Ernawaty
Pendapatan PBB 2018 Ditarget Rp 34,5 M
Foto : Budhi
Cholid Mawardi UNGARAN - Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) perdesaan dan perkotaan tahun 2018 yang ditangani Badan Keuangan Daerah (BKUD) Kabupaten Semarang ditargetkan
sebesar Rp 34,5 miliar. Target pendapatan PBB tahun ini masih sama dengan target pendapatan PBB tahun 2017 lalu. “Target pendapatan PBB tahun 2018 sebesar Rp 34,5 miliar, sama dengan target tahun 2017. Kita optimistis target pendapatan sebesar itu bisa tercapai. Karena realisasi pendapatan PBB tahun 2017 bisa tercapai 110 persen atau Rp 37,81 miliar dari target yang ditetapkan sebesar Rp 34,5 miliar,“ kata Kabid Pajak BKUD Kabupaten Semarang, Cholid Mawardi, Jumat (6/4). Menurut Cholid, upaya yang akan dilakuka untuk mencapai target adalah melakukan intensifikasi PBB. Pihaknya akan melibatkan para camat dan kades/ lurah untuk membantu dalam penanganan PBB. “Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang
(SPPT) PBB sudah kita distribusikan ke kecamatan sejak Januari 2018, diawali untuk kecamatan wilayah selatan Kabupaten Semarang seperti Kaliwungu, Bancan dan Bringin. Distribusi SPPT PBB terakhir ke Kecamatan Getasan dan Pringapus dilakukan akhir Maret 2018,“ ungkapnya. Cholid meminta para camat membantu pendistribusian SPPT PBB ke desa-desa. Sehingga SPPT PBB tersebut bisa secepatnya disampaikan kepada masyarakat wajib pajak. “Jatuh tempo pembayaran PBB adalah 30 September. Kita berharap masyarakat wajib pajak bisa membayar PBB sebelum jatuh tempo,“ tandasnya sembari menyampaikan jumlah SPPT PBB yang dicetak secara bertahap oleh BKUD sebanyak 731.658 lembar.
Cholid mengungkapkan, sejauh ini kontribusi pendapatan PBB paling besar adalah sektor perdesaan yang terdiri 208 desa. Setelah itu baru PBB sektor industri (perusahaan) dan perkotaan. “Saat ini tingkat kesadaran masyarakat untuk membayar PBB sudah ada peningkatan lebih baik. Terbukti, pendapatan PBB tahun 2017 bisa terealisasi melebihi target yang ditetapkan,“ ujarnya. Ia mengimbau masyarakat wajib pajak untuk taat membayar pajak. Karena pajak dibayarkan digunakan untuk mendukung pembangunan daerah. “Kita berharap para PNS bisa menjadi contoh dalam ketaatan membayar pajak. Sekaligus membantu mendorong masyarakat wajib pajak supaya taat bayar pajak,“ pintanya.■rbd-Yn
E-SisTem Dampingi Rancang Penelitian SALATIGA - Sejumlah guru di Jateng dikenalkan sains dan teknologi pada golden age dalam sebuah pusat studi eSisTem yang diadakan Fakultas Sains dan Matematika (FSM) UKSW, Jumat (6/4). Kegiatan ini didukung Yayasan Pendidikan Astra Michael D Ruslim – PT Astra Internasional Tbk. Prof Dr Ferdy S Rondonuwu SPd MSc dosen FSM sekaligus Ketua pusat studi eSisTem menuturkan sejak tahun 2013 pusat studi e-SisTem memiliki sekolah-sekolah mitra untuk melakukan pendampingan. “Kami melatih dan mendampingi guru-guru dalam penelitian model pembelajaran yang inovatif di sekolah,” kata Prof Dr Ferdy S Rondonuwu SPd MSc, kemarin. Peserta kegiatan ini, ujarnya, adalah guru yang sudah lolos pendanaan dan akan kami dampingi untuk menghasilkan inovasi pembelajaran yang dirancang dalam bentuk media pembelajaran yang ino-
vatif. Untuk gelombang pertama ini ada 11 guru yang menjadi peserta,” terangnya. Selama tiga hari, peserta
mengikuti kegiatan yang dikemas dalam bentuk pendampingan langsung dan juga workshop.
“Kami di sini hanya mendampingi sampai media pembelajaran inovatif itu jadi. Ide-ide media pembelajaran mur-
MEMAPARKAN : Prof Dr Ferdy S Rondonuwu SPd MSc ketika memaparkan materinya dalam kegiatan Pendampingan Rancangan Penelitian: Hibah Penelitian Inovasi Pembelajaran Lanjutan di kampus UKSW, kemarin.■ Foto : Ernawaty
ni dari masing-masing guru,” imbuh Ferdy. Kegiatan ini melibatkan sedikitnya 12 dosen baik dosen FSM dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UKSW dan juga dosen UNNES. Di tengah penjelasannya, ia menyebut pada usia anak SD dan SMP adalah waktu yang tepat untuk mengenalkan sains dan teknologi. ■ Lolos Proposal “Karena itulah kami melakukan pendampingan kepada guru-guru untuk menciptakan media pembelajaran yang inovatif agar siswa SD dan juga SMP lebih tertarik mengenal sains dan teknologi,” papar Ferdy Rondonuwu. Sementara, peserta kegiatan Pendampingan Rancangan Penelitian : Hibah Penelitian Inovasi Pembelajaran Lanjutan di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) ini adalah guru yang telah lolos proposal pendanaan. Mereka adalah guru SMP
dari berbagai daerah, yaitu Kecamatan Bantul dan Gunung Kidul Yogyakarta, Pacitan, Kecamatan Tanjungsari dan Merbau Mataram Lampung, Kecamatan Leuwilia Bogor, Banten dan Kutai Barat. Dra Nurjanawati guru SMP 1 Tanjungsari Lampung Selatan salah satu peserta kegiatan ini menuturkan bahwa dirinya sangat terbantu dengan pendampingan dan pelatihan yang dilakukan. “Sangat terbantu dengan kegiatan seperti ini. Saya mendapatkan pendampingan bertahap mulai pembuatan RPP, me- dia pembelajaran inovasi dan juga penulisan karya ilmiah yang bisa diterapkan di sekolah,” pungkasnya. Nurjanawati dalam kegiatan kali ini mengajukan proposal membuat media pembelajaran yang berbasis android untuk pelajaran IPS. Kegiatan serupa, akan diadakan kembali pada akhir April dan Mei mendatang.■ rna-Yn