WAWASAN 08 Maret 2018

Page 4

Kamis Pahing, 8 Maret 2018

ASN Diminta Tidak Gunakan LPG 3 Kg SALATIGA - Dinas Perdagangan Kota Salatiga mengkampayekan bahwa elpiji 3 kg bukan menjadi jatah Aparatur Sipil Negara (ASN). Upaya ini sejalan dengan penambahan kuota gas elpiji 3 kg di awal tahun 2018 ini. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perdagangan, Muthoin, kemarin. Ia menyampaikan, total kuota elpiji 3 kg untuk Kota Salatiga kini menjadi 2.833.471 tabung. “Kami juga akan berkampanye mulai dari lingkungan pemerintahan hingga masyarakat luas. Pertama adalah ASN Pemkot Salatiga yang memang harus menjadi panutan dan inspirasi masyarakat agar bijak menggunakan energi

gas,” tandas Muthoin, kemarin. Sebelumnya, PT Pertamina menambah lagi kuota gas elpiji 3 kg untuk Kota Salatiga. Dari kuota 2017 sebanyak 2.692.261 tabung bertambah sebanyak 141.210 tabung. Penambahan kuota ini diberikan setelah Pemkot Salatiga mengajukan usulan penambahan kuota kepada PT Pertamina. “Kuota gas elpiji 3 kg naik 5,246 persen dari kuota tahun 2017,”

ujar Muthoin. Namun meski ada penambahan ia tetap memberikan warning dan meminta warga ekonomi mampu dan ASN untuk tidak ikut-ikutan memakai elpiji 3 kg. Mengingat, elpiji 3 kg untuk warga miskin dan pelaku usaha kecil. ■ Tepat Sasaran Ia menyebut, tahun 2017 lalu realisasi penyaluran gas LPG 3 kg mencapai 2.785.597 tabung. Padahal kuotanya hanya pada angka 2.692.261 tabung. Hal ini dikarenakan banyak warga mampu dan pelaku usaha skala menengah ke atas menggunakan elpiji 3 kg sehingga angka kebutuhannya melonjak. “Para pelaku usaha kelas mene-

ngah atas juga diminta untuk tak menggunakan elpiji bersubsidi tersebut. Menurutnya, peredaran gas elpiji harus tepat sasaran seusai peruntukannya,” ungkapnya. Masih menurut Muthoin, pada awal Februari 2018 lalu Dinas Perdagangan mengajukan usulan kuota LPG 3 kg tahun 2018 sebanyak 2.961.487 tabung dan disetujui 2.833.471 tabung. Saat ini Dinas Perdagangan telah membuat surat edaran kepada agen agar menjual gas tabung melon kepada yang berhak membeli saja, yaitu warga miskin dan pelaku usaha mikro kecil. Hal ini merupakan langkah antisipatif mencegah peredaran gasa bersubsidi ke kalangan menengah ke atas.■ rna/SR

KENANG-KENANGAN: Wakil Walikota Salatiga, Muh Haris (kiri) dan istri, Ida Haris, memberikan kenang-kenangan kepada Kajari Salatiga lama Bambang Setyadi di tengah pisah sambut di Ruang Kaloka Gedung Setda, Rabu (7/3).■ Foto: Ernawaty/SR

Yudi Kristiana Kajari Salatiga SALATIGA - Dr Yudi Kristiana SH MH berharap kehadirannya di Kota Salatiga sebagai kepala kejaksaan yang baru tak menakutkan. Ia justru berharap kehadirannya akan menjadi sahabat diskusi, khususnya terkait persoalan hukum. Hal itu disampaikan saat memberikan sambutan pada lepas sambut Kajari Salatiga dari Bambang Setyadi kepada dirinya di Ruang Kaloka Gedung Setda Salatiga, Rabu (7/3). Yudi Kristiana mengaku tak asing dengan Kota Salatiga. “Sekitar 13 tahun lalu saya juga bertugas di Salatiga. Saya sampaikan terimakasih kepada Pak Bambang Setyadi yang telah meletakkan pondasi di Kejaksaan Negeri Salatiga. Kewajiban kami adalah melanjutkan semua yang baik yang telah diawali beliau,” sambutnya. Selanjutnya, Kajari Salatiga lama, Bambang Setyadi dipromosikan menjadi Asisten Intelejen Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur. Dalam kata pamitnya, Bambang Setyadi mengaku Salatiga meskipun kotanya kecil namun penuh dinamika. “Di Salatiga banyak sekali kegiatan terkait dengan forkopinda, sehingga pekerjaan kantor terkadang kalah banyak dengan kegiatan tersebut. Meski di kantor juga banyak tugas, kami tetap mencari waktu untuk bisa hadir,” ujarnya, kemarin. Bambang pun memohon maaf jika ada kekurangan dalam memimpin di Kejari Salatiga. “Segala yang baik dari Salatiga akan kami bawa, dan yang buruk-buruk akan kami buang ke laut,” seloroh Bambang. Adapun Wakil Walikota, Muh Haris menyampaikan terimakasih kepada kajari lama Bambang Setyadi yang telah bekerjasama membangun Salatiga. “Saya juga meminta maaf jika ada kesalahan. Selanjutnya kepada kajari yang baru Yudi Kristiana saya sampaikan selamat datang di Salatiga,” ungkapnya. Wawali juga berharap kehadiran bisa membantu mempercepat terwujudnya Kota Salatiga Hati Beriman dan Smart.■ rna/SR

UKSW Kembali Gelar Job Fair OPERASI ZEBRA: Personel Dishub Salatiga yang dilibatkan dalam Operasi Zebra 2018 memeriksa kendaraan dengan sasaran KIR di Jalan Jenderal Sudirman, Rabu (7/3).■ Foto: Ernawaty/SR

Dishub Minta Sat Lantas Tindak Parkir Liar SALATIGA - Kepala Dishub, Ady Suprapto berharap Sat Lantas Polres Salatiga menindak tegas kendaraan bermotor yang parkir di area larangan. Tindakan keras diperlukan sebagai shock therapy kepada pengendara yang ngeyel memarkirkan kendaraan di lokasi yang telah terpasang rambu-rambu larangan parkir. Penegasan ini disampaikan Ady saat kegiatan Operasi Terpadu Zebra 2018, Rabu (7/3). Dalam Operasi Zebra, selama dua hari terfokus di Jalan Jenderal

Sudirman. Ia memaparkan, saat ini memang banyak ramburambu larangan parkir yang terlihat kusam. Meski demikian, rambu tersebut masih berfungsi. “Meski kusam warnanya, tapi berfungsi,’‘ tegas Ady. Terkait penindakan, menurut Ady, menjadi kewenangan Sat Lantas. Untuk itu, dia mengharapkan demi kelancaran lalu-lintas Sat Lantas tegas agar ada efek jera. Dilibatkannya Dishub dalam Operasi Zebra 2018 pun, diakui

memiliki makna agar tidak ada lempar tanggung jawab. Ady mengakui, saat ini pihaknya tengah menganggarkan pembaharuan rambu-rambu yang telah usang. “Anggaran yang kita butuhkan sekitar Rp 50-Rp 100 jutaan untuk memperbarui rambu lalu lintas yang usang. Kita akan upayakan di anggaran perubahan bulan Juli-Agustus. Oktober - November kita harapkan sudah mulai mengganti rambu usang,” tandasnya.

Sementara, dalam operasi terpadu Zebra 2018 yang telah berjalan dua hari kemarin Dishub menyasar truk atau pun kendaraan roda empat yang menyalahi fungsinya. “Kita menyasar KIR kendaraan roda empat, dan banyak yang kita tegur. Sedangkan kita tindak ada satu,” imbuhnya. Dalam razia kemarin, puluhan anggota Sat Lantas Polres Salatiga diterjunkan. ■ rna/SR

Pemkab Gagas Bangun RTH di Wilayah Selatan UNGARAN - Bupati Semarang dr Mundjirin mengatakan, Pemkab Semarang memiliki gagasaan untuk membangun ruang terbuka hijau (RTH) di wilayah selatan Kabupaten Semarang dalam rangka pemerataan program pembangunan. Untuk tahap awal difokuskan di wilayah eks Kawedanan Tengaran. ‘’Sudah ada gagasan untuk membangun semacam ruang terbuka hijau terpadu atau alun-alun yang bagus di wilayah ekskawedanan Tengaran yang akan dilengkapi pusat kuliner yang bisa menjadi pusat kegiatan masyarakat sekitar. Pembangunan RTH yang dipadukan pusat kuliner sudah dibangun di Tambakboyo Ambarawa,’‘ kata Mundjirin usai meresmikan proyek-proyek pembangunan tahun 2017 di Plaza Bandarjo Ungaran yang ditandai penandatanganan lima prasasti proyek pembangunan fisik, Selasa (6/3) malam. Bupati menjelaskan, pembangunan RTH tujuannya menyediakan tempat bagi warga untuk beraktifitas sekaligus menumbuhkan usaha ekonomi produktif warga. Selain itu, bisa menjadi tempat wisata yang terjangkau segenap kalangan warga. ‘’Tahun ini pemkab juga akan menata kawasan wisata Bandungan terutama di lingkungan pasar.

Harapannya dapat menarik minat wisatawan berkunjung,’‘ ujarnya. Menurut Mundjirin, upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dan pendidikan terus dilakukan, di antaranya peningkatan fasilitas bedah sentral dan ruang persalinan di RSUD Ambarawa. Sedangkan pembangunan RSUD Ungaran yang dibiayai dengan dana multi years sebesar Rp 100 miliar selama dua tahun sejak 2017. ‘’Pembangunan RSUD Ungaran sangat penting artinya?karena menjadi rumah sakit rujukan dari 26 puskesmas yang ada di Kabupaten Semarang,’‘ jelasnya. ■ Wayang Kulit Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Semarang, Gunawan Wibisono menjelaskan, prosentase penyerapan dana APBD 2017 untuk pembangunan mencapai 92 persen, dari total dana Rp 2,192 triliun terserap Rp 2,034 triliun. Anggaran belanja langsung tercatat Rp 953,874 miliar untuk membiayai 1.800 kegiatan termasuk pembangunan 5 infrastruktur yang diresmikan oleh Bupati Semarang, yakni Plaza Bandarjo Ungaran senilai Rp 13.953.225.000, rehabilitasi gedung kantor KPU Rp2.782.437.000, Alun-alun Ambarawa Rp 3.632.609.000, Puskesmas Bergas Rp 2.150.327.000,

serta ruang bersalin dan? instalasi bedah sentral RSUD Ambarawa senilai Rp 13.621.830.000. ‘’Pembangunan infrastruktur yang telah diselesaikan antara lain jalan, jembatan, peningkatan pelayanan dasar kesehatan dan pendidikan serta pendukung pengembangan potensi ekonomi wilayah di bidang pariwisata, pertanian maupun industri,’‘ bebernya.

Peresmian proyek tersebut dimeriahkan pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan lakon ‘Pendawa Syukur’ oleh dalang Ki Joko Sunarno atau Joko Thole. ‘’Pemilihan lakon tersebut sebagai ungkapan rasa syukur atas pencapaian hasil? pembangunan Kabupaten Semarang di tahun 2017,’‘ imbuhnya. ■ rbd/SR

POTONG PITA: Bupati Semarang Mundjirin memotong pita menandai peresmian proyek-proyek di Kabupaten Semarang yang dipusatkan di Plaza Bandarjo Ungaran, Selasa (7/3) malam.■ Foto: Rusmanto Budhi/SR

SALATIGA - UKSW melalui Satya Wacana Career & Alumni Center (SWCA) kembali menggelar job fair di Balairung, Kamis dan Jumat (8-9/3). Tercatat 50 perusahaan ikut bergabung menjadi peserta Job Fair UKSW yang ke-35. Theresia Evy Yeniarti SE, Ketua panitia Job Fair UKSW menuturkan, sedikitnya ada 596 posisi lowongan di job fair kali ini. “Lowongan yang ditawarkan dari berbagai bidang, antara lain retail, IT, pendidikan, manufaktur, perbankan, transportasi, logistik, otomotif, asuransi dan percetakan,” kata Evy, kemarin. Evy menyebut, peserta job fair kali ini berasal dari berbagai kota, di antaranya Semarang, Kudus, Surakarta, Solo, Yogyakarta, Bandung, Jakarta, Tangerang, Surabaya, Cirebon, Pekanbaru, Cimahi, Kepulauan Riau dan Balikpapan. Dengan ratusan lowongan kerja, beragamnya bidang usaha dan daerah asal perusahaan diharapkan bisa menjadi pilihan bagi para pencari kerja. “Karena itu kami mengundang lulusan SMK, D3, D4, S1 dan juga S2 untuk ikut bergabung memanfaatkan kesempatan ini. Job Fair UKSW terbuka untuk umum,” terang Evy. Beberapa perusahaan yang ikut bergabung di Job Fair UKSW, Temasek Independent School, Indomarco Prismatama, PPPK Petra, Ateja, Computrade Technology International (CTI), Kanaan Global School Jambi, BCA, CIMB Niaga, Multipolar Technology, Pura Group, Berca Hardayaperkasa, APRIL, Duniatex dan Rumah Sakit OMNI, Siwali Swantika. Selain itu ada pula Polytron, Pelayaran Tempuran Emas, Honda Surabaya Center, Honda Semarang Center, Konimex, BPK Penabur Cirebon, Jakarta dan Bandung, Stella Maris International School dan lain-lain. Humas UKSW Anggraeni Upik menambahkan, untuk mengikuti proses job fair, pencari kerja dapat melakukan registrasi online melalui laman jobfair.uksw.edu. “Sebelumnya, para pencari kerja mendaftar sebagai member maupun non-member. Pada hari pelaksanaan, pencari kerja cukup membawa email konfirmasi pendaftaran sebagai kartu akses masuk job fair UKSW,” ungkap Upik. ■ rna/SR


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.