WAWASAN 03 Maret 2018

Page 13

Sabtu Pahing, 3 Maret 2018

FMS Tuntut Pertamina EP Cepu Peduli Warga PENGERUKAN: Alat berat milik DPU-PR Jepara melakukan pengerukan di muara Sungai Empu Rancak, di Desa Karanggondang, Mlonggo, Jepara. Pengerukan ini diharapkan bisa menormalkan fungsi Dermaga Sandar bagi perahu nelayan, yang ada di dekat muara.■ Foto : Budi Santoso-ad

Dangkal, Dermaga Empu Rancak Dikeruk JEPARA- Para nelayan di Dukuh Empu Rancak, Desa Karanggondang, Mlonggo, Jepara menyambut gembira pengerukan Dermaga Sandar tempat sandar perahu mereka. Selama ini mereka sudah mulai kesulitan memarkir perahu-perahu mereka lantaran tempat sandarnya sudah mulai dangkal. Sendimentasi yang terjadi membuat mereka susah saat akan masuk atau keluar dari tempat sandar perahu mereka. Pemerintah Kabupaten Jepara, mulai Kamis (1/3) sore mulai mengerahkan alat berat milik DPU PR (Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Jepara. Wakil Bupati Jepara, Dian Kristiandi didampingi sejumlah pejabat teras Pemkab Jepara, secara langsung melihat proses pengerukan ini. Dermaga Sandar bagi perahu para nelayan di Empu Rancak, dalam beberapa tahun terakhir memang mengalami pendangkalan. Menurut Marwaji, Ketua Kelompok Nelayan Dukuh Empu Rancak, sendimentasi yang terjadi diakibatkan karena material yang terbawa aliran sungai di dekat dermaga. Sungai Empu Rancak, diketahui membawa sendimentasi akibat erosi yang terjadi pada saat musim hujan berlangsung. Setelah terbawa arus sungai yang ke laut, selanjutnya lumpur dan material lain kembali ke pinggir karena ombak. Karena sendimentasi yang terjadi, membuat mulut dermaga menjadi dangkal. Hal ini membuat para nelayan kesulitan saat akan keluar atau masuk dermaga sandar. Masalah ini tentu saja menganggu aktifitas para nelayan yang akan pergi atau pulang mencari penghasilan. Jika perahu mereka ditambatkan di pinggir laut, maka resiko pecah karena berhimpitan atau hilang terseret arus laut, harus dihadapi. “Kami tentu saja senang kalau akhirnya dilakukan pengerukan di tempat sandar perahu kami. Bagaimanapun kami harus mengamankan perahu-perahu kami saat tidak kami gunakan. Terutama pada musim baratan,” ujar Marwaji, Jumat (2/3).■ dis-ad

Pembuang Bayi Ternyata Pegawai Puskesmas Sidorekso KUDUS – Polisi akhirnya menemukan ibu yang tega membuang bayi di belakang Puskesmas Sidorekso, Kamis (1/3) petang. Ironisnya, sang pembuang bayi tersebut ternyata adalah D (23), pegawai Puskesmas setempat. Terbongkarnya siapa pembuang bayi tersebut dibenarkan oleh Kepala Puskesmas Sidorekso, Sutejo, Jumat (2/3). Sutejo mengatakan, beberapa saat setelah penemuan bayi, aparat kepolisian bertindak dengan memeriksa saksi-saksi, terutama pegawai Puskesmas. Menurut Sutejo, saat kejadian pelaku yang notabene merupakan pegawai kontrak Puskesmas sempat rapat dengan jajaran pegawai Puskesmas lain. Di tengah rapat, pelaku mengaku sakit perut dan ingin buang air besar. Akan tetapi pada saat di kamar mandi yang bersangkutan tak kunjung keluar hingga satu jam. Bahkan temannya yang akan masuk ke kamar mandi tidak boleh, alasannya masih belum selesai buang air besar. Yang cukup aneh, saat di kamar mandi tersebut kran air dihidupkan secara terus menerus. Baru setelah pelaku keluar kamar mandi, diketahui dia dalam kondisi lemas dan pucat. “Ada pegawai kami yang melihat ada bercak darah di kamar mandi, tapi alasan D menstruasi banyak. Jadi, kami tak menaruh curiga apapun karena memang ada juga wanita yang seperti itu,” terangnya. Barulah ketika pembuangan bayi tersebut diketahui, Sutejo mengaku langsung menaruh kecurigaan. Dan hasilnya, aparat Polsek Kaliwungu langsung bergerak dan mendatangi rumah pelaku. Hasilnya, sang pelaku akhirnya mengakui kalau bayi tersebut merupakan anaknya dari hubungan gelap dengan pacarnya. “Saya bersama Polsek Kaliwungu mendatangi rumah sakit dan akhirnya yang bersangkutan mengakui hal itu,” jelasnya. Saat ditemukan, sang bayi mungil tersebut berjenis kelamin perempuan memiliki panjang 45 sentimeter dan berat 2,9 kilogram. Bayi saat ini dirawat di RSUD Loekmono Hadi Kudus. Terkait hal itu dirinya mengatakan akan melakukan tindakan tegas, yakni memutus kontrak pelaku sebagai pegawai BLUD Puskesmas Sidorekso. Pelaku merupakan karyawan kontrak yang baru saja bekerja selama satu bulan.■ Tom-ad

BLORA – Forum Masyarakat Sumber (FMS) dari Desa Sumber, Kecamatan Kradenan, Blora, Jumat (2/3), datang ke DPRD beraudiensi dengan pimpinan dewan, manajemen Pertamina Eksplorasi Produsi (EP) Asset 4 Cepu dan vendor Pertamina. Audiensi yang dipimpin Ketua DPRD H. Bambang Susilo itu, digelar di ruang pertemuan gedung wakil rakyat, FMS menuntut Pertamina EP Cepu lebih peduli warga sekitar Central Processing Plant (CCP) Gas Gundih. Menariknya, kedatangan FMS dipimpin H. Warsit, mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Blora dua periode, sehingga audiensi berlangsung terbuka, dan cukup alot. “Fair saja, kami tidak ingin lagi ada demo-demo, biar tidak menggangu operasional CCP,” kata Warsit mengawali dialog. Warsit yang didukung sekitar 50 orang warga Sumber, membeber CCP untuk Proyek Pengembangan Gas Jawa (PPGJ) di Desa Sumber, faktnya lebih mementingkan tenaga kerja dari luar daerah. Pekerja di CCP itu banyak yang dari Bojonegoro, Jakarta, dan daerah lain. Sementara warga setempat hanya jadi penonton. Tidak punya pekerjaan, merasa terbaikan, dan CSR-nya juga tidak jelas. “Percuma di komplek CCP ada lampu gemebyar seperti Kota Paris, sementara sebelahnya gelap,

JURU BICARA : Mantan Ketua DPRD Kabupaten Blora dua periode, H. Warsit, menjadi juru bicara FMS saat audiensi di DPRD setempat, Jumat (2/3).■ Foto: Wahono-ad dan jalannya banyak yang bodol,” ungkap Warsit.

■ Harus Lelang Tidak hanya warga banyak yang menganggur karena tanah puluhan hektar dibeli untuk PPGJ, air sumur warga juga semakin kering. “Karena proyek CCP menggunakan air bawah tanah yang menyedot air sekitarnya,” tambah Sukirno, warga Sumber. Menjawab tuntutan warga, Legal & Relation Pertamina EP Asset 4 Cepu, Rahardyan, menjelaskan tidak sedikit warga Blora (Sumber) yang diterima bekerja di

Pertamina, mulai dari security dan posisi lainnya. Terkait pelaksana proyek, dan angkutan kondesat (hidrokarbon cair) dari sumur gas, aturan negara harus lelang dan ditangani vendor atau joint venture partner (JVP). Jika warga Sumber ingin ikut di dalam pekerjaan itu dipersilahkan, syaratnya harus ada CV atau PT. Terkait corporate sosial responsibility (CSR), Intan, staf Legal & Relation Pertamina EP Asset 4 Cepu membeber, selama ini sudah sering digulirkan, mulai dari mengirim pelatihan membatik ke Yogya, mendukung insprastruk-

tur, dan banyak proposal kegiatan warga yang diakomodasi. Permasalahan angkutan kondensat, Humas PT Ramai Jaya Abadi (vendor Pertamina EP) Andini, menjelaskan semua prosedur sudah ditempuh. Termasuk kesapakatan daya angkut dari 8.000 menjadi 5.000 ton perarmada. Meski sudah dijelaskan pihak terkait, DPRD dan warga Sumber (FMS) menyatakan pertemuan kali ini hasilnya nihil, karena belum ada keputusan yang pasti. Untuk itu, DPRD agendakan cek lapangan, dan menghadirkan pimpinan Pertamina.■ K-9-ad

Tanduk Hidung Petugas PLN, Bambang Ditahan JEPARA- Bambang Sutahar, lakilaki 42 tahun, warga Karanggondang, Mlonggo, Jepara, akhirnya ditahan petugas Satreskrim Polres Jepara. Setelah sempat buron hampir setahun, pria temperamental ini akhirnya menyerah. Jumat (2/3) pagi, beberapa anggota Resmob Reskrim Polres Jepara membekuknya saat berada di rumah. Penangkapan terhadap Bambang sendiri, menurut Kasatreskrim Polres Jepara, AKP Suharto, diwarnai dengan ketegangan. Selain karena sangat temperamental dan berusaha melawan, tersangka sempat membuat warga salah paham. Saat ditangkap, tersangka meneriaki ‘maling’ para petugas yang berusaha masuk ke rumahnya. Akibatnya sejumlah warga sempat salah paham dan akan menyerang sejumlah petugas. “Setelah berhasil ditangkap, kami borgol, ternyata sempat juga tersangka membuat bengkok borgol yang digunakan. Tersangka ini termasuk termperamental sekali, sampai berupaya melawan petugas dengan berbagai cara,” ujar AKP Suharto, Jumat (2/3). Bambang dilaporkan ke Polres Jepara pada 18 Mei 2017 lalu, setelah melakukan penganiayaan terhadap petugas PLN bernama Ades Surya Saputra (27). Kejadiannya berlangsung pada Kamis, 18 Mei 2017, di rumah Paiman, tetangga dari pelaku. Saat itu korban secara sengaja ditanduk oleh pelaku pada bagian hidungnya. Akibatnya korban mengalami pecah tulang

hidungnya, dan mengalami pendarahan. ■ Aksi Koboi Aksi koboi pelaku tersebut terjadi saat korban tengah menjalankan tugasnya sebagai petugas PLN. Saat itu korban sedang melakukan penertiban meteran listrik di rumah Paiman, yang merupakan tetangga korban. Karena tidak terima meteran listriknya diputus, terjadi cekcok antara korban dengan warga seki-

tar lokasi. Tidak lama, pelaku kemudian datang menghampiri korban dan langsung melakukan serangan fisik. “Jadi yang diputus meterannya itu bukan rumah pelaku. Tiba-tiba si pelaku datang dan langsung membenturkan kepalanya ke hidung korban. Akibatnya korban mengalami luka-luka pada hidungnya, lantas melaporkan kejadian ini ke Polisi,” jelas AKP Suharto, lagi. Tersangka Bambang sendiri

mengaku dirinya sejak kejadian itu sempat melarikan diri setelah ditetapkan sebagai tersangka. Selama buron, Bambang mengaku pergi ke Semarang, dan baru beberapa hari ini berada di rumah. Karena dirinya berpikir kasusnya sudah dilupakan, dirinya tidak menyangka jika akhirnya ditangkap. “Saya pasrah saja sekarang. Tidak akan melawan lagi,” ujarnya dengan nada lemas saat diperiksa oleh penyidik Polres Jepara.■ Disad

DIPERIKSA: Tersangka penganiayaan petugas PLN, tengah diperiksa di Mapolres Jepara Jepara, Jumat (2/3). Sebelumnya tersangka sempat menjadi buron hampir setahun.■ Foto : Budi Santoso-ad

Polisi Makan Bareng Warga Kurang Mampu BLORA – Program Komunitas Anti Riba (Karib) Jumat Sedekah dengan makan bersama warga kurang

mampu terus berlanjut. Khusus kegiatan Jumat (2/3), berlangsung lebih gayeng, setelah Kapolres Blora AKBP

MAKAN BARENG : Kapolres Blora AKBP Saptono SIK, MH makan bareng dan ngobrol dengan simbah-simbah dalam program Jumat Sedekah Polsek Kota Blora, Jumat (2/3).■ Foto: Wahono-ad

Saptono berbaur dengan warga. “Senang kami bisa makan bareng bersama saudara kita, sederhana tapi nikmat,” ungkap Kapolres AKBP Saptono. Kapolres bergabung dengan Sahabat Karib yang tergabung dalam wadah Karib, membaur dengan warga, pejabat utama (Pju) Polres dan para perwira/rombongan setelah gowes pagi sejauh 18 kilometer. Program KARIB dengan Jumat Sedekah yang digagas Kapolsek Kota Blora AKP Slamet Iriyanto, sudah berjalan rutin setiap Jumat pagi, makan bersama di Mapolsek setempat. Warga kurang mampu

mulai tukang becak, kuli panggul, penjual keliling, penjual sayur, dan kalangan lainnya berkumpul makan bareng dengan menu sederhana yang disajikan oleh Karib. Program yang mendapat simpati masyarakat itu, tidak hanya sekadar makan bareng berkumpul setiap Jumat padi, namun sebagai bentuk empati dan kedekatan Polri dengan warga. ■ Keakraban Dalam kesempatan itu, Kapolres tampak menikmati sarapan pagi duduk membaur bersama simbah-simbah bakul/penjual, tukang becak, dan lainnya yang bekerja di kompleks Pasar Pagi Blora. Bahkan simbahnya pun

tidak paham sedang sarapan bareng dan jagongan dengan AKBP Saptono SIK, MH. Tampak sekali tanpa sekat, tidak ada jarak pemisah, simbahnya pun cerita, dan sembari diselingi guyonan ringan dengan orang nomor satu di Polres Blora. Di antara simbah-simbah itu, sempat curhat kalau dirinya menderita asam urat, kaki terasa pegak-pegal, sehingga tidak lagi makan daging dan sejenisnya. “Alhamdulillah, dengan giat sosial seperti ini Polri bisa makin dekat dengan rakyat, terjalin silahaturahmi dan keakraban,” ungkap Kapolres Blora. Menurutnya, Polri bukanlah apa-apa tanpa peran serta

masyarakat, karena selain memiliki tugas melayani dan pengamanan masyarakat, sinergitas Polri dengan masyatakat adalah nomor satu. Sementara itu di Polres sendiri, setiap Jumat pagi Kapolres mengajak anggota untuk olahraga gowes bersama mengitari Kota Blora, star dari Rumah Dinas Kapolres dan finish berpindah-pindah. Kasubbag Humas Polres Blora Iptu Eko Septi, kali ini gowes ini dimulai pukul 06.00 WIB, dengan route eks Lapangan Golf–perempatan Karangjati-jalan Ki Soreng-perempatan Bangkle– Desa Pelem– Perempatan Kamolan dan Mapolsek Kota Blora.■ K-9-ad


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.