Senin Pon, 12 Juni 2017
BBS Semarang Tanamkan Nilai Karakter & Kebangsaan SEMARANG – Keberhasilan sebuah lembaga pendidikan tidak hanya diukur dari keberhasilannya menghasilkan lulusan yang terdidik dalam bidang akademik, namun juga kemampuan dalam menanamkan nilai-nilai karakter hingga semangat kebangsaan kepada siswa. “Kita tidak hanya memberikan pendidikan secara akademik dengan kurikulum internasional, namun juga penanaman karakter yang sarat nilai-nilai luhur, termasuk semangat kebangsaan. Pendidikan karakter itu didapat dari pelajaran di kelas, seperti Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), tetapi juga diaplikasikan dalam kegiatan di luar kelas,” papar Kepala Sekolah Bina Bangsa School (BBS) Semarang Yuliana Puspitasari, di sela “9th Commencement Ceremony”, yakni wisuda kelulusan siswa FOTO BERSAMA: CEO SM Network Kukrit Suryo Wicaksono (kiri) sekaligus orang tua siswa, berfoto di sekolah tersebut, Sabtu bersama lulusan berprestasi BBS Semarang Gavra Alkrisanda Bhagawanta, di sela wisuda kelulusan di sekolah (10/6). tersebut, Jangli Boulevard Ngesrep Banyumanik Semarang, Sabtu (10/6). ■ Foto: Arixc Ardana Lebih lanjut, dirinya me-
ngibaratkan siswa sebagai sebuah pohon, jika mau bertumbuh tinggi, akarnya harus meresap kuat. Akar itulah pendidikan karakter. “BBS Semarang mempersiapkan siswa untuk bisa menghadapi perubahan dunia yang sedemikian cepat. Siswa juga kami bekali dengan pendidikan Bahasa Inggris dan Mandarin, supaya mereka bisa beradaptasi dengan perkembangan dunia, tetapi juga dibekali dengan nilai-nilai karakter bangsa,” tegasnya. Sebanyak 90 pelajar me ngikuti kegiatan ini, mereka terdiri dari 37 siswa dari Junior College (SMA), 20 siswa Secondary School (SMP) dan 33 siswa Primary School (SD). Prosesi wisuda ke-9 tersebut digelar dengan konsep perayaan luar negeri, dengan memberikan ke sem patan bagi siswa yang berprestasi me nyampaikan pidato motivasi. Sejumlah siswa berprestasi itu di antaranya Gavra Alkrisanda
Bhagawanta, lulusan Kelas IX Secondary School dan Ga brielle Natalie Siahaan, lulusan kelas XII Junior Col lege. ■ Prestasi Sementara, Gabrielle Natalia Siahaan sebagai lulusan terbaik jenjang Junior College mengaku senang bisa menempuh pendidikan di BBS Semarang. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan kepada temantemannya dan para adik kelas untuk selalu memiliki tekad kuat dalam belajar. Dara cantik yang akan melanjutkan pendidikan Hubungan Internasional di salah satu universitas ternama di Australia ini, juga berjanji akan kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan pendidikan tinggi, untuk membantu negara. “Termasuk dalam bidang pendidikan, saya berharap suatu saat nanti bisa membantu dalam mengembangkan pendidikan yang ada di Indonesia,” tandasnya. ■ Rix-skh
Bantuan Operasional PAUD Belum Cair PURWOKERTO – Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga minggu kedua bulan Juni ini belum cair. Seharusnya bantuan tersebut sudah cair pada awal bulan Mei lalu. Kabid PAUD Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Banyumas, Heri Teguh Santosa mengatakan, ada 1.108 lembaga PAUD di Banyumas, dengan total jumlah peserta didik sampai 37.336 siswa. Setiap siswa biasanya mendapatkan bantuan operasional sebesar Rp 600 ribu. ‘’Memang pencairannya terlambat, ke-
mungkinan setelah anggaran perubahan baru cair, jadi sekitar bulan September, jelasnya. Untuk Kabupaten Banyumas, bantuan operasional PAUD yang diterima sebesar Rp 22.041.600.000. Menurut Heri, keterlambatan ini karena BOP PAUD yang belum masuk pada anggaran induk. Sehing-
SMAN 1 Bulakamba Gelar Seleksi GTT BREBES - SMA Negeri 1 Bulakamba, Kabupaten Brebes menggelar seleksi guru tidak tetap (GTT) untuk memenuhi kebutuhan guru di sekolah setempat. Melalui seleksi tersebut, pihak sekolah berharap mendapatkan tenaga pendidikan yang berkualitas. Di mana muaranya nanti, berimbas pada peningkatan kualitas peserta didik. “Kami ingin mendapatkan guru yang berkualitas, meskipun masih GTT,”tandas Kepala SMA Negeri 1 Bulakamba, Drs H Achmad Fatawi MPd saat dihubungi di sela-sela Seleksi GTT di sekolah setempat, Sabtu (10/6). Dijelaskan, di era kompetisi sekarang ini, tidak ada istilah bisa merekrut tenaga pendidik karena ada kedekatan sebagai keponakan atau keluarga dari pihak sekolah. Keterbukaan dan kompetisi antar calon guru harus digiatkan dalam rangka mencari tenaga pendidik yang bermutu atau berkualitas. “Walaupun masih GTT, mereka bakal mendapatkan hak keuangan yang sama dari uang rakyat, berupa honor yang bisa diambil dari bantuan operasional sekolah (BOS),”tandas Fatawi. Dia menambahkan, untuk tahun pelajaran 2017/2018 sebenarnya membutuhkan sepuluh guru lagi. Namun, keterbatasan anggaran menyebabkan hanya merekrut empat orang guru saja. “Seleksi calon tenaga kependidikan diperuntukan bagi Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan (PJOK), Sosiologi, Bahasa Indonesia, dan Bimbingan Konseling (BK),”tandasnya. Dikatakan, pengumuman rekruitmen seleksi GTT disebar melalui media sosial baik lewat internet, WhatsApp dan fasilitas lainnya oleh tim seleksi. “Sebanyak 23 pendaftar, namun yang hadir mengikuti seleksi hanya 18 orang. Sementara, lima orang tidak ada keterangan tentang ketidakhadirannya,”timpalnya. Fatawi menuturkan, materi tes seleksi meliputi mikro teaching, wawancara dan piagam penghargaan serta sertifikat keahlian yang bersangkutan. Sementara, terkait pemberian honorarium menjadi kewenangan sekolah dan tidak menuntut diangkat menjadi PNS. Bila ada test CPNS yang digelar pemerintah, mereka didorong untuk berkompetisi lagi. Namun, bagi guru yang mengajar linier hingga 24 jam pelajaran, bisa diusulkan ke provinsi untuk mendapatkan tunjangan profesional. “Honor Mereka, diambil dari dana BOS maksimal 15 persen. Adapun pengumuman hasil seleksi akan keluarkan sebelum tahun pelajaran 2017/2018 dimulai,”pungkas Fatawi. ■ ero-skh
SELEKSI GTT: Para peserta seleksi mendengarkan pengarahan dari tim seleksi penerimaan guru tidak tetap di SMA Negeri 1 Bulakamba, Sabtu (10/6). ■ Foto: Eko Saputro
ga BOP PAUD masuk dalam anggaran perubahan. ■ Jangan Resah Meskipun begitu, Heri menghimbau, PAUD tidak perlu resah, sebab meskipun terlambat, namun bantuan tetap bisa dicairkan pada tahun ini. Saat ini BOP PAUD sudah sampai tahap penunjukan bank penyalur. Selanjutnya, harus dilakukan validasi penerima bantuan dan dimintakan SK bupati. ‘’Kalau tahun sebelumnya, SK nya cukup kepala dinas pendidikan saja, sehingga prosesnya lebih cepat. Tetapi untuk tahun ini menggunakan
SK bupati, karena bantuan ini kan dana hibah, jadi semua aturan harus diikuti, terangnya. Meski begitu pihaknya tetap otimis bantuan akan segera cair, sehingga bisa digunakan untuk operasional PAUD. ‘’Yang penting tak perlu resah, kami sedang berusaha agar segera cair,’’ tegasnya.■ hef-skh ANAK PAUD: Anak-anak PAUD Satria Rahayu di Kelurahan Karangklesem, Kecamatan Purwokerto Selatan tengah asyik bermain, meskipun bantuan operasional untuk sekolah mereka belum cair.■ Foto: Hermiana E Effendi
FE Unissula Buka Galeri Investasi Bursa Efek SEMARANG - Fakultas Ekonomi (FE) Unissula Semarang mengadakan Peresmian Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (GIBEI) dan Talkshow. Secara simbolik, peresmian ditandai
dengan pemotongan pita oleh Dekan FE Unissula, Olivia Fahrunnisa PhD, Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nur Satyo dan Perwakilan dari Philip Sekuritas, Thessalonica
RESMIKAN: Dekan FE Unissula Semarang Olivia Fahrunnisa (tengah) meresmikan Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (GIBEI) di kampus tersebut. ■ Foto: dok
Winanto, di depan kantor GIBEI Lantai dasar FE Unissula, baru-baru ini. Dalam kesempatan tersebut Dekan FE menuturkan bahwa adanya Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia yang berbasis Syariah di Unissula diharapkan mampu memberikan edukasi dan manfaat bagi mahasiswa ekonomi Unissula terkait saham dengan basis syariah. “Alhamdulillah, FE Unissula telah meresmikannya, sehingga kita bisa membantu memberikan pemahaman bagi siapa saja yang ingin berinvetasi saham secara syariah, yang tentunya diperbolehkan secara hukum Islam,” ungkapnya. Lebih lanjut Olivia juga berterimakasih kepada pihakpihak yang telah membatu terbentuknya Galeri Investasi Bursa Efek, diantaranya Philip Securities Indonesia dan Juga IDX (Indonesia Stock Ex-
change). Setelah itu, acara dilanjutkan dengan talkshow dengan tema Meningkatkan Investasi Pasar Modal Syariah Menuju Tahapan Pengembangan Sektor Keuangan Syariah yang Berkelanjutan. Hadir sebagai nara sumber Dedi Priyadi dari Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Satyo dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Thessalonica Winanto (Philip Sekuritas). Acara yang berlangsung di aula lantai tiga gedung FE Unissula dihadiri sekitar 300 mahasiswa. Sebagai penutup acara diadakan MoU Unissula dengan PT Phillip Sekuritas Indonesia (PSI). Dimana PT Phillip Sekuritas Indonesia (PSI) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) telah resmi meluncurkan online trading saham berbasis syariah yang bernama POEMS Syariah.■ skh-jie
Trek Suit Mas, Inovasi Mahasiswa UM Magelang MAGELANG - Pelatihan Pembuatan Trek Suit Mas (Tepung Senerek untuk Susu, Biskuit dan Mi Basah) guna meningkatkan nilai jual Senerek di Desa Mangunrejo Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang adalah salah satu dari 28 proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diusulkan oleh mahasiswa UM Magelang yang berhasil lolos seleksi dan didanai oleh Kementerian Riset dan Teknologi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Tahun 2017. Kelima mahasiswa yang menggagas ide kreatif tersebut adalah Hasna Rafida (dari prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)), Didik Irawan (PGSD FKIP), Fatkhussarifin (PGSD FKIP), Ellyana Bhekti Saputri (PGSD FKIP ) dan Nurul Ngaini (Prodi Manajemen FE). Kelompok ini berhasil lolos pada program kreativitas di bidang pengabdian masyarakat (PKM-M) dengan bentuk pengabdian berupa pelatihan pembuatan tepung senerek yang dapat diolah menjadi berbagai macam olahan yaitu susu, mie basah dan biskuit. Hasna Rafida, ketua tim mengatakan, ide pengolahan senerek berawal dari sudut pandang senerek yang hanya
diolah menjadi sup yang mudah dijumpai di berbagai warung makan di daerah Magelang. Hasna mengatakan, sup senerek adalah masakan khas dari Magelang yang merupakan kuliner peninggalan masa penjajahan Kolonial Belanda. Senerek berasal dari kata Senert yang berarti kacang polong. Tetapi orang Magelang menyebutnya “senerek” dan mengganti kacang polong menjadi kacang merah. Tampilannya seperti sup iga atau sup buntut pada umumnya, tetapi yang membedakannya
adalah kacang merah sebagai inti dan penggunaan kaldu kacang yang membuat sop ini berbeda dari sup lainnya. Dalam sup senerek juga terdapat daging sapi potong, kentang, bayam, wortel, daun bawang dan daun seledri sebagai pelengkapnya. Kandungan gizi dari sup senerek sendiri sangat banyak. Mulai dari asam amino yang bagus untuk perbaikan gizi, disamping juga rendah lemak dan bebas kolestrol. Selain itu juga baik untuk kesehatan jantung, kesehatan pencernaan, pertumbuhan dan perkembangan
PELATIHAN: Mahasiswa UM Magelang melatih masyarakat dalam pembuatan Trek Suit Mas (tepung senerek untuk susu, biskuit dan mi basah) guna meningkatkan nilai jual senerek di Desa Mangunrejo Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang.■ Foto: Wiedyas Cahyono
anak. ■ Dukungan Bupati Namun sayangnya masyarakat terutama anak-anak banyak yang tidak suka dengan senerek ini. Dari hal tersebut muncullah ide untuk membuat olahan senerek dalam bentuk yang disukai semua kalangan termasuk anak-anak, yakni dalam bentuk tepung senerek yang diolah dalam bentuk bentuk susu, biskuit, dan mi basah (trek suit mas). juga tidak ada bahan yang berbahaya yang ditambahkan dalam olahan senerek ini. Melalui kegiatan pelatihan itu diharapkan akan meningkatkan nilai jual senerek di Desa Mangunrejo sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya petani senerek dan ibu rumah tangga. Selain itu juga untuk meningkatkan gizi anak-anak di Desa Mangunrejo. Berbagai kegiatan yang dilakukan dari mulai sosialisasi, pelatihan pembuatan tepung senerek hingga labelling dan pemasaran disambut antusias warga. Bahkan pada acara tarawih keliling yang dihadiri oleh Bupati Magelang beserta jajarannya beberapa waktu lalu, olahan biskuit senerek menjadi salah satu oleh-oleh yang diberikan warga Mangunrejo kepada Ibu Tanti Zaenal Arifin, istri Bupati Magelang.■ ias-skh