WAWASAN 02 Desember 2016

Page 11

Jumat Legi, 2 Desember 2016

■ Standar Lulusan D3 Nautika Digodok

Harus Mampu Berkomunikasi Internasional di Pelayaran Niaga

BERIKAN PAPARAN: Anggota tim Capaian Pembelajaran KKNI Kemenristek Dikti Desutama Prayoga tengah memberikan paparan dalam FGD di Hotel Wimarion, Semarang, kemarin. ■ Foto: Wisnu Aji

SEMARANG -Menghadapi kebutuhan standar nasional dan International Maritime Organization (IMO), capaian pembelajaran (CP) pada D3 program studi Nautika dan Teknika Nautika pada perguruan tinggi (PT) kemaritiman di Indonesia dituntut melakukan penyesuaian. CP yang berstandar itulah yang pada Kamis (1/12) digodok di Focus Group Discussion Nasional yang digelar Politeknik Maritim Negeri Indonesia (Polimarin) dan tim dari CP-Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Kemenristek Dikti di Hotel Wimarion Semarang. Beberapa standar yang nantinya dirumuskan dalam diskusi kelompok terarah itu, adalah bahwa lulusan D3 Nautika harus mampu berkomunikasi internasional dengan menerapkan Stan-

dard Marine Communication and Phrases dan isyarat internasional dalam pelayaran niaga. Kecuali itu, alumni juga diharapkan mampu menentukan kelayaklautan dan stabilitas kapal dan memecahkan persoalan keselamatan jiwa penumpang dan perlindungan lingkungan perairan sesuai konvensi IMO. ‘’Lulusan D3 harus andal,’’ kata Dr Drs Desutama Prayoga dari tim CP-KKNI Kemenristek Dikti yang menjadi nara sumber. ■ Profesi FGD selain dihadiri utusan PT maritim di Indonesia, juga menghadirkan Ikatan Korps Perwira Pelayaran Niaga Indonesia (IKPPNI) juga Direktorat Perkapalan dan Kepelautan Kemenhub. Ketua IKPPNI Capt Dwiyono

Suyono mengatakan, sebagai organisasi profesi bidang pelayaran, pihaknya mendukung FGD yang disebutnya sebagai menyatukan visi antara dua kementerian yang menaungi kualifikasi pendidikan tinggi dan tenaga ahli. ‘’Diharapkan ke depan, tidak hanya mengkaji soal capaian pembelajaran lulusan, tapi juga kesetaraan status PT maritim dengan PT umumnya di bawah naungan Kemenristek Dikti,’’ katanya. Direktur Polimarin Dr Sri Tutie Rahayu MSi yang membuka acara mengatakan, kajian CP dari forum ini nantinya akan diusulkan ke KKNI Kemenristek Dikti. Jika sudah diuji publik, nantinya bisa menjadi CP resmi dan sebagai rujukan pada perguruan tinggi kemaritiman. ■ Jie-skh

■ Jepara Kekurangan PNS untuk Guru SD

Satu SD Hanya Miliki Tiga Guru JEPARA- Kebijakan pemerintah terkait penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), sampai saat ini belum jelas. Sementara jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Jepara, terus berkurang setiap bulan dan tahun. Khususnya untuk SD, mengalami kekurangan guru PNS. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jepara, Abdul Syukur menyatakan, berdasarkan formasi CPNS hingga

tahun ini, di Jepara kekurangan sekitar 1.203 tenaga guru. Di sejumlah SD di Kabupaten Jepara saat ini rata-rata hanya memi-

liki tiga sampai empat orang guru berstatus PNS. Padahal idealnya, di setiap SD seharusnya memiliki minimal enam orang guru PNS dan kepala sekolah. “Secara ideal jumlah tersebut memang tidak mencukupi. Namun kenyataanya sampai saat ini pemerintah juga belum jelas mengenai penerimaan CPNS. Kami hanya bisa menunggu kebijakan mengenai hal ini,” ujar Abdul Syukur, Kamis (1/12).

■ Manfaatkan GTT Untuk mengatasi kekurangan guru PNS yang sudah berlangsung beberapa tahun tersebut, rata-rata pihak sekolah memanfaatkan guru tidak tetap (GTT) untuk mengajar. Hal ini dilakukan agar proses belajar mengajar tetap berjalan lancar. Sementara itu, untuk jumlah PNS kabupaten Jepara saat ini jumlahnya mencapai 8.793 PNS. Jumlah tersebut setelah dikurangi 893 PNS yang kewe-

nangannya diambil propinsi maupun Pusat. Beberapa dinas dan lembaga, kewenangannya memang ada yang diminta oleh propinsi dan pemerintah pusat. Diantaranya adalah Dinas Kehutanan, Kelautan, Energi dan Sumber Daya Mineral. Kemudian Dinas Pendidikan untuk bidang Pendidikan untuk SMK/SMA. Jumlah ini juga dipastikan juga akan terus berkurang, karena hampir setiap bulannya ada yang memasuki usia pen-

siun. Khusus pada bulan Desember 2016 ini, 15 PNS yang terdiri dari guru Guru SD, UPT Dinas Dikpora, UPT Puskesmas, Kecamatan, Perpusda dan Bagian Hukum Setda Jepara memasuki masa pensiun. “Jadi seperti itu situasinya. Jumlah PNS di Pemkab Jepara dalam beberapa tahun terakhir memang terus berkurang. Apalagi setelah ada peralihan kewenangan di beberapa bidang,” tambah Abdul Syukur.■ dis-skh

2017, BOS Daerah SD & SMP Dinaikkan KUDUS – Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kudus, Joko Susilo menyatakan akan menambah anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS ) Daerah pada tahun 2017 mendatang. Upaya ini menyusul dihapuskannya BOS Daerah untuk sekolah tingkat SMA yang telah menjadi kewenangan provinsi. ”Karena SMA sudah tidak lagi menerima BOS Daerah, TANDA TANGAN : Mahasiswa Poltekkes Kampus 4 Blora diselasela memperingati hari AIDS/HIV 2016 dengan membubuhkan tanda-tangan ikut memerangi HIV/AIDS.■ Foto: Wahono

Mahasiswa Poltekkes Peringati Hari HIV/AIDS BLORA – Mahasiswa Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Semarang Kampus 4 Blora dari program studi (prodi) Keperawatan, menggelar aksi demo simpatik memerangi Human immunodeficiency virus infection and acquired immune deficiency syndrome (HIV/AIDS) dengan membagi-bagikan pamflet, stiker dan cindera mata kepada warga. Aksi dalam rangka memperingati hari HIV/AIDS 2016, Kamis (1/12), digelar di depan dan area kampus Poltekkes, Jalan Gor Mustika, Kota Blora. Kegiatan itu mendapat perhatian para pengguna jalan dan warga lainnya. Di sisi lain, banyak warga yang tidak mengetahui kalau 1 Desember adalah peringatan hari tersebut. Mereka baru paham setelah menerima stiker, dan pamflet dari para mahasiswa. “Iya, baru tahu kalau 1 Desember ini hari AIDS/HIV setelah melihat aksi mahasiswa Poltekkes,” ungkap Nadya Pramesti (28), warga Kota Blora. Koordinator lapanan Nur Ftiriana menjelaskan, selain menyebar pamflet dan stiker hari AIDS/HIV, dia dan kawankawan juga membubuhkan tanda tangan untuk ikut serta membantu memerangi penyakit yang belum ditemukan obatnya itu. Dari aksi ini pula, mahasiswa Poltekkes berharap masyarakat bisa memahami akan penyakit yang sangat berbahaya yang belum ditemukan obatnya itu.■ K-9/skh

maka alokasi untuk tingkat SD dan SMP akan kami tambah di tahun 2017 mendatang,” ujar Joko, Kamis (1/12) kemarin. Menurut Joko, besaran kenaikan BOS Daerah bervariasi untuk SD atau SMP. Misal, siswa SD yang awalnya hanya mendapatkan dana BOS per anak Rp 15.000 per bulan, per siswa maka tahun 2017 akan naik menjadi Rp 65.000 per anak.

“Biaya operasional sekolah diyakini mencukupi, sehingga tidak perlu lagi bantuan dari komite atau pungutan dari siswa,” ujarnya. Apalagi, lanjut dia hampir semua gedung sekolah di Kudus cukup baik. Kalaupun ada kerusakan, baik ringan maupun berat, sekolah juga mengajukan anggaran perbaikan. Meningkatnya alokasi dana BOS Daerah, menurut Joko, di-

harapkan menghapus sama sekali praktik pungli yang sering terjadi di sekolah. Sebab, dengan anggaran BOS pusat dan BOS Daerah, praktis kebutuhan semua siswa akan terpenuhi. Oleh karena itu, Joko menginstruksikan semua sekolah untuk tidak coba-coba melakukan pungutan. Pungutan seperti buku, LKS, menjual seragam dan menarik biaya pendaftaran.■ Tom-skh

Udinus & ITB Perkuat Kerja Sama SEMARANG – Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang kembali meneruskan kerja sama yang terjalin dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). Hal tersebut ditegaskan dengan penandatanganan kerja sama antara kedua lembaga disela upacara wisuda ke 58 Udinus di Patra Jasa Semarang Convention Hotel (PJSCH), Rabu (30/11). “Kesepakatan kerja sama

dalam tri dharma perguruan tinggi ini meliputi pengembangan pendidikan dan penelitian, sumber daya manusia, fasilitas akademik meliputi laboratorium, perpustakaan, serta kegiatan lain yang bermanfaat untuk kedua lembaga. Sejauh ini kita sudah melaksanakan Twinning Program Udinus-ITB yang berlangsung sejak tahun 2006,” papar Rektor Udinus Prof Edi Noersasongko, di sela penandatanganan kerjasama. Dipaparkan, Twinning Program tersebut memungkinkan mahasiswa Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Udinus, setelah menyelesaikan

empat semester dapat melanjutkan perkuliahan selama dua tahun di ITB. Lulusan dari program tersebut akan memiliki dua gelar sekaligus yakni sarjana komputer dan sarjana teknik. Prof Edi juga menerangkan, mulai semester depan di 2017, Udinus juga akan menerapkan konsep pembelajaran dengan pola 3-1 pada tiga program studi, yakni tiga tahun menempuh kuliah di kampus dan satu tahun kuliah kerja industri (KKI). Selama setahun penuh KKI tersebut,mahasiswa dapat mengikuti perkuliahan secara online. Hal tersebut memungkinkan, seiring dengan rekomendasi yang didapatkan dari Kemenristek Dikti, bahwa Udinus dapat menyelenggarakan pendidikan jarak jauh. “Ini menjadi salah satu terobosan baru yang kami lakukan, untuk tumbuh dan berkembang seiring dengan perkembangan teknologi, sekaligus memberikan kemudahan serta pelayanan pendidikan kepada masyarakat,” tegasnya.

Sementara dalam wisuda kali ini, diikuti sebanyak 450

mahasiswa dari 16 prodi Magister Komputer, Magister Manajemen, S1 dari jurusan Teknik Informatika, Sistem Informasi, Desain Komunikasi Visual, Manajemen, Akuntansi,Sastra Inggris, Sastra Jepang, Kesehatan Masya-

rakat, Teknik Elektro dan Teknik Industri. Dari jenjang DIII yaitu Manajemen Informatika, Teknik Informatika, Penyiaran, Rekam Medis dan Informasi Kesehatan. Dari keseluruhan wisudawan tersebut terpilih tujuh wisudawan terbaik dengan predikat pujian. ■ rix-skh

KERJA SAMA: Rektor Udinus Prof Dr Edi Noersasongko (dua dari kiri) dan Rektor ITB Prof Dr Ir Kadarsyah Suryadi menunjukan perjanjian kerja sama, dalam pendatanganan di sela upacara wisuda ke 58 Udinus, Rabu (30/11). ■ Foto: Arixc Ardana

Ingin Kuliah ke LN, Rajin-rajinlah Cari Beasiswa

LIHAT-LIHAT: Sejumlah mahasiswa melihat stand yang dibuka PT dari Luar Negeri dan peluang untuk mendapat beasiswa, yang digelar Unissula Semarang, di kampus Jalan Kaligawe, Kamis (1/12). ■ Foto: Siti KH

SEMARANG- Mengapa banyak orang ingin kuliah di luar negeri (LN)? ‘’Karena memang peluang untuk mendapatkan pekerjaan setelah lulus, akan lebih baik dan lebih besar. Dengan kuliah di luar negeri, lewat jalur beasiswa akan lebih mandiri secara keuangan (tidak tergantung orang tua) dan yang jelas pengalamannya bertambah,’’ jelas M Fariz Fadillah Mardianto SSi MSi, dosen program studi statitistika Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Kamis (1/12). Dia mengatakan hal itu saat menjadi nara sumber di hadapan mahasiswa Unissula Semarang, dalam acara International Edufair 2016, yang digelar UPT Kerja Sama

LN, bertempat di kampus Jalan Kaligawe. Acara dibuka oleh Wakil Rektor II, Dr Indri Kartika dan diikuti oleh sejumlah PT dari luar negeri. Di antaranya, American University, University of Canberra (Australia), Monash University (Australia), Texas Universiti (Amerika), Queensland University (Australia) dan sejumlah perguruan tinggi (PT) dari LN lainnya. Lebih lanjut menurutnya, ada trik untuk mendapatkan beasiswa untuk kuliah di LN, termasuk yang disediakan oleh LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan), Dikti, atau PT yang bersangkutan. Untuk yang LPDP, keberadaan beasiswa ini sangat populer dikalangan pencari beasiswa.

Namun untuk kuliah di luar negeri, tidaklah mudah syaratnya. Minimal nilai TOEFL (Test Of English as a Foreign Language) atau tes bahasa Inggris sebagai bahasa asing adalah 550 sedangkan minimal untuk nilai tes IELTS (International English Language Testing System) yang juga merupakan tes bahasa Inggris 6,5. ‘’Itu baru syarat nilai minimal TOEFL dan IELTS, belum syarat lainnya, misalnya seleksi kemampuan akademik, administrasi, membuat essay, dan lainnya. ‘’Rajin-rajinlah browsing, mencari beasiswa. Buka dulu PT dan jurusan yang kalian minati, kemudian baru cari peluang beasiswanya. Bisa juga buka lembaga-lembaga yang

buka beasiswa,’’ jelasnya. Dia juga mewanti-wanti, untuk lulusan S1 yang akan melanjutkan ke S2 (magister), diharapkan untuk mengambil jurusan yang linear atau sama dengan jurusan saat kuliah di S1.’’ Ini penting, sebab biasanya syarat untuk menjadi dosen, harus berpendidikan linear antara S1 dan S2-nya,’’ jelasnya. Sementara itu, Indri Kartika menjelaskan, dengan diselenggarakannya acara ini dapat mendorong mahasiswa untuk kuliah di LN. ‘’Unit Pelayanan Teknis (UPT ) kerja sama memang memberi pelayanan bagi mahasiswa dan dosen, yang salah satunya terkait dengan peluang,’’ jelasnya. ■ skh-jie


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
WAWASAN 02 Desember 2016 by KORAN PAGI WAWASAN - Issuu