WAWASAN 20 September 2016

Page 9

Rabu Pon, 20 September 2016

PON Terakhir PEKAN Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jabar, sepertinya menjadi PON terakhir bagi atlet wushu Nasional asal Sumatera Utara, Lindswell (25). “Ini menjadi PON terakhir bagi saya, karena faktor usia yang mempengaruhi kemampuan fisik saya,” kata Lindswell, usai pertandingan di GOR Pajajaran Bandung, Senin (19/9). Menurut dia, di PON XX/2020, usia dirinya sudah hampir 30 tahun, yang tentunya akan mempengaruhi secara fisik.■ Am

9

Foto: vvn

Jateng Nilai PB PON Mlempem BANDUNG- Sengketa dua atlet, masing-masing karateka Imam Tauhid Ragananda dan pemanjat tebing Tony Mamiri antara Jateng dan tuan rumah Jabar, berakhir antiklimaks. Imam Tauhid dan Tony yang dalam Sidang Majelis Dewan Hakim dimenangkan untuk Jateng, ternyatra “dilecehkan” Tim Keabsahan PON. Tim keabsahan meloloskan Tony untuk bisa berlomba bagi Jabar. Bahkan Ketua KONI Pusat, Tono Suratman melalui surat nomor 1809/UMM/IX/2016, ikut mengintervensi hasil keputusan dewan hakim. KONI Pusat menilai, Jabar lah yang selama ini membina kedua atlet itu, sedangkan Jateng tidak mendaftarkannya ke PON. Maka dengan pertimbangan kemanu - siaan, sebagaimana surat itu, KONI Pusat mempersilakan kedua atlet itu tampil di PON. Perlu diketahui, status keduanya masih milik Jateng, sesuai dengan keputusan BAORI

no 09/PBAORI/VI/2014. “Ini tidak sportif. PB PON dan PB Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) mlempem dan tidak tegas, atas intervensi dan tekanan dari luar,” kata Ketua FPTI Jateng, Iik Suryati Azizah, Senin (19/9). Iik mendapat informasi, Jabar ngotot menurunkan Tony, karena mereka kekurangan atlet. Jabar selaku tuan rumah, memang memiliki kuota dobel. “Mungkin khawatirnya, jika Tonny absen akan memengaruhi performa tim,” tambahnya. Jika Tonny Mamiri bisa tampil, Imam Tauhid di ka-

rate yang juga didaftarkan Jabar untuk bisa tampil di PON, pada akhirnya gagal. Ini karena ada ketegasan dari PB PON. Batalnya Imam Tauhid berlaga, karena kerja keras dari tim Advokasi KONI Jateng. Seperti diketahui, KONI Jateng memenangkan gugatan atas surat pembatalan dari Komisi Keabsahan PON, pada Minggu (18/9). Komisi keabsahan sebelumnya melayangkan surat nomor 039/KaBSAHAN-PON XIX/2016. Komisi itu sebelumnya mengesahkan Imam Tauhid dan Tonny Mamiri milik Jateng. ■ Mengikat Namun belakangan muncul surat pembatalan pengesahan itu no 058/Keabsahan PON/IX/2016, yang ditandatangani Ketua Komisi Pengesahan, Amin Karyatin. Hal ini karena ada jaminan dari Ketua Umum KONI Jabar. Tapi dalam kenyataannya, jaminan itu sifatnya hanya lisan dan

tidak terbukti di persidangan Dewan Hakim PON. Akhirnya Dewan Hakim yang diketuai Retno Wardhani dengan hakim anggota, mengeluarkan surat keputusan membatalkan surat keabsahan no 058 dari Komisi Keabsahan. “Sifatnya keputusan ini final dan mengikat,” kata Ketua Dewan Hakim, Retno Wardhani. Sedangkan anggota Tim Kuasa Hukum KONI Jateng, Joko Pranowo Adi, sangat menyesalkan hal ini, karena Jabar tetap memaksakan dengan menurunkan atlet bermasalah. Terlebih sudah ada keputusan yang memiliki kekuatan hukum tetap, namun tetap tidak dipatuhi. “Seharusnya semua mengikuti ketentuan yang ada. Bukan semaunya sendiri karena berstatus tuan rumah,” pungkas Joko.■ jak-Am

Pundi Medali Cabor Panjat Seret JEPARA- Para pemanjat tebing Jateng, gagal menambah pundi-pundi medali, pada pertandingan final nomor Speed Record Putra dan Putri, yang digelar Senin (19/9), di Cikole, Lembang, Bandung Barat. Pada pertandingan ini, para pemanjat Jatengtidak mampu mencetak catatan waktu maksim a l . Namun demikian, dari nomor Border Putri Beregu, Jateng berhasil menempatkan timnya di pertandingan final. Di pertandingan final nomor Speed Record Perorangan, Jateng sebenarnya berhasil menempatkan empat pemanjatnya. Masing-masing Gusti Abimayu dan Alfian M. Fajri di sektor putra dan Santi Welianti,

OVERHANG: Salah satu pemanjat Tim Boulder Putri Ja­ teng, tengah berusaha melewati overhang di jalur 2, dalam pertandingan penyisihan nomor Tim Boulder Putri, di arena Panjat Tebing PON XIX, Cikole, Lembang, Senin (19/9). Tim Putri Jateng akhirnya maju ke babak final nomor ini. ■ Foto: Budi Santoso

Agustina Sari di sektor putri. Namun pada kesempatan itu, mereka tidak mampu mencatatkan waktu terbaik. Sehingga dua medali yang diperebutkan di cabang Panjat Tebing pada Senin (19/9) kemarin, tidak berhasil diraih. Cabang Panjat Tebing yang berlangsung di Kawasan Wisata Hutan Cikole, Lembang, selain menggelar nomor final Speed Record, juga mempertandingkan babak penyisihan di dua nomor. Tim Boulder Putri Jateng yang diperkuat Santi Welianti, Harini, Susanti Apiah dan Agustina Sari, berhasil memastikan diri maju ke babak final. Rencananya, pertandingan final akan digelar pada Selasa (20/9) ini. Keberhasilan Tim Boulder Putri, sayangnya tidak diikuti Tim Lead Putra Jateng. Tim yang diperkuat Temi Teli Lasa-M.Marsudin-Waryani ini, gagal bersaing dengan para pemanjat lainnya.

kira masih ada kans untuk mendapatkan medali. Hitunghitungannya seperti itu, tapi sekali lagi karena baru besok (hari ini-red) finalnya, ya mari kita tunggu sambil berdoa saja,” ujar Gustadi, Senin (19/9). Di cabang ini sendiri, menyediakan 18 medali secara keseluruhan. Sampai Senin (19/9) kemarin, baru tiga nomor yang sudah menyelesaikan pertandingan. Karena itu pihaknya tetap optimistis Jateng masih bisa ber harap di cabang ini. ■ disAm

■ Ada Kans Salah satu anggota tim pelatih panjat Jateng, Gustadi Amiyanto menyatakan, untuk nomor Lead Putra, memang kans Jateng agak berat. Namun untuk Tim Boulder Putri, pihaknya optimistis ada kans untuk bisa mendapatkan medali. Dari hitung-hitungan di atas kertas, untuk nomor Tim Boulder Putri, Jateng diyakini mampu mendapatkan medali. Namun demikian, pihaknya tidak mau terlalu yakin lebih dahulu. “Untuk Boulder Putri, saya

Iik Suryati Azizah foto: wisnu aji

Emosi Tinggi Tim Basket Putra Jateng BANDUNG- Tim Basket Putra Jateng menorehkan hasil manis, pada laga perdana babak penyisihan Grup A cabor basket putra PON XIX/2016 Jabar, di GOR CTra Arena, Bandung, Senin (19/9). Tim yang dibesut Efri Meldi ini, menang dengan mudah atas lawannya tim basket putra Sulut dengan skor 79-51. Pada laga ini, kedua tim bermain cukup baik. Pertarungan ketat diperagakan selama 10 menit pertama. N a mun Jat e n g kemud i a n mampu mendominasi dan menguasai pertandingan. Hingga kuarter pertama, Jateng menutup dengan keme-

BAWA BOLA: Salah satu pemain basket putra Jateng, sedang membawa bola dibayangi pemain Sulut. ■ Foto: jaka n

nangan 24-15. Masuk kuarter kedua, Jateng masih unggul dengan kemenangan 40-31. Pada kuarter ketiga, Jateng unggul 63-46. Jateng menutup kuarter empat ini dengan kemenangan 79-51. ■ Terbawa Emosi Pelatih Jateng, Efri Meldi mengatakan, pemainnya terlihat panik saat lawan berani melakukan tekanan di kuarter kedua, terutama pemain yang masih berusia muda. Beruntung ada pemain senior seperti Andre Andriano, mampu meredam emosi pemain lain. Sehingga pada kuarter tiga dan empat mampu kembali pada pola permainan yang diinginkan. ‘’Kami syukuri kemenangan ini. Memang kekuatan lawan masih di bawah kami. Saya selalu menekankan, lawan pada PON ini sangat beda dengan kompetisi lain apalagi uji coba. Jangan pernah menganggap remeh meski diunggulkan,’’ kata Efri Meldi, yang juga pelatih tim IBL Satya Wacana Salatiga itu. Efri menambahkan, beberapa pemain mudanya terkadang masih terbawa emosi di lapangan. Terutama ketika mendapat tekanan dari lawan. Usai laga ini, dia akan melakukan pendekatan lebih kepada para pemainnya, agar lebih bisa mengontrol emosinya ketika bertanding. ■ jak-Am

Suporter Jateng, dari Mahasiswa hingga Bakul Cakwe ADA yang mengatakan, sebuah pertandingan tanpa suporter seperti sayur tanpa garam. Suporter bukan hanya pemanis, tapi memiliki kontri-

busi besar bagi atlet atau tim yang didukung. Di dunia sepakbola, suporter adalah peman ke12 yang menyuntikkan motivasi kepada para pemain di la-

pangan. Pada arena PON yang sedang berlangsung di Bandung ini, banyak provinsi mengangkut supoter fanatiknya. Keberadaan

BERI DUKUNGAN: Suporter Jateng saat memberikan dukungan di arena Bola Voli Pantai, di Arcamanik Sport Centre, Bandung. ■ Foto: Wisnu Aji

mereka ada di mana-mana, mengisi tribun penonton. Yel-yel dan tetabuhan pun menjadi menu wajib di setiap venues. Tak terkecuali Jateng pun mendatangkan puluhan suporter, guna memompa semangat para atlet. Di GOR Pajajaran yang menggelar pertandingan wushu dan Arcamanik Sport Center, puluhan suporter Jateng ikut menyanyikan lagu-lagu penyemangat khas suporter. Apakah mereka sengaja didatangkan dari berbagai penjuru di kota di Jateng? Usut punya usut, mereka sebagian besar adalah warga sekitar Bandung, seperti Garut dan Lembang, yang ingin menonton pertandingan PON. Menurut salah satu koordinator suporter, Slamet, mayoritas suporter yang ada di Arcamanik adalah para mahasiswa yang kebetulan tak memiliki jam kuliah di hari itu. ‘’Ya yang dekat-dekat saja. Ada teman saya di Bandung yang saya ajak mencari supor-

ter untuk Jateng. Ternyata responnya bagus,’’ katanya. Dia mengakui, ada 18 cabang olahraga yang mendapatkan dukungan suporter. Rata-rata cabang diisi 20 hingga 25 orang suporter. ■ Penjual Cakwe Di GOR Pajajaran, suporter juga terlihat mendukung atlet—atlet wushu Jateng. Apip, salah satu suporter ternyata adalah penjual cakwe yang biasa mangkal di GOR itu. ‘’Kebetulan belakangan musim hujan, saya istirahat. Kebetulan ada tawaran jadi suporter, ya oke-oke saja. Apalagi dikasih uang lelah,’’ kata pedagang asal Lembang itu beterus terang. Dia mengaku, baru kali pertama menjadi suporter. Apip pun tak masalah harus membela daerah lain dalam urusan mem-

berikan dukungan. Baginya yang penting bisa menjadi hiburan. Ketua Panitia Suporter Rahmulyo Adiwibowo menyebut, pihaknya selektif dalam menentukan cabang yang akan mendapatkan tumpahan suporter. Yang dipriotaskan adalah cabang yang tengah dalam kondisi kritis, untuk merebut kemenangan. ‘’Misalnya di voli pantai lalu. Kita berada di babak play off, ya kita kirim suporter ke sana,’’ katanya. Rahmulyo mengatakan, peran suporter sangat strategis. Pasalnya Jateng berlaga di kandang lawan. Karenanya dibutuhkan kekuatan lain bagi para atlet, ketika mereka bertarung. Dia berharap, dengan adanya para suporter bisa menambah semangat para pahlawan yang berlaga di panggung PON.■ Wisnu Aji-Am


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.