WAWASAN 08 September 2016

Page 18

Kamis Legi, 8 September 2016

SIMPANGLIMA Seminar Peradilan Bebas Mafia FH Untag menggelar seminar nasional ”Membangun Sistem Peradilan yang Bebas Mafia, Sabtu (10/9) pukul 08.30 di aula FH Jl Pawiyatan Luhur Semarang. Pembicara Topane Gayus Lumbuun SH MH (Hakim Agung pada Mahkamah Agung), Prof Dr Eman Suparman SH MH (Guru Besar Unpad dan mantan Ketua Komisi Yudisial), Dr Mahfudz Ali SH MSi(Ketua Pusat Kajian Antikorupsi Untag). Informasi Achmad Fauzi (08122836986), Hadi Karyono (08122818018). ■ Weynes - rth

Geological Events of MAGMADIPA 2nd 2016 HIMPUNAN Mahasiswa Teknik Geologi (Magmadipa) Undip menggelar GEMA 2nd (Geological Events of MAGMADIPA 2nd) 2016 pada Jumat-Minggu (9-11/9), dan Sabtu (24/9) di Gedung Soedharto Undip dan Balai Kota. Rangkaian acara, seminar nasional, Megathrust, Olimpiade Geologi MAGMADIPA, dan Geological Festival 2016. ■ Weynes - rth

Seminar Reproduksi Sehat RUMAH Sakit Islam (RSI) Sultan Agung akan mengadakan seminar reproduksi sehat pada Sabtu (10/9) mulai pukul 08.00 di Hotel Pandanaran. Pembicara antara lain Dr dr H Taufiqurrohman MKes SpAnd.■ Weynes - rth

Reuni Alumni Fakultas Hukum Untag PANITIA Alumni Fakultas Hukum Untag mengadakan reuni angkatan 1984, mulai kelas A- E di Hotel Semesta, Jl KH Wahid Hasyim Nomor 125127 Semarang, Minggu (18/9) pukul 09.00. Informasi lebih lanjut hubungi Rumiati 0819 0234 5089, Bambang Widajanto 0817 290 513, Agung Widayana 0852 9091 2978, Heny Budiati 0821 3662 4789, Dodik 0878 3285 3390. ■ Weynes - rth

Reinkarnation di SMA1 PESTA puncak kreasi seni dan karya siswa SMA 1 Semarang akan digelar dalam pentas Reinkarnation 2016, Sabtu (17/9) pukul 06.00-selesai. Acara diadakan di Kompleks Sekolah Jalan Menteri Supeno. Berbagai kegiatan digelar, di antaranya konser Tompi, Yovie & Nuno, penampilan band lokal, kompetisi, paduan suara, dan lainnya. Informasi acara Rafif Ghaffar Radana 085642769191, Safiranissa Adityarani 085726358028, dan Zulfa Ajrina 087731- 625159. ■ Weynes - rth

Bagi pembaca di Kota Semarang yang akan meng­ adakan kegiatan di sekitar lingkungan maupun or­ ganisasi , bisa mengirimkan agenda kegiatan tersebut melalui email: simpanglima@koran wa­ wasan.com. (Red)

Polisi Dalami Dugaan Sodomi Anak KALISARI - Polisi tengah mendalami dugaan pencabulan terhadap bocah laki-laki berusia enam tahun yang dilakukan oleh seorang remaja putus sekolah. Hal itu disampaikan Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polrestabes Semarang AKP Kumarsini di Semarang, saat dikonfirmasi waratwan, Rabu (7/9) kemarin. Dia mengatakan, polisi sudah meminta keterangan korban MS (6) sebagai pelapor dan keluarganya. Keluarga MS melapor ke Polrestabes Semarang atas dugaan sodomi yang dilakukan oleh R (15) yang tak lain tetangganya sendiri.”Visum sudah ada, tapi belum ada bukti kuat, masih diselidiki,” kata Kumarsini. Dia menambahkan, polisi perlu menangani secara khusus perkara ini mengingat terlapor masih di bawah umur. Selain itu, penyidik akan menjadwalkan pemanggilan terhadap terlapor dalam kapasitasnya masih sebagai saksi. Orangtua MS, Djuremi (46) melapor ke polisi atas pencabulan yang dilakukan R terhadap anaknya. Dari pengakuan pelapor, pelaku diduga melakukan sodomi sebanyak dua kali. Perbuatan pelaku tersebut diduga dilakukan di komplek kuburan dekat rumah, di kawasan Tawang Mas, Semarang Barat. Korban diancam akan dipukuli jika melapor ke orangtuanya. ■ M17-rth

■ Sidang Korupsi Kasda

DAK Akui Rekayasa Setoran MANYARAN - Diyah Ayu Kusumaningrum (DAK), terdakwa perkara dugaan korupsi kas daerah (kasda) Pemkot Semarang 2007-2014 mengakui, terlibat merekayasa slip setoran ke BTPN Semarang. Hal itu dilakukan atas permintaan sejumlah pejabat UPT Kasda Pemkot.

DAK mengakui, memberikan slip setoran berstempel dan tanda tangan teller bank serta membantu mengisinya. Slip ditulis dengan nominal sesuai permintaan mereka secara fiktif, seolah ada setoran uang kasda ke bank. Rekayasa itu dilakukan mulai akhir 2008 sampai 2014, setelah pemberian fee insentif 2 persen dihentikan bank. “Saya lihat uangnya, tapi tidak menghitung dan membawanya. Saya tidak pernah terima, karena memang rekayasa. Pernah beberapa kali membawa untuk dititipkan ke Ardhana (Arfianto-red) agar diteruskan ke walikota,” kata DAK saat diperiksa sebagai terdakwa di depan majelis hakim dipimpin Antonius Widijantono di Pengadilan Tipikor Semarang, Se-

lasa (6/9). Menurut DAK, hal itu dilakukannya meski tahun 2010 ia pindah ke Bank Pundi Jakarta, karena takut dana Kasda ditarik Pemkot. Dia juga mengaku takut karena diancam tindakannya itu dibongkar. Keterangan itu dinilai hakim dan penuntut umum tak logis. Pasalnya, tindakannya dinilai tidak sebanding dengan keuntungan yang diperolehnya. Atas rekayasa itu, DAK mengakui tak memiliki catatan jumlah dan nominalnya. “Saya diperintah Doddy Kristyanto. Karena rekening koran katanya untuk laporan ke BPK. Setiap bulan saya bikin di rumah. Pernah tahun 2014, saya disuruh membuat untuk setahun,” kata dia. DAK yang menjadi Personal

Bangking Manajer (PBM) menjadi pegawai sejak 2007-2010. Kerja sama penempatan kasda diakui, terjadi atas kedekatan mantan suaminya, Ardhana ke walikota Sukawi Sutarip tahun 2007. “Karena ditarget nasabah besar. Saya dikenalkan dan menyampaikan penawaran. Dia (Sukawi) katakan dapat apa kalau menempatkan. Adakah insetif. Sebagai PBM tidak bisa putuskan, sehingga saya laporkan ke pimpinan, Lusia Hariati dan diteruskan ke direksi dan akhirnya disetujui 8 persen bunga on bilyet dan 2 persen off bilyet,” kata DAK. Adminitrasi pengurusan penempatan, dilakukan DAK bersama Suseno (mantan Kepala DPKAD) dan Doddy. “Penempatan awal Desember 2007 Rp 45 miliar bentuk rekening giro lalu ke deposito,” kata dia. ■ Dihentikan Sejak kesepakatan itu, sejak Januari sampai akhir 2008 DAK mengambil setoran ke kantor kasda, meski aturan bank melarang. Terkait bunga 8 persen

masuk ke sistem, termasuk off bilyet 2 persen mulai April 2008 sampai akhir 2008. “Januari 2008 bunga 8 persen masuk. Meski off bilyet 2 persen masih diproses. Tapi sudah diberikan BTPN ke Pemkot. Oleh siapanya tidak tahu,”jelasnya mengaku, off bilyet saat itu Rp 60 juta. Off bilyet 2 persen dihentikan seiring keputusan pihak bank pusat. Atas hal itu, Pemkot keberatan dan sempat mencairkan dananya Rp 45 miliar di akhir 2008. “Karena ditarik, lalu saya mengiyakan adanya setoran fiktif. Saya berfikir tidak sepeserpun mengambil. Caranya, slip setoran diambil dari bank, sudah dicap teller dan diparaf. Slip saya kasih ke Pemkot. Uang di kasir, saya hanya melihat, tidak menghitung seperti sebelumnya. Saya tulis tangan dan nominalnya. Uangnya menurut Pak Doddy diserahkan ke walikota,”kata DAK. Atas pemeriksaan terdakwa DAK, sidang selanjutnya memasuki tahap penuntutan jaksa yang diagendakan Rabu (14/9) mendatang. ■ rdi-rth

Ratusan Pelajar dan Mahasiswa Terima Beasiswa Baznas PINDRIKAN - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Tengah menyalurkan zakat kepada ratusan pelajar dan mahasiswa di Jawa Tengah. Zakat yang disalurkan dalam bentuk beasiswa tersebut merupakan periode yang kedua. Sekretaris Baznas Jawa Tengah, Ahyani mengatakan, tahun kemarin Baznas telah menyalurkan zakat kepada fakir miskin. “Tahun ini beasiswa diberikan kepada 401 pelajar dan mahasiswa,” kata Ahyani saat penyerahan beasiswa Baznas di Aula Wisma Perdamaian, Kota Semarang, Rabu (7/9) Ahyani menyebutkan, pelajar terdiri dari siswa SD/MI (101 orang) SMP/MTs (100 orang), SMA/MA (100 orang) hingga perguruan tinggi (100 orang). Siswa SD menerima beasiswa senilai Rp 500 ribu. Siswa SMP Rp 750 ribu, siswa SMA Rp 1 juta dan mahasiswa menerima Rp 2,5 juta. “Total yang disalurkan Rp 475.500.000,” tambahnya. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyampaikan bantuan tersebut secara simbolis kepada perwakilan pelajar. Menurut Ganjar, pengelolaan zakat bisa dikem-

MENYERAHKAN : Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyerahkan beasiswa kepada para penerima beasiswa Baznas di Aula Wisma Perdamaian, Kota Semarang, Rabu (7/9). ■ Foto: Shodiqin - rth bangkan lebih luas lagi. Tidak hanya untuk pendidikan saja, tetapi juga untuk memecahkan persoalan kemiskinan. “Tak hanya memberi tapi juga dikembangkan untuk unit usaha,” katanya.

Gubernur juga mendorong agar pengelolaan Baznas semakin modern dan bisa dipertanggungjawabkan kepada publik. Sementara itu, Pengurus

Yayasan Khusnul Khotimah Semarang, Masdar Mashudi, menyambut baik penyaluran zakat Baznas berupa beasiswa. Baru kali ini siswasiswinya mendapat beasiswa dari Baznas.■ M13 - rth

Walikota Dorong Inisiasi Smart City BALAIKOTA - Inisiasi terhadap keberadaan program smart city di masing-masing kota harus terus didorong dan dikembangkan. Hal itu disampaikan Walikota Semarang Hendrar Prihadi saat didaulat menjadi pembicara dalam seminar

Smart City Symposium 2016 Improving Governance Through Information and Communication Technology (ICT) di Gedung Lengkung Sekolah Pascasarjana UGM Yogyakarta, Rabu (7/9). Menurutnya, ICT sangat diperlukan di

PEMBICARA : Walikota Hendrar Prihadi saat menjadi salah satu pembicara dalam seminar mengenai Smart City di Universitas Gadjah Mada, bekerja sama dengan Lee Kuan Yew School of Public Policy, dan Microsoft, Rabu (7/9).■ Foto: Nurul Wakhid -rth

Kota Semarang sebagai instrumen pendukung pertukaran informasi, termasuk dalam pengawasan, aspirasi, interaksi, transparansi dan integrasi. “Semarang merupakan pusat perdagangan dan jasa, sehingga memerlukan sarana pertukaran informasi yang cepat melalui smart city yang diawali kerja sama dengan Telkom tahun 2013 lalu,” terangnya. Dijelaskan, dalam tahap awal telah dipasang 2.300 titik wifi gratis yang ditempatkan di ruang-ruang publik yang tersebar di sudut kota. Selain itu sudah menerapkan di bidang kesehatan meliputi penyederhanaan birokrasi untuk Jamkesmaskot sehingga data lebih terintegrasi. Di bidang pendidikan, ICT diterapkan dalam PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) yang jurnalnya dapat diketahui secara online serta adanya BOS Online. Dalam bidang pajak, digunakan sistem E-Tax yang ternyata efektif dalam meningkatkan PAD.

Di sisi lain, Mendagri Tjahyo Kumolo menegaskan jika penggunaan internet telah merambah dalam bidang pemerintahan yang dikenal dengan E-government. Hal tersebut Kemendagri untuk menjabarkan urgensi konsep Smart City dalam mendorong daerah-daerah menciptakan inovasi teknologi. ‘’Semuanya demi menunjang efisiensi pelayanan public dan sektor kepemerintahan secara menyeluruh,” tandasnya. ■ Efektif Ditambahkan, kegiatan ini dilatar belakangi dorongan dan desakan dari masyarakat kepada pemerintah agar pemerintah terus melakukan inovasi digital di bidang pelayanan public. Dengan demikian, setiap kota akan berlombalomba menjadi Kota Pintar (Smart City) termasuk menstranformasi di dalam pemerintahan, namun juga masyarakat luas yang secara langsung terlibat dalam proses pemerintahan. ■ Hid-rth

Penjual Golok dan Pisau Yaik Banjir Pembeli Menjelang perayaan Idul Adha (kurban), kebutuhan alat-alat tajam seperti golok dan pisau, kapak semakin meningkat. Hal ini berdampak terhadap penjualan bagi para pedagang yang berada di Pasar Tradisional. Seperti halnya yang dialami oleh Karnisih (63), salah satu penjual golok dan pisau di Pasar Yaik Kawasan Kauman Semarang, jelang perayaan Idul Adha kebutuhan masyarakat akan penjualan alat tajam semakin tinggi. Nenek yang sudah berjualan puluhan tahun ini mengaku, setiap kali menjelang lebaran Idul Adha banyak para pesanan serta pembeli mencari alat-alat tajam seperti golok, pisau dan kapak untuk dijadikan alat sebagai penyembelih maupun pemotong daging hewan kurban.

“Alat tajam seperti golok dan pisau, paling laris dibanding alat-alat tajam lainnya menjelang lebaran Idul Adha,” kata Karnisih saat ditemui Wawasan, Rabu (7/9) di lokasi penjualan Ia mengatakan selain warga Semarang sendiri, banyak juga para pembeli yang berdatangan dari luar daerah seperti Demak, Kendal, dan Unggaran. “Biasanya setiap hari kami menjual, yakni sekitar 30 buah golok dan 20 buah pisau,” ujar pria yang masih bujangan tersebut. Untuk harga satu golok dan pisau sendiri, lanjut Karsini menjual dengan harga kisaran Rp 35 ribu sampai Rp 40 ribu untuk satu buah golok, untuk harga pisau dijual dengan harga Rp 5 ribu sampai Rp 15 ribu tergantung ukuran, sedangkan harga kapak dihargai

sekitar Rp 30 ribu. “Namun harga itu bisa turun apabila para pembeli bisa mengambil banyak,” imbuh nenek asal Semarang mengaku alat-alat tajam tersebut didatangkan langsung dari seorang pengrajin asal Kabupaten Magelang dan Cepiring, Demak, Solo dan lainnya. ■ Berkah Dengan banyaknya para pesanan serta pembeli golok dan pisau menjelang lebaran Idul Adha dia mengaku, mendapatkan keuntungan lebih dibanding pada hari-hari biasa. “Alhamdulillah dengan datangnya lebaran Idhul Adha membawa berkah tersendiri bagi kami, yakni bisa mendapat keuntungan lebih dibanding hari-hari biasa” katanya. Hal serupa juga dikatakan Muhammad Sarifuidin (35),

yang juga sebagai penjual golok di Pasar Yaik Kawasan Kauman Semarang. Ia mengungkapkan menjelang lebaran Idul Adha kali ini banyak para pembeli yang berdatangan mencari golok dan pisau untuk dijadikan alat penyembelih dan pemotong gading kurban dibanding hari-hari biasa. Menurutnya setiap kali berjualan dengan membuka lapak mulai pukul 06.30 WIB sampai pukul 18.00 WIB, bisa terjual sekitar 30 sampai 40 masingmasing golok dan pisau. “Dengan banyaknya pembeli, kami bia mendapat keuntungan sekitar Rp 150.000 perhari,” ujar Sarifudin. Namun, menurutnya penjualan untuk tahun ini jelang Idul Adha menurun dibanding tahun lebaran kemarin. Mungkin hal ini disebabkan, karena adanya musibah paska Pasar

Johar kebakaran, dan banyak para pedagang pindah ke relokasi MAJT. “Meski begitu, kami tetap bersyukur jelang lebaran ini alat-alat tajam tetap laku meski

tidak seramai tahun kemarin,” ungkap Sarifudin yang juga menjual sabit, cangkul, palu, gergaji dan lainnya. ■ Shodiqin - rth

MEMILIH : Para pembeli memilih golok dan pisau menjelang Lebaran Idul Adha di Pasar Yaik Kawasan Masjid Kauman Semarang, Rabu, (7/9). ■ Foto : Shodiqin-rth


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.