Senin Wage, 9 Mei 2016
■ Dugaan Korupsi Proyek Pasar Jrakah 2013
Mieke Segera Disidang MANYARAN - Berkas penyidikan kasus dugaan korupsi proyek penyempurnaan Pasar Jrakah tahun 2013 dengan tersangka Mieke Sulistyorini telah selesai dan dilimpahkan penyidik Kejari Semarang ke penuntut umum. Mieke merupakan sub kontraktor dalam kasus dugaan korupsi proyek Pasar Jrakah 2013. CINDERAMATA : Rektor Unimus Prof Dr Masrukhi MPd (kiri) didampingi Direktur Eksekutif IRO Unimus Muh Yusuf PhD, menerima cinderamata dari perwakilan NTUT Prof Shiao-Shing Chen PhD, di sela kunjungan kerja sama di kampus Unimus Kedungmundu, kemarin. ■ Foto : Arixc Ardana-rth
Unimus – NTUT Taiwan Perkuat Kerja Sama KEDUNGMUNDU - Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) terus memperkuat kerjasama dengan National Taipei University of Technology (NTUT). Hal tersebut ditunjukkan dengan pengiriman sebanyak empat dosen Fakultas Teknik Unimus, untuk studi program Doktor (S3) di salah satu universitas ternama di Taiwan tersebut. “Kita terus berupaya untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki Unimus, baik dosen atau tenaga kependidikan. Tujuannya agar kompetensi kita meningkat sehingga berbanding lurus dengan hasil yang didapatkan oleh para lulusan,”papar Rektor Unimus Prof Dr Masrukhi MPd, di sela pertemuan dengan delegasi NTUT di kampus Kedungmundu, kemarin. Disampaikan, Unimus belum lama ini juga mengirimkan mahasiswa dari Program Studi S1 Keperawatan dalam student internship training program, yang digelar Taiwan International Health Care Training Centre (TIHTC). “Selain itu juga ada beragam program yang diikuti oleh dosen dan mahasiswa Unimus, baik di dalam atau luar negeri dalam upaya meningkatkan kompetensi yang dimiliki,” terangnya. Direktur Eksekutif International Relationship Office (IRO) Unimus Muh Yusuf PhD menambahkan saat ini keempat dosen FT Unimus tengah dalam proses pengurusan beasiswa dari Dikti, serta kelengkapan syarat-syarat studi lanjut. “Hubungan kerja sama di masa mendatang, university to university ini diperluas dengan melakukan program students exchange, penelitian kolaborasi, pertukaran dosen dan publikasi bersama,” terangnya. Sementara, Dekan Institute of Environmental Engineering and Management NTUT Prof Shiao-Shing Chen PhD menuturkan, saat ini ada puluhan mahasiswa internasional asal Indonesia yang berkuliah di NTUT. “Selama ini kita melihat, prestasi mahasiswa dari Indonesia sangat memuaskan sehingga NTUTmencoba pro aktif ke Indonesia menawarkan beasiswa pada para mahasiswa tingkat akhir, salah satunya di Unimus untuk studi Magister (S2) , serta program studi Doktor (S3) untuk dosen,” pungkasnya. ■ rix-rth
Kepala Kejari Kota Semarang, Rizal Pahlevi melalui Kepala Seksi (Kasi) Tindak Pidana Khusus (Tipidsus), Sutrisno Margi Utomo, perkara Mieke sudah tahap II, yakni penyerahan tersangka dan barang bukti dari penyidik ke penuntut umum. “Rabu (5/5) lalu tahap II. Direncanakan minggu depan (ini) sudah dilimpahkan ke pengadilan untuk segera disidangkan,”kata Sutrisno kepada Wawasan, Minggu (8/5). Kasie Pidsus menambahkan, pihaknya telah menunjuk tim penuntut umum yang akan menyidangkan perkara Mieke, yakni Steven Lazarus dan Edy Budianto. “Tersangka sudah ditahan di LP Wanita Klas IIA Bulu Semarang. Penahanan selama 20 hari ke depan dari penuntut umum. Jadi diperpanjang dari penahanan penyidik,”ujarnya. Sementara, pada sidang pemeriksaan perkara terdakwa Agus Widiatmono di Pengadilan Tipikor Semarang, Rabu (5/5) terungkap, Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan (PPHP) tidak bekerja semestinya. Hal itu diakui lima anggota tim PPHP saat diperiksa sebagai saksi, terdakwa Agus, mantan Kepala Seksi (Kasi) Penataan dan Pemetaan Dinas Pasar Kota Semarang. Kelima saksi yaitu, Bekti Sarjono selaku ketua, Tjejep Wahyu Purnama selaku sekre-
taris (keduanya PNS Dinas Pasar), Ali ST MM (PNS Dinas Tata Kota), Eko Budi Wahono (PNS DPKAD), Kuat (Kabid Penerangan Jalan pada Dinas PJR). Saksi PPHP mengakui diangkat berdasar SK Kadis Pasar. “Tugas PPHP memeriksa, menerima dan membuat berita acara terkait hasil pekerjaan,” kata saksi Bekti di hadapan majelis hakim yang diketuai Ari Widodo. Saksi mengakui tak memeriksa detail pekerjaan proyek yang dikerjakan Mieke, sub kontraktor PT Indopenta Bumi Permai (IBP). Bahkan, terdapat anggota PPHP yang mewakilkan tugasnya ke anak buahnya. Atas kedatangannya ke lokasi proyek, anggota PPHP terkadang tak lengkap. “Tiga kali datang memeriksa. Pertama 23 Oktober dan dua kali pada bulan Desember. Ke sana tapi tidak memeriksa secara teknis. Terakhir, kami ke sana, masing-masing anggota menyebar sesuai kondisi,” kata Bekti. Saksi Tjetjep berbeda keterangannya. Menurutnya, ia hanya melihat-lihat di lokasi, tanpa memeriksa. “Hanya melihat-lihat saja. Kami tidak dibekali checklist. Konsultan pengawas yang menjelaskan didampingi pelaksana kontruksi,” ujar dia. Di akhir kedatangannya di lokasi proyek pada 23 Desember
2013, kata Tjejep, masih terdapat kegiatan pengerjaan. Proyek belum 100 persen selesai dan oleh PPKom dikatakan akan segera diselesaikan. Agus Widiatmono, selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) didakwa korupsi bersama Mieke Sulistyorini (berkas terpisah). Secara melawan hukum dan menyalahgunakan kewenangan, ia didakwa korupsi atas proyek penyempurnaan pembangunan Pasar Jrakah berpagu Rp 3,5 miliar. Proyek Pasar Jrakah melibatkan kepanitian Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Nurkholis, bendahara Much Rois Bachrodi, Pejabat Pelaksaan Teknis Kegiatan (PPTK) Burhan Arifin. Atas proyek itu, CV Ardyacipta Dwi Mitra beralamat di Jalan Pringgodani Raya Semarang dengan direktur Suroto ST ditetapkan sebagai konsultan pengawas dengan anggaran Rp 50 juta. Terhadap pelaksanaan proyek sebesar Rp 3,429 miliar, Dra Ayu Entys S MM selaku Asisten Adminitrasi Perekonomian Pem bangunan dan Kesra Setda Kota Semarang, sekaligus Kepala Unit Pelayanan Pengadaan (ULP), (sekarang Plt Kadis PSDA dan ESDM) menyetujui PT IBP, direkturnya Gunawan Adi Putranto sebagai pemenang dengan harga penawaran Rp 2,734 miliar. Kenyataannya, PT IBP tidak mengerjakan, namun pelaksanaan dikerjakan Mieke Sulistyorini. Sejak proses pelelangan pemilihan sampai pelaksaan, profil PT IBP hanya dipinjam Mieke. Sebagai kompensasi, Mieke menjanjikan keuntungan 2,5 persen. Sampai akhir kontrak, pekerjaan belum selesai dan baru mencapai 95 persen. Namun
atas hal itu tetap dinyatakan 100 persen. PPHP menyetujui dan menerima pekerjaan. Atas persetujuan itu, Ir Nugroho Joko Purwanto (Kepala Dinas Pasar saat itu), menerbitkan Surat Perintah Membayar ke DPKAD. Usai diproses, pembayaran dicairkan ke PT IBP dan diteruskan ke Mieke. Atas audit BPK ditemukan kelebihan bayar Rp 78,5 juta dan denda keterlambatan yang tidak dikenakan sebesar Rp 76,5 juta. Atas kedua temuan itu, PT IBP telah mengembalikan ke kasda. ■ Audit Berbeda Dalam audit perhitungan kerugian negara versi akuntan publik, penyidik Kejari Semarang menyatakan terdapat kelebihan pembayaran Rp 163,5 juta. Jumlah itu berbeda dengan audit BPK dan ahli UNNES. Menurut BPK, sesuai LHP tahun 2013 kelebihan bayar sebesar Rp 78,5 juta. Namun setelah dilakukan building audit atas pekerjaan proyek oleh UNNES atas permintaan penyidik pada 10 Agustus 2015, berubah menjadi sebesar Rp 210,8 juta atau total Rp 289,4 juta. Atas kedua temuan itu, lewat ahli keuangan Hernold Ferry Makawimbang SSos, MSi, MH dari Kantor Akuntan Publik Dr Tarmizi Achmad MBA CPA CA penyidik menyatakan kerugian hanya sebesar Rp 163,5 juta. Atas perkaranya, terdakwa dijerat Pasal 2 ayat 1 Jo Pasal 18 UU 31/1999 sebagaimana diubah dan ditambah UU 20/2001 tentang pemberantasan korupsi Jo Pasal 55 ayat 1 kesatu KUHP. Subsidair, melanggar Pasal 3 UU yang sama. Sidang sementara ditunda dan kembali digelar pekan ini. ■ rdi-rth
Unika Kembangkan Pendampingan UMKM BENDANDHUWUR – Universitas Katholik (Unika) Soegijapranta ingin mengambil peran yang lebih besar, dalam membantu mengembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Jateng. Salah satunya melalui pendampingan mahasiswa lewat Kuliah Kerja Usaha (KKU), yang sudah berjalan 16 tahun. “Kami mempunyai program KKU sama halnya KKN, yang mewajibkan setiap kelompok mahasiswa melakukan pendampingan terhadap satu kelompok UMKM. Tidak hanya sekedar mendampingi, mereka juga membantu mengembangkan usaha tersebut, mulai dari pengolahan, packaging hingga pemasaran,” papar Rektor Unika Prof Dr Ir Y Budi Widianarko, kemarin. Untuk mendukung program KKU tersebut pihaknya menggandeng sejumlah pihak untuk bekerjasama, terbaru Unika bekerjasama dengan PT Telkom Regional IV – Semarang dalam pengembangan kampung digital di Jateng. Kampung digital meliputi 10-15 UMKM yang terletak dalam satu wilayah, nantinya mereka akan medapatkan bantuan komputer dan wifii untuk jaringan internet, serta dana pendamping. ■ Mandiri ‘’Harapannya, jaringan internet ini akan membantu mereka dalam memperkenalkan produknya, sekaligus pemasaran secara online. Para pelaku UMKM ini akan kita dampingi melalui program KKU,” lanjut Prof Budi. Sementara, Deputy Executive Vice President Marketing Telkom Regional IV – Semarang Firdaus Roeswandi menuturkan, PT Telkom selama ini juga serius dalam membina UMKM, karena sejak tahun 2010 telah mendirikan suatu divisi yang mendorong UMKM agar bisa mandiri, maju dan modern. “Kami juga mempunyai Corporate Development Centre (CDC) yang mengelola CSR melalui pola kemitraan dan bina lingkungan, yang memiliki access capital dan e-commerce untuk memperluas pasar, sehingga UMKM nantinya tidak hanya mempunyai access lokal tetapi juga access global untuk pemasaran produknya,” tandasnya. ■ rix-rth
KERJA SAMA : Rektor Unika Prof Dr Ir Y Budi Widianarko (kanan) dan Deputy Executive Vice President Marketing Telkom Regional IV – Semarang Firdaus Roeswandi, seusai menandatangani kerja sama antara kedua lembaga di kampus Unika Bendan Dhuwur,kemarin. ■ Foto : Arixc Ardana-rth
KELULUSAN: Sejumlah siswa merayakan kelulusan dengan menyempotkan cat dan membubuhkan tanda tangan di seragam sekolah, Sabtu (7/5) di Jalan Pandanaran II. ■ Foto:Weynes-rth
Kikan X Kotak Nostalgia di Semarang SIMPANGLIMA - Rehatnya vokalis grup band Kotak Tantri lantaran memiliki momongan, tak membuat band Kotak vakum di atas panggung hiburan. Hal ini terlihat saat, band lulusan ajang pencarian bakat ini tampil spektakuler dengan menggandeng mantan vokalis grup band Cokelat yakni Kikan di Entertaiment Plaza (E- Plaza) Simpanglima Semarang, Sabtu (7/5) dini hari. Tampil lagu pembuka dengan berjudul “Hilang”, kolaborasi yang dinamakan Kikan X Kotak ini tampil sukses menghibur para pengunjung dan penggemar di E Plaza. Sebelum menginjak lagu kedua berjudul “Karma”, Kikan menyampaikan senang bisa datang ke Semarang. “Sudah lama saya tidak tampil di Semarang. Semoga malam ini bisa bernostalgia lagi bersama penggemar di Semarang,” kata Kikan. Dia juga menyampaikan, kali ini datang tidak menggantikan posisi Tantri yang sedang mengambil rehat namun murni project dia pribadi dengan Kotak. Pada lagu selanjutnya, Kikan menyanyikan lagu berjudul Tinggalkan Saja dan Segitiga. Lagu tersebut membuat para pengunjung yang kebanyakan penggemar terhibur, terlebih
dengan warna dua band besar di belakang mereka, yakni Cokelat dan Kotak. ■ Kerinduan “Project baru ini memang mengangkat tema yang berisi lagu dari Kikan dan lagu Kotak yang diaransemen dengan konsep yang berbeda,” jelas Kikan. Lagu “Pelan-Pelan Saja”
dinyanyikan Tantri dengan suara tingginya. Kikan seakan menyihir dan bisa menggantikan kerinduan fans Kotak di Kota Semarang. Lagu-lagu yang dinyanyikan di antaranya Tendangan Dari Langit, Beraksi, dan lainnya. Sebelum ditutup dengan lagu “Bendera” yang dipolulerkan band Cokelat, Kikan
X Kotak mengenalkan lagu single terbaru mereka. Berjudul Long Live Rock N Roll, yang menceritakan tentang perjalanan hidup dan karier dua beberapa sahabat untuk tetap eksis di dunia musik. “Lagu ini menceritakan project yang digarap atas nama sahabat dan teman,” tutupnya. ■ M13-rth
MENGHIBUR: Penampilan kolaborasi Kikan X Kotak tampil spektakuler dan menghibur para pengunjung dan penggemar di panggung hiburan E Plaza Simpanglima, Sabtu (7/5) dini hari. ■ Foto: Shodiqin-rth