Pujian Menpora MENTERI Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi, mengaku bangga kepada paralimpian yang sukses mencetak rekor, pada hari kedua pelaksanaan ASEAN Para Games (APG) 2015 di Singapura, Jumat. “Selamat kepada paralimpian yang sukses mempersembahkan emas bagi Merah Putih, terlebih paralimpian yang sekaligus menorehkan rekor baru di ASEAN Para Games kali ini,” kata Menpora, dalam keterangannya. ■ Am-Did
Sabtu Pon, 5 Desember 2015
SEMARANG- Pengprov PASI Jateng, akan menggulirkan Kejuaraan Provinsi Atletik Jateng, di Stadion Kridanggo, Salatiga, Sabtu-Minggu (56/12) ini. Sebanyak 35 kabupaten/kota, ambil bagian pada even yang menggelar 40 mata lomba untuk kategori SD, SMP, dan umum. Untuk kategori SD, akan digelar tri lomba, yakni sprint 60 meter, lompat jauh, dan lempar turbo. Pada SMP akan
Foto:dok
35 Kabupaten/Kota Ramaikan Kejurprov Atletik mempertandingkan lima mata lomba, yakni sprint 100 meter, lompat jauh, tolak peluru, lompat tinggi, dan lari 800 meter. Ada pun untuk kelompok umum, akan digelar sprint 100, 200, 400, dan 800 meter. Kemudian lari jarak menengah 1.500 meter dan 10.000 meter. Selain itu juga nomor lom-
pat jauh, lompat jangkit, lompat tinggi, tolak peluru, lempar lembing, lembar cakram, lari gawang 100/110 meter, estafet 4x100 meter, estafet 4x400 meter, dan jalan cepat 10.000 meter. ■ Atlet PON Ketua Harian PASI Jateng, Rumini, mengatakan, kejur-
prov ini merupakan agenda tahunan, sebagai wadah pembinaan. Itu sebabnya melombakan untuk usia SD dan SMP. ‘’Atlet Jateng yang lolos PON XIX, juga diminta untuk turut berlomba. Kami ingin memantau perkembangan mereka dalam menjalani pemusatan latihan. Di sisi lain, atlet
PON XIX Jateng yang ikut ini, menadi daya tarik bagi atlet SD dan SMP agar lebih bersemangat,’’ tutur Rumini, Jumat (4/12). Bagi pemenang tiap mata lomba, lanjut dia, akan mendapat sejumlah uang pembinaan. Sedangkan daerah yang menjadi juara umum juga mendapatkan uang pembi-
naan. Menurut dosen FIK Unnes itu, prioritas untuk level junior (SD dan SMP) sebagai bagian dari pembinaan dan regenarasi atlet atletik Jateng. ‘’Evaluasi akan kami lakukan usai kejurprov nanti. Sebab, ajang ini sebagai wadah pembinaan bagi atlet junior, dan juga sebagai monitoring untuk atlet PON XIX Jateng,’’ pungkas Rumini.■ Jie-Am
■ Pondok Indah International Junior Golf Championship
Sembilan Pegolf Jateng Siap Tempur SEMARANG- Persatuan Golf Indonesia (PGI) Jateng, akan menerjunkan sembilan golfer juniornya, dalam turnamen berlabel Pondok Indah International Junior Golf Championship, di Pondok Indah Golf Course Jakarta, Selasa-Kamis (15-17/12) mendatang. Kejuaraan melombakan kelas A, B, dan C, baik putra ataupun putri. Diharapkan, para pegolf Jateng bisa berbicara di kejuaraan junior terbesar di Indonesia itu. Atlet Jateng akan bersaing dengan golfer dari provinsi lain dan luar negeri, seperti Korsel, AS, Jepang, Brunei, dan Malaysia. Untuk Kelas A putra, Jateng menurunkan Satrio Komang De Naya. Kelas B, Dylan Santoso menjadi tumpuan daerah ini. Sedangkan Kelas C ada Darendra Setiawan, Gasca Askara Sanskritama, Roberto Pascal, dan Raihan Yudanto. Di bagian putri Kelas B, Jateng menerjunkan Natasha Mogi. Di kelas C, dua golfer putri junior, Victoria Charlene Salim
dan Michelle Mogi, diharapkan akan bisa bersaing. ■ Lima Besar Ketua Bidang Pembinaan Junior PGI Jateng, Yudan Roesgijanto, mengatakan, keikutsertaan para pegolfer muda ke turnamen ini, untuk menambah jam bertanding. ‘’Salah satu kelemahan golfer Jateng adalah jam bertanding, jika dibanding dengan Jakarta dan Jabar. Tiap bulan dua daerah itu ada kejuaraan, baik
SERIUS: Para pegolf yang mewakili Jateng, terlihat serius memperhatian arahan dari pelatih yang akan mendampingi mereka untuk mengikuti turna men golf yang digelar di Jakarta. ■ Foto: jaka n
tingkat lokal, Nasional, maupun internasional. Padahal dari segi teknik, golfer Jateng tidak kalah dari Jakarta dan Jabar,’’ kata Yudan, di selasela latihan persiapan di Gombel Golf, Jumat (4/12). Dia yakin, dengan memperbanyak mengikuti turnamen, akan mengangkat teknik dan mental bertanding para atletnya. Para atlet yang turun bertanding di turnamen ini adalah, hasil dari seleksi panitia. Peserta dilihat dari handycap dan prestasi dalam mengikuti beberapa kejuaraan. Sehingga persaingan akan sangat ketat. Untuk targetnya, PGI Jateng berharap, para golfernya bisa masuk dalam posisi lima besar. ‘’Tapi saya yakin, pegolf seperti Gasca bisa menembus tiga besar,’’ pungkas dia.■ jak-Am
■ Kejurprov Drum Band
Kudus dan Cilacap Berjaya SEMARANG- Tim drum band dari Kabupaten Kudus dan Cilacap berjaya, setelah menjuarai Kejurprov Drum Band di Semarang, baru-baru ini. Di nomor Lomba Berbaris Jarak Pendek (LBJP) yang dilangsungkan di Stadion Jatidiri, Kudus menjadi yang terbaik, dengan koleksi skor 741. Posisi kedua ditempati Kota Tegal, dengan raihan nilai 723 dan urutan ketiga tuan rumah Kota Semarang dengan capaian skor 678. Sementara itu di nomor Lomba Ketepatan dan Ketahanan Berbaris (LKKB) yang
menempuh rute Jalan Pahlawan hingga Pemuda, Cilacap menjadi juara dengan nilai 812, disusul Temanggung (752) dan Kota Semarang (741). Ketua panitia Supomo, mengatakan, kejurprov ini memfokuskan pada nomor fisik enduro atau ketahanan dan kecepatan (speed march). ‘’Untuk unjuk gelar dan kerapian berbaris, tidak kami gelar. Ajang ini merupakan agenda pembinaan drum band di Jateng. Dengan kejuaraan ini, kami berharap perkembangan olahraga ini semakin semarak di Jateng,’’ tambah
Supomo. ■ Nonteknis Kejuaraan ini sendiri diikuti 11 daerah, yakni Banyumas, Cilacap, Temanggung, Brebes, Kota Semarang, Pati, Blora, Tegal, Kudus, Grobogan, dan Solo. Ketua Umum Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) Jateng, Sri Lestari Soediro, mengatakan, lomba ini juga untuk regenerasi atlet drum band Jateng. Pihaknya akan terus memantau perkembangan atlet dengan sebuah kejuaraan. Selain itu, PDBI Jateng juga men-
dorong pembentukan cabang di kota/kabupaten. Saat ini ada 16 PDBI yang tersebar di beberapa kota/kabupaten di Jateng. ‘“Dengan pembentukan pengurus di daerah, kami yakin akan semakin memudahkan pembinaan. Kejurprov ini sebagai tolok ukur, sejauh mana perkembangan olahraga ini,’’ tutur Sri Lestari. Terkait gagalnya lolos PON XIX, Sri Lestari menilai, Jateng memang kalah bersaing. Saat babak kualifikasi, banyak faktor nonteknis yang mengorbankan beberapa tim, termasuk Jateng. ■ Jie-Am
JUARA: Tim drum band Kabupaten Kudus, saat beraksi di nomor Lomba Berbaris Jarak Pen dek (LBJP), di Kejurprov yang berlangsung di Stadion Jatidiri Semarang. ■ Foto: Wisnu Aji
RAIH JUARA: Pemain-pemain Pusbit yang meraih juara di kompetisi Antar-Pusbit Pengkab PSSI Purbalingga, berfoto bersama bersama Ketua Pengkab PSSI Purbalingga, Tasdi. ■ Foto: Joko Santoso
Tunas Perwira Juara Kompetisi Antar-Pusbit PURBALINGGA- Tim Pusbit 1 Tunas Perwira, berhasih mempertahankan gelar Kompetisi Antar-Pusbit Kelompok Umur U-15, Pengkab PSSI Purbalingga. Dalam laga final yang dilaksanakan di Stadion Goentoer Darjono, Kamis (3/12) sore lalu, mereka meredam perlawanan SSB Perwira Timur, dengan skor tipis 1-0. Pertandingan yang sebenarnya menarik ini, terpaksa dilaksanakan di bawah guyuran hujan lebat. Satu-satunya gol kemenangan ini diciptakan Buyung, dua menit setelah peluit pertandingan dimulai. Kondisi lapangan yang basah, membuat permainan kedua tim menjadi lamban. “Cukup berat memang mempertahankan gelar ini. Sebab lawan-lawan semakin tangguh. Namun kami sangat puas dengan perjuangan anakanak,” kata pelatih Pusbit Tunas Perwira, Nartim. Pada turnamen ini, tampil sebagai juara III bersama, diraih Bina Taruna Bojongsari dan Pusbit 2 Bobotsari. Sementara itu di Kelompok Umur U-12, Pusbit 2 Bobotsari
berhasil menjadi juara, setelah meredam Bina Taruna Bojongsari, juga dengan skor tipis 1-0. Gol kemenangan dicetak Febrianto menit kesembilan. Juara III bersama diraih Tunas Pandawa Metenggeng dan Pusbit Tunas Perwira 1 Karangsentul. ■ Rutin Digelar Penyerahan trofi dan hadiah dilakukan Ketua Pengkab PSSI Purbalingga, Tasdi, didampingi Sekretaris Umum Sidik Purwanto dan Kasi Olahraga Bidang Pemuda Olahraga Dinbudparpora Purbalingga, Martoyo. Menurut Tasdi, kompetisi itu merupakan bagian dari kegiatan Pengkab PSSI Purbalingga, yang bersumber dari dana alokasi KONI Purbalingga. Kompetisi ini memang rutin digelar, dan menjadi ajang pembibitan pesepakbola profesional di Purbalingga. “Banyak pemain yang berkompetisi di level Divisi Utama PSSI yang lahir dari kompetisi antarpusbit ini,” terang dia.■ ST-Am