Minggu Kliwon, 9 Agustus 2015
■ Di
Sumur Wonopotro I
PHE Optimistis Temukan Migas BLORA – Tajak (pemboraan awal) untuk mengetahui cadangan minyak dan gas bumi (migas) sumur Wonopotro I di Desa Plantunga, Kecamatan Blora, baru saja dimulai. Namun Pertamina Hulu Energi (PHE) Randugunting optimistis akan menemukan migas untuk bisa diproduksi 400-500 barel perhari. “PHE optimistis akan hasil di sumur Wonopotro I, estimasi kami menemukan ca dangan minyak yang bisa diproduksi 400-500 barel perhari,” jelas juru bicara PHE Randugunting Darwin Tangkalalo, Sabtu (8/8). Menurutnya, dari hasil
penelitian yang sudah dilakukan dengan teknologi terbaru, cadangan minyak di sumur Wonopotro I ini bisa mencapai 30 juta barel, bahkan bisa saja angka itu lebih berkembang lagi. “Estimasi kami ada 30 juta barel, mudah-muidahan bisa
lebih besar lagi,” paparnya. Darwin Tangkalalo mengungkapkan, selain sumur minyak yang terdapat di Wonopotro, ada beberapa lapangan di blok lain yang siap untuk dilakukan pengeboran sebagai penopang terpe nuhinya produksi 30 juta barel. “Masih ada blok yang siap kita bor, lokasinya di wilayah Blok Randugunting,” jelasnya.
■ Pertengahan 2017
Darwin menjelaskan, jika pemboran tuntas, PHE Randugunting baru merencakan eksploitasi (produksi), perkiraannya pertengahan tahun 2017, dan itu sudah onstream.
Diberitakan sebelunya, General Manager (GM) PHE Randugunting, Abdul Mutalib Masdar mengatakan, kedalaman sumur yang akan dibor yakni se dalam 1500 meter, dengan waktu yang dibutuh kan selama 49 hari. Agar pemboran menghasilkan minyak, pejabat Pertamina PHE melakukan ritual mengunjungi sejumjlah ma kam, antara lain makam Sunan Pojok dan makam bupati-bupati Blora tempo dulu di Ngadipurwo. Sebelkum membor di Plantungan, PHE Randugunting sudah gagal tiga kali eksplorasi migas di wilayah Blora, 2010 Desa Korocok (Japah),
2011 Desa Tinapan (Todanan), dan ke t i g a p a d a 2 0 1 3 / 2014 sumur Kenangarejo (KGR) 1, Desa Sambongrejo, Kecamatan Tunjungan. ■ K-9-ad
Darwin Tangkalalo Foto: Wahono
RSUD Kalisari Kembali Buka Poli Ortopedi BATANG - RSUD Kalisari Batang selama satu tahun lebih tidak membuka poli ortopedi (bedah tulang) lantaran dokter spesialisnya pindah ke luar kota. Padahal kebutuhan dokter ortopedi di Batang sangat penting, sebab wilayah ini dilalui jalur Pantura yang cukup panjang, sehingga kerap terjadi kecelakaan lalu lintas dengan risiko cidera di bagian tulang yang tinggi. Bupati Yoyok Riyo Sudibyo yang konsen dengan persoalan kesehatan mengetahui kebutuhan dokter ortopedi di rumah sakit milik pemerintah daerah tersebut. Oleh karena itu, RSUD Kalisari menghadirkan seorang dokter spesialis ortopedi untuk melayani kebutuhan masyarakat. Maka, didatangkanlah Dr Kamal Adib SpOp MKes, yang sebelumnya bertugas di RS Muhammad Yunus Bengkulu. Direktur RSUD Kalisari Dr RAWAT PASIEN: Dokter spesialis bedah tulang Dr Kamal Adib SPOP MKes tengah merawat pasien di Bhekti Mastiadji, Sabtu (8/8) RSUD Kalisari, Batang. Foto: Hadi Waluyo-ad mengatakan, sejak 3 Agustus
Infrastruktur Jadi Tantangan Pengembangan Desa Wisata PURBALINGGA – Infrastruktur khususnya prasarana jalan dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) masih menjadi tantangan pengembangan sejumlah desa wisata di Purbalingga. Prasarana jalan menuju beberapa desa wisata hanya bisa diakses dengan kendaraan kecil, tidak mampu dengan bus besar. Sementara di sisi lain, SDM masyarakat belum sepenuhnya sadar tentang desa wisata. Hal tersebut diungkapkan sejumlah kepala desa pada rapat evaluasi fasilitasi desa wisata di aula Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga, baru-baru ini. Rapat yang dipimpin Kepala Dinbudparpora Drs Subeno SE MSi, diikuti Kabid Pariwisata Ir Prayitno MSi, Kabid Ekonomi Bappeda Ir Cipto Utomo, MSi, Kasi Sarpras Wisata Rr Sri Mulyani BSc, para kepala desa, fasilitator desa wisata, dan ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)/Pengelola desa wisata. Priyono, kades Tanalum Kecamatan Rembang mengungkapkan, prasarana jalan menuju sejumlah curug yang menjadi pendukung desa wisata, kondisinya masih sempit. Misalnya, jalan menuju Curug Karang, meski sudah beraspal, namun tidak bisa untuk
simpangan kendaraan roda empat. Begitu juga, prasarana jalan dari Dukuh Pucung Rumbak menuju curug Nagasari. Kondisi jalannya hanya selebar dua meter. Selain persoalan fasilitas jalan, Priyono juga mengungkapkan persoalan kesadaran pedagang dan pengunjung yang masih membuang sampah sembarangan. “Di sekitar curug Karang, pedagang sudah kami minta untuk sadar tidak membuang sampah, namun mereka masih saja melakukannya. Begitu pula dengan kesadaran pengunjung curug, masih banyak pengunjung yang membuang sampah disekitar curug, bahkan di aliran sungai dibawah curug,” kata Priyono. Atas kondisi itu, dia mengaku harus terus berupaya menyadarkan warganya agar sadar akan kebersihan di tempat wisata.Hal yang sama juga diungkapkan Sugito, Kepala Desa Serang, Kecamatan Karangreja.
■ Sisi Timur
Sugito berobsesi memperluas sebaran pengunjung rest area Lembah Asri Serang dengan membangun infrastruktur jalan ke sisi Timur. Jalan ini dibutuhkan untuk menuju kebun-kebun stroberi di sekitar rest area dan menuju kawasan
hutan pinus. “Dengan mempelajari kunjungan wisatawan sekitar 37 ribu ke rest area Serang dan kebun-kebun stroberi pada saat lebaran lalu, kami rasa perlu meningkatkan jalan desa yang semula jalan usaha tani dengan jalan yang lebih baik, bisa diaspal atau cor semen,” kata Sugito. Kepala Dinbudparpora Subeno mengatakan, persoalan infrastruktur jalan akan dikoordinasikan dengan pihak terkait lain seperti bappeda dan Dinas Pekerjaan Umum. Kebijakan Pemprov Jateng yang menyiapkan dana Rp 2,1 trilyun untuk infrastruktur tentunya lebih pada prasarana jalan di jalurjalur besar. Untuk jalur jalan ke desa wisata, menjadi tanggungjawab Pemkab, dan pembenahannya menyesuaikan dengan kemampuan anggaran. “Pemkab Purbalingga berkomitmen untuk menjadikan Purbalingga sebagai tujuan wisata utama di Jateng. Selain pembenahan destinasi wisata, juga melakukan pemberdayaan masyarakat melalui desa wisata. Dalam hal SDM, kami akan berusaha meningkatkannya melalui berbagai kegiatan seperti pelatihan pemandu wisata, kampanye sapta pesona wisata, pelatihan kapasitas pengelola desa wisata dan sejumlah kegiatan lain,” katanya. ■ ST-ad
2015, RSUD Kalisari kembali membuka poli ortopedi. Dibukanya poli ini setelah kedatangan seorang dokter spesialis bedah tulang bernama Dr Kamal Adib. “Kebutuhan dokter ortopedi di Kabupaten Batang sangatlah mendesak, karena tingkat kecelakaan di jalur pantura Batang cukup tinggi,” ujar Bhekti.
■ Ke Luar Kota
Dikatakan, sudah hampir satu tahun lebih RSUD untuk dokter ortopedi kosong. Hal tersebut karena dokter ortopedi yang lama pindah ke luar kota. “Sudah seharusnya rumah sakit memiliki dokter ortopedi sesuai aturan Kemenkes. Kehadiran Dr Kamal Adib SpOp Mkes sangat dibutuhkan sekali,” katanya. Menurutnya, Bupati Yoyok Riyo Sudibyo sangat konsen sekali dengan kesehatan. Sehingga, apa yang menjadi kebutuhan rumah sakit pasti diprioritaskan seperti, pengadaan mesin cuci darah yang
sudah memiliki delapan mesin, penambahan ruang rawat inap, dan untuk tahun ini mulai dibangun poli khusus paru dan penambahan dokter ortopedi, serta dibangun juga RSUD Limpung. Dokter Kamal Adib mengatakan, mulai aktif praktik di RSUD Kalisari tanggal 3 Agustus 2015. Sebelumnya, ia praktik di Rumah Sakit Muhammad Yunus, Bengkulu. “Kehadiran saya untuk mengabdi di Batang semoga dapat membantu masyarakat karena di sini kecelakaan banyak dan tidak hanya patah tulang. Kami harapakan pengabdian saya di RSUD bisa memberikan pelayanan terdepan. Kita tidak hanya melayani patah tulang tapi juga kasus trauma, memaksimalkan kasus onjenital, bawaan lahir seperti kaki pengkor, anemesi kelainan selama di dalam kandungan, paktologis, dan tulang trauma gangguan saraf serta osteoporosis,” ungkapnya.■ haw-ad
Nilai Ekspor Tahun 2014 Naik 2,29 Persen KAJEN - Nilai ekspor Kabupaten Pekalongan tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 2,29 % atau sebesar Rp 768.368,31. Tahun ini nilai ekspor Kota Santri mencapai Rp 34.324.234,63, sedangkan tahun 2013 hanya Rp 33.555.866,32. Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) secara kontinu melakukan studi banding ke daerah lain. Ini dimaksudkan sebagai upaya meningkatkan kepercayaan diri dan mendapatkan ilmu baru untuk meningkatkan kualitas produk pengrajin. “Alhamdulillah dengan berbagai langkah yang telah ditempuh oleh Dekranasda dan dengan dukungan para pengrajin, nilai ekspor Kabupaten Pekalongan tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 2,29 %,” ujar Ketua Dekranasda Kabupaten Pekalongan Ir Hj Arini Harimurti Antono, saat mengunjungi Kampung Batik Kemplong di Kecamatan Wiradesa, baru-baru ini. Arini Antono menegaskan Dekranasda senantiasa memfasilitasi para pengrajin batik untuk mengurus HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) atau yang lebih dikenal luas sebagai Hak Paten produk. Untuk itu pihaknya selalu mendorong para pengrajin agar memiliki ketetapan produk atau menjaga kualitas dan standar produknya.
■ Banyak Diekspor
Ditambahkan, Dekranasda juga memfasilitasi para pengra-
KAMPUNG BATIK: Ketua Dekranasda Kabupaten Pekalongan Arini Harimurti Antono meninjau Kampung Batik Kemplong, baru-baru ini. ■ Foto: Hadi Waluyo-ad jin untuk mengikutkan pekerjanya kursus Bahasa Inggris dan komputer. Hal tersebut sangat diperlukan karena saat ini produk batik Kabupaten Pekalongan telah banyak di ekspor ke luar negeri dan dipasarkan melalui sistem online. “Dalam rangka meningkatkan kualitas produk dan SDM, penguasaan Bahasa Inggris dan penguasaan komputer mutlak diperlukan. Apalagi sekarang proses desain batik pun telah menggunakan teknologi komputer,” terangnya. Arini Antono juga menjelaskan tentang batik warna alam yang kini tengah berkembang di Kabupaten Pekalongan dan
banyak diminati pasar. Batik yang dalam proses pembuatannya hanya menggunakan sumber warna alami dari kulit pohon, biji- bijian dan dedaunan tersebut adalah salah satu produk andalan Kabupaten Pekalongan. “Sebagai upaya mempromosikan berbagai produk kerajinan di Kota Santri, Dekra nasda juga rajin mengikuti pameran dan mempublikasikan kekayaan potensi kerajinan tersebut misalnya melalui leaflet, brosur, dan banner. Karena bagaimanapun bagusnya sebuah produk, tanpa promosi tidak akan jalan karena lebih sulit dikenal,” ujarnya.■ haw-ad
34 Petugas Paskibra Jalani Karantina
SERIUS LATIHAN : Kanit Dikyasa Satlantas Polres Brebes Iptu Suroto turun langsung memberikan instruksi kepada petugas Paskibra saat serius berlatih di alun-alun. Foto. Eko Saputro-ad
BREBES – Langkah tegap mengiringi sebanyak 34 pelajar yang terpilih sebagai petugas pasukan pengibar bendera (Paskibra) yang akan berkiprah pada upacara Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI Ke-70 tingkat Kabupaten Brebes. Menurut Instruktur/Pelatih Paskibra Kabupaten Brebes, Iptu Suroto di tengah-tengah latihan menjelaskan, ada sebanyak 34 pelajar se-Kabupaten Brebes yang terpilih sebagai petugas Paskibra. “Seleksi awal ada sebanyak
250 pelajar, namun 34 berhasil terjaring untuk menjadi petugas Paskibra tingkat Kabupaten Brebes untuk upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaaan RI yang akan digelar pada tanggal 17 Agustus mendatang di alun-alun,”tukas Iptu Suroto yang juga Kanit Dikyasa Polres Brebes. Suroto menandaskan, ke-34 petugas Paskibra ini sudah menjalani karantina sejak tanggal 3 Agustus lalu di Makodim 0713/Brebes. Tiap hari para petugas Paskibra mengikuti instruksi pelatih sebelum nanti-
nya diterjunkan pada pelaksanan upacara. “Selain materi barisberbaris, instruktur juga memberikan pelatihan kepada ke-34 petugas Paskibra ini berupa bela negara, sejarah Paskibra dan UU Lalu Lintas,”tandasnya. Sebelumnya, Pasi Ops Kodim 0713/Brebes, Kapten Arm Komari menuturkan, dengan program karantina bagi petugas Paskibra diharapkan nantinya mereka bisa menjalankan tugas dengan baik. Pasalnya, mereka digembleng
untuk disiplin dalam setiap latihan yang dijalaninya. “Tiap hari sejak tanggal 3 Agustus lalu, petugas Paskibra ini harus mengikuti instruksi yang diberikan oleh para pelatih. Mulai jam 05.00 pagi, mereka harus sudah mempersiapkan diri dan berakhir pada sore hari dengan latihan rutin di alun-alun,”tandasnya. Kapten Arm Komari yang juga salah satu instruktur menjelaskan, pelatih Paskibra berasal dari Kodim 0713/Brebes, Polres dan Sub Denpom serta TNI AL. ero-ad