Selasa Pon, 23 Juni 2015
■
Kasus Penelantaran Anak
Gugatan Bos PT Alam Daya Sakti Ditolak KRAPYAK - Gugatan perkara penelantaran anak yang diajukan pasangan suami isteri Goenadi Budisantoso dan Tan Lih Ing, pengusaha paving blok PT Alam Daya Sakti di Pengadilan Negeri (PN) Semarang ditolak. Majelis hakim yang diketuai Dwiarso Budi Santiarto memutuskan, menolak gugatan penggugat seluruhnya.
Hakim dalam pertimbangannya menyatakan, mengabulkan eksepsi tergugat dan menyatakan gugatan tersebut ‘nebis in idem”.
“Menolak gugatan penggugat seluruhnya,” kata Dwiarso Budi Santiarto didampingi hakim anggota Pudjo Hunggul Hendro
Wasisto dan Boedi Soesanto dalam amar putusannya pada sidang terbuka umum, Senin (22/6). Sebelumnya, penggugat menuntut pembatalan adopsi mereka terhadap Renaldi Budisantoso, serta pembatalan keputusan atas perkara Peninjauan Kembali bernomor 08PK/Pdt/2007 dinilai lemah dan tak berdasar. Renaldi (tergugat I) yang juga anak kandungnya Gunadi bersama Fransisca Etty Soetikno (tergugat II) di luar nikah dinyatakan masih sah
sebagai anak adopsinya. Gugatan itu diketahui “nebis en idem’ (telah diproses sebelumnya dan telah berkekuatan hukum tetap). Pada putusan Peninjauan Kembali (PK) nomor 08 PK/ Pdt/2007 antara Fransisca Etty Soetikno melawan kedua penggugat, majelis hakim Mahkamah Agung menyatakan, penetapan PN Semarang pada 16 November 1989 dan akta notaris tertanggal 3 November 1989 tentang adopsi adalah sah dan berkekuatan hukum. ■ rdi-Yn
Satpol Petakan Daerah Rawan Pengemis BALAIKOTA - Satpol PP Kota Semarang telah memetakan kawasan rawan pengemis di kota ini. Hal itu disampaikan Kasi Operasional Satpol PP Kota Semarang Sudibyo kepada Wawasan di Balaikota, Senin (22/6). Menurutnya, daerah yang sering menjadi tujuan pengemis adalah Kampung Kali, Pemuda, Bundaran Kalibanteng, Banyumanik, Jembatan Bangkong dan Pasar Johar. “Itu daerah-daerah yang sudah kami petakan dan nyaris selalu menjadi tujuan para pengemis setiap bulan puasa seperti ini,” terangnya. Dijelaskan, kedatangan para pengemis musiman, seakan sudah menjadi tradisi. Karena itulah Satpol PP Kota Semarang berusaha melakukan pencegahan salah satunya dengan memetakan lokasi kantong pengemis yang berada di sejumlah sudut Kota Semarang. Ditambahkan, seperti halnya tahun-tahun sebelumnya, pengemis musiman selalu bermunculan tatkala bulan Ramadan tiba. Untuk itu pihaknya telah memerintahkan ratusan personelnya untuk menghapus kantong pengemis musiman di wilayahnya. “Kita terjunkan sekitar 140 personel untuk dikerahkan mulai dari pagi, siang pukul 12.00 WIB dan sore hari. Ini dilakukan untuk menghalau pengemis musiman,” tukasnya. Sekurangnya 22 personil Satpol PP selalu ditempatkan di setiap titiknya. Meski demikian, dengan jumlah tersebut, pihaknya masih kewalahan dalam melakukan penertiban para pengemis di lapangan. ■ Berani Melawan Tak jarang, kata dia, petugasnya harus bersusah payah mengejar pengemis tersebut. Karena banyak pengemis yang sembunyi di tempat yang sulit dijangkau. Namun pihaknya terus berupaya semaksimal mungkin guna menekan jumlah pengemis musiman yang masuk ke Kota Semarang. “Sedangkan di kawasan Pasar Johar itu pengemis lama. Mereka seakan-akan punya rumah di sana jadi ketika diusir justru berani melawan kita,” katanya. Anggota Komisi B DPRD Kota Semarang Agung Priyambodo mengakui jika mengatasi persoalan pengemis bukanlah persoalan mudah. Terlebih pengemis biasanya datang dari luar kota di daerah penyangga Kota Semarang. Karenanya, dirinya menganjurkan agar penanganan pengemis ini juga melibatkan Pemda sekitar. Dengan demikian, para pengemis tidak akan kembali lagi ke Semarang karena Pemda setempat juga merasa malu sehingga kemudian melakukan proteksi kepada warganya.■ Hid-Yn
PENGEMIS MUSIMAN : Seorang pengemis yang nampak mangkal di depan Masjid Agung Kauman Semarang, menanti rezeki dari pengunjung masjid. ■ Foto : Harviyan
Pardi 10 Tahun Mengemis di Masjid Kauman BANGUNHARJO - Supardi (56), warga Kaliwungu, Kendal yang setiap Ramadan selalu ngetem di depan Masjid Agung Semarang atau lebih dikenal sebagai Masjid Kauman. Bapak lima anak tiga cucu ini merupakan salah satu wajah lama yang selalu menghias gerbang depan Masjid Kauman setiap bulan puasa. Ia bahkan seolah sudah menjadi goodfather bagi pengemis lainnya karena sudah berada di sini sekitar 10 tahun lamanya. “Ya biasanya kalau ada pengemis baru, lapor ke saya. Lalu saya minta agar dia tidak merebut posisi milik rekannya yang sudah lebih dulu di sini,” terangnya
kepada Wawasan. Diakuinya, pertambahan jumlah pengemis jika tidak dikendalikan bisa sangat banyak. Jika demikian, selain bisa terjadi saling perebutan wilayah, jelas-jelas penghasilan mereka akan berkurang drastis. Saat ini, Pardi mengakui penghasilannya sehari mencapai Rp 40 ribu - Rp 50 ribu. Jumlah ini dinilainya sangat besar dibanding harus bekerja serabutan di kampungnya. “Bekerja serabutan itu selain kasar dan berat, belum tentu juga setiap harinya bisa dapat kerja. Kalau di sini, bisa dipastikan dapat uang,” ujarnya. Berbagi tips, mbah Pardi selalu
mengucapkan kata berkah kepada setiap tamu masjid yang usai beribadah. Menurutnya, kata ini cukup ampuh untuk berharap belas kasihan dari mereka. ■ Malu Maka tak jarang, ia selalu mendapatkan hasil lebih baik dibanding rekan pengemis lainnya. Iapun kini sudah tidak selalu datang setiap habis shalat berjamaah namun hanya nyanggong usai Magrib dan bakda Tarawih saja. “Ya kan tidak perlu setiap shalat lima waktu kita ada, nanti malah tamunya bosan. Cukup habis solat berjamaah Magrib dan Tarawih. Apalagi kalau Magrib,
Gagal Kejar Pencuri Motor, Lapor Polisi BARUSARI - Usaha menyelamatkan motor Yamaha Mio yang dilakukan dengan mengejar pencurinya, gagal dilakukan Winarno (28), warga Pandansari. Akibatnya, motor hilang dibawa kabur pencuri. Dalam laporannya di Polrestabes Semarang, Senin (22/6) diketahui, usaha pengejaran pencuri motor dilakukan ketika korban yang sedang mengendarai mobil melihat motor miliknya dibawa orang lain. Ketika sedang santai berkendara, pelapor melihat motornya Yamaha Mio miliknya sedang dikendarai orang. Winarno dengan mengemudikan mobil berupaya mengejar, tetapi pelaku yang lewat jalan Imam Bonjol, sesampai setasiuan KA Pocol menghilang. “Saya mengemudikan mobil ketika lewat jalan Imam Bonjol, depan Hotel Arjuna melihat motor saya sendiri. Saya segera berbalik arah melakukan pengejaran, namun pelaku keburu menghi-
lang,” ungkapnya kepada petugas. ■ Sepulang Kerja Pencurian menimpa Winarno berawal Sabtu (20/6) lalu sekitar pukul 19.00 WIB. Sepulang bekerja ia terus melangkah masuk kamar setelah mengunci stang motor Yamaha Mio 2007 H 4734 BW yang diparkir di teras rumahnya. Setelah beristirahat seperlunya, Winarno kembali ke luar rumah untuk pergi. Tetapi, kali ini dia menggunakan mobil. Menjelang tengah malam ketika lewat jalan Imam Bonjol ia kaget melihat motornya yang semula diparkir di teras rumah dan dikunci stang ternyata dikendarai orang lain. Korban yang melaju dari arah barat terus berbalik arah mengejarnya. Tetapi, sesampai di perempatan “bang jo” depan Stasiun Poncol, korban kehilangan jejak. Dengan dilaporkannnya kasus ini kepada pihak berwajib, korban berharap pelaku segera dibekuk.■ lek-Yn
mereka berpikirnya kami ini belum makan dan sebagainya sehingga makin banyak ngasihnya,” katanya. Ditambahkan, ia selalu datang ke Semarang dengan menumpang truk pembawa sayur yang rutin membawa pedagang Pasar Johar. Kadang ia memutuskan langsung pulang dalam sehari, tapi tak jarang harus menginap hingga seminggu lamanya dengan menumpang di lapak pedagang. Menariknya, ia mengaku bekerja serabutan di Pasar Johar kepada keluarganya. Pardi mengaku malu jika anak cucunya mengetahui jika pekerjaannya hanya meminta-minta kepada jamaah Masjid Kauman.■ Nurul wakhid-Yn
Stok Darah PMI Aman Hingga Lebaran PINDRIKAN KIDUL- Stok darah di PMI Kota Semarang selama bulan puasa ini dipastikan aman hingga Lebaran nanti.Hal itu disampaikan Direktur Unit Donor Darah PMI Kota Semarang Rini Astuti kepada Wawasan di kantornya, Senin (22/6). Menurutnya, jumlah per sediaan total saat ini sebanyak 6.303 kantong. “Un tuk kebutuhan darah kita setiap hari 250-300 kantong dan hingga hari ini masih bisa mencukupi untuk kebutuhan rumah sakit di Semarang,” terangnya. Dijelaskan, selama tidak ada kejadian yang luar biasa, pasokan ini cukup hingga Lebaran. Setiap bulan, ratarata persediaan kantong darah di PMI juga hampir sama banyak. Dijelaskan, stok darah sebanyak itu terdiri dari berbagai macam golongan darah
dan delapan jenis darah. Seluruh kantong darah itu dipakai untuk stok dropping darah segar ke semua unit PMI di Kota Semarang dan sekitarnya. “Setiap hari, PMI mengirim 150 kantong darah segar ke tiap UGD PMI,” tukasnya. Ditambahkan, beberapa rumah sakit yang sering kali meminta kiriman darah dari PMI Semarang yaitu rumah sakit di Kudus, Kendal, Kabupaten Semarang, Salatiga, Tegal, Demak dan Purwodadi. Permintaannya setiap hari rata-rata 300 kantong. Di luar itu, kata Rini, masih ada 33 rumah sakit di Kota Lumpia yang mendapat kiriman stok darah dari pihaknya. “Paling banyak mereka mencari golongan darah O dan golongan darah yang paling sedikit dicari adalah AB,” tandasnya. ■ Hid-Yn