WAWASAN 08 April 2015

Page 24

Rabu Pahing, 8 April 2015

Tabloid Cempaka memasuki usia ke-26. Tabloid wanita dari Jawa Tengah itu diharap menambah kreativitasnya dan terus berinovasi dalam mengembangkan konten sertan informasi. Tema ulang tahun kali ini adalah Menebar Informasi, Menjadi Referensi. “Persaingan media sangat ketat, inovasi sangat dibutuhkan untuk mengembangkan konten dan informasi yang dibutuhkan bagi pembaca,” jelas Pemimpin Umum Tabloid Cempaka, Sara Ariana Fiestri, saat tasyakuran 26 tahun Tabloid Cempaka di kantor Jalan Merak, Kawasan Kota Lama Semarang, Selasa (7/4). Dia juga menambahkan, usia 26 tahun ini sudah sangat matang bagi tabloid tersebut. Ke depan, pihaknya berharap, Tabloid Cempaka bisa memiliki pemikiran dan ide segar, baik untuk memberikan informasi maupun menghadapi segala tantangan untuk masa depan. “Cempaka tergabung dalam perusahan Suara Merdeka Network. Karena itu, selalu diha-

Tebar Informasi dan Referensi bagi Wanita Indonesia rapkan adanya inovasi yang akan membawa manfaat bagi orang banyak,” tambahnya. Sementara, Pemimpin Redaksi Tabloid Cempaka, Rukardi, menjelaskan, tema kali ini diusung dengan harapan selalu menebar informasi dan tetap menjadi referensi bagi wanita di indonesia, khususnya di Jawa Tengah. “Saya berharap, Tabloid Cempaka ini terus berkembang dan akan terus menjadi sumber inspirasi wanita di Jawa Tengah,” harapnya. Acara tasyakuran kemarin berlangsung khidmat dan sederhana. Budayawan Prie GS pun turut hadir untuk memberikan tausiyah kepada tamu undangan dan seluruh kru tabloid Cempaka. ■ SMNetwork/H35-rth ULANG TAHUN: Pemimpin Umum Tabloid Cempaka, Sara Ariana Fiestri, memberi sambutan saat Tasyakuran HUT ke 26 tabloid tersebut, Selasa (7/4) di kantor Jalan Merak, Kawasan Kota Lama. ■ Foto : SM/dok-rth

Keselamatan Menyeberang Jalan dengan 4 T KALISARI - Sebelum menyeberang jalan, ada baiknya siswa memperhatikan empat hal penting. Keempat hal itu dirangkum menjadi istilah yang mudah diingat, yakni tagline ‘’4 T’‘. ‘’Jangan lupa adik-adik semua, ingat selalu empat T, sebelum menyeberang jalan,’‘ tandas Brigadir Aprilia, salah seorang polisi wanita di Polrestabes Semarang yang bertugas di Satlantas. Selanjutnya, Brigadir Aprilia menjelaskan, keempat T tersebut adalah ‘’tunggu sejenak’‘, ‘’tengok kanan’‘, ‘’tengok kiri’‘, dan ‘’tengok kanan kembali’‘. Dia juga menjelaskan dengan sabar tata cara yang benar untuk menyeberang melalui zebra cross. Puluhan siswa TK Aisyiah Bustanul Athfal (ABA) 20 Semarang yang Selasa (7/4) kemarin berkunjung ke Mapolrestabes pun memperhatikan dengan seksama. Mereka juga mendengar-

kan pengarahan mengenai imbauan mengenakan helm saat pergi ke sekolah. Kepada Wawasan, salah seorang personel Satlantas, Ipda Sumaesah menjelaskan, program penerimaan kunjungan siswa sekolah ke Mapolrestabes sudah berlangsung selama beberapa tahun terakhir. Program ‘’Polisi Sahabat Anak’‘ tersebut diadakan oleh Mapolrestabes untuk memperkenalkan institusi kepolisian kepada anak semenjak usia dini. ■ Menyenangkan

Dia mengakui apabila polisi sering dianggap momok bagi anak-anak. Tidak jarang anakanak menjadi takut kepada polisi. Padahal, sebaliknya, institusi Polri adalah lembaga pengayom dan pelindung masyarakat. ’‘Melalui kunjungan siswa ke Mapolrestabes ini, siswa diharapkan bisa mengenal tugas ke-

polisian, dan memperkenalkan tugas polisi dengan cara yang menyenangkan,’‘ tukasnya di sela kunjungan tersebut. Dijelaskan, Polrestabes Semarang menjadwalkan dua kali kunjungan siswa selama satu pekan untuk program Polisi Sahabat Anak tersebut. Adapun jadwalnya, menyesuaikan dengan agenda Polrestabes maupun pengajuan jadwal dari sekolah yang bersangkutan. ‘’Silakan ajukan ke Polrestabes Semarang jika ingin berkunjung, personil kami akan memberikan pelayanan informasi dengan senang hati,’‘ pungkas Sumaesah. Selain pengetahuan mengenai lalu lintas, siswa TK juga berkesempatan mengunjungi Unit Satwa. Sejumlah hewan peliharaan antara lain kuda, rusa, kelinci, ikan dan unggas pun memikat perhatian mereka. ■ Lek-rth

LEZAT :Salah seorang konsumen tengah menikmati lezatnya ayam goreng bumbu khas Indonesia di gerai Ayam Ungkep Daliwang Jl Kusumawardani Raya No 9 Pleburan Semarang, Selasa (7/4). ■ Foto : Arixc Ardana-rth

■ Ayam Ungkep Daliwang

Cita Rasa Nenek Moyang PLEBURAN - Daging ayam menjadi salah satu menu favorit masyarakat. Selain tekstur dagingnya yang lembut dan harga yang relatif terjangkau, ada banyak cara untuk mengolah daging ayam menjadi masakan yang lezat. “Ada banyak cara untuk mengolah daging ayam, salah satunya dengan cara diungkep. Cara ini paling cocok, agar cita rasa bumbu yang digunakan bisa masuk merata kedalam daging. Dengan berbagai bumbu dan rempah tradisonal, menjadikan ayam ungkep mempunyai cita rasa khas Indonesia,” papar Bayu Kurniawan, pemilik gerai Ayam Ungkep Daliwang. Ditemui di gerai miliknya Jl Kusumawardani Raya No 9

Pleburan Semarang, dirinya menuturkan tertarik terjun kedalam bisnis kuliner baru sekitar empat bulan. Berawal dari ketertarikannya mengikuti pelatihan kewirausahaan, kemudian mencoba menerapkan ilmu yang didapatnya. “Awalnya masih bingung jenis usaha yang akan saya buat, kemudian setelah mencari, ternyata konsumsi daging ayam dalam masyarakat sangat tinggi karena itu saya memilih bisnis ini,” ungkap ayah dua putri ini. ■ Temurun

Untuk pengolahan, dirinya memilih dengan cara diungkep. Selain karena cara tersebut sudah turun temurun dari nenek moyang, cita rasa yang dihasil-

kannya pun terasa pas di lidah. “Dagingnya jadi lembut, bumbunya mampu meresap hingga kedalam, bahkan tulang ayamnya pun menjadi empuk,” paparnya. Kendati usaha tersebut baru dirintis namun dirinya optimis jika setahun kedepan bisa membuka waralaba sendiri. ‘’Saya yakin bisnis kuliner ini bisa naik kelas menjadi usaha waralaba. Untuk menuju arah itu, selain meningkatkan kualitas dan kuantitas, saya juga ikut Komunitas Waralaba Nasional (Kawan). Dalam komunitas ini kita bisa saling berbagi pengalaman dan saling mendorong anggotanya untuk bisa membuka waralaba,” pungkasnya. ■ rix-rth

MENYEBERANG : Sejumlah personel Satlantas Polrestabes Semarang menjelaskan simulasi tata cara menyeberang jalan menggunakan zebra cross kepada siswa TK saat berkunjung ke Mapolrestabes Semarang, Selasa (7/4) kemarin. ■ Foto : Felek-rth


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
WAWASAN 08 April 2015 by KORAN PAGI WAWASAN - Issuu